Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MATERI : FILTRASI
KELOMPOK : 8 / SELASA
PENYUSUN : 1. FARADILLA DRIASTUTI (21030114120033)
2. NATALIA ROSA SIMANJUNTAK (21030114140172)
3. NOVIAN INDRA AGUNG P. (21030114120026)
Materi : Filtrasi
Kelompok : 8 / Selasa
Penyusun : 1. Faradilla Driastuti (21030114120033)
2. Natalia Rosa Simanjuntak (21030114140172)
3. Novian Indra Agung Prakoso (21030114120026)
ii
RINGKASAN
Operasi filtrasi merupakan suatu unit operasi pemisahan campuran heterogen padat
cair menjadi komponen-komponen individualnya dengan menggunakan alat penyaring yang
didasarkan pada perbedaan ukuran partikel komponen. Penggunaan filtrasi diaplikasikan
pada industri pengolahan air, penjernihan preparat kimia di laboratorium, penghilangan
pirogen dan pengotor pada air suntik injeksi, dan sebagainya. Praktikum ini bertujuan agar
praktikan dapat melakukan operasi filtrasi dengan baik, menghitung volume ekivalen,
tahanan spesifik cake, dan waktu optimum filtrasi.
Hal utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi
dapat terjadi karena adanya gaya dorong misalnya : gravitasi dan gaya sentrifugal. Filtrasi
dilakukan dengan dua cara yaitu filtrasi tekanan tetap dan filtrasi pada kecepatan tetap.
Praktikum dimulai dari memeriksa kebocoran pada filter. Memasang filter cloth pada
plate lalu diamati apakah terjadi kebocoran atau tidak. Lalu dilanjutkan dengan membuat
larutan atau slurry dengan 2%W tepung dengan 2 gram zat pewarna. Selanjutnya melakukan
operasi filtrasi dan pencucian, volume filtrat ditampung tiap 10 detik hingga terjadi
perubahan volume yang drastis serta mengukur densitas slurry, viskositas slurry, dan faktor
pengenceran larutan seri.
Pada operasi filtrasi, semakin lama waktu filtrasi maka volume filtrat semakin
menurun. Sebaliknya. Pada operasi pencucian, semakin lama waktu pencucian maka volume
filtrat semakin meningkat. Dari praktikum didapat data volume filtrat tiap sepuluh detik,
densitas slurry, dan faktor pengenceran larutan seri.
Pada operasi filtrasi didapat harga volume ekivalen sebesar 0.00494 ft3, tahanan
spesifik cake sebesar 1287914.21 dan waktu optimumnya 419.98 detik. Untuk operasi
pencucian didapat volume ekivalen sebesar 0.01009 ft3, tahanan spesifik cake sebesar
10118805.39, dan waktu operasi optimumnya 280 detik. Untuk operasi filtrasi yang
maksimal, lakukan operasi dengan benar, slurry harus dibuat sehomogen mungkin, pastikan
tidak ada kebocoran pada plate and frame dan lakukan pengukuran volume filtrat dengan
teliti.
iii
SUMMARY
iv
PRAKATA
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Praktikum Unit Operasi Teknik
Kimia serta kamipun dapat menyelesaikan sembilan materi praktikum dengan baik dan lancar
tanpa suatu hambatan yang berarti. Laporan resmi praktikum Filtrasi dibuat berdasarkan data
hasil percobaan yang dilakukan di Laboratorium Unit Operasi Teknik Kimia, Laporan ini
memuat informasi data hasil percobaan filtrasi slurry dengan 2% berat tepung.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Bakti
Jos, DEA. selaku dosen pembimbing, yang telah memberi bimbingannya dalam menyusun
laporan praktikum, saudari Wikandi Diswandira yang dengan tulus dan sabar dalam memberi
bimbingan untuk menyusun laporan resmi ini, Laboran, serta teman-teman dan semua pihak
yang membantu dan mendukung penyusunan laporan ini.
Laporan resmi ini merupakan laporan resmi terbaik saat ini yang dapat kami ajukan, dan
kami menyadari pasti ada kekurangan yang perlu kami perbaiki. Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun kami harapkan. Besar harapan kami laporan resmi ini dapat
memberi manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
vi
4.2.4. Waktu Optimum Operasi Filtrasi dan Pencucian ........................................ 13
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
5.2. Saran ...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Volume filtrat pada operasi filtrasi tiap 10 detik ..................................................... 10
Tabel 4.2. Volume filtrat pada operasi pencucian tiap 10 detik ............................................... 11
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya : gravitasi, tekanan, dan gaya
sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk
menahan partikel-partikel padatan di dalam filtrat sehingga terbentuk lapisan berturut-turut
pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut.
Operasi filtrasi dengan menggunakan filter tekanan plate dan kerangka (plate and
frame filterpress) terdiri dari dua periode pembentukan kuwih dan periode pencucian. Di
dalam pembentukan kuwih ternyata aliran fluida adalah laminer. Filtrasi dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu filtrasi pada tekanan tetap dan filtrasi pada kecepatan tetap. Di dalam
filtrasi kecepatan tetap, tekanan yang digunakan selama filtrasi berubah-ubah untuk
mendapatkan kecepatan filtrasi yang tetap.
....................................................................................................... (2)
Ap : area partikel
Vp : volume partikel
So : luas permukaan spesifik dari partikel padat, ft2/ft3
[ ] ( )
............................................................................................... (3)
2
[ ][ ]
........................................................................................ (4)
( )
Jika dalam persamaan (6) diperhitungkan tahanan dari filter medium, maka persamaan
menjadi :
[ ]
[ ] ......................................................................................................... (7)
Ve : volume filtrat yang membentuk cake dengan tahanan yang sama dengan
tahanan dari filter medium dan pemipaan.
Jika operasi filtrasi dilakukan pada tekanan konstan maka persamaan tersebut dapat
diintegralkan sebagai berikut :
( )
( )
( )
[ ]
....................................................................................................... (9)
[ ]
Dari persamaan ini dapat ditentukan waktu yang diperlukan untuk menghasilkan filtrat
dengan volume tertentu. Harga-harga konstanta dan ve dapat ditentukan dari hasil percobaan.
Persamaan (8) dapat diubah menjadi :
3
[ ]
......................................................................................................... (10)
[ ]
[ ]
[ ] [ ] .................................................................................... (11)
Persamaan ini akan memberikan garis lurus jika digambarkan grafik dari [-P] vs [v]
[ ]
[ ]
2.3. Pencucian
Setelah selesai operasi filtrasi, perlu diadakan pencucian untuk memisahkan filtrat yang
masih tertinggal dalam cake. Tebal cake tidak mengalami perubahan maka kecepatan
pencucian hanya tergantung pada besarnya penurunannya tekanan. Jika aliran pencuci sama
dengan aliran slurry dan dimasukkan dengan tekanan yang sama, kecepatan aliran pencuci =
kecepatan pada akhir filtrasi yang diberikan pada persamaan (8).
4
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Supaya optimum,
* +
* + [ ]
[ ]
[ ]
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Operasi Filtrasi
Operasi Pencucian
6
3.1.2. Penetapan Variabel
Variabel : menampung filtrat tiap 10 detik
3.2. Bahan dan Alat yang Digunakan
Bahan yang digunakan
Air
Tepung
Pewarna
Alat yang digunakan
Tangki kolom
Stopwatch
Timbangan
Viscometer Ostwald
Gelas Ukur
3.3. Gambar Rangkaian Alat
Alat percobaan filtrasi ini terdiri dari suatu filter press yang dilengkapi dengan sebuah
manometer. Peralatan tambahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan ini ialah :
1. Sebuah drum yang dilengkapi dengan pengaduk untuk tempat slurry
2. Panci penampung filtrat
3. Stopwatch
4. Timbangan
7
3.4. Prosedur Praktikum
A. Cek Kebocoran filter
1. Mengukur luas efektif dan filter cloth.
2. Bersihkan filter cloth dengan air.
3. Pasang filter cloth diantara plate dan frame.
4. Isi tangki feed dengan air sampai lebih kurang setengah volume tangki penuh.
5. Pastikan kran recycle dan keran umpan filter press terbuka.
6. Nyalakan pompa.
7. Amati kondisi filter press, jika ada air yang menetes dari plate dan frame berarti
terjadi kebocoran sehingga posisi filter cloth perlu diperbaiki (ulangi langkah 3-7
sampai tidak terjadi kebocoran).
8. Buang air yang terdapat dalam tangki feed.
B. Operasi Filtrasi
1. Buat slurry 2% berat tepung terigu dalam 20 L air dan 2 gram pewarna (hitung
kebutuhan tepung dengan rumus % berat).
2. Campur ketiga bahan itu dalam tangki feed dengan pertama kali memasukkan air,
kemudian pewarna dan tepung. Tepung dimasukkan dengan cara ditaburkan
secara merata dan perlahan-lahan.
3. Atur kran, kran recycle terbuka dank ran umpan filter press tertutup.
4. Nyalakan pompa.
5. Tunggu satu menit (agar larutan slurry homogen).
6. Buka kran umpan dan filter.
7. Tampung filtrat setiap 10 detik dan ukur volume filtratnya.
8. Ulangi langkah 7 sampai terjadi penurunan volume yang drastis.
C. Operasi Pencucian
1. Simpan slurry sisa dalam ember.
2. Isi tangki feed dengan air sampai penuh.
3. Pastikan posisi semua kran sama dengan saat operasi filter.
4. Nyalakan pompa.
5. Tampung filtrat setiap 10 detik dan ukur volume filtratnya.
6. Ulangi langkah 5 sampai cairan bersih, yang terjadi peningkatan volume yang
drastis.
8
D. Mengukur Densitas dan Viskositas Slurry
Keterangan :
s = viskositas slurry
a = viskositas air
s = densitas slurry
a = densitas air
ts = waktu tempuh slurry
ta = waktu tempuh air
Menentukan viskositas slurry
1. Isi viskosimeter dengan cairan sampai pada ketinggian tertentu (misal titik a).
2. Hisap cairan dengan menggunakan selang sampai pada titik tertentu.
3. Hidupkan stopwatch tepat saat cairan melewati titik b sampai titik a.
4. Catat waktu tempuh.
5. Hitung viskositas cairan dengan rumus di atas.
E. Membuat Larutan Seri
1. Ambil 50 ml slurry sebelum operasi filtrasi dilakukan.
2. Encerkan 2 kali (tambah air hingga 100 ml).
3. Ambil 50 ml dari larutan langkah 2.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga warnanya sama dengan hasil akhir operasi
pencucian.
5. Catat berapa kali pengencerannya.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10 125
20 120
30 150
40 160
50 150
60 162
70 140
80 100
90 122
100 100
110 80
120 70
130 40
140 30
150 25
160 50
170 55
180 25
190 40
200 100
210 50
10
Tabel 4.2. Volume filtrat pada operasi filtrasi tiap 10 detik
10 110
20 108
30 80
40 88
50 98
60 103
70 90
80 85
90 95
100 80
110 78
120 90
130 55
140 100
4.2. Pembahasan
4.2.1. Hubungan Waktu vs Volume Filtrat pada Operasi Filtrasi
200
Volume (ml)
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250
Waktu (s)
Gambar 4.1. Volume filtrat operasi filtrasi tiap waktu
Dari hasil percobaan dapat dilihat bahwa semakin lama waktu operasi filtrasi maka
volume filtrat akan semakin menurun. Penurunan volume diakibatkan adanya tahanan spesifik
volume dan tahanan spesifik cake. Tahanan medium filter yang diwakili oleh tahanan spesifik
volume sangatlah kecil dibandingkan dengan tahanan spesifik cake. Semakin lama waktu
filtrasi, cake yang tertahan pada filtercloth akan semakin banyak, sehingga filtrat yang
dihasilkan volumenya semakin menurun. Pada praktikum ini penurunan volume filtrat yang
drastis terjadi pada detik ke 210.
11
4.2.2. Hubungan Waktu vs Volume Filtrat pada Operasi Pencucian
120
100
Volume (ml)
80
60
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Waktu (s)
12
Lalu harga didapat dari :
( )
Waktu operasi optimum adalah waktu minimum yang dibutuhkan proses suatu sistem agar
proses filtrasi dapat berlangsung sempurna dan menghasilkan filtrat yang jernih. Nilai waktu
optimum diperoleh dari :
( )
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada operasi filtrasi, semakin lama operasi volume filtratnya semakin menurun.
2. Pada operasi pencucian, semakin lama operasi volume filtratnya semakin meningkat.
3. Pada operasi filtrasi, didapat volume ekivalen sebesar 0.00494 ft3, = 12879145.21,
dan waktu operasi optimumnya adalah 419.98 detik.
4. Pada operasi pencucian, didapat volume ekivalen sebesar 0.01009 ft3, =
10118805.39, dan waktu operasi optimumnya adalah 280 detik.
5. Larutan seri butuh dua kali pengenceran agar larutan memiliki kejernihan yang sama
dengan filtrat akhir pada operasi filtrasi.
5.2 Saran
1. Pasang filtercloth dengan rapat dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
2. Atur flowrate dengan tepat agar flowrate tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
3. Ambil filtrat tepat tiap sepuluh detik, jangan sampai ada filtrat yang terbuang.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Febrina, L. dan Astrid A. 2015. Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. Jurnal Teknologi Volume 7
No.1. Januari 2015. Universitas Muhammadiyah Jakarta
Samsudin, A. M. dan Khoirudin. 2005. Ekstraksi, Filtrasi Membran, dan Uji Stabilitas Zat
Warna Kulit Manggis. Universitas Diponegoro
Selintung, M. dan Suryani Syahrir. 2012. Studi Pengolahan Air Melalui Media Filter Pasir
Kuarsa (Studi Kasus Sungai Malimpung). Fakultas Teknik Universitas Hassanudin
16
LAMPIRAN A
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA
Materi :
FILTRASI
Disusun oleh :
Faradilla Driastuti NIM. 21030114120033
Nataila Rosa Simanjuntak NIM. 21030114140172
Novian Indra Agung Prakoso NIM. 21030114120026
ta = 12.2 detik
Operasi Filtrasi
Waktu (s) Volume/X (ml)
10 125
20 120
30 150
40 160
50 150
60 162
70 140
80 100
90 122
100 100
110 80
120 70
130 40
140 30
150 25
160 50
170 55
180 25
190 40
200 100
210 50
Pengenceran 2x
A-2
Berat picno + slurry = 81.62 gram
( )
= 1.0084 gram/ml
ts = 15.8 detik
Operasi Pencucian
Waktu (s) Volume (ml)
10 110
20 108
30 80
40 88
50 98
60 103
70 90
80 85
90 95
100 80
110 78
120 90
130 55
140 100
MENGETAHUI,
PRAKTIKAN ASISTEN
A-3
LAMPIRAN B
LEMBAR PERHITUNGAN
b. Kebutuhan Tepung
Berat air = 20 L x 1.007 gram/ml x 1000ml/L
= 20140 gram
Berat pewarna = 2 gram
Berat air + pewarna = 20142 gram
Berat tepung = x 20142
= 411.061 gram
Kadar slurry =
= = 0.021 gram/ml
c. Densitas Slurry
Berat picno + slurry = 81.62 gram
( )
slurry =
( )
= = 1.0084 gram/ml
d. Viskositas Slurry
t slurry = 15.8 s
t air = 12.2 s
air = 1.007 gram/ml
slurry = 1.0084 gram.ml
air = 0.008 gram/cm.s
slurry =
B-1
=
= 0.010 gram/cm.s
B. Perhitungan Luas Plate
n = 15
ukuran plate = 18 cm x 18 cm
Luas = 15 x (18x18) = 4860 cm2
( )
[ ]
[ ] [ ]
B-2
190 10 40 -15 -0.667
200 10 100 -60 -0.167
210 10 50 50 0.200
n=21 X= 1894 75 Y= 3.671212
m = -0.003518
c = 0.4921
y = 0.4921 0.003518x
a. Menghitung Ve
( )
Ve = = 139.88 ml = 0.00494 ft3
( )
c. Menghitung V
( ) ( )
V=( ) ( ) = 345.5 ft3
s = slope x ( )+ B
= 419.98 sekon
B-3
Tabel Operasi Pencucian
10 10 110 0 -
20 10 108 -2 -5.000
30 10 80 -28 -0.357
40 10 88 8 1.250
50 10 98 10 1.000
60 10 103 5 2.000
70 10 90 -13 -0.769
80 10 85 -5 -2.000
90 10 95 10 1.000
100 10 80 -15 -0.667
110 10 78 -2 -5.000
120 10 90 12 0.833
130 10 55 -35 -0.286
140 10 100 45 0.222
n= 14 X= 1260 -10 Y= -7.773
m = 0.002764
c = -0.7898
y = 0.002764x-0.7898
a. Menghitung Ve
( )
Ve = = 285.75 ml = 0.01009 ft3
( )
B-4
c. Menghitung V
( ) ( )
V=( ) ( ) = 318.28 ft3
s = slope x ( )+ B
= 280 sekon
B-5
LAMPIRAN C
PROSEDUR ANALISA
1. Pembuatan Slurry
Cara pembuatan slurry yaitu yang pertama menimbang massa picnometer kosong ukuran
50ml, massa picnometer kosong yang didapatkan sebesar 31.26 gram. Setelah itu mengisi
picnometer yang kosong dengan air kemudian menimbangnya, massa picnometer yang berisi
air didapatkan sebesar 81.60 gram. Kemudian untuk menghitung massa jenis air digunakan
rumus ( ), setelah itu didapatkan massa jenis air sebesar 1.007 gr/ml. Kemudian untuk
mencari massa air yang akan digunakan dalam slurry dicari dengan mengalikan densitas air
dengan basis volumenya, didapat massa air 20140 gram. Lalu menghitung berat tepung yang
dibutuhkan dengan menghitung bahwa massa air dan pewarna adalah 98% dari berat
campuran total, sehingga didapat berat tepung yang digunakan adalah 411.061 gram
2. Perhitungan Densitas
Densitas suatu cairan dapat diukur menggunakan picnometer. Untuk hasil yang lebih
akurat, sangat dianjurkan untuk melakukan kalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi dilakukan
untuk mengetahui volume picnometer yang sesungguhnya menggunakan cairan yang sudah
diketahui densitasnya, biasanya menggunakan air. Timbang picnometer kosong dan catat
beratnya. Lalu isi picnometer dengan air sampai penuh dan timbang. Volume picnometer
didapat dari :
( ) ( )
Cairan yang ingin diketahui densitasnya dimasukkan ke dalam picnometer sampai penuh, lalu
timbang. Densitas cairan didapat dari :
( ) ( )
3. Perhitungan Viskositas
Viskositas suatu cairan diukur dengan alat viskometer Ostwald. Dengan menggunakan
cairan pembanding yang telah diketahui viskositasnya, Air dengan densitas a dan viskositas
a digunakan sebagai cairan pembanding. Air dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald, lalu
disedot dengan aspirator hingga melewati batas atas a. Lalu aspirator dilepas dan ketika air
tepat berada pada garis a, nyalakan stopwatch hingga air tepat berada pada garis b. Catat
waktunya sebagai ta. Lakukan hal yang sama untuk cairan yang ingin diketahui viskositasnya.
C-1
Cairan dengan densitas s dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald, diukur waktu untuk
mengalir dari garis a sampai garis b dan catat waktunya sebagai ts. Viskositas cairan
dapat dihitung dengan :
C-2
LAMPIRAN D
D-1
D-2
D-3
D-4
D-5
LEMBAR ASISTENSI
DIPERIKSA
KETERANGAN TANDA TANGAN
NO TANGGAL
1. 15 Nov 2016 - Hal judul
- Ringkasan, daftar isi
- Format header footer, format
tabel
- Bab 1 bab 4
- Lampiran