Você está na página 1de 8

2.

2 Aspek Keperilakuan Pada Persyaratan Pelaporan


2.2.1 Syarat-Syarat Pelaporan
Dunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada
orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita,
bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal hal ini pada
umumnya sering disebut sebagai persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang
akuntansi keperilakuan mengenai dampak informasi telah memfokuskan pada
bagaimana penerima menggunakan informasi yang dilaporkan guna membuat
penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk memahami bahwa
dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang diharuskan untuk
memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji. Istilah pelapor dan pengirim
akan digunakan secara bergantian dan mengacu pada individu, orgaisasi atau
kelompok lain yang diharuskan untuk melaporkan informasi.
Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang
memiliki implikasi keuanganatau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan
informasi mengonsumsi sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak dilakukan
dengan suka rela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini memberikan si penerima
informasi berperilaku sebagaimana yang diinginkan pelapor. Yang mana pula
kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan dikomunikasikan hanya karaena
seserang memiliki posisi kekuasaan.
Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses
pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat
mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana aau apakah
tindakan korektif diperlukan. Meskipun alternatif seperti pengamatan langsung dan
audit kadang kala digunakan, informasi ang dilaporkan adalah cara paling umum
untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk pengendalian. Adalah penting
untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena kelaziman dan
biayanya.
Persyaratan pelaporan dikenalkan dan dipaksakan oleh beraneka ragam prang
dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya
memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana pun dari
kinerja pekerjaan mereka. Apakah mereka dapat melaksanakan persaratan semacam
itu dengan efektif adalah kurang jelas dan bergantung pada sejumlah faktor

1
organisasional, dan mungkin pribadi. Perusahaan-perushaan ang dimiliki oleh publik
diharuskan untuk melaporkan secara ekstensif kepada BAPEPAM dan publik untuk
status keuangan dan operasinya. Setiap orang ang terlibat dalam perancangan atau
penggunaan sistem informasi perlu memahami dapak yang mungkin dari persyaratan
pelaporan terhadap pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan
mengidentifikasikan dampak semacam itu.

2.2.2 Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi Perilaku


Gagasan bahwa persyaratan pelaporan mempengaruhi perilaku pelaporan
bukanlah sesuatu yang baru atau bagi manajemen dan akuntansi. Para psikolog
sangat menyadari bahwa orang dapat merespon terhadap tuntunan dari situasi
eksperimental dengan keperilakuan secara berbeda dengan apa ang mereka lakukan
dalam situasi lain. Sementara psikolog eksperimental mencoba untuk menghindari
hal itu krena orientasi dan riset mereka. Manajer dan badan reguer secara aktif
mencoba untuk memberikan tuntunan kepada orang lain guna membuat mereka
berperilaku dengan cara tertentu. Manajer dan badan regulasi menggunakan
persyaratan pelaporan baik menggunakan tuntutan seacam itu dan untuk menediakan
informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi prilaku dan kinerja.
Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi prilaku pelaporan dalam
beberapa cara. Bentuk lain dari pegukuran yang digunakan dalam organisasi seperti
audit dan pengamatan langsung, juga memiliki banyak dampak ang sama terhadap
persyaratan pelaporan, setelah dampak spesifiknya sendiri.
Antisipasi Penggunaan Informasi
Ketika persyaratan pelaporan dikenakan, adalah umum bagi si pengirim untuk paling
tidak berfikir, jika tidak bertanya mengapa mereka menginginkan informasi ini?
Bagaimana ereka akan menggunakannya?. Si pengirim ingin mengetahui apakah di
penerima akan mengambil sutu tindakan yang berkaitan dengan, atau memiliki
pendapat mengenai si pengirim karena informasi yang dilaporkan tersebut. Karena si
penerima menggunakan informasi ang dilaporkan sebagai suatu dasar untuk evaluasi
kinerja dan penilaian lainnya, pertimbangan si pengirim mengenai penggunaan ang
mungkin sangat berdasar.

2
Pengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri, bersama-sama
dengan informasi lainnya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi
terhadp informsi yang dilaporkan.
Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku
pengirim ketika informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai prilaku
pengirim atau sesuatu yang dipengaruhi oleh si pengirim atau sesuatu untuk mana si
pengirim bertanggung jawab.

Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan Si Pemakai.


Kadang kala penerima mengatakan dengan jelas bagaimana mereka
menginginkan si pengirim untuk berprilaku. Tapi seringkali mereka tidak
menginginkan atau mereka mungkin menginginkan banyak hal-hal yang sulit untuk
dicapai secara simultan, seperti laba jangka pendek yang tinggi, pertumbuhan jangka
panjang yang baik atau citra publik yang bagus. Jik si pegirim bertanggung jawab
kepada si penerima. Apa yang diharuskan untuk dilaporkan oleh pengirim adalah
suatu tanda bagi pengirim sebelum tindakan diambil, mengenai tindakan dan hasil
yang penting bagi si penerima.
Dalam kasus-kasus lain, adalah jelas dari respon penerima, atau kurangnya
respon penerima, bahwa mereka tidak menggunakan informasi yang dilaporkan
seperti yang mereka katakan. Anekdot klasik mengenai hal ini adalah mahasiswa
yang mengetik alamat yang panjang di tengah-tengah suatu makalah untuk
menambah ketebalannya. Makalah tersebut dikembalikan dengan suatu nilai, tetapi
tanpa indikasi bahwa dosen tersebut telah melihat hal itu.
Insentif/ Saksi
Semakin besar potensi insentif dan sanksi yang diberikan oleh pihak
manajemen dalam suatu organisasi misalnya, maka si pembuat informasi akan
semakin berhati hati dalam bertindak untuk memastikan bahwa informasi yang ia
buta dapat diterima dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Penetuan Waktu
Waktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan
menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau tidak. Supaya pelaporan
persyaratan dapat menyebabkan pengirim mengubah prilakunya, ia harus mengetahui

3
persyaratan pelaporan tersebut sebelum i bertindak. Jika persyaratan pelaporan hanya
terjadi setelah pengiriman telah bertindak, maka ia ada peluang untuk mengubah
prilaku masa lalu.

Strategi Respon Iteratif.


Mengubah suatu perilaku memerlukan biaya yang bias dibilang mahal.
Adanya banyaj tuntutan, batasan, dan keinginan bersaing satu sama lain . perubahan
apa pun itu yang terjadi dalam perilaku melibatkan berbagai dimensi yang
menghabiskan banyak waktu ,tenaga , uang dan banyak hal lainnya.
Pegarah Perhatian
Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan dan
bukannya dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul dari
kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung kepada informsi yang
dilaporkan kepada siapapun.

PERTIMBANGAN YANG MEMPENGARUHI PELAPOR MERUBAH


INFORMASI:

1. Seberapa jelas keinginan penerima informasi yang mereka haraokan terjadi


2. Seberapa jelas kegunaan informasi yang mereka harapkan akan digunakan.
3. Penghargaan dan sanksi yang di berikan
4. Penghargaan dan sanksi yang digunakan
5. Seberapa besar perubahan satu dimensi akan mempengaruhi atau mengubah
dimensi lainnya.

2.2.3 Dampak Dari Persyaratan Pelaporan


Persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku di semua bidang
akuntansi yang mana diantaranya:
Akuntansi Keuangan

4
Adanya badan badan yang berwenang dalam akuntansi keuangan, seperti
SEC, FASB, GAAP. Beberapa prinsi akuntansi diterapkan setelah diperdebatkan
terlebihdahulu mengenai dampak penerapannya.
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah bidang yang sangat sensitive dalam kaitannya
dalam persyaratan pelaporan
Akuntansi Manajerial
Hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yang tersedia bagi public
karena jarang dilaporkan diluar organisasi bersangkutan.
Akuntansi Sosial
Akuntansi social eksternal masih bersifat sukarela, dan menimbulkan banyak
konflik dengan kinerja perusahaan.

2.2.4 Penilaian dampak terhadap pengirim informasi


Terdapat banyak cara untuk menilai dapak dari persaratan pelaporan terhadp
pengiriman informasi. Yang paling tersedia adalah pegambilan keputusan deduktif,
yang melibatkan pemikirab secara hati-hati mengenai bagaimana persyaratan
pelaporan akan berinteraksi dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna
membentuk prilaku manajer. Teknik ini sebaiknya selalu digunakan sebelum
memberlakukan suatu persyaratan pelaporan.
Metode lain adalah dengan menyatakan kepada para pelapor mengenai
prilaku mereka. Suatu cara formal untuk melakukan hal ini adalah dengan survei, ang
dapt terdiri atas pertanyaan-pertanyaan sempit dengan kemungkinan tanggapan ang
ditentukan atau atas pertanyaan-pertanyaan luas dengan kemungkinan jawaban yang
terbuka atau atas gabungan dari keduanya. Metode ini hanya memberikan apa yang
rela dan mampu diberikan oleh pelapor kepada anda mengenai proporsi mereka
sendiri atas prilaku dan reaksinya terhadap persaratan pelapor. Pelapor bisa berfikir
bahwa mereka telah mengubah prilaku mereka dengan cara-cara atau jumlah yang
sebenarnya tidak mereka lakukan, atau sebaliknya.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah
implikasi komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan
hanya pihak pelapor informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi
juga memiliki harapannya sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi
tersebut. Kedua belah pihak masing masing memiliki perilaku berbeda terhadap
informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai efektivitas komuniikasi
pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari pihak pengirim informasi
karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi,
oleh karena itu bentuk laporan yang menjadi bagia dari rangkaian komunikasi perlu
ditinjau mana kala membawa dampak negative bagi proses komunikasi informasi.
Penelitian akuntansi keuangan pada periode lampau menuai banyak kritik,
antara lain penelitian pasar modal irelevan dengan perilaku individu, metode
penelitian yang tidak cocok dengan pertanyaan penelitian yang ada, tidak
menggunakan teori psikologi dalam memprediksi dampak dan mekanisme yang
terjadi, dan gagalnya penelitian tersebut menangkap aspek-aspek keperilakuan
terhadap pembuatan keputusan dan judgment.
Kritik ini menyebabkan para peneliti terpicu dan termotivasi dalam
melakukan penelitian. Penelitian pun berkembang menggunakan metode penelitian
yang lebih tepat dan yang sesuai dengan pertanyaan penelitian yang ada.
Kebanyakan penelitian menggunakan metode eksperimental yang dirancang secara
efektif dan efisien. Metode penelitian dirancang Volume 16, Nomor 2, Agustus 2012

6
92 secara efisien tetapi tidak mengorbankan tercapainya tujuan penelitian. Partisipan
yang dipergunakan mulai beralih dari undergraduate students ke tenaga expert
seperti auditor.
Teori psikologi yang sudah berkembang jauh sebelumnya dipakai sebagai
landasan dalam penelitian akuntansi keuangan. Perilaku market yang dominan diteliti
dalam penelitian pasar modal, beralih meneliti perilaku individu
(akuntan/auditor/user) yang dipengaruhi oleh sistem informasi akuntansi. Penelitian
keperilakuan pun berkembang dan semakin diterima oleh masyarakat. Di samping itu
dibentuk jurnal-jurnal yang menampung penelitian dalam akuntansi keperilakuan
juga mendukung perkembangan penelitian ini.
Lingkup penelitian dalam akuntansi keperilakuan semakin luas, semakin bisa
digali oleh para peneliti saat ini. Peneliti hendaknya tidak memandang bidang ilmu
tertentu sebagai bidang ilmu yang independen. Peneliti harus memahami bahwa
berbagai bidang ilmu bersifat interdependen. Penelitian akuntansi keperilakuan
diyakini akan menjadi semakin pesat di masa yang akan datang. Semakin banyak
peneliti yang tertarik untuk mempelajari dan menekuni bidang akuntansi
keperilakuan lebih lanjut.

7
Daftar Pustaka

http://journal.unpar.ac.id/index.php/bina/article/download/596/538

D.F. Hawkins, 1969. Behavioral Implications of Generally Accepted Accounting


Principles, California Management Review, 12, No. 2 (Musim Dingin): hal 12-
21.

Siegel, G., and Marconi., H.R. (1989). Behavioral Accounting. South-Western


Publishing Co.

Você também pode gostar