Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Secara prinsip, diversifikasi tidak dapat dianggap berhasil kecuali hal tersebut
menghasilkan sebuah nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham
sebuah nilai tambah yang tidak bisa diperoleh oleh pemegang saham dari membeli
lembar-lembar saham industri lain atau dengan berinvestasi di reksadana. Sebuah
perusahaan harus melewati tiga tahapan tes dalam memutuskan tindakan diversifikasi
bisnis. Tes daya tarik industri menguji apakah industri (atau bisnis) baru ini memiliki
daya tarik yang kuat untuk secara konsisten menghasilkan pengembalian investasi
yang sangat baik. Tes Biaya Masuk ke Bisnis Baru menguji apakah biaya yang akan
dikeluarkan tidak terlalu membebani potensi keuntungan di masa depan. Sedangkan
Tes Harus Menjadi Lebih Baik menguji potensi dapat diperoleh diversifikasi, apakah
memberikan potensi yang sangat besar bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik dan
lebih menguntungkan.
1
1.2 Tujuan Penulisan
1. Memahami kapan dan bagaimana diversifikasi bisnis dapat meningkatkan nilai
pemegang saham.
2. Mendapatkan pemahaman akan bagaimana strategi-strategi yang terkait dengan
diversifikasi dapat menghasilkan kesesuaian strategik lintas usaha yang mampu
memberikan keunggulan kompetitif
3. Menjadi lebih menyadari manfaat dan resiko strategi perusahaan yang dilekatkan
pada diversifikasi yang tak berkaitan dengan bisnis yang ada.
4. Mampu menguasai perangkat atau alat analisis untuk mengevaluasi strategi
diversifikasi perusahaan.
5. Memahami empat pilihan utama strategi perusahaan yang berdiversifikasi dalam
memantapkan strategi diversifikasinya serta memperbaiki kinerja perusahaan.
6. Memahami kasus: Pepsi Cos Diversification Strategy in 2008(John E. Gamble,
University of South Alabama)
BAB II
PEMBAHASAN
2
dengan cara memproduksi barang yang bermacam-macam, mendirikan sejumlah unit
bisnis, atau mendirikan anak-anak perusahaan yang baru atau bahkan membeli
perusahaan yang sudah berdiri. Berdasarkan definisi tersebut, maka disimpulkan
perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha adalah perusahaan yang memiliki
beberapa unit bisnis atau anak perusahaan dan diversifikasi usaha dilakukan untuk
meningkatkan nilai tambah pemilik perusahaan.
3
perusahaan berhasil melakukan hal ini, perusahaan memanfaatkan sinergi yang
merupakan dampak pelengkap yang ada di antara bisnis mereka. Sinergi muncul
pada serangkaian bisnis ketika nilai ekonomi dari gabungan bisnis lebih besar
dibandingkan nilai ekonomi bisnis secara terpisah.
1. Perusahaan harus memiliki kinerja yang stabil dari waktu ke waktu. Selama
periode tertentu jika beberapa bisnis yang dimiliki oleh organisasi berada
dalam siklus penurunan, yang lainnya mungkin berada dalam suatu siklus
pertumbuhan.
3.
2. To spread risk
Melalui penguasaan pada usaha yang memiliki sumber daya strategis selain dapat
memberikan nilai tambah juga dapat mencegah pengusahaan oleh pesaing.
4. To achieve sinergy
5
Penguasaan atas pemasok dan distributor dalam strategi diversifikasi usaha yang
berkaitan dapat memudahkan perusahaan dalam mengendalikan harga dan mutu
agar dapat bersaing. Penguasaan modal internal akan meningkatkan kekuatan
perusahaan atas produk yang dihasilkan.
Pemenuhan ambisi dari personel manajer berkaitan dengan reward yang akan
diterima. Reward diberikan kepada manajer sesuai dengan ruang lingkup tugas
yang harus dilakukan. Pada perusahaan yang melakukan strategi diversifikasi
usaha maka ruang lingkup tugas manajer juga diharapkan akan semakin besar.
6
bisnis adalah upaya sebuah perusahaan untuk memiliki secara bersama (co-
ownership) serta mengoperasikan bersama unit bisnis baru bersama perusahaan
lain.
Pilihan mengenai cara terbaik mana yang akan dipakai untuk memasuki
bisnis baru tersebut tergantung dari beberapa hal yang akan dibahas detil demi
detil di bagian ini.
B. Memilih Alur Diversifikasi: Bisnis yang Berkaitan atau Bisnis yang Tak
Berkaitan
Diversifikasi melalui bisnis yang masih ada kaitannya dengan bisnis yang
sedang dijalankan akan secara kompetitif memiliki ketersesuaian antara mata
rantai nilai lintas bisnis yang sangat berharga dan sumber daya-sumber dayanya.
Sementara itu, diversifikasi melalui bisnis baru yang tak ada kaitannya
sama sekali dengan bisnis yang sedang berjalan akan memiliki potensi risiko
sebaliknya.
Ketersesuaian stratejik akan muncul bila satu atau lebih aktivitas yang
membentuk mata rantai nilai lini-lini usaha yang berbeda dalam keadaan serupa
atau sepadan dengan peluang-peluang yang ada pada saat ini bagi perusahaan
untuk mendistribusikan sumber daya-sumber daya serta kemampuannya.
Risiko dari strategi diversifikasi yang tak berkaitan dengan bisnis yang
sedang dijalankan, yakni berkurangnya manfaat ketersesuaian stratejik lintas lini
usaha. Diversifikasi jenis ini berfokus hanya pada hasil akhir, artinya hanya
7
berpikir bagaimana memasuki bisnis baru, mengoperasikannya dengan maksimal,
sehingga pada akhirnya penghasilan dan labanya akan naik. Pertimbangannya
relatif dangkal dan pragmatis, sejauh hasil positif bisa didapat, maka
kompleksitasnya tidak terlalu dipermasalahkan. Dengan tidak adanya
ketersesuaian stratejik lintas lini usaha yang seyogyanya mampu menciptakan
keunggulan kompetitif, maka membangun nilai ekonomis pemegang saham
melalui cara ini jelas memerlukan kemampuan perusahaan induk untuk
memperbaiki bisnis-bisnisnya melalui cara lain.
8
KASUS
Dalam industri Food & Beverage, PepsiCo merupakan pemain utama yang
selalu masuk dalam urutan 5 besar. Pangsa pasar dari industri ini sangatlah luas, karena
PepsiCo dan para pesaingnya seperti Coca-Cola sudah bermain di skala internasional.
Market Capital keseluruhan PepsiCo saat ini telah mencapai $83.10 milyar, merupakan
yang terbesar di dunia.
9
Sumber : Yahoo Finance
10
pemasaran dan distribusi yang kuat dan luas dan kekuatan merk yang mampu
menimbulkan kesetiaan konsumen.
11
kawasan regional. Riset menunjukkan bahwa untuk cita rasa asin pada snack
relatif sama di sebagian besar kawasan.
Krisis global 2008 juga memaksa PepsiCo untuk mengerahkan segala
daya untuk menghadapi inflasi yang terkait dengan meningkatnya biaya
produksi gandum dan energi. PepsiCo mengambil langkah-langkah berikut
dalam menghadapi krisis global : product formulations, ingredient sourcing,
trade efficiencies, manufacturing, go-to-market and administrative expenses.
Value Chain
Keterkaitan Value Chain antara merk dan produk PepsiCo :
Informasi riset pasar yang dibagi oleh perusahaan ke semua divisi,
memungkinkan divisi-divisi membangun produk baru yang sesuai dengan
permintaan konsumen.
Melakukan konsolidasi dalam pembelian atau pengadaan untuk menekan
biaya.
Memproduksi produk-produk sejenis di fasilitas yang sama jika
memungkinkan, untuk efisiensi produksi.
12
Melakukan konsolidasi fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran dari produk-
produk yang mirip untuk menghilangkan usaha berlebihan dan menyajikan
satu wajah kepada customer.
Hasil dari perbaikan value chain ini adalah penghematan biaya
sebesar $ 160 Million (2005).
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Bahwa dalam mewujudkan keberlangsungan hidup perusahaan strategi
diversifikasi adalah langkah dan alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan
untuk bisa sustainable dipasar. Dalam perusahaan dengan lini bisnis para manajer
akan mempersiapkan rencana strategi yang lebih beragam, termasuk melakukan
asessment pada lingkungan industri serta mengembangkan satu set strategi bisnis
yang spesifik untuk masing-masing lini usahanya.
Secara prinsip, diversifikasi tidak dapat dianggap berhasil kecuali hal tersebut
menghasilkan sebuah nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham
sebuah nilai tambah yang tidak bisa diperoleh oleh pemegang saham dari membeli
lembar-lembar saham industri lain atau dengan berinvestasi di reksadana. Sebuah
perusahaan harus melewati tiga tahapan tes dalam memutuskan tindakan diversifikasi
bisnis
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R., Strategic Management 12th edition, Pearson International,
New Jersey, 2009.
http://satryaadipratama.blogspot.co.id/2010/08/strategi-bisnis-pepsico.html
14