Você está na página 1de 9

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Oleh :
Dwi Uswatun Hasanah
11144100105
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta
2015
Email : dwiuswatunhasanah@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika
siswa kelas VIII C di SMP Negeri 11 Yogyakarta pada pokok bahasan kubus dan balok
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian
adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta. Objek penelitian adalah
pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan kubus dan
balok. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari tiga
pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes
pemahaman konsep, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknis analisis data
menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII C SMP
Negeri 11 Yogyakarta dengan pokok bahasan kubus dan balok dapat: (1) Meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yaitu sebelum dilaksanakan tindakan
pembelajaran rata-rata nilai siswa sebesar 39,74 dan ketuntasan sebesar 0% (kategori
rendah), setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 71,62 dan ketuntasan sebesar 55,88% (kategori cukup) pada siklus I, nilai rata-
rata siswa meningkat menjadi 85,66 dan ketuntasan sebesar 85,29 % (kategori tinggi)
pada siklus II. (2) Keterlaksanaan pembelajaran dilihat dari kegiatan guru sebesar
73,33% (kategori cukup), kegiatan siswa sebesar 56,47% (kategori cukup) pada siklus I
dan pada siklus II keterlaksanaan pembelajaran dilihat dari kegiatan guru meningkat
menjadi 96,67% (kategori tinggi), kegiatan siswa menjadi 83,71% (kategori tinggi).

Kata kunci : Pemahaman Konsep Matematika, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

1. PENDAHULUAN menyebabkan kesulitan tersendiri yang


Latar Belakang harus dihadapi oleh siswa untuk
Menurut Rostina (2013: 2), mempelajarinya dan guru untuk
menyebutkan bahwa matematika adalah mengajarkannya kepada siswa. Siswa
ilmu abstrak mengenai ruang, bilangan dan menganggap matematika sukar dipahami
studi tentang struktur-struktur abstrak yang dan menjadi momok yang menakutkan.
memiliki berbagai hubungan dengan ilmu Ketakutan siswa terhadap matematika
lainnya. Matematika yang bersifat abstrak membuat siswa menjadi tidak memahami
konsep-konsep yang terdapat pada pemahaman konsep matematika siswa
matematika. Pemahaman konsep-konsep pada tiga indikator pemahaman konsep
yang terdapat dalam matematika sangat dengan kategori rendah dan satu indikator
diperlukan untuk memahami matematika. dengan kategori cukup. Sedangkan rata-
Konsep-konsep dasar pada matematika rata kemampuan pemahaman konsep
harus benar-benar dikuasai sejak awal, matematika siswa memiliki kategori
sebelum mempelajari matematika lebih rendah.
lanjut. Dengan memahami konsep terlebih Berdasarkan uraian di atas,
dahulu, siswa akan lebih mudah menerima dibutuhkan suatu model pembelajaran
materi selanjutnya. yang mampu membantu siswa agar dapat
Berdasarkan pengamatan yang memahami konsep dasar materi yang
dilakukan pada pembelajaran matematika dipelajari sehingga tujuan pembelajaran
di SMP Negeri 11 Yogyakarta di kelas akan tercapai dengan baik. Salah satu
VIII C, peneliti menemukan beberapa hal model pembelajaran yang dapat membantu
dalam proses pembelajaran matematika. siswa agar dapat memahami konsep dasar
Pembelajaran di kelas VIII C ini sudah materi pelajaran adalah model
tidak menggunakan cara mengajar guru pembelajaran penemuan yang dibimbing
yang hanya satu arah, namun siswa kurang oleh guru (inkuiri terbimbing). Model
memahami konsep pembelajaran dan penemuan terbimbing juga lebih
hanya memahami contoh soal serta menekankan pada aktivitas siswa, siswa
penyelesainnya sehingga pemahaman mencari dan menemukan jawaban sendiri
konsep matematika siswa menjadi tidak di bawah bimbingan guru sehingga
seperti yang diharapkan. Berdasarkan diharapakan mampu meningkatkan
wawancara dengan guru mata pelajaran pemahaman konsep matematika siswa.
yang bersangkutan mengatakan bahwa Rumusan Masalah
masih banyak siswa yang mendapatkan Berdasarkan pembatasan masalah
nilai di bawah KKM. Guru berpendapat tersebut, maka rumusan masalah dalam
bahwa banyaknya siswa yang penelitian ini adalah Bagaimanakah
mendapatkan nilai dibawah KKM model pembelajaran inkuiri terbimbing
disebabkan oleh beberapa faktor yang pada materi kubus dan balok dapat
salah satunya adalah pemahaman konsep meningkatkan pemahaman konsep
siswa masih kurang. Berdasarkan analisi matematika siswa kelas VIII C SMP
hasil tes pemahaman konsep matematika Negeri 11 Yogyakarta?
pra siklus kelas VIII C, kemampuan
Tujuan Penelitian siswa pada kelas eksperimen yang
Sesuai dengan rumusan masalah menggunakan model pembelajaran inkuiri
yang telah dikemukakan, penelitian ini terbimbing dengan LKS lebih baik dari
bertujuan untuk mengetahui model pada kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat model pembelajaran ekspositori. Penelitian
meningkatkan pemahaman konsep yang relevan lainnya adalah yang
matematika siswa kelas VIII C SMP dilakukan oleh Masta Hutajulu pada tahun
Negeri 11 Yogyakarta pada materi kubus 2014 tentang Meningkatkan Kemampuan
dan balok. Pemahaman Matematik Siswa SMA
Manfaat Hasil Penelitian Melalui Model Pembelajaran Inkuiri
Penelitian ini diharapkan mempunyai Terbimbing. Hasil penelitian kemampuan
beberapa manfaat sebagai berikut: pemahaman matematik siswa berdasarkan
1. Bagi siswa, diharapkan dapat model pembelajaran inkuiri terbimbing
membantu siswa untuk meningkatkan adala 0,6785. Sedangkan hasil penelitian
pemahaman konsep matematika dan kemampuan pemahaman matematik siswa
menambah pemahaman siswa akan berdasarkan model pemebelajaran
matematika dalam kehidupan sehari- konvensional adalah 0,4110. Sehingga
hari. kelas eksperimen lebih baik dibandingkan
2. Bagi guru, diharapkan dapat kelas kontrol.
membantu guru mendapatkan strategi 2. KAJIAN TEORI
pembelajaran yang tepat dan Pemahaman Konsep Matematika
mempermudah guru dalam Menurut Paul Eggen dan Don
memahamkan konsep pembelajaran Kauchak (2012: 247-249) pengetahuan
matematika. siswa dan pemahamannya tentang suatu
Penelitian yang relevan konsep dapat diukur dengan empat cara,
Penelitian yang relevan dengan yaitu:
penelitian ini adalah penelitian yang a. Mendefinisikan konsep (A)
dilakukan oleh Muhammad Rizqa (2013) b. Mengidentifikasi karakteristik-
tentang perbandingan model pembelajaran karakteristik konsep (B)
inkuiri terbimbing yang menggunakan c. Menghubungkan konsep dengan
LKS (Student Worksheet) Terhadap konsep-konsep lain (C)
Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa Kelas d. Mengidentifikasi atau memberikan
X SMA N 1 Bojong. Hasil penelitian contoh dari konsep yang belum pernah
peningkatan kemampuan berpikir abstrak dijumpai sebelumnya (D)
Model Pembelajaran Inkuiri Petunjuk yang diberikan oleh guru bersifat
Terbimbing pertanyaan-pertanyaan yang membimbing
Model inkuiri terbimbing adalah siswa untuk menuju penemuan. Sehingga
model pembelajaran dimana siswa berpikir hasil penemuan tersebut sesuai dengan
sendiri untuk menemukan suatu hasil yang diharapkan oleh guru dan sesuai
tertentu yang diharapkan oleh guru yang petunjuk yang diberikan. Adapun tahap
pelaksanaanya dilakukan oleh siswa pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai
dengan berdasarkan pada petunjuk- berikut:
petunjuk yang diberikan oleh guru. Tahap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Tahap Tahap
No Kegiatan No Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran
Guru pertanyaan-
mengkondisikan pertanyaan yang
siswa untuk diberikan guru
memulai melalui LKS
pembelajaran, dengan
1. Orientasi
menyampaikan kelompoknya
tujuan Guru
pembelajaran membimbing
dan memotivasi siswa untuk
siswa menentukan
Guru 5. Menguji hipotesis jawaban
memberikan berdasarkan
permasalahan hasil
atau persoalan pengumpulan
yang data
mengandung Guru
Merumuskan
2. teka-teki dan membimbing
masalah
konsep yang siswa untuk
Merumuskan
jelas dan 6. menyimpulkan
kesimpulan
mengajak siswa jawaban dan
untuk menemukan
mengidentifikasi konsep
masalah tersebut Menurut Hamruni (2012: 100-101)
Guru
menyebutkan beberapa kelebihan model
mendorong
siswa untuk pembelajaran inkuiri terbimbing
merumuskan
Merumuskan diantaranya:
3. jawaban
hipotesis
sementara 1) Menekankan kepada pengembangan
Permasalahan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
yang sedang
dikaji secara seimbang, sehingga
Siswa
Mengumpulkan pembelajaran dianggap lebih
4. mendiskusikan
data
penyelesaian bermakna.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa pembelajaran inkuiri terbimbing pada
untuk belajar sesuai dengan gaya pokok bahasan kubus dan balok. Variabel
belajarnya. terikat dalam penelitian ini adalah
3) Sesuai dengan perkembangan pemahaman konsep matematika. Subjek
psikologi belajar modern yang dalam penelitian ini adalah siswa kelas
menganggap belajar adalah proses VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta. Objek
perubahan tingkah laku melalui dalam penelitian ini adalah penerapan
pengalaman. model pembelajaran inkuiri terbimbing
4) Mampu melayani kebutuhan siswa pada materi kubus dan balok untuk siswa
yang memiliki kemampuan di atas kelas VIII C SMP Negeri 11 Yogyakarta.
rata-rata, sehingga siswa yang Prosedur penelitian yang digunakan pada
memiliki kemampuan belajar bagus penelitian adalah sebagai berikut:
tidak akan terhambat oleh siswa yang Model PTK spiral
lemah dalam belajar. dari Kismis &
4 1
Sedangkan kelemahan model 3 Targgat.
pembelajaran inkuiri terbimbing menurut 2 (Wijaya Kusuma
Hamruni (2012: 101) adalah sebagai dan Dedi
5
berikut: 8 Dwitagama, 2010:
7
1) Sulit mengontrol kegiatan dan 21)
6
keberhasilan siswa.
2) Tidak mudah merencanakan
pembelajaran, karena terbentur pada Keterangan :
kebiasaan siswa. 1. Perencanaan (Planning)
3) Implementasinya memerlukan waktu 2. Pelaksananan Tindakan (Acting)
yang panjang, sehingga guru sulit 3. Pengamatan (Observing)
menyesuaikan dengan waktu yang 4. Refleksi (Reflecting)
telah ditentukan. 5. Perbaikan Perencanaan
3. METODE PENELITIAN (Revised Planning)
Jenis penelitian yang digunakan 6. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
adalah penelitian tindakan kelas (PTK) 7. Pengamatan (Observing)
atau Classroom Action Reseach (CAR) 8. Refleksi (Reflecting)
yang dilakukan secara kolaboratif dan Konsep pokok penelitian tindakan
partisifatif. Variabel bebas dalam menurut Kemmis dan Mc Taggart dapat
penelitian ini yaitu penggunaan model mencakup beberapa siklus dan pada
masing-masing siklus terdiri dari empat
komponen yaitu:
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (action)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Empat langkah utama yang saling
berkaitan ini disebut sebagai satu siklus.
Penelitian ini dirancang dalam dua siklus
yang setiap siklusnya terdiri dari 3
pertemuan. Teknik pengumpulan data Grafik Peningkatan Keterlaksanaan
dalam penelitian ini dikumpulkan melalui Pembelajaran Kegiatan Guru dengan
Model Inkuiri Terbimbing
observasi, wawancara, tes pemahaman
konsep, catatan lapangan, dan
dokumentasi. Teknik analisis data pada
penelitian ini dengan dua metode
pengumpulan data yaitu metode kualitatif
dan kuantitatif. Analisis data kualitatif
digunakan untuk peningkatan proses
belajar, sedangkan analisis data kuantitatif
digunakan untuk menentukan pemahaman
konsep matematika siswa. Siklus
dihentikan apabila ada peningkatan
pemahaman konsep matematika siswa. Hal Grafik Peningkatan Keterlaksanaan
Pembelajaran Kegiatan Siswa dengan
tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya Model Inkuiri Terbimbing
persentase nilai tes pemahaman konsep1) Peningkatan Pemahaman Konsep
pada setiap siklus dengan kategori tinggi Matematika Secara Klasikal
yaitu minimal 75%. Pada akhir siklus diadakan tes
4. HASIL DAN PEMBAHASAN pemahaman konsep matematika. Pada tes
Hasil ini menunjukkan bahwa awal yang diberikan sebelum tindakan
keterlaksanaan pemebelajaran mengalami diperoleh rata-rata nilai kemampuan
peningkatan. Adapun grafik peningkatan pemahaman konsep matematika siswa
keterlaksanaan pembelejaran adalah kelas VIII C adalah 39,74 dengan tidak ada
sebagai berikut: siswa yang mencapai ketuntasan. Pada tes
pemahaman konsep matematika 1
diperoleh nilai rata-rata kemampuan
pemahaman konsep matematika adalah
71,62 dengan 19 siswa yang mencapai
ketuntasan. Rata-rata nilai kemampuan
pemahaman konsep matematika sudah
meningkat. Ketuntasan siswa masih belum
seperti yang diharapkan peneliti, maka
dilakukan siklus II untuk memperbaiki
siklus sebelumnya. Pada tes pemahaman Grafik Peningkatan Ketuntasan Siswa
Berdasarkan uraian di atas, dapat
konsep matematika 2 diperoleh nilai rata-
dikatakan bahwa proses pembelajaran yang
rata kemampuan pemahaman konsep
menggunakan model pembelajaran inkuiri
matematika adalah 85,66 dengan 29 siswa
terbimbing dapat meningkatkan
yang mencapai ketuntasan. Nilai rata-rata
pemahaman konsep matematika siswa.
kemampuan pemahaman konsep
2) Peningkatan Kemampuan Pemahaman
matematika sudah meningkat dan sesuai
Konsep Matematika Berdasarkan
dengan harapan peneliti. Hasil tes
Indikator Pemahaman Konsep
pemahaman konsep matematika dengan
Hasil tes pemahaman konsep
peningkatan rata-rata nilai pemahaman
matematika ditinjau dari setiap indikator
konsep matematika secara klasikal dan
pemahaman konsep sebelum penelitian dan
ketuntasan siswa dalam bentuk grafik
setelah penelitian yang dilaksanakan siklus
berikut:
I dan siklus II disajikan sebagai berikut:
Hasil Tes Pemahaman Konsep Matematika
Setiap Indikator pada Pra Siklus, Siklus I
dan Siklus II
Hasil Tes Pemahaman
Indikator
Konsep Matematika
Pemahama
Pra Siklus
n Konsep Siklus I
Siklus II
Mendefi
28,43 70,59 76,96
A nisikan
% % %
konsep
Mengid
entifikas
i 37,84 74,35 99,02
B
karakter % % %
Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai istik-
Pemahaman Konsep Metematika Siswa karakter
istik 5. KESIMPULAN
konsep Berdasarkan hasil Penelitian
Menghu
bungkan Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
konsep secara kolaboratif antara peneliti dengan
31,37 61,62 83,58
C dengan
% % % guru mata pelajaran matematika kelas VIII
konsep-
konsep C SMP Negeri 11 Yogyakarta, penerapan
lain
model pembelajaran inkuiri terbimbing
Mengid
entifikas pada materi kubus dan balok dapat
i atau
terlaksana dengan baik sesuai dengan
member
ikan tahap-tahap pembelajaran inkuiri
contoh
terbimbing. Hal ini terlihat dari
dari
57,84 85,54 97,06
D konsep keterlaksanaan pembelajaran kegiatan guru
% % %
yang
dan siswa pada setiap siklus mengalami
belum
pernah peningkatan. Rata-rata persentase
dijumpa
keterlaksanaan pembelajaran kegiatan guru
i
sebelum sebesar sebesar 73,33% (kategori cukup),
nya
kegiatan siswa sebesar 56,47% (kategori
Rata-Rata
Pemahama 38,87 73,03 89,16 cukup) pada siklus I dan pada siklus II
n Konsep % % %
rata-rata persentase keterlaksanaan
Matematika
Kategori Rendah Cukup Tinggi pembelajaran kegiatan guru meningkat
Hasil tes pemahaman konsep menjadi 96,67% (kategori tinggi), kegiatan
matematika dilihat dari setiap indikator
pemahaman konsep sebelum penelitian dan siswa sebesar 83,71% (kategori tinggi).
setelah penelitian yang dilaksanakan siklus Penggunaan model pembelajaran
I dan siklus II diperjelas dengan grafik
berikut: inkuiri terbimbing dalam pembelajaran
matematika pada materi kubus dan balok
dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa
kelas VIIIC SMP Negeri 11 Yogyakarta.
Kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa meningkat dari rata-rata
nilai kemampuan pemahaman konsep
matematika sebelum tindakan
pembelajaran dengan model pembelajaran
Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep
Metematika Setiap Indikator inkuiri terbimbing sebesar 39,74 dan
ketuntasan sebesar 0% (kategori sangat Muhammad Rizqa. 2013. Efektivitas Model
rendah), pada siklus I rata-rata nilai Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
kemampuan pemahaman konsep (Guided Inquiry) Menggunakan
matematika meningkat menjadi 71,62 dan Lembar Kerja Siswa (Student
ketuntasan sebesar 55,88% (kategori Worksheet) Terhadap Kemampuan
cukup), dan pada siklus II rata-rata nilai Berpikir Abstrak Siswa Kelas X
kemampuan pemahaman konsep SMA N 1 Bojong Tahun 2012/2013
matematika meningkat menjadi 85,66 dan http://library.ikippgrismg.ac.id/doc
ketuntasan sebesar 85,29 % (kategori files/fulltext/6d1e732082a2a615.pd
tinggi). Dapat disimpulkan bahwa f diunduh pada 25 Oktober 2014
kemampuan pemahaman konsep pukul 11.37 WIB.
matematika siswa mengalami peningkatan Rostina Sundayana. 2013. Media
sebesar 45,55 dan ketuntasan siswa Pembelajaran Matematika.
mengalami peningkatan sebesar 85,29%. Bandung: Alfabeta.
6. REFERENSI Wijaya K dan Dedi D. 2010. Mengenal
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Strategi dan Model Pembelajaran. PT. Indeks.
Jakarta: Indeks.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran..
Yogyakarta: Insan Madani.
Masta Hutajulu. 2014. Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman
Matematik Siswa SMA Melalui
Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dalam Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan
Matematika 2014 Volume 1 (ISSN
2355-0473) halaman 82 diterbitkan
tanggal 15 januari 2014
http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id
/files/2014/01/Prosiding-15-
Januari-2014.pdf diunduh pada 25
Oktober 2014 pukul 11.43 WIB.

Você também pode gostar