Você está na página 1de 12

2.

2 Anatomi perbandingan organ indera

A. Pisces

Indra perasa pada ikan pada umumnya indra perasa pada ikan sama dengan hewan
lainnya namun letak persebaran kuncup pengecap dari kelima kelas vertebrata berbeda. Pada
pisces kuncup pengecap tersebut terdapat dalam jumlah besar di dinding mulut dan faring,
selain itu juga terdapat di permukaan tubuh, terutama di bagian kepala

Indra pencium ikan juga berkembang dengan baik. Indra pencium tersebut terletak di
ruang kecil tepat di depan mata. indra penciuman terletak di rongga hidung yang buntu, dalam
artian tidak mempunyai hubungan dengan saluran pernafasan .Ikan menggunakan indra
tersebut untuk mencari makanan, menghindari musuh, dan menemukan pasangan untuk
kawin.

Indra pendengar ikan mirip dengan telinga dalam manusia dan tidak terlihat dari luar
karena terletak di dalam tengkorak. Telinga ikan membantu mendeteksi bunyi, menjaga
keseimbangan tubuh ikan, serta membantu ikan merasakan perubahan kecepatan dan arah
sewaktu berenang.

Gambar : anatomi mata ikan (baines,2009)

Indra ikan yang berkembang dengan baik adalah indra penglihat, pencium, dan
pendengar. Indra penglihat ikan terletak di kedua sisi kepalanya. Bola mata ikan tidak
dilindungi oleh kelopak, dan dilindungi oleh selaput tipis yang tembus cahaya. Ikan dapat
melihat dengan jelas di dalam air karena kornea ikan membiaskan cahaya pada sudut yang
sama.
gambar: perbandingan pupil mata ikan saat melihat jauh dan delkat(baines,2009)

Sel-sel saraf penglihat pada ikan terdiri atas sel-sel batang dan sel-sel kerucut. Sel- sel
batang menyebabkan ikan dapat melihat dengan jelas di tempat yang kurang menerima
cahaya. Ikan juga dapat melihat warna walaupun hanya sampai tahap tertentu. Ikan mudah
melihat warna merah dan kuning, tetapi lebih sulit membedakan warna hijau, biru, dan hitam.

Gambar: organ indra khusus pada ikan berupa gurat sisi(baines,2009)

Ikan mempunyai indra tambahan yang disebut gurat sisi. Gurat sisi juga disebut indra
keenam. Fungsi gurat sisi adalah untuk mengetahui tekanan air. Selain itu, alat ini dapat
mendeteksi gangguan sekecil apa pun dilingkungannya. Gurat sisi secara tepat dapat
menentukan arah gangguan itu dan memberi peringatan kalau ikan hampir menabrak karang
atau benda lain .
B. Amphibi

Indra yang berkembang dengan baik adalah indra penglihatan dan indra pendengaran
sedangkan indra yang lainnya tidak berkembang dengan baik seperti indra
Pengecap,Penciuman,Pendengaran dan Peraba. Indra perasa pada amphibi , pada umumnya
sama dengan hewan lainnya namun letak persebaran kuncup pengecap dari kelima kelas
vertebrata berbeda kuncup pengecap tersebut terdapat pada lidah, faring, dan kulit.

Indra pendengar katak adalah teliga yang terdiri atas telinga luar dan telinga dalam.
Telinga luar berupa sepasang selaput pendengar di sebelah kanan dan kiri kepala. Selaput
pendengar berbentuk segitiga yang melebar di bagian luarnya. Apabila terkena getaran atau
bunyi, selaput pendengar akan bergetar. Getaran dan selaput pendengar diteruskan oleh tulang
pendengar ketingkap jorong. Selanjutnya, getaran dari tingkap jorong akan diteruskan oleh
cairan limfa ke saraf pendengar. Akhirnya, getaran oleh saraf pendengar diteruskan ke otak
dalam bentuk impuls saraf.
Indra Penglihatan Pada amfibi, misalnya katak,.Mata katak berbentuk bulat serta
dilindungi oleh kelopak mata atas dan bawah. Bagian sebelah dalam mata terdapat membran
niktitans, yaitu suatu selaput tipis yang tembus cahaya.

Gambar: anatomi mata katak (baines,2009)

Membran niktitans berfungsi untuk menjaga agar komea mata tetap lembap ketika
berada di darat dan menghindari gesekan ketika katak menyelam dalam air. Hal itu
merupakan bentuk penyesuaian sifat katak sebagai hewan amfibi. Lensa mata katak tidak
dapat berakomodasi. Oleh karena itu, katak hanya dapat melihat benda dengan jarak tertentu
saja.dan juga dapat menggerakkan bola matanya maju mundur.

Indra peraba amphibi Kulit, yang mengandung berbagai macam reseptor untuk
menerima berbagai perubahan yang terjadi di luar lingkungan kulit amphibia. Reseptor rasa
sakit dan suhu terdiri dari ujung syaraf yang bebas dan bertudung, terdapat pada bagian
dermis dan beberapa memanjang sampai ke bagian epidermis. Mechanoreseptor yang
sensitive terhadap tekanan dan sentuhan, terletak dengan cara yang sama pada kulit
Indera perasa hampir hanya ada pada katak, berupa piringan pada papilla
fungiformis lidah dan organ nonpapillary yang terdapat hampir di sepanjang lubang buccal,
kecuali pada lidah.
Indera penciuman pada amphibi dibentuk oleh dua struktur yang
berpasangan secara bilateral, yaitu hidung dan organvomeronasal (organ Jacobson).

C. Reptil

Indra pada reptilia yang berkembang dengan baik adalah indra pencium.indra seperti
Pendengaran,penglihatan tidak dapat berkembang dengan baik.Indra Peraba pada reptil
memiliki kencup pengecap yang terletak pada lidah,faring dan kulit.

Gambar: organ Jacobson pada reptilia (baines,2009)

Kadal, komodo, dan ular memiliki indra pencium yang disebut organ Jacobson. Organ
Jacobson ditemukan pertama kali pada abad ke-19 oleh seorang ilmuwan Denmark yang
bernama L.L. Jacobson. Indra tersebut terletak di langit-langit rongga mulut. Kadal, ular, dan
komodo sering menjulurkan lidahnya untuk mencium bau mangsa dengan cara mengambil
bau yang telah ditinggalkan mangsanya di udara dan di tanah. Lidah itu kemudian ditarik dan
ditempelkan pada organ Jacobson untuk menyampaikan bau.

Indra Penciuman kadal, Sebagai pemakan bangkai, kornodo memiliki indra pencium
yang sangat tajam. Hewan ini dapat mencium darah segar dari jarak empat kilometer. Namun,
indra reptilia yang lain belum berkembang dengan baik. Beberapajenis ular, misalnya ular
derik, memiliki indra yang peka terhadap rangsang panas. Indra itu begitu peka sehingga
dapat membedakan dua benda dengan suhu yang hanya berbeda sepersepuluh rib derajat
celsius. Dengan indra tersebut, ular dapat berburu mangsa pada waktu gelap.

D. Aves

aves memiliki indra penglihatan yang dapat berkembang dengan baik namun indra yag
lainnya tidak berkembang begitu baik sehingga tidak ada fungsi khusus dari indra tersebut
seperti indra Pengecap,Penciuman,Pendengaran,Peraba

Indra penglihat aves berkembang dengan baik, Sebagian besar burung memiliki indra
penglihat yang sangat membantu aves untuk mendapatkan makanan, untuk menemukan
musuh, maupun untuk terbang. Mata burung mampu berakomodasi dengan cara mengubah
bentuk lensa matanya. Pada saat aves melihat benda yang jauh, lensa mata aves akan
memipih. Sebaliknya, pada saat burung melihat benda yang dekat, lensa mata aves akan
mencembung.

gambar : anatomi mata aves (baines,2009)

Pada umumnya mata aves terletak di sisi kiri dan kanan kepalanya agar dapat melihat
keadaan di sekelilingnya tanpa harus memutar kepala. Beberapa jenis burung pemangsa,
misalnya burung hantu, memiliki mata yang menghadap ke depan. Pandangan binokuler ini
memungkinkan burung hantu untuk melihat benda-benda yang dekat dan jauh sehingga
mampu memperkirakan jarak suatu benda. Hal itu penting bagi burung-burung pemangsa
untuk rnengintai dan menangkap mangsa.

Gambar : perbandingan letak posisi mata buru hantu dan burung merpati (baines,2009)
Aktivitas burung hantu banyak dilakukan di malam hari. Oleh karena itu, retina
matanya lebih banyak mengandung sel-sel batang dibanding retina mata burung lain. Sel-sel
batang tersebut peka atau sensitif terhadap cahaya redup. Burung yang banyak beraktivitas
pada siang hari. memiliki retina mata yang lebih banyak mengandung sel-sel kerucut. Sel
kerucut tersebut peka terhadap cahaya yang kuat. Pada retina burung juga terdapat pektin
yang merupakan kelanjutan dari saraf mata ke bola mata. membentuk lipatan, dan di
dalamnya terkandung banyak pigmen. Fungsi pektin tersebut belum diketahui secara pasti,
diduga berhubungan dengan indra penentu arah. Pektin pada burung yang biasa terbang
tinggi. misalnya merpati, berkembang dengan baik.

E. Mamalia

Pada mamalia anatomi perbandingan diwakili oleh manusia.Pada umumnya semua


jenis indra yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki oleh mamalia. Mamalia memiliki lima
macam alat indra. Masing-masing alat indra tersebut juga berkembang dan berfungsi dengan
baik. Indera penciuman

Gambar: bagian luar hidung(garrard,2008)


gambar : bagian-bagian dalam hidup(garrard,2008)

pada bagian dalam hidung ada saluran yang disebut rongga hidung .disini tonjolan-
tonjolan tulang yang disebut konka mengarah kan sebagian besar udara kebawah menuju
paru-paru,namun ada udara yang naik menuju rongga hidung atas menuju reseptor bau

indra pengecap

sistem pengecap atau sistem gustatory terdapat di lidah.pada mamlian sebagian besar
kuncup pengecap berada pada lidah. Pada lidah, terdapat reseptor perasa yang dapat
membedakan rasa yang disebut taste buds. Reseptor pada lidah akan digantikan oleh reseptor
yang baru setiap 10 hari sekali.
Lidah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan permukaannya tidak
rata karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut dengan papilla, pada papilla ini terdapat
reseptor untuk membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah tersebut tidak terdapat
papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap rasa.

gambar: bagian dari lidah(garrard,2008)


Papilla atau tonjolan-tonjolan pada lidah memiliki bentuk-bentuk tertentu, yaitu:
1. Tonjolan berbentuk seperti benang-benang halus yang disebut dengan Papilla
filiformis, banyak terdapat dibagian depan lidah.
2. Tonjolan berbentuk seperti kepala jamur yang disebut papilla fungiformis, banyak
terdapat dibagian depan dan sisi lidah.
3. Tonjolan yang berbentuk bulat yang disebut papilla circumvalata, tersusun seperti
huruf V terbalik, banyak terdapat dibagian belakang lidah.

Indera pengecap yang terdapat di lidah memiliki 4 modalitet rasa,


a. Manis : pada puncak atau ujung lidah.
b. Asin : pada tepi lidah (samping kiri dan kanan).
c. Asam : pada tepi lidah (samping kiri dan kanan).
d. Pahit : pada pangkal lidah.
Indra pendengaran

Gambar : bagian-bagian dari telinga(garrard,2009)


Telinga luar berfungsi menangkap rangsang getaran suara atau bunyi dari luar. Telinga
luar terdiri dari daun telinga (pinna auricularis / pinnae auricularis), lorong telinga (eksternal
auditory meatus, yang mengandung rambut-tambut halus dan kelenjar lilin atau kelenjar
sebasea sampai di membrane timpani [ear drum] atau kelenjar telinga). Daun telinga bagian-
bagian seperti lobule (tempat meletakkan anting), heliks, anti heliks, tragus, antitragus.
Lorong telinga
mengandung rambut-rambut halus dan kelenjar lilin. Rambut-rambut halus
berfungsi untuk melindungi lorong telinga dari kotoran, debu dan juga hewan kecil, sementara
kelenjar lilin bila bercampur dengan kotoran atau debu akan membentuk suatu materi yang
lunak sehingga lorong telinga mudah dibersihkan dengan cotton bud.
Telinga tengah atau ruang timpani. Telinga bagian tengah berfungsi
menghantarkan suara atau bunyi dari telinga luar ke telinga dalam. Bagian depan ruang
timpani dibatasi oleh membran timpani, sedangkan bagian dalam dibatasi oleh tingkap oval
dan tingkap bulat. Pada ruang timpani atau bagian tengah telinga terdapat bagian sebagai
berikut:
1. Selaput pendengaran atau membran timpani Tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas;
tulang martil atau maleus, tulang landasan atau inkus dan tulang sanggurdi atau stapes. Ketiga
tulang tersebut membentuk rangkaian tulang yang melintang pada telinga tengah dan menyatu
dengan membran timpani. Membran timpani berfungsi sebagai penerima gelombang suara.
Setiap ada gelombang suara yang memasuki lorong telinga akan mengenai membran timpani,
selanjutnya
membran timpani akan menggelembung ke arah dalam menuju ke telinga
tengah dan akan menyentuh tulang maleus, tulang maleus akan menggetarkan tulang inkus
dan selanjutnya tulang inkus akan menggetarkan tulang stapes (sanggurdi/garputala).
Kemudian tulang sanggurdi atau garputala akan meneruskan gelombang suara tersebut ke
telinga bagian dalam.
2. Pembuluh Eustachius adalah saluran penghubung antara ruang telinga
denga rongga faring. Adanya pembuluh eustachius, memungkinkan
keseimbangan tekanan udara rongga telinga (telinga tengah dengan udara luar).
Telinga dalam berfungsi menerima getaran suara atau bunyi yang disampaikan oleh
telinga tengah. Telinga dalam atau labirin terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan
labirin selaput. Dalam labirin tulang terdapat serambi atau vestibulum, saluran gelung atau
kanalis semisirkularis dan rumah siput ataukoklea. Di dalam koklea inilah terdapat corti yang
merupakan alat pendengaran. Koklea atau rumah siput merupakan saluran spiral yang
menyerupai rumah siput tempat beradanya alat corti. Koklea terbagi atas tiga daerah yaitu :
1. Skala vestibuli terletak di bagian dorsal
2. Skala media terletak di bagian tengah dan
3. Skala timpani terletak di bagian ventral
Antara skala satu dengan yang lain dipisahkan oleh labirin selaput (membran).Labirin ini
terdiri atas tiga membran berikut :
1. Membran vestibularis, yang memisahkan skala vestibuli dan skala media.
2. Membran tektorial, yang memisahkan skala media dan skala timpani.
3. Membran basilaris, yang memisahkan skala timpani dan skala vestibuli.
Saluran pada koklea berisi cairan dan permukaan dalamnya merupakan
tempat bermuaranya ujung saraf yang amat peka terhadap getaran yang
ditimbulkan oleh cairan. Semua ujung saraf membentuk saraf pendengaran, yang
menghubungkan koklea dengan otak. Saluran gelung terdiri atas tiga saluran yang saling
terkait, saluran ini berperan untuk menjaga keseimbangan.

Indra penglihatan

Gambar : anatomi mata


Struktur-struktur yang berkaitan dengan penglihatan antara lain: bola mata, saraf
optik, dan pusat melihat dalam otak. Di samping itu terdapat organ-organ asesori yang penting
untuk melindungi dan mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, alis mata dan
kelenjar air mata.
Bola mata. Hanya 1/6 bagian bola mata manusia yang terdedah ke permukaan
anterior, sisanya terlindung dalam orbita mata. Secara anatomis, bola mata dapat
dibedakan menjadi 3 lapisan, yaitu (dari luar ke dalam): (1) lapisan fibrosa, terdiri
dari sklera dan kornea, (2) lapisan vaskuler, terdiri dari koroid, badan siliaris dan
iris, dan (3) lapisan nervosa, yaitu retina
Sklera (selaput putih). Merupakan selaput jaringan ikat yang kuat, berfungsi untuk
melindungi bagian-bagian dalam mata dan mempertahankan kekakuan bola mata.
Kornea. Merupakan selaput bening yang melapisi bagian anterior bola mata.
Merepakan jalan masuk cahaya ke dalam mata dan menempatkannya pada retina.
Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel yang bersinambungan dengan
epidermis, yang disebut konjungtiva.
Koroid. Merupakan membran tipis yang mengandung pigmen, melapisi permukaan
sebelah dalam sklera. Koroid mengandung banyak pembuluh darah yang
menyalurkan nutrisi ke retina.
Badan siliaris. Terdiri dari siliaris orbikularis (daerah yang berhubungan langsung
dengan bagian anterior koroid), prosesus siliaris, dan otot-otot siliaris. Badan
siliaris menghasilkan humor akueus, suatu cairan encer yang mengisi rongga di
antara kornea dan lensa.
Iris. Merupakan diafragma yang terletak di antara kornea dan lensa. Terdiri atas
dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial.Di tengah-tengah iris
terdapat lubang yang disebut pupil. Iris berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya
yang memasuki mata, dengan jalam membesarkan atau mengecilkan pupil. Warna
mata tergantung pada jumlah dan sifat pigmen yang terkandung dalam iris.
Lensa. Tepat di belakang iris terdapat lensa bening yang membiaskan cahaya yang
masuk dan menfokuskannya pada retina. Lensa bergantung pada ligamen
suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris. Ruangan di
antara lensa dan retina disebut ruang vitreus, berisi cairan yang lebih kental (humor
vitreus), yang bersama-sama dengan humor akueus berperan dalam memelihara
bentuk bola mata.
Retina. Adalah bagian peka cahaya pada mata vertebrata, merupakan lapisan
terdalam dari bola mata. Bagian ini berfungsi untuk menerima cahaya yang telah
dibiaskan dan difokuskan oleh lensa, mengubahnya menjadi impuls saraf, dan
menghantarkan impuls ke saraf optik (II). Retina tersusun atas lapisan jaringan
saraf (sebelah dalam, merupakan bagian visual), dan lapisan berpigmen (sebelah
luar, merupakan bagian non-visual).
Indra peraba
Indra peraba merupakan indra yang paling sederhana, umumnya tersebar pada kulit
mamalia dan sedikit sekali pada vertebrata rendah. Kepekaan peraba pada manusia sangat
besar, terutama di ujung jari dan bibir.
Reseptor-reseptor yang terdapat pada indra peraba adalah: ujung saraf bebas: untuk
menerima rangsangan sakit (nyeri); korpuskulus Meissner dan cawan Merkel: untuk
menerima rangsangan sentuhan; ujung saraf (organ) Ruffini untuk menerima rangsangan
panas; ujung bungkul Krause: untuk menerima rangsangan dingin; dan korpuskulus Pacini:
untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.
Beberapa jenis mamalia, bahkan memiliki alat indra dengan kepekaan yang sangat kuat
terhadap rangsangan, seperti Kucing memiliki tiga macam indra istimewa, yaitu indra
penglihat, pendengar, dan peraba. Mata kucing dapat melihat dengan baik meskipun
pencahayaan di lingkungan redup atau agak gelap pada malam hari. Dalam keadaan demikian,
sinar matanya berwarna kehijauan. Warna hijau itu berasal dari pantulan suatu lapisan di
bagian belakang matanya. Pendengaran kucing sangat tajam karena daun telinganya mampu
menangkap getaran bunyi sebanyak-banyaknya. Kucing juga memiliki kumis yang panjang
dan kaku sebagai indra peraba yang sangat peka.

Anjing memiliki indra pencium dan pendengar yang sangat baik. Daya penciumannya
yang tajam membuat anjing mampu mengikuti bau mangsanya sampai beberapa kilometer.
Anjing pelacak dapat menemukan persembunyian seorang penjahat dengan mencium
jejaknya. Telinga anjing juga dapat digerakkan dan ditegakkan sehigga mampu menangkap
getaran bunyi dengan sangat baik.

Indra pendengar kelelawar sangat baik, namun indra penglihatnya kurang


berkembang. Ketika terbang di malam hai, kelelawar mengeluarkan bunyi berfrekuensi lebih
tinggi daripada 20.000 getaran tiap detik (ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia.
Gelombang bunyi yang dikeluarkan akan mengenai mangsa atau rintangan di sekitamya dan
dipantulkan kembali kepadanya. Pantulan gelombang bunyi tersebut diterima telinga
kelelawar yang berukuran besar kemudian disampaikan ke pusat pendengaran di otak. Melalui
cara inilah kelelawar mengetahui keberadaan mangsa atau rintangan di sekitamya. Prinsip
semacam ini juga dipakai oleh manusia dalam membuat radar.

Você também pode gostar