Você está na página 1de 4

Dan memiliki komposisi mineral kuarsa ,ortoclas.

lapisan ini tergolong kedalam


horizon c,selanjutnya lapisan terakhir di stasiun 2 pada meteran 130-640 cm
diperoleh hasil deskripsi dengan ciri-ciri tanah memiliki tekstur proporsi yaitu
tekstur gravel dengan bentuk partikelnya yaitu rounded.tingkat pelapukannya
yaitu masuk tingkat sedang,dengan kondisi kelembapan yang rendah.dilapisan
ini memiliki kepadatan relatif gambar dan memiliki struktur convulut dengan
warna tanahnya kuning.ukuran butirnya yaitu D dan memiliki komposisi mineral
yaitu mineral ortoclas.berdasarkan hasil deskripsi diatas maka lapisan ini
tergolong kedalam horizon R.
Selanjutnya di stasiun 3 diperoleh hasil deskripsi meteran 0-50 cm memiliki ciri-
ciri tanah tekstur proporsi yaitu tekstur clay dengan bentuk partikelnya yaitu
rounded atau membundar.tingkat pelapukannya yaitu masuk tingkat
tinggi,dengan kondisi kelembapannya juga tinggi.dimeteran ini memiliki
kepadatan relatif gambar dengan struktur tanahnya yaitu garaded bedding dan
warna tanahnya yaitu coklat.ukuran butir dimeteran 0-50 cm ini yaitu 1/16-1/256
mm dan memiliki komposisi mineral ortoclas,biotit,dan kuarsa.berdasarkan hasil
deskripsi diatas,lapisan dimeteran ini tergolong kedalam horizon O.kemudian
dimeteran 50-400 cm diperoleh hasil deskripsi dengan ciri-ciri tanah memiliki
tekstur clay dengan bentuk partikelnnya rounded atau membundar.tingkat
pelapukan yaitu masuk tingkat sedang,dengan kondisi kelembapan juga
sedang.lapisan meteran ini memiliki kepadatan relatif gembur dan memiliki
struktur tanahnya yaitu laminasi dengan warna tanah merah keabu-
abuan.ukuran butir tanahnya dimeteran 50-400 cm yaitu >1/256 mm dan
memiliki komposisi mineral ortoclas. Berdasarkan hasil deskripsi di atas lapisan
pada meteran ini tergolong kedalam horizon C.selanjutnya lapisan terakhir di
stasiun 3 pada meteran 400-600 diperoleh hasil deskripsi dengan ciri-ciri
memiliki tekstur clay dengan bentuk partikelnya yaitu rounded.tingkat
pelapukannya yaitu masuk tingkat rendah,dengan kondisi kelembapannya juga
rendah.lapisan di meteran ini memiliki kepadatan relatif gembur dan memiliki
struktur tanahnya laminasi dengan tanah warna merah.ukuran butir tanah
dimeteran ini yaitu >1/256 mm dan memiliki komposisi mineral
ortoclas.berdasarkan hasil deskripsi di atas lapisan ini tergolong kedalam horizon
R.
Selanjutnya di stasiun 4 diperoleh hasil deskripsi meteran 0-15 cm memiliki ciri-
ciri tanah memiliki tekstur proporsi yaitu tekstur silt dengan bentuk partikelnya
yaitu ronded.tingkat pelapukannya yaitu masuk tingkat tinggi,dengan kondisi
kelembapannya juga tinggi.dimeteran ini memiliki kepadatan relatif gembur
dengan struktur tanahnya yaitu laminasi dan warna tanahnya hitam.ukuran butir
dimeteran 0-15 cm ini yaitu 1/16-1/256 mm dan memiliki komposisi mineral
olivin dan biotit.berdasarkan hasil deskripsi di atas,lapisan dimeteran ini
tergolong kedalam horizon O.kemudian dimeteran 15-200 cm diperoleh hasil
deskripsi dengan ciri-ciri tanah memiliki tekstur dengan bentuk partikelnya
rounded atau membundar.tingkat pelapukannya yaitu masuk tingkat
tinggi,dengan kondisi kelembapannya juga tinggi.lapisan dimeteran ini memiliki
kepadatan relatif liat dan memiliki struktur tanah yaitu laminasi dengan warna
tanah kuning kemerahan.ukuran butir tanah di meteran 15-200 cm yaitu 1/16-
1/256 mm dan memiliki komposisi mineral biotit,ortoclas,dan piroksin
berdasarkan hasil deskripsi di atas lapisan pada meteran ini tergolong dalam
horizon A.selanjutnya di lapisan terakhir di stasiun 4 pada meteran 200-640
diperoleh hasil deskripsi ciri-ciri memiliki tekstur proporsi silt dengan bentuk
praktikum yaitu rounded.tingkat pelapukannya yaitu masuk tingkat tinggi
dengan kondisi kelembapannya juga tinggi.lapioklatsan dimeteran ini memiliki
kepadatan relatif gembur dan memiliki struktur tanah laminasi dengan warna
tanah biotit dan ortoclas yang memiliki warna coklat kemerahan,serta ukuran
butirnya 1/16-1/256.berdasarkan hasil deskripsi di atas,lapisan pada meteran ini
tergolong dalam horizon C.

4.2 Pembahasan
4.2.1 KONDISI SOIL PENYUSUN POROS KENDARI-KONAWE UTARA
Tanah merupakan bagian penting di permukaan bumi. Tanah memiliki lapisan
dari atas hingga paling bawah dan setiap lapisan / horizon memilii karakteristik
masing-masing.
Melalui pengamatan pada suatu profil tanah maka diperoleh hasil identifikasi di
setiap stasiun. Di stasiun 1 pada meteran 0-60 cm dengan ciri-ciri jenis tanah
lanau, hal ini dikarenakan ukuran butirnya 1/16-1/256 mm. Pada meteran ini
bentuk-bentuk partikelnya rounded karena membundar. Tekstur pelapukannya
sedang karena sedikit ditumbuhi pohon. Kondisi kelembapan sedang, kepadatan
relatif gembur, struktur tanahnya laminasi karena bentuknya atau daerahnya
bergelombang. Warna dari soil ini kuning kecoklatan dengan ukuran butir silt.
Komposisi mineralnya kuarsa, muskovit, biotit. Horizon / lapisan pada meteran ini
adalah horizon O.
Dalam pengamatan hasil identifiksi meteran 120-170 cm dengan ciri-ciri jenis
soil pasir halus. Bentuk partikelnya rounded karen bentuknya membundar. Hal ini
terjadi karena tertransportasi jauh dari batuan induknya. Tekstur pelapukannya
sedang. Kondisi kelembaban sedang. Struktur tanahnya laminasi karena berlapis.
Warna tanah abu-abu. Ukuran butirnya 1/4-1/8 mm. Komposisi mineralnya
plagioklas, kuarsa. Lapisan tanah ini ada di horizon A.
Dalam meteran 360-410 cm ditemukan ciri-ciri jenis soil pasir sedang. Bentuk
partikelnya rounded. Tingkat pelapukan sedang, kondisi kelembapanya sedang.
Kepadatan relatif gembur. Struktur tanah laminasi karena berlapis. Warna tanah
kuning. Ukuran butir silt 1/4-1/2. Komposisi mineralnya plagioklas, kuarsa.
Lapisan tanah ini adalah horizon B.
Genesa pada stasiun ini berasal dari pelapukan batuan sedimen dengan
komposisi mineral kuarsa, muskovit, plagioklas dengan tanah litosol. Tata guna
lahan yang cocok untuk stasiun ini adalah pemukiman dan perkebunan.
Dalam pengamatan pada stasiun 2 dengan titik koordinat S 03 09383 E
122040,636 dengan slop 340 memiliki ciri-ciri jenis soil tekstur proporsi grefel
bentuk partikel rounded. Tekstur pelapukan sedang. Kondisi kelembapan rendah.
Kepadatan relatif gembur. Struktur tanahnya konvulut. Warna tanah kuning.
Ukuran butirnya silt. Dengan ukuran butir 1/4-1/8. Komposisi mineral ortoklas,
kuarsa. Dengan meteran 130-640 cm. Horizon pada lapisan ini adalah horizon R
atau batuan induk.
Hasil pengamatan dalam meteran 130-50 cm, dengan tekstur proporsi silt (pasir
halus). Bentuk partikel rounded karena bentuknya membundar. Sedangkan
kondisi kelembapannya rendah. Kepadatan relatif gembur. Struktur tanah
laminasi, warna tanah kuning kecoklatan. Ukuran butir 1/4-1/8 mm. Komposisi
mineral ortoklas, kuarsa. Lapisan ini adalah horizon C.
Hasil pengamatan pada meteran 0-50 mm. Dengan tekstur proporsi silt. Bentuk
partikel rounded. Tekstur pelapukan sedang kondisi kelembapan sedang.
Kepadatan relatif gembur. Struktur tanah gredid bedding. Warna coklat dengan
ukuran butir 1/4-1/8. Komposisi mineral plagioklas, kuarsa. Lapisan soil ini adalah
horizon O.
Genesa pada stasiun ini adalah batuan sedimen dengan komposisi mineral
kuarsa, muskovit dengan jenis tanah pasir. Tata guna lahan yang cocok pada
stasiun ini sebagai hutan dan jalan raya. Identifikasi jenis bedrock ditemukan
singkapan batuan sedimen didaerah pengamatan yang memiliki dimensi panjang
6x5 meter. Dengan arah penyebaran selatan barat daya utara timur laut.
Dengan data morfologi, warna lapuk coklat. Warna segarnya abu-abu dengan
tekstur klastik. Bentuk pasir sangat kasar 1/2-1 (skala wentworth), kemas
terbuka, sortasi baik, permeabilitas baik. Porositasnya tinggi. Komposisi mineral
kuarsa. Matriks tertutup, semennya silika. Data geomorfologi, reliefnya terjal,
ketebalan soilnya 80 cm. Data struktur, dengan kedudukan S 136 0/100 E dengan
slop 690.
Dalam pengamatan stasiun 3 pada meter 0-50 cm tekstur proporsi clay bentuk
partikel rounded tekstur pelapukan tinggi kondisi kelembapan tinggi kepadatan
relatif gembur struktur tanah garadid bedding warna tanah coklat ukuran butir
silt komposisi mineral ortoclas,biotit,kuarsa.dengan lapisan tanah horizon O,yang
masih ditumbuhi pohon-pohon dan rumput juga masih terdapat akar-akar.horizon
O merupakan tanah/soil yang masih banyak mengandung humus.
Dalam hasil pengamatan pada stasiun 4 dengan titik kordinat S 03 49 00 F
1222218,7 yang berada di daerah tambang Motui.dengan pengambilan
sampel pertama yaitu pada 0 -15 meter tekstur proporsi silt bentuk partikel
ronded tingkat pelapukan tinggi kondisikelempbapan tinggi kepadtan relatif
gembur struktu tanahnya laminasi warna tanah hitam ukuran butinya silt atau
batu pasir komposisi mineralnya olivn, biotit. Dengan lapisan tanahnya yaitu
horizon O. Dimana horizon O masih banyak mengandung humus.
Dalam pengambilan sampel stasiun 4 ini diambil pada 15-200 cm. Tekstur
proporsinya Si silt bentuk partikel ronded tingkat pelapukan tinggi kondisi
kelembapan tinggi kepadatan relative liat struktur tanahnya laminasi dimana
bentuknya tipis dan bergaris, warna tanah kuning, ukuran butir silt yaitu -1/6.
Komposisi mineral ortoklas, pyroksin. Lapisan tanahnya horizon A.
Dalam pengambilan sampel ketiga yaitu 200-640 cm. Tekstur proporsi silt bentuk
partikel ronded tingkat pelapukan tinggi kondisi kelembapan tinggi, kepadatann
relative gembur struktur tanah laminasi karena berlapis tipis. Warna tanahnya
coklat kemerahan ukuran butir silt -1/8 cm. komposisi mineral biotit, ortoklas.
Lapisan tanah/ soil ini adalah lapisan C.
Genesa pada stasiun ini adalah batuan induknya batuan beku. Dimana
batuannya adaalah batuan peridotite komposisi mineralnya olivine, biotit,
ortoklas,pyroksin jenis batuan ini sudah terlapukan dari batuaan asalnya. Jenis
soilnya adalah laterit dimana memiliki warna meraah karena mengandung
banyak zat besi dan aluminium, karakteristik tanah laterit termasuk dalam
jajaran tanah yang sudah tua sehingga tidak cocok intuk ditanami tumbuhan.
Tata guna lahan yang cocok pada tanah laterit ini adalah sebagai daerah
pertambangan.
Data batuan induk yang ditemukan pada daerha penelitian ini adalah batuan
beku peridotite dimanaa araah penyebarannya utara timur laut. Dengan data
litologi warna segar putih abu-abu dan warna lapuknya coklat. Tekstur
kristalinitasnya holokristalin dimanaa mineralnya terbentuk 100% Kristal dan
mineral. Granularitasnya faneritik, Kristal dapat dilihat dengan mata telanjang
ataau secara langsung. Bentuknya euhedral atau memiliki bentuk yang masih
jelas. Relasinya equigranukar dimana bentuk mineralnya seragaam. Komposisi
mineral olivine adalah atau memiliki warna hijau pyroksin memiliki warna hijau
muda.
Nama batuannya peridotite, namun batuan ini sudah mengalami pelapukan dan
merupakan bagian horizon B (bad rock) data geomorfoliginya reliefnya curam.
Tingkat pelapukan tinggi tata guna lahan sebagai lahan pertambangan. Stadia
daerah mudaa sampai dewasa.

Você também pode gostar