Você está na página 1de 24

ANATOMI FISIOLOGI

KULIT

Dosen Pembimbing :
Ns. Happy Indri Hapsari, M.Kep
Kelompok 21:

Fruisca Valentine Febriana (S16150)


Selvita Berlian Desta (S16180)

S16C
A. DEFINISI KULIT
Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari
tubuh dimana kulit membentuk 15% dari berat
badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi
yang besar, misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel
dalam dermis melawan infeksi lokal kafiler dan
jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang
tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang
beregenerasi sehingga membentuk jaringan parut
yang pada mulanya berwarna kemerahan karena
meningkatnya jumlah kafiler dan akhirnya berubah
menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat
melalui epitel.
B. STRUKTUR KULIT
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu :
1. Kulit Ari (Epidermis), sebagai lapisan yang
paling luar
2. Kulit Jangat (Dermis, korium atau kutis)
3. Jaringan penyambung di bawah kulit (tela
subkutanea, hipodermis atau subkatis).
1. Kulit Ari(Epidermis)
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang
sebagian besar terdiri dari epitel skuamosa yang
bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak
memiliki pembuluh darah. Ketebalan epidermis berbeda-
beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter pada telapak tangan dan telapak
kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter
terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel
epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat
pada dermis karena secara fungsional epidermis
memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari
plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler
dermis ke dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan atas lima
lapisan kulit, yaitu :
1. Lapisan tanduk (stratum corneum)
2. Lapisan bening (stratum lucidum)
3. Lapisan berbutir (stratum
granulosum)
4. Lapisan bertaju (stratum spinosum)
5. Lapisan benih (stratum germinatifum
atau stratum basale)
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar
yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.

a. Kelenjar keringat
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian
yang melingkar) dan duet yaitu saluran
semacam pipa yang bermuara pada permukaan
kulit, membentuk pori-pori keringat. Semua
bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat
dan lebih banyak terdapat di permukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak.
2. Kulit Jangat (dermis)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung
saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut,
kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di
dasar kandung rambut, terus-menerus membelah
dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit
yang menempel di saluran kandung rambut,
menghasilkan minyak yang mencapai permukaan
kulit melalui muara kandung rambut.
Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari
tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat
tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1. Kelenjar keringat ekrin
2. Kelenjar keringat apokrin
b. Kelenjar palit
Kelenjar palit terletak pada bagian atas
kulit jangat berdekatan dengan kandung
rambut terdiri dari gelembung-gelembung
kecil yang bermuara ke dalam kandung
rambut (folikel). Folikel rambut
mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit
dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit
membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali
pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar
palit terdapat di semua bagian tubuh
terutama pada bagian muka.
3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah
kulit (hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi
sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan
makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi
sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis
terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam
jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang
sebelumnya berisi banyak lemak, akan berkurang lemaknya dan
akibatnya kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.
C. Fungsi Kulit
Pelindung atau proteksi
Peraba atau Penerima rangsangan
Pengatur panas atau thermoregulas
Pengeluaran (ekskresi)
Sebagai Tempat Penyimpanan
Sebagai Alat Absorbsi
Penunjang penampilan
D. WARNA KULIT
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih
mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit
mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik
dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama
ditentukan oleh :
Oxyhemoglobin yang berwarna merah
Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
Melanin yang berwarna coklat
Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit,
serta
Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan
atau keabu-abuan.
E. JENIS KULIT
Upaya untuk perawatan kulit secara
benar dapat dilakukan dengan terlebih
dahulu harus mengenal jenis-jenis kulit
dan cirri atau sifat-sifatnya agar dapat
menentukan cara-cara perawatan yang
tepat, memilih kosmetik yang sesuai,
menentukan warna untuk tata rias serta
untuk menentukan tindakan koreksi baik
dalam perawatan maupun dalam tata rias.
Kulit yang sehat memiliki ciri :
Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga
terlihat basah atau berembun
Kulit senantiasa kenyal dan kencang
Menampilkan kecerahan warna kulit yang
sesungguhnya
Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih
dari noda, jerawat atau jamur
Kulit terlihat segar dan bercahaya, dan
Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.
Pada umumnya jenis kulit manusia dapat
dikelompokkan menjadi :

1. Kulit Normal
2. Kulit Kering
3. Kulit Berminyak
4. Kulit sensitif
5. Kulit campuran atau kulit kombinasi
Struktur Anatomi Rambut
dan Kuku
RAMBUT
Rambut terdapat diseluruh kulit kecuali
telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minor
dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut:
1. Rambut terminal (dapat panjang dan
pendek)
2. Rambut velus (pendek,halus dan lembut).
Penampang rambut terdiri atas :
a. Kutikula : terdiri atas lapisan keratin
b. Korteks : terdiri atas serabut polipeptida yang
memanjang dan saling berdekatan. Lapisan ini
mengandung pigmen
c. Medula : lapisan ini terdiri atas 3-4 lapis sel
kubis yang berisi keratohialin,badan lemak dan rongga
udarah. Rambut velus tidak mempunyai medula.

Terdapat 3 fase dalam rambut :


1. Fase pertumbuhan (anagen)
2. Fase peralihan (katagen)
3. Fase istirahat (telogen)
FUNGSI RAMBUT

1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk : alis


mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung.
2. Menyaring udarah
3. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu
4. Pendorong penguapan keringat dan
5. Indera peraba yang sensitif.
KUKU
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang
menebal .
Kuku terdiri dari beberapa bagian:
Matris kuku merupakan pembentukan jaringan
kuku yang baru
Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-
lipatan kuku yang menutupi bagian pingir dan
atas
Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit
yang di tutupi oleh kuku
Alur kuku (nail grove) merupakan celah antara dinding dan
dasar kuku
Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku
Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku
yang di kelilingi dinding kuku
Laluna merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna
putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit sering
tertutupi oleh kulit.
Eponikium (kutikula) merupakan bagian dinding kuku yang
proksimal, kilit arinya menutupi bagian permukaan lempeng
kuku
Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku
yang bebes,(free edge) menebal
RESEPTOR PADA KULIT
1. Ujung Rambut Folikel
Saraf ini terdapat di setiap disekitar dan membungkus rambut
folikel, jenis serat saraf pada ujung rambut folikel adalah A-beta yang
berfungsi merespon perpindahan rambut.
2. Korpuskula Ruffini
Korpuskula Ruffini ditemukan pada jaringan ikat termasuk
dermis dan kapsula sendi, saraf ini merupakan mekanoreseptor,
karena mirip dengan organ tendo golgi. Jenis serat saraf pada
korpuskula ruffini adalah A-beta yang berfungsi merespon tekanan
pada kulit atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk
menerima rangsangan panas.
3. Korpuskula Krausa
Reseptor saraf ini di temukan pada bibir, lidah dan alat genital
dengan diameter sekitar 50 mikron. Jenis serat saraf pada korpuskula
krause adalah A-beta merupakan ujung saraf perasa pada kulit yang
peka terhadap rangsangan dingin.
4. Korpuskula Pacini
Korpuskula Pacini ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan,
telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia
eksterna berdiameter sekitar 0,5 1 mm. Jenis serat saraf pada korpuskula pacini
adalah A-beta merupakan ujung saraf pada kulit yang peka terhadap rangsangan
berupa tekanan atau saraf perasa tekanan kuat (Paling sensitif di 150-300 Hz).
5. Korpuskula Meissner
Reseptor saraf ini terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari,
bibir dan puting berukuran sekitar 80 mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Jenis
serat saraf pada korpuskula meissner adalah A-beta merupakan ujung saraf perasa
pada kulit yang peka terhadap sentuhan (Paling sensitif di 20-40 Hz).
6. Sel Marker
Ini merupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran sitoplasma.
Seperti mekanoreseptor sel ini mendeteksi pergerakan antara keratinosit dan juga
gerakan epidermis sehubungan dengan jaringan ikat di bawahnya. Jenis serat saraf
pada korpuskula meissner adalah A-beta merupakan ujung perasa sentuhan dan
tekanan ringan, terletak dekat permukaan kulit.
TERIMAKASIH

Você também pode gostar