Você está na página 1de 4

Gunung sinabung terletak di tanah Karo Sumatera Utara dengan ketinggian 2460 m, terletak

25 mil dari danau Toba. Kejadian meletus Gunung Sinabung terakhir kali pada tanggal 9
januari 2014 dimana gunung api ini meletus tanpa henti selama sebulan. Akibat kejadian ini
lebih dari 20.000 orang diungsikan dari area terdampak. Berikut adalah beberapa foto yang
diambil pada saat peristiwa.
Merdeka.com - Sebanyak 36 rumah warga di Tepa dan Depur, Kabupaten Maluku Tenggara
(Malra), rusak diterpa angin langkisau (puting beliung) pada 23 Maret 2012 dengan kerugian
ditaksir Rp 1,5 miliar.

Demikian hasil inventarisasi awal yang disampaikan Sekretaris Badan Penanggulangan


Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kilfy Wakanno di Ambon, seperti dikutip antara, Minggu
(25/3).

Kilfy Wakanno menyebutkan dari puluhan rumah yang rusak itu, enam di antaranya rusak
total, 14 rusak berat, dan 16 lainnya rusak ringan.

Terpaan angin dengan kecepatan mencapai 80 km per jam itu juga mengakibatkan satu
gedung sementara gereja di Elat rusak berat.

Ia mengatakan pihaknya dan Dinas Sosial Malra telah berkoordinasi untuk menyalurkan
bantuan ke lokasi bencana pada tanggal 24 Maret 2012.

"Bantuan yang diarahkan Bupati Malra, Andreas Rentanubun, berupa enam tenda untuk
pemilik rumah rusak total, 2 ton beras, mi instan, dan ikan kaleng," ujarnya.

Dikatakan Kilfy, masyarakat telah diimbau agar tetap waspada terhadap hujan lebat disertai
petir yang diprakirakan terjadi di Laut Banda, Aru dan Laut Arafura.

Berdasarkan analisis tinggi gelombang di Laut Aru, Arafura, dan perairan Kepulauan
Tanimbar berkisar 4--6 meter. Sementara di Laut Banda dan Laut Seram mencapai 3-4 meter,
sedangkan Laut Buru berkisar 2-3 meter.

"Jadi, penyedia maupun pengguna transportasi laut harus memperhatikan kelaikan armada
dan keselamatan pelayaran," katanya.

Sebelumnya Humas Administrator Pelabuhan (Adpel) Ambon Djoko mengakui telah


melarang kapal penumpang yang melayani antarpulau di Maluku berlayar karena tiupan
angin kencang mencapai 40 km per jam dan gelombang berkisar 2-6 meter.[war]
Merdeka.com - Musibah longsor terjadi di Kota Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Tengah, Minggu (8/7) pagi. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia, enam
luka berat dan tiga lainnya luka ringan.

"Korban yang tewas adalah Yani (28), Peno (2) dan Faizal (3,5), di mana ketiganya masih
sekeluarga," kata Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo
Purwo Nugroho, dalam keterangan persnya, Senin (9/7).

Sementara, korban luka di antaranya, Sumiati (42), Irwan Umar (33), Linda (24), Putri (9),
Dian (8), Ardi (33), Hastinmur (23), Yulia Sari (31), dan Abu Bakar (63).

Menurutnya, musibah longsor terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah itu dalam
sepekan terakhir. Sementara pemukiman warga sebagian besar berada di sisi tebing mudah
longsor.

Hingga saat ini, petugas BPBD Provinsi Sulawesi Tengah dan BPBD Kabupaten Banggai
Kepulauan masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi
korban, pendataan, dan mendirikan dapur umum. Korban yang luka dirawat di RSUD Luwuk.

"Kerugian material delapan unit rumah rusak berat," kata dia. [dan]

Você também pode gostar