Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
NI WAYAN SUKIATI
PO7120012134
TAHUN 2013
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
A. PENGERTIAN
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
waktu lahir.
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi pada kehamilan < 37 minggu dengan berat badan sesuai.
2. Retardasi pertumbuhan janin intra uterin .
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
B. ETIOLOGI
Penyebab kelahiran prematur tidak diketahui, tapi ada beberapa faktor yang berhubungan,
yaitu :
1. Faktor ibu
Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diaatas 35
tahun
Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat
Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah,
perokok
2. Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum
Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
Cacat bawaan, infeksi dalam rahim
4. Faktor yang masih belum diketahui
C. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Prematuritas murni
1
BB < 2500 gram, PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm
Masa gestasi < 37 minggu
Kepala lebih besar dari pada badan, kulit tipis transparan, mengkilap dan licin
Lanugo (bulu-bulu halus) banyak terdapat terutama pada daerah dahi, pelipis, telinga
dan lengan, lemak subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar
Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, pada laki-laki testis belum turun.
Tulang rawan telinga belum sempurna, rajah tangan belum sempurna
Pembuluh darah kulit banyak terlihat, peristaltik usus dapat terlihat
Rambut tipis, halus, teranyam, puting susu belum terbentuk dengan baik
Bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah
Banyak tidur, tangis lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami apnea,
otot masih hipotonik
Reflek tonus leher lemah, reflek menghisap, menelan dan batuk belum sempurna
2. Dismaturitas
Kulit berselubung verniks kaseosa tipis/tak ada,
Kulit pucat bernoda mekonium, kering, keriput, tipis
Jaringan lemak di bawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan kuat
Tali pusat berwarna kuning kehijauan
D. KOMPLIKASI
Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres
respirasi, penyakit membran hialin
Dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu
Hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak
Hipotermia, Hipoglikemia, Hipokalsemia, Anemi, gangguan pembekuan
darah
Infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC)
Bronchopulmonary dysplasia, malformasi konginetal
2
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen
Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup
Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat
F. ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan/Kriteria Rencana Tindakan
Keperawatan
1. Pola nafas tidak Pola nafas yang Berikan posisi kepala sedikit
efektif b/d tidak efektif ekstensi
adekuatnya Berikan oksigen dengan metode
ekspansi paru Kriteria : yang sesuai
Kebutuhan Observasi irama, kedalaman
oksigen dan frekuensi pernafasan
menurun
Nafas spontan,
adekuat
Tidak sesak.
Tidak ada
retraksi
3
3. Resiko tinggi Hidrasi baik Observasi turgor kulit.
gangguan Catat intake dan output
keseimbangan Kriteria: Kolaborasi dalam pemberian
keseimbangan Turgor kulit cairan intra vena dan elektrolit
cairan dan elastik Kolaborasi dalam pemeriksaan
elektrolit b/d Tidak ada elektrolit darah
ketidakmampuan edema
ginjal Produksi urin 1-
mempertahankan 2 cc/kgbb/jam
keseimbangan Elektrolit darah
cairan dan dalam batas
elektrolit normal
4
6. Resiko tinggi Perfusi jaringan Ukur tekanan darah kalau perlu
terjadi gangguan baik Observasi warna dan suhu kulit
perfusi jaringan Tekanan darah Observasi pengisian kembali
b/d imaturitas normal kapiler
fungsi Pengisian Observasi adanya edema perifer
kardiovaskuler kembali kapiler Kolaborasi dalam pemeriksaan
<2 detik laboratorium
Akral hangat Kolaborasi dalam pemberian
dan tidak obat-obatan
sianosis
Produksi urin 1-
2 cc/kgbb/jam
Kesadaran
composmentis
7. Resiko tinggi
Cegah terjadinya hipoksia
injuri susunan Tidak ada injuri
saraf pusat b/d Ukur saturasi oksigen
hipoksia Observasi kesadaran dan
Kriteria : aktifitas bayi
Kesadaran Observasi tangisan bayi
composmentis Observasi adanya kejang
Gerakan aktif Lapor dokter apabila ditemukan
dan terkoordinasi kelainan pada saat observasi
Tidak ada Ukur lingkar kepala kalau perlu
kejang ataupun Kolaborasi dalam pemeriksaan
twitching
USG kepala
Tidak ada
tangisan
melengking
Hasil USG
kepala dalam
batas normal
8. Resiko tinggi
infeksi b/d Hindari bayi dari orang-orang
imaturitas fungsi Bayi tidak yang terinfeksi kalau perlu rawat
imunologik terinfeksi dalam inkubator
Cuci tangan sebelum dan
Kriteria :
sesudah kontak dengan bayi
Suhu 36,5 0C
Lakukan tehnik aseptik dan
-37,2 0C
antiseptik bila melakukan
Darah rutin
prosedur invasif
5
normal
6
bayinya
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
1. IDENTITAS BAYI
Nama : Bayi NY
Jenis kelamin : Perempuan
Tgl lahir/jam : 13-92013/ jam 09.30 wita
7
Kusamba Kusamba
2. KELUHAN UTAMA
Orang tua mengatakan bayinya berat badannya kurang
8
terdahulunya.Ibu juga tidak mengalami penyakit menular seksual seperti
GO, sifilis termasuk HIV/AIDS.
e. Hospitalisasi/tindakan operasi
Tidak pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah dilakukan tindakan
operasi.
f. Kecelakaan
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah terjadi kecelakaan
g. Alergi
Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki alergi terhadap obat
h. Imunisasi
Ibu mengatakan anaknya belum diimunisasi
i. Pengobatan
Ibu mengatakan anaknya belum pernah mendapatkan pengobatan apapun
5. RIWAYAT PERTUMBUHAN
6. RIWAYAT SOSIAL
a. Yang mengasuh.
Ibu kandung, ayah, dan neneknya.
b. Hubungan dengan anggota keluarga.
c. Hubungan dengan anggota keluarga.
Belum bisa
d. Hubunghan dengan teman sebaya
Belum bisa
e. Pembawaan secara umum
Baik
7. Riwayat keluarga
a. Sosial ekonomi.
Ayah bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan tidak menentu.
b.Lingkungan rumah
Lingkungan runah kotor karena tinggal bersama mertua,ipar dan banyak
keponakan.
c. Penyakit keluarga
Orang tua tidak memiliki riwayat penyakit penyakit menular.
9
d. Genogram.
KETERANGAN : Laki-laki
Perempuan
Klien
Serumah
10
9. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN KLIEN SAAT INI
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Ibu mengatakan percaya penyakit disebabkan oleh faktor medis.
b. Nutrisi
Ibu mengatakan anaknya diberikan ASI setiap 1 jam
c. Cairan.
Anak diberikan ASI
d. Aktivitas
Belum bisa
e. Tidur dan Istirahat
Ibu mengatakan anaknya kebanyakan tidur dan dibangunkan tiap jam untuk
disusui .
f. Eliminasi
Ibu mengtakan anaknya BAB 3-4 kali sehari dan BAK di pampers
11
5. Hidung: Ada lubang hidung, tidak ada secret, taka aeda nafas cuping
hidung
6. Leher: Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan
pembuluh darah vena jugularis
7. Dada: Tampak simetris, retraksi dada (-), tidak ada hernia diafragma
8. Perut: Tidak ada distensi, omphalocele dan bising usus
9. Tali pusat: Tali pusat masih segat, tidak ada perdarahan dan terbungkus
10. Punggung: Tidak ada spina bifida dan meningokel
11. Ekstremitas : Bentuk simetris, posisi fleksi, gerak aktif, jumlah jari-jari
kedua tangan dan kaki lengkap
12. Genetalia: Normal, testis sudah turun ke dalam skrotum
13. Anus: Berlubang dan sudah keluar meconium
c. Reflek
Blinking (+)
Bayi akan menutup kedua matanya ketika terkena kilatan cahaya atau
hembusan udara
Darwinian (+)
Jari-jari mengatup, membentuk genggaman saat telapak tangan disentuh
Rooting (+)
Mulut akan langsung membuka dan melakukan gerakan seperti orang
mengisap (mengenyot) ketika disentuh pipi atau ujung mulutnya
Sucking (+)
Bayi langsung melakukan gerakan seperti mengisap bila ada objek
disentuhkan atau dimasukkan ke mulut
Reflek Morrow (+)
Kaget bila dikejutkan (tangan menggenggam)
12
II. ANALISA DATA
NO./Tgl/Jam Data Fokus Interpretasi/Penyebab Masalah
1. 19 /9/2013 DS : Ibu BBLR jaringan lemak Hipotermi
mengatakan subkutan tipis sehingga
bayinya dingin panas mudah hilang
Dan rewel
melalui kulit sehingga
DO : Suhu : 36o
terjadi hipotermi.
C
R : 40x/mNadi
Risiko infeksi
2. 19/9/2013 126x/mt
BBLR Prematuritas maka
DS : -
terjadi penurunan daya
DO :Kulit bayi
tahan tubuh sehingga
tampak kering
mudah terjadi infeksi
13
X IA HASIL D
1 19/9/1 1 Setelah dilakukan 1. Kaji tanda 1. Memantau
. 3 Asuhan keperawatan tanda kestabilan
selama 1x24 jam Vital suhu tubuh.
diharapkan suhu 2. Berikan
bayi stabil dengan lingkungn 2. Bayi terasa
KH: yang hangat
Suhu normal hangat
3. Bayi merasa
o
(36,5-37 C) 3. Rawat
Akral hangat nyaman
dengan
Bayi tampak
metode 4. Tindakan
tenang
kangguru yang
4. Evaluasi
dilakukan
kegiatan
apakah bisa
setiap 3
menjaga
jam
kestabilan
5. Ganti
suhu bayi.
popok
bila basah 5. Mengurangi
penyebab
kedingainan.
2 19/9/1 2. Setelah dilakukan 1. Kaji tanda 1.Memantau
3 Asuhan keperawatan vital peningkatatan suhu
selama1x24 jam 2. Jaga sebagai tanda
Bayi tidak
kelembaban kulit infeksi.
mengalami Tanda- 2. Kulit bayi lembab
bayi dengan
tanda infeksi dan tidak
mengoleskan
Dengan kriteria hasil mnegelupas
minyak bayi
menghindari infeksi
Tidak ada 3. Pakai pakaian
3. Pakaian yang
peningkatan bayi yang bersih
bersih meminimlisir
suhu tubuh 4. Cuci tangan
kuman yang kontak
tanda infeksi sebelum dan ketubuh bayi
Tidak ada susudah kontak 4.Meghindari infeksi
14
iritasi kulit dengan bayi. 5. Mencegah infeksi.
Tidak ada 5. Kolaborasi
kerusakan dalam pemberian
kulit antibiotika
V. CATATAN PERKEMBANGAN
N TGL DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
O
1. 20/9/1 1,2 08.3 1. Mengukur tanda vital S : Ibu klien
2. Memberikan
3 0 mengatakan
lingkungan yang hangat
bayinya sudah
3. Merawat bayi dengan
terasa lebih hangat
metode kangguru
O :Suhu : 36,50C
4. Mengevaluasi
Nadi: 130x/mt
kegiatan setiap 4 jam R : 44/m\
5.Mengganti popok bila A : Tujuan tercapai
basah. masalah teratasi
P :Lanjutkan askep
2. 20/9/1 2 09.3 1. Menjaga kelembaban S: Ibu klien
3 0 kulit bayi dengan mengatakan kulit
mengoleskan minyak bayinya lembab
O : Kulit bayi
bayi
2. Memakai pakaian teraba lembab.
A : Masalah terarasi
yang bersih
P : Pertahankan
3. Mencuci tangan
kondisi lanjutkan
sebelum dan sesudah
Askep.
kontak dengan bayi
4. Melakukan kolaborasi
dalam pemberian
antibiotika.
15
DAFTAR PUSTAKA
Rustam Muchtar (1998). Sinopsis Obstetri, EGC. Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI (1985), Ilmu Kesehatan Anak, Jilid III, Jakarta,
Balai Penerbit FKUI.
Saifudin, Abdul Bari dkk (2002), Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Edisi 1, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,
Wholey and Wong (1997), Essential of Pediatric Nursing, St. Louis Mosby.
Rosa M Sacharin ( 1996 ), Prinsip Keperawatan Pediatrik, Jakarta, EGC
Sarwono P ( 1986 ), Ilmu Kebidanan, Edisi II, Cetakan 3, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.
16
17