Você está na página 1de 38

ANGGARAN DASAR

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2015-2016

BAB I

NAMA ORGANISASI

Pasal 1

Organisasi ini bernama Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya yang selanjutnya disingkat menjadi BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya. (dihilangkan).

Pasal 2

KEDUDUKAN

BLM Politeknik kesehatan kemenkes Tasikmalaya berkedudukan di Direktorat Politeknik

kesehatan kemenkes Tasikmalaya Jl. Cilolohan No.35 Tasikmalaya yang selanjutnya disebut

Kantor I dan Jl. Pemuda No.38 Cirebon yang selanjutnya disebut Kantor II.

Pasal 3

TANGGAL, DAN WAKTU BERDIRI

BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya didirikan pada tanggal 23 Desember

2006 di Tasikmalaya (kasih titik)


BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 4

ASAS

BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berasaskan Pancasila dan UUD

1945 yang sudah di amandemen.

Pasal 5

TUJUAN

1. Mewujudkan mahasiswa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu :

a) Pendidikan dan pengajaran

b) Penelitian dan pengembangan

c) Pengabdian pada masyarakat

3. Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh mahasiswa Politeknik

kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

4. Menciptakan struktur organisasi berdasarkan ADART, GBPK


5. Menjadikan organisasi mahasiswa yang sistematis dalam proses dan pelaksanaan

proker . (program kerja)

6. Membina dan menaungi organisasi dibawahnya termasuk BEM dan HIMA dalam

proses dan pelaksanaan agar terciptanya program kerja dan aktivitas organisasi

lainnya sesuai ADART dan GBPK

BAB III

KEDAULATAN BLM

Pasal 6

Kedaulatan BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berada di tangan BLM

yang sebelumnya telah disahkan pada Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa dan di

lantik oleh Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

BAB IV

IDENTITAS

Pasal 7

LAMBANG DAN ATRIBUT

BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai lambang dan atribut

(sebagai simbol identitas organisasi)

BAB V

KEPENGURUSAN
Pasal 8

DEFINISI

Pengurus BLM adalah anggota yang telah disahkan dan dilantik oleh Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya pada saat Sidang Umum.

Pasal 9

KEANGGOTAAN

1. Badan Legislatif Mahasiswa beranggotakan perwakilan mahasiswa dengan

jumlah yang disesuaikan oleh organisasi.

2. Masa Jabatan Ketua beserta kepengurusan BLM Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya adalah selama satu periode dan sesudahnya dapat dipilih

kembali

3. Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa bisa menjadi pengurus BEM dan

HIMA setelah periode kepengurusan (nonaktif/demisioner).

Pasal 10

PERSYARATAN KEPENGURUSAN

1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Setia pada Pancasila dan UUD 1945 serta berwawasan kebangsaan yang berorientasi

kepada program serta kemampuan untuk melaksanakan program dengan amanat Sidang

Umum.
3. Menerima AD/ART, Garis-garis Besar Program Kerja Organisasi, peraturan-peraturan

dan disiplin organisasi.

4. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.

5. Mempunyai kemampuan, kemauan dan atau pengetahuan organisasi.

6. Harus lulus Program Pengenalan Studi dan atau mengikuti Training Management

(organization)

7. Lulus seleksi tes masuk organisasi.

BAB VI

HAK, KEWAJIBAN, PELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 11

HAK

Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai

hak dalam kepengurusan BLM politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Pasal 12

KEWAJIBAN

Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai

kewajiban untuk dilaksanakan dan dijalankan dengan tanggung jawab penuh selama periode

kepengurusan.
Pasal 13

PELANGGARAN

Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang melanggar Anggaran


Dasar, Angaran Rumah Tangga akan dikenakan sanksi.

Pasal 14

SANKSI

Bagi anggota yang tidak menaati dan atau melanggar AD/ART serta kewajiban sebagai

anggota akan dikenakan sanksi.

BAB VII

DEWAN PERTIMBANGAN

Pasal 15

DEFINISI

Dewan Pertimbangan merupakan dewan yang dapat memberikan saran, gagasan, pemberi
pertimbangan dan pendampingan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pengurus
baik diminta maupun tidak diminta.

Pasal 16

KEANGGOTAAN

Anggota Dewan Pertimbangan merupakan pengurus organisasi yang sudah tidak


menjabat dan dipilih atau ditunjuk atau mengajukan setelah kepengurusan yang baru telah
menjabat.
Pasal 17

Tugas dan Fungsi

1. Tugas Dewan Pertimbangan

a. Bertugas mengawasi kinerja pengurus selama satu periode kepengurusan.

b. Berwenang memberikan pertimbangan kepada pengurus.

c. Memberikan saran, gagasan, dan masukan baik diminta maupun tidak diminta.

2. Fungsi Dewan Pertimbangan

Sebagai penimbang, penasehat, konsultif, dan korektif terhadap kinerja pengurus.

BAB VIII

AGENDA BLM

Pasal 18

SIDANG

Sidang dan rapat organisasi terdiri dari :

a. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswann

b. Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa


c. Rapat Kerja Pusat

d. Rapat Kerja Wilayah

e. Rapat Koordinasi

f. Rapat Pembahasan Anggota

g. Komisi Disiplin

h. Komisi Pemilihan Umum

BAB IX

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 19

QUORUM

Quorum adalah peserta yang mengikuti agenda persidangan


Pasal 20

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat

BAB X

SUMBER DANA

Pasal 21

Keuangan diperoleh dari :

1. Iuran Mahasiswa
2. Sumbangan yang tidak mengikat

3. Usaha-usaha yang sah dan halal

Pasal 22

DISTRIBUSI KEUANGAN

Pendistribusian keuangan BLM adalah sesuai dengan RKA-KL yang telah disusun pada

awal kepengurusan

BAB V

Pasal 23

LAIN-LAIN
Perubahan AD dan ART hanya dapat dilaksanakan dalam Sidang Umum Badan

Legislatif Mahasiswa dan dapat dilaksanakan jika disetujui oleh 50 % quorum, ditambah 1

suara dari jumlah anggota sidang yang sah.

BAB VI

PENUTUP

Pasal 23
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan ditetapkan dalam Sidang

Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa.

2. Hal-hal yang belum dijelaskan dalam AD akan dijelaskan dalam ART.

3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA

2015-2016

BAB I

Pasal 1

LAMBANG

1. BLM Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya memiliki lambang sebagai

berikut:

a. Bentuk yang bulat :Melambangkan kesatuan yang utuh.

b. Timbangan :Melambangkan keadilan.

c. Palu :Melambangkan bahwa BLM sebagai

pengambil keputusan musyawarah dan mufakat.


PASAL 2

ATRIBUT

a Timbangan :Melambangkan keadilan.

b Palu :Melambangkan bahwa BLM sebagai

pengambil keputusan musyawarah dan mufakat.

c Persegi Panjang :Kejujuran dan stabilitas

Warna-warna :

a. Hitam : Keteguhan Hati

b. Putih : Melambangkan kenetralan dan kesucian

c. Kuning : Melambangkan Kejayaan


BAB II

SUSUNAN BLM

Pasal 3

Struktur organisasi terdiri dari :

1. Penasehat adalah Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

2. Pembina adalah Pembantu Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

3. Susunan Pengurus inti terdiri dari :

a. Ketua Umum

b. Ketua I

c. Sekretaris I

d. Sekretaris II

e. BendaharaUmum

f. Bendahara I

g. Bendahara II

h. Komisi- Komisi :
1) Komisi A

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota

2) Komisi B

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota

3) Komisi C

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota

4) Komisi D

Koordinator

Sekretaris Komisi

Anggota
Pasal 4

Kedudukan BLM

Badan Legislatif Mahasiswa berkedudukan di Direktorat Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya Jln.Cilolohan No. 35 Tasikmalaya dan Jl. Pemuda No.38 Cirebon

yang merupakan Organisasi tertinggi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya serta

membina dan menaungi organisasi lainnya yaitu BEM dan HIMA.

BAB III

KEWAJIBAN, FUNGSI DAN WEWENANG

Pasal 5

KEWAJIBAN

1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi.

2. Menaati dan menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-

peraturan dan disiplin organisasi dengan penuh tanggung jawab.


3. Berperan

aktif dalam melaksanakan program-program organisasi.

Pasal 6

FUNGSI

1. Monitoring yaitu memantau kegiatan yang dilakukan oleh BEM dan HIMA

2. Legislasi yaitu membuat kebijakan-kebijakan melalui pembuatan AD/ART dan GBPK

pada saat Sidang Umum, membuat peraturan-peraturan yang diajukan yang kemudian

disahkan secara legal.

3. Budgeting yaitu mengawasi anggaran baik BLM, BEM dan HIMA.

4. Advokasi yaitu menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan masukan dan saran

mengenai penyelenggaraan kegiatan BEM maupun HIMA dilingkungan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

5. Evaluating yaitu memberikan penilaian, saran serta pendapat terhadap kinerja BEM dan

HIMA.

Pasal 7

WEWENANG

1. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap BEM.


a. Mengesahkan dan menetapkan Presiden terpilih.

b. Mengesahkan dan menetapkan garis besar kebijaksanaan Badan Eksekutif

Mahasiswa dengan persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmlaya.

c. Mengadakan Sidang Umum BLM tingkat BEM.

d. Berhak mengangkat dan memberhentikan Presiden setelah masa jabatan berakhir

atas persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

e. Berhak mengubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam

Sidang Umum sesuai dengan aturan sidang yang telah disahkan.

f. Memberikan wewenang kepada pengurus dalam mengadakan kebijakan organisasi

dan program kerja.

g. Memberikan penilaian terhadap laporan pertanggungjawaban yang disampaikan

oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa dan Ketua Umum Himpunan

Mahasiswa dalam Rakerwil dan Sidang Umum Badan Legilatif Mahasiswa di

tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

h. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa.

i. Mengadakan Sidang Istimewa bila terjadi perubahan-perubahan yang dianggap

perlu.

j. Membacakan hasil laporan pertanggungjawaban selama satu periode kepengurusan

pada sidang umum BLM.


2. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap HIMA

a. Mengesahkan dan menetapkan Ketua Hima terpilih.

b. Mengesahkan dan menetapkan garis besar kebijaksanaan Himpunan Mahasiswa

dengan persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa

Prodi/ Jurusan.

c. Mengadakan Sidang Umum BLM tingkat HIMA.

d. Berhak mengangkat dan memberhentikan Ketua HIMA atas persetujuan anggota

dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa.

e. Berhak merubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang

Umum Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

sesuai dengan aturan sidang yang telah disahkan.

f. Memberikan wewenang kepada pengurus dalam mengadakan kebijakan organisasi

dan program kerja.

g. Memberikan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban yang disampaikan

oleh Ketua Himpunan Mahasiswa dalam Sidang Umum Badan Legislatif

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

h. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Himpunan Mahasiswa.

i. Mengadakan Sidang Istimewa bila terjadi perubahan-perubahan yang dianggap

perlu.
BAB IV

PELANGGARAN, SANKSI DAN MEMORANDUM

PASAL 8

PELANGGARAN

Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga akan dikenakan sanksi. Pelanggaran tersebut terdiri dari :

1. 3 kali tidak mengikuti kegiatan organisasi

2. Tidak menjaga nama baik Organisasi ataupun nama baik Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya.

3. Melanggar atau tidak mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,

GBPK dan Pedoman yang telah disahkan

4. Mengundurkan diri dengan tanpa alasan yang logis setelah disahkan dalam

sidang umum dan atau setelah menjabat.

5. Menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan.


PASAL 9

SANKSI

Pelanggaran pada peraturan-peraturan dan disiplin organisasi yang berlaku akan dikenakan :

a. Teguran

b. Tiga kali melanggar peraturan maka mendapatkan Surat Peringatan I dari

organisasi yang bersangkutan.

c. Jika tiga kali melanggar peraturan setelah turun SP I maka akan dikenakan SP

II dari organisasi tersebut.

d. Jika satu kali lagi melanggar peraturan setelah turun SP II maka akan

mendapatkan panggilan Sidang Istimewa BLM.

Pasal 10

MEMORANDUM

Memorandum adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh BLM dengan melampirkan
bukti pelanggaran.
BAB V

Pasal 11

WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya selaku penasehat :

a. Melantik dan menetapkan pengurus Badan Legislatif Mahasiswa dengan surat

keputusan.

b. Memberikan saran dan pembianaan kepada BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

2. PUDIR III selaku Pembina :

a. Mengarahkan dan mengingatkan kepada pengurus harian BLM Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya apabila ada hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang

berlaku.
b. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada

Direktur Politeknik Kesehatan KemenkesTasikmalaya.

c. Mengevaluasi Program Kerja yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya

3. Ketua BLM

Tugas :

a) Merumuskan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan

organisasi internal dan eksternal.

Fungsi:

a) Merumuskan kebijakan organisasi

b) Bertanggung jawab terhadap kebijakan organisasi

c) Bertanggung jawab terhadap kegiatan organisasi baik internal maupun eksternal.

d) Mengkoordinasikan organisasi-organisasi di wilayah kerjanya.

4. Ketua 1

Tugas :

a) Membantu ketua Badan Legislatif Mahasiswa untuk merumuskan kebijakan dan

melaksanakan kebijakan di wilayah kerjanya.

Fungsi :

a) Berkoordinasi bersama ketua umum mengenai kebijakan organisasi.

b) Bertanggungjawab terhadap kebijakan di wilayah kerjanya.


c) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan di wilayah kerjanya.

d) Mengkoordinasikan organisasi-organisasi di wilayah kerjanya.

5. Sekretaris 1

a) Membantu Ketua Umum Badan Legislatif Mahasiswa di bidang administrasi.

b) Menjalankan tugas ketika ketua berhalangan hadir.

c) Memfasilitasi anggota untuk berkoordinasi dengan Ketua Umum.

6. Sekretaris 2

a) Membantu Ketua 1 Badan Legislatif Mahasiswa di bidang administrasi.

b) Menggantikan tugas ketua ketika ketua berhalangan hadir.

c) Memfasilitasi anggota untuk berkoordinasi dengan Ketua 1.

7. Bendahara Umum

Tugas :

a) Merumuskan dan merencanakan anggaran serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang penganggaran berdasarkan Rencana Program Kerja

Anggaran Kementerian dan Lembaga di tingkat Direktorat.

Fungsi :

a) Perumusan kebijakan di bidang anggaran.

b) Mendistribusikan Anggaran Ke Bendahara 1 dan II.

c) Perencanaan anggaran kegiatan yang diajukan ke pihak direktorat.


d) Penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang penganggaran.

e) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang anggaran.

8. Bendahara I

Tugas :

a) Mengelola keuangan yang di rumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya

yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya wilayah Cirebon.

Fungsi :

a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara

Umum dengan efektif dan efisien.

b) Merekapitulasi dan melaporkan kepada bendahara umum mengenai anggaran biaya

kegiatan di wilayah kerjanya.

c) Melaporkan kepada bendahara umum mengenai anggaran biaya kegiatan di

wilayah kerja Bendahara II yang sebelumnya telah dilaporkan oleh Bendahara II

kepada Bendahara I.

9. Bendahara II

Tugas:

a) Mengelola keuangan yang telah dirumuskan oleh bendahara umum di wilayah

kerjanya yaitu Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

Fungsi :

a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara

Umum dengan efektif dan efisien.


b) Merekapitulasi dan melaporkan kepada bendahara 1 mengenai anggaran biaya

kegiatan di wilayah kerjanya.

10. KOMISI

a) Komisi A

Membina dan mengawasi pelaksanaan anggaran dan pengembangan admnistrasi

baik internal maupun eksternal kampus yang di laksanakan oleh BLM,BEM dan

HIMA.

b) Komisi B

Membina dan mengawasi pelaksanaan dan pengembangan organisasi baik internal

maupun eksternal kampus yang dilaksanakan oleh BEM dan HIMA dalam

Kementerian atau Bidang seperti: Pendidikan, Agama, Minat dan Bakat,

Kesejahteraan Mahasiswa, Pengabdian Masyarakat, dan (ditiadakan) Luar

Negeri(BEM) dan humas(HIMA).

c) Komisi C

Membina , mengawasi, dan mensosialisasikan pelaksanaan AD-ART, GBPK, serta

peraturan dan landasan hukum pada setiap pelaksanaan program kerja BEM dan

HIMA.

d) Komisi D
Mengatur dan merencanakan setiap kegiatan BLM baik secara internal maupun

ekstern meliputi:

1) Regenerasi anggota;

2) Pengawasan kedisiplinan mahasiswa;

3) Perluasan pengetahuan terkait tugas dan fungsi masing-masing organisasi;

4) Menjalin hubungan kerjasama terkait organisasi.

5) menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan masukan dan saran

mengenai penyelenggaraan kegiatan BEM maupun HIMA dilingkungan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi

terwujudnya visi misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

6) Menyelenggarakan pemilihan umum secara demokratis


BAB VI

Pasal 12

PEMBAGIAN WILAYAH KERJA

Sehubungan dengan adanya pembagian wilayah kerja pemerintahan BLM

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya, yaitu Tasikmalaya sebagai Wilayah Kerja I

dan Cirebon sebagai Wilayah Kerja II, maka Ketua Umum memberikan kewenangan yang

lebih luas kepada Ketua I BLM untuk menjalankan pemerintahan di Wilayah Kerja II .

BAB VII

PENGGUNAAN HAK-HAK ANGGOTA

BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)

Pasal 13

DEFINISI

1 Hak Investigasi adalah hak untuk mengadakan penyelidikan.

2 Hak Inisiatif adalah hak untuk mengajukan usulan mengenai program dan hasil aspirasi

mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

3 Hak Budget adalah hak untuk memeriksa dan meminta laporan yang berhubungan

dengan keuangan.

4 Hak Petisi adalah hak untuk mengajukan dan membuat usulan atau memorandum yang

bersifat teguran.
Pasal 14

PENGGUNAAN HAK

1 Hak Budget dan Hak Inisiatif digunakan dalam rapat kerja antara:

a BLM dan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

b BLM dan HIMA ditingkat Jurusan/Prodi Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

2 Hak Investigasi dan Hak Petisi digunakan oleh BLM terhadap kerja BEM dan HIMA

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya selama menjabat.

Pasal 15

HAK PENGURUS

1. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan.

2. Hak memilih dan dipilih.

3. Hak membela diri dan mendapat perlindungan organisasi.

4. Hak mendapatkan kesejahteraan.

BAB VIII

AGENDA BLM

Pasal 16
SIDANG

Sidang dan rapat organisasi terdiri dari :

1 Sidang Umum

a Sidang Umum tingkat BEM

1 Sidang umum yang memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi sekurang-

kurangnya dilakukan satu kali dalam setahun.

2 Menetapkan atau merubah AD/ART.

3 Menerapkan Garis-Garis Program Kerja BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

4 Memilih, memberhentikan, dan mengesahkan kepengurusan BEM Politeknik

Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

5 Menilai dan mengesahkan program kerja selanjutnya.

6 Memilih dan memberhentikan kepengurusan Badan Legislatif Mahasiswa

b Sidang Umum tingkat HIMA

1 Sidang umum yang memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi sekurang-

kurangnya dilakukan satu kali dalam setahun.

2 Menetapkan atau merubah AD/ART.

3 Menetapkan besarnya iuran anggota.


4 Menerapkan Garis-Garis Program Kerja HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya.

5 Memilih, memberhentikan dan mengesahkan kepengurusan HIMA Politeknik

Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

6 Menilai dan mengesahkan program kerja selanjutnya.

2 . Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa

a.Sidang dilakukan atas kebijakan pengurus organisasi

b. sidang dilakukan pada waktu yang tidak ditentukan

Ketentuan sidang istimewa :

Sidang istimewa dilakukan apabila terjadi pelanggaran dan atau terjadi hal yang tidak

sesuai rencana sehingga diperlukan penindak lanjutan untuk memperjelas suatu hal secara

rinci.

a Sidang istimewa sebagai sanksi

- Sidang dihadiri oleh BPH atau perwakilannya dan minimal 3 anggota dari organisasi

tersebut, terdakwa yang merupakan anggota dari organisasi tersebut yang telah

melanggar sesuai dengan ketentuan AD/ART, serta BPH dan minimal 3 anggota dari

organisasi BLM.

- Anggota BPH atau perwakilannya dari BLM dan organisasi tersebut memiliki catatan

terperinci mengenai pelanggaran terdakwa yang akan dibacakan satu persatu,

sehingga terdakwa dapat menjelaskan alasan terjadinya pelanggaran.


- Anggota lain yang ikut serta dalam sidang istimewa dapat mengajukan interupsi yang

berisikan pertanyaan, probing dan pembelaan terhadap terdakwa.

- Hasil dari sidang istimewa ini ditentukan oleh BPH BLM berupa sanksi yang tegas

dengan mempertimbangkan pendapat dari forum

- Sanksi ini ditulis secara terperinci dengan perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh

ketua BLM, ketua organisasi tersebut, dan terdakwa yang bersangkutan.

Ruangan sidang diatur sebagai berikut :

- BPH BLM sebagai dewan presidium

- Terdakwa berada di depan dewan presidium dengan duduk saling berhadapan .

- BPH organisasi tersebut berada di belakang kanan terdakwa,

- Anggota forum lainnya berada di belakang kiri terdakwa.

b Sidang istimewa sebagai sidang yang diperlukan untuk membahas penjelasan suatu

hal secara rinci :

- Ketentuan sidang ini dilaksanakan sesuai dengan sidang yang diperlukan.

3. Rapat Kerja Pusat

a Menjabarkan GBPK dalam bentuk program kerja.

b Mengadakan penilaian terhadap program kerja sebelumnya di dalam rangka

evaluasi untuk pelaksanaan program kerja selanjutnya.

c Diadakan minimal satu kali dalam satu periode.


4. Rapat Kerja Wilayah

Rapat kerja wilayah dilaksanakan oleh Badan Legislatif Mahasiswa dengan Badan

Eksekutif Mahasiswa serta Himpunan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Tasikmalaya yang berhubungan atau berkaitan dengan bidang kerja dari komisi tersebut

di Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kemenkes Tasikmalaya setelah setengah

periode kepengurusan.

5. Rapat Koordinasi

Rapat Koordinasi adalah rapat kerja yang dilakukan oleh komisi yang ada di BLM

wilayah Tasikmalaya atau Cirebon dengan Kementerian yang ada di BEM dan HIMA

wilayah Tasikmalaya atau Cirebon yang berkaitan dengan program kerja.

a. Rapat Koordinasi Pusat

Masukan dari tiap Komisi BLM tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh

Kementerian yang ada di BEM untuk satu periode.

b. Rapat Koordinasi Wilayah

Evaluasi dan masukan dari tiap Komisi BLM tentang kegiatan yang telah dan

akan dilakukan oleh Kementerian yang ada di BEM tiap wilayah dan divisi yang

ada di HIMA untuk periode 6 bulan.

6. Rapat pembahasan anggota

Rapat yang dilakukan untuk menentukan pembahasan serta pembentukan regenerasi

anggota Badan Legilslatif Mahasiswa


7. Komisi Disiplin

Komisi yang di bentuk oleh Badan Legislatif Mahasiswa sebagai komisi yang bertugas

untuk menjalankan , mengawasi , dan mengevaluasi GBPK, ADART dalam

pelaksanaan program kerja organisasi yang ada dilingkungan Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya.

8. Komisi Pemilihan Umum

Komisi yang di bentuk oleh Badan Legislatif Mahasiswa yang bertugas dalam

menyelenggarakan pemilihan umum

9.Melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengoptimalisasian

keorganisasian Badan Legislatif Mahasiswa yang sepakati oleh anggota BLM.

BAB IX

SISTEMATIKA PELAKSANAAN

Pasal 17

EVALUASI

1 BEM dan HIMA mempresentasikan kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan.
2 Materi yang dipresentasikan mencakup nama kegiatan, tujuan, sasaran, pelaksana

kegiatan, waktu, eksistensi dana, hambatan pelaksanaan dan faktor pendukung tahapan

kegiatan.

3 Materi yang diterima oleh BLM di presentasikan maksimal 1 minggu sebelum rapat kerja

dan sidang Umum

4 BLM menyampaikan hasil evaluasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BEM

dan HIMA.

5 BLM mempunyai wewenang untuk tidak mengesahkan program kerja BEM / HIMA

apabila tidak sesuai dengan AD/ART dan GBPK.

Pasal 18

MASUKAN

1 BLM memberikan masukan tentang kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan oleh BEM

dan HIMA berupa tanya jawab atau usulan konsep.

2 BEM dan HIMA dapat menerima atau menolak usulan dari BLM.

BAB X

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pasal 19

QUORUM

1 Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 jumlah anggota sidang

yang sah, sesuai dengan kapasitas aturan yang telah disepakati.

2 Sidang Istimewa sah apabila dihadiri perwakilan yang telah ditetapkan.

3 Sidang dan pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan secara musyawarah


mufakat dana apabila hal ini tidak bisa dicapai maka keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.

Pasal 20

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat

2. Apabila ayat 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil secara lobying

3. Apabila ayat 1 dan 2 tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak

(voting).

4. Apabila ayat 1, 2 dan 3 tidak tercapai, maka keputusan diambil melalui kebijaksanaan

pimpinan sidang.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 21

1 Tata cara pemilihan pengurus diatur oleh BLM dalam tata tertib pemilihan pegurus BLM

Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.

2 Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan dalam

Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa.

3 Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan untuk satu periode

kepengurusan.

Você também pode gostar