Você está na página 1de 6

lan Juni 2014, Dreamworks Animation merilis film How To Train Your Dragon 2.

Kisah tentang Hiccup dan Toothless dalam


film itu begitu memanjakan mata dan juga mendapat respon positif dari para penontonnya.

Nah, sebelum kita membicarakan seperti apa okenya Kung Fu Panda 3 yang digarap oleh rumah produksi film yang sama,
ada baiknya kalau kita mengingat-ingat petualangan Po dalam Kung Fu Panda 1 dan Kung Fu Panda 2.

Siap?

via kungfu panda wikimedia

Dalam Kung Fu Panda 1, duo penulis naskah Jonathan Aibel dan Glenn Berger menyajikan cerita tentang seekor panda
besar bernama Po. Panda itu mengidolakan The Furious Five yang beranggotakan Tigress (Angelina Jolie), Monkey (Jackie
Chan), Mantis (Seth Rogen), Viper (Lucy Liu), Crane (David Cross). Kelompok ini adalah lima sekawan yang
mempelajari kung fu dari Master Shifu (Dustin Hoffman).

Karena kesibukannya membantu ayahnya, si bebek penjual mie Mister Ping, Po jadi tidak punya kesempatan mengejar cita-
citanya untuk menjadi seorang ahli kungfu.

via blogspot scablander

Sampai suatu hari si kura-kura tua grand master kungfu dan juga guru Shifu, Oogway, melihat visi kaburnya Tai Lung. Tai
Lung adalah putera angkat Shifu dari penjara berpenjagaan ketat. Ia datang untuk membalas dendam setelah ia digagalkan
saat hendak mencuri gulungan naga.
Shifu mengirimkan seekor bebek untuk memperingatkan para badak penjaga. Di situlah kekacauan dimulai, sesuai visi
Oogway, Tai Lung berhasil kabur.

Maka dicarilah Ksatria Naga yang akan dipersiapkan untuk mengalahkan Tai Lung. Tentu saja Po yang ingin sekali menjadi
jawara kungfu ingin mendaftar meskipun ayahnya tidak mendukung. Po yang begitu gigih akhirnya dapat muncul di
hadapan Oogway yang sedang memilih Ksatria Naga dengan mengendarai kursi yang diberi kembang api.

via tumblr toothless-madness


Adegan itu membuat Shifu dan The Furious Five marah. Mereka ingin menggagalkan keputusan Oogway dengan membuat
Po menyerah. Tetapi panda besar itu tidak pernah menyerah. Po akhirnya mampu mempelajari kungfu, mendapatkan
gulungan naga, mengalahkan Tai Lung, berhasil berteman dengan The Furious Five, dan berguru kepada Shifu.

Di film pertama ini, kita tanpa sadar diajari untuk tidak pernah menyerah mengejar cita-cita kita semustahil apapun itu.
Dengan usaha, keajaiban-keajaiban bisa kita dapatkan. Tidak ada yang instan, semua butuh proses.

Hal lain yang dapat kita simpulkan adalah kita tidak harus punya profesi yang sama dengan orang tua kita untuk menjadi
sukses. Kita bisa menjadi apapun itu yang kita mau. Intinya adalah jangan pernah berhenti bermimpi. Kejar terus. Tentunya
harus disertai usaha-usaha seperti yang dilakukan Po supaya mimpi itu bisa terwujud.

Lalu bagaimana dengan film keduanya?

via puzzles-games

Si kura-kura tua bijaksana, Oogway, memutuskan untuk pergi dan meletakkan tanggung jawab di pundak Shifu. Dengan ini
segala hal yang berhubungan dengan Po menjadi tanggung jawab Shifu.

Ksatria Naga dan lima kawannya terkenal di Valley of Peace hingga datangnya kawanan serigala menyerang dan mengambil
segala macam perkakas yang terbuat dari besi.
via collider

Hal ini akan membuat kita sedikit tergelitik, mengingatkan pada salah satu kebijakan Mao Zedong. Pemimpin China di
tahun 1950-an itu pernah mengeluarkan kebijakan yang keras dan konyo. Ia memerintahkan warga China daratan untuk
meleburkan segala jenis besi demi kemajuan industri di China. Selain itu rakyat China juga harus berbondong-bondong ke
kota membangun industri. Akibatnya banyak rakyat yang kelaparan karena tanah pertanian di desa terbengkalai.

Tokoh antagonis di sini adalah seekor burung merak bernama Shen yang memerintah Kota Gongmen. Ia menyadari
kehebatan dari kembang api. Benda ini tidak hanya bisa dipakai untuk menghibur, tetapi juga untuk senjata.

via kung fu panda wikimedia

Sampai pada suatu hari seekor kambing peramal mengatakan Shen akan dikalahkan oleh ksatria hitam dan putih. Karena
ramalan itulah ia akhirnya mengirimkan tentara serigala untuk menyerang para panda. Dan oleh karenanya ia diusir dari
Gongmen. Orang tua Shen kecewa.

Desa panda porak-poranda. Po berhasil diselamatkan ibunya, ditinggalkan di tempat Mister Ping, bebek penjual mie yang
merawat dan menyayangi Po seperti anak kandungnya sendiri. Mister Ping bahkan menceritakan kisah bohong jika Po
berasal dari telur alih-alih ia adopsi.

Pertempuran Po dan Shen tak terhindarkan, dimenangkan oleh Po dan kawan-kawannya yang berhasil menyelamatkan
kungfu dengan menghancurkan semua senjata api.
via goodfon

Di film kedua ini, Jennifer Yul Nelson, sang sutradara, berhasil mengemas humor yang lebih banyak dari cerita sebelumnya.

Dan Shifu berhasil mengajari Po bagaimana menggunakan inner peace untuk mengalahkan musuh-musuhnya.

Film ketiga well sebaiknya Nyoozee nggak spoiler deh. Masih banyak kan yang belum menonton.

via stage3
Film ini akan berkisah tentang pencarian jati diri seekor panda, yang tentunya bisa kita terapkan kepada diri kita manusia.
Intinya adalah kita tidak perlu repot-repot menjadi orang lain. Cukup jadi diri sendiri, sebab dari sanalah potensi kita
muncul.

Dan apa yang membentuk kita bukan cuma dari mana kita berasal, tetapi juga siapa yang membesarkan kita dan di mana
kita dibesarkan.

via yourmoderndad

Yang pasti, kita akan mendapati kisah-kisah menyentuh antara Po dengan Mister Ping, Po dengan ayah kandungnya, dan
juga Po dengan kelompoknya. Bagaimana perjalanan Po untuk belajar menjadi pengajar dan bisa mengajari tidak hanya The
Furious Five, tetapi juga para panda. Mereka diajarkan untuk menguasai ilmu bernama Chi, yang pada akhirnya keahliannya
itu tidak sia-sia, terbayarkan sampai lunas.

Penasaran bagaimana ceritanya?

Tonton sendiri saj

Você também pode gostar