Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Abstrak
B. PERTANYAAN PENELITIAN
Pertanyaan dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kompetensi sosial pada subjek sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas
(SMA)?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kompetensi sosial subjek demikian?
3. Bagaimana cara pengembangan kompetensi sosial subjek?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kompetensi
sosial pada subjek sebagai Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA), faktor-faktor yang
menyebabkan kompetensi sosial subjek demikian, dan cara pengembangan kompetensi
sosial subjek.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah ragam ilmu
psikologi khususnya dibidang psikologi sosial, yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
setiap kepala sekolah, agar dapat memiliki dan mengembangkan kompetensi
sosial yang baik, dan mempertahankan kompetensi sosial yang baik yang
selama ini sudah dimiliki.
E. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompetensi Sosial
F. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus yang
dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna
sesuatu atau objek yang diteliti.
G. SUBJEK PENELITIAN
Karakteristik subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Atas
Negeri (SMAN) 105 Jakarta.
H. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat
diketahui bahwa subjek memiliki kompetensi sosial yang baik, hal ini dikarenakan subjek
telah memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya, selain itu sebelum menjadi kepala
sekolah, subjek adalah seorang guru yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
mendidik dan mengajar siswa-siswanya sehingga hal inilah yang akhirnya membentuk
kompetensi sosial yang baik pada diri subjek. Kompetensi sosial pada diri subjek dapat
dikemukakan sebagai berikut yaitu subjek memiliki sifat kedermawanan yang cukup
baik, subjek memiliki rasa empati yang besar terhadap orang lain disekitarnya, subjek
juga mampu memahami orang lain dan suka menolong orang lain. Subjek aktif untuk
melakukan inisiatif dalam situasi sosial dengan memulai suatu komunikasi dan kontak
sosial dan subjek juga akan menarik dirinya dari situasi tertentu yang dapat menyebabkan
konflik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, significant other, dan hasil
observasi yang telah dilakukan oleh penulis, maka faktor-faktor yang menyebabkan
kompetensi sosial subjek demikian dapat dikemukakan sebagai berikut, karena subjek
memiliki perasaan dalam dirinya untuk ingin menolong orang lain, berempati kepada
orang lain, dan memahami orang lain, selain itu subjek merasa bahwa hal itu merupakan
suatu keharusan dalam dirinya. Dan faktor lain yang menyebabkan mengapa subjek
63
memiliki kompetensi sosial yang baik adalah faktor didikan dari orangtua subjek semasa
subjek masih kecil dulu dan faktor ajaran agama yang dianut oleh subjek.
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, significant other, dan hasil
observasi yang telah dilakukan oleh penulis, maka cara pengembangan kompetensi sosial
subjek dapat dikemukakan sebagai berikut, subjek aktif dalam berorganisasi dan bergaul
dilingkungan sekitarnya, dengan demikian kompetensi sosial subjek akan berkembang
semakin baik.
I. SARAN
1. Saran kepada Subjek
Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada subjek adalah agar subjek
tetap mempertahankan dan terus meningkatkan perilaku-perilaku sosialnya yang
selama ini telah dilakukan sehingga kompetensi sosial subjek akan semakin baik.
2. Saran kepada Masyarakat
Saran yang dapat diberikan penulis bagi masyarakat dilingkungan sekitar
subjek agar dapat mengembangkan juga kompetensi sosial yang baik.
3. Saran kepada Penelitian Selanjutnya
Saran yang dapat diberikan penulis bagi penelitian selanjutnya adalah agar
mencoba meneliti kompetensi sosial pada Kepala Sekolah yang berjenis kelamin
perempuan, untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara kompetensi sosial
laki-laki dengan perempuan. Selain itu adalah dapat digunakannya metode
penelitian kuantitatif dalam penelitian selanjutnya.