Você está na página 1de 4

Apa sih bedanya Sloof dengan Tie Beam

11.28
Arie Kurniawan
3 comments

Terkadang kita bingung, Apa sih bedanya Sloof dengan Tie Beam ???,dalam
???,dalam dunia Kontruksi kita pasti akan menemukan
istilah upper structure (Struktur bagian atas) dan Sub Structure(Struktur bagian bawah). ah). dimana kontruksi Sloof dan Tie Beam
termasuk kedalam pekerjaan Sub Structur. disini saya akan sedikit menjelaskan mengenai Kontruksi Sloof dan Tie Beam berikut d
dengan
Fungsinya.

A .Sloof

Sloof adalah sebuah struktur balok (beton bertulang) yang terletak


persis diatas pondasi batu kali yang diletakan secara horizontal sepanjang pasangan pondasi itu sendiri.
Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang. Namun berdasarkan konstruksinya ada beberapa macam sloof, antara lain :

1. Konstruksi Sloof
oof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan pondasi tiang kayu (misalnya di atas pondasi setempat),
sloof dapat dibentuk sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu terletak di atas pondasi lajur dari batu atau beton, maka d
dipilih
balok tunggal.
2. Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang dipasang secara melintang dan yang diikat dengan
adukan pasangan ((1 bagian portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk membagi beban.
3. Konstruksi Sloof
loof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat digunakan di atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut
dimaksudkan untuk bangunan tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak dinding kurang lebih 3 m. Ukuran
lebar / tinggi slooff beton bertulang adalah >15 / 20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai
balok pengikat pada pondasi tiang

Balok Sloof ini sangat penting dan mempunyai banyak sekali manfaat . Fungsi utama sloof adalah untuk meratakan ga gaya/tekanan akibat
beban dari atas suatu bangunan ke pondasi dibawahnya. Dengan adanya sloof ini diharapkan tidak terjadi penurunan pondasi pada suatu
tempat ,sehingga keretakan dinding bangunan diatas pondasi dapat dihindari. Sloof juga berfungsi sebagai pengikat antar pondasi sehingga
tiap tiap pondasi bisa saling membantu ketika terjadi penurunan bangunan. Disamping untuk meratakan beban ,sloof
,sloof sering kali
ditempatkan tepat pada level tanah dan dinding bata diatas lantai bangunan. pada posisi inisloof
ini berguna
erguna untuk mencegah merembesnya
air melalui pori pori bata (gaya kapileritas) yang dapat mengakibatkan dinding menjadi lembab.
Untuk rumah satu lantai biasa dipakai sloof berukuran 12/15 atau 10/15 ,sedang untuk bangunan bertingkat ukuran sloof menggunakan
ukuran 1/12 L (jarak antar pondasi, sedangkan penulangannya harus dihitung sesuai dengan gaya yang bekerja pada sloof itu sendiri.

B. Tie Beam
Tie Beam adalah bentuk lain darisloof. Pada pondasi Setempat dari plat beton bertulang (foot plate) ,antara foot plate yang satu dengan
yang lain akan dihubungkan dengan balok beton bertulang , yang fungsinya untuk menjadikan pondasi pondasi /kolom tersebut menjadi satu
kesatuan atau rangkaian sehingga meningkatkan ke kakuan gedung. balok balok beton bertulang ini biasa di sebut Tie Beam.

PENGERTIAN SLOOF
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak diatas pondasi bangunan, demikian sebuah sumber menyebutkan. sloof beton berfungsi
sebagai perata bebean yang diterim oleh pondasi. Selain itu, sloof beton juga berfungsi sebagai pengunci dinding agar tidak roboh apabila
terjadi pergerakan tanah. Seperti yang kita ketahui, pergerakan tanah bisa terjadi misalnya karena gempa.
Bahkan situs dinas PU menyebutkan bahwa sloof adalah balok pengikat pondasi. Sebagai tambahan, untuk menyempurnakan sistem
ikatan antara pondasi dan sloof pada rumah kecil tahan gempa, dipasang angker diameter 12 dengan 12 dengan jarak 1,5meter. Namun
tentu saja, angka ini mungkin berubah pada bangunan yang lebih besar atau bangunan bertingkat banyak.
Pendek kata pengertian sloof bangunan adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal diatas pondasi.
Kesimpulannya, guna sloof adalah untuk meratakan beban yang diterima kolom menuju pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima
suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu, fungsi sloof adalah sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan
kolom.

Beton Kolom, Sloof, dan Ring Balk Pada Bangunan Rumah 1 Lantai
Desain Rumah

19 Oktober 2014

konstruksi

Selain pondasi, beton kolom, sloof, dan ring balk pada bangunan rumah merupakan
struktur bangunan yang sangat menentukan kekuatan dan kokohnya bangunan sebuah
rumah. Untuk struktur bangunan rumah 1 lantai konstruksi strukturnya tentu berbeda
degan bangunan rumah 2 lantai. Fungsi struktur secara umum adalah memikul beban
bagian bagunan yang ada di atasnya. Untuk lebih jelasnya saya akan mencoba
menguraikan mengenai beton kolom, sloof, dan ring balk satu persatu berikut
fungsinya.
Beton Kolom

Beton kolom adalah balok beton bertulang yang berdiri tegak 90 pada setiap
pertemuan dan sudut pasangan dinding (bata merah/batako/hebel). Ukuran penampang
beton kolom mengikuti ketebalan bahan dinding yang digunakan. Misalnya bahan
dinding yang digunakan adalah bata merah (lebar 10 cm). Maka ukuran penampang
beton kolom = 10 x 15 cm, atau 10 x 20 cm. Tulang utama sebuah beton kolom untuk
rumah 1 lantai bisa menggunakan 4 bh besi beton berdiaeter 10 s/d 12 mm. Ukuran
besi ring atau sengkang dengan besi diameter 6 mm s/d 8 mm dengan jarak antara
sengkang 15 s/d 20 cm. Semakin besar diameter besi dan semakin kecil jarak
sengkang, maka beton kolom akan semakin kuat dan kokoh.
Fungsi kolom adalah memikul beban bangunan yang ada di atasnya. Jika sebuah
rumah 1 lantai yang memiliki 3o tiang beton kolom, maka secara bersama-sama
memikul beban atap. Semakin berat beban atap maka semakin berat tugas beton
kolom memikul beban tersebut. Oleh karena itu ketika kita akan membangun sebuah
rumah harus mempertimbangkan jenis tutup atap yang akan digunakan. Jika kita akan
menggunakan tutup atap dengan genting beton atau genting keramik dengan rangka
atap kayu kelas 1 (berat), maka konstruksi kolom harus benar-benar sesuai. Adukan
beton kolom menggunakan adukan beton mutu K-175 atau K-225. Adukan K-175
dengan campuran 1 semen : 2 pasir : 3 koral beton uk.2/3 cm. Sedangkan K-225 bisa
dilihat pada artikel mengenal kualitas beton mutu K-225 dan K-275.
Beton Sloof

Beton sloof adalah balok beton bertulang yang dipasang seaca horizontal tepat di atas
pondasi batu kali/batu belah. Ukuran penampang beton sloof rumah 1 lantai
menggunakan ukuran 15 x 20 cm. Untuk ukuran diameter besi beton tumang utama,
sedangkan jarak sengkang 20 s/d 25 cm. Adukan yang digunakan sama dengan
adukan beton kolom.
Fungsi beton sloof adalah menerima beban yang dipikul oleh setiap kolom + beban
dinding kemudian dan membagikan beban tersebut secara merata ke permukaan
pondasi. Seluruh beban dipikul oleh pondasi. Itulah sebabnya mengapa pondasi batu
kali dibuat melebar ke bawah, tujuannya agar pondasi tidak amblas ke tanah.

Ring Balk Beton

Ring balk beton bertulang adalah balok beton yang dipasang di bagian atas pasangan
dinding. Ukuran penampang ring balk untuk rumah 1 lantai mengikuti ukuran bahan
dinding seperti beton kolom. Apabila menggunakab batu bata merah, ukuran ring balk =
10 x 20 cm, atau 10 x 15 cm, bias disesuaikan dengan jenis bahan tutup dan rangka
atap, tapi jangan kurang dari 10 x 15 cm. Ukuran besi tulangan dan adukan beton sama
dengan beton kolom dan sloof.
Fungsi ring balk beton adalah meratakan tumpuan beban rangka dan tutup atap dan
meneruskannya ke setiap ujung beton kolom. Selain fung si tersebut, juga bersama-
sama dengan beton kolom dan sloof mengikak pasangan dinding.
Itulah penjelasan singkat mengenai beton kolom, sloof, dan ring balk pada bangunan
rumah 1 lantai. Perlu saya ulas sedikit, untuk bangunan rumah 2 lantai tentu berbeda,
termasuk ukuran dan kedalaman pondasinya. Semoga apa yang saya sampaikan di
atas ada manfaatnya dan menambah sedikit pengetahuan tentang konstruksi beton
untuk bangunan rumah.

Você também pode gostar