Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AKTIVITAS INVESTASI
dari bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan berbagai
pihak lain untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa
dapat terselesaikan dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
Sampul Depan................................................................................................................... 1
Kata Pengantar................................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan .................................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
perusahaan yang dapat digunakan masa mendatang dan merupakan hasil dari kejadian
atau transaksi di masa lalu. Aset memiliki sifat sebagai manfaat ekonomi (economic
dikarenakan manfaat ekonomi tidak membatasi bentuk ataupun jenis dari sumber
intangible( tidak berwujud).Asset berwujud yaitu asset yang terlihat fisik aslinya dan
asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya misalnya bangunan, mesin yang harganya
asset yang tidak terlihat fisik aslinya dan asset yang nilainya tidak sebanding dengan
wujud fisiknya misalnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik
kertas yang ongkos pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai atau
B. RUMUSAN MASALAH
Yang menjadi Rumusan Masalah pada Analisis Aktivitas Investasi, yaitu :
1. Apakah yang di maksud dengan Aset LAncar ?
2. Apa sajakah yang termasuk dalam penilaian Persediaan ?
3. Bagaimanakah Pengenalan Aset Jangka Panjang ?
4. Apa sajakah yang termasuk didalam Aset Tetap dan Sumber Daya Alam ?
5. Bagaimanakah Aset Tak Berwujud dalam aktivitas investasi ?
C. TUJUAN ANALISIS
Tujuan analisis aktivitas investasi pada makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1. Mendefinisikan Aset Lancar dan Relevansinya terhadap Analisis.
2. Menjelaskan manajemen Kas dan Implikasinya terhadap Analisis.
3. Menganalisis piutang, pentisishan piutang tak tertagih, dan sekuritasi piutang.
4. Menginterpretasi dampak alternative metode persediaan dalam berbagai kondisi
usaha.
kontijen.
BAB II
P E M BAH ASAN
Asset lancar merupakan sumberdaya atau klaim atas sumberdaya yang langsung
dapat diubah menjadi kas. Asset lancar adalah adalah asset yang diharapkan akan dijual,
ditagih atau digunakan selama satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung dari mana
yang akan menjadi lebih panjang.
Selisish antara asset lancar dengan kewajiban lancar disebut modal kerja.
Perusahaan memerlukan modal kerja untuk beroperasi dengan efektif, namun modal kerja
mahal karena akan menggunakan investasi yang paling mnguntungkan . banyak
perusahaan berusaha meningkatkan profitabilitas dan arus kasnya dengan mengurangi
investasi pada asset lancar melalui metode seperti pengelolaan penjaminan kredit dan
penagihan yang efektif, serta persediaan tepat waktu. Perusahaan lain berusaha untuk
mendanai asset lancara mereka dengan kewajiban lancar, seperti utang dagang, sebagai
usaha mengurangi modal kerja.
Selain memeriksa jumlah asset likuid untuk perusahaan, analisis juga harus
mempertimbangkan hal berikut :
1. Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan dapat
mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut
turun.
2. Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi untuk
mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan hutang.
1.2 Piutang
Piutang merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau
jasa atau dari pemberian pinjaman uang. piutang usaha mengacu pada janji lisan
untuk membayar yang perasal dari penjualan produk dan jas asecara kredit. Wesel
tagih mengacu pada janji tertulis untuk membayar. Piutang diklasifikasikan ke dalam
asset lancar jika diharapkan akan direalisasi atau ditagih dalam waktu satu tahun atau
satu siklus operasi, tergantung dari mana yang lebih panjang.
a. Penilaian Piutang
b. Analisis Piutang
Terdiri dari piutang usaha : pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa,
piutang lainnya yang terdiri dari pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa.
Lancar Rp374,413
Jatuh tempo:
1 - 30 hari 46,975
31 - 60 hari 2,471
61 - 90 hari 1,833
Dikurangi:
Bersih Rp429,477
Tahun berjalan
Penghapusan (14,603)
B. PERSEDIAAN
2.1 Akuntansi Dan Valuasi Persediaan
Penjualan $24.000
HPP (30@$500) $15.000
Penjualan $24.000
Penjualan $24.000
Harga Pokok
Metode Penjualan Laba kotor
Penjualan
FIFO $24.000 $15.000 $9.000
LIFO $24.000 $18.000 $6.000
Average Cost $24.000 $16.800 $7.200
Umunnya saat harga meningkat, laba LIFO lebih kecil pada laba FIFO.
Namun, dampak bersih dari penyajian kembali pada tahun manapun tegantung
oada dampak kombinasi dari perubahan persediaan awal dan akhir serta factor
lain termasuk likuidasi lapisan LIFO.
Penyajian Kembali (Restatement) Analisis Dari FIFO ke
LIFO. Penyesuaian ini membutuhkan asumsi penting sehingga bisa
menimbulkan kesalahan. Laba LIFO mencakup laba kepemilikan atas
persediaan awal. Terdapat manfaat untuk menghitung persediaan awal
(PAFIFO) x tingkat inflasi untuk lini persediaan tertentu yang dimiliki
perusahaan:
Properti, pabrik, dan peralatan (atau aset tetap) merupakan aset berwujud tak
lancar yang digunakan dalam proses menafkur, penjualan, atau jasa untuk menhasilkan
pendapat dan arus kas selama lebih dari satu periode. Oleh karena itu, aset ini memiliki
periode manfaat yang diharapkan (masa manfaat) yang meliputi lebih dari satu
periode. Aset ini diperoleh untuk digunakan dalam aktivitas operasi dan bukan untuk
dijual pada aktivitas usaha biasa. Nilai atau potensi jasa yang dimiliki akan berkurang
karena digunakan, dan aset ini biasanya merupakan aset operasi yang terbesar. Properti
terkait dengan biaya real estat: pabrik mengacu pada bangunan dan struktur operasi:
dan peralatan mengacu pada mesin yang digunakan dalam operasi. Properti, pabrik,
dan peralatan disebut juga aset produktif, aset model, dan aset tetap.
c. Penyusutan
Prinsip dasar penyusutan laba adalah , laba yang mendapatkan manfaat
dari penggunaan aset jangka panjang, harus menanggung bagian proporsional
dan biaya aset tersebut. Penyusutan merupakan alikasi biaya bangunan dan
peralatan (tanah tidak disusutkan) sepanjang masa manfaatnya.
Meskipun penambahan kembali dalam laporan arus kas atau nenan non
kas, penyusutan tidak menghasilkan dana bagi penggantian aset. Hal ini
merupakan kesalahan konseo yang umum terjadi. Pendanaan dari biaya modal
dicapai melalui kegiatan arus kas operasi maupun pendanaan.
c.2 Deplesi
Terdapat berbedaan penting antar akuntansi asset berwujid dan tak berwujud. Jika
perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja untuk menciptakan asset
berwujud, perusahaan akan mengkapitalisasi biaya dan menyusutkannya sepanjang
masa manfaat. Sebaliknya jika perusahaan menghabisankan uang untuk mengiklankan
suatu produk atau melatih agen penjualan perusahaan tidak dapat menkapitalisasi
biaya ini meskipun terdapat manfaat masa depan.
Saat kapitalisasi biaya asset tak berwujud yang dapat atau tidak dapat
diidentifikasi, biaya tersebut selanjutnya harus diamortisasi sepanjang periode
masa manfaat asset. Jangka masa manfaat tergantung pada dari jenis, kondisi
permintaan, situasi kompetitif, hokum, kontrak, aturan atau batasan ekonomis
lainnya. Misalnya, hak paten merupakan hak eksekutif yang diberikan pemerintah
kepada investor selama periode tertentu.
Analisis sering kali mencurigai asset tak berwujud saat menilai laporan
keuangan. Asset tak berwujud sering kali merupakan salah satu asset berharga
yang dimiliki perusahaan dan sering kali terjadi kesa;ahan penilaian yang serius.
Misalnya, good will dicatat hanya oada saat akuisisi, sebagian besar good
will mungkin terdapat pada neraca. Namun, sering kali good will tercermin dalam
kelebihan laba. Jika kelebihan laba tidak terbukti, maka good will aik dibeli
maupun tidak, hanyalah bernilai kecil atau bahkan tidak bernilai.
Dalam menganalisis asset tidak berwujud, diperlukan suatu estimasi sendiri
mengenai penilaian asset. Analisis juga harus waspada terhadap komposisi,
penilaian, dan di posisi good will.Good will dihapus jika klebihan laba mendasari
eksistensinya tidak ada lagi.
BAB III
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko
resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, diperlukan berbagai macam informasi, baik
informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti
kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan
lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.
dengan hati-hati dan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan
perusahaan (Fama dan French, 1998) dalam Hasnawati (2005). Keputusan keuangan yang
harus dipertimbangkan dengan matang adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen.
DAFTAR PUSTAKA
Subramanyam K.R dan Wild, J.J; 2010, Analisi Laporan Keuangan Jilid 1. Jakarta: Salemba
Empat