Você está na página 1de 30

BAB III

PENGAMATAN KASUS

I. IDENTITAS KELUARGA

A. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Hamdani

Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Karyawan Swasta Pensiunan)

Umur : 57 Tahun

Agama : Islam

Suku / Etnis : Betawi

Alamat : Jalan Gugus Depan I

B. Komposisi keluarga :

H Imunisasi Ket
N Um L/ Pen P
Nama u BC Polio DPT Hep
o. ur P d ek
b G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Hamda 57 L Aya SLT Kary. KK
ni h A Swast
a
2 N 50 P Ibu SLT IRT IK
Jamila P
h
Kurnia
3 Irwan 27 L Ana SLT Belu AK1
Fitrian k II A m
Beker
ja
4 Anna 20 P Ana SLT Belu AK2
Trysya k III A m
Beker
ja
C. Genogram :

50
57

27 20

35
36

D. Tipe/ Bentuk Keluarga : NuclearFamily Keluarga Inti)

Keluarga Tn. H adalah keluarga dengan tipe keluarga besar. Dimana dalam satu

rumah terdapat Tn. H, Ny. I, dan kedua anaknya.

E. Latar Belakang Kebudayaan/ Suku Bangsa :

Keluarga berasal dari dua suku bangsa, dimana KK berasal dari suku Betawi dan

IK berasal dari suku Sunda. Keluarga masih menganut nilai nilai dan kaidah

budaya masing masing. Keluarga tinggal di lingkungan yang heterogen dengan

mayoritas penduduk dengan suku Betawi. Menurut IK, keluarga tidak mengalami

kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan nya dan IK mengatakan beberapa

keluarga dari Tn. S berdomisili di lingkungan tersebut.

F. Kegiatan Keagamaan :

Keluarga menganut agama Islam begitu juga dengan anak anaknya dan

menjalankan kewajiban sholat lima waktu. Menurut KK, semua aktivitas yang

dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama Islam. Setiap hari KK

pergi ke Masjid untuk shalat. IK selalu mengikuti pengajian.

Nilai kepercayaan yang menjadi prinsip keluarga adalah hidup dan rezeki

sepenuhnya telah diatur oleh Tuhan, kita hanya bisa berusaha dan bekerja dengan

giat dan selalu melakukan kebaikan dan membantu orang lain.

G. Status Sosial Ekonomi :

KK adalah seorang pensiunan dari PT. KK mengatakan untuk membiayai

kehidupan sehari hari penghasilan di peroleh dari uang pensiunan. Dan IK

adalah seorang ibu Kader. Jika digabungkan penghasilan KK dan IK adalah

Rp. 3.000.000/ bulan. Penghasilan tersebut dipakai untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari hari seperti makan dan biaya listrik. AK2 dan AK3 adalah pekerja

lepas, dimana penghasilan keduanya Rp. 1.000.000/ bulan. IK mengatakan

penghasilan yang diperoleh AK1 dan AK2 memang belum bisa dikatakan

membantu sepenuhnya, tetapi setidaknya AK1 dan AK2 mau berusaha untuk
37

bekerja dan bisa memenuhi kebutuhan masing masing seperti pakaian, uang

jajan atau uang pulsa handphone.

IK mengatakan tidak mempunyai tabungan ke Bank atau Koperasi dan simpanan

barang barang seperti perhiasan atau sebagainya.

H. Kegiatan Waktu Luang/ Rekreasi :

Menurut KK, kegiatan waktu luang digunakan untuk berkumpul bersama seperti

menonton TV dan cerita cerita bersama keluarga. KK mengatakan jarang untuk

pergi rekreasi. Keluarga lebih senang berada di rumah dan saling mengobrol

bersama. IK mengatakan sesekali juga pernah jalan jalan atau piknik keluarga

seperti ke Ragunan dan Puncak.

I. Kebiasaan Hidup Sehari Hari :

Dalam kehidupan sehari hari, KK mengatakan bangun pagi pukul 04.00 WIB

bersama IK dan AK3 untuk shalat subuh bersama. Setelah shalat subuh, KK

mengatakan menonton TV, sarapan pagi, berinteraksi dengan orang rumah dan

pergi shalat ke Masjid. KK mengatakan setelah shalat subuh, IK melakukan

kegiatan di dapur seperti memasak makanan, mencuci pakaian, dan

membersihkan rumah. Setelah semua pekerjaan selesai, IK biasanya menonton

TV bersama KK. Sedangkan untuk AK2 dan AK3, mereka tergantung dengan

jadwal pekerjaan masing masing. Kadang kadang AK3 membantu IK dalam

pekerjaan rumah saat sedang libur.

Untuk kebiasaan berolahraga, KK dan IK jarang melakukan olahraga, begitu juga

dengan AK2 dan AK3. IK terkadang mengikuti senam lansia.

Untuk kebiasaan makan, IK mengatakan dalam sehari, keluarganya makan

sebanyak dua sampai tiga kali dengan komposisi makanan nasi, lauk, sayur dan

buah, tetapi terkadang AK2 dan AK3 tidak teratur makan karena bekerja. IK

mengatakan terkadang AK2 dan AK3 jajan atau makan di luar.

Untuk kebiasaan tidur, IK mengatakan istirahat malam sekitar pukul 22.00 WIB

atau 23.00 WIB, tidak menentu, tidak ada kebiasaan yang dilakukan sebelum
38

tidur. IK mengatakan tidak ada kesulitan untuk tidur, begitu juga dengan KK,

AK2 dan AK3.

Pada saat kunjungan rumah tampak bersih dan rapih, rumah tidak berantakkan.

IK tidak tampak memakai banyak perhiasan, kecuali cincin nikah. KK dan IK

sangat kooperatif saat diskusi.

II. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA

A. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap VI yaitu tahap

perkembangan keluarga melepaskan anak dewasa muda. Tidak ada kendala yang

dihadapi oleh keluarga berhubungan dengan tugas perkembangan keluarga dalam

melepaskan anak dewasa muda.

B. Jangkauan Pencapaian Tahap Perkembangan Keluarga :

Pada tahap ini, tugas perkembangan keluarga dalam melepaskan anak usia

dewasa muda yaitu mempertahankan keseimbangan dan keharmonisan keluarga.

Hal ini sudah tercapai pada keluarga Tn. H karena KK dan IK mampu menata

ulang keluarga ke dalam unit berkelanjutan ketika melepaskan dewasa muda

yang telah dewasa ke dalam kehidupan mereka sendiri. Hal ini terlihat pada anak

pertama mereka yang sekarang sudah berkeluarga dan tinggal bersama sang

suami. Selain itu, di keluarga Tn. H juga masih mempunyai AK2 dalam usia

dewasa muda dan AK3 yang masih tergolong remaja yang tinggal satu rumah

dan mampu menjalankan tugas nya secara mandiri. KK dan IK dikatakan sudah

hilang beban dalam masalah biaya sekolah ataupun kuliah ketiga anaknya

sehingga KK dan IK mulai mampu menyesuaikan penghasilan dengan mengatur

penghasilan dan pengeluaran. Tugas perkembangan keluarga untuk

mempertahankan ikatan keluarga antar generasi sudah mulai tercapai ditandai

dengan hubungan akrab dengan AK1, AK2 dan AK3 dan juga hubungan

silaturahmi antar keluarga lainnya masih terjalin dengan baik. Tugas


39

perkembangan keluarga, memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar dan

menciptakan lingkungan ramah yang dapat menjadi contoh bagi anak anaknya.

C. Riwayat Keluarga Inti :

1. Masalah Kesehatan Di Dalam Keluarga Tn. H :


a. KK :
KK memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan DM sejak 10 tahun

yang lalu. Keluhan mengenai tekanan darah tinggi dan gula darah > 200

sudah dirasakan sejak 10 tahun yang lalu. KK mengatakan sering

mengkonsumsi obat anti hipertensi dan obat untuk menurunkan gula

darahnya. KK juga sering mengontrol tekanan darah dan memeriksa

gula darahnya ke Puskesmas terdekat atau kegiatan Posyandu Lansia

dalam waktu 5 tahun terakhir. KK mengatakan terakhir di rawat tahun

2012 karena Hipertensi dan DM nya kambuh, hingga mengalami

Vertigo. Selain itu, KK juga adalah seorang perokok aktif dari usia 20

tahun, hingga sekarang KK masih merokok dan hanya membatasi

konsumsi rokoknya menjadi 2 3 batang/ hari. Keluhan Hipertensi KK

adalah terkadang kepala pusing dan berat di tengkuk namun merasa baik

setelah mengkonsumsi obat anti hipertensi. Saat diukur, tekanan darah

KK yaitu 160/90 mmHg. Untuk masalah DM nya, KK sekarang sudah

mulai jarang mengontrol kadar gula darahnya, namun KK sudah

mengetahui tentang batasan diit rendah gula.


b. IK :
IK memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan DM. IK mengatakan

terakhir dirawat pada tahun 2013 karena tekanan darah tinggi. IK juga

tampak mengkonsumsi obat anti hipertensi dan obat untuk menurunkan

kadar gula darahnya. Saat diukur tekanan darah IK, hasilnya adalah

130/90 mmHg. IK mengatakan tekanan darah nya sering pada angka

tersebut. Menurut IK, keluarga nya sudah mendapat pendidikan

kesehatan tentang senam diabetes, namun jarang dilakukan sehingga

sekarang menjadi lupa.


c. AK2 :
40

Saat kunjungan rumah, AK2 sudah pergi bekerja. KK dan IK

mengatakan bahwa AK2 tidak ada keluhan mengenai kesehatannya. IK

mengatakan AK2 seorang perokok aktif.


d. AK3 :
Saat kunnjungan rumah, AK3 sudah pergi bekerja. KK dan IK

mengatakan bahwa AK3 tidak ada keluhan mengenai kesehatannya.

D. Riwayat Keluarga Asal dari Kedua Orang Tua :

KK mengatakan penyakitnya adalah penyakit keturunan, ayah KK meninggal

karena penyakit yang sama. Sedangkan IK, orang tuanya tidak memiliki penyakit

keturunan.

III. DATA LINGKUNGAN

A. Karakteristik Rumah :

Rumah yang ditempati keluarga Tn. H adalah rumah pribadi dengan konstruksi

bangunan permanen dengan luas rumah/ bangunan 48 m 2. Rumah terdiri dari 5

ruangan yang terpisah, diantaranya 1 ruang tamu, 2 ruangan untuk kamar tidur, 1

ruangan untuk dapur, 1 kamar mandi dan WC. Rumah terdiri dari 1 lantai,

menggunakan lantai keramik dengan keadaan bersih, penataan peralatan/

perabotan rumah tangga tertata rapi, ventilasi dan pencahayaan rumah baik dan

memadai.

Keluarga mempunyai kamar mandi dan WC sendiri. Hasil limbah air kamar

mandi/ pembuangan limbah rumah tangga langsung disalurkan melalui got,

sementara untuk limbah WC langsung disalurkan ke dalam septictenk.

Sumber air berasal dari air ledeng yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari.

IK mengatakan air tidak berbau dan jernih, digunakan untuk keperluan rumah

tangga seperti memasak makanan dan air untuk minum. Tapi terkadang keluarga

juga menggunakan Aqua galon.

Semua anggota keluarga tidur di kamar dan IK mengatakan sangat mensyukuri

dengan apa yang telah diberikan Allah bagi keluarganya.


41

B. Denah Rumah :
4 U

Dapur wc

R. Tidur

R. Tidur
P 12 S
R. Tamu
Jalan/ gang .

C. Karakteristik lingkungan rumah :


Tipe lingkungan dan tempat tinggal daerah perkotaan, daerah hunian dengan

rumah padat penduduk. Rumah dan jalan raya terletak dekat 100 m. Di

lingkungan banyak dijumpai bapak bapak dan ibu ibu duduk duduk sambil

mengobrol dan banyak dijumpai anak anak yang sedang bermain. Terdapat

warung warung kecil dan juga terdapat penjual makanan atau penjual

perabotan keliling. Fasilitas umum yang terdapat di RT/RW ini adalah mushola

dan masjid.
Alat transportasi yang digunakan dilingkungan ini adalah sepeda motor, mobil,

dan odong odong.


Di lingkungan rumah tidak pernah terjadi insiden kejahatan seperti : pencurian,

penodongan, perampokkan maupun perkelahian.

D. Mobilitas Geografi Keluarga :


Keluarga Tn. H berasal dari dua suku Betawi dan Sunda. Tinggal di rumah/

daerah tersebut sejak tahun 1 sekitar 18 tahun). Keluarga di sekitarnya

sebagian besar adalah warga/ penduduk asli Jakarta/ suku Betawi, tetapi ada

beberapa pendatang seperti dari suku Batak, Jawa dan Sunda.


E. Asosiasi dan Transaksi Keluarga dengan Komunitas :
IK memandang lingkungan tempat tinggalnya merupakan lingkungan yang aman,

karena tidak pernah terjadi tindak kejahatan. Fasilitas yang tersedia di lingkungan

RT 0 adalah mushola dan masjid. IK juga adalah seorang ibu Kader dan aktif

mengikuti kegiatan seperti posyandu lansia, arisan, pengajian dan ibu ibu PKK,

kegiatan Jumantik, bahkan kegiatan kegiatan yang di selenggarakan RW atau

Kelurahan.
F. Jaringan dukungan sosial keluarga:
1. Informal :
42

Menurut KK, jika ada masalah di dalam keluarga, diselesaikan secara

musyawarah mufakat baik KK dengan IK, KK dengan ketiga anaknya

dengan berdiskusi. Keluarga tidak pernah melibatkan keluarga lain/ tetangga

untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga tersebut.


2. Formal :
Biasanya bila ada masalah kesehatan, keluarga tidak langsung segera pergi

ke puskesmas atau Rumah Sakit, tetapi membeli obat warung terlebih

dahulu. Kecuali dengan sakit yang di alami KK maupun IK, keluarga rutin

berobat ke puskesmas atau Rumah Sakit untuk mendapatkan obat yang biasa

di konsumsi.

IV. STRUKTUR KELUARGA

A. Pola dan Proses Komunikasi :

Dalam proses komunikasi untuk keluarga Tn. H cukup terbuka dan jujur. Apabila

ada permasalahan dapat diselesaikan secara bersama sama anggota keluarga

yang lain. Apabila ada perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah, KK

berusaha untuk meluruskan dan menengahkan atau mencari jalan keluar yang

baik.

B. Struktur Kekuatan :

IK mengatakan dalam keluarga saling menghargai antara satu dengan yang lain,

saling membantu, serta saling mendukung. Pembuat keputusan dalam keluarga

adalah KK, namun jika ada masalah, keluarga lebih sering membuat keputusan

bersama atau memecahkan masalag tersebut secara bersamaan. IK mengatakan

cara penyelesaian masalah dalam keluarga adalah dengan berkumpul bersama/

musyawarah. Menurut IK, KK sering menciptakan suasana ramah dan dapat

menjadi contoh bagi anak anaknya.


43

C. Struktur Peran :

1. Formal :
KK merupakan seorang suami, sebagai pemimpin dalam keluarga dan juga

sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Setelah KK pensiun, untuk biaya

kehidupan sehari hari dana diperoleh dari dana pensiun yang diterima

setiap bulan.
IK adalah seorang ibu rumah tangga, yang kesehariannya bertugas

menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Selain itu, IK juga mempunyai

peran sebagai ibu kader di RT 07.


AK2 merupakan anak kedua dari KK dan IK. Memiliki profesi pekerja lepas.

Memiliki pengalaman kerja di sebuah PT dan sekarang sedang bekerja di

bagian parker salah satu Rumah Sakit di Jakarta.


AK3 merupakan anak ketiga dari KK dan IK. Juga memiliki profesi pekerja

lepas dan sekarang bekerja di salah satu Restaurant di daerah Jakarta.


2. Informal :
KK dan IK merupakan orang tua yang sangat dekat dengan keluarganya. KK

merupakan seorang ayah yang selalu memberikan motivasi bagi anak

anaknya. Sedangkan IK adalah seorang ibu yang sering memberikan

penghiburan bagi anak anaknya.

D. Nilai Nilai Keluarga :

Keluarga Tn. H menganut agama islam, selalu menjalankan shalat lima waktu.

KK selalu menanamkan nilai agama yang tinggi kepada anak anaknya seperti

menerima apa adanya dari Allah, dan pasrah pada kehendakNya, karena dialah

yang mengatur segalanya. Dari segi budaya, keluarga tidak ada aturan tersendiri

atau larangan tertentu yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keluarga ini

menganut aturan bebas, dalam arti tidak ada aturan atau nilai yang dibuat secara

resmi.

V. FUNGSI FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Afektif :
44

Menurut IK, bahwa diantara anggota keluarga satu dengan yang lainnya saling

menghargai, saling memperhatikan dan saling menyayangi, sehingga keluarga

tampak harmonis. IK mengatakan anak anaknya selalu pengertian dan begitu

pula sebaliknya. KK dan IK selalu memberikan support baik kepada anak

anaknya dan begitu pula dengan sebaliknya.

B. Fungsi Sosialisasi :

Keluarga Tn. H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain untuk

membina hubungan sosial dan kekerabatan. KK dan IK selalu memberikan

kebebasan kepada anggota keluarganya untuk bergaul. IK mengatakan jika teman

teman AK2 sering berkunjung dirumah nya.

C. Fungsi Perawatan Keseharian :

1. Makanan :
Keluarga Tn. H dalam satu hari makan dua sampai tiga kali dalam sehari.

Komposisi makanan terdiri dari nasi, lauk, sayur dan buah buahan. IK

selalu menyiapkan/ memasak makanan sendiri, jarang membeli di warung

atau di warteg. IK mengatakan selalu menjaga kebersihan pada saat

mengolahmakanan karena menurut IK kebersihan makanan itu sangat

penting dan sehat untuk dikonsumsi.


2. Pakaian :
Pada saat kunjungan rumah pertama, penampilan KK dan IK rapid an tidak

tercium aroma bau yang tidak sedap. KK memakai baju kaos oblong dan

celana pendek. Sedangkan IK menggunakan baju lengan panjang dan celana

training.
3. Perawatan anggota keluarga yang sakit :
Bila ada anggota keluarga yang sakit, jika hanya sakit batuk, pilek dan

pusing, biasanya membeli obat di warung saja, tetapi jika sakit parah baru

dibawa ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit. KK dan IK pernah di rawat di

Rumah Sakit pada tahun 2012 dan 2013.


4. Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit :
45

Keluraga memprioritaskan berobat ke puskesmas atau Rumah Sakit jika

sakit yang diderita salah satu anggota keluraga tidak terbantu oleh obat

obatan warung. IK mengatakan jarang memilih pengobatan alternative.

D. Fungsi Reproduksi :

IK memiliki suami dan tiga orang anak 2 perempuan dan 1 laki laki. IK

mengatakan sudah memasuki masa menopause.

E. Fungsi Ekonomi :

KK mengatakan sudah pensiun dari PT. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,

diperoleh dari uang pensiunan yang diterima setiap bulan. Penghasilan yang

diperoleh setiap bulan, dapat memenuhi kebutuhan sehari hari. Terkadang anak

anak dari KK dan IK juga membantu sedikit sedikit untuk kebutuhan

keluarga. Keluarga tidak memiliki usaha lain atau penghasilan tambahan seperti

berjualan dan sebagainya.

VI. KOPING KELUARGA

A. Stressor keluarga Jangka Pendek dan Jangka Panjang :

1. Stressor Jangka Pendek :


Stressor jangka pendek yang dialami keluarga adalah memikirkan biaya

kesehatan atau pengobatan. KK dan IK mengatakan tidak memiliki tabungan

atau simpanan uang.


2. Stressor Jangka Panjang :
Stressor jangka panjang yang dialami keluarga adalah penurunan kesehatan

dengan bertambahnya usia, dengan riwayat penyakit yang dimiliki seperti

Hipertensi dan DM.

B. Respons Keluarga terhadap Stressor :

Jika ada masalah dalam keluarga biasanya Tn.H selalu mendiskusikan dalam

keluarga sehingga masukan dari keluarga (baik dari IK dan anak anak) dapat

membantu Tn.H untuk menyelesaikan masalahnya.

C. Penggunaan strategi Koping :


46

Apabila ada masalah, biasanya KK dan IK bersikap sabar dan tenang dalam

menyelesaikannya, karena IK berpendapat bahwa masalah yang ada pasti ada

juga solusinya. Dan keluarga juga selalu berserah pada sang Pencipta.

D. Koping yang berhasil dilakukan oleh keluarga :

Keluarga dapat menerima keadaan apa adanya dan sampai saat ini keadaan

keluarga baik baik saja, cukup harmonis dan mampu memenuhi kebutuhan

keluarga dengan penghasilan yang ada. Keluarga selalu musyawarah dan

kompromi dalam menghadapi masalah dan berusaha mengambil keputusan yang

terbaik untuk semua, saling menghargai pendapat yang diungkapkan oleh setiap

anggota keluarga.

E. Koping yang disfungsional :

Dari hasil pengkajian, cara keluarga untuk mengatasi masalah yang ada di dalam

keluarga yaitu dengan memecahkan masalah secara bersama-sama melalui

musyawarah dan kompromi. Selama ini keluarga belum menemukan masalah

yang terlalu berat yang tidak dapat diatasi.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

N KETERANGAN KK IK
O
1. Tinggi Badan 160 cm 13 cm
Berat Badan 6 kg 1 kg
IMT 26, kg/m2 (obesitas I) 30,34 kg/m2 (obesitas II)

2. Tanda Vital :
Tensi 160/90 mmHg 130/0 mmHg
Nadi 80 x/ menit 74 x/ menit
RR 22 x/ menit 20 x/ menit
Suhu
3. Bagian Kepala :
Rambut Bersih, rambut kehitaman Bersih, rambut putih uban dan
dan berminyak, tidak berminyak, tidak berketombe,
berketombe, tidak mudah tidak mudah rontok.
rontok.
47

Conjungtiva Tidak anemik.


Sclera Tidak anemik. Tidak ikterik.
Tidak ikterik.

Telinga Simetris, tidak ada


Simetris, tidak ada peradangan dan tidak ada
peradangan dan tidak ada serumen.
serumen.
Hidung
Septum ditengah, tidak Septum ditengah, tidak
bersekret, tidak ada kelainan bersekret, tidak ada kelainan
pada penciuman (dapat pada penciuman (dapat
mencium bau minyak kayu mencium bau minyak kayu
putih). putih).
Mulut
Mukosa bibir lembab, tidak Mukosa bibir lembab, tidak
ada kesulitan untuk menelan. ada kesulitan untuk menelan.
4. Dada
Jantung BJ I dan II tunggal. BJ I dan II tunggal.

Paru Pernapasan vesikuler, vokal Pernapasan vesikuler, tidak


fremitus : lebih bergetar pada ada suara tambahan.
paru kanan.
5. Abdomen
Inspeksi Bentuk datar. Bentuk datar.

Auskultasi BU 14 x/ menit 12 x/ menit

Perkusi Tympani Tympani

Palpasi Tidak ada massa, tidak ada Tidak ada massa, ada nyeri
nyeri tekan epigastrik, tidak tekan epigastrik, tidak ada
ada pembesaran lien dan pembesaran lien dan hepar.
hepar.
6. Tangan Tidak ada pembengkakan, Tidak ada pembengkakan,
simetris, dapat digerakkan simetris, dapat digerakkan
kesegala arah kesegala arah
48

7. Kaki Tidak ada keluhan, tidak ada Tidak ada keluhan, tidak ada
pembengkakan pembengkakan

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS : KMK Merawat Penurunan Koping
KK mengatakan: anggota keluarga Keluarga pada
Keluhan hipertensi sudah yang sakit. keluarga Tn. H
diderita sejak 10 tahun yang khusnya KK dan IK.
lalu
Mengkonsumsi obat anti
hipertensi jika TD meningkat.
Kepala sering terasa pusing,
nyeri pada tengkuk.
Sudah jarang mengontrol TD.
Masih merokok 2 3 batang/
hari.
IK mengatakan:
Menderita hipertensi sejak
tahun yang lalu.
Mengkonsumsi obat anti hipertensi.

DO :
KK:
Observasi TTV:
49

TD: 160/90 mmHg


N: 80 x/ menit
P: 22 x/ menit
IK:
Observasi TTV:
TD: 130/0 mmHg
N: 74x/menit
P: 20x/menit

2. DS : KMK memodifikasi Ketidakefektifan


IK mengatakan: lingkungan. Koping pada
KK dan AK2 memiliki kebiasaan keluarga Tn.H
merokok. khususnya KK dan
KK dan AK2 memiliki kebiasaan AK2.
merokok di dalam rumah.
Biasanya merokok 1
bungkus/ hari.

DO :
Tampak ada punting rokok
berserakan di asbak.
3. DS : KMK mengenal Resiko
KK mengatakan: masalah kesehatan. Ketidakefektifan
Keluhan penyakit DM sudah Perencanaan
diderita sejak 10 tahun yang Aktivitas pada
lalu. keluarga Tn.H
Mengonsumsi obat penurunun khususnya KK dan

gula darah. IK.

Sudah jarang megontrol gula


darah secara teratur.

IK mengatakan:
Mengalami penyakit DM.
Mengkonsumsi obat penurun
gula darah.
Pernah mendapatkan Penkes
Senam DM, namun jarang
dilakukan.

DO :
KK:
BB: 6 kg
TB: 160 cm
IMT : 26, kg/m2 (Obesitas I)
50

IK:
BB: 1 kg
TB: 13 cm
IMT : 30,34 kg/m2 (Obesitas
II)
51

PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan Koping pada keluarga Tn.H khususnya KK dan AK2

berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan.

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


Sifat masalah 2/3 x 1 0.6 KK dan AK2 memiliki kebiasaan
(Aktual) merokok.
KK merokok 2 3 batang/ hari, AK2
merokok 1 bungkus/ hari.

KK dulunya pernah bekerja di PT. AK2


Kemungkinan untuk 1/2 x 2 1
sekarang berstatus pekerja lepas.
dirubah Pendidikan terakhir KK dan AK2
(sebagian) adalah SLTA.

KK sekarang sudah mulai mengurangi

Potensial masalah 2/3 x 1 0.6 konsumsi rokoknya.


untuk dicegah
(cukup) KK tahu bahwa rokok menyebabkan
sakit jantung dan paru dan mengatakan
Penonjolan masalah 2/2 x 1 1 sekarang sedang pada tahap untuk
(segera diatasi) berhenti merokok.
Total 3.2

2. Penurunan Koping Keluarga pada keluarga Tn. H khusnya KK dan IK

berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit.

Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


Sifat masalah 2/3 x 1 0.6 Masalah sedang terjadi.
(Aktual) KK mempunyai keluhan terkadang
sering pusing dan nyeri tengkuk.
IK dengan riwayat Hipertensi dan
jarang mengontrol TD nya.
Observasi TTV: (KK) TD : 160/90
mmHg, Nadi: 80 x/ menit, P: 22
x/menit. (IK) TD: 130/0 mmHg, N:
74 x/menit, P: 20 x/menit.
KK memang belum merubah pola
Kemungkinan untuk 1/2 x 2 1 merokok. Dalam sehari menghabiskan
dirubah
2 3 batang rokok.
(sebagian) IK mengatakan sudah menerapkan diit
rendah garam.
52

Potensial masalah 2/3 x 1 0.6


KK dan IK mengatakan mengkonsumsi
untuk dicegah
(cukup) obat anti hipertensi dan diit rendah
garam.

KK dan IK menyadari akan masalah


Penonjolan masalah 1/2 x 1 0. ini dan mengatakan harus segera
(segera diatasi) ditangani.
Total 3.1

3. Resiko Ketidakefektifan Perencanaan Aktivitas pada keluarga Tn.H khususnya KK

dan IK berhubungan dengan KMK mengenal masalah kesehatan.

Kriteria Perhitunga Nilai Pembenaran


n
Sifat masalah 2/3 x 1 0.6 Masalah sudah terjadi.
(Aktual) IK mengatakan sekarang sudah jarang
mengukur kadar gula darahnya.
Hasil GDS terakhir sesudah makan) ;
24 Oktober 201 :
KK : 222 g/dL
IK : 283 g/dL

IK mudah memperoleh fasilitas

Kemungkinan untuk 1/2 x 2 1 kesehatan, karena pekerjaan IK

dirubah adalah Ibu Kader.

(sebagian) KK dan IK mengatakan mengkonsumsi


obat penurun gula darah.

KK dan IK tidak pernah melakukan cek


Potensial masalah untuk 2/3 x 1 0.6 gula darah secara teratur.
dicegah IK mengatakan pernah mendapatkan
(rendah) pendidikan kesehatan tentang senam
DM, namun jarang dilakukan,
sehingga lupa.

KK dan IK menyadari akan masalah ini


Penonjolan masalah 1/2 x 1 0. dan mengatakan harus segera
(tidak perlu segera ditangani.
ditangani)
Total 2.
53

RENCANA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi Intervensi

Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek Kriteria Standar

Dalam waktu 1x30


1. Ketidakefektifan Koping pada Setelah 2 bulan dilakukan menit/minggu, Tupen 1 :
keluarga Tn.H khususnya KK intervensi keperawatan, Keluarga mampu :
dan AK2 berhubungan dengan keluarga Tn.H memiliki
KMK memodifikasi kesiapan untuk meningkatkan
lingkungan. koping.

1. Kaji gaya hiup keluarga.


Kognitif Produk berbahaya yang 2. Berikan edukasi mengenai bahaya
1. Mengetahui bahaya didalamnya terdapat 4000 merokok.
merokok. zat kimia yang berbahaya 3. Berikan informasi mengenai zat
dan menimbulkan zat berbahaya yang terkandung
masalah kesehatan seperti dalam rokok.
: Kanker paru, kanker 4. Anjurkan untuk mengganti
kandung kemih, kanker kebiasaan merokok dengan
payudara, kanker serviks, mengkonsumsi permen.
5. Berikan motivasi untuk berhenti
kanker tenggorokkan,
merokok.
kanker pencernaan,
kanker mulut, Penyakit
Jantung Koroner PJK),
impotensi.

2. Mau mengurangi konsumsi


54

rokok. Kognitif

Mengurangi hingga
3. Mengetahui tentang zat Kognitif menghentikan konsumsi
zat yang berbahaya dalam rokok dengan bertahap.
rokok.

Zat yang terkandung


dalam asap rokok
diantaranya adalah zat
berbahaya seperti :
Hidrogen Sianida HCN),
Arsen, Amonia,
Polonium, dan Karbon
Monoksida CO).

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi Intervensi

Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek Kriteria Standar

Setelah 2 bulan dilakukan Dalam waktu 1x60 menit


2. Penurunan Koping Keluarga intervensi keperawatan, pertemuan, Tupen 1 :
pada keluarga Tn. H khusnya keluarga Tn. H memilki
55

kesiapan untuk meningkatkan Keluarga mampu :


KK dan IK berhubungan koping keluarga.
dengan KMK merawat anggota
keluarga yang sakit.
1. Mampu menyebutkan Hipertensi adalah gejala 1. Kaji pengetahuan keluarga akan
pengertian hipertensi. Kognitif penyakit yang ditandai hipertensi.
dengan meningkatnya 2. Jelaskan mengenai pengertian,
tekanan darah lebih dari penyebab, tanda dan gejala,
140/90 MmHg. penatalaksanaan hipertensi.
3. Berikan pujian atas jawaban yang
benar dari keluarga.
4. Diskusikan dengan anggota
keluarga yang mengalami
hipertensi.
5. Evaluasi pengetahuan hipertensi
2. Mampu menyebutkan Keturunan, stress pada keluarga.
penyebab hipertensi. Kognitif lingkungan, pola hidup
tidak sehat dan hilangnya
elastisitas jaringan dan
pelebaran pembuluh
darah pada orang tua.
3. Mempu menyebutkan tanda
dan gejala hipertensi.

Kognitif Keluhan sakit kepala,


pusing, rasa berat di
3. Mampu Menyebutkan cara tengkuk, lemas,
mengontrol hipertensi. kelelahan, sulit tidur,
penglihatan kabur, sesak
nafas, gelisah, mual
muntah, kesadaran
menurun. Dapat juga
tanpa adanya gejala.
56

Diet rendah garam,


mempertahankan gizi
4. Mampu mengidentifikasi seimbang, menurunkan
anggota keluarga yang Kognitif BB, olahraga fisik, tehnik
mengalami hipertensi relaksasi dan konsumsi
obat ACA.

Keluarga mampu
Tupen II : menyebutkan anggota
Keluarga mampu : Kognitif keluarga yang mengalami
hipertesi.

1. Keluarga mampu
menyebutkan komplikasi
dari hipertensi.

2. Keluarga mampu Terjadi stroke, kerusakan


memutuskan untuk diginjal, sesak nafas dan
mengatasi masalah gagal jantung. 1. Jelaskan akibat hipertensi kepada
hipertensi.
Kognitif keluarga dengan lembar baik dan
Keluarga mengatakan leaflet
akan mengatasi masalah 2. Berikan kesematan kepada
hipertensi pada keluarga keluarga untuk bertanya
Tupen III : Tn. H. 3. Evaluasi kembali pemahaman
Psikomotor
Keluarga mampu : keluarga tentang komplikasi dari
hipertensi
57

1. Mampu menyebutkan
bahan makanan yang dapat
dikonsumsi penderita
hipertensi.

Beras, kentang, singkong,


terigu atau semua jenis
makanan yang diolah dari 1. Jelaskan bahan makanan yang
2. Mampu menyebutkan
Kognitif bahan tersebut tanpa boleh dikonsumsi dan bahan
bahan makanan yang tidak
garam dapur seperti makanan yang tidak boleh
boleh di konsumsi
makaroni, bihun, roti, dikonsumsi dengan menggunakan
penderita hipertensi
biskuit, kue kering. lembar balik atau leaflet
2. Beri kesempatan pada keluarga
Daging dan ikan untuk bertanya.
maksimal 100 g/hari (1 3. Evaluasi kembali kepada keluarga
ptng sedang), telur ayam tentang makanan yg boleh
(1 butir/hari). Semua dikonsumsi dan tidak boleh
Kognitif
kacang-kacangan yang dikonsumsi
4. Beri pujian bila jawaban yang
diolah dan dimasak tanpa
3. Mampu menyebutkan dan dinyatakan keluarga benar
garam dapur.
melakukan cara memilih
bahan makanan

Semua sayuranan segar


dan sayuran yang
Kognitif &
diawetkan tanpa garam
Psikomotor
dapur.
58

Semua buah-buahan
segar, buah yang
diawetkan tanpa garam
dapur dan natrium.

Minyak goreng, margarin


dan mentega tanpa garam

Teh atau Kopi

Semua bumbu-bumbu
kering yang tidak
mengandung garam dapur

Roti, biskuit, kue-kue


yang dimasak dengan
garam dapur atau baking
powder dan soda.

Otak, ginjal, lidah,


sardin ; daging, ikan, susu
dan telur yang diawet
dengan garam dapur
seperti daging asap,
dendeng, abon, keju, ikan
asin, ikan kaleng, kornet,
ebi, udang kering dan
telur asin.

kacang tanah dan semua


59

kacang yang dimasak


dengan garam dapur.

Semua sayuran yang


dimasak dan diawetkan
dengan garam dapur
seperti sayuran dalam
kaleng, sawi asin, asinan
dan acar.

Buah-buahan yang
diawetkan dengan garam
dapur seperti buah dalam
kaleng.

Mampu menyebutkan 3
dari 4 cara memilih bahan
makanan :

1. Harganya cukup
murah 1. Diskusikan cara memilih bahan
2. Nilai gizi baik
makanan dengan keluarga
3. Keadaan bahan
Tupen IV : 2. Evaluasi kembali pemahaman
makanan memenuhi
Keluarga mampu : keluarga tentang cara memilih
syarat
bahan makanan
4. Mudah didapat
3. Berikan pujian positif kepada
keluarga
Keluarga mampu
menyebutkan nilai gizi
dan contoh menu
sederhana untuk penderita
60

hipertensi :

1. Makanan
Kognitif & mengandung
Psikomotor karbohidrat, protein,
lemak, kalsium, zat
besi, Vitamin C.
2. Pagi : Nasi, telur 1. Diskusikan dengan keluarga menu
dadar, tumis kacang makanan harian
panjang 2. Berikan kesempatan kepada
3. Siang : Nasi, ikan keluarga untuk bertanya
kuning, tahu bacem, 3. Evaluasi kembali nilai gizi dan
sayur lodeh, buah menu makan sederhana
pepaya 4. Libatkan keluarga dalam tindakan
4. Nasi, daging/ ikan modifikasi makanan
Tupen V : pesmol, keripik
tempe, cah sayuran,
Keluarga mampu : buah pisang
5. Menu selingan pukul
10.00 : bubur kacang
hijau
1. Mampu menyebutkan 6. Konsumsi air puth
manfaat dari kunjungan ke 250 cc 8-10 gelas/hari
fasilitas kesehatan

Keluarga dapat
menggunakan fasilitas
61

kesehatan yang ada untuk 1. Diskusi dan jelaskan tentang cara


meningkatkan kesehatan menggunakan fasilitas pelayanan
anggota masyarakat. kesehatan kepada keluarga
Manfaat kunjungan ke 2. Evaluasi kembali manfaat dari
2. Mampu menyebutkan fasilitas kesehatan : kunjungan ke pelayanan
fasilitas pelayan kesehatan kesehatan.
yang bisa di gunakan untuk 1. Mendapat pelayanan 3. Beri motivasi kepada keluarga
kesehatan untuk memanfatkan fasilitas
memeriksa kesehatan Afektif
2. Mendapat pendidikan kesehatan disekitar tempat tinggal
kesehatan di 4. Berikan pujian atas keinginan
puskesmas, RS, untuk memanfaatkan fasilitas
Posyandu, praktek kesehatan
dokter

1. Puskesmas
Palmeriam 1. Diskusi dan jelaskan fasilitas
2. Puskesmas pelayanan kesehatan disekitar
Kecamatan Matraman lingkungan tempat tinggal
3. Mampu menyebutkan pada 3. RS.Jantung Jakrta keluarga
saat kapan kondisi 4. RS.Sint Carolus 2. Evaluasi kembali pengetahuan
kesehatan keluarga harus 5. RS.Cipto
keluarga tentang pelayanan
mengunjungi fasilitas Mangunkusumo
kesehatan yang ada disekitar
pelayanan kesehatan Kognitif tempat keluarga
3. Beri motivasi kepada keluarga
untuk memanfatkan fasilitas
kesehatan disekitar tempat tinggal
4. Berikan pujian atas keinginan
untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan
1. Mengalami sakit
kepala yang
1. Diskusi dan jelaskan kondisi
berlebihan
2. Pandangan mata kesehatan yang mengharuskan
62

kabur keluarga mengunjungi fasilitas


3. Kelelahan dan kesehatan
sempoyongan 2. Evaluasi kembali pengetahuan
4. Keram tengkuk yang keluarga mengenai kondisi
berkepanjangan kesehatan yang mengharuskan
5. Sulit tidur keluarga mengunjungi fasilitas
Kognitif 6. Jantung berdebar-
kesehatan
debar 3. Beri pujian atas jawaban yang
diberikan oleh keluarga.

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Evaluasi Intervensi

Tujuan Jangka Panjang Tujuan Jangka Pendek Kriteria Standar

Setelah 2 bulan dilakukan Dalam waktu 1x60 menit


3. Resiko Ketidakefektifan intervensi keperawatan, pertemuan, Tupen 1 :
Perencanaan Aktivitas pada diharapkan keluarga mampu Keluarga mampu :
keluarga Tn.H khususnya KK merencanakan aktivitas yang
dan IK berhubungan dengan efektif.
KMK mengenal masalah
kesehatan.

1. Mampu menyebutkan Penyakit yang ditandai 1.Anjurkan mengontrol kadar gula


pengertian DM. Kognitif dengan kadar gula darah dalam darah secara teratur.
yang tinggi yang 2.Tentukan proram diit dan pola makan.
disebabkan oleh 3.Ajarkan dan keluarga tentang diabetes
gangguan pada sekresi dan triad pengobatan diabetes, diet,
insulin atau gangguan latihan dan obat-obatan.
kerja insulin.
63

2. Mampu menyebutkan
penyebab DM.
Keturunan, faktor
Kognitif imunologi, faktor
lingkungan, obesitas,
stress
3. Mempu menyebutkan tanda
dan gejala DM.

Peningkatan frekuensi
BAK
Kognitif Rasa lapar berlebihan
Rasa haus berlebihan
Cepat lelah
3. Mampu Menyebutkan cara Penurunan BB secara
mengontrol DM. bertahap
Kesemuatan
Luka sukar sembuh
Peningkatan kadar
gula darah > 200 g/dL

4. Mampu mengidentifikasi
anggota keluarga yang
Diit makanan yang di
mengalami DM.
anjurkan dan makanan
yang tidak
Kognitif dianjurkan)
Olahraga rutin
Konsumsi obat
64

obatan

Keluarga mampu
menyebutkan anggota
keluarga yang mengalami
hipertesi.
Kognitif

Você também pode gostar