Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ASUHAN KEBIDANAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
FEBRUARY 19, 2015LEAVE A COMMENT
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY K G4P3A0H3 USIA
KEHAMILAN 14-15 MINGGU DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM GRADE II DI
BANGSAL KEBIDANAN RSUD DR.MUHAMMAD ZEIN PAINAN
13-15 SEPETEMBER 2014
OLEH
DESI ARIANTI
12211217
PEMBIMBING AKADEMIK
DESI WILDAYANI,S.Keb,Bd
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus
dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. K
G4P3AH3 Usia Kehamilan 14 15 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade II Di Bangsal Kebidanan RSUD Dr.Muhammad Zein Painan Tanggal 13-15
September 2014. Asuhan kebidanan ini merupakan salah satu tugas dalam rangkaian
kegiatan Praktik Klinik Kebidanan (PKK) II pada program studi DIII Kebidanan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. K dan keluarga yang telah bersedia sebagai klien dalam laporan ini.
2. Ibu Desi Wildayani,S.Keb Bd sebagai pembimbing akademik yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, nasehat, bimbingan dan arahan
selama penyusunan laporan ini.
3. Ibu Devi Syarief, S.SiT, M.Keb sebagai ketua prodi DIII kebidanan STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang.
4. Ibu Hj. Elmiyasna, K.,SKp,MM sebagai ketua STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
5. Semua staf dosen kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.
6. Teristimewa kepada orang tua yang telah memberikan doa bantuan dan dorongan
baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
7. Teman-teman sejawat yang telah ikut berpartisipasi dan memberiksn motivasi
dalam penyusunan menyelesaikan laporan ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan yang tidak
bisa disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang akan membantu kesempurnaan laporan ini agar
berguna bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI.. iii
BAB 1 PENDAHULUAN . 1
Latar Belakang. 1
Tujuan 3
Manfaat 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
Kehamilan.. 5
Definisi. 5
Pembagian Kehamilan.. 5
Perubahan-Perubahan Dalam Kehamilan 5
Hiperemesis Gravidarum 6
Definisi. 6
Etiologi. 7
Patofisiologi 7
Tanda Dan Gejala 8
Diagnosis. 9
Komplikasi.. 10
Penatalaksanaan 10
Konsep Dasar Manajemen Kebidanan 13
BAB III TINJAUAN KASUS.. 29
BAB IV PEMBAHASAN 47
BAB V PENUTUP.. 54
Kesimpulan. 54
Saran.. 55
DAFTAR PUSTAKA 57
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Target Millenium Development Goals (MDGs) 5 yaitu menurunkan AKI menjadi
102/100.000 pada tahun 2015 masih memerlukan upaya khusus dan kerja keras dari
seluruh pihak baik pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat. Angka Kematian Ibu
(AKI) yang tinggi menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. AKI menjadi salah satu
indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyabab kematian terkait
dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau
kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas tanpa
memperhitungkan lama kehamilam per 100.000 kelahiran hidup (Riskesdas,2013).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012-2013, angka
kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per
100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan
negaranegara tetangga.
Berdasarkan survei kedokteran tahun 2012, AKI Sumatera Barat masih 212 per 100.000
kelahiran hidup. Sementara sesuai target MDGs AKI harus diturunkan sampai 102 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB sampai 23 per 1.000 kelahiran hidup (Dinkes Sumbar,
2012).
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil atau
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung pada tempat atau usia
kehamilan. Kematian ibu ini dibagi menjadi kematian langsung dan kematian tidak
langsung. Kematian ibu langsung adalah ini sebagai akibat komplikasi kehamilan,
persalinan, nifas, dan segala intervensi atau penangannya tidak tepat dari komplikasi
tersebut. Kematian ibu tidak langsung sebagai akibat penyakit yang sudah ada atau
penyakit yang timbul sewaktu kehamilan. Di negara-negara sedang berkembang
sebagian besar penyebab ini adalah perdarahan, infeksi dan abortus atau penyebab
lainnya seperti di sebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum
kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus,
anemia, malaria dan termasuk hiperemesis gravidarum yang memperberat kehamilan
sehingga kehamilan dapat mengalami komplikasi (Wiknjosastro,2010).
Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita yang mempunyai
kemampuan untuk hamil. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus
mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap
morbiditas dan mortalitas ibu (Depkes RI, 2009).
Hiperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang terjadi sampai umur kehamilan
20 minggu, muntah begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat
badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit
seperti appendisitis,pielititis,dan sebagainya (Nugroho,2012).
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
mengenai Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. K G 4P3A0H3 usia kehamilan 14-
15 minggu dengan hiperemesis gravidarum di RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal
13-15 September 2014.
Tujuan Penulisan
Tujuan umum
Mahasiswa mampu melaksanakan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.
K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan hiperemesis gravidarum grade II di RSUD
Dr.Muhammad Zein Painan Tanggal 13-15 September 2014 dan mendokumentasikannya
dengan metode SOAP.
tujuan khusus
Mampu melakukan pengkajian ibu hamil K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu
dengan hiperemesis gravidarum grade II di RSUD Dr.Muhammad Zein Painan
tanggal 13-15 September 2014.
Mampu menganalisa dan menginterpretasikan untuk menentukan diagnosa aktual
pada ibu hamil K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan hiperemesis
gravidarum grade II di RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal 13-15 September
2014.
Mampu mengantisipasi kemungkinan timbulnya diagnosa/ masalah potensial
pada ibu hamil K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan hiperemesis
gravidarum grade II di RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal 13-15 September
2014.
Mampu melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi pada ibu hamil K
G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan hiperemesis gravidarum grade II di
RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal 13-15 September 2014.
Mampu mengintervensikan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada
ibu hamil K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan hiperemesis gravidarum
grade II di RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal 13-15 September 2014.
Mampu mengimplementasikan secara langsung dari rencana tindakan yang telah
disusun pada ibu hamil K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan
hiperemesis gravidarum grade II di RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal 13-15
September 2014.
Mampu mengevaluasi efektifitas tindakan yang telah dilaksanakan pada ibu hamil
K G4P3A0H3 usia kehamilan 14-15 minggu dengan hiperemesis gravidarum grade II di
RSUD Dr.Muhammad Zein Painan tanggal 13-15 September 2014.
Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Penulisan studi kasus ini berguna untuk menambah dan meningkatkan kompetensi
penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Kehamilan
Definisi
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Wiknjosastro,2010).
Pembagian Kehamilan
Menurut Wiknjosastro (2010) kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu :
Menurut Cunningham (2013) seiring dengan kemajuan kehamilan Lambung dan usus
tergeser oleh uterus yang membesar seiring dengan kemajuan usia kehamilan. Biasanya
terjadi mual, kadang-kadang terjadi muntah Pirosis (nyeri ulu hati) disebabkan oleh
refluks secret-sekret asam ke esophagus bagian bawah. Gusi dapat terjadi hiperemis dan
melunak, dapat berdarah serta cidera ringan. Haemorroid sering terjadi ini disebabkan
oleh konstipasi dan peningkatan tekanan pada vena-vena di bawah uterus yang
membesar.
Hiperemesis Gravidarum
Definisi
Menurut Nugroho (2012) hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat dimana apa yang segala dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-
hari, berat badan menurun, mengalami dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin bukan
karena penyakit seperti apendisitis, pielititis dan sebagainya.
Nausea dan vomitus yang berat serta tidak dapat diatasi dan bertahan sesudah trimester
pertama. Biasanya hiperemesis garvidarum terjadi pada kehamilan pertama dan
umumnya mengenai ibu hamil dengan keadaan yang mengakibakan kadar HCG yang
tinggi seperti pada penyakit trofoblastik kehamilan atau kehamilan kembar
(Lockhart,2014). Sedangkan menurut Varney (2010) hiperemesis gravidarum merupakan
mual dan muntah berlebihan selama kehamilan dengan intensitas lebih sering dan durasi
lebih lama daripada mual dan muntah yang biasa dialami pada trimester pertama.
Terkait dengan ketonemia, penurunan berat badan, dehidrasi dan abnormalitas kimia
darah. Dapat terjadi pada trimester berapapun, biasanya dimulai pada trimester pertama
dan menetap dengan derajat yang bervariasi sepanjang masa kehamilan.
Etiologi
Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi kejadian
adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang dikemukakan Mochtar
( 2010) adalah sebagai berikut:
Patofisiologi
Patofisiologi hiperemesis gravidarum dapat disebabkan karena peningkatan Hormone
Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan muntah. Peningkatan
kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada sistem gastrointestinal
mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung menjadi kosong.
Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi ibu hamil muda bila terjadi terus
menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi
(Winkjosastro, 2010).
Menurut Manuaba tahun (2012) Patofisiologi hiperemesis gravidarum diawali dengan
mual dan muntah yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan dehidrasi, tekanan
darah turun dan diuresis menurun. Hal ini menimbulkan perfusi kejaringan, menutup
untuk memberikan nutrisi dan mengonsumsi O2. Oleh karena itu dapat terjadi perubahan
metabolisme menuju arah anaerobik dengan menimbulkan benda keton dan asam laktat.
Muntah yang berlebih dapat menimbulkan perubahan elektrolit sehingga pH darah
menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu semua masalah tersebut dapat menimbulkan
gangguan fungsi alat vital sebagai berikut:
1. Hepar
1. Dehidrasi yang menimbulkan konsumsi O2
2. Gangguan fungsi liver dan terjadi ikterus.
3. Terjadi perdarahan pada parenkim liver sehingga menyebabkan gangguan fungsi
menurun.
2. Ginjal
4. Dehidrasi penurunan diuresis sehingga sisa metabolisme tertimbun.
5. Terjadi perdarahan dan nekrosis dan perdarahan di otak.
6. Sistem saraf pusat terjadi nekrosis dan perdarahan diotak diantaranya
perdarahan ventrikel.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum adalah:
muntah yang tidak dapat dikontrol dengan pengobatan morning sickness, muntah
pernisiosa, nafsu makan buruk, penurunan berat badan, dehidrasi, ketidak seimbangan
elektrolit, asidosis akibat kelaparan, alkalosis karena asam hidroklorida berkurang ketika
muntah, dan hipokalemia (Varney,2010).
1. Tingkat 1
1.
2. Muntah terus menerus.
3. Turgor kulit berkurang.
4. Lidah kering.
5. Tekanan darah turun,suhu meningkat nyeri epigastrium.
2. Tingkat 2
1. Dehidrasi bertambah.
2. Turgor kulit makin berkurang.
3. Lidah kering dan kotor.
4. Mata cekung.
5. Tekanan darah menurun, nadi meningkat, mata ikterik.
6. Urin berkurang.
7. Napas berbau aseton.
3. Tingkat 3
1. Dehidrasi berat.
2. Mual dan muntah berhenti.
3. Perdarahan esofagus,lambung dan retina.
4. Gangguan fungsi hati bertambah .
5. Ikterus meningkat.
6. Gangguan kesadaran.
Diagnosis
Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak sukar, dengan menetukan
kehamilan, muntah berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari
dan dehidrasi. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan
gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim dengan manifestasi klinisnya, oleh karena
itu hiperemesis gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapat
pengobatan yang adekuat. (Rukyah,2013).
Menurut Nugroho (2012) Amenore yang disertai muntah hebat, atau segala yang
dimakan dan diminum akan dimuntahkan, pekerjaan sehari-hari terganggu dan haus
hebat. Fungsi fital nadi meningkat, TD menurun dan gangguan kesadaran.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi menurut Lockhart ( 2014) adalah sebagai berikut :