Você está na página 1de 7

JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA (JSPF)

Jilid 11 Nomor 3, Desember 2015


ISSN 1858-330X

PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN


PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MARANG

Ela Fenny Pasangkin1, Bunga Dara Amin, Abdul Haris


Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Makassar
Jl. Daeng Tata Raya, Makassar 90223
1
e-mail : ela.fenny@yahoo.com

Abstract: Application of Problem Solving Approach to Improve Comprehension of Concepts


Physics Students Class X SMA Negeri 1 Ma'rang. This research aims to determine: 1) how much the
physics concepts understanding of students class X SMA Negeri 1 Ma'rang in academic year
2014/2015 before they were taught using problem-solving approach. 2) how much the physics
concepts understanding of students class X SMA Negeri 1 Ma'rang in academic year 2014/2015 after
they were taught by problem-solving approach. 3) how high the gain of physics concepts
understanding of students in class X SMA Negeri 1 Ma'rang after they were taught by problem-
solving approach. The Subject in this study was the X3 class of SMA Negeri 1 Ma'rang in academic
year 2014/2015. Collected data in this research was analyzed by using descriptive and inferential
statistical techniques. Based on the result of descriptive analysis, it was obtained that average score
of conceptual understanding of physics students after being taught by using problem-solving
approach was greater compared to the average scores before taught by using problem-solving
approach. As inferential analysis, normality test, N-gain and the estimated average were conducted.
Based on the results of the data normality test for scores of conceptual understanding of physics, it
could be concluded that the data of conceptual understanding of physcs both for pretest and posttest
was originally from populations that were normally distributed. Based on N-gain analysis, it was
showed that the improvement of conceptual understanding of physics students was of in the middle
category.

Keywords: problem solving, concept understanding

Abstrak: Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman


Konsep Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Marang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) seberapa besar pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 1
Marang tahun ajaran 2014/2015 sebelum diajar dengan pendekatan pemecahan masalah. 2) seberapa
besar pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Marang tahun ajaran
2014/2015 setelah diajar dengan pendekatan pemecahan masalah. 3) seberapa besar peningkatan
pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Marang setelah diajar dengan
pendekatan pemecahan masalah. Subjek pada penelitian ini adalah kelas X3 SMA Negeri 1 Marang
tahun ajaran 2014/2015. Pengolahan data penelitian menggunakan teknik statistik deskriptif dan
teknik inferensial. Pada analisis deskriptif diperoleh skor rata-rata pemahaman konsep fisika peserta
didik setelah diajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah lebih besar jika
dibandingkan dengan skor rata-rata sebelum diajar dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah. Pada analisis inferensial digunakan uji normalitas, N-Gain dan taksiran rata-rata.
Berdasarkan hasil pengujian data normalitas pada skor pemahaman konsep fisika maka dapat
dikatakan bahwa data pemahaman konsep fisika baik pretest maupun postest berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Pada analisis N-gain berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik berada pada kategori sedang.

Kata Kunci: pemecahan masalah, pemahaman konsep

Kualitas kehidupan bangsa sangat unsur IPA dalam era globalisasi saat ini
ditentukan oleh faktor pendidikan. Salah satu mengemban dua tujuan, yaitu mengembangkan
ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting intelektual dan meningkatkan kesiapan untuk
dalam kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan hidup bermasyarakat. Oleh karena itu,
Teknologi) adalah IPA. Fisika sebagai salah satu peningkatan kualitas mutu pendidikan menjadi

222
Ela Fenny Pasangkin, dkk. Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah ... 223

suatu hal yang penting untuk dikembangkan. konsep. Materi fisika pada dasarnya mengandung
Pendidikan pada hakikatnya harus mampu aspek pemahaman konsep karena memang
menyediakan lingkungan yang memungkinkan kemampuan mendasar dalam belajar fisika adalah
setiap peserta didik untuk mengembangkan memahami konsep. Dalam memecahkan
bakat, minat dan kemampuannya secara optimal. masalah, peserta didik harus memiliki
Fisika adalah pembelajaran yang tidak kemampuan memahami konsep-konsep yang
mengabaikan hakikat Fisika sebagai sains. terdapat dalam fisika yang akan membantu
Hakikat sains yang dimaksud meliputi produk, peserta didik dalam memecahkan masalah.
proses, dan sikap ilmiah. Pembelajaran Fisika Dengan mempunyai pemahaman yang baik
perlu diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang terhadap konsep-konsep yang ada dalam fisika,
mendorong peserta didik belajar secara aktif, baik peserta didik diharapkan dapat memiliki
fisik, mental-intelektual, maupun sosialnya untuk kemampuan pemecahan masalah yang baik pula,
memahami konsep-konsep fisika. Pembelajaran sehingga peserta didik dapat menyelesaikan
fisika yang diharapkan memerlukan keterlibatan permasalahan fisika dan dapat mengaplikasikan
aktif seluruh peserta didik dalam menemukan kemampuannya untuk menyelesaikan
sendiri pengetahuan melalui interaksi dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
lingkungannya. Pengertian pemahaman dikemukakan oleh
Pembelajaran fisika erat kaitannya dengan para ahli seperti yang dikemukakan oleh
proses pemecahan masalah. Hampir semua aspek Benjamin S. Bloom mengemukakan bahwa
dalam pembelajaran fisika membutuhkan pemahaman (comprehension) adalah kemampuan
kemampuan dalam memecahkan masalah, baik seseorang untuk mengerti atau memahami
yang bersifat praktik maupun teori. Dalam sesuatu, setelah sesuatu itu diketahui dan diingat,
menciptakan peseta didik yang dapat dengan kata lain memahami adalah mengerti
memecahkan masalah dengan sistematis, maka tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari
diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan
memang mendukung akan hal itu dalam rangka memahami apabila ia dapat memberikan
peningkatan pemahaman konsep fisika peserta penjelasan atau atau memberikan uraian yang
didik maka digunakanlah pendekatan lebih rinci tentang hal itu dengan kata-kata
pembelajaran pemecahan masalah (problem sendiri. (Sudijono, 2009)
solving). Pemahaman merupakan kemampuan
Langkah-langkah pemecahan masalah kognitif yang setingkat lebih tinggi dari
(problem solving) paling terkenal yang pengetahuan. Kemampuan yang dimiliki peserta
dikemukakan oleh John Dewey (dalam didik pada tingkat ini adalah kemampuan
Djamarah, 2008) yakni: (a) Ada masalah yang memperoleh makna dari materi pelajaran yang
jelas untuk dipecahkan (b) Mencari data atau telah dipelajari. Peserta didik dituntut memahami
keterangan yang dapat digunakan untuk atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui
memecahkan masalah. (c) Menetapkan jawaban apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat
sementara dari masalah tersebut (d) Menguji memanfaatkan isinya.
kebenaran jawaban sementara tersebut. (e) Beberapa kategori peserta didik dianggap
Mengambil kesimpulan. paham terhadap suatu materi pembelajaran
Ada banyak faktor yang mempengaruhi misalnya peserta didik dapat menjelaskan dengan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca
diantaranya yaitu kemampuan pemahaman dan didengar dan juga peserta didik dapat
224 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 3, Desember 2015, hal. 222 - 228

memberi contoh lain dari apa yang telah merupakan variabel bebas yaitu pembelajaran
dicontohkan atau menggunakan petunjuk dengan pendekatan pemecahan masalah dan
penerapan pada kasus lain. (Nana Sudjana, 2011) variabel terikat adalah pemahaman konsep fisika.
Gagasan pengembangan pemahaman konsep Teknik analisis data yang digunakan dalam
fisika, Zhaoyao,2002 (dalam Simanjuntak, 2012) penelitian ini adalah analisis deskriptif berupa
dilandasi oleh beberapa konsepsi teoretis: (a) skor rata-rata, skor tertinggi, skor terendah,
Konsepsi fisika merupakan subyek yang standar deviasi dan varians serta analisis
senantiasa mengalami perubahan. (b) Learning inferensial berupa uji normalitas. taksiran rata-
physics is not about memorizing facts, it is about rata dan N-Gain.
comprehension and mathematics. Berdasarkan Peningkatan pemahaman konsep fisika
penjelasan teoretis tersebut, pemahaman dapat dihitung dengan rumus gain ternormalisasi
meerupakan kata kunci dalam pembelajaran. (N-gain) sebagai berikut:
Kategori memahami mencakup tujuh proses
kognitif yaitu menafsirkan (interpreting), S post S pre
g
memberikan contoh (empliying), S maks S pre
mengklasifikasikan (classyfing), meringkas
(summarizing), menarik inferensi (inferimg), Keterangan:
membandingkan (comparing), dan menjelaskan Spost = Skor tes akhir
(explaining). (Anderson, 2011) Spre = Skor tes awal
Secara umum pemahaman konsep Smaks = Skor maksimum yang mungkin dicapai
merupakan kemampuan menangkap makna dan
Adapun kriteria pengkategorian pada tingkat
arti dari suatu gagasan atau ide-ide yang
N-gain dapat dilihat pada tabel berikut:
dipelajari oleh peserta didik. Dengan kata lain
pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk Tabel 1. Kategori Tingkat N-gain
mengerti atau memahami apa yang diajarkan,
Batasan Kategori
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan
g > 0,7 Tinggi
dan dapat memanfaatkan isinya. Peserta didik
0,3 g 0,7 Sedang
sebatas dituntut tidak mengingat kembali
g< 0,3 Rendah
pelajaran. Namun lebih dari itu peserta didik
mampu mendefenisikan. Hal ini menunjukkan (Meltzer, 2002)
peserta didik telah mampu memahami materi
pelajaran. HASIL DAN DISKUSI
Perolehan data statistik hasil tes pemahaman
METODE
konsep peserta didik kelas X3 SMA Negeri 1
Penelitian ini merupakan penelitian pre- Marang tahun ajaran 2014/2015 yang diajar
Experiment dengan desain penelitian Pretest- sebelum menggunakan pendekatan pemecahan
Postest Design yang dilaksanakan di kelas X3 masalah (pretest) dan tes pemahaman konsep
SMA Negeri 1Marang, Kabupaten Pangkep. fisika setelah diajar dengan menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pembelajaran pendekatan pemecahan masalah
tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 16 April (problem solving approach) dapat dilihat pada
sampai 24 Mei 2015. tabel 2.
Adapun variabel terdiri dari variabel terikat Dari hasil tes pemahaman konsep fisika
dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yang peserta didik sebelum diberi perlakuan (pretest)
Ela Fenny Pasangkin, dkk. Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah ... 225

skor tertinggi yang mampu dicapai oleh peserta kelas X3 SMA Negeri Marang dalam bentuk
didik kelas X3 SMA Negeri 1 Marang mencapai histrogram ditunjukkan dalam gambar 1
19 sedangkan skor terendah adalah 9 dan setelah sedangkan untuk posttest ditunjukkan dalam
dirata-ratakan maka diperoleh skor rata-rata gambar 2.
sebesar 14.53 dengan standar deviasi sebesar
2.52 dan varians sebesar 6.35. 11 32.26%
10
Tabel 2. Data Statistik skor pretest -postest 9 22.58%
pemahaman konsep fisika peserta 8
7 19.35%
didik kelas X3 SMA Negeri 1

frekuensi
6 2.86%
Marang. 5
Statistik Pretest Postest 4 6.45% 2.86%
3
Ukuran sampel 31 31
2
Skor ideal 25 25 1
Skor tertinggi 19 23 0
Skor terendah 9 13 9-10. 11-12. 13-14 15-16 17-18 19-20
Skor rata-rata 14.53 19.24
Standar deviasi 2.52 2.42 skor pemahaman konsep fisika
Varians 6.35 6.71
Gambar 1. Histogram Distribusi Persentase Skor
Pemahaman Konsep Fisika (Pretest) Peserta
Pada hasil tes pemahaman konsep fisika Didik Kelas X3 SMA Negeri 1 Marang.
peserta didik setelah diberi perlakuan dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah 10 29.03% 29.03%
(problem solving) diperoleh data skor tertinggi 23 9 25.80%
8
dan skor terendah 13. Setelah ke 31 data skor 7
Frekuensi

pemahaman konsep fisika dari subjek penelitian 6


5
dirata-ratakan maka diperoleh skor rata-rata
4
sebesar 19.24 dengan standar deviasi 2.42 dan 3 6.45% 6.45%
varians sebesar 6.71. 2 2.86%
1
Dari data skor pemahaman konsep fisika 0
peserta didik pada pretest dan postest di atas 13-14 15-16 17-18 19-20 21-22 23-24
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan Skor pemahaman konsep
pemahaman konsep fisika pada peserta didik
setelah diajar dengan menggunakan pendekatan
Gambar 2. Histogram Distribusi Persentase Skor
pemecahan masalah (problem solving). Tes Pemahaman Konsep Fisika (postest) Peserta
Pemahaman konsep fisika sebelum diajar dengan Didik Kelas X3 SMA Negeri 1 Marang.
menggunakan pendekatan pemecahan masalah
mempunyai rentang skor 9 sampai 19 dari Peningkatan kemampuan pemahaman
rentang skor 0 sampai 25 yang mungkin dicapai, konsep fisika peserta didik juga dianalisis dengan
sedangkan skor pemahaman konsep fisika setelah menggunakan rumus gain ternormalisasi. Tabel 3
diajar dengan menggunakan pendekatan berikut ini menyajikan gambaran frekuensi
pemecahan masalah mempunyai rentang skor 13 hubungan skor postest dengan skor pretest
sampai 23 dari rentang skor 0 sampai 25 yang pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X3
mungkin dicapai. Distribusi persentase skor SMA Negeri 1 Marang.
pemahaman konsep fisika (pretest) peserta didik
226 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 3, Desember 2015, hal. 222 - 228

Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Persentase peningkatan dari sebelumnya yang berada pada
Pemahaman Konsep Fisika kategori sedang. Peningkatan pemahaman konsep
Rentang Persentase fisika pada peserta didik diduga disebabkan oleh
Kategori Frek.
Gain (%) proses pembelajaran menggunakan waktu yang
Tinggi g > 0,7 2 6.45
cukup singkat sehingga peserta didik belum
Sedang 0,3 g 0,7 25 80.65
secara maksimal dalam menyerap keseluruhan
Rendah g< 0,3 4 12.90
konsep yang dipelajari apalagi dalam
Jumlah 31 100 pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah ini didukung dengan
90.00 80,65 % kegiatan penyelidikan dan diskusi kelompok
80.00
yang membutuhkan waktu yang tidak singkat.
70.00
Selain dianalisis dengan menggunakan
Persentase (%)

60.00
analisis deskriptif tes pemahaman konsep fisika
50.00
juga dianalisis dengan menggunakan statistik
40.00
30.00 inferensial. Berdasarkan hasil pengujian statistik
20.00 12,90 % inferensial, pengujian normalitas menunjukkan
10.00 6,45 % bahwa skor pemahaman konsep fisika peserta
0.00 didik di kelas X3 SMA Negeri 1 Marang tahun
Tinggi Sedang Rendah
ajaran 2014/2015 baik pretest maupun posttest
Kategori N-Gain
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Dari penjelasan di atas membuktikan bahwa
Gambar 3. Histogram Distribusi Persentase
Pemahaman Konsep Fisika kelas X3 SMA Negeri pendekatan pemecahan masalah (problem
1 Marang berdasarkan Rentang N-gain. solving) berperan penting dalam meningkatkan
pemahaman konsep fisika peserta didik kelas X3
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif
SMA Negeri 1 Marang. Hal ini disebabkan
menunjukkan bahwa skor rata-rata pemahaman
karena pendekatan pemecahan masalah (problem
konsep fisika peserta didik setelah diajar dengan
solving) memiliki tahap-tahap yang terstruktur
menggunakan pendekatan pemecahan masalah
baik dan pengelolaan kelas yang menarik dengan
(postest) lebih tinggi jika dibandingkan dengan
mengaktifkan peserta didik merumuskan masalah
skor rata-rata pemahaman konsep sebelum diajar
sampai menarik kesimpulan dengan materi yang
dengan menggunakan pendekatan pemecahan
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari khususnya
masalah (pretest). Hal ini mengindikasikan
pada konteks materi Listrik Dinamis.
terjadi peningkatan pemahaman konsep fisika
Dalam menerapkan pendekatan pemecahan
peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Marang
masalah, guru (peneliti) memberikan uraian yang
setelah diajar dengan menggunakan pendekatan
jelas dan langkah-langkah dalam pemecahan
pemecahan masalah.
masalah. Pada awalnya guru (peneliti)
Dalam menentukan peningkatan
memberikan masalah dan peserta didik
kemampuan pemahaman konsep fisika peserta
merumuskan masalah, mengemukakan hipotesis,
didik setelah diajar dengan menerapkan
mencari data dan menarik kesimpulan di lembar
pendekatan pemecahan masalah juga didukung
kegiatan peserta didik, melalui kegiatan
dengan analisis N-gain ternormalisasi.
penyelidikan di laboratorium fisika bersama
Berdasarkan dari analisis N-gain menunjukkan
dengan kelompoknya sehingga peserta didik
bahwa tes pemahaman konsep fisika mengalami
benar-benar memahami konsep yang diajarkan.
Ela Fenny Pasangkin, dkk. Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah ... 227

Keberhasilan pendekatan pemecahan Arifin, Mulyati. 2000. Strategi Belajar


masalah dalam meningkatkan pemahaman Mengajar: Prinsip dan Aplikasinya.
Bandung: UPI
konsep fisika peserta didik juga dikarenakan
beberapa kelebihan yang dimilikinya antara lain Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
pemecahan masalah merupakan teknik yang aksara.
cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran,
Atiqoh. 2011. Pengaruh Model Pemecahan
pemecahan masalah dapat menantang Masalah Polya Terhadap Kemampuan
kemampuan peserta didik untuk menemukan Analisis Siswa Pada Konsep Listrik
Dinamis. Jakarta : FMIPA UIN Syarf
pengetahuan baru bagi dirinya dan membantu
Hidayatullah
peserta didik bagaimana mentransfer
Dzamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi
pengetahuan mereka untuk memahami masalah Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
dalam kehidupan nyata .
Jonassen, David H. 2000. Toward Design Theory
SIMPULAN of Problem Solving. Paper, ETR&D,
Vol.48, No. 4.
Berdasarkan hasil analisis data dan
Lieza, Naurma. 2011. Penerapan Pendekatan
pembahasan secara menyeluruh maka dapat Problem Solving Untuk Meningkatkan
disimpulkan bahwa: Hasil Belajar IPA Fisika Pada Siswa
a. Pemahaman konsep fisika peserta didik kelas Kelas VII SMPN 03 Brebes. FMIPA UNS
X3 SMA Negeri 1 Marang tahun ajaran Meltzer, D. (2002). The Relantionship Between
Mathematics Preparation and
2014/2015 sebelum diajar dengan
Conceptual Learning Gains in Physics.
menggunakan pendekatan pemecahan American Journal of Physics, 70.
masalah diperoleh rata-rata 14.53 dari skor Mundilarto. 2002. Kapita Selekta Pendidikan
ideal 25. Fisika. FMIPA UNY
b. Pemahaman konsep fisika peserta didik kelas Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam
X3 SMA Negeri 1 Marang tahun ajaran Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
2014/2015 setelah diajar dengan Bumi Aksara)
menggunakan pendekatan pemecahan Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika.
Bandung: Alfabeta
masalah diperoleh rata-rata 19.24 dari skor
ideal 25. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran:
mengembangkan profesionalisme guru.
c. Terjadi peningkatan pemahaman konsep Jakarta : Raja Grafindo Persada. Cet. 3
fisika peserta didik kelas X3 SMA Negeri 1
Rusyem, A. Tabrani. 1997. Pendekatan Dalam
Marang Tahun ajaran 2014/2015 setelah Proses Belajar Mengajar. Bandung. CV
diajar dengan pendekatan pemecahan Remaja Karya
masalah dalam proses pembelajaran secara Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna
rata-rata berada pada kategori sedang. Pembelajaran untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan
DAFTAR RUJUKAN Mengajar. Bandung : Alfabeta
Anderson, Krathwol., Airasian., Cruickshank., Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung : PT
Mayer., Pintrich., Raths., Wittrock,. Remaja Rosdakarya
(2011). A Taxonomy for Learning and Simanjuntak, MP. 2012. Peningkatan
Teaching and Assesing : A Revision of Pemahaman Konsep Fisika Melalui
Blooms Taxonomy of Educational Pendekatan Pemecahan Masalah
Objectives. New york : Longman Berbasis Video. Vol 1 No. 2
228 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 11, Nomor 3, Desember 2015, hal. 222 - 228

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik


Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Sudjana, Nana. 2011. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Sumardyono. Beberapa saran dan Tips dalam
Penerapan Pembelajaran Problem
Solving.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di
Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran
Inovatif Kotemporer. Jakarta: PT.Bumi
Aksara.

Você também pode gostar