Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ANALISIS SPEKTROMETRI
ANALISIS SINAR-X
Oleh :
No. BP : 1310411021
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sinar-X
Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan
gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, dengan panjang gelombang
yang sangat pendek. Sinar-X atau sinar Rntgen adalah salah satu bentuk
dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara
10 nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to
60 EHz).
Sinar-x memiliki daya tembus yang cukup besar dan panjang
gelombangnya berorde 10-10m yang bersesuaian dengan ukuran kisi kristal.
Karena itu sinar-x dapat digunakan untuk menganalisis struktur kristal bahan
padatan melalui peristiwa difraksi. Peristiwa difraksi sinar x pada kristal padatan
dinyatakan dengan persamaan Bragg:
Dengan hkl adalah jarak antar bidang kristal, adalah sudut difraksi, adalah
panjang gelombang dan n = 1, 2, 3 (Budi, Esmar. 2011).
Difraksi SinarX merupakan teknik yang digunakan dalam karakteristik
material untuk mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal
maupun nonkristal. Difraksi tergantung pada struktur kristal dan panjang
gelombangnya. Jika panjang gelombang jauh lebih daripada ukuran atom atau
konstanta kisi kristal maka tidak akan terjadi peristiwa difraksi karena sinar akan
dipantulkan sedangkan jika panjang gelombangnya mendekati atau lebih kecil dari
ukuran atom atau kristal maka akan terjadi peristiwa difraksi. Ukuran atom dalam
orde angstrom() maka supaya terjadi peristiwa difraksi maka panjang
gelombang dari sinar yang melalui kristal harus dalam orde angstrom.
`
D. Sifat-sifat Sinar-X
Sinar-x ditemukan pertamakali oleh Wilhelm C. Roentgen pada tahun 1895. Pada
saat ditemukan, sifat-sifat sinar-x tidak langsung dapat diketahui. Sifat-sifat
alamiah (nature) sinar-x baru secara pasti ditentukan pada tahun 1912 seiring
dengan penemuan difraksi sinar-x oleh kristal. Difraksi sinar-x ini dapat melihat
atau membedakan objek yang berukuran kurang lebih1 angstroom.
Sifat-sifat sinar-x tersebut adalah:
1. Tidak dapat dilihat oleh mata, bergerak dalam lintasan lurus, dan dapat
mempengaruhi film fotografi sama seperti cahaya tampak.
2. Daya tembusnya lebih tinggi dari pada cahaya tampak, dan dapat menembus
tubuh manusia,kayu, beberapa lapis logam tebal.
3. Dapat digunakan untuk membuat gambar bayangan sebuah objek pada film
fotografi (radiograf).
4. Sinar-x merupakan gelombang elektromagnetik dengan energi E = hf.
5. Orde panjang gelombang sinar-x adalah 0,5-2,5 (sedangkan orde panjang
gelombang untuk cahaya tampak = 6000 ). Jadi letak sinar-x dalam
diagram spektrum gelombang elektromagnet adalah antara sinar ultra violet
dan sinar gama.
6. Satuan panjang gelombang sinar-x sering dinyatakan dalam dua jenis satuan
yaitu angstroom () dan satuan sinar-x (X Unit = XU). 1 kXU = 1000 XU =
1,00202 .
7. Persamaan gelombang untuk medan listrik sinar-x yang terpolarisasi bidang
adalah r E = A sin 2(x/ ft) = A sin (kx-t). Intensitas sinar-x adalah
dE/dt (rata-rata aliran energi per satuan waktu) per satu satuan luas yang
Daya tembus : sinar-X dapat menembus bahan, dengan daya tembus sangat
besar dan diguanakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung
(besarnya KV) yang digunakan, makin besar pula daya tembusnya,
begitupun sebaliknya.
8. Penyerapan : sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai
dengan berat atom atau kepadatan bahan/zat tersebut. Makin tinggi
kepadatannya atau berat atomnya, makin besar penyerapannya.
9. Efek fotografik : sinar-X dapat menghitamkan emulasi film (emulsi
perakbromida) setelah di proses secara kimiawi (dibangkitkan) di kamar
gelap.
10. Pendar fluor (fluoresensi) : sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu
seperti kalsium-tungstat atau Zink-sulfid memendarkan cahaya (luminisasi),
bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar-X.
11. Ionisasi : efek primer sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan atau zat tersebut. k. Efek
biologik : sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada
jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan radioterapi
(Alfira, Nurfaidah:2014).
12. Tegak lurus arah rambat. Nilai rata-rata intensitas sinar-x ini adalah
ergs
berbanding lurus dengan A2. Satuan intensitas adalah det . cm2
E. Aplikasi Sinar-X
1. Bidang Kedokteran
Pemanfaatan sinar-X di bidang kedokteran nuklir merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi ini telah cukup beragam
mulai dari radiasi untuk diagnostic, pemeriksaan sinar-X gigi dan penggunaan
radiasi sinar-X untuk terapi. Radioterapi adalah suatu pengobatan yang
menggunakan sinar pengion yang banyak dipakai untuk menangani penyakit
kanker. Alat diagnosis yang banyak digunakan di daerah adalah pesawat sinar-X
(photo Rontgen) yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan,kaki dan organ
tubuh yang lainnya. Alat terapi banyak terdapat di rumah sakit-rumah sakit
perkotaan karena membutuhkan daya listrik yang cukup besar. Di negara maju,
fasilitas kesehatan yang menggunakan radiasi sinar-X telah sangat umum dan
sering digunakan.
Radiasi di bidang kedokteran membawa manfaat yang cukup nyata bagi
yang menggunakannya. Dengan radiasi suatu penyakit atau kelainan organ tubuh
dapat lebih awal dan lebih teliti dideteksi, sementara terapi dengan radiasi dapat
lebih memperpanjang usia penderita kanker atau tumor (Suyatno, Ferry:2008).
2. BidangIndustri
a. Teknik Radiografi
b. Kontrol proses dalam industry
- Analisis cepat tak merusak
- Pengukuran tebal bahan
- Peningkatan mutu bahan
- Industri pertambangan
F. BahayaRadiasiSinar-X
Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi penggunaan secara
berlebihan kepada sinar-X mungkin menyebabkan pemusnahan sel-sel dalam
badan, perubahan struktur genetik suatu sel, penyakit kanser barah, kesan-kesan
buruk seperti rambut gugur, kulit menjadi merah dan berbisul. radiasi sinar X
dapat membunuh monosit (salah satu jenis sel darah putih) yang terdapat pada
dinding arteri.
PadaTahun 1950 Komisi Internasional untuk pelindungan terhadap
penyinaran menetapkan bahwa pengaruh sinar-X adalah10 :
1. Luka permukaan yang dangkal
a. Kerusakan kulit (skin demage)
b. Epilasi (epilation)
c. Kuku rapuh (brittleness of nails)
2. Kerusakan hemopoetik
a. Limfopeni
b. Leukopeni
c. Anemi
d. Kehilangan respons terhadap daya tahan spesifik (loss of specific immune
response)
3. Berkurangnya kemungkinan hidup (reduction of life span)
a. Aberasi genetik (genetic aberrations)
b. Mutasi gen langsung
c. Perubahan kromosom (chromosomal alteration)
d. Efek-efek lainnya (other deleterious effects)
e. Katarak lentikuler
f. Obesitas (Alfira, Nurfaidah:2014)
Alfira, Nurfaidah. 2014. Pengaruh Sinar-X Terhadap Kesehatan Janin Ibu Hamil
Trimester Pertama. Makasar : UniversitasHasanuddin.
Bahri, Samsul. 2005. VariasiTeganganPemercepatTerhadapSpektrumSinar-X
Untuk Absorber Cu dan Al. Bengkulu : Universitas Bengkulu.
Batan. 2006.Proteksi Radiasi,Radiografi Level I. Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta.
Budi, Esmar. 2011. Kaidah difraksi sinar x dalam analisis struktur kristal KBr.
Jakarta : Universitas Negri Jakarta.
Bushong, S. C. 1997.Radiologic Science For Technologist. Four Edition. Mosby
Company, Missouri,USA.
Cember, H, 1992, Introduction to Health Physics. Second Edition. Northwestern
University, USA.
Cullity, B.D. 1978. Elements of x-ray diffraction.New York: Addison Wesley
Joseph R. Bittengle, M.Ed., R.T.(R).Principle of Radiographic Imaging.
University of Arkansas
Kardiawarman, Ph. D. 1996. Sinar X. Bandung : IKIP. Diseminarkan di
JurusanPendidikanFisika.
Khoiri, Muhammad. 2009. Analisis Keselamatan Radiasi Pada Laboratorium
Sinar-X Industri Sttn Batan Yogyakarta. Yogyakarta : Sekolah Tinggi
Teknologi Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional, Seminar Nasional V
Sdm Teknologi Nuklir.
Pratapa, Suminar. 2009. Difraksi Sinar-X untuk Sidikjari dalam Analisis
Nanostruktur. Surabaya :Jurusan Fisika FMIPA Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Prosiding Seminar Nasional Hamburan
Neutron dan Sinar-X ke 7
Suyatno, Ferry. 2008. Aplikasi Radiasi Sinar X dalam Bidang Kedokteran untuk
Menunjang Kesehatan Masyarakat. Banten : Pusat Rekayasa Perangkat
Nuklir-BATAN.