Você está na página 1de 6

RANGKUMAN

BAB 9 SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA


Sistem Informasi Akuntansi edisi 6 , James A. Hall

File Datar Versus Pendekatan Basis Data


o Pemrosesan komputer melibatkan dua komponen: data dan instruksi
(program)
o Secara konseptual, ada dua metode untuk merancang media penghubung
antara instruksi program dan data:
Pengolahan yang berorientasi file : Sebuah file data spesifik
diciptakan untuk setiap aplikasi.
Pengolahan yang berorientasi data : Buat repositori data tunggal untuk
mendukung berbagai aplikasi.
o Kekurangan pengolahan berorientasi file meliputi data dan program
berlebihan,dan berbagai format untuk menyimpan data yang berlebihan pula.

Lingkungan File Datar

Pengguna 1
Transaksi Program 1 A,B,C

Pengguna 2
Transaksi Program 2 X,B,Y

Pengguna 3
Transaksi Program 3 L,B,M

Redundansi Data dan Masalah File Datar:


o Penyimpanan Data - Menciptakan biaya penyimapanan data yang sangat
tinggi.
o Pembaruan Data - Setiap perubahan atau penambahan harus dilakukan
beberapa kali secara berkala.
o Kekinian Informasi - Masalah gagalnya memperbarui semua file
penggunaan yang dipengaruhi oleh perubahan data tertentu.
o Ketergantungan Tugas-Data - Ketidakmampuan pengguna untuk
mendapatkan informasi tambahan ketika kebutuhan nya berubah.

Konsep Basis Data


Pengguna 1
Program 1 D A
Transaksi
B ,
M B
S ,
Pengguna 2 C
Transaksi Program 1 ,
X
,
Pengguna 3 Y
Transaksi Program 1 ,
L
,
M
Keuntungan Pendekatan Database:
o Tidak ada redundansi data.Setiap elemen data disimpan hanya sekali
sehingga menghilankan redundansi data.
o Satu kali pembaruan data.Karena setiap elemen data terdapat pada satu
tempat,hanya dibuthkan satu kali pembaruan data.
o Nilai kekinian data.Perubahan yang dilakuakan oleh seorang pengguna akan
berlaku bagi semua pengguna.
o Interdependensi tugas - data.Pengguna memiliki akses sepenuhnya kedata
yang ada di perusahaan.
Kekurangan Pendekatan Database:
o Bisa jadi mahal untuk penerapannya. Pengadaan hardware tambahan,
perangkat lunak, tempat penyimpanan, dan sumber daya jaringan yang
diperlukan.
o Hanya dapat berjalan dalam lingkungan operasi tertentu.Mungkin
membuatnya tidak cocok untuk beberapa konfigurasi sistem.

Pengendalian Intern dan DBMS.


o Sistem manajemen basis data berada diantara program pengguna dan basis
data fisik..
o Dengan demikian, DBMS komersial (misalnya, Access atau Oracle)
sebenarnya terdiri dari database yang ditambah :
- Ditambah software untuk mengelola database, terutama mengontrol akses
dan kontrol internal lainnya.
- Ditambah software untuk menghasilkan laporan, menciptakan bentuk-
bentuk entri data, dll.
o DBMS memiliki software khusus untuk mengetahui elemen data setiap
pengguna berwenang untuk mengakses dan menolak permintaan data yang
tidak sah.
o Tujuan DBMS adala untuk menyediakan pengendalian akses terhadap basis
data.

Ciri Umum DBMS:


o Pengembangan Program, pengguna menciptakan aplikasi untuk mengakses
basis data.
o Cadangan dan pemulihan, selama pemrosesan DBMS secara berkala
membuat file-file cadangaan untuk basis data fisik.
o Penggunaan basis data untuk pelaporan, fitur ini mencatat data statistic
tentang data yang sedang digunakan, dan siapa yang menggunakannya.
o Akses basis data,memungkinkan pengguna yang memiliki otorisasi untuk
mengakses basis data.

Bahasa Definisi Data


o Bahasa Definisi Data adalah bahasa pemrogaman yang digunakan untuk
mendefinisikan basis data fisik ke DBMS.Definisi ini mencakup nama-nama
dan relasi diantara semua elemen data,record,dan file yang membentuk basis
data.
o Bahasa Definisi Data mendefinisikan database pada tiga tingkat:
Tampilan Internal,menyajikan pengaturan record secara fisik dalam
basis data.
Tampilan Konseptual,menyajikan basis data secara logis dan secara
abstrak,bukan bagaimana basis data itu secara fisik disimpan.
Tampilan Pengguna,mendefinisikan bagaimana seorang pengguna
melihat basis data.

Bahasa Manipulasi Data


o Adalah bahasa pemrograman kepemilikan yang digunakan oleh DBMS
tertentu untuk mengambil,memproses,dan menyimpan data.
o Penggunaan program-program bahasa standar juga membuat organisasi tidak
bergantung pada pemasok DBMS.

Bahasa Permintaan Data


o Kemampuan query Dbms memungkinkan pengguna akhir dan pemrograman
professional untuk mengakses data dalam basis data secara langsung tanpa
memerlukan program konvensional.
o Bahasa permintaan terstruktur merupakan bahasa generasi keempat dan telah
menjadi bahasa query standar untuk DBMS mainframe dan mikrokomputer.

Model Basis Data Relasional


o Model Relasional,menyajikan data dalam bentuk dua dimensi.
o Model Relasional,mendukung fungsi-fungsi aljabar relasional yauitu batasi,
proyeksikan dan gabungan.

Asosiasi dan Kardinalitas :


o Asosiasi garis berlabelyang menghubungkan dua entitas dalam model data.
o Asosiasi ini ditujukkan dengan kata kerja seperti kirim,minta, atau terima.
o Kardinalitas derajat asosiasi di antara dua entitas,

Tabel yang didesain dengan baik memiliki 4 karakteristik berikut:


Nilai dari minimal satu atribut dalam setiap permunculan (baris) harus
bersifat unik.Atribut ini adalah kunci utama,atribut lainnya dalam baris ini
tidak perlu bersifat unik.
Tabeel harus sesuai dengan peraturan normalisasi.
Semua nilai atribut dalam kolom manapun harus memiliki kelas yang sama.
Setiap kolom dalam suatu table harus diberi nama yang unik.

Tiga Tipe Anomali


1. Anomali sisipan.
2. Anomali penghapusan.
3. Anomali pembaruan,

Keuntungan dari Tabel Relasional:


o Menghapus semua tiga jenis anomali
o Berbagai item yang menarik (pelanggan, persediaan, penjualan) disimpan
dalam tabel terpisah.
o Ruang digunakan secara efisien.
o Sangat fleksibel - pengguna dapat membentuk hubungan ad hoc

Proses Normalisasi Data


o Eliminasi ketiga anomaly melibatkan sebuah proses secara sistematis
memecah table-tabel kompleks menjadi table-tabel yang lebih kecil yang
memenuhi dua kondisi:
1. Semua atribut nonkunci dalam tabel itu bergantung pada kunci primer.
2. Semua atribut nonkunci tidak bergantung pada atribut nonkunci
lainnya.

Akuntan dan Normalisasi Data


o Anomali pembaruan dapat menghasilkan nilai-nilai database yang saling
bertentangan.
o Anomali sisipan dapat mengakibatkan transaksi yang tidak tercatat dan jejak
audit tidak lengkap.
o Anomali penghapusan dapat menyebabkan hilangnya catatan akuntansi dan
penghancuran jejak audit.
o Akuntan harus memahami proses Data normalisasi dan dapat menentukan
apakah database dinormalkan dengan benar.

Enam Tahap Utama Dalam Desau=in Basis Data:


1. Mengidentifikasi Entitas. Desain basis data dimulai dengan mengidentifikasi
entitas organisasi dan membuat model datar yang menujukan hubungannya.
2. Membuat Model Data Yang Menunjukan Asosiasi Entitas. Menentukan
asosiasi antara entitas dan memodelnya dalam diagram ER.
3. Menambahkan Kunci Primer dan Atribut ke Model.Menetapkan kunci
primer untuk semua entitas dalam model untuk secara unik mengidentifikasi
catatan setiap atribut akan muncul dalam satu atau lebih pandangan
pengguna.
4. Menormalisasi Model Data dan Menambahkan Kunci Luar.Menghapus
mengulangi kelompok, parsial dan ketergantungan transitif, menetapkan
kunci luar untuk dapat menghubungkan tabel.
5. Membangun Basis Data Fisik. Membuat tabel fisik dan mengisi tabel
dengan data.
6. Menyiapkan Tampilan Pengguna. Tabel normalisasi harus mendukung
semua pandangan yang dibutuhkan pengguna sistem, pengguna dibatasi
hanya ke data yang diberi otorisasi.

Pemrosesan Data Terdistribusi.


o Pengolahan data diatur sekitar beberapa unit pengolahan informasi dan
didistribusikan ke seluruh organisasi.
o Pemrosesan Data Terdistribusi tidak selalu berarti desentralisasi total.
Unit pengolahan informasi dalam sistem pemrosesan data
terdistribuso masih terhubung satu sama lain dan terkoordinasi.
Biasanya, pemrosesan data terdistribusi menggunakan database
terpusat.
Atau, database dapat didistribusikan, mirip dengan distribusi
kemampuan pengolahan data

Keuntungan Pemrosesan Data Terdistribusi:


o Pengurangan biaya dalam hardware dan entri data tugas.
o Peningkatan pengendalian biaya tanggung jawab.
o Peningkatan kepuasan pengguna karena kontrol lebih dekat ke tingkat
pengguna.
o Backup data dapat ditingkatkan melalui penggunaan beberapa situs
penyimpanan data

Kekurangan Pemrosesan Data Terdistribusi:


o Mudah kehilangan control.
o Rawan terjadi kesalahan pengelolaan sumber daya.
o Memungkinkan terjadi ketidakcocokan hardware dan software.
o Kesulitan menarik teknisi ahli.
o Kurangnya standar.

Basis Data Partisi


o Membagi basis data sentral dalam segmen atau partisi yang didistribusikan
ke para pengguna utama.
o Keunggulan pendekatan ini:

Pengendalian pengguna ditingkatkan data disimpan dalam situs-situs


lokal.
Waktu tanggap pemrosesan transaksi diperbaiki dengan
memungkinkan akses lokal ke data dan mengurangi volume data yang
harus ditransmisi diantara situs.
Basis data terpartisi dapat mengurangi potensi kehancuran.

Basis Data Tereplikasi


o Duplikasi seluruh database untuk beberapa unit pengolahan informasi.
o Efektif untuk perusahaan yang tingkat penggunaan bersama untuk data-
datanya tinggi.
o Mendukung read-only query.
o Lalu lintas data antara situs berkurang jauh.

Basis Data Terdistribusi dan Akuntan


o Keputusan untuk mendistribusikan basis data adalah keputusan yang harus
dipikirkan dengan baik.Ada banyak masalah dan pertukaran yang harus
dipertimbangkan.Sebagian pertanyaan paling dasar antara lain:
Apakah data harus diorganisasikan secara terpusat atau terdistribusi?
Jika yang diinginkan adalah distribusi data, basis data harus
direplikasi atau dipartisi?
Jika direplikasi, basis data harus direplikasi seluruhnya atau sebagian
saja yang direplikasi?
Jika basis data akan dipartisi, bagaimana segmen-segmen data harus
dialokasikan diantara situs.

Você também pode gostar