Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1
a. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan
penggunaan sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi, yang
berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi sifat
pengendalian akuntansi dan desain organisasi; apakah desain sistem pengendalian
akuntansi bisa diterapkan secara universal atau tidak.
c. Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk
mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu. Disini muncul istilah
freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan).
2
Pada awal perkembangannya, riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek
akuntansi manajemen, khususnya penganggaran. Namun, cakupannya terus bergeser ke arah
akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Sebagai bidang riset yang sering
memberikan kontribusi yang bermakna, maka riset akutansi ini dapat membentuk kerangkan
dasar (framework) serta arah riset dimasa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas
akuntansi keprilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara
periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini :
1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang
ingin diperkenalkan.
2. Membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset.
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sub
bidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen, dan perpajakan, sehingga para
peneliti dapat mempelajarinya melalui sub bidang lain.
3 Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk
mengubahnya, yang berarti bagaiman system akuntansi dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi perilaku, dan bagaiman mengatasi resistensi itu. Di sini muncul istilah
freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan).
3
Manfaat utama dari bidang baru ini adalah menyediakan informasi bisnis yang
memungkinkan para CEO,CFO,dan perencana strategis lainnya untuk mengukur dan
mempengaruhi variabel-variabel yang secara konvensional tidak dapat diukur tetapi sangat
menentukan bisnis mereka.
Pada tahun 1950-an sejak C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain
riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan
dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen
suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat
deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi
oleh para pelaku organisasi.
Secara umum, teori ini menyatakan penyusunan dan penggunaan desain sistem
pengendalian manajemen bergantung pada karakteristik organisasi dan kondisi
lingkungan dimana sistem tersebut akan diterapkan. Teori ini menanggapi klaim dari
pendekatan universal yang menyatakan suatu sistem pengendalian bisa diterapkan
dalam karakteristik perusahaan dan kondisi lingkungan apapun.
4
Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuan
mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi perancangan dan
penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas, terdapat berbagai
variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain sistem pengendalian manajemen
yaitu sebagai berikut :
1. Ketidakpastian (uncertainty), seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-faktor
eksternal lainnya.
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence), sperti
proses produksi, produk massal, batch yang kecil/besar, dan lain sebagainya.
3. Industri, perusahaan, dan unit variabel, seperti kendala masuk ke dalam industri,
rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
4. Strategi kompetitif (competitive strategy), seperti penggunaan biaya yang rendah
atau keunikan.
5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor), seperti desentralisasi,
sentralisasi,budaya organisasi, dan lain-lain.
5
SAP 2
TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN: DALAM PERSPEKTIF
AKUNTANSI
6
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, termasuk kebutuhan
individual dan motivasi-motivasi, tekanan kelompok, permintaan organisasional, sejarah
personal, latar belakang yang unik dari individu-individu, konfli dari dalam dan luar
organisasi, waktu permintaan, tanggungjawab personal dan social, dan seterusnya.
8
penting dalam bidang oenganggaran dan perencanaan adalah organizational slack dan
budgetary slack.
c. Pengambilan Keputusan
Fokus dalam bidang ini adalah teori-teori dan model-model tentang pengambilan
keputusan. Ada teori normatif, paradoks, dan model deskriptif dalam pengambilan
keputusan. Teori normatif adalah bagaimana seharusnya orang mengambil keputusan.
Paradoks adalah sesuatu yang bertentangan dengan teori normatif, sedangkan model
deskriptif menjelaskan apa yang terjadi ketika orang mengambil keputusan
berdasarkan fakta-fakta empiris yang ada. Apa informasi (subject matter) yang
digunakan untuk pengambilan keputusan? Informasi yang digunakan tetaplah
informasi akuntansi.
d. Pengendalian
Aspek pengendalian sangat penting dalam organisasi. Semakin besar organisasi,
memerlukan tindakan pengendalian yang semakin intensif. Pengendalian selalu
dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu terhadap
pengendalian. Dimensi penting dalam pengendalian adalah struktur organisasi,
pengendalian internal, desentralisasi-sentralisasi, dan hubungan antara dan
antarhirarki administrasi. Perkembangan terbaru dalam pengendalian internal adalah
diakuinya lingkungan pengendalian sebagai salah satu kunci (key succes factor) dalam
mengendalikan operasional organisasi. Lingkungan pengendalian melibatkan banyak
aspek keperilakuan di dalamnya. Lingkungan pengendalian berada pada level dasar
dan merupakan prasyarat dari komponen-komponen lainnya. Dengan kata lain, kalau
lingkungan pengendalian dapat berjalan baik dan sehat, maka akan mempermudah
pelaksanaan komponen yang lainnya. Tiap organisasi, baik besar maupun kecil, harus
mempunyai lingkungan pengendalian yang kondusif dengan pengembangan
organisasi. Lingkungan pengendalian yang tidak sehat seringkali menunjukkan
adanya kelemahan dalam komponen pengendalian intern yang lain. Lingkungan
pengendalian merefleksikan sikap dan kesadaran menyeluruh seluruh organisasi
mengenai pentingnya pengendalian intern organisasi.
e. Pelaporan Keuangan
Aspek keperilakuan dalam pelaporan keuangan meliputi perilaku perataan laba dan
keandalan informasi akuntani dan relevansi informasi akuntansi bagi investor.
Perataan laba adalah bagian dari manajemen laba yang disebabkan oleh pihak
manajemen mempunyai informasi privat untuk kepentingan dirinya. Manajemen laba
9
intinya adalah masalah keperilakuan, yaitu perilaku manajemen yang mementingkan
dirinya sendiri dalam suatu pola keagenan. Ruang lingkup manajemen laba termasuk
didalamnya adalah pemilihan metode akuntansi, estimasi, klarifikasi, dan format yang
digunakan dalam pengungkapan bersifat wajib. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
antara format/bentuk sama pentingnya dengan isi yang disajikan/yang dilaporkan.
Orang bisa terpengaruh dengan perbedaan format, padahal memiliki isi yang sama.
REFERENSI:
Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
11
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
http://akuntansikeperilakuan.blogspot.co.id/2009/07/pengantar-akuntansi-
keperilakuan_9945.html
http://wirasagala92.blogspot.co.id/2013/01/akuntansi-keperilakuan.html
http://kooyounk.blogspot.co.id/2011/10/perkembangan-akuntansi-keprilakuan.html
http://henrich27.blogspot.co.id/2013/01/tinjauan-terhadap-ilmu-keperilakuan.html?m=1
12