Você está na página 1de 8

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDISITIS

1 Pengkajian pasien (post oeprasi) apendisitis menurut Edi, 2011 yaitu :

a. Identitas

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, tanggal atau jam masuk

rumah sakit, nomer register, diagnosa, nama orang tua, umur, pendidikan,

pekerjaan, agama dan suku bangsa.

b. Riwayat penyakit sekarang

Riwayar penyakit sekarang klien dengan post appendiktomi mempunyai

keluhan utama nyeri yang disebabkan insisi abdomen.

c. Riwayat penyakit dahulu

Meliputi penyakit apa yang pernah diderita oleh klien seperti hipertensi,

operasi abdomen yang lalu, apakah klien pernah masuk rumah sakit, obat-

obatan yang pernah digunakan apakah mempunyai riwayat alergi dan

imunisasi apa yang pernah didapatkan.

d. Riwayat keperawatan keluarga

Adalah keluarga yang pernah menderita penyakit diabetes mellitus,

hipertensi, gangguan jiwa atau penyakit kronis lainnya upaya yang

dilakukan dan bagaimana genogramnya.

e. Pola fungsi kesehatan

1) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat


Adakah kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan, alkohol dan

kebiasaan olahraga (lama frekuensinya), bagaimana status ekonomi

keluarga kebiasaan merokok dalam mempengaruhi penyembuhan luka.

2) Pola tidur dan istirahat

Insisi pembedahan dapat menimbulkan nyeri yang sangat sehingga dapat

menggganggu kenyamanan pola tidur klien.

3) Pola aktivitas

Aktivitas dipengaruhi oleh keadaan dan malas bergerak karena rasa nyeri

luka operasi, aktivitas biasanya terbatas karena harus badrest berapa

waktu lama seterlah pembedahan.

4) Pola hubungan dan peran.

Dengan keterbatasan gerak kemungkinan penderita tidak bisa melakukan

peran baik dalam keluarganya dan dalam masyarakat. Penderita

mengalami emosi yang tidak stabil.

5) Pola sensorik dan kognitif

Ada tidaknya gangguan sensorik nyeri, penglihatan, peran serta

pendengaran, kemampuan, berfikir, mengingat masa lalu, orientasi

terhadap orang tua, waktu dan tempat.

6) Pola penanggulangan stres

Kebiasaan klien yang digunakan dalam mengatasi masalah.

7) Pola tata nilai dan kepercayaan

Bagaimana keyakinan klien pada agamanya dan bagaimana cara klien

mendekatkan diri dengan tuhan selama sakit.


f. Pemerikasan fisik.

1) Status kesehatan umum.

Kesadaran biasanya compos mentis, ekspresi wajah menahan sakit ada

tidaknya kelemahan.

2) Integumen

Ada tidaknya oedema, sianosis, pucat, pemerahan luka pembedahan pada

abdomen sebelah kanan bawah.

3) Kepala dan Leher

Ekspresi wajah kesakitan, pada konjungtiva apakah ada warna pucat.

4) Thorak dan paru

Apakah bentuknya simetris, ada tidaknya sumbatan jalan nafas, gerakan

cuping hidung maupun alat bantu nafas, frekwensi pernafasan biasanya

normal ( 16-20 kali permenit). Apakah ada ronchi , whezing, stidor.

5) Abdomen

Pada post operasi biasanya sering terjadi ada tidaknya pristaltik pada

usus ditandai dengan distensi abdomen, tidak flatus dan mual, apakah

bisa kencing spontan atau retensi urine, distensi supra pubis, periksa

apakah menglir lancar, tidak ada pembuntuan serta terfiksasi dengan

baik.

6) Ekstermitas

Apakah ada keterbatasan dalam aktivitas karena adanya nyeri yang hebat

dan apakah ada kelumpuhan atau kekakuan.


g. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium berdasarkan pada prosedur pembedahan,


riwayat medis, dan manifestasi klinik post operasi.

Pemeriksaan laboratorium lab post operasi secara umum anatara lain :

1. Analisa serum dan elektrolit, glukosa dan pemeriksaaan darah lengkap.

2. Pemeriksaann urine sekitar setiap 4 jam untuk klien dengan resiko


dehidrasi dan insufisisensi ginjal.
h. Keadaan Umum

Tanda-tanda vital :

Di bangsal : TD: ......; RR: ...... ; Nadi: .....; Suhu: ........

Di ruang pre op : TD: ......; RR: ...... ; Nadi: .....; Suhu: ........

i. Post Operasi

An. M dipindahkan dari ruang operasi ke RR jam 11.15 WIB dengan posisi
SIM
a. Status Sirkulasi
TD : ......... mmHg
Nadi : ......... x /menit
Respirasi :........ x/menit
Apakah tampak adanya sianosis, turgor baik, akral terasa hangat/dingin.
b. Status Respirasi
Pasien terpasang binasal kanul dan mendapat therapy O2 2 l/menit.
c. Status Neurologis
Apakah pasien sudah membuka mata ketika dipanggil, sudah sadar atau
belum sadar penuh.
Penilaian Steward Score
No Kriteria Nilai Hasil
1 KESADARAN
Menangis
Respon terhadap stimulus/rangsangan
Tidak bereaksi
2 PERNAFASAN
Bangun atas dasar perintah, menangis,
batuk
Mempertahankan jalan nafas dengan
baik
Perlu bantuan untuk mempertahankan
3 GERAKAN
Menggerakkan anggota badan dengan
tujuan
Gerakan tanpa tujuan
Tidak bergerak
Jumlah
* Keterangan :
1) beri tanda () pada kriteria yang ada pada pasien saat dikaji
2) nilai normal Steward Score 5

2 Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien post operasi

apendisitis adalah :

a Nyeri akut b.d Nyeri akut berhubungan dengan adanya insisi bedah
b Resiko infeksi b.d tidak adekuatnya pertahanan skeunder (penurunan
Hb, leukopenia)
c Resiko kekurangan volume cairan b.d muntah pra operasi pembatasan
pasca operasi (puasa),
d Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek samping dari
anaesthesi.
e Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka post operasi.

Tgl.Ja No. Diagnosa NOC Intervention


m NIC Activity
Nyeri akut Setelah dilakukan Pain Lakukan pengkajian
b.d Nyeri tindakan management nyeri secara
akut keperawatan selama komprenhensif
berhubungan 3 x 24 jam pasien Observasi reaksi non

dengan tidak terjadi nyeri verbal dari


adanya insisi akut, kriteria hasil: ketidaknyamanan
Mampu mengontrol Kontrol lingkungan
bedah
nyeri yang
Melaporkan bahwa mempengaruhi
nyeri berkurang nyeri
Mampu mengenali Ajarkan tekhnik non
nyeri (skala, farmakologi(relaksa
intensitas, si, distraksi, dan
frekuensi, dan massase).
tanda nyeri) Infection Kolaborasi dalam
Resiko control pemberian analgetik
infeksi b.d
Kaji tanda dan gejala
tidak
infeksi
adekuatnya Setelah dilakukan Bersihkan lingkungan
pertahanan tindakan setelah dipakai
skeunder keperawatan selama pasien lain
(penurunan 3 x 24 jam tidak Pertahankan tekhnik
Hb, terjadi infeksi, aseptik
leukopenia) Cuci tangan setiap
kriteria hasil:
Klien bebas dari sebelum dan

tanda dan gejala sesudah tindakan


Menunjukkan keperawatan.
kemampuan untuk Gunakan alat

mencegah pelindung diri

Resiko timbulnya infeksi


Jumlah leukosit
kekurangan
dalam batas normal Fluid
volume cairan Menunjukkan management
b.d muntah perilaku hidup Pertahankan catatan
pra operasi sehat
intake dan output
pembatasan
yang akurat
pasca operasi Setelah dilakukan Monitor status
(puasa), tindakan keperawatan dehidrasi
selama 3 x 24 jam Monitor vital sign
Monitor status
kelebihan volume
nutrsisi
cairan, kriteria hasil :
Kolaborasikan
Mempertahankan
pemberian cairan IV
urine output sesuai
Airway
dengan usia dan
Management
BB, HT normal
Tekanan darah,
nadi, suhu tubuh
dalam batas Respiratory
normal Monitoring
Tidak ada tanda-
Gangguan
tanda dehidrasi,
pertukaran
elastisitas turgor
gas b.d efek
kulit baik,
samping
membran mukosa
anestesi
lembab, tidak ada Posisikan pasien

rasa haus yang untuk


berlebih. memaksimalkan
ventilasi
Monitor respirasi dan
Setelah dilakukan
status O2
tindakan keperawatan
Monitor rata-rata,
selama 3 x 24 jam
kedalaman, irama,
proses pertukaran gas
dan usaha respirasi.
pada klien adequat, Catat pergerakan
kriteria hasil: dada, amati
SPO2 normal kesimetrisan,
(>95%) penggunaan otot
AGD normal, tambahan, retraksi
PCO2 35-45 otot
mmH2O, PCA2
80-100 mmH20,
AaD02 < 100
mmH20
Frekuensi RR12-
20 x/menit

Você também pode gostar