Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang
membentuk kerak bumi) dan atmosfer. Tanah berasal dari pelapukan batuan
dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh unik yang
menyelaputi lapisan batuan.
Tanah dapat berubah dari satu tempat ketempat yang lainnya secara
vertikal maupun secara horisontal. Perubahan ini bukan karena pengaruh insitu
atau internal tetapi juga proses alam lainnya (eksternal). Bekerjanya pengaruh
tersebut menimbulkan perbedaan kenampakan pada setiap tanah baik secara fisik,
kimia, maupun biologi. Oleh karena itu pengenalan pengamatan di lapangan harus
di lakukan..
Profil tanah adalah penampang vertical tanah yang dimulai dari permukaan
tanah sampai lapisan bahan induk di bawah tanah. Tanah yang terbentuk di
permukaan bumi berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batu-batuan
melalui proses pelapukan, baik secara fisis maupun kima yang dibantu oleh
pengaruh dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat empat komponen utama
yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air tanah.
1.2 Tujuan
Mengetahu cara menggali tanah untuk pembuatan profil tanah
Mempelajari cara sederhana menggambar profil tanah
Mempelajari cara praktis dan sederhana dalam mengenali tekstur tanah
Mempelajari cara sederhana membuat deskripsi profil tanah.
1
II TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Pembentukan tanah
dari bongkahan bumi mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancuran
dimana bahan induk berkeping-keping secara halus.
2
Horizon C ialah material batuan asal yang belum seluruhnya lapuk yang
berada di bawah horizon B. Material batuan asal ini menjadi subjek pelapukan
mekanis maupun kimiawi dari frost action, akar tumbuhan, asam organik, dan
Tekstur tanah adalah sifat halus atau kadar butiran pada lapisan tanah.
Tekstur tanah juga memberikan pengertian persentase relatif dari ketiga unsur
batuan yang meliputi pasir, geluh, dan lempung. Ukuran relatif partikel tanah
dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran
tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif pasir, debu, dan tanah
liat. Laju dan berapa jauh berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam
pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur karena tekstur ini menentukan jumlah
Pasir dan debu terutama berasal dari pecahnya butir-butir mineral tanah
yang ukurannya berbeda-beda dari satu jenis tanah dengan jenis tanah yang lain.
Luas permukaan debu jauh lebih besar dari luas permukaan pasir per gram.
Tingkat pelapukan debu dan pembebasan unsur hara untuk diserap akar lebih
besar daripada pasir. (Hakim, dkk. 1986). Tekstur tanah menunjukkan kasar
halusnya tanah dari fraksi tanah halus. Berdasarkan atas perbandingan banyaknya
butir-butir pasir, debu, dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa
macam kelas tekstur. Kelas kasar terdiri dari pasir dan pasir berlempung. Kelas
agak kasar terdiri dari lempung berpasir dan lempung berpasir halus. (Hakim, dkk.
1986). Kelas sedang terdiri dari lempung berpasir sangat halus, lempung,
3
lempung berdebu, dan debu. Kelas agak halus terdiri dari lempung liat, lempung
liat berpasir, dan lempung liat berdebu. Dan yang terakhir, kelas halus terdiri dari
liat berpasir, liat berdebu, dan liat (Hardjowigeno, 1987). Pasir terasa kasar sangat
jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola dan gulungan. Pasir
berlempung terasa kasar jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola
yang mudah sekali hancur. Lempung berpasir terasa kasar agak jelas, agak
melekat dan dapat dibentuk bola agak teguh, dapat sedikit dibuat gulungan dengan
permukaan mengkilat. Lempung berdebu terasa licin, agak melekat, dan dapat
dibentuk bola agak teguh, dapat dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat.
Debu terasa licin sekali, agak melekat, dan dapat dibentuk bola agak teguh, dapat
Lempung berliat terasa agak licin, agak melekat, dan dapat dibentuk agak
teguh, dapat dibentuk gulungan yang agak mudah hancur. Lempung liat berpasir
terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dan dapat dibentuk
bola teguh, dapat dibentuk gulungan mudah hancur. Lempung liat berdebu terasa
halus agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, gulungan mengkilat.
Liat berpasir terasa halus, berat, tetapi terasa sedikit kasar, melekat, dan dapat
dibentuk bola teguh, mudah digulung. Liat berdebu terasa halus, berat, agak licin,
sangat lekat, dan dapat dibentuk bola teguh artinya bola yang mudah pecah,
mudah digulung. Dan yang terakhir adalah liat, terasa berat, halus, sangat lekat,
dan dapat dibentuk bola dengan baik, mudah digulung (Hardjowigeno, 1987).
III METODE
4
3.1 Alat dan Bahan
Cangkul
Sendok semen
Sendok makan
Semprotan air
Papan alas (20cm x 20cm)
Penggaris metal
Kamera Digital
Kertas gambar/ buku catatan
Pensil
5
Meremasnya hingga membentuk atau tidak dapat membentuk
gundukan.
Pada lapisan A remasaan tanah tidak dapat membentuk
seperti bola
Pada lapisan B remasaan tanah dapat membentuk seperti
bola, kemudian dilakukan penggilingan kembali.
% %
Lapisan Ketinggian Warna Tekstur Sand Clay % silt
6
Lapisan O 5 cm Dusky Red
4.2 Pembahasan
Bedasarkan data yang diperoleh saat pratikum lapangan maka dihasilnya pada
bagian profil tanah yaitu ke dalam tanah pada lapisan O adalah 0-5 cm yang
banyak terdapat serasah atau akar-akar tanaman, kemudian pada lapisan A
memiliki ketinggian 15 cm, laposan B dengan ketinggian 72cm, dan lapisan C
degan ketinggian 18 cm. perbedaan warna pada lapisan O, A, B, dan C
memudahkan kami untuk mengukur dan menentukan jenis lapisan.
Pada lapisan O yaitu memiliki warna Dusky Red dimana warna yang
ditimbulkan serasah dan akar pohon begitu jelas terlihat, pada lapisan A yaitu
memiliki warna Dusky Brown dimana warna yang dihasilnya terlihat hampir sama
dengan lapisan O hanya saja pada lapisan A serasah yang ditimbulkan tidak terlalu
banyak dan juga warna yang dilihat terlihat begitu gelap daripada lapisan
diatasnya. Pada lapisan B yaitu memiliki warna olive gray dimana pada lapisan ini
masih terlihat sedikit perakaran dan juga tanah yang terlihat begitu banyak
mengandung pasir dan juga lempung. Dan pada lapisan terakhir yaitu memiliki
warna Very Pale Orange, dimana lapisan ini lapisan yang paling dalam saat
penggalian, warna yang ditimbulkan juga berpengaruh dari beberapa warna
batuan yang berada didalamnya.
7
Untuk hasil pengamatan tekstur tanah,pengamatan dimulai dari lapisan A.
lapisan O tidak dapat diamati karna terlalu banyak mengandung serasah. Pada
lapisan A kami melakukan prosedur dengan benar hingga dihasilkan yaitu jenis
tanah Loamy sand dibuktikan ketika tanah pada lapisan A di remas dan di
kepalkan tanah tersebut tidak dapat membentuk seperti bola dan hanya
membentuk seperti sebuah gundukan. Kemudian pada lapisan B kami melakukan
prosedur yang sama seperti lapisan A tetapi pada lapisan B jenis tekstur tanah
yang dihasilkan berbeda. Pada lapisan B setelah di beri beberapa semprotan air
tanah bisa di bentuk menjadi seperti bola tetapi tidak dapat di giling atau
membentuk sebuah gulungan silinder dikarenakan komposisi tanah tersebut tidak
mendukung. Maka dari itu pada lapisan B jenis tekstur tanahnya adalah Loamy
Sand.
V KESIMPULAN
Pada profil tanah yang telah di teliti, diperoleh hasil bahwa lapisan O
ketinggiannya 0-5 cm yang banyak terdapat serasah atau akar-akar tanaman,
kemudian pada lapisan A memiliki ketinggian 15 cm, lapisan B dengan ketinggian
72cm, dan laposan C degan ketinggian 18 cm. Seluruh ketinggian tanah yang
telah digali adalah 110 cm. Didapati hasil lapisan O berwarna Dusky Red, lapisan
A berwarna Dusky Brown, lapisan B ber warna olive gray, dan lapisan akhir C
berwarna Very Pale Orange yang terdapat juga bebatuan.
8
Dari praktikum ini, diketahui jenis-jenis tanahnya , maka lapisan A dan B
adalah loamy sand.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H.O. dan N.C. Brandy, 1982. Ilmu Tanah. Brata Karya Aksara,
Jakarta.
9
Pairunan ,A.K., JL.Nanere, Arifin. S.R.Samosir, R.Tangkai Sari, J.R.Lalopouo,
B.Ibrahim, H.Asmadi., 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan
Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Ujung Pandang
LAMPIRAN
10
Dilakukan pengukuran lapisan
tanah agar didapatkan keterangan
ketinggian tanah, dan mengukur
tinggi setiap lapisan pada profil
tanah
11
Lapisan B setelah disemprotkan
air dua sampai tiga kali dan
diremas dapat membentuk bola
12