Você está na página 1de 7

KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETERANGAN KELAIKAN ETIK


(ETHICAL CLEARANCE)
No. /KEPK-FKUB/ EC / / /2007

Setelah Tim Etik Penelitian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya


mempelajari dengan seksama rancangan penelitian yang diusulkan :

Judul : HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN


TINGKAT HARGA DIRI ORANG TUA YANG MEMILIKI
ANAK DISABILITAS FISIK DI SEKOLAH LUAR BIASA
TUNADAKSA (SLB/D-D1) YAYASAN PEMBINAAN
ANAK CACAT (YPAC) MALANG

Peneliti : Fiddiyah Galuh Anggraini

NIM : 135070201111018

Unit / Lembaga : Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran


Universitas Brawijaya

Tempat Penelitian : Sekolah Luar Biasa Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan


Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang

Maka dengan ini menyatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi syarat atau
laik etik.

Malang,
An. Ketua
Koordinator Divisi I,

Prof..Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParK


NIP.19520410 198002 1 001
FORMULIR ETIK PENELITIAN KESEHATAN

1 Peneliti: Fiddiyah Galuh Anggraini


Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Di bawah bimbingan komisi pembimbing
a. Ns. Septi Dewi R., S.Kep, MN (NIP. 198109142006042001)
b. Ns. Ika Setyo Rini, S.Kep, M.Kep (NIP. 198108242015042001)
2. Judul Penelitian:
HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN TINGKAT HARGA DIRI
ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK DISABILITAS FISIK DI SEKOLAH
LUAR BIASA TUNADAKSA (SLB/D-D1) YAYASAN PEMBINAAN ANAK
CACAT (YPAC) MALANG

3. Subyek:
Manusia (Orang tua yang memiliki anak disabilitas fisik (keterbatasan pada gerakan
fisik) usia 4-12 tahun di Sekolah Luar Biasa Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan
Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang dan tinggal serumah)

4. Perkiraan waktu Penelitian:


Maret-April 2017.
Setiap subyek penelitian memerlukan waktu untuk mengisi lembar kuesioner selama
30 menit, meliputi pengisian kuesioner dukungan teman sebaya (15 menit) dan
pengisian kuesioner harga diri orang tua (15 menit).

5. Ringkasan usulan penelitian yang mencakup objektif/tujuan penelitian,


manfaat/relevansi dari hasil penelitian dan alasan/motivasi untuk melakukan
penelitian.
1. Tujuan Penelitian
A. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dukungan teman sebaya dengan tingkat harga diri orang
tua yang memiliki anak disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa Tunadaksa
(SLB/D-D1) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang.

B. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi dukungan teman sebaya pada orang tua yang memiliki
anak disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa Tunadaksa (SLB/D-D1)
Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang.
b. Mengidentifikasi tingkat harga diri orang tua yang memiliki anak
disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan
Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang.
c. Menganalisa hubungan dukungan teman sebaya dengan tingkat harga diri
orang tua yang memiliki anak disabilitas fisik di Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang.

2. Manfaat Penelitian
A. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data pendukung untuk
melakukan penelitian lebih lanjut tentang dukungan teman sebaya dengan
tingkat harga diri pada orang tua yang memiliki anak disabilitas fisik.

B. Manfaat Praktis
Memberikan informasi agar masyarakat ikut serta dalam meningkatkan
dukungan teman sebaya pada orang tua yang memiliki anak disabilitas fisik
dengan baik. Selain itu, sebagai sumber informasi bagi orang tua untuk
memanfaatkan dukungan yang ada secara efektif.

3. Motivasi
Selama masa pertumbuhan anak dengan disabilitas fisik memerlukan bantuan
dan perhatian khusus dari orang tua, sehingga tidak jarang kondisi ini akan
memicu permasalahan pada psikologis orang tua. Permasalahan yang sering
dialami orang tua dalam menjalankan tugasnya adalah isu di masyarakat dan
merasa terstigma oleh keterbatasan anak. Permasalahan ini akan mempengaruhi
konsep diri orang tua terutama pada harga diri orang tua. Salah satu hal yang
sangat mempengaruhi tingkat harga diri orang tua adalah adanya dukungan sosial.
Komponen dari dukungan sosial yang memiliki peran penting untuk
meningkatkan harga diri orang tua adalah dukungan teman sebaya. Teman sebaya
di lingkungan sosial memegang peranan yang sangat penting sebagai sumber
dukungan selain keluarga dan hubungan yang terjalin akan mempengaruhi satu
sama lainnya. Meskipun telah ada penelitian sebelumnya tentang dukungan sosial
yang berpengaruh terhadap harga diri individu, tetapi penelitian tentang dukungan
sosial teman sebaya terhadap harga diri orang tua masih terbatas. Oleh karena itu,
peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan dukungan teman sebaya dengan
tingkat harga diri orang tua yang memiliki anak disabilitas fisik di Sekolah Luar
Biasa Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang.

6. Masalah etik (nyatakan pendapat anda tentang masalah etik yang mungkin dihadapi)

Masalah yang mungkin dihadapi oleh subyek penelitian adalah merasa malu dan
takut mengungkapkan informasi tentang harga diri orang tua yang memiliki anak
disabilitas fisik (keterbatasan pada gerakan fisik). Untuk menghindari hal tersebut,
peneliti akan merahasiakan identitas subyek penelitian dengan memberikan nama
inisial dan kode tertentu pada lembar kuesioner yang hanya diketahui oleh peneliti.
Penelitian ini memenuhi asas etika penelitian sebagai berikut:
1. Prinsip Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect for Persons)
a. Autonomy
Peneliti menghormati hak responden untuk mengambil keputusan apakah
bersedia menjadi subyek penelitian atau tidak tanpa ada paksaan dan sanksi
apapun. Peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan tujuan, manfaat dan
prosedur penelitian kepada calon responden. Setelah diberikan penjelasan,
responden akan diberikan lembar informed consent sebagai pernyataan
persetujuan bahwa subyek bersedia menjadi responden selama penelitian.
b. Anonimity
Peneliti akan menjaga kerahasiaan responden dengan tidak mencantumkan
identitas pada lembar pengumpulan data, tetapi untuk identifikasi akan diberi
kode tertentu yang hanya diketahui oleh peneliti.
2. Manfaat (Beneficence)
Peneliti akan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan kerugian. Manfaat
yang didapatkan oleh responden adalah mengetahui seberapa baik peran
dukungan teman sebaya terhadap harga diri responden penelitian.
3. Prinsip tidak merugikan (Non-maleficence)
Peneliti menghindari tindakan yang dapat memperburuk keadaan, merugikan
jiwa, dan kesejahteraan. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner
yang akan diisi oleh responden sesuai dengan kontrak waktu yang telah
disepakati, sehingga responden tidak merasa dirugikan.
4. Keadilan (Justice)
Responden yang mengikuti penelitian akan mendapatkan informasi tentang
tujuan, manfaat, dan prosedur penelitian, memperoleh lembar kuesioner yang
sama, serta tidak dibedakan berdasarkan golongan tertentu baik sebelum
penelitian dan sesudah mengikuti proses penelitian.

7. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah percobaan pada hewan
sudah dilakukan? Bila belum, sebutkan alasan untuk pemulai penelitian ini pada
manusia.

Penelitian ini tidak akan pernah dilakukan pada hewan coba, karena sifatnya
sangat manusiawi, identifikasi variabel yang diukur adalah dukungan teman sebaya
dan harga diri yang hanya bisa diukur pada subyek manusia.

8. Prosedur penelitian yang dilakukan :


1. Peneliti melakukan perizinan untuk melakukan studi pendahuluan
2. Selanjutnya peneliti mengajukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian
di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Luhur Malang
3. Kemudian peneliti mengajukan permohonan surat izin penelitian dan
pengambilan data di Sekolah Luar Biasa Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan
Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang.
4. Peneliti mengajukan proposal penelitian ke Etical Clearence Komisi Etik
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
5. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan menyeleksi populasi untuk
mendapatkan sampel penelitian.
6. Sampel yang telah terpilih akan diminta kesediaannya untuk menjadi responden,
kemudian diberikan penjelasan mengenai tujuan dan prosedur penelitian.
Responden berhak menentukan pilihan untuk mengikuti atau menolak mengikuti
rangkaian penelitian.
7. Apabila responden setuju dengan prosedur penelitian yang diajukan, selanjutnya
responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed
consent).
8. Setelah didapatkan responden yang bersedia untuk mengikuti proses penelitian,
maka peneliti membagikan kuesioner kepada responden dengan memberikan
penjelasan secara singkat cara pengisian kuesioner dan melakukan kontrak waktu
penelitian.
9. Kontrak waktu penelitian, yaitu dengan mendatangi orang tua yang sedang
menunggu anaknya di luar kelas. Waktu penelitian berlangsung selama 30 menit,
meliputi kegiatan pengisian identitas responden, pengisian kuesioner dukungan
teman sebaya yang diperoleh orang tua melalui instrumen Berlin Social Support
Scale (BSSS) yang telah dimodifikasi, dan pengisian kuesioner harga diri orang
tua yang memiliki anak disabilitas fisik menggunakan instrumen Rosenberg Self
Esteem Scale (RSES) yang telah dimodifikasi.
10. Setelah selesai melakukan pengambilan data, peneliti berterima kasih atas
partisipasi orang tua dalam penelitian.
11. Setelah semua lembar kuesioner terkumpul, peneliti akan melakukan analisa data
dan menyimpulkan data hasil penelitian

9 Bahaya potensial yang langsung atau tidak langsung, segera atau kemudian dan cara-
cara untuk mencegah atau mengatasi kejadian (termasuk rasa nyeri dan keluhan lain):

Penelitian ini tidak menimbulkan bahaya potensial, karena subyek dalam


penelitian hanya diberikan kuesioner tanpa ada perlakuan khusus yang akan melukai
subyek secara fisik maupun psikologis. Namun, penelitian ini akan menyita waktu
subyek selama kurang lebih 30 menit untuk rangkaian penelitian, yaitu meliputi
pengisian kuesioner dukungan teman sebaya (15 menit) dan kuesioner harga diri
orang tua (15 menit). Sehingga untuk mengatasi hal tersebut peneliti akan
mendiskusikan kontrak waktu yang tepat kepada responden sebelum penelitian.

10. Pengalaman terdahulu (sendiri atau orang lain) dan tindakan yang hendak diterapkan.

Penelitian terdahulu adalah jurnal penelitian Budd et al. (2009) yang berjudul
The Correlation of Self-Esteem and Perceived Social Support menyatakan adanya
korelasi yang kuat dan signifikan antara tingginya dukungan emosional dan
instrumental dari teman sebaya mampu meningkatkan satu harga diri individu.
Kemudian, terdapat penelitian yang dilakukan oleh Vilen et al. (2014) tentang
Internet-based Peer Support for Parents menyatakan bahwa pemberian dukungan
emosional, informasi, dan keanggotaan berbasis internet dari teman sebaya mampu
memberikan dukungan informasi untuk orang tua dan saling melengkapi dukungan
sesama orang tua yang dapat diakses kapanpun pada jarak atau waktu yang berbeda.
Selain itu, terdapat penelitian yang dilakukan Retnaningsih (2013) tentang
Hubungan Dukungan Sosial dengan Harga Diri Orang Tua yang Memiliki Anak
Retardasi Mental di SLB N 1 Bantul. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan hasil
p 0.017 yang berarti bahwa adanya dukungan emosional dari keluarga dan dukungan
instrumental dari masyarakat serta tenaga kesehatan mampu meningkatkan kesadaran
dan peran aktif orang tua dalam meningkatkan kesehatan mental anak.
Tindakan yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah menilai dukungan
teman sebaya yang diperoleh orang tua anak disabilitas fisik dan menilai korelasinya
terhadap harga diri orang tua. Jenis dukungan teman sebaya yang digunakan dalam
penelitian ini berupa dukungan emosional, penghargaan, instrumental (bantuan), dan
informasi selama satu bulan terakhir. Kuesioner penelitian ini meliputi pengisian data
demografi responden, kuesioner dukungan teman sebaya, dan kuesioner harga diri
orang tua. Pengisian kuesioner dukungan teman sebaya terdiri dari 14 item pertanyaan
dan kuesioner harga diri orang tua yang terdiri dari 15 item pertanyaan dilakukan
kurang lebih selama 30 menit.

11. Bila penelitian ini menggunakan orang sakit dan dapat memberi manfaat untuk
subyek yang bersangkutan, uraikan manfaat itu ?

Penelitian ini menggunakan subyek orang sehat yaitu orang tua yang memiliki
anak disabilitas fisik (keterbatasan pada gerakan fisik) usia 4-12 tahun dan tinggal
serumah.

12. Bagaimana memilih pasien/sukarelawan sehat:

Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik non-probability sampling yang


menggunakan total sampling, yaitu pada orang tua yang memiliki anak disabilitas
fisik (keterbatasan pada gerakan fisik) usia 4-12 tahun di Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa (SLB/D-D1) Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang dan tinggal
serumah

13. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan hubungan antara peneliti
dengan subyek yang diteliti

Hubungan peneliti dengan subyek yang diteliti hanya sebagai peneliti dan
responden. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu membangun
hubungan yang baik dengan subyek yang diteliti. Penelitian ini belum pernah
dilakukan oleh peneliti dan peneliti akan melaksanakan penelitian ini pada bulan
Februari 2017.

14. Bila penelitian ini menggunakan orang sehat, jelaskan cara pemeriksaan kesehatannya

Tidak ada pemeriksaan kesehatan. Subyek penelitian dinyatakan sehat apabila


subyek hadir pada saat pengambilan sampel dilakukan dan subyek menyatakan sehat,
serta bersedia untuk terlibat dalam kegiatan penelitian.

15. Jelaskan cara pencatatan selama penelitian, efek samping dan komplikasi bila ada

Pencatatan dilakukan setelah subyek selesai mengisi kuesioner penelitian yang


diberikan oleh peneliti. Penelitian ini tidak mempunyai efek samping ataupun
komplikasi, karena peneliti hanya meminta responden untuk mengisi kuesioner
sesuai kontrak waktu yang telah disepakati.

16. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, jelaskan bagaimana cara
memberitahu dan mengajak subyek (lampirkan contoh surat persetujuan subyek) Bila
pemberitahuan dan kesediaan subyek bersifat lisan atau bila karena sesuatu hal
subyek tidak dapat atau tidak perlu dimintakan persetujuan, berilah alasan yang kuat
untuk itu :

Pemberian informasi tentang tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan


penelitian akan diberikan secara lisan dan melalui lembar persetujuan (informed
consent) untuk mengetahui bahwa subjek bersedia mengikuti penelitian. Jika
responden tidak setuju mengikuti penelitian, peneliti menghargai hal tersebut dan
mengucapkan terima kasih atas kesediaan responden untuk mendengarkan informasi
yang diberikan oleh peneliti.

17. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek mendapat ganti rugi
bila ada efek samping? Berapa banyak?

Dalam penelitian ini tidak ada sistem ganti rugi, karena penelitian ini tidak
mengakibatkan adanya efek samping secara medis. Namun, sebagai ucapan terima
kasih peneliti akan memberikan satu mangkuk kaca sedang dengan diameter 13 cm
dan tinggi 6 cm setelah subyek selesai mengisi lembar kuesioner

18. Bila penelitian ini menggunakan subyek manusia, apakah subyek diasuransikan?

Penelitian ini tidak mengasuransikan subyek penelitian, karena dalam penelitian


ini subyek hanya diminta untuk mengisi kuesioner tentang dukungan teman sebaya
yang diperoleh selama satu bulan terakhir, kemudian responden diminta untuk
mengisi kuesioner harga diri orang tua yang memiliki anak disabilitas fisik
(keterbatasan pada gerakan fisik) yang tidak menimbulkan bahaya potensial secara
fisik maupun psikologis.

Peneliti

Fiddiyah Galuh Anggraini


NIM. 135070201111018

Pembimbing :

1. Ns. Septi Dewi R., S.Kep, MN


NIP. 198109142006042001

2. Ns. Ika Setyo Rini, S.Kep, M.Kep


NIP. 198108242015042001

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal ............................................................

Malang,
An. Ketua
Koordinator Divisi I,

Prof..Dr.dr. Teguh Wahju Sardjono DTM& H, MSc, SpParK


NIP.19520410 198002 1 001

Você também pode gostar