Você está na página 1de 2

A.

ANALISIS DATA

Pada praktikum kromosom raksasa kali ini digunakan kelenjar ludah dari larva
Drosophila melanogaster instar III. Berdasarkan data pengamatan dapat diketahui bahwa
pada kromosom raksasa yang berasal dari kelenjar ludah Drosophila melanogaster yang
kemudian diamati menggunakan mikroskop stereo dengan perbesaran 3 x 10, terdiri dari
beberapa bagian antara lain adalah heterokarmin dan eukromatin serta mempunyai bentuk
memanjang, warna merah agak tebal, berselang-seling.

A. Pembahasan
Pada praktikum kromosom raksasa pertama DNA Drosophila melanogaster diisolasi
terlebih dahulu, namun sebelumnya larva Drosophila melanogaster harus ditetesi dengan
larutan NaCl, larutan NaCl berfungsi untuk menjaga agar kromosom dari larva Drosophila
melanogaster tetap hidup dan berada dalam kondisi yang bagus (King, 2006). Isolasi DNA
dilakukan dengan cara menarik bagian kepala dan ekor Drosophila menggunakan jarum
secara bersamaan. Setelah penarikan kemudian didapatan kelenjar ludah yang berada
dibagian bawah kepala dengan bentukan seperti ginjal. Setelah didapatkan kelenjar ludah,
selanjutnya kelenjar ludah ditetesi dengan larutan FAA. Larutan FAA berfungsi untuk
menghentikan aktifitas pembelahan sel, sehingga sel ketika diamati keadaannya sama seperti
ketika dilakukan pembedahan. Setelah ditetesi larutan FAA selanjutnya kelenjar ludah
ditetesi larutan asetokarmin, asetokarmin berfungsi untuk mewarnai materi genetik yang ada
pada sel, sehingga dapat terlihat dan teramati bagain kromosom raksasa menggunakan
mikroskop (Suratsih, 2000).
Berdasarkan hasil gambar kromosom raksasa terdiri dari beberapa bagian antara lain
adalah heterokarmin dan eukromatin serta mempunyai bentuk memanjang, warna merah
agak tebal, berselang-seling. Menurut Wolfe (1993) bagian band dari kromosom raksasa
tampak terlihat lebih gelap, bagian band tersebut juga disebut sebagai pita gelap. Bagian
band tampak berwarna lebih gelap karena mengandung heterokromatin akibat adanya
kondensasi (pelipatan), dan sedikit mengandung gen, karena hanya mengandung sedikit gen
menyebabkan bagian band ini tidak aktif melakukan transkripsi. Namun pada bagian band
tersebut dapat ditemukan adanya DNA dengan jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan
bagian interband. Sedangkan pada bagian interband atau yang disebut sebagai pita terang
mengandung banyak eukromatin. Bagian eukromatin merupakan bagian yang mengalami
tidak terkondensasi (pelipatan dan pemadatan) sehingga berwarna lebih terang. Eukromatin
sendiri mengandung gen gen yang aktif dan mengandung semua gen yang ditranskripsikan
sehingga menjadi bagian yang aktif dalam melakukan replikasi (Wolfe, 1993). Warna merah
pada kromosom disebabkan oleh asetokarmin, menurut Suratsih (2000) asetokarmin
berfungsi untuk mewarnai materi genetik yang ada pada sel, sehingga dapat terlihat dan
teramati bagain kromosom raksasa menggunakan mikroskop.

King, R. C., W. D. Stansfield & P. K. Mulligan. 2006. A Dictionary of Genetics 7th ed. New
York: Oxford University Press.
Suratsih. 2000. Petunjuk Praktikum Genetika. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Yogyakarta.
Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. California: Wadsworth, Inc.

Você também pode gostar