Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Apa saja contoh kejahatan di bidang kesehatan dalam hal-hal mal praktik terutama di
Indonesia ? Lalu apakah ada kebijakan pemerintahan dan aparat hukum untuk mengatasi
hal tersebut ?
Jawab : Definisi malpraktik menurut profesi kesehatan yaitu adanya kelalaian yang
dilakukan oleh seorang dokter atau perawat dalam mengaplikasikan tingkat
kepandaian, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dalam
mengobati atau merawat pasien menurut ukuran yang lazim dipergunakan
dilingkungan tersebut. . Terdapat contoh kasus kejahatan di bidang kesehatan
dalam hal-hal mal praktik di Indonesia diantaranya,
1. Kasus Mal praktik dalam bidang Orthopedy Gas Medi yang tertukar
( Kelalaian Petugas Kesehatan )
Pasien menjalani pembedahan di kamar operasi. Sebelum pembedahan,
pasien dibius terlebih dahulu oleh dokter anestesi, sedangkan operasi
dipimpin oleh dokter ahli bedah tulang. Operasi berjalan lancar, namun
tiba-tiba pasien mengalami kesulitan bernapas. Bahkan, setelah operasi
selesai , pasien tetap mengalami gangguan pernapasan hingga tak sadarkan
diri. Akibatnya dirawat di perawatan intensif dengan bantuan mesin
pernapasan ( ventilator). Usut punya usut , ternyata terdapat kekeliruan
dalam pemasangan gas anestesi (N2O) yang dipasang pada mesin anestesi.
Harusnya gas N2O ternyata yang diberikan gas CO 2 dipakai untuk operasi
katarak. Pemberian CO2 pada pasien dapat mengakibatkan tertekannya
pusat pernapasan sehingga proses oksigenasi menjadi terganggu, dan
akhirnya pasien meninggal, dalam kasus ini telah melanggar UU No. 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan, ditinjau dari sudut pandang Etika ( Kode
Etik Kedokteran Indonesia ( KODEKI).
2. Memberikan hasil pemeriksaan medik (diagnosa) terhadap si pasien.
Contohnya pasien sakit demam didiagnosa oleh dokter menderita penyakit
jantung, pengobatan yang salah atau tidak sesuai (incorrect or inadequate
medical treatment)yaitu adanya kesalahan tenaga medik (dokter, perawat,
apoteker atau tenaga kesehatan lainnya) dalam memberikan obat kepada
pasien, walaupun diagnosa penyakitnya sudah benar tetapi jika obat yang
diberikan kepada si pasien tidak sesuai dengan diagnosa maka dapat
dikategorikan sebagai tindakan malpraktik, contohnya; si pasien di
diagnosa menderita penyakit demam berdarah tapi diberikan obat sakit
diabetes oleh tenaga kesehatan tersebut, Mengakibatkan luka-luka karena
suatu alat medik.
Apabila terbukti tindakan yang dilakukan oleh dokter tidak sesuai dengan kode
etik, bertentangan dengan UU Kesehatan dan UU Praktik Kedokteran dan
bertentangan dengan standar prosedur operasional sehingga mengalami
kerugian bahkan hilangnya nyawa seseorang maka perkara tersebut dapat
diajukan ke ranah pidana dan diberhentikan izin prakteknya.
Selain itu penulis berpendapat bahwa sepanjang seorang dokter atau dokter
gigi dalam melakukan tindakan medik terhadap pasiennya telah memenuhi UU
Kesehatan, UU Praktik Kedokteran, sesuai dengan ketentuan kode etik dan
Standar Profesi Kedokteran, maka sekalipun dokter tersebut melakukan
kesalahan, baik salah dalam memberikan penanganan, atau salah dalam
memberikan diagnosa atau saran pengobatan, maka tindakan dokter tersebut
tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan malpraktek medik, asalkan tidak
terbukti malpraktek dan tidak ada korban (kerugian atau matinya seseorang)
yang dihasilkan. Hal ini tentunya dapat diselesaikan melalui jalan musyawarah
tanpa harus masuk ke pengadilan, mengenai ganti rugi atau tindakan pemulihan
dapat dicari melalui kesepakatan bersama dengan melihat masalah dan
solusinya.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dan
petugas kesehatan untuk melaporkan kejadian kriminal. Salah satu bentuk
perlindungan hokum bagi petugas adalah permenkes no.68 tahun 2013 tentang
kewajiban pemberi layanan kesehatan untuk memberikan informasi apabila ada
dugaan kasus kekerasan terhadap anak.
Peran masyarakat termasuk tenaga kesehatan yang setiap hari harus melindungi
anak dari bebagai situasi agar anak dapat tumbuh dan kembang, mencapai
kedewasaan, terjaga kelangsungan hidupnya, terbebas dari kekerasaan,
diskriminasi,dan eksploitasi utuk segera melaporkan kejadian mencegah
terjadinya kekerasan yang berkelanjutan.