Você está na página 1de 11

B.

Analisis Data
Pada karbohidrat
1. 1ml pereaksi seliwanoff ditetesi dengan 2 tetes glukosa 1%, larutan bening.
Setelah dipanaskan selama 24 menit, 8 detik warna berubah menjadi kuning(+
+).
2. 1ml pereaksi seliwanoff ditetesi dengan 2 tetes fruktosa 1%, larutan bening.
Setelah dipanaskan selama 8 menit, 36 detik warna berubah menjadi jingga
pucat (+++).
3. 1ml pereaksi seliwanoff ditetesi dengan 2 tetes sukrosa 1%, larutan bening.
Setelah dipanaskan selama 3 menit, 58 detik warna berubah menjadi jingga (+
+).
4. 1ml pereaksi seliwanoff ditetesi dengan 2 tetes laktosa 1%, larutan bening.
Setelah dipanaskan selama 21 menit, 37 detik warna berubah menjadi kuning (+
+++).
5. 1ml pereaksi seliwanoff ditetesi dengan 2 tetes selulosa 1%, larutan bening.
Setelah dipanaskan selama 15,48 menit warna berubah menjadi kuning(+++).
6. 1ml pereaksi seliwanoff ditetesi dengan 2 tetes maltosa 1%, larutan bening.
Setelah dipanaskan selama 10,49 menit warna berubah menjadi kuning(+++).

Pada buah
1. Buah Kedondong
Buah Mentah
2 tetes larutan kedondong mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna putih, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff berwarna
kuning ( + ) dengan kecepatan perubahan warna selama 3 menit 20 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan kedondong ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna putih kekuningan, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna jingga ( ++ ) dengan kecepatan perubahan warna selama
2 menit 50 detik.
Buah Masak
2 tetes larutan kedondong mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna jingga pekat (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 2
menit 30 detik.

2. Buah Pepaya
Buah Mentah
2 tetes larutan pepaya mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna jingga (++) dengan kecepatan perubahan warna selama 4 menit 50
detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan pepaya ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff berwarna
jingga (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 4 menit 29 detik.
Buah Masak
2 tetes larutan pepaya mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna jingga (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 4 menit
20 detik.

3. Buah Pisang
Buah Mentah
2 tetes larutan pisang mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna creme, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff berwarna
merah (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit 35 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan pisang ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna merah (++) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit 30
detik.
Buah Masak
2 tetes larutan pepaya mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna merah (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit
20 detik.

4. Buah Srikaya
Buah Mentah
2 tetes larutan srikaya mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna putih kekuningan, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna merah muda (+) dengan kecepatan perubahan warna
selama 2 menit 35 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan srikaya ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna putih kekuningan (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna merah muda (++) dengan kecepatan perubahan warna
selama 2 menit 30 detik.
Buah Masak
2 tetes larutan srikaya mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna putih kekuningan (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna merah muda (+++) dengan kecepatan perubahan warna
selama 2 menit 20 detik.

5. Buah Mengkudu
Buah Mentah
2 tetes larutan mengkudu mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau gelap, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit
40 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan mengkudu ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau muda (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (++) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit.
Buah Masak
2 tetes larutan mengkudu mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau muda (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit 15
detik.

6. Buah Sawo
Buah Mentah
2 tetes larutan sawo mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning pucat (+++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna jingga (++) dengan kecepatan perubahan warna selama
1 menit 48 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan sawo ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning kecoklatan gelap (+++), kemudian setelah ditetesi 1ml
pereaksi seliwanoff berwarna jingga (+) dengan kecepatan perubahan warna
selama 50 detik.
Buah Masak
2 tetes larutan sawo mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning kecoklatan cerah (++), kemudian setelah ditetesi 1ml
pereaksi seliwanoff berwarna jingga (+++) dengan kecepatan perubahan
warna selama 52 detik.

7. Buah Alpukat
Buah Mentah
2 tetes larutan alpukat mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 6 menit 35
detik .
Buah Ranum
2 tetes larutan alpukat ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 3 menit
57 detik.
Buah Masak
2 tetes larutan alpukat mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau (+++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange (++) dengan kecepatan perubahan warna selama 3 menit 57
detik.

8. Buah Kersen
Buah Mentah
2 tetes larutan kersen mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit 40
detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan kersen ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna jingga (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit 55
detik.
Buah Masak
2 tetes larutan kersen mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna kuning (+++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna jingga (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit
15 detik.

9. Buah Belimbing
Buah Mentah
2 tetes larutan belimbing mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau kekuningan (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna kuning (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 5
menit.
Buah Ranum
2 tetes larutan belimbing ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau kekuningan (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna kuning (++) dengan kecepatan perubahan warna selama
5 menit.
Buah Masak
2 tetes larutan belimbing mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau kekuningan (+++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna kuning (+++) dengan kecepatan perubahan warna
selama 5 menit.

10. Buah Tomat


Buah Mentah
2 tetes larutan tomat mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna hijau kekuningan, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi
seliwanoff berwarna jingga (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 1
menit 40 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan tomat ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff berwarna
jingga (++) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit 55 detik.
Buah Masak
2 tetes larutan tomat mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna merah, kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff berwarna
jingga (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 2 menit 15 detik.

11. Buah Jambu biji


Buah Mentah
2 tetes larutan jambu biji mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna abu-abu (+), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange (+++) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit
20 detik.
Buah Ranum
2 tetes larutan jambu biji ranum sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna abu-abu (++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange (++) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit 35
detik.
Buah Masak
2 tetes larutan jambu biji mentah sebelum ditetesi 1 ml pereaksi seliwanoff
berwarna abu-abu (+++), kemudian setelah ditetesi 1ml pereaksi seliwanoff
berwarna orange (+) dengan kecepatan perubahan warna selama 1 menit 40
detik.

C. Pembahasan
Pada karbohidrat
Uji seliwanoff bertujuan untuk menunjukkan adanya gugus ketosa atau yang
dikenal dengan fruktosa. Pada larutan 1 ml seliwanoff dan 2 tetes glukosa 1 %
sebelum larutan tersebut dipanaskan ke dalam waterbath tidak terjadi perubahan
warna yaitu tetap jernih. Setelah dipanaskan selama 24 menit 8 detik maka akan
terjadi perubahan menjadi kuning(++). Hal ini terjadi karena jenis karbohidrat
dengan menggunakan seliwanoff tidak terjadi pembentukan 4-Hidroksimetil
furfural, sehingga dapat dikatakan glukosa tidak mengandung gugus ketosa.
Pada laktosa, selulosa, glukosa, amilum dan maltosa setelah ditambahkan
pereaksi seliwanoff dan dipanaskan maka akan berwarna kuning. Hal ini terjadi
karena pada gula tersebut tidak memiliki gugus fruktosa. Lain halnya pada sukrosa
dan fruktosa, setelah diberi perlakuan yang sama, keduanya berubah menjadi warna
jingga dan positif terhadap uji seliwanoff. Hal tersebut dikarenakan fruktosa
mengandung gugus ketosa dan sukrosa merupakan disakarida yang mengandung
glukosa+fruktosa.
Fruktosa inilah yang menyebabkan larutan berwarna jingga. Pertama
fruktosa menyusun sukrosa diubah menjadi Hidrolsimetil furfural yang selanjutnya
bereaksi dengan resolsimol (pereaksi seliwanoof) membentuk senyawa warna
jingga. Reaksi ini mestinya tidak terjadi pada laktosa, karena laktosa tersusun dari
galaktosa dan glukosa yang keduanya merupakan aldosa. Uji ini merupakan reaksi
positif untuk sukrosa ,karena sukrosa mudah dihidrolisis menjadi glukosa dan
fruktosa. Pada pendidihan yang lebih pada aldosa-aldosa memberikan warna merah
dengan reagen-reagen seliwanoff, karena diubah menjadi ketosa.
Uji ini juga dipakai untuk membedakan sukrosa dari fruktosa, karena uji ini
akan bereaksi positif terhadap karbohidrat yang mempunyai gugus keton (ketosa).
Karbohidrat monosakarida ketosa menjadi furfural lebih cepat dibandingkan
dehidrasi karbohidrat disakarida. Terjadi karena disakarida harus mengalami
hidrolisis menjadi monosakarida terlebih dahulu. Hidrolsis tersebut dapat terjadi
dengan pemanasan yang lebih lama dibandingkan monosakarida. Fruktosa yang
merupakan monosakarida dapat berubah warna setelah dipanaskan selama 8 menit 36
detik, sedangkan pada sukrosa yang merupakan disakarida berubah warna setelah
dipanaskan selama 9 menit 58 detik.

Pada buah
Warna jingga pada sukrosa dan fruktosa sebagai tanda positif terhadap uji
seliwanof. Warna kuning pada glukosa dan lakstosa sebagai tanda positif terhadap
uji seliwanof.
Berdasarkan data hasil uji pada 11 buah, perubahan warna buah yang
berwarna jingga yaitu buah kedondong, buah pepaya, buah sawo, buah alpukat, buah
kersen, buah tomat, buah jambu biji mengandung sukrosa dan fruktosa, uji ini akan
bereaksi positif terhadap karbohidrat yang mempunyai gugus keton (ketosa). Lalu,
untuk perubahan warna buah yang berwarna kuning yaitu buah mengkudu dan buah
belimbing mengandung glukosa dan laktosa.
Pada buah pisang mentah, ranum, dan mentah hasil pemanasan larutan
menghasilkan endapan berwarna merah. Sehingga buah pisang mentah, ranum, dan
matang negatif terhadap uji seliwanoff, hal tersebut berarti buah pisang mentah dan
ranum tidak tersusun oleh gugus fruktosa.
Pada buah srikaya mentah, ranum, dan mentah hasil pemanasan larutan
menghasilkan endapan berwarna merah muda. Sehingga buah pisang mentah,
ranum, dan matang negatif terhadap uji seliwanoff, hal tersebut berarti buah pisang
mentah dan ranum tidak tersusun oleh gugus fruktosa.

D. Diskusi
1. Gugus apa dari karbohidrat yang memberikan reeaksi positif terhadap uji
seliwanof ?
Jawab : gugus keton/ =O, karena uji Seliwanoff bereaksi sangat baik
terhadap fruktosa. Fruktosa mempunyai gugus =O /keton.

2. Dapatkan uji seliwanoff dipakai untuk membedakan sukrosa dari fruktosa ?


Jawab : berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, sukrosa
berwarna oranye, sedangkan fruktosa berwarna oranye dengan
kepekatan lebih daripada sukrosa.

BAB V
PENUTUP

a. Simpulan
1. Sukrosa dan fruktosa bereaksi positif terhadap uji seliwanoff. Hal ini dikarenakan
sukrosa dan fruktosa adalah gula yang mengandung gugus ketosa, yang ditandai
dengan hasil reaksi berubah warna menjadi merah.
2. Laktosa, selulosa, glukosa, maltosa dan amilum bereaksi negatif terhadap uji
seliwanoff, dikarenakan tidak memiliki gugus ketosa.
3. Berdasarkan data hasil uji pada 11 buah, perubahan warna buah yang berwarna
jingga yaitu buah kedondong, buah pepaya, buah sawo, buah alpukat, buah kersen,
buah tomat, buah jambu biji mengandung sukrosa dan fruktosa. Lalu, untuk
perubahan warna buah yang berwarna kuning yaitu buah mengkudu dan buah
belimbing mengandung glukosa dan laktosa.
4. Pada buah pisang dan srikaya ranum, matang, dan mentah juga beraksi negatif
terhadap uji seliwanoff, dikarenakan tidak terdapat sukrosa dan fruktosa atau gula
yang memiliki gugus ketosa

b. Saran
Diharapkan praktikan agar teliti dalam melakukan percobaan dan mempelajari
materi yang akan diujikan secara keseluruhan sehingga data yang diperoleh bisa lebih
akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Anugrah, Deo. 2012. Berbagai Uji Karbohidrat.
http://www.scribd.com/doc/95291146/berbagaiujikarbohidrat. Diakses pada
tanggal 21 Maret 2016. Makassar.

Hawab, M. 2004. Pengantar Biokimia. Bayu Media Publishing. Bogor: Bayumedia


Publishing.
Kuchel, Philip. 1990. Biokimia. Jakarta: Erlangga.
Kimball, Jhon W. 1992. Kimia Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Lehninger, Albert.2000. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN

Você também pode gostar