Você está na página 1de 6

Pendekatan Individual

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah


Analisis Masalah Sosial
Dosen Pembimbing : Wati Nilamsari, M.Si.

Disusun oleh :

Syahrullah 111405400000...........
Azhar Fuadi 11140540000004
Yuyun Yunena 111405400000........

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017

1
Bab I
Kata Pengantar

Alhamdulillah penulis mengucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufiq dan
karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan tidak lupa pula
shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
mengantarkan kita dari alam jahiliyah kepada alam yang berilmu pengetahuan.

Tidak lupa penulis berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Analisis Masalah
Sosial yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan Tugas yang berjudul Pendekatan
Individual. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Makalah
Analisis Masalah Sosial.

Terakhir, penulis secara terbuka mengakui berbagai informasi dalam makalah ini tidak luput
dari kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca sangat
diharapkan.

Jakarta, 09 April 2017

Penulis

2
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... 2
Daftar Isi................................................................................................................ 3
Pendahuluan.......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
Pembahasan........................................................................................................... 5
A. Analisis kekerasan pada perempuan.......................................................... 5
B. Analisis kekerasan yang dilakukan perempuan pada anak-anak............... 9
Penutup.................................................................................................................. 16
Daftar Pustaka....................................................................................................... 17

Di samakan halamannya

3
Bab II

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Masalah sosial adalah sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas
kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan keseharian fenomena tersebut hadir bersamaan
dengan fenomena sosial yang lain, oleh sebab itu untuk dapat memahaminya sebagai masalah
sosial, dan membedakannya dengan fenomena yang lain dibutuhkan suatu identifikasi.
Di samping itu pada dasarnya fenomena tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai
dengan harapan masyarakat atau kondisi yang tidak dikehendaki, oleh karenanya wajar kalau
kemudian selalu mendorong adanya usaha untuk berubah dan memperbaikinya.
Sebagaimana diketahui bahwa masalah sosial merupakan kondisi yang sangat
diharapkan, karena dianggap dapat merugikan kehidupan sosial atau dianggap bertentangan
dengan standar sosial yang telah disepakati. Untuk mengetahui keberadaan masalah sosial
dalam kehidupan masyarakat diperlukan identifikasi. Sebab identifikasi merupakan langkah
awal sebelum dilakukan diagnosis dan treatment. Fokus perhatian dalam identifikasi masalah
sosial dapat dibedakan menjadi dua yakni pendekatan individu dan pendekatan sistem.
Dalam pendekatan indvidual masalah sosial atau kondisi yang dianggap bermasalah
lebih diihat pada level individu sebagai warga masyarakat. Sedangkan dalam pendekatan
sistem, yang dianggap bermasalah bukan perilaku orang perorang sebagai individu, tetapi
masyarakat sebagai totalitas, masyarakat sebagai sistem. Banyak orang beranggapan bahwa
masalah sosial terjadi oleh karena ada hal yang salah atau kurang benar dalam kehidupan
masyarakat. Sehingga Eitzen membedakan adanya dua pendekatan yaitu person blame
approach dan system blame approach. Pendekatan pertama mencari sumber masalah sosial
pda level individu sedangkan pendekatan kedua beranggapan bahwa sumber masalah sosial
ada pada level sistem sehingga dalam mendiagnosis masalah sumber kesalahan dicari pad
level sistem juga.
person blame approach sesuai namanya dalam melakukan diagnosis lebih
menempatkan individu sebagai unit analisanya. Sumber masalah sosial dilihat pada faktor-
faktor yang melekat pada individu penyandang masalah, dengan asumsi bahwa sumber
masalah sosial ada pada diri penyandang masalah. Sebaliknya, system blame approach yang
lebih memfokuskan pada sistem sebagai unit analisis untuk mencari dan menjelaskan sumber
masalahnya, akan menemukan faktor penyebab masalah dari aspek-aspek yang berkaitan
dengan sistem, struktur dan institusi sosial.

B. Rumusan Masalah
Diisi yah
C. Tujuan Penulisan
Diisi Yah

Bab III

4
Pembahasan

C. Pandangan Psikologis

Pandangan psikologi juga mencoba menjelaskan bahwa sumber terjadinya perilaku


individu menyimpang berasal dari dalam diri individu sendiri. Asumsi yang mendasar
adalah kondisi psikologis seseorang akan sangat besar pengaruhnya terhadap perilakunya.
1
Menurut Eitzen (1986: 397) bentuk-bentuk kondisi psikologis yang dapat menyebabkan
perilaku menyimpang antara lain: phyhopats (yang dapat termaniestasikan pada sikap
asosial agresif dan impulsif), oedipalconfict dan pschosexsual trauma.
Menurut pandangan psikoanalisis, devian adalah seseorang yang tidak dapat
mengembangkan ego secara wajar untuk mengontrol impuls deviant (the id). Sebaliknya,
pandangan behavioral melihat tingkah laku menyimpang merupakan bentuk dari
kebiasaan-kebiasaan yang mal adaptif.
Sehubungan dengan desintegrasi kepribadian, Elliot dan Merrill (1961: 45)
membahsan tentang gejala individual atau personal disorganization sebagai bentuk lain
dari gejalasocial disorganization. Bentuk pertama merupakan disorganisasi pada level
individual khususnya dilihat dari kepribadiannya, sedangkan bentuk yang kedua
merupakan disorganisasi pada level masyarakat. Sifat dari person blame approach maka
teori yang beranggapan bahwa perbedaan dalam stratifikasi sosial terjadi karena:
1. Kemampuan mental diwariskan
2. Sukses dalam pekerjaan dan memperoleh pendapatan tergantung dari kemampuan
mental.
Dalam mengimplementasi kebijakan apabila pandangan ini digunakan sebagai dasar
perumusan kebijakan penanganan masalah sosial (Eitzen, 1986: 167), yakni:
1. Kemiskinan terjadi karena kesalahan individu yang miskin, jadi bukan disebabkan
karena kesalahan sistem pendidikan, bias kultur dalam tes IQ dan barrier sosial dalam
mencapai prestasi dan sukses.
2. Mengukuhkan anggapan bahwa kemiskinan merupakan suatu yang tak terhndar
sekaligus merupakan penguatan survival of the fittest sebagai ideologi kapitalis.
3. Memberikan keabsahan bahwa tes IQ merupakan ukuran yang punya legitimasi
sebagai sarana untuk melihat tingkat intelegensi seseorang.
4. Mendorong pembuat keputusan atau perumus kebijakan untuk menangani sumber
penyebab dari dalam sistem dan struktur sosialnya sendiri.

D. Pandangan Sosiolisasi

Sosialisasi pada dasarnya merupakan proses terintegrasinya individu ke dalam


kehidupan bermasyarakat atau dengan perkataan lain merupakan proses perubahan
seseorang dari makhluk biologis menjadi makhluk sosial. Menurut Soekanto (1982: 140)
mengatakan, secara luas sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana warga
masyarakat dididik untuk mengenal, memahami, menaati dan menghargai norma-norma
dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

1 Soetomo. Maslah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogya: Pustaka Pelajar. 2008, hlm 163

5
Pada dasarnya sosialisasi merupakan proses untuk memperoleh keseimbangan di
antara keduanya, diantara kebebasan dan aktualisasi sebagai individu dengan ikatan-ikatan
yang ada di dalam hidup bermasyarakat.2 Disebabkan perilaku disorder di kalangan anak
dan remaja, Kauffman (1989: 6) mengemukakan bahwa perilaku juga dapat dilihat sebagai
perwujudan dari konteks sosial (pandangan ecology). Seseorang hidupa ddalam
lingkungan bahkan subkultur kriminal atau delinquent, karena mempunyai self
perception tentu yang menjadi semacam daya tangkal terhadap pengaruh lingkungan
tersebut (Kauffman: 1989: 308). Kegagalan dalam engintegrasikan berbagai masukan
dalam proses sosialisasi akan dapat mengakibatkan timbulnya personal disintegration.

Daftar Pustaka
Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogya: Pustaka Pelajar

2 Soetomo. Maslah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogya: Pustaka Pelajar. 2008, hlm 167

Você também pode gostar