Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4106
MODUL 2
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
TUGAS RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4105 / MODUL 2
A. Pengertian Belajar
Pendapat modern yang muncul pada abad 19 menganggap bahwa belajar adalah proses
perubahan tingkah laku (a change in behavior). Ernest R. Hilgard (1948) menyatakan bahwa
learning is the process by which an activity or is changed through training procedures (whether in
the laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes by factors not
atrisutable to training. Jadi, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh
melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif
yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif. Perubahan tersebut terjadi secara menyeluruh
meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Pendapat lain mengemukakan bahwa belajar adalah proses pengalaman (learning is
experience), artinya belajar itu suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Dalam interaksi tersebut terjadi prose mental, intelektual, dan emosional yang pada akhirnya
menjadi suatu sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimilikinya.
Definisi belajar yang umum diterima saat ini ialah bahwa belajar merupakan suatu usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkat laku yang baru, secara
keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
B. Hakikat Belajar
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to know, learning to do,
learning to live together, dan learning to be.
a. Learning to know artinya belajar untuk mengetahui; yang menjadi target dalam belajar
adalah adanya proses pemahaman sehingga belajar tersebut dapat mengantarkan siswa untuk
mengetahui dan memahami substansi materi yang dipelajarinya.
b. Learning to do artinya belajar untuk berbuat; yang menjadi target dalam belajar adalah
proses melakukan atau proses berbuat. Dalam hal ini siswa harus mengerjakan, menerapkan,
menyelesaikan persoalan, melakukan eksperimen, penyelidikan, penemuan, pengamatan,
simulasi dan sejenisnya.
c. Learning to live together artinya belajar untuk hidup bersama; yang menjadi target dalam
belajar adalah siswa memiliki kemampuan untuk hidup bersama atau mampu hidup dalam
kelompok.
d. Learning to be artinya belajar untuk menjadi; yang menjadi target belajar adalah
mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan potensi, bakat, minat dan
kemampuannya.
Proses belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar dalam belajar, esensinya
adalah rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya mengubah prilaku yang dilakukan
secara sadar melalui interaksi dengan lingkungan. Proses belajar mengajar di sekolah sangat
dipengaruhi oleh desain pelajaran maupun strategi yang diterapkan oleh guru dalam
pembelajaran.
Salah satu faktor yang dominan untuk dipertimbangkan dalam melakukan proses belajar
adalah pebelajar (siswa) itu sendiri. Siswa merupakan individu yang utuh sekaligus sebagai
makhluk sosial yang memiliki potensi yang berbeda-beda. Berdasarkan teori perkembangan
setiap siswa memiliki tahapan perkembangan sesuai dengan tingkat usianya. Artinya setiap
proses belajar yang ditempuh siswa harus berdasarkan pada fase perkembangannya.
Seperti telah dikemukakan, bahwa proses belajar merupakan rangkaian aktivitas siswa
melalui pengalaman belajar (learning experience) untuk membentuk perilaku siswa.
c. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.
Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus
menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa yang
bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus
menyeluruh secara komperhensif sehingga menunjukkan perubahan tingkah laku seperti
contoh di atas.
Untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah
pada siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan : 1) kemampuan
membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan; 2)
kemampuan mengindentifikasi atau membuat sejumlah (sub-sub) pertanyaan berdasarkan
substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar; 3) kemampuan mengorganisasi hasil-hasil
identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan; dan 4) kemampuan melakukan
kajian secara menyeluruh.
B. Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Siswa Sekolah Dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik tertentu,
bersifat khas dan spesifik. Pada dasarnya setiap siswa adalah individu yang berkembang.
Perkembangan siswa akan dinamis sepanjang hayat mulai dari kelahiran sampai akhir hayat.
Dalam hal in pendidikan maupun pembelajaran sangat dominan memberikan kontribusi untuk
membantu dan mengarahkan perkembangan siswa supaya menjadi positif dan optimal. Setiap
siswa memiliki irama dan kecepatan perkembangan yang berbeda-beda dan bersifat individual.
Perkembangan siswa Sekolah Dasar usia 6 12 tahun yang termasuk pada perkembangan
masa pertengahan (middle childhood) memiliki fase-fase yang unik dalam perkembangannya
yang menggambarkan peristiwa penting bagi siswa yang bersangkutan. Tahapan perkembangan
siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan berikut.
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat, tinggi badan, dan perkembangan
motorik. Siswa pada tingkat Sekolah Dasar, kemampuan motoriknya mulai lebih halus dan
terarah (refined motor skills), tetapi berat badan siswa laki-laki lebih ramping daripada siswa
perempuan karena masa adolesen perempuan lebih cepat daripada laki-laki.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial siswa pada tingkat Sekolah Dasar sudah terasa ada pemisahan
kelompok jenis kelamin (separation of the sexs) sehingga dalam pengelompokkan, siswa
lebih senang berkelompok berdasarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai menurut kriteria
pengelompokan belajar.
3. Perkembangan Bahasa
Pada masa ini perkembangan bahasa siswa terus berlangsung secara dinamis. Dilihat dari
cara siswa berkomunikasi menunjukkan bahwa mereka sudah mampu menggunakan bahasa
yang halus dan kompleks.
4. Perkembangan Kognitif
Di Sekolah Dasar siswa diajarkan berbagai disiplin ilmu bahkan cara-cara belajar baik yang
berorientasi pada peningkatan berpikir logis maupun kemampuan manipulatif. Siswa dapat
melihat beberapa faktor dan mengkombinasikannya dengan berbagai cara untuk mecapai
hasil yang sama.
Perkembangan kognitif pada siswa Sekolah Dasar berlangsung secara dinamis. Untuk
menumbuhkembangkan kemampuan kognitif dalam fase konkret operasional pada siswa
Sekolah Dasar, acuannya adalah terbentuknya hubungan-hubungan logis di antara konsep-
konsep atau skema-skema.
Piaget mengemukakan bahwa pada usia Sekolah Dasar siswa akan memiliki kemampuan
berpikir operasional konkret (concrete operation) yang disebut sebagai masa performing
operation.
5. Perkembangan Moral
Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa Sekolah Dasar adalah kemampuan bertindak
menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu berorientasi pada orang lain yang
dianggap berbuat baik. Bahkan siswa akan melakukan tindakan yang baik apabila orang lain
merasa senang.
6. Perkembangan Eksresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan ungkapan
bermain dan kegiatan seni (art). Siswa Sekolah Dasar sudah menyadari aturan dari suatu
permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina hobinya.
7. Aspek-aspek Intelegensi
Dalam psikologi, teori Gardner (Utami Munandar, 1999; 265) membedakan jenis intelegensi.
Dalam kehidupan sehari-hari itu tidak berfungsi dalam bentuk murni tetapi setiap individu
memiliki campuran yang unik dari ketujuh intelegensi tersebut. Aspek-aspek intelegensi
tersebut dapat ditumbuhkembangkan pada setiap siswa. Aspek intelegensi tersebut
diantaranya adalah :
a. Intelegensi linguistik, yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan bahasa, termasuk
kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kata, dan kegunaan fungsi-fungsi bahasa.
b. Intelegensi logis-matematis, yaitu kemampuan untuk menjajaki pola-pola, kategori, dan
hubungan-hubungan dengan manipulasi objek-objek atau simbol-simbol, dan kepekaan
kemampuan berpikir logis.
c. Intelegensi spasial, yaitu kemampuan untuk mengamati secara mental, memanipulasi
bentuk dan objek; atau kemampuan mempersepsi dunia ruang visual secara akurat dan
melakukan transformasi persepsi tersebut.
d. Intelegensi musik, yaitu kemampuan untuk menikmati, mempertunjukkan atau mengubah
musik termasuk kemampuan menghasilkan dan mengekpresikan ritme nada dan bentuk-
bentuk ekspresi musik.
e. Intelegensi fisik-kinestetik, yaitu kemampuan untuk menggunakan keterampilan motorik
halus dan kasar dan halus dalam olah raga seni dan produk-produk seni pertunjukan serta
keterampilan meliputi kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek
secara terampil.
f. Intelegensi intrapribadi, yaitu kemampuan untuk memperoleh akses terhadap pemahaman
perasaan, impian dan gagasan-gagasan diri sendiri, dan memahami kekuatan maupun
kelemahan diri sendiri.
g. Intelegensi interpribadi, yaitu suatu kemampuan untuk mengamati dan merespons suasana
hati, temperamen, dan motivasi orang lain, serta memahami hubungan dengan orang lain.
8. Aspek Kebutuhan Siswa
Selain aspek perkembangan siswa yang telah dikemukakan di atas juga perlu
dipertimbangkan aspek kebutuhan siswa sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
materi apa yang akan dipelajari siswa. Secara umum ada dua kebutuhan siswa : 1) psiko-
biologis yang dinyatakan dalam keinginan, minat, tujuan, harapan dan masalahnya; 2) sosial
yang berkaitan dengan tuntutan lingkungan masyarakat, biasanya menurut pandangan orang
dewasa.
Topik ini akan membahas tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yang merupakan topik
lanjutan dari karakteristik proses belajar dan fase-fase perkembangan di Sekolah Dasar. Topik ini
menyajikan ciri-ciri beberapa pembelajaran di Sekolah Dasar sebagai gambaran aplikasi pembelajaran di
Sekolah Dasar.
Apabila Anda merasa telah menguasai karakteristik proses belajar dan tahapan perkembangan di
Sekolah Dasar selanjutnya Anda perlu mempelajari karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar.
Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1. Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat konkret atau
kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Dalam kurikulum 2004 pembelajaran
dilakukan dengan pendekatan tematik.
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta atau dari
kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1 dan 2.
3. Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep atau prinsip-
prinsip penerapannya.
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 3
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
A. Model-model Belajar
Empat model belajar yang dapat membantu dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar yaitu belajar kolaboratif, belajar kuantum,
belajar kooperatif serta belajar tematik.
1. Belajar Kolaboratif
a. Hakikat Belajar Kolaboratif
Terjadi belajar kolaboratif yaitu apabila dua orang atu lebih bekerja sama ,
memecahkan masalah bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur yang penting dalam
belajar kolaboratif yaitu;
pertama, adanya tujuan yang sama sehingga siswa menentukan strategi bersama
untuk memecahkan masalah yang diberikan guru. Adanya diskusi yaitu saling bertukar
fikiran untuk mencari jalan keluar dan menetapkan keputusan bersama. Kedua,
ketergantungan yang positif, maksudnya setiap anggotakelompok hanya dapat berhasil
mencapai tujun apabila seluruh anggot bekerja sama. Dengan demikian, dalam kegiatan
kolaboratif, ketergantungan individu sangat tinggi.
Dalam menerapkan belajar kolaboratif, terdapat prinsip-prinsip belajar sebagai
berikut :
1) Mengajarkan ketrampilan kerja sama , mempraktikan, dan balikan diberikan dalam hal
seberapa bak ketrampilan ketrampilan digunakan
2) Kegiatan kelas ditingglkan untik meaksanakan kelompok yang kohesif
3) Individu-individu diberi tanggung jawab untuk kegiatan belajar dan perilaku masing-
masing
Strategi-strategi yang berkaitan dengan ketiga prnsip tersebut tidak ekseklusif,
namun dilaksanakan dengan cara siklus, misalnya menunjukkan ketrampiln koopertif
sekaligus melaksanakan kekohesifan dan tangung jawab.
b. Manfaat Belajar Koperatif
(1) Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok karena interaksi dalam kelompok
merupakan faktor berpengruh terhadap penguasaan konsep
(2) Belajar memecahkan maslah bersama dalam kelompok
(3) Memupuk rasa kebersamaan antar siswa
(4) Meningkatkan kebranian memunculkan ideatau pendapat untuk memecahkan masalah
bagi setiap individu yang diarahkan untuk mengajarkan atau memberi tahu kepada
teman kelompoknya jika mengetahui dan menguasai permasalahan.
(5) Memupuk rasa tangung jawab individu dalam mencapai suatu tujuan bersama dalam
bekerja agar tidak tumpang tindih atau perbedaan pendapat yang prinsip
(6) Setiap anggota meliht dirinya sebagai milik kelompok yang merasa memiliki tanggung
jawab karena kebersamaan dalam belajar mereka juga sangat memperhatikan
kelompok.
2. Belajar Kuantum
a. Hakikat Belajar Kuantum
Model belajar ini muncul untuk menanggulangi kebosanan. Belajar kuantum
mempunyai prinsip bahwa sugesti dapat mempengaruhi hasil belajar dan setiap detail
apapun memberikan sugesti positif dan negatif. Pembelajaran kuantum mengedepankan
unsur-unsur kebebasan, santai, menakjubkan, menyenangkan dan menggairahkan. Indikator
keberhasilan pembelajaran kuantum adalah siswa sejahtera. Siswa dikatakan sejahtera kalau
aktivitas belajarnya menyenangkan dan menggairahkan.
b. Prinsip Utama Pembelajaran Kuantum
(1) Segala yang ada disekelilingnya mengirimkan pesan tentang belajar.
(2) Bertujuan mengembangkan kecakapan siswa dalam mata pelajaran
(3) Mempunyai modal pengalaman sebelum ia belajar tentang materi apa yang telah
dipelajari.
(4) Menghargai setiap usaha siswa agar siswa merasa nyaman sehingga anak menjadi tahu
bagian ana yang mendapatkan penghagaan
(5) Merayakan setiap keberhasilan sebagai umpan balik kemajuan belajar dan
meningkatkan asosiasi emosi positif, bisa dilakukan dengan cara tepuk tangan, berterik
hore 3 kali dan lain sebagainya.
c. Manfaat Belajar Kuantum
(1) Suasana kelas menyenangkan sehingga siswa bergaiah belajar
(2) Siswa dapat memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekelilingnya sebagai pendorong
belajar.
(3) Siswa belajar sesuai gaya belajar masing-masing.
(4) Apa pun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai.
3. Belajar Kooperatif
a. Hakikat Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga
siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga
anggotanya yang lain. Idenya sangat sederhana, anggota kelas diorganisasikan ke dalam
kelompok-kelompok kecil setelah menerima pembelajaraan dari guru. Kemudian para
siswa itu mengerjakan tugas sampai semua anggota kelompok berhasil memahaminya.
Kegiatan kooperaktif dapat dikatakan eksis apabila dua orang atau lebih bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama.
b. Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif
(1) Kesamaan Tujuan
Tujuan yang sama pada anak-anak dalam kelompok membuat kegiatan belajar lebih
kooperatif.
(2) Ketergantungan Positif
Ketergantungan antara individu-individu dapat dilakukan dengan cara
a. Tetapkan peran kelompok yang terdiri dari pengamat, penjelas dan perekam.
b. Membagi tugas menjadi sub tugas untuk melengkapi keberhasilan tugas.
c. Menilai kelompok sebagai satu kesatuan yang teriri dari individu-individu.
d. Struktur tujuan kooperatif dapat dikoordinasikan dengan menggunakan kelompok
belajar kooperatif, menghindari pertentangan satu sama lain.
e. Menciptakan situasi pantasi yang menjadikan kelompok bekerja sama untuk
membangun kekuatan imajinatif, dengan aturan yang ditetapkan situasi.
c. Manfaat Belajar Kooperatif
a. Meningkatkan hasil belajar mengajar
b. Meingkatkan hubunngan antar kelompok,
c. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar
d. Menubuhakan realisasi kebutuhan pebelajar untuk belajar berfikir
e. Memudahkan dan menerapkan pengetahuan dan ketrampilan.
f. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas
g. Relative murah kaena tidak memerlukan biaya khusus untuk menerapkannya.
d. Keterbatasan Pembelajaran Kooperatif
a. Memerlukan waktu yang cukup bagi setipa siswa untuk bekerja dalam tim
b. Memerlukan latihan agar siswa terbiasa belajar dalam tim
c. Model belajar ini harus sesuai dengan pembahasan materi ajar
d. Memerlukan format penilaian belajar yang berbeda
e. Memerkulan kemampuan khusus bagi guruuntuk mengkaji berbgai teknik pelaksanaan
belajar kooperatif
4. Belajar Tematik
a. Hakikat Belajar Tematik
Belajar tematik adalah kegiatan belajar yang dirancang sekitar ide pokoko (tema) dan
melibakan beberapa bidang studi yang berkaitan dengan tema. Pappas (1995) mengatakan
bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang digunakan guru untuk
mendorong partisipasi aktif pebelajar dalam kegiatan-kegiatan yang difokuskan pada suatu
topic yang disukai pebelajar dan dipilih untuk belajar.
b. Prinsip Belajar Tematik
Meinbach (1995) mengataan bahwa pembelajaran tematik mengombinasikan struktur,
urutan, strategi yang diorganisasikan dengan baik. Belajar tematik merupakan cara untuk
mencapai keterpaduan kurikulum dan juga mencerminkan pola-pola berpikir, tujuan, dan
konsep-konsep umum bidang ilmu.
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik
(1) Memberikan pengalaman langsung dengan objek yang nyata vagi pebelajar untuk
menilai dan memenipulasi.
(2) Menciptakan kegiatan dimana anak menggunakan semua pemikirannya
(3) Embangun kegitan sekitar minat umum pebelajar
(4) Memberikan kesempatan bermain untuk menerjemahkan pengalaman ke dalam
pengertian.
(6) Menemukan cara-cara untuk melibatkan anggota keluarga pebelajar
d. Perlunya Pembelajaran Tematik, Khususnya di Sekolah Dasar
(1) Siswa SD kelas awal meahami konsep secara utuh, global, peningkatan kecerrdasan dn
makin terperincinya sert spesifik pemahamannya terhadap konsep tertentu
(2) Kenyataan hidup sehari-hari menampilkan fakta yang utus dan tematis
(3) Ada konteksnya
(4) Guru SD addalah guru kelas, akan lebih mudah mengajar satu konsep secara utuh, akan
sulit mengajar sub-sub konsep secara terpisah-pisah.
e. Manfaat Belajar Tematik
(1) Mendorong pebelajar memanfaatkan suatu konteks dn literature yang luas
(2) Melihat hubungan ide dan konsep
(3) Meningkatkan pemahaman pebelajar terhadap apa yang dipelajari.
(4) Memberikan kesempatan nyata kepada pebelajar untuk membentuk latar belakang
informasi sendiri dalam rangka membangun pengetahuan baru.
f. Inkuiri Sosial
Model ini dirancang dengan maksud mengajarkan informasi, konsep-konsep, dan cara
berfikir dan studi tentang nilai sosial dengan menggabungkan tugas yang menggabungkan
aspek kognitif dan sosial.
b. Pembelajaran Langsung
Pernyataan tujuan pembelajaran disampaikan langsung kepada siswa, serangkaian
kegiatan yang jelas berkaitan dengan tujuan, monitoring yang cermat dari kemajuan
belajar, balikan tentang hasil belajar, serta taktik untuk penilaian yang lebih efektif
dikaitkan dengan serangkaian panduan untuk memperoleh kegiatan belajar.
c. Belajar Memulai Simulasi : Latihan dan Latihan Sendiri
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic.
Salah satu diantaranya adalah model teori-ke-praktik dan yang lain adalah simulasi.
Simulasi dibentuk dari deskripsi situasi riil kehidupan lingkungan yang lebih kecil
diciptakan untuk situasi pembelajaran. Terkadang cara membawakan dielaborasi.
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 4
PROSEDUR PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
TUGAS RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4105 / MODUL 4
PROSEDUR PEMBELAJARAN
Adalah peranan penting dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam
kurikulum kegiatan inti pembelajaran di arahkan pada peroses pembelajaran hendaknya
melibatkan siswa sebnyak mungkin, yang memenuhi kebutuhan siswa baik secara individual
maupun perkelompok untuk itu kegiatan inti hendaknya merupakan kegiatan yang bervariasi.
1. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran klasikal
a. Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal
1. Sistematis
2. Perhatian dan aktivitas
3. Media pembalajaran
4. Latihan atau penugasan
b. Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
1. Menyajikan bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi
2. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bahan pelajaran yang lain dengan cara menghubungkan atau mengaitkan materi
yang sedang dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan pelajaran yang lain atau
dengan pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.
2. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok
a. Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
1. Adanya topik dan permasalahan
2. Pembentukan kelompok
3. Kerja sama
4. Perhatian
5. Motivasi
6. Sumber belajar dan fasilitas
7. Latihan dan tugas
b. Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok
1. Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran
2. Mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan
3. Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
4. Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok
5. Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil pada seluruh
kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
Kegiatan ini di lakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi oleh
siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang di harapkan kegiatan ini harus di
laksanakan secara sistem matis,efektif,efisien,dan fleksibel.kegiatan yang dapat di laksanakan
dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah :
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
Biasanya dilakukan dengan cara merangkum dengan memperhatiakan :
a. Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar
b. Singkat, jelas dan bahasanya mudah dipahami
c. Kesimpulan /rangkuman tidak keluar dari topik
d. Menggunakan waktu sesingkat mungkin
2. Melaksanakan penilaian
Kegiatan tidak lanjut yang dapat di lakukan guru :
1. Memberikan tugas atau latihan
2. Menjelaskan kembali bahan ajaran yang belum di kuasai
3. Menugaskan membacakan materi yang tertentu
4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
5. Mengungkapkan topik bahasan yang akan datang
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 5
PEMILIHAN METODE MENGAJAR
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
TUGAS RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4105 / MODUL 4
B. Metode Diskusi
Metode ini sering digunakan dalam pembelajaran kelompok atau kerja kelompok
yang di dalamnya melibatkan beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan atau
tugas atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
menggunakan pendekatan CBSA atau keterampilan proses. Metode mengajar diskusi
merupakan cara mengajar yang dalam pembahasan dan penyajian materinya melalui suatu
problema tau pertanyaan yang harus diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan
secara bersama.
1. Karakteristik
Tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah lebih banyak berperan sebagai pembimbing,
fasilitator atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi
efektif.
2. Prosedur
Lihat kembali Model Prosedur Pembelajaran
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Kemampuan guru yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan pembelajaran diskusi
yaitu:
a. Mampu merumuskan permasalahan sesuai kurikulum yang berlaku
b. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan
serta menarik kesimpulan
c. Mampu mengelompokan siswa sesuai dengan kebutuhan permasalahan dan
pengembangan kemampuan siswa
d. Mampu mengelola pembelajaran melalui diskusi
e. Menguasai permasalahan yang didiskusikan
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang pelaksanaan
diskusi, diantaranya:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat dalam berdiskusi
b. Mampu melaksanakan diskusi
c. Mampu menerapkan belajar secara bersama
d. Mampu mengeluarkan isi pikiran atau pendapat/ide
e. Mampu memahami dan menghargai pendapat orang lain
4. Keunggulan
Beberapa keunggulan penggunaan metode diskusi, diantaranya metode ini dapat
memfasilitasi siswa agar dapat, yaitu:
a. Bertukar pikiran
b. Menghayati permasalahan
c. Merangsang siswa untuk berpendapat
d. Mengembangkan rasa tanggung jawab
e. Membina kemampuan berbicara
f. Belajar memahami pendapat atau pikiran orang lain
g. Memberikan kesempatan belajar
5. Kelemahan
Dalam metode diskusi pun masih ada kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan
perlu diantisipasi oleh para guru, diantaranya:
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka tidak akan efektif
c. Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
d. Yang aktif hanya siswa tertentu saja
D. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat
mempelajarinya secara proses.
Demonstrasi digunakan semata-mata hanya untuk:
1. Mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak
2. Mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara tepat
3. Meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bisa digunakan
4. Membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur
1. Karakteristik
Dalam pelaksanaan metode mengajar demonstrasi, selain guru yang akan menjadi model
juga dapat mendatangkan nara sumber yang akan mendemonstrasikan objek materi
pelajatan, dengan syarat harus menguasai bahan materi yang didmonstrasikan, serta
mengutamakan aktivitas siswa untuk melakukan demonstrasi tersebut.
2. Prosedur
Prosedur metode demostrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:
a. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
c. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa
d. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan/atau latihan) terhadap hasil demonstrasi
e. Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Demonstrasi
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan demonstrasi,
diantaranya:
a. Mampu secara proses dalam melaksanakan demonstrasi materi atau topik yang
dipraktikkan
b. Mampu mengelola kelas dan menguasai siswa secara menyeluruh
c. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
d. Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang demonstrasi,
diantaranya:
a. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang akan
didemonstrasikan
b. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan
c. Mampu mengamati proses yang didemonstrasikan
d. Mampu mengidentifikasikan kondisi dan alat yang digunakan dalam demonstrasi
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar demonstrasi dapat dicapai apabila kondisi
pembelajaran diciptakan secara efektif, diantaranya:
a. Siswa-siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
c. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis
d. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek
e. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh para guru jika
akan menerapkan metode demonstrasi, diantaranya:
a. Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang konkret saja
b. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif
c. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya
d. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba melakukan praktik yang
didemonstrasikan
E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan
materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses.
Eksperimen dapat dilakukan secara kelompok maupun individu di dalam laboratorium atau
di kelas atau di luar kelas.
1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu yang
sebenarnya karena esensi pembelajaran ini adalah mencobakan sesuatu objek. Untuk
mendukung keberhasilan pembelajaran eksperimen segala sesuatunya perlu dipersiapkan
dan dikondisikan secara maksimal.
2. Prosedur
Prosedur metode eksperimen dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan alat bantu
b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan
c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembarab kerja/pedoman eksperimen
yang disusun secara sistematis
d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya
jawab, dan/atau tugas
e. Kesimpulan
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik,
diantaranya:
a. Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan
kesimpulan serta membuat laporan eksperimen
b. Menguasai konsep yang dieksperimenkan
c. Mampu mengelola kelas
d. Mampu menciptakan kondisi pembelajaran eksperimen secara efektif
e. Mampu memberikan penilaian secara proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen
dalah dapat:
a. Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar
b. Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen
c. Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras
d. Mampu menulis, membaca dan menyimak dengan baik
4. Keunggulan
Keunggulan implementasi metode mengajar eksperimen, diantaranya dapat:
a. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa
c. Membuat pembelajaran bersifat aktual
d. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
5. Kelemahan
Kelemahan dan kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi oleh guru,
diantaranya:
a. Memerlukan alat dan biaya
b. Memerlukan waktu relatif lama
c. Sangat sedikit sekolah yang memiliki fasilitas eksperimen
d. Guru dan siswa banyak yang belum terbiasa melakukan eksperimen
Pada hakikatnya anda perlu memahami apa dan bagaimana hubungan antara pengalaman belajar
(learning experinces) dengan metode mengajar. Dalam mengidentifikasi hubungan pengalaman
belajar dengan metode mengajar kita perlu mengingat beberapa hakikat belajar itu sendiri.
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktivitas
2. Hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku siswa (behavioral
changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampialnnya.
3. Pengalaman dalam belajar ditekankan pada interaksi antara siswa dengan lingkungannya.
Apabila kita perhatikan banyak sekali prinsip-prinsip yang bisa kita gunakan, diantaranya:
1. Belajar memerlukan perhatian, pemusatan pikiran dan perasaan terhadap suatu objek
2. Belajar memerlukan motivasi
3. Belajar memerlukan aktivitas yang maksimal
4. Belajar memerlukan feedback (tanggapan)
5. Belajar terjadi secara bertahap
6. Belajar pada dasarnya terjadi secara individual
MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
TUGAS RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4105 / MODUL 6
MEDIA PEMBELAJARAN
a. Opaque Projection
Adalah proyektor yang mampu memproyeksikan benda-benda dan gambar/huruf dari
halaman buku atau majalah atau lembar kertas biasa.
b. OHP dan Slide projection
Dapat memproyrksikan gambar-gambar dan huruf-huruf melalui lembar plastic yang
tembus cahaya (transparan).
2. Media visual tidak diproyeksikan (Non Projected Visual)
a. Gambar fotografik
Termasuk ke dalam gambar diam atau mati (still pictures), misalnya gambar tentang
manusia, binatang, tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
Keuntungan yang dapat diperoleh yaitu :
1. Dapat menterjemahkan ide/gagagsan yang sifatnya abstrak menjadi lebih realistik
2. Banyak tersedia dalam buku-buku (termasuk buku teks), majalah, surat kabar,
kalender, dll.
3. Mudah menggunakannya dan tidak memperlukan peralatan lain.
4. Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa mengeluarkan biaya untuk pengadaannya.
5. Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua mata pelajaran/disiplin
ilmu.
Keterbatasan media gambar fotografik yaitu :
1. Terkadang ukuran gambarnya terlalu kecil jika digunakan pada suatu kelas yang
memliki banyak siswa
2. Merupakan media 2 dimensi yang tidak bias menimbulkan kesan gerak.
b. Grafis (Graphic)
Unsure-unsur yang terdapat pada media grafis adalah gambar dan tulisan. Media ini
dapat digunakan untuk mengungkapkan fakta atau gagasan melalui penggunaan kata-
kata, angka, dan bentuk simbol (lambang). Karakteristik media ini adalah sederhana,
menarik perhatian, murah dan mudah disimpan atau dipergunakan.
1. Grafik
Merupakan gambar yang sederhana untuk menggambarkan data kuantitatif yang
akurat dan mudah untuk dimengerti.
a) Grafik batang
Merupakan jenis yang paling sederhana dan mudah dibuat.
b) Grafik pictorial
Adalah bentuk grafik dimana jumlah data yang dipertunjukkannya dalam bentuk
gambar-gambar.
c) Grafik lingkaran
Digunakan untuk memperlihatkan bagian-bagian dari keseluruhan dalam bentuk
lingkaran.
d) Grafik garis
Adalah grafik yang paling teliti dan akurat dari semua jenis grafik, terutama
dalam menghubungkan dua rangkaian data.
2. Bagan (Chart)
Biasanya dirancang unruk menggambarkan atau menunjukkan suatu idea atau
gagasan melalui garis, simbol, dan kata-kata singkat.Fungsi utama dari bagan adalah
menunjukkan hubungan, perbandingan, perkembangan, klasifikasi, dan organisasi.
a) Bagan Pohon (Tree Chart)
Jenis bagan ini digunakan untuk menjelaskan bahwa sesuatu dapat diuraikan
menjadi berbagai bagian yang saling berkaitan, misalnya tentang silsilah raja-raja
Mataram.
b) Bagan Arus (Flowchart)
Bagan ini untuk menjelaskan atau mempertunjukkan suatu fungsi, hubungan atau
suatu proses.
c) Bagan Tabel
Merupakan daftar nama-nama yang disusun secara berurutan untuk
memperbandingkan secara kronologis, misalnya table yang menunjukkan tentang
garis waktu.
d) Bagan Organisasi
Menggambarkan struktur suatu organisasi, misalnya struktur organisai badan
pemerintah.
3. Diagram
Merupakan suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
tentang tata kerja dari suatu benda, terutama dengan garis-garis.
4. Poster
Merupakan kombinasi visual yang terdiri atas gambar pesan/tulisan, biasanya
menggunakan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan sebagai
pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera, memotivasi, peringatan
atau menangkap perhatian siswa yang walaupun dilihat sekilas namun mampu
menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
5. Kartun (Cartoon)
Merupakan penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang,
gagasan atau situasi yang dirancang untuk membentuk opini siswa.
c. Media 3 Dimensi
1. Media Realia
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan
pengalaman secara langsung kepada siswa (Direct Experience). Contohnya
tumbuhan, binatang.
2. Model
Adalah media dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Model terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat (solid model), model
penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working
model), model mock-up dan diaroma.
B. Media Audio
Adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk
mempelajari bahan ajar. Jenis media audio terdiri atas program kaset suara (audio cassette),
CD audio dan program radio.
Beberapa pertimbangan menggunakan media audio, diantaranya adalah :
1. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik mereka yang sudah mempunyai
kemampuan berpikir abstrak
2. Media ini memerlukan pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibanding media yang
lainnya
3. Karena sifatnya yang auditif diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual,
sedangkan kontrol belajar bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata,
bahasa, dan susunan kalimat.
C. Media Audiovisual
Merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Contohnya
program video/televisi pendidikan, video/televisi instruksional, program slide suara (sound
slide), dan program CD interaktif.
2) Model Penampang
Mempertunjukkan bagaimana sebuah objek terlihat apabila bagian permukaan objek
tersebut diangkat/dipotong untuk mengetahui susunan di dalamnya. Contoh model
lapisan bumi, model batang suatu tumbuhan.
3) Model Susun
Merupakan susunan yang terdiri atas beberapa objek yang lengkap/sedikitnya suatu
bagian penting dari objek tersebut. Contoh torso yang memperlihatkan anatomi
tubuh manusia dan susunan dari suatu bel listrik.
4) Model Kerja
Merupakan tiruan yang memperlihatkan proses kerja dari suatu objek studi. Contoh
model pesawat telepon, perahu dayung.
5) Mock up
Merupakan penyederhanaan dari susunan bagian pokok suatu proses yang lebih
rumit. Susunan nyatanya diubah sehingga proses itu mudah dimengerti siswa.
Contoh perangkap tikus, jaringan listrik pedesaan, sistem irigasi.
6) Diorama
Adalah sebuah bentuk tiruan 3 dimensi mini yang bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang suatu susunan/keadaan yang sebenarnya. Contoh interior pada
sebuah gua, pemandangan alam.
c. Media Realia (Benda-benda Nyata)
Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan
pengalaman langsung kepada siswa.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan apabila tertarik untuk menggunakan media 3
dimensi :
1. Gunakan objek tersebut sesuai dengan kompetensi/tujuan yang dicapai dalam proses
pembelajaran
2. Gunakan hanya objek-objek yang tepat atau cocok saja
3. Apabila menggunakan beberapa objek , hendaknya objek tersebut satu sama lain
berhubungan.
C. Pemeliharaan Media Pembelajaran
1. Media Grafis, seperti bagan, diagram, grafik, poster dan kartun yang dibuat dengan
ukuran cukup besar dan bisa diberi bingkai atas dan bawahnya.
2. Dalam rangka upaya pemeliharaan dan kepraktisan dalam penggunaan media grafis bisa
diupayakan dengan pembuatan display/papan penyajian. Display ini nisa berupa papan
planel, papan buletin.
3. Apabila pihak sekolah memiliki dana yang cukup memadai sebaiknya disediakan ruang
tertentu untuk penyimpanan berbagai media pembelajaran. Ruang tersebut bisa juga
berfungsi sebagai pusat media (media center)/pusat sumber belajar (learning resources
center) pada tingkat sekolah.
A. Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), lingkungan diartikan sebahai bulatan yang
melingkungi (melingkar). Pengertian lainnya lingkungan adalah sekalian yang terlingkung di
suatu daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris, lingkungan ini cukup beragam diantaranya
adalah istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment. Artinya
kurang lebih berkaitan dengan keadaan/segala sesuatu yang ada di sekitar/sekeliling.
Lingkungan itu sendiri terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), antibiotik (benda
mati) dan budaya manusia.
B. Nilai Lingkungan
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan
untuk menunjang kegiatan belajar secara lebih optimal.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar
diantaranya yaitu:
1. menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya wawasannya, tidak
terbatas oleh empat dinding kelas dan kebenaran lebih akurat.
2. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik, tidak membosankan.
3. Belajar akan lebih bermakna (meaningfull learning) sebab siswa dihadapkan dengan
keadaan yang sebenarnya.
4. Aktivitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya menggunakan berbagai
cara, seperti proses mengamati, bertanya/wawancara.
5. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya.
C. Jenis Lingkungan
Lingkungan sosial sangat tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan. Lingkungan sosial ini berkenaan dengan interaksi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat, misalnya dalam hal-hal berikut.
1. Mempelajari organisasi-organisasi sosial yang ada di masyrakat sekitar sekolah/karang
taruna.
2. Mengenal adat istiadat, kebiasaan dan mata pencaharian penduduk sekitar
3. Mempelajari kebudayaan termasuk kedenian yang ada di sekitar sekolah
4. empelajari struktur pemerintahan setempat (RT, RW, desa/kelurahan, kecamatan)
5. Mengenal kehidupan beragam dan system nilai yang dianut penduduk sekitar
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang bersifat alamiah seperti sumber daya alam (air,
hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan (flora), hewan (fauna), sungai, dll.
D. Teknik Menggunakan Lingkungan
Beberapa teknik yang dapat dilakukan yaitu:
1. Melakukan kegiatan karyawisata/fieldtrip yaitu mengunjungi lingkungan yang dijadikan
objek studi tertentu sebagai bahan integral dari pelaksanaan kurikulum.
2. Melaksanakan kegiatan perkemahan (school camping).
3. Melakukan kegiatan survei yaitu mengunjungi objek tertentu yang relevan dengan tujuan
pembelajaran.
4. Melakukan praktik kerja pada tempat-tempat pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah.
5. Mengadakan suatu proyek pelayanan kepada masyarakat, seperti membantu dalam hal
kebersihan lingkungan.
E. Prosedur Pemanfaatan Lingkungan
Ada 3 langkah yang bias ditempuh untuk menggunakan lingkungan yaitu :
1. Perencanaan
Langkah perencanaan dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dpat
dilakukan melalui cara sebagai berikut:
a. Menentukan kompetensi/tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa berkaitan
dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Misalnya tujuan yang ingin
dicapai agar siswa dapat menjelaskan proses kerja dari suatu pembangkit tenaga listrik
sederhana.
b. Menetukan objek yang dipelajari/dikunjungi. Seperti jaraknya tidak terlalu jauh, tidak
memerlukan waktu yang terlalu lama, biaya murah.
c. Merumuskan cara belajar/bentuk kegiatan yang harus dilakukan siswa selama
mempelajari lingkungan. Seperti mencatat apa yang telah terjadi, mengamati suatu
proses, melakukan wawancara, membuat sketsa, dll.
d. Menyipkan hal-hal yang sifatnya teknis, seperti tata tertib kegiatan yang harus dipatuhi
siswa, perijinan untuk mengadakan kegiatan.
2. Pelaksana
Langkah pelaksanaan yaitu melakukan berbagai kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai
dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Apabila kegiatan yang dilakukan adalah
karyawisata/survei objek tertentu , kegiatan diawali dengan penjelasan para petugas
mengenai objek yang dikunjungi.
Apabila objek yang dikunjungi sifatnya bebas dan tidak memerlukan petugas khusus yang
mendampingi, seperti kegiatan berkemah/pelayanan kepada masyarakat, para siswa bias
langsung mempelajari objek studi.
3. Tindak Lanjut
Langkah terakhir yaitu tindak lanjut dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan.
Langkah ini bias berupa kegiatan belajar di dalam kelas untuk mendiskusikan hasil-hasil
yang telah diperoleh dari lingkungan.
Demianlah beberapa aspek dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang
sangat bermafaat bagi siswa terutama untuk memberikan motivasi belajar, serta
menumbuhkan sikap dan apresiasi terhadap
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 7
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
A. RASIONALITAS
Guru perlu menguasai keterampilan beratnya karena
a. Guru cendrung mendominasi kelas dengan ceramah
b. Meningkatnya keterlibatan siswa
c. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d. Mendominasi kelemahan siswa
e. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
f. Membantu siswa menggunakan pendapat dengan bahan yang baik
MODUL 8
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 2
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
A. RASIONAL
Mengelola kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang
memungkinkan terciptanya dan terpliharanya kondisi belajar yang optimal,kondisi belajar
yang optimal sangat menentukan kehasilannyakegiatan pembelajaran.oleh karna itu, guru
perlu menguasai keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.
B. PENGERTIAN
Pengelolaan kelas didefinisikan berdasarkan pendekatannya yaitu :
1. Pendekatan Otoriter
2. Pendekatan Permisif
3. Pendekatan Motivasi Tingkah Laku
4. Pendekatan Proses Penciptaan Iklim Sosioemosional
5. Pendekatan Perilaku Siswa
C. KEGIATAN PENGELOLAAN DAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL
kegiatan pembelajaran dapat di badakaan menjadi dua kegiatan yang terintegrasi ,yaitu
kegiatan pengelolaan dan. Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan yang bertujuan
menciptakan dan memelihara kondisi agar pembelajaran efektif, sedang kegiatan intruksional
adalah kegiatan membantu siswa memperoleh kemampuannya. Kegiatan instruksional harus
di selesaikan secara intruksional , sedangkan kegiatan pengelolaaan harus di selesaikan
secara pengelola.
D. KOMPONEN-KOMPENEN KETERAMPILAN
1. Keterampilan yang bersipat preventip ketrampilan yang terkait dengan usaha mencegah
terjadinya gangguan,yang dapat di tunjukan dengan :
a. menunjukkan sikap tanggap
b.membagi perhatian;
c. memusatkan perhatian kelompok
d.memberikan petunjuk yang jelas
e. menegur
f. memberikan penguatan
2. Keterampilan yang bersipat represif, yang berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan
yang muncul,yang dapat dilakukan melalui 3pendekatan berikut:
a. modifikasi tingkah laku ,yang mencakup:
o meningkapkan tingkah laku yang di harapkan.
o mengajarkan tingkah laku yang baru, dan
o mengurangi /menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan
b. pengelola kelompok, yang menekankan pada pemecahan masalah melalui diskusi
kelompok.
c. menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Agar dapat mengelola kelas secara efektip guru harus memperhatikan beberapa hal, antara
lain :
1) kehangatan dan antusiasime,
2) tindakan guru yang menggugah,
3) penggunaan variasi mengajar,
4) keluwesan,
5) pendekatan/tekhnik harus logis
6) menekankan hal-hal positif,
7) guru menjadi contoh penanaman disiplin,
Kegiatan belajar 4 : KETERAMPILAN MEAGAJAR KELOMPOK KECIL DAN
PERORANGAN
A. RASIONAL
Pada dasarnya , siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan yang
lainnya.untuk melanyani perbedaan ini , diperlukan variasi dan perorganisasian kegiatan klasikal,
Penyeimbang hak dan kewajiban.
B. PENGERTIAN
Perorganisasian kegiatan klasikal, kelompok kecil, perorangan dapat di buat berbagai
variasi ,sesuai dengan topik / tujuan, kemampuan siswa, serta kemampuan dan fasilitas yang ada.
Kegiatan klasikal, kelompok kecil, perorangan ditandaindengan ciri-ciri :
1. ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antarsiswa
2. siswa belajar dengan kecepatan,kemampuan ,cara, dan minat sendiri
3. siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4. siswa dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran .
Guru dapat melaksanakan kegiatan ini harus berperan sebagai :
1. Organisator
2. Sumber informasi
3. Pendorong (motivator)
4. Penyedia materi dan kesempatan belajar
5. Pendiagnosisi kesulitan siswa
C. VARIASI PENGORGANISASIAN
Penerapan Belajar ini membutuhkan perubahan peran guru sekaligus perbahan pengelolaan,
yang disesuaikan dengan hakikat topik, tujuan belajar, kebutuhan siswa dan ketersediaan
sarana dan bahan ajar. Pengorganisasian ini dapt dikelompokkan dalam beberapa model yaitu
model A, model B, model C maupun model D
D. KOMPONEN KETERAMPILAN
Agar dapat mengelola kegiatan kelompok kecil dan perorangan, guru harus menguasai
4 kelompok komponen keterampilan sebagai berikut .
1. keterampilan mengadakan mendekatkan secara pribadi.
2. keterampilan mengoganisasikan.
3. keterampilan membimbing dan memudahkan belajar
4. keterampilan merancanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran.
E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Agar mengajarkan kelompok kecil dan perorangan dapat berlangsung dengan baik perlu
memperhatikan :
1. Pembiasaan pengajaran kelompok kecil , disamping klasikal
2. Topik bersifat umum yang didiskusikan
3. Guru melakukan pengorganisasian siswa, materi, sumber, ruangan waktu dll
4. Kegiatan selalu diakhiri kegiatan rangkuman
5. Perlunya guru mengenal siswa secara pribadi
6. Kegiatan bervariasi
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 9
KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
Dalam Random House Websters College Dictionary (1991), Remedial diartikan sebagai intended
to improve poor skill in specified field. Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau kita kaitkan
dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Dari pengertian
tersebut diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remedial
apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalam
kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau dalam menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan.
Her (ujian ulang) dapat dianggap sebagai remedial, apabila sebelum her diberikan, guru
melaksankan kegiatan pembelajran yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang
belum dikuasainya sehingga siswa menguasai kompetensi yang diharapkan. Tetapi, apabila guru
langsung memberikan ujian ulang tanpa melakukan pembelajaran tambahan yang membantu
siswa mengatasi kesulitan yang dihadapinya maka pelaksanaan her tersebut tidaklah termasuk
kegiatan remedial.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan remedial adalah kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi
pelajaran.
Secara umum, tujuan kegiatan remedial adalah sama dengan pembelajran biasa, yaitu membantu
siswa mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan berdasarkan
kurikulum yang berlaku. Secara khusus, kegiatan remedial bertujuan untuk membantu siswa yang
belum menguasai materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran tambahan.
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, kegiatan remedial
memiliki beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan proses pembelajaran. Warkitri, dkk.
(1991) menyebutkan enam fungsi remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran.
Keenam fungsi kegiatan remedial tersebut adalah fungsi korektif, pemahaman, penyesuaian,
pengayaan, akselerasi, dan terapeutik.
1) Fungsi Korektif
Memperbaiki cara mengajar dan cara belajar. Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif bagi
kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memperbaiki cara mengajarnya
dan siswa memperbaiki cara belajarnya. Misalnya, guru mengetahui bahwa yang menyebabkan
siswa belum menguasai materi pelajaran adalah karena kurangnya kesempatan untuk berlatih
maka guru harus memperbaiki kegiatan pembelajarannya dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlatih. Atau apabila siswa tidak menguasai materi karena penjelasan guru
terlalu abstrak maka guru harus menggunakan berbagai metode dan media yang mempermudah
pemahaman siswa terhadap konsep yang dibahas.
2) Fungsi Pemahaman
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam kegiatan remedial akan terjadi
proses pemahaman baik pada diri guru maupun diri siswa. Bagi guru, untuk melaksanakan
kegiatan remedial, guru terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kekurangan kegiatan
pembelajaran yanng dilaksanakannya, serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakannya. Berdasarkan hasil pemahaman ini, guru memperbaiki kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakannya.
Dengan kegiatan remedial siswa akan lebih memahami kelabihan dan kelemahan cara belajarnya.
Sebelum kegiatan remedial, guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan belajarnya. Apakah
mereka memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan
sungguh-sungguh? Dengan pemahaman ini siswa diharapkan akan memperbaiki sikap dan cara
belajarnya sehingga dapat menjadi lebih baik.
3) Fungsi Penyesuaian
Karena semua aspek kegiatan remedial disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik
individu siswa, proses pembelajaran tidak akan menjadi beban bagi siswa melainkan siswa akan
termotivasi belajar dengan giat.
4) Fungsi Pengayaan
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui
kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar. Dalam kegiatan remedial guru dapat
meminta siswa untuk membaca buku lain yanng ada kaitannya dengan materi yang belum
dipahami. Guru juga menerapkan metode mengajar dan alat bantu yang bervariasi. Misalnya,
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi, guru dapat meminta siswa
untuk diskusi atau kerja kelompok atau mungkin dengan menggunakan alat peraga yang
bervariasi. Kegiatan tersebut merupakan pengayaan dalam proses pembelajaran.
5) Fungsi Akselerasi
Kegiatan remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap proses pembelajaran karena melalui
kegiatan remedial guru dapat mempercepat penguasan siswa terhadap materi pelajaran dengan
menambah waktu dan frekuensi pembelajaran. Tanpa remedial siswa yang mengalami kesulitan
dalam pemahaman akan tertinggal oleh temannya yang telah menguasai materi pelajaran.
6) Fungsi Terapeutik
Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melalui kegiatan remedial guru dapat
membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek sosial-pribadi. Biasanya siswa
yang merasa dirinya kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atau terisolasi dalam
pergaulan dengan teman-temannya. Dengan membantu mencapai prestasi belajar yang lebih baik
melalui kegiatan remedial berarti guru telah membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri.
Itulah 6 fungsi kegiatan remedial dalam proses pembelajaran. Dari uraian di atas jelaslah bahwa
kegiatan remedial memiliki fungsi penting dalam membantu pengembangan kemampuan siswa
secara optimal.
Secara sepintas kegiatan remedial tidak jauh berbeda dengan pembelajaran biasa. Guru harus
merumuskan tujuan pembelajaran, mengembangkan alat evaluasi, memilih dan
mengorganisasikan materi pelajaran, dll. Tetapi kalau kita kaji lebih dalam, kedua bentuk
pembelajran tersebut berbeda. Perbedaan kegiatan remedial dengan pembelajaran biasa.
Komponen Pembelajaran
Pembelajaran Biasa
Kegiatan Remedial
TUJUAN
Bersifat individu
MATERI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
EVALUASI
Agar menjadi lebih jelas, marilah kita kaji perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa
dengan menganalisis komponen-komponen suatu pembelajaran. Komponen-komponen tersebut
adalah:
1) Tujuan Pembelajaran
2) Materi Pembelajaran
Materi sesuai dengan kesulitan yang dihadapi. Materi pelajaran dipilih dan diorganisasikan
berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Materi yang dibahas dalam remedial
akan berbeda antara materi untuk siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, sesuai dengan
kesulitan yang dihadapinya.
3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan remedial akan berbeda dari kegiatan pembelajaran biasa.
Dalam pembelajaran biasa, yang berpartisipasi adalah seluruh siswa. Guru memperlakukan siswa
semua sama. Sementara itu, dalam kegiatan remedial, pembelajaran hanya diikuti oleh siswa-
siswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu. Kegiatan remedial ini dapat dilakukan secara
individu atau kelompok sesuai dengan kesulitan dan karakteristik siswa yang mengikuti kegiatan
remedial.
4) Evaluasi
Alat evaluasi bersifat individual dan kelompok. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Alat evaluasi yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran biasanya bersifat klasikal sedangkan dalam kegiatan remedial alat evaluasiya
bersifat individual atau kelompok.
Dari uraian tersebut dapat disimpulan bahwa pembelajaran biasa menerapkan pendekatan
klasikal, sedangkan kegiatan remedial menerapkan pendekatan individual atau kelompok.
Warkitri dkk. (1991) mengemukakan tiga pendekatan dalam kegiatan remedial. Ketiga
pendekatan tersebut adalah pendekatan yang bersifat preventif, kuratif, dan pengembangan.
Berikut ini akan dibahas ketiga pendekatan tersebut.
Kegiatan remedial dipandang bersifat preventif apabila kegiatan remedial dilaksanakan untuk
membantu siswa yang diduga akan mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan. Kegiatan remedial yang bersifat preventif dilaksankan sebelum kegiatan
pembelajaran biasa dilaksankan.
Guru yang sudah berpengalaman, dari keakrabannya dengan siswa, telah mengetahui kelemahan
siswanya. Dari beberapa kegiatan guru mengetahui bahwa siswa A mempunyai kelemahan dalam
mengerjakan soal-soal matematika sehingga guru memberi kesempatan untuk berlatihh lebih
banyak lagi. Bagi yang belum banyak pengalaman, anda dapat menggunakan jeni
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 10
PENGELOLAAN KELAS
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
PENGELOLAAN KELAS
A.Hakikat Pengelolaan Kelas
Istilah pengelolaan kelas (classroom management) dapat didefinisikan beragam tergantung dari
sudut pandang yang dipakai. Pendekatan otoriter (authority approach) memandang pengelolaan
kelas sebagai kegiatan guru untuk mengontrol tingkah laku siswa. Menurut pendekatan ini, tugas
guru adalah menciptakan dan memelihara aturan di dalam kelas melalui penerapan disiplin
(Weber, 1977). Guru yang menganut pendekatan otoriter akan menghukum setiap siswa yang
melanggar disiplin kelas.
Kebalikan dari pendekatan otoriter ialah pendekatan permisif (permissive approach). Pendekatan
permisif menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah kegiatan guru dalam memaksimalkan
kebebasan siswa. Peran guru adalah membantu siswa merasakan kebebasan untuk melakukan apa
yang mereka inginkan kapan pun mereka mau (Weber, 1977).
Apabila kita telaah kedua pengertian pengelolaan kelas tersebut, tidak ada satu pun yang cocok
dengan sistem pendidikan kita. Pendekatan otoriter dipandang kurang manusiawi, sedangkan
pendekatan permisif dipandang tidak realistik. Oleh karena itu, kita tidak mungkin menerapkan
pengertian pengeloaan kelas yang dikemukakan oleh kedua pendekatan tersebut.
Di samping kedua pengertian tersebut, Weber (1977) mengemukakan tiga pengertian lain dari
pengelolaan kelas. Pertama, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru
untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah
laku yang tidak diharapkan. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan modifikasi tingkah laku
(behavior modification approach). Menurut pendekatan ini peran guru dalam pengelolaan kelas
adalah membantu siswamempelajari tingkah laku yang diharapkan melalui penerapan prinsip-
prinsip yang berasal dari teori penguatan.
Kedua, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan guru untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosial-emosional kelas yang
positif. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan iklim sosio-emosional (socio emotional
climate approach). Menurut pendekatan ini, peran guru dalam pengelolaan kelas adalah
mengembangkan iklim sosio-emosional kelas yang positif melalui penciptaan hubungan
interpersonal yang sehat, baik antara guru dan siswa maupun antara siswa dan siswa.
Ketiga, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan
dan memelihara organisasi kelas yang efektif. Pengertian ini didasarkan pada pendekatan proses
kelompok (group-process approach). Menurut pendekatan ini tugas guru dalam pengelolaan kelas
adalah membantu mengembangkan dan melaksanakan sistem kelas yang efektif.
Dari ketiga pengertian pengelolaan kelas tersebut, baik yang didasarkan pada pendekatan
modifikasi tingkah laku, pendekatan iklim sosio-emosional maupun pendekatan proses
kelompok, tidak ada satu pun yang paling baik. Setiap pengelolaan kelas dari setiap pendekatan
akan efektifapabila diterapkan sesuai dengan kondisi kelad yang dihadapi. Guru dapat
menerapkan ketiga pengertian tersebut sesuai dengan situasi kelas yang dihadapi. Guru tidak
harus terikat pada satu pengertian pengelolaan kelas dalam menciptakan dan memelihara kondisi
kelas yang memungkinkan siswa-siswa dapat belajar. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila
kita gabungkan ketiga pengertian pengelolaan tersebut menjadi satu pengertian yang utuh.
Pengeolaan kelas adalah serangkaian tinakan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya
tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak
diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional yang
positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelasyang produktif dan efektif atau secara
singkat: pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan, memelihara, dan
mengembangkan iklim belajar yang kondusif.
Winzer (1995) menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah cara-cara yang ditempuh guru dalam
menciptakan lingkungan kelas agar tidak terjadi kekacauan dan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mencapai tujuan akademis dan sosial.
Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Yang termasuk ke dalam pembelajaran di antaranya adalah
melakukan diagnosis kebutuhan siswa, merencanakan pelajaran, menyajikan informasi,
mengajukan pertanyaan, dan menilai kemajuan belajar siswa.
Pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru yang dilakukan untuk menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa mencapai
tujuan pembelajaran dan pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran.
Seseorang akan dapat belajar dengan baik apabila ia merasa teah diterima oleh teman-temannya
di kelas sehingga ia merasa aman untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, salah satu tugas guru dalam membantu siswa belajar ialah menciptakan situasi kelas
yang hangat, aman, dan sehat. Situasi kelas yang penuh keakraban akan memberikan rasa aman
dan kebebasan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam situasi
belajar yang seperti inilah tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan guru akan dapat dicapai
siswa.
Pengelolaan kelas yang efektif bermula dari penataan ruangan kelas dan isinya. Lingkungan fisik
kelas harus ditata atau diatur untuk mendukung aktifitas belajar yang dikembangkan guru secara
individual. Perubahan tujuan pembelajaran dan perubahan kegiatan belajar yang dilakukan siswa
menuntut perubahan dalam penataan lingkungan fisik kelas. Ini berarti bahwa guru hendaknya
menyesuaikan penataan ruangan kelas terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Meskipun barang-barang yang ada di dalam kelas kurang memadai keadaannya, melalui penataan
ruangan kelas yang efektif, barang-barang tersebut menjadi bermanfaat.
Lingkungan fisik kelas yang baik adalah ruangan kelas yang menarik, efektif serta mendukung
siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Menurut Louisell (1992), ketika menata lingkungan fisik kelas, guru harus mempertimbangkan 5
hal berikut ini.
Penempatan atau penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa dan
guru sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru atau benda/kegiatan yang
berlangsung. Siswa dapat melihat kegiatan pembelajaran dari tempat duduk mereka.
Ruangan hendaknya diatur dengan baik sehingga lalu lintas kegiatan belajar di kelas tidak
terganggu. Jarak antartempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat
dengan mudah bergerak dan tidak mengganggu siswa lainnya yang sedang bekerja.
(3)Keluwesan (flexibility)
Barang-barang yang ada di dalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan
sesuai dengan tuntutan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa dan guru. Pembelajaran
melalui diskusi kelompok menuntut tatanan ruangan kelas yang berbeda dengan pembelajaran
melalui kegiatan demonstrasi.
(4)Kenyamanan
Prinsip kenyamanan ini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan
kelas. Kenyamanan ruangan kelas akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan
produktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.
(5)Keindahan
Prinsip keindahan berkenaan dengan usaha guru menata ruangan kelas yang menyenangkan dan
kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Ruangan kelas yang menyenangkan dapat meningkatkan
pengembangan nilai keindahan pada diri siswakarena siswa melihat langsung model/contoh yang
dilakukan guru dalam menata kelas.
Peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan guru memulai penerapan
berbagai strategi pembelajaran. Mungkin guru memulai pembelajarannya dengan penjelasan
umum bagi semua siswa sebelum siswa ditugaskan untuk melakukan diskusi kelompok atau
bekeja secara individual. Mungkin juga guru melaksanakan proses pembelajaran dengan strategi
tutor sebaya, yaitu siswa yang telah mengusai materi pelajaran membantu siswa yang lainnya
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Bahkan untuk topik-topik tertentu,
guru menerapkan kegiatan bermain peran. Setiap stretegi pembelajaran yang diterapkan guru
menuntut tatanan tempat duduk yang berbeda-beda. Dengan kata lain, guru harus menata tempat
duduk siswa untuk memperlancar kegiatan pembelajaran.
Winzer (1995) menyatakan bahwa iklim psiko-sosial kelas berpengaruh terhadap hasil belajar,
konsep diri, rasa harga diri, dan sikap siswa terhadap sekolah.
Iklim psiko-sosial kelas berkenaan dengan hubungan sosial-pribadi antara guru dan siswa serta
antarsiswa. Hubungan yang harmonis antara guru dan siswa serta antarsiswa akan dapat
menciptakan iklim psiko-sosial kelas yang sehat, dan efektif bagi berlangsungnya proses
pembelajaran.
a.Karakteristik Guru
Beberapa karakteristik yang harus dimiliki guru demi terciptanya iklim psiko-sosial kelas yang
efektif bagi kelangsungan proses pembelajaran:
Apabila siswa telah menyenangi gurunya maka siswa tersebut akan selalu berusaha untuk
mengikuti atau menuruti apa yang diharapkan gurunya. Oleh karena itu, salah satu karakteristik
yang harus dimiliki guru adalah disenangi oleh siswanya. Beberapa sifat guru yang
memungkinkan untuk disenangi ialah periang, ramah, tulus hati, dan mendengarkan keluhan
siswa, serta percaya diri.
Guru yang memiliki pandangan tidak realistik terhadap kemampuan siswanya dan dirinya dapat
menghambat efektivitas kegiatan pembelajaran. Apabila guru memiliki pandangan yang realistik
terhadap kemampuan siswa dan dirinya, guru akan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan menantang siswa untuk belajar. Siswa akan mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan penuh semangat.
Untuk mengembangkan hubungan yang baik antara guru-siswa, guru perlu menyediakan waktu
untuk mengenal siswa lebih banyak. Melalui bincang-bincang dengan siswa, guru akan
mengetahui lebih banyak informasi tentang keluarga siswa, kegiatan siswa di luar waktu sekolah,
kesenangan atau hobi mereka, dan sebagainya. Selan itu, siswa juga akan terbuka mengemukakan
masalah yang mereka hadapi. Informasi ini akan membantu guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran yang efektif. Guru juga hendaknya selalu ikut serta dalam kegiatan kelompok
siswa, tetapi bukan sebagai anggota. Guru hanya membimbing dan mengamati kegiatan siswa,
serta menyediakan waktu apabila mereka memerlukan bantuan.
Sikap positif guru terhadap pertanyaan siswa akan muncul apabila guru memang menguasai
materi yang sedang dibahas. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya
sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Menghadapi siswa yang memang cukup lambat dalam menangkap atau memahami sesuatu, guru
dituntut untuk sabar. Apabila guru tidak sabar, siswa akan merasa ketakutan untuk mengajukan
masalah yang dihadapi. Siswa akan bungkam meskipun mereka belum memahmi materi yang
sedang dibahas karena takut dimarahi guru. Selain itu, guru juga harus teguh dan tegas dalam
memegang aturan. Apabila siswa dituntut untuk selalu memperhatikan pertanyaan atau tanggapan
siswa lain, guru harus selalu memperingatkan siswa lain yang melakukan diskusi berdua pada
saat seorang siswa bericara.
Selain dari pribadi guru sendiri, iklim psiko-sosial kelas juga dipengaruhi oleh hubungan sosial
antarsiswa.Hubungan sosial yang kurang baik antarsiswa dapat mengganggu lancarnya kegiatan
pembelajaran.
Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal teman-temannya
sehingga mereka akan merasa sebagai satu kesatuan. Misalnya, ada temannya yang mengalami
masalah, mereka tentu berusaha membantunya. Perasaan semacam itu akan tumbuh apabila
memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar atau bekerja dalam kelompok. Baik dalam
belajar kelompok maupun kerja kelompok siswa dituntut bekerja sama satu sama lain.
Agar kegiatan kelompok dapat berhasil dengan baik guru harus memperhatikanhal-hal berikut
(Weber, 1977).
Pernyataan tentang perilaku yang diharapkan ditampilkan siswa dalam kegiatan kelompok harus
dinyatakan dengan jelas, pasti, dan realistik.
(2)Fungsi kepemimpinan
Guru hendaknya menciptakan kegiatan kelompok yang tidak didominasi oleh seorang atau
beberapa orang siswa, tetapi yang memberikan kesempatan kepada semua anggota kelompok
berperan serta dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok.
Kegiatan kelompok akan berhasil dengan baik apabila hubngan interpersonal antarsiswa cukup
baik.
(4)Norma/aturan
Norma/aturan ini diperlukan sebagai pedoman bagi anggota kelompok tentang apa yang harus
mereka lakukan dan bagaimana tindakan mereka terhadap anggota lain.
(5)Kemampuan berkomunikasi
Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyatakan perasaan dan pikiran
mereka secara bebas dan dapat dipahami oleh siswa lan.
(6)Kebersamaan
Kegiatan kelompok akan berlangsung apabila setiap anggota kelompok memiliki rasa
kebersamaan sehingga m
TUGAS RESUME
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK 4105
MODUL 11
DISIPLIN KELAS
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
TUGAS RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4105 / MODUL 11
DISIPLIN KELAS
MODUL 12
PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017
TUGAS RESUME STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD
PDGK4105 / MODUL 12
teti wardani
Selasa, 09 Juni 2015
Modul 1 Praktikum IPA
I. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda , juga
memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama
tampak pada ciri ciri fisiologisnya.
Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam
berkembang biak , menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh
kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan.
A. Tujuan Penelitian
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
B. Dasar Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut
membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah
bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,tumbuh dan berkembang
C. Alatdan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Tabel pengamatan
3) Alam sekitar.
D. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan
2) Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal
3) Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan)
4) Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan
5) Member tanda cek ( ) sesuai dengan cirri cirri yang telah diamati pada tabel.
6)
E. Hasil Pengamatan
Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami
menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.
2
Burung Kenari
3
Ikan Hias
4
Pohon Mangga
5
Bunga Anggrek
6
Tanaman Cabe
7
Sapi
8
Kucing
9
Rumput
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcThBywwzfSazlas5wGSDK-
TyeoXuYyr1Gk5jc41VRcV1HWIPU-V
10
Tanaman Putri Malu
*) Keterangan :
1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang
2. Bernapas
3. Perlu Makan
4. Tumbuh
5. Berkembang
F. Pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup:
1. Bernafas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen
( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air.
2. Tumbuh kembang
Tumbuh : suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan
penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang : proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
3. Perlu makan dan air
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup,
menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyaicara berbeda beda
dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada
mahluk hidup lainnya.
4. Berkembang biak
Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
5. Menanggapi rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa
cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki
kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.
G. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup.
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga
memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal
berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang,
perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.
H. Jawaban Pertanyaan
1) Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa
dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup.
2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan
No.
Persamaan
Perbedaan
Tumbuhan
Hewan
1
Sama sama melakukan pernapasan
Tidak memiliki alat pernapasan khusus
Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
Umumnya memiliki alat pernapasan khusus
Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif
2
Sama-sama memerlukan makanan dan air
Dapat menyusun makanan sendiri dari zat zat sederhana yang ada dilingkungannya
Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair
Makan makhluk hidup lain
Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair
3
Sama-sama dapat tumbuh dan berkembang
Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada di daerah tumbuh tertentu
Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu
Masa tertentu serempak pada seluruh bagian tubuh
Bentuk tubuh tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu.
4
Sama-sama dapat melakukan perkembangbiakan secara kawin atau tak kawin
Pembuahan terjadi di dalam alat perkembanganbiakan betina
Umumnya jumlah anak banyak, tidak dipelihara induk dan dilindungi induk
Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh maupun luar tubuh
Umumnya jumlah anak terbatas dipelihara dan dilindungi
5
Sama-sama menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang
Reaksi lambat, terbatas, dan lebih pasif
Umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh
Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif
Dapat berpindah tempat
E. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti
3. Geotropisme Negatif
F. Pembahasan
Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan.
Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati, kecuali
tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan seismonasti.
G. Kesimpulan
Cepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada halus, sedang,
dan kasarnya sentuhan. Tumbuhan tumbuh mengikuti arah datangnya sinar (rangsang cahaya).
H. JawabanPertanyaan
1) Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah
tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan
berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak
daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga
menyebabkan perubahan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena
pengaruh perubahan suhu.
2) Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan suhu, sedangkan gerak seismonasti
terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan.
E. Hasil Pengamatan
1) Pernafasan memerlukan oksigen
Tabel 3.1. hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen
No.
Respirometer
Keadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit:
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
1.
A
0,1
0,2
0,3
0,5
0,5
2.
B
0,4
0,7
0,9
1
1,05
3.
C
0
0
0
0
0
2) Pernafasan mengeluarkan karbondioksida
F. Pembahasan
a. Respirasi memerlukan oksigen
1. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5
menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka
yang sama yaitu 0,5cm.
2. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama,
berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5
menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer
menunjukkan angka 1,05cm.
3. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama
yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.
4. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada
respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan
adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna
pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya
pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.
b. Respirasi mengeluarkan Karbondioksida
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan
percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal
ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh
setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat
menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan
tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh
senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil
pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa
pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi
pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air).
Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik
air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan
kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh
melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di
paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada
udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk
dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas
dalam udara terdiri atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya
adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri
dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply
oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan
karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.
G. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti
melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan
udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita
menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air
kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan
karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan
reaksi air kapur dengan karbondioksida.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat
sehingga yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan
kapur sirih.
2. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal
ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita
semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan
respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin)
pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen)
di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena
tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya
akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada
respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3. Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil
pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan
garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh
ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang
menyebabkan air kapur menjadi keruh.
I. Daftar Pustaka
Sumardi, Yosaphat.dkk(2009). KONSEP DASAR Di SD. Modul 1.Jakarta : Universitas Terbuka.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
SIMBIOSIS
I. SIMBIOSIS PARASITISME
A. Tujuan :
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekiar.
B. Alat dan Bahan :
1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Lingkungan sekitar
C. Teori Dasar :
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti
kehidupan.Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang hidup
berdampingan.Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua
makhluk hidup yang berlainan jenis.Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut
simbion.Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak
lainnya.
D. Cara Kerja :
1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan
2. Pergilah ke lingkungan yang ada disekitar tempat tringgal anda, jika ada pergilah ke
kebun atau hutan terdekat.
3. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi anatara heawan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4. Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi!
5. Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja.
E. Data Pengamatan :
No
Tanaman Pagar
Diambil makanannya
Tali Putri
Mendapat makanan
3
Kucing
Dihisap darahnya
Kutu
Mendapat makanan
5
Manusia
Dihisap darahnya
Kutu
Mendapat makanan
F. Pembahasan :
Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae adalah sekelompok tumbuhan parasit yang hidup dan
tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada
pohon-pohon besar di daerah tropis.Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah seperti
lem berbentuk jeli yang lengket.
Penyebaran tumbuhan ini terjadi dibantu oleh burung, apabila burung memakan buah dan bijinya
lalu mengekskresikan pada dahan pohon, bijinya yang lengket akanmenempel pada dahan pohon
selanjutnya akan berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh.
Pada pohon jambu air dan pohon mangga, benalu dan tali putri sebagai pohon parasit akan
memperoleh makanan dari pohon inangnya (pohon tempat benalu/taliputrihidup). Kutu yang ada
pada kucing akan menghisap darah kucing dan kutu yang ada pada rambut manusia akan hidup
dengan cara menghisap darah manusia.
G. Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup hidup yang
bersifat parasit akan mendapatkan keuntungan dan akan merugikan merugikan pihak yang lain.
Sebagai contoh yang mudah di temukan adalah benalu pada pohon mangga dan pada pohon-
pohon lainnya, putri malu pada inangnya, kutu akan mendapatkan makanan dari kucing/hewan
lain yang dihinggapinya, kutu akan menghisap darah pada kepala manusia atau cacing akan
memakan makanan yang ada dalam perut manusia.
H. Pertanyaan dan Jawaban
1. Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jawab :
Ya, Karena dalam hal ini kutu mendapatkan makanan yang banyak dari anjing sedangkan anjing
dirugikan yaitu rusaknya bulu pada anjing
2. Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan ,adakah yang menyebabkan kematian
pada inangnya?
Jawab :
Ya, Terutama pada tumbuhan mangga apabila benalu didiamkan maka dia akan memakan
tumbuhan inangnya sehingga tumbuhan tersebut akan layu,kering dan mati.
II. SIMBIOSIS KOMENSALISME
A. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Lembar pengamatan
3. Lingkunagn sekitar
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Pergi ke lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi beberapa jenis Simbiosis Komensalisme
4. Menemukan 3 hubungan yang terjadi
5. Menulis identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan
dan juga dirugikan
7. Menuangkan hasil dengan melengkapi tabel
D. DasarTeori
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani : syn dengan dan biosis hidup, yang artinya adalah
dekat dan sering-interaksi jangka panjang antara biologis yang berbeda species (Bennett,1877).
Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Hubungan simbiotik termasuk
asosiasi di mana satu pasangan hidup di dalam yang lain. Atau simbiosis bisa diartikan hubungan
timbal balik antara organisme yang berbeda.
Simbiosis dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Simbiosis Parasitisme
2. Simbiosis Komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies
makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
3. Simbiosis Mutualisme
E. Hasil Pengamatan
No.
Jenis hubungan Komensalisme
Pihak yang diuntungkan
Jenis Makhluk Hidup yang tidak untung juga tidak rugi
Jenis Makhluk Hidup
Jenis Keuntungan
1
Tanaman anggrek dengan pohon inangnya
Tanaman Aggrek
(Tumbuhan)
Mendapatkan tempat tinggal
Pohon (inangnya)
2
Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya
Paku Tanduk Rusa (Tumbuhan)
Mendapatkan tempat tinggal
Tumbuhan (Pohon)
Tabel. 1.2. Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
F. Pembahasan
Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antara 2 makhluk hidup dimana pihak yang satu
diuntungkan sedangkan pihak yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Seperti pada
contoh diatas berikut alasannya:
1. Tanaman Anggrek dengan pohon inangnya
Tanaman anggrek biasanya hidup pada pohon yang tinggi untuk mendapat cahaya, sehingga
dapat melakukan fotosintesis sendiri. Akar tanaman adalah akar epifit, yaitu mengembangkan
akar sekulen dalam melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh tetapi tidak merugikan pohon
inangnya.
2. Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya.
Tanaman tanduk rusa biasanya digunakan sebagai tanaman hias yang ditempelkan pada batang
pohon. Tanaman tanduk rusa memiliki sifat yang sama dengan tanaman anggrek, yaitu tidak
menyerap makanan dari tanaman inangnya.
G. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme merupakan pola interaksi antara makhluk hidup dimana salah satu
simbion mendapat keuntungan sedangkan simbion yang satunya lagi tidak mendapatkan
keuntungan juga tidak mengalami kerugian.
H. JawabanPertanyaan
Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak menimbulkan kerugian, seperti pada
tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek menempel pada inangnya hanya untuk
tempat hidup, bukan untuk mengambil sari-sari makanan pohon inangnya
E. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
No
Jenis hubungan Simbiosis
Pihak I yang diuntungkan
Pihak II yang diuntungkan
Jenis Makhluk hidup
Jenis Keuntungan
Jenis Makhluk hidup
Jenis Keuntungan
1
Jamur dan Ganggang
Jamur
Mendapatkanmakanan
Ganggang
Mendapatkan mineral dan air
2
Bunga dengan Lebah
Bunga
Dibantu proses penyerbukannya
Lebah
MendapatkanMakanan
3
Bungan dan Kupu-kupu
Bunga (Tumbuhan)
Membantu proses penyerbukan
Kupu-kupu (Hewan)
Mendapatkanmakanan
F. Pembahasan
Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang menguntungkan kedua simbion, simbion yang
menguntungkan kelangsungan kedua simbion tersebut. Berikut uraian pengamatan dari simbiosis
mutualisme:
Jamur dengan Ganggang
http://2.bp.blogspot.com/_NUEZmBcMFtc/SupfnioPavI/AAAAAAAACX8/9pTj9_paMcA/s400/
multiclavulamucida.JPG
Gambar Jamur dengan Ganggang Hijau
Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang
mendapatkan air dan mineral tanah dari jamur
Bunga dengan Lebah
http://4.bp.blogspot.com/-
wY5ymsOlCoo/Tz6CWbutDkI/AAAAAAAAAU4/SYEOx4MUea8/s1600/MUTUALISME.png
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu
ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan
sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari
dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara,
kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
A. Tujuan
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai
imago (dewasa).
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.
B. Dasar Teori
Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk.
Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris
bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor). Pada drospilla,
determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi posisional unutk
penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk
metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan
makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
F. Pembahasan
Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 29 april 2015 dengan
mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai
dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore.
Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian
diletakkan di ruangan yang teduh.
Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada
bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/
telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi
bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai
bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv
dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir
menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak
lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih
kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10
lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil
dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap
unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
G. Kesimpulan
Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah serangga yang
mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan
generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.
Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur larva pupa lalat muda lalat dewasa/
imago.
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRx4w1TdvPqUdNG7g-
LnlGo0NuDdQw9E3rETy4WjgrWEgNQktr8eg
3. Perkembangbiakan Tumbuhan
A. Tujuan
Mengamati struktur bunga.
B. Dasar Teori
Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif. Genertif ditandai
dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan buatan. Pada Angiospermae, bunga merupakan
salah satu organ yang erat hubungannya dengan reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya
adalah merupakan pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi dengan daun yang mengalami
modifikasi yang idak lain adalah kelopak bunga.
Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri dari alat perhiasan berupa kelopak dan
mahkota bunga sedang alat reproduksi berupa putik sebagai bunga betina dan benang sari sebagai
bunga jantan.
Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat hemoprodita, karena dalam satu bunga terdapat
putik dan benang sari. Sedangkan pada bunga tak sempurna disebut bunga uniseksual karena
dalam satu bunga hanya terdapat putik saja disebut bunga betina dan bunga yang hanya memiliki
benang sari saja disebut bunga jantan.
C. Alat dan Bahan
1. Struktur bunga
2. Loup ( kaca pembesar ) 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau / silet 1 buah
5. Bunga sepatu 1 buah
D. Cara Kerja
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah
jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga ? Catat hasil
pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera).
Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana
bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
Paku
(spora)
Bambu
(tunas)
bambu.jpg
Cocor bebek
(tunas daun/ tunas adventif)
https://mukegile08.files.wordpress.com/2012/10/101812_0044_perkembangi8.png?w=614
Bawang merah
(umbi lapis)
http://4.bp.blogspot.com/-
lSuDdg_gMqw/T31zuxD8KeI/AAAAAAAAASA/cSt49lC0yp8/s1600/umbi+lapis.JPG
Tebu
(umbi batang)
tebu.jpg
Wortel
(umbi akar)
Hasil gambar untuk wortel
Jahe
(akar tinggal/ rhizoma)
jahe.jpg
geragih/ stolon
F. Pembahasan
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil
dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut,
dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi
umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada
permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh
daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh
tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung,
dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas
ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya.
Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan
melakukan fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama
dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru.
Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada
singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya.
Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada
pangkal batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah.
Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang
memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
6. Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru
dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian
yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh
menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan
strowberi.
7. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan
tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang
berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini
tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun,
cemara, dan kersen/talok.
G. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas,
akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.
5. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN
A. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi dan
cangkok.
B. Dasar Teori
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur
tangan manusia.
1. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang
yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang
kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang
tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah
bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar
tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4. Menyambung / Mengenten
Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis
buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.
C. Alat dan Bahan
1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaselin
D. Cara Kerja
Okulasi (menempel)
1. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang 1 cm (sebesar jari
kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk
dijadikan batang bawah
3. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran
yang sama dengan torehan pada batang bawah
5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan
celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah
Menyambung
1. Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan
tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan
ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang
sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan
batang bawah tersebut
4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan sloptip
transparan atau tali rapia
5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar
matahari terlalu banyak
Menyangkok
1. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki cambium
dan mudah anda jumpai
2. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter 2,5 cm dan tidak berpenyakit
3. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal
cabang
4. Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
5. Biarkan mongering selama 6-2 jam
6. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos
secukupnya
7. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
E. Tabel Hasil Pengamatan
Menempel (Okulasi)
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
Menyambung
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
Menyangkok
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
F. Pembahasan
Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan
pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus
memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah
tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena
kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu
boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan
umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya
berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan
sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya
cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka
sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti
dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain
anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan
pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris
sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak
keluarnya akar.
Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah.
Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut:
a. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah
sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
b. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir
labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan
dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
c. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan
tali rafia.
d. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.
e. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman.
f. Setelah selang 30 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut
yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan
tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.
Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama
pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara
okulasi yaitu :
- Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
- Pertumbuhan tanaman yang seragam.
- Penyiapan benih relatif singkat.
- Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak
pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea
bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
- suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
- perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
- Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal
atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
- Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
- Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
- Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
- Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
- Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak
mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya
disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang
biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan
yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang atas atau entres tanaman harus memiliki
produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Teknik Mengokulasi :
- Membuat Jendela Okulasi
Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah
yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela ( 1) cm x (3 4) cm.
Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5
cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan
terbuka kebawah atau juga sebaliknya.
Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air
hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan
dengan kain sebelum jendela dibuka.
- Mengambil Mata Okulasi
Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.
Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih
kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan
mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit.
Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran.
Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.
- Menempel Mata Okulasi Dan Membalut
Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai
diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan.
Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi
perisai berimpit dengan jendela okulasi.
Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan
panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai
bergeser.
Pemeriksaan Hasil Okulasi
Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan
pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah,
hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 15 hari
dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.
G. Kesimpulan
Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara
kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah
perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative,
tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang
kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan
atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel
dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak
hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi,
Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja.
H. Pertanyaan
1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan
vaselin? Jelaskan!
Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap
serangan hama penyakit dan udara luar.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung
mengalami pertumbuhan?
Jawab: 2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
Jawab: 30 35 hari
5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan
selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Agar cambium tetap kering
6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari
keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah
siap disemaikan.
sekar taji di 06.17
Berbagi
2 komentar:
Balas
Balas
Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya
Foto saya
sekar taji
TUGAS RESUME
PENDIDIKAN IPS DI SD
PDGK 4106
MODUL 3
ESENSI KURIKULUM IPS SD TAHUN 2006
KELAS 5 DAN 6
UNIVERSITAS TERBUKA
DISUSUN OLEH :
NAMA : MOHAMMAD ZAINUDDIN
NIM : 837577984
SEMESTER : 1 PGSD-BI
KELAS : 119
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JEMBER
POKJAR LUMAJANG
TAHUN 2017