Você está na página 1de 6

Laporan Pendahuluan

Chronic Kidney Disease (Gagal Ginjal Kronik)

A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut
secara bertahap. Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu
mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan
fungsi tidak dimulai. Pada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau
penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun.
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan
fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). Gagal ginjal kronik
merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung
beberapa tahun.

B. ETIOLOGI
Penyebab GGK termasuk glomerulonefritis, infeksi kronis, penyakit vaskuler
(nefrosklerosis), proses obstruksi (kalkuli), penyakit kolagen (luris sutemik), agen
nefrotik (amino glikosida), penyakit endokrin (diabetes).
Penyebab GGK menurut Price (1992) dibagi menjadi delapan kelas, antara lain:
Infeksi misalnya pielonefritis kronik
Penyakit peradangan misalnya glomerulonefritis
Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis
maligna, stenosis arteria renalis
Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa,sklerosis sistemik progresif
Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis
tubulus ginjal
Penyakit metabolik misalnya DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis
Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik, nefropati timbale
Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis
netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra,
anomali kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.

C. PATOFISIOLOGI
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan
tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron
yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai
reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR. Metode adaptif ini memungkinkan
ginjal untuk berfungsi sampai dari nefron - nefron rusak. Beban bahan yang harus
dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik
disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah
banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala
pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-
kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian
nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih rendah itu. Fungsi renal
menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan ke dalam
urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.
Semakin banyak timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak
gejala uremia membaik setelah dialisis.
Perjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu:
Stadium 1 (penurunan cadangan ginjal)
Ditandai dengan kreatinin serum dan kadar Blood Ureum Nitrogen (BUN) normal
dan penderita asimtomatik.
Stadium 2 (insufisiensi ginjal)
Lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak. Pada tahap ini Blood Ureum
Nitrogen mulai meningkat di atas normal, kadar kreatinin serum mulai meningkat
melebihi kadar normal, azotemia ringan, timbul nokturia dan poliuri.
Stadium 3 (Gagal ginjal stadium akhir/uremia)
Timbul apabila 90% massa nefron telah hancur, nilai glomerulo filtration rate 10%
dari normal, kreatinin klirens 5-10 ml permenit atau kurang. Pada tahap ini kreatinin
serum dan kadar blood ureum nitrgen meningkat sangat mencolok dan timbul oliguri.
Stadium 4
Tidak terjadi hemostasis, keluhan pada semua system, fungsi ginjal residu kurang dari
5% dari normal.

D. MANIFESTASI KLINIS
1. Manifestasi klinik menurut (Long, 1996) antara lain:
a. Gejala dini: lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan
berkurang, mudah tersinggung, depresi.
b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau
sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan,
pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
2. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001) antara lain: hipertensi (akibat retensi
cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin - angiotensin aldosteron), gagal
jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis
(akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah,
dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu
berkonsentrasi).
3. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a. Sistem kardiovaskuler
Hipertensi
Pitting edema
Edema periorbital
Pembesaran vena leher
Friction sub pericardial
b. Sistem Pulmoner
Krekel
Nafas dangkal
Kusmaull
Sputum kental dan liat
c. Sistem gastrointestinal
Anoreksia, mual dan muntah
Perdarahan saluran GI
Ulserasi dan pardarahan mulut
Nafas berbau ammonia
d. Sistem musculoskeletal
Kram otot
Kehilangan kekuatan otot
Fraktur tulang
e. Sistem Integumen
Warna kulit abu-abu mengkilat
Pruritis
Kulit kering bersisik
Ekimosis
Kuku tipis dan rapuh
Rambut tipis dan kasar
f. Sistem Reproduksi
Amenore
Atrofi testis

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan cara
sebagai berikut:
1. Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu
menetapkan etiologi.
2. Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui
beberapa pembesaran ginjal.
3. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis,
aritmia dan gangguan elektrolit.

F. PENATALAKSANAAN
1. Hemodialisis
2. Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium,
furosemid (membantu berkemih)
3. Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat
4. Transfusi darah
5. Transplantasi ginjal
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien CKD adalah:
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan udem sekunder:
volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O.
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual,
muntah.
4. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder, kompensasi
melalui alkalosis respiratorik.
5. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 ke jaringan menurun.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat,
keletihan.

H. INTERVENSI
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat
Tujuan:
Penurunan curah jantung tidak terjadi dengan kriteria hasil: mempertahankan curah
jantung dengan bukti tekanan darah dan frekuensi jantung dalam batas normal, nadi
perifer kuat dan sama dengan waktu pengisian kapiler
Intervensi:
a. Auskultasi bunyi jantung dan paru
R: Adanya takikardia frekuensi jantung tidak teratur
b. Kaji adanya hipertensi
R: Hipertensi dapat terjadi karena gangguan pada sistem aldosteron-renin-
angiotensin (disebabkan oleh disfungsi ginjal)
c. Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikanlokasi, rediasi, beratnya (skala 0-10)
R: HT dan GGK dapat menyebabkan nyeri
d. Kaji tingkat aktivitas, respon terhadap aktivitas
R: Kelelahan dapat menyertai GGK juga anemia

2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan edema sekunder:


volume cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O)
Tujuan:
Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan dengan kriteria hasil: tidak
ada edema, keseimbangan antara input dan output.
Intervensi:
a. Kaji status cairan dengan menimbang BB perhari, keseimbangan masukan dan
haluaran, turgor kulit tanda-tanda vital
b. Batasi masukan cairan
R: Pembatasan cairan akn menentukan BB ideal, haluaran urin, dan respon
terhadap terapi
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan
R: Pemahaman meningkatkan kerjasama pasien dan keluarga dalam pembatasan
cairan
d. Anjurkan pasien / ajari pasien untuk mencatat penggunaan cairan terutama
pemasukan dan haluaran
R: Untuk mengetahui keseimbangan input dan output

3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual,


muntah
Tujuan:
Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat dengan kriteria hasil: menunjukan
BB stabil.
Intervensi:
a. Awasi konsumsi makanan/cairan
R: Mengidentifikasi kekurangan nutrisi
b. Perhatikan adanya mual dan muntah
R: Gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah atau
menurunkan pemasukan dan memerlukan intervensi
c. Berikan makanan sedikit tapi sering
R: Porsi lebih kecil dapat meningkatkan masukan makanan
d. Tingkatkan kunjungan oleh orang terdekat selama makan
R: Memberikan pengalihan dan meningkatkan aspek sosial
e. Berikan perawatan mulut sering
R: Menurunkan ketidaknyamanan stomatitis oral dan rasa tak disukai dalam mulut
yang dapat mempengaruhi masukan makanan

4. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder: kompensasi


melalui alkalosis respiratorik
Tujuan:
Pola nafas kembali normal/stabil
Intervensi:
a. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya crakles
R: Menyatakan adanya pengumpulan sekret
b. Ajarkan pasien batuk efektif dan nafas dalam
R: Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran O2
c. Atur posisi senyaman mungkin
R: Mencegah terjadinya sesak nafas

d. Batasi untuk beraktivitas


R: Mengurangi beban kerja dan mencegah terjadinya sesak atau hipoksia

5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritis


Tujuan:
Integritas kulit dapat terjaga dengan kriteria hasil:
Mempertahankan kulit utuh
Menunjukan perilaku / teknik untuk mencegah kerusakan kulit
Intervensi:
a. Inspeksi kulit terhadap perubahan warna, turgor, vaskuler, perhatikan kadanya
kemerahan
R: Menandakan area sirkulasi buruk atau kerusakan yang dapat menimbulkan
pembentukan dekubitus / infeksi.
b. Pantau masukan cairan dan hidrasi kulit dan membran mukosa
R: Mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhi
sirkulasi dan integritas jaringan
c. Inspeksi area tergantung terhadap udem
R: Jaringan udem lebih cenderung rusak / robek
d. Ubah posisi sesering mungkin
R: Menurunkan tekanan pada udem , jaringan dengan perfusi buruk untuk
menurunkan iskemia
e. Berikan perawatan kulit
R: Mengurangi pengeringan , robekan kulit
f. Pertahankan linen kering
R: Menurunkan iritasi dermal dan risiko kerusakan kulit
g. Anjurkan pasien menggunakan kompres lembab dan dingin untuk memberikan
tekanan pada area pruritis
R: Menghilangkan ketidaknyamanan dan menurunkan risiko cedera
h. Anjurkan memakai pakaian katun longgar
R: Mencegah iritasi dermal langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada
kulit
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat,
keletihan
Tujuan:
Pasien dapat meningkatkan aktivitas yang dapat ditoleransi
Intervensi:
a. Pantau pasien untuk melakukan aktivitas
b. Kaji fektor yang menyebabkan keletihan
c. Anjurkan aktivitas alternatif sambil istirahat
d. Pertahankan status nutrisi yang adekuat

Você também pode gostar

  • PP Kawasaki Disease
    PP Kawasaki Disease
    Documento35 páginas
    PP Kawasaki Disease
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal Anggita
    Jurnal Anggita
    Documento10 páginas
    Jurnal Anggita
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Resume Anggita
    Resume Anggita
    Documento1 página
    Resume Anggita
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Leaflet Senam Rematik
    Leaflet Senam Rematik
    Documento2 páginas
    Leaflet Senam Rematik
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Seminar Anak
    Seminar Anak
    Documento20 páginas
    Seminar Anak
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Surat Undangan Seminar PRINT
    Surat Undangan Seminar PRINT
    Documento1 página
    Surat Undangan Seminar PRINT
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Askep Alo
    Askep Alo
    Documento25 páginas
    Askep Alo
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • PENATALAKSANAAN
    PENATALAKSANAAN
    Documento2 páginas
    PENATALAKSANAAN
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Pendahuluan Dengan Heart Failure R 22
    Laporan Pendahuluan Dengan Heart Failure R 22
    Documento15 páginas
    Laporan Pendahuluan Dengan Heart Failure R 22
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Documento9 páginas
    Latar Belakang
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Documento3 páginas
    Latar Belakang
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Documento3 páginas
    Latar Belakang
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento7 páginas
    Bab 2
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • PENATALAKSANAAN
    PENATALAKSANAAN
    Documento2 páginas
    PENATALAKSANAAN
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Broncho Pneumonia Yudi
    Broncho Pneumonia Yudi
    Documento18 páginas
    Broncho Pneumonia Yudi
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • PENATALAKSANAAN
    PENATALAKSANAAN
    Documento2 páginas
    PENATALAKSANAAN
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Resume Keperawatan
    Resume Keperawatan
    Documento1 página
    Resume Keperawatan
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Kawasaki Disease..
    Kawasaki Disease..
    Documento7 páginas
    Kawasaki Disease..
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Penerapan Aloefera
    Penerapan Aloefera
    Documento8 páginas
    Penerapan Aloefera
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Asi Eksklusif Dan Perawatan Payudara
    Asi Eksklusif Dan Perawatan Payudara
    Documento16 páginas
    Asi Eksklusif Dan Perawatan Payudara
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Askep HM
    Contoh Askep HM
    Documento6 páginas
    Contoh Askep HM
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Pathway
    Pathway
    Documento1 página
    Pathway
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Kasus Hidro Yudi
    Kasus Hidro Yudi
    Documento21 páginas
    Kasus Hidro Yudi
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Askep BBLR Dede Kendi
    Askep BBLR Dede Kendi
    Documento19 páginas
    Askep BBLR Dede Kendi
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • ASI Eksklusif
    ASI Eksklusif
    Documento5 páginas
    ASI Eksklusif
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Hidro Yudi
    Hidro Yudi
    Documento14 páginas
    Hidro Yudi
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Kista Ovarium Uun
    Kista Ovarium Uun
    Documento9 páginas
    Kista Ovarium Uun
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Pneumoni Yudi
    Pneumoni Yudi
    Documento16 páginas
    Pneumoni Yudi
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações
  • Pneumoni Yudi
    Pneumoni Yudi
    Documento16 páginas
    Pneumoni Yudi
    Anggita Agustina
    Ainda não há avaliações