Você está na página 1de 158

About

Contact Us

Privacy Policy

Disclaimer

Sehat Kita Semua


Berbagi Info Umum Kesehatan

Select Menu
Beranda Info Terbaru Daftar Susunan Menteri Kabinet Kerja Jokowi

Daftar Susunan Menteri Kabinet Kerja Jokowi


Pengumuman resmi daftar susunan 34 nama menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi 2014 di
halaman istana kepresidenan pada pukul 17.10 sore hari pada minggu tanggal 26 Oktober dan
disampaikan secara langsung oleh Presiden Indonesia Terpilih 2014-2019 Joko Widodo.

Kabinet Jokowi dan daftar nama-nama menteri pemerintah Presiden Joko Widodo dan Jusuf
Kalla 2014-2015 ini akan menjadi informasi hangat yang banyak dperbincangkan oleh
masyarakat dalam berbagai kalangan. Baik kalangan politikus dan juga masyarakat dari
golongan atas menengah sampai kebawah.

Siapa nama-nama yang akan menduduki kursi mentri dari mentri koordinator sampai dengan
menteri dan kementrian yang akan ada di dalam formasi susunan menteri kabinet Jokowi JK
Presiden terpilih masa jabatan 2014-2019 ini.
Menteri Kabinet Kerja Jokowi 2014

Presiden Joko Widodo akhirnya menggelar jumpa pers pengumuman kabinet. Di awal, dia
langsung menyebut nama kabinetnya: kerja.

"Kabinet baru sudah terbentuk dan kita beri nama kabinet kerja," kata Joko Widodo di
halaman Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Minggu (26/10/2014)

Sebelumnya, saat era presiden SBY kabinetnya diberi nama Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I
dan Jilid II. Sementara di era Megawati Soekarno Putri Kabinet Gotong Royong.

Meski tertutup, JK mengklaim seluruh proses berlangsung bersih dari praktek politik
transaksional. Ia memastikan, setiap kandidat dinilai secara objektif berdasarkan integritas,
rekam jejak dan kemampuan memimpin..

Presiden terpilih Joko Widodo menambah jumlah kursi menteri koordinator. Sebelumnya dia
mengatakan akan tetap mempertahankan tiga menko yang ada pada masa pemerintahan SBY
ini. Yaitu, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan, Menko Perekonomian, dan Menko
Kesejahteraan Rakyat.

Namun, hari ini Jokowi mengumumkan penambahan tersebut menjadi empat kursi. Meski
memang, secara keseluruhan jumlah menteri 34, sama dengan jumlah kementerian SBY.
"Menkonya ada 4," ujar Jokowi di rumah Dinas Gubernur, Jalan Suropati, Menteng, Jakarta
Pusat, Jumat (10/10).

Berikut adalah daftar nama 34 menteri kabinet kerja Presiden Joko Widodo 2014-2019
yaitu :
1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno

2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Bappenas: Andrinof Chaniago

3. Menteri Koordinator Kemaritiman : Indroyono Soesilo

4. Menteri Koordinator Politik Hukum Dan Keamanan : Tedjo Edy Purdjianto

5. Menteri Koordinator Perekonomian : Sofyan Djalil

6. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan : Puan Maharani

7. Menteri Perhubungan : Ignatius Jonan

8. Menteri Kelautan dan Perikanan : Susi Pudjiastuti

9. Menteri Pariwisata : Arief Yahya

10. Menteri ESDM : Sudirman Said

11. Menteri Dalam Negeri : Tjahjo Kumolo

12. Menteri Luar Negeri : Retno Lestari Priansari Marsudi

13. Menteri Pertahanan : Ryamizard Ryacudu

14. Menteri Hukum dan HAM : Yasonna H. Laoly

15. Menteri Kominfo : Rudiantara

16. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi : Yuddy Chrisnandi

17. Menteri Keuangan : Bambang Brodjonegoro

18. Menteri Negara BUMN : Rini M. Soemarno

19. Menteri Koperasi dan UMKM : A.A. Gusti Ngurah Puspayoga

20. Menteri Perindustrian : Saleh Husin

21. Menteri Perdagangan : Rahmat Gobel

22. Menteri Pertanian : Amran Sulaiman

23. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri

24. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat : Basuki Hadimuljono

25. Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup : Siti Nurbaja


26. Menteri Agraria dan Tata Ruang : Ferry Musyidan Baldan

27. Menteri Agama : Lukman Hakim Saifudin

28. Menteri Kesehatan : Nila F. Moeloek

29. Menteri Sosial : Khofifah Indar Parawansa

30. Menteri Peranan Wanita : Yohanan Yambise

31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah : Anies Baswedan

32. Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi : M. Nasir

33. Menteri Pemuda dan Olahraga : Imam Nahrawi

34. Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi : Marwan Ja'far

Nama-Nama Menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi JK

Ada 34 Kementerian dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK dan dua orang wakil menteri
yakni Wamen Luar Negeri dan Wamen Keuangan, dalam kabinet bernama Kabinet Kerja.

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla membacakan susunan kabinetnya di taman
belakang Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi menghadirkan para menterinya yang
seragam mengenakan kemeja putih.
Setelah resmi diumumkan Ahad (26/8) sore ini, menteri-menteri kabinet Jokowi-JK akan
langsung dilantik pada Senin (27/10) besok serta langsung akan menggelar rapat kabinet
perdana.

Program Pemerintah Kabinet Kerja Jokowi

Setelah resmi dilantik menjadi menteri pada kabinet kerja yang dibentuk dan resmi dilantik
Presiden pada Senin 27 Oktober 2014 maka rakyat akan menunggu akan visi misi program
kerja menteri kabinet kerja Jokowi 2014 ini.

Karena memang setelah dilantik resmi menjadi menteri maka tanggung jawab dan kerja keras
para menteri yang nyata untuk kemakmuran kesejahteraan ekonomi sosial budaya keamanan
seluruh rakyat Indonesia lah yang ingin dirasakan oleh setiap warga negara Indonesia ini pada
pemerintah baru presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019.

Program 100 hari pemerintah presiden Jokowi juga sangat dinantikan oleh rakyat karena
memang rakyat juga perlu dan mempunyai hak untuk mengetahui apa saja visi misi serta
program kerja daripada Kabinet Kerja Jokowi untuk masa 5 tahun kedepan ini.

Pro kontra pemilihan menteri-menteri pilihan Presiden Joko Widodo pun berkembang di
masyarakat serta para pengamat politik Apapun itu kita sebagai rakyat Indonesia harus
mengapresiasikan keputusan penetapan susunan daftar nama menteri yang telah dipilih oleh
Presiden kita.

Yang lebih penting yang ditunggu rakyat adalah kerja keras menteri-menteri ini untuk masa
lima tahun kedepannya.
Bagikan :
Tag : Info Terbaru
Previous

Kenaikan Dana BOS Tahun 2015


Next

Pengumuman Hasil Administrasi CPNS Kemensos 2014

Related Post:

Penetapan Pemenang Pilpres 2014 KPU 22 Juli

PKB Golkar Dukung Jokowi Capres 2014

Daftar Gaji Pokok PNS TNI Polri Naik 2014

Memilih Bimbel Untuk Masuk Perguruan Tinggi

Calon Cawapres Jokowi


Gaji Ke 13 PNS TNI Polri Pensiunan 2014 Keluar

Hasil Semifinal Piala Dunia 2014 Jerman vs Brasil

Reformasi Birokrasi Di Indonesia

Jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2014

0 Komentar untuk "Daftar Susunan Menteri Kabinet Kerja Jokowi"

Popular Posts
Pengumuman Peserta TKD CPNS Kemendikbud 2014

Pengumuman Hasil Administrasi CPNS Kemensos 2014

Daftar Susunan Menteri Kabinet Kerja Jokowi

Pengumuman Kelulusan CPNS Perpustakaan Nasional 2014

Kenaikan Dana BOS Tahun 2015

Update Paling Baru


Penyebab Penghentian Penerimaan CPNS Moratorium Pemerintahan Jokowi

Kartu Indonesia Pintar KIP

Harga BBM Naik Rp 3000 Tahun 2014

Sertifikasi Guru Tahun 2015

Pengumuman Hasil Seleksi BSN 2014

Soal CAT CPNS 2014


Kawan Berbagi Sehat
Taman Berbagi

Penerimaan CPNS Guru Tenaga Kesehatan Tetap Dibuka

News Farras

Kenaikan Gaji Dan Gaji Ke 13 PNS TNI POLRI 2015

Mencari Ilmu

BBM Bersubsidi Naik Sebelum Tahun Baru 2015

Hamizan Update

Tukang Sate Hina Presiden Jokowi Di Facebook

Kunjungan

Copyright 2012 - 2014 : Sehat Kita Semua - All Rights Reserved


Template by Kang Mousir - Proudly powered by Blogger
Pada hari kamis 22 Oktober 2009 dini hari, SBY berpidato untuk
mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Bersatu II pada masa bakti
2009-2014. Berikut susunan kabinetnya...

Daftar nama-nama menteri kabinet Indonesia bersatu II untuk masa bakti


tahun 2009-2014

1. Menko Polhukam: Djoko Suyanto


2. Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
3. Menko Kesra: Agung Laksono
4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
6. Menteri Luar Negeri:Marty Natalegawa
7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
8. Menteri Hukum dan HAM: Patrialis Akbar
9. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Darwin Saleh

11. Menteri Perindustrian: M.S Hidayat


12. Menteri Perdagangan: Mari Elka Pangestu
13. Menteri Pertanian: Suswono
14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
15. Menteri Perhubungan: Fredy Numberi
16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Fadel Muhammad
17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Setyaningsih
20. Menteri Pendidikan Nasional: M Nuh

21. Menteri Sosial: Salim Segaf al Jufrie


22. Menteri Agama: Suryadharma Ali
23. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik
24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
25. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Suharna Surapranata
26. Menteri Negara Koperasi dan UKM: Syarief Hasan
27. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Gusti Muhammad Hatta,
28. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak:
Linda Agum Gumelar,
29. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara: EE Mangindaan,
30. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faishal Zaini

31. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala


Bappenas: Prof. Armida Alisjahbana
32. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: Mustafa Abubakar
33. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Suharso Manoarfa
34. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga: Andi Mallarangeng

Pejabat setingkat menteri:


1. Kepala Badan Intelijen Negara: Sutanto
2. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM): Gita Wirjawan
3. Kepala Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan:
Kuntoro Mangkusubroto

*****
*****

Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup]

Kabinet Indonesia Bersatu II


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabinet Indonesia Bersatu II

Kabinet Indonesia Bersatu II adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden


Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari
usulan partai politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendapatkan
kursi di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang
bergabung setelahnya[1], tim sukses pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta
kalangan profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY
pada 21 Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya.[2][3] Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY
mengumumkan pergantian Menteri Keuangan[4]. Pada tanggal 18 Oktober 2011, Presiden
SBY mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II, beberapa wajah baru masuk
ke dalam kabinet dan beberapa menteri lainnya bergeser jabatan di dalam kabinet.[5] Pada
tanggal 13 Juni 2012, Presiden SBY mengumumkan pergantian Menteri Kesehatan dimana
pejabat sebelumnya telah meninggal dunia.[6]

Daftar isi
1 Proses penyusunan

2 Anggota kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 (2009-2014)

o 2.1 Menteri

o 2.2 Pejabat setingkat menteri

3 Pejabat lain terkait kabinet

o 3.1 Sekretaris Kabinet

o 3.2 Kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang diumumkan bersamaan

o 3.3 Wakil menteri

4 Lihat pula

5 Referensi
6 Pranala luar

Proses penyusunan
Mirip seperti proses penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu, SBY kembali memanggil calon-
calon anggota kabinet ke kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk
melakukan uji kepatutan dan kelayakan serta penandatanganan pakta integritas dan kontrak
politik. Yang menjadi tambahan dalam proses penyusunan Kabinet Indonesia Bersatu II ini
adalah adanya tes kesehatan sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh para
calon. Tes kesehatan dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto. Proses pemanggilan dan tes
kesehatan berlangsung pada 17-21 Oktober 2009. Seluruh calon yang dipanggil dan
mengikuti tes kesehatan akhirnya menjadi anggota kabinet, kecuali Nila Djuwita Anfasa
Moeloek yang awalnya disebut-sebut sebagai calon Menteri Kesehatan.

Anggota kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 (2009-2014)


Menteri

Berikut adalah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.[7][8]

Mulai Selesai
No. Jabatan Pejabat
menjabat menjabat
Menteri koordinator

Menteri Koordinator Bidang Marsekal TNI


22 Oktober 27 Oktober
1 Politik, Hukum, dan (Purn.) Djoko
2009 2014
Keamanan Suyanto

22 Oktober
Hatta Rajasa 13 Mei 2014
2009

Menteri Koordinator Bidang


2
Perekonomian

27 Oktober
Chairul Tanjung 19 Mei 2014
2014

Menteri Koordinator Bidang 22 Oktober 27 Oktober


3 Agung Laksono
Kesejahteraan Rakyat 2009 2014

Menteri
Letjen TNI (Purn.) 22 Oktober 27 Oktober
4 Menteri Sekretaris Negara
Sudi Silalahi 2009 2014

22 Oktober 27 Oktober
5 Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi
2009 2014

22 Oktober 27 Oktober
6 Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
2009 2014

Purnomo 22 Oktober 27 Oktober


7 Menteri Pertahanan
Yusgiantoro 2009 2014

22 Oktober 19 Oktober
Patrialis Akbar
2009 2011
Menteri Hukum dan Hak
8
Asasi Manusia
19 Oktober 27 Oktober
Amir Syamsuddin
2011 2014

9 Menteri Keuangan

Sri Mulyani 22 Oktober


20 Mei 2010
Indrawati 2009

Agus 20 Mei
19 April 2013
Martowardojo 2010[4]

Hatta Rajasa (Plt.) 19 April 21 Mei 2013


2013[9]
Muhammad 21 Mei 27 Oktober
Chatib Basri 2013[10] 2014

Darwin Zahedy 22 Oktober 19 Oktober


Saleh 2009 2011

Menteri Energi dan Sumber 19 Oktober 5 September


10 Jero Wacik
Daya Mineral 2011 2014[11]

Chairul Tanjung 11 September 27 Oktober


(Plt.) 2014 2014

Muhammad 22 Oktober 27 Oktober


11 Menteri Perindustrian
Sulaeman Hidayat 2009 2014

Mari Elka 22 Oktober 19 Oktober


Pangestu 2009 2011

19 Oktober 31 Januari
Gita Wirjawan
2011 2014
12 Menteri Perdagangan

Bayu 31 Januari 14 Februari


Krisnamurthi (Plt.) 2014 2014

14 Februari 27 Oktober
Muhammad Lutfi
2014 2014
22 Oktober 27 Oktober
13 Menteri Pertanian Suswono
2009 2014

22 Oktober 1 Oktober
Zulkifli Hasan
2009 2014

14 Menteri Kehutanan

Chairul Tanjung 1 Oktober 27 Oktober


(Plt.) 2014 2014

22 Oktober 19 Oktober
Freddy Numberi
2009 2011

Mayjen TNI
15 Menteri Perhubungan (Purn.) Evert 19 Oktober 1 Oktober
Ernest 2011 2014
Mangindaan

Bambang 1 Oktober 27 Oktober


Susantono (Plt.) 2014 2014

22 Oktober 19 Oktober
Fadel Muhammad
2009 2011

Menteri Kelautan dan


16
Perikanan
Sharif Cicip 19 Oktober 27 Oktober
Sutarjo 2011 2014
Muhaimin 22 Oktober 1 Oktober
Iskandar 2009 2014

Menteri Tenaga Kerja dan


17
Transmigrasi

Armida 1 Oktober 27 Oktober


Alisjahbana (Plt.) 2014 2014

22 Oktober 27 Oktober
18 Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
2009 2014

Endang Rahayu 22 Oktober 30 April


Sedyaningsih 2009 2012[12]

Ali Ghufron Mukti 30 April


19 Menteri Kesehatan 14 Juni 2012
(Plt.) 2012[13]

14 Juni 27 Oktober
Nafsiah Mboi
2012[6] 2014

Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan 22 Oktober 27 Oktober
20 (sebelum 19 Oktober 2011 Mohammad Nuh
2009 2014
bernama Menteri Pendidikan
Nasional)

Salim Segaf Al- 22 Oktober 27 Oktober


21 Menteri Sosial
Jufri 2009 2014
22 Oktober 26 Mei
Suryadharma Ali
2009 2014[14]

Agung Laksono
22 Menteri Agama 28 Mei 2014 9 Juni 2014
(Plt.)

Lukman Hakim 27 Oktober


9 Juni 2014
Saifuddin 2014

22 Oktober 19 Oktober
Jero Wacik
2009 2011
Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
23 (sebelum 19 Oktober 2011
bernama Menteri Kebudayaan
dan Pariwisata)
Mari Elka 19 Oktober 27 Oktober
Pangestu 2011 2014

22 Oktober 30 September
Tifatul Sembiring
2009 2014

Menteri Komunikasi dan


24
Informatika

Djoko Suyanto 1 Oktober 27 Oktober


(Plt.) 2014 2014

Suharna 22 Oktober 19 Oktober


Surapranata 2009 2011

25 Menteri Riset dan Teknologi

Gusti Muhammad 19 Oktober 27 Oktober


Hatta 2011 2014
22 Oktober 1 Oktober
Syarifuddin Hasan
2009 2014
Menteri Koperasi dan
26
Usaha Kecil dan Menengah
Muhammad Lutfi 1 Oktober 27 Oktober
(Plt.) 2014 2014

Gusti Muhammad 22 Oktober 19 Oktober


Hatta 2009 2011

27 Menteri Lingkungan Hidup

Balthasar 19 Oktober 27 Oktober


Kambuaya 2011 2014

Menteri Pemberdayaan
22 Oktober 27 Oktober
28 Perempuan dan Linda Amalia Sari
2009 2014
Perlindungan Anak

22 Oktober 19 Oktober
E.E. Mangindaan
2009 2011
Menteri Pendayagunaan
29 Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
19 Oktober 27 Oktober
Azwar Abubakar
2011 2014

Helmy Faishal 22 Oktober 1 Oktober


Zaini 2009 2014

Menteri Pembangunan
30
Daerah Tertinggal
Armida 1 Oktober 27 Oktober
Alisjahbana (Plt.) 2014 2014
Menteri Perencanaan
Pembangunan
Armida 22 Oktober 27 Oktober
31 Nasional/Kepala Badan
Alisjahbana 2009 2014
Perencanaan Pembangunan
Nasional

22 Oktober 19 Oktober
Mustafa Abubakar
2009 2011
Menteri Badan Usaha Milik
32
Negara
19 Oktober 27 Oktober
Dahlan Iskan
2011 2014

22 Oktober 19 Oktober
Suharso Monoarfa
2009 2011
33 Menteri Perumahan Rakyat

19 Oktober 27 Oktober
Djan Faridz
2011 2014

Andi 22 Oktober 7 Desember


Mallarangeng 2009 2012[15]

Menteri Pemuda dan Agung Laksono 7 Desember 15 Januari


34 (Plt.) 2012[16] 2013
Olahraga

15 Januari 27 Oktober
Roy Suryo
2013[17][18] 2014

Pejabat setingkat menteri

Berikut adalah pejabat setingkat menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II.[19]

Mulai Selesai
No. Jabatan Pejabat
menjabat menjabat
24 September
Hendarman Supandji 9 Mei 2007
2010[20]

24
26 November
1 Jaksa Agung Darmono (Plt.)[21] September
2010
2010

26 November 20 Oktober
Basrief Arief[22][23]
2010 2014

28 Desember 28 September
Djoko Santoso
2007 2010

Panglima Tentara 28
2 30 Agustus
Nasional Indonesia Agus Suhartono[24] September
2013
2010

30 Agustus
Moeldoko[25] Petahana
2013

30
Bambang Hendarso 22 Oktober
September
Danuri 2010
2007

22 Oktober 25 Oktober
Kepala Kepolisian Negara Timur Pradopo[26]
3 2010 2013
Republik Indonesia

25 Oktober
Sutarman Petahana
2013
Kepala Unit Kerja
Presiden Bidang
Kuntoro 22 Oktober 20 Oktober
4 Pengawasan dan
Mangkusubroto[28] 2009 2014
Pengendalian
Pembangunan[27]

Pejabat lain terkait kabinet


Sekretaris Kabinet

Mulai Selesai
No. Jabatan Pejabat
menjabat menjabat

Dipo Alam[29][30] 7 Januari 2010 20 Oktober 2014


1 Sekretaris Kabinet

Kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang diumumkan bersamaan

Pada saat pengumuman susunan Kabinet Indonesia Bersatu II, SBY juga mengumumkan
penunjukan 3 pejabat lain yang ia sebut sebagai "pejabat negara yang memiliki peran penting
dalam penyuksesan program kerja Kabinet Indonesia Bersatu II lima tahun mendatang".[31]
Selain Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan yang
berkedudukan setingkat menteri, 2 pejabat lain yang diumumkan adalah kepala lembaga
pemerintah nonkementerian, yaitu:

Mulai Selesai
No. Jabatan Pejabat
menjabat menjabat

22 Oktober 19 Oktober
Sutanto[32]
2009 2011

Kepala Badan
1
Intelijen Negara

19 Oktober
Marciano Norman Petahana
2011

2 Kepala Badan Gita Wirjawan[33][34][35] 22 Oktober 14 Juni 2012


Koordinasi 2009
Penanaman Modal
Muhammad Chatib
14 Juni 2012[36] 1 Oktober 2013
Basri

1 Oktober 27 Oktober
Mahendra Siregar
2013 2014

Wakil menteri

Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008, presiden dapat mengangkat wakil
menteri pada kementerian tertentu. Berikut adalah wakil menteri yang mendampingi
beberapa menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II.

Mulai Selesai
No. Jabatan Pejabat
menjabat menjabat

11 September 19 Oktober
Triyono Wibowo
2008 2011

Wakil Menteri Luar 19 Oktober


1 Wardana 14 Juli 2014
Negeri 2011

27 Oktober
Dino Patti Djalal 14 Juli 2014
2014

Sjafrie 27 Oktober
2 Wakil Menteri Pertahanan 6 Januari 2010
Sjamsoeddin 2014

Wakil Menteri Hukum dan 19 Oktober 27 Oktober


3 Denny Indrayana
Hak Asasi Manusia 2011 2014

4 Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati 20 Mei 2010 27 Oktober


2014
19 Oktober 3 Oktober
Mahendra Siregar
2011 2013

Bambang 3 Oktober 27 Oktober


Brodjonegoro 2013 2014

Widjajono 19 Oktober
21 April 2012
Partowidagdo 2011

Jabatan lowong sejak 21 April 2012 14 Juni 2012

Wakil Menteri Energi dan 15 Januari


5 Rudi Rubiandini 14 Juni 2012[6]
Sumber Daya Mineral 2013

Susilo 15 Januari 27 Oktober


Siswoutomo 2013[18] 2014

Wakil Menteri 27 Oktober


6 Alex Retraubun 6 Januari 2010
Perindustrian 2014

19 Oktober
Mahendra Siregar 6 Januari 2010
2011

Wakil Menteri
7
Perdagangan
Bayu 19 Oktober 27 Oktober
Krisnamurthi 2011 2014

8 Wakil Menteri Pertanian Bayu 6 Januari 2010 19 Oktober


Krisnamurthi 2011
19 Oktober 27 Oktober
Rusman Heriawan
2011 2014

Wakil Menteri Bambang 27 Oktober


9 6 Januari 2010
Perhubungan Susantono 2014

Wakil Menteri Pekerjaan 27 Oktober


10 Hermanto Dardak 6 Januari 2010
Umum 2014

Ali Ghufron 19 Oktober 27 Oktober


11 Wakil Menteri Kesehatan
Mukti 2011 2014

Wakil Menteri Pendidikan


dan Kebudayaan 19 Oktober
(sebelum 19 Oktober 2011 Fasli Jalal 6 Januari 2010
2011
bernama Wakil Menteri
Pendidikan Nasional)

12 Wakil Menteri Pendidikan 19 Oktober 27 Oktober


dan Kebudayaan Musliar Kasim
2011 2014
Bidang Pendidikan

Wakil Menteri Pendidikan


19 Oktober 27 Oktober
dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti
2011 2014
Bidang Kebudayaan
19 Oktober 27 Oktober
13 Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar
2011 2014

Wakil Menteri Pariwisata 19 Oktober 27 Oktober


14 Sapta Nirwandar
dan Ekonomi Kreatif 2011 2014

Wakil Menteri
Lukita Dinarsyah 27 Oktober
15 Perencanaan 6 Januari 2010
Tuwo 2014
Pembangunan Nasional
Wakil Menteri Badan 19 Oktober 27 Oktober
16 Mahmuddin Yasin
Usaha Milik Negara 2011 2014

Wakil Menteri
Pendayagunaan Aparatur 19 Oktober 27 Oktober
17 Eko Prasojo
Negara dan Reformasi 2011 2014
Birokrasi

Lihat pula
Kementerian Indonesia

Daftar kabinet Indonesia

Daftar nomor polisi kendaraan anggota kabinet

Referensi
1. ^ Golkar Resmi Masuk Koalisi Yudhoyono

2. ^ Presiden Umumkan 34 Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II

3. ^ Presiden Lantik Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Periode 2009-2014

4. ^ a b Agus Martowardojo Menkeu, Anny Ratnawati Wakil Menkeu, Detik.com,


19 Mei 2010.Diakses pada 19 Mei 2010

5. ^ Artikel: "Susunan Kabinet Bersatu II hasil reshuffle", di Detik.com

6. ^ a b c Nafsiah Mboi Jadi Menkes, Rudi Rubiandini Wamen ESDM

7. ^ Anwar Khumaini. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II. DetikNews. Edisi


21 Oktober 2009.

8. ^ Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009

9. ^ Hatta Rajasa ditunjuk jadi Plt. Menteri Keuangan

10. ^ Chatib Basri Resmi Ditunjuk Jadi Menteri Keuangan", liputan6.com

11. ^ Kompas: Jero Wacik resmi mengundurkan diri sebagai Menteri ESDM

12. ^ Per 30 April 2012, Endang Rahayu Tak Lagi Menkes RI

13. ^ Kantongi Surat Sebagai Plt Menkes, Ali Gufron 'Tak Tersentuh' Vonis MK

14. ^ VOA Indonesia: Suryadharma Ali ajukan pengunduran diri sebagai Menag
15. ^ Kompas: Tersangka Andi Mallarangeng mundur dari jabatan Menpora

16. ^ SBY Tunjuk Menko Kesra Sebagai Pejabat Sementara Menpora

17. ^ Roy Suryo Ditunjuk Presiden SBY Jadi Menpora

18. ^ a b Presiden resmi melantik Roy Suryo sebagai Menpora

19. ^ REPUBLIK INDONESIA - Setingkat Menteri

20. ^ Fahmi Firdaus. MK: Sejak 14.35 WIB Hendarman Tak Sah sebagai JA.
Okezone, 22 September 2010. Diakses pada 22 September 2010.

21. ^ Denny: Tugas Jaksa Agung Sementara Dipegang Darmono.

22. ^ Anwar Khumaini. SBY Pilih Basrief Arief Jadi Jaksa Agung. DetikCom, 25
November 2010. Diakses pada 25 November 2010.

23. ^ Hindra Liu. Basrief Arief, Jaksa Agung Definitif. Kompas, 25 November
2010. Diakses pada 25 November 2010.

24. ^ "Agus Suhartono Resmi Jadi Panglima TNI"..

25. ^ "Jenderal Moeldoko Resmi Dilantik Sebagai Panglima TNI"..

26. ^ "Jenderal Timur Pradopo Resmi Jadi Kapolri"..

27. ^ Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2009

28. ^ Penunjukan Kuntoro Mangkusubroto diumumkan bersamaan dengan


pengumuman susunan Kabinet Indonesia Bersatu II berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 85/P Tahun 2009.

29. ^ Keputusan Presiden Nomor 2/P Tahun 2010

30. ^ Presiden Lantik Sekab dan 3 Wakil Menteri

31. ^ Pidato Susilo Bambang Yudhoyono pada pengumuman susunan Kabinet


Indonesia Bersatu II

32. ^ Keputusan Presiden Nomor 86/P Tahun 2009

33. ^ Keputusan Presiden Nomor 87/P Tahun 2009

34. ^ Gita Wirjawan Kaget Dicari SBY

35. ^ Gita Wirjawan Dilantik 9 November

36. ^ Hendarman Supandji Jadi Kepala BPN, Chatib Basri Duduki Kepala BKPM
Pranala luar
Wikisumber memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:

Pidato Susilo Bambang Yudhoyono pada pengumuman susunan Kabinet Indonesia


Bersatu II

Wikisumber memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009

(Indonesia) Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II (perombakan)

(Indonesia) Daftar menteri

Kabinet pemerintahan Indonesia

Didahului oleh
Kabinet Indonesia B
[tampilkan]

Kabinet Indonesia Bersatu II (20092014)


[tampilkan]

Kabinet pemerintahan Indonesia


Kategori:

Kabinet Indonesia

Daftar menteri Indonesia

Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Lainnya

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan
Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Basa Jawa

Bahasa Melayu

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 11.49, 2 November 2014.


Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan
tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler

Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Twitter dan Instagram [tutup]

Kabinet Indonesia Bersatu


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Kabinet Indonesia Bersatu

Kabinet Indonesia Bersatu I (Inggris: United Indonesia Cabinet) adalah kabinet


pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden
Muhammad Jusuf Kalla.
Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada 22 Oktober
2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk
pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya,
Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.

Daftar isi
1 Susunan

o 1.1 Menteri

1.1.1 Menteri koordinator

1.1.2 Menteri departemen

1.1.3 Menteri negara

o 1.2 Pejabat setingkat menteri

o 1.3 Sekretaris Kabinet

2 Perombakan (reshuffle)

o 2.1 Perombakan I

o 2.2 Perombakan II

3 Referensi

4 Lihat pula

Susunan
Susunan Kabinet Indonesia Bersatu pada awal pembentukan (21 Oktober 2004)[1],
perombakan pertama (7 Desember 2005)[2], dan perombakan kedua (9 Mei 2007):[3]

Menteri

Menteri koordinator

Pejabat
Pembentukan Perombakan I Perombakan Penggantian di
No. Jabatan
(21 Oktober (7 Desember II luar
2004) 2005) (9 Mei 2007) perombakan
1 Menteri Koordinator Widodo Adi Sutjipto
Bidang Politik,
Hukum, dan
Keamanan
Sri Mulyani
Menteri Koordinator Boediono Indrawati
2 Aburizal Bakrie
Bidang Perekonomian (sampai 22 Mei 2008) [4] (sejak 13 Juni
2008)
Menteri Koordinator
3 Bidang Kesejahteraan Alwi Shihab Aburizal Bakrie
Rakyat
Menteri Sekretaris
4 Yusril Ihza Mahendra Hatta Rajasa
Negara

Menteri departemen

Nama
Pembentukan Perombakan I Perombakan Penggantian di
No. Jabatan
(21 Oktober (7 Desember II luar
2004) 2005) (9 Mei 2007) perombakan
Menteri Dalam Mardiyanto
5 M. Ma'ruf (sejak 29 Agustus
Negeri 2007)
6 Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda
7 Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono
Menteri Hukum dan
8 Hamid Awaluddin Mohammad Andi Mattalatta
Hak Asasi Manusia
9 Menteri Keuangan Jusuf Anwar Sri Mulyani Indrawati
Menteri Energi dan
10 Sumber Daya Purnomo Yusgiantoro
Mineral
Andung
11 Menteri Perindustrian Fahmi Idris
Nitimihardja
12 Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu
13 Menteri Pertanian Anton Apriantono
14 Menteri Kehutanan MS Kaban
15 Menteri Perhubungan Hatta Rajasa Jusman Syafii Djamal
Menteri Kelautan dan
16 Freddy Numberi
Perikanan
Menteri Tenaga Kerja
17 Fahmi Idris Erman Suparno
dan Transmigrasi
Menteri Pekerjaan
18 Djoko Kirmanto
Umum
19 Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari
Menteri Pendidikan
20 Bambang Sudibyo
Nasional
21 Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah
22 Menteri Agama M Maftuh Basyuni
23 Menteri Kebudayaan Jero Wacik Mohammad
dan Pariwisata Nuh
(ad-interim, sejak
1 Oktober 2009)
Menteri Komunikasi
dan Informatika
24 (sebelum 31 Januari 2005 Sofyan Djalil Muhammad Satria Pasanda
bernama Menteri Negara
Komunikasi dan
Informasi)

Menteri negara

Nama
Pembentukan Perombakan I Perombakan Penggantian
No. Jabatan
(21 Oktober (7 Desember II di luar
2004) 2005) (9 Mei 2007) perombakan
Menteri Negara Riset
25 Kusmayanto Kadiman
dan Teknologi
Menteri Negara Mari Elka
26 Koperasi dan Usaha Suryadharma Ali Pangestu
(ad-interim, sejak
Kecil dan Menengah 1 Oktober 2009)
Menteri Negara
27 Rachmat Witoelar
Lingkungan Hidup
Menteri Negara
28 Pemberdayaan Meuthia Hatta Swasono
Perempuan
Menteri Negara Widodo Adi
29 Pendayagunaan Taufik Effendy Sutjipto
(ad-interim, sejak
Aparatur Negara 1 Oktober 2009)
Menteri Negara Djoko
Mohammad Kirmanto
30 Pembangunan Daerah Saifullah Yusuf
Lukman Edy (ad-interim, sejak
Tertinggal 1 Oktober 2009)
Menteri Negara
Perencanaan
Pembangunan
31 Nasional Sri Mulyani Paskah Suzetta
(sebelum 14 Oktober 2005
bernama Menteri Negara
Perencanaan
Pembangunan)
Menteri Negara Badan
32 Soegiharto Sofyan Djalil
Usaha Milik Negara
Menteri Negara
33 Muhammad Yusuf Asy'ari
Perumahan Rakyat
Menteri Negara
34 Adhyaksa Dault
Pemuda dan Olahraga

Pejabat setingkat menteri

No. Jabatan Nama


Abdul Rahman
1 Jaksa Agung Hendarman Supandji
Saleh
2 Panglima Tentara Nasional Indonesia Endriartono Djoko Djoko
Sutarto Suyanto Santoso
(sampai dengan (13 Februari (sejak 28
13 Februari 2006) 2006-28 Desember
Desember 2007)
2007)
3 Kepala Kepolisian Negara Republik Da'i Bachtiar Sutanto Bambang
Indonesia (sampai dengan 8 (8 Juli 2005-30 Hendarso
Juli 2005) September Danuri
2008) (sejak 30
September
2008)

Sekretaris Kabinet

Sekretaris Kabinet dijabat oleh Sudi Silalahi.[5]

Keterangan:

Pembentukan
Perombakan I
Perombakan II
Penggantian di luar perombakan

Perombakan (reshuffle)
Perombakan I

Pada tanggal 5 Desember 2005, Presiden mengumumkan perombakan terbatas Kabinet


Indonesia Bersatu, yang kemudian dilantik pada 7 Desember 2005:

Tiga menteri baru:

1. Boediono (Menko Perekonomian)

2. Paskah Suzetta (Menneg PPN)

3. Erman Soeparno (Menakertrans)

Perombakan II

Pada 7 Mei 2007, Presiden mengumumkan perombakan untuk kedua kalinya, yang kemudian
dilantik pada 9 Mei 2007.
Lima menteri baru:

1. Andi Mattalata (Menkumham)

2. Mohammad Lukman Edy (Menneg PDT)

3. Jusman Syafii Djamal (Menhub)

4. Mohammad Nuh (Menkominfo)

5. Hendarman Supandji (Jaksa Agung)

Referensi
1. ^ Keputusan Presiden RI Nomor 187/M Tahun 2004

2. ^ Keputusan Presiden RI Nomor 20/P Tahun 2005

3. ^ Keputusan Presiden RI Nomor 31/P Tahun 2007

4. ^
http://nasional.kompas.com/read/2008/05/19/1758553/boediono.bantu.sby.hingga.22.
mei

5. ^ Keputusan Presiden RI Nomor 188/M Tahun 2004

Lihat pula
Daftar kabinet Indonesia

Kabinet pemerintahan Indonesia

Didahului oleh
Kabinet Gotong Ro

[tampilkan]

Kabinet Indonesia Bersatu (20042009)


[tampilkan]
v

Kabinet pemerintahan Indonesia


Kategori:

Kabinet Indonesia

Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Lainnya

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan
Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan

Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Basa Jawa

Bahasa Melayu

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 10.58, 28 Oktober 2014.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler

AKARTA: Berikut susunan lengkap kabinet Kerja yang diumumkan


Presiden Jokowi, Minggu (26/10/2014)

1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno


2. Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Kemaritiman: Indroyono Soesilo.
4. Menko Politik Hukum dan Keamanan: Tedjo Edy Purdjianto.
5. Menko Perekonomian: Sofyan Djalil.
6. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani.
7. Menteri Perhubungan: Ignatius Jonan.
8. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
9. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
10. Menteri ESDM: Sudirman Said
11. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
12. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
13. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
14. Menteri Hukum dan Ham: Yasonna H.Laoly
15. Menkominfo: Rudiantara
16. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi: Yuddy Chrisnandi
17. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
a. Wamen Keuangan: Bardiasmo
18. Menteri BUMN Rini M.Soemarno
19. Menteri Koperasi dan UMKM: Puspayoga
20. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
21. Menteri Perdagangan: Rahmat Gobel
22. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
23. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
24. Menteri PU dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
25. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN: Ferry Musyidan
Baldan
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin
28. Menterni Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indra Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Wanita: Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan Dikdasmen: Anies Baswedan
32. Menristek dan Dikti: M.Nasir
33. Menpora: Iman Nahrawi
34. Menteri PDT dan Transmigrasi: Marwan Jafar.

Calon Menteri Mulai Mendatangi Istana

JAKARTA-- Tedjo Edhy Purdijanto yang dikabarkan akan mengisi


posisi Menko Politik, Hukum dan Keamanan memasuki kompleks
Istana dengan berjalan kaki, menjelang pengumuman kabinet
Minggu (25/10/2014) sore ini.

Selain itu, tampak Susi Pudjiastuti bersembunyi di kursi belakang


mobil Toyota Alphard. Susi dikabarkan mengisi posisi Menteri
Pariwisata atau Menteri Kelautan dan Perikanan.

Politisi Partai Hanura Salah Husin juga terlihat masuk menggunakan


Alphard. Kabarnya, Saleh akan menempati kursi Menteri
Perindustrian.
Tampak juga Ryamizard Ryacudu, Rini Soemarno, dan Ferry
Musyidan Baldan. Mereka memasuki kompleks Istana tanpa berhenti
untuk memberikan keterangan kepada pers. (Demis Riszy
Gosta/Akhirul Anwar)
Semua Daerah Ingin Terwakili dalam Kabinet

DENPASAR: Pengamat masalah sosial dan agama I Ketut Sumadi


mengatakan hampir semua daerah di Indonesia menginginkan ada
salah seorang putra terbaiknya mewakili daerahnya dalam kabinet
pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Untuk itu Presiden Jokowi dalam mengumumkan pembantunya


mampu mewakili beragam etnis dan budaya di Nusantara," kata
Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu
Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar, Minggu (26/10/2014)

Ia menjelaskan putra terbaik yang duduk dalam jajaran kabinet


Presiden dan wakil Presiden Jokowi-JK yang mewakili beragam etnis
dan budaya di Indonesia itu akan mampu memberikan rasa aman
dan nyaman di kedua belah pihak. (Ant/if)
Calon Menteri dari Nasdem Standby di Kantor Partai

Tiga kader Partai Nasional Demokrat, Siti Nurbaya, Ferry Mursyidan


Baldan, Enggartiasto Lukita, yang disebut-sebut menjadi calon
menteri, terus mengikuti perkembangan pengumuman kabinet
bentukan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla
yang rencananya diumumkan Jumat malam namun belakangan
urung diumumkan.

"Tidak ada persiapan kok. Kami masih saja menunggu informasi


pengumuman kabinet ini," kata Ferry Mursyidan Baldan di Sekretariat
DPP Partai Nasdem, Jumat (24/10).

Bahkan di saat-saat pengumuman, sosok yang saat ini tercatat


sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Partai Nasdem
itu mengaku perasaannya biasa-biasa saja.

"Tak ada perasaan lain, masih biasa saja," katanya.(ant/yus)

Khofifah Disambangi Guru Spritualnya


Khofifah Indar Parawansa yang disebut-sebut sebagai calon menteri,
dikunjungi salah satu guru spiritualnya Gus Edy Lukmanul Karim bin
Abdullah Fattah menjelang pengumuman kabinet Presiden Joko
Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Gus Lukman tiba di kediaman Khofifah di Jalan Pengadegan Timur


Raya No. 11 Jakarta Selatan, Jumat malam, sekitar pukul 21.30 WIB.

Kiai muda itu sempat tertegun melihat beberapa orang duduk


melingkar.

"Apa ada pengajian?" tanya pengasuh Pondok Pesantren Bahrul


Maghfiroh, Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, itu.

"Bukan Gus, itu teman-teman wartawan," kata Ari, orang dekat


Khofifah, yang menyambutnya di depan pagar rumah Khofifah.
(ant/yus)

Diumumkan Minggu 26 Oktober Pukul 16.00 WIB

Presiden Joko Widodo direncanakan mengumumkan menteri


kabinetnya malam ini tetapi karena satu dan lain hal ditunda pada
Minggu 26 Oktober 2014 sore pukul 16.00 di Istana
Kepresidenan.Demikian keterangan pers yang disampaikan mantan
Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto

Andi Widjajanto: Pengumuman Di Istana, Pelantikan Senin 27 Oktober

Orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Andi Widjajanto


memastikan pengumuman akan dilaksanakan di Istana.

"Lokasi pengumuman, di Istana sederhana ya, pada dasarnya


adalah yang penting melakukan komunikasi ke publik, bahwa
penyusunan kabinet sudah selesai dan pelantikan akan dilakukan
sesegera mungkin. Mungkin hari Senin (27/10) pukul 11.00 WIB,"
katanya.(ant/yus)

Andi Widjajanto: Bisa Saja Menteri Kabinet Diumumkan Malam Ini


Calon Menteri Rini Soemarno

Susunan kabinet Presiden Joko Widodo bisa diumumkan malam ini.


Jokowi sudah menerima laporan KPK tentang empat calon menteri
yang tersisa.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kabinet belum


bisa diumumkan karena masih ada empat calon menteri yang belum
mendapatkan rekomendasi KPK.

Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengungkapkan


pimpinan KPK menyerahkan sendiri laporan rekam jejak empat calon
menteri kepada Presiden.

Dia mengatakan saat ini Jokowi masih mempelajari laporan KPK


tentang empat calon menteri. Kabinet segera diumumkan jika empat
calon menteri mendapatkan rekomendasi baik dari KPK.

"PPATK sudah, KPK sedang dipelajari, kalau hasilnya tidak harus


revisi, kabinet siap diumumkan," kata Andi di halaman Istana Negara,
Jumat (24/10).

Andi tidak bisa memastikan kapan kabinet diumumkan, namun dia


juga tidak menutup kemungkinan Jokowi menyampaikan susunan
kabinet malam ini.(demiz rizky gosta)
28 Calon Menteri Yang Sudah Dipanggil Presiden Joko Widodo
1. Luhut Binsar Panjaitan (tim sukses Jokowi-JK/calon Menteri
Pertahanan)

2. Ryamizard Ryacudu (PDI-Perjuangan/calon Menteri Koordinator


Polhukam)

3. Rini Soemarno (PDI-Perjuangan/calon Menteri Koordinator


Perekonomian)

4. Anies Baswedan (tim sukses Jokowi-JK/calon Menteri Sekretaris


Negara )

5. Puan Maharani (PDI-Perjuangan/calon Menteri Sosial)

6. Andi Wijayanto (tim sukses Jokowi-JK/calon Menteri Seskretaris


Negara/Seskab)

7. Hasto Kristiyanto (PDI-Perjuangan/calon menteri Sekretaris


Negara/Seskab)

8. Ferry Mursidan Baldan (Nasdem/calon Menteri Dalam Negeri)

9. Siti Nurbaya (Nasdem/calon Menteri Reformasi Birokrasi)

10. Enggartiasto Lukito (Nasdem/calon Menteri Perumahan Rakyat)

11. Yuddy Chrisnandi (Hanura/calon Menteri Pemuda dan Olahraga)

12. Komarudin Hidayat pProfesional/calon Menteri Agama)


13. Lukman Hakim Saifudin (PPP/calon Menteri Agama)

14. Khofifah Indar Parawansa (NU/calon Menteri UKM)

15. Marwan Jafar (PKB/calon Menteri Perumahan Rakyat)

16. Hanif Dhakiri (PKB/calon Menteri Tenaga Kerja, Desa Tertinggal


dan Transmigrasi)

17. M Nasir (Rektor Undip/calon Menteri Pertanian)

18. Ignasius Jonan (Dirut PT KAI/calon Menteri Transportasi)

19. Mirza Adityaswara (Deputi Gubernur BI/calon Gubernur BI/Dirjen


Pajak)

20. Bambang Brojonegoro (profesional/calon Menteri Keuangan)

21. Indroyono Soesilo (profesional/Cclon Menteri Agraria atau


Menteri Kedaulatan Pangan)

22. Rudiantara (Wadir Semen Indonesia/calon Menteri BUMN)

23. RC Lino (Dirut Pelindo/calon Menteri Maritim)

24. Kuntoro Mangkusubroto (UKP4/calon Menteri ESDM/UKP4)

25. Susi Pudjiastuti (profesional/calon Menteri Pariwisata)

26. Hendropriyono (profesional/calon Menteri ESDM)

27. Pratikno (Rektor UGM/calon Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset


Tekhnologi)

28. Rahmad Gobel (profesional/calon Menteri Perdagangan)

sumber: facebook muh.jusuf kalla

Wapres JK Didampingi Surya Paloh Tiba di Istana Wakil Presiden

Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi oleh Ketua Umum Partai


Nasional Demokrat beberapa menit lalu tiba di lingkungan Istana
Wakil Presiden setelah menjenguk mantan Presiden BJ Habibie.
(Live TV One).
Biaya Persiapan di Tanjung Priok Rp500 Juta/Hari
Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan mengumumkan nama-nama
menteri kabinet di terminal 3 pelabuhan peti kemas Pelabuhan
Tanjung Priok tadi malam (22/10), batal dilaksanakan.

Dari pantauan di lapangan, tenda panggung sudah dibongkar.


Menurut sumber Bisnis.com, semua biaya persiapan ditanggung oleh
pihak penyelenggara yang ditunjuk pihak Istana Kepresidenan. "Total
biayanya mencapai Rp500 juta-an per harinya," ujarnya.(akhmad
mabrori/foto: demis rizky)
Pengamat: Soal Tempat Pengumuman Tidak Penting

Persoalan tempat pengumuman menteri kabinet, tidak perlu menjadi


perdebatan publik. Sepenuhnya hak prerogatif presiden, apakah
dilakukan di Istana Negara ataupun di luar Istana Negara, terserah
presiden, kata Ary Dwipayana, pengamat politik dari UGM kepada
Bisnis.com.

Hal yang jauh lebih penting, paparnya, adalah publik menanti siapa-
siapa figur yang akan menempati posisi menteri.
Publik ingin mendapat kepastian apakah figur menteri yang dipilih
adalah sosok yang bersih dan kredibel, ujarnya.(yus)

Tokoh Jatim Protes Nama Dahlan Iskan Dicoret

Tokoh masyarakat Jawa Timur, Johan Yan heran dengan sikap


Presiden Joko Widodo yang mencoret nama Dahlan Iskan (Menteri
BUMN demisioner) dalam daftar nominasi calon menteri.

"Dahlan Iskan itu kan sangat anti mafia, tetapi herannya kenapa
namanya justru tidak masuk sama sekali dalam bursa menteri. Yang
jadi pertanyaan, apa motivasi \'sengkuni\' di belakang Pak Jokowi
yang mendorong untuk mencoret nama Dahlan Iskan," katanya.
(ant/yus)
JK: Nama-Nama Menteri Diumumkan di Istana Negara 1-2 Hari Ini
Wakil Presiden Jusuf Kalla pada
Rabu malam (22/10) memastikan nama-nama menteri kabinet akan
diumumkan dalam 1-2 hari ke depan (Kamis atau Jumat-red).
"[Dalam] 1-2 hari ini," katanya dalam wawancara dengan Metro TV.

Mengenai tempat pengumuman, JK memastikan diumumkan di


Istana Negara. Di Istana dong. Sudah dong di Priok, kan musti adil.
Dulu kan menang di Priok, masa di Priok terus, tegasnya.(yus)

Sebagian Wartawan Sudah Meninggalkan Tanjung Priok

Menyusul tersiarnya kabar bahwa Presiden Jokowi batal ke


Pelabuhan Tanjung Priok, sebagian wartawan yang sudah menunggu
sejak 1-2 jam lalu, saat ini sudah meninggalkan lokasi acara di
terminal 3 pelabuhan peti kemas Tanjung Priok. (akhmad mabrori)
Presiden Jokowi Umumkan Dengan Latar Belakang Kapal Peti Kemas Nordlion

Menurut rencana, Presiden Jokowi akan mengumumkan para


menteri kabinetnya dengan latar belakang kapal peti kemas Nordlion
yang saat ini sedang melakukan kegiatan bongkar muat di dermaga
Olah Jasa Andal (OJA) terminal peti kemas Pelabuhan Priok.
(akhmad mabrori)

Dua Bus Besar Angkut Wartawan Menuju Terminal 3

Dari pantauan terkini Bisnis.com , terlihat dua bus ukuran besar yang
mengangkut rombongan wartawan dari lobi Pelindo II menuju
terminal 3.
Tidak ada kegiatan bongkar muat kapal yang terganggu dan kegiatan
delivery berjalan seperti biasa. (akhmad mabrori)
Ratusan Wartawan Sudah Berkumpul di Terminal 3 Pelabuhan Priok

Dari pantauan Bisnis.com, ratusan wartawan saat ini sudah


berkumpul di terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, menanti
pengumuman menteri kabinet Jokowi-JK yang dijadwalkan pukul
19.00 WIb. (akhmad mabrori)
Diumumkan Pukul 19.00 WIB di Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
Dari sejumlah sumber Bisnis.com, pengumuman menteri kabinet
Jokowi-JK akan dilakukan di Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
pada malam ini pukul 19.00 WIB.

Dalam pidato pelantikannya di MPR RI 20 Oktober, Presiden Jokowi


menekankan pentingnya memajukan sektor maritim.

"Kita telah terlalu lama memunggungi samudera, memunggungi laut,


memunggungi teluk, memunggungi selat. Kita kembalikan kejayaan
kita sebagai negara maritim. Jalesveva Jayamahe, di lautlah kita
jaya.

Kita kembangkan jiwa pelaut kita, pelaut pemberani yang berani


mengarungi laut dan samudera. Kita kembangkan layar. Saya berdiri
di bawah kehendak rakyat dan konstitusi," tegasnya.

SIMAK ISI PIDATO LENGKAP PRESIDEN JOKOWI: KLIK DI SINI

(akhmad mabrori/yus)
Jokowi Umumkan Kabinet di Istana, Bukan di Priok

JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pengumuman


kabinet akan dilakukan di Istana Negara.

"Di Istana," ujarnya di Istana Wakil Presiden, Rabu (23/10/2014).

Meski demikian ketika ditanya kapan pengumuman kabinet akan


dilaksanakan JK meminta semua pihak bersabar.

"Pokoknya dalam satu dua hari ini, ya harus bersabar karena


pemilihan menteri harus hati-hati," tandasnya.
Sebelumnya tersiar kabar bahwa Presiden Jokowi akan
mengumumkan kabinet di Tanjung Priok.(Ant/if).
Kementerian Pendidikan Dipastikan 'Dibelah' Dua

JAKARTA: Ketua DPR Setya Novanto memastikan Kementerian


Pendidikan dibagi dua menjadi Kementerian Pendidikan Dasar dan
Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset.

Kepastian perubahaan Kementerian Pendidikan tersebut


disampaikan dalam surat perubahaan struktur kementerian yang
disampaikan Presiden Jokowi kepada pimpinan DPR.

"Ada pemisahan di Kementerian Pendidikan yaitu Kementerian


Pendidikan Dasar dan Kementerian Pendidikan Tinggi," ujarnya di
Jakarta, Rabu (23/10/2014).

Namun, menurutnya, kementerian yang tidak boleh diubah adalah


Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian Pertahanan. (Ant/if)
Paspampres Sisir Pelabuhan Tanjung Priok

Dari pantauan Bisnis.com, sejumlah personil pasukan pengawal


presiden (paspampres) terlihat berada di kawasan Pelabuhan
Tanjung Priok. Belum ada konfirmasi lebih lanjut apakah penyisiran
oleh Paspampres di Tanjung Priok ini berkaitan dengan rencana
pengumuman kabinet menteri oleh Presiden Jokowi dan Wapres JK.
(akhmad mabrori)
Ini Nominasi Menteri Kabinet Jokowi-JK Yang Sudah Dinilai KPK & PPATK
1. Puan Maharani (PDI-Perjuangan)

2. Teras Narang (Gubernur Kalteng/PDI-Perjuangan)

3. Tjahjo Kumolo (PDI-Perjuangan)

4. Hasto Kristianto (PDI-Perjuangan)

5. Yuddy Chrisnandi (Partai Hanura)

6. Muhaimin Iskandar (PKB)

7. Marwan Jafar (PKB)

8. Siti Nurbaya Bakar (Partai Nasdem)

9. Ferry Mursyidan Baldan (Partai Nasdem)

10. Rini Soemarno (orang dekat Megawati Soekarnoputri)

11. Khofifah Indar Parawansa (NU)

12. Luhut Pandjaitan (tim sukses Jokowi-JK)

13. Darmin Nasution (profesional/mantan Gubernur BI)

14. Ignasius Jonan (profesional/Dirut PT Kereta Api Indonesia)


15. Indroyono Soesilo (mantan Sesmenko Kesra/Direktur FAO)

16. Agus Martowardojo (Menkeu demisioner)

17. Yunus Husein (mantan Ketua PPATK)

18. RJ Lino (Dirut Pelindo II)

19. Retno Lestari Priansari Marsudi (Duta Besar Indonesia untuk


Belanda)

20. Komarudin Hidayat (profesional/Rektor UIN)

21. Jimly Asshiddiqie (profesional/mantan Ketua MK)

22. Mahendra Siregar (Kepala BKPM demisioner)

23. Bambang Brojonegoro (Wamenkeu demisioner)

24. Komjen Budi Gunawan (Mabes Polri)

25. Ryamizard Ryacudu (mantan KSAD)

26. Rudiantara (profesional/komisaris Indosat)

27. Eva Sundari (PDI-P)

28. Anies Baswedan (profesional/Rektor Universitas Paramadina/tim


sukses Jokowi-JK)

29. Hamid Awaludin (mantan Menkumham)

30. Komjen Syafruddin (Mabes Polri)

31. Pramono Anung (PDI-Perjuangan)

32. Mas Achmad Santosa (Deputi Hukum Unit Kerja Presiden Bidang
Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan)

33. Anwar Adnan Saleh (Gubernur Sulawesi Barat)

34. Wiranto (Ketua Umum Hanura)

35. Pratikno (Rektor UGM)


36. Budiman (mantan KSAD)

37. Mirza Adityaswara (Deputi Gubernur BI)

38. Abdul Kadir Karding (PKB)

39. Rusdi Kirana (PKB)

40. M Yusuf (Ketua PPATK)

41. Lukman Hakim Saefuddin (Menag demisioner/PPP)

sumber: facebook muh.jusuf kalla (yus)

Jokowi: Hari Ini Diumumkan, Bisa Siang, Sore Atau Malam

"Kemungkinan hari ini, bisa siang, sore atau malam hari ini. Di Pluit,
Tanjung Priok, Tanah Abang, mungkin," kata Presiden Joko Widodo
kepada wartawan ketika ditanya kapan pengumuman nama-nama
menteri kabinetnya. (veronika yasinta)
JK: Pengumuman Kabinet Di Istana Negara

Wapres Jusuf Kalla (JK) memastikan pengumuman kabinet Jokowi-


JK akan dilaksanakan di Istana Negara.

Ya di Istana Negara dong, kata JK di Istana Wakil Presiden, Jalan


Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10).

JK menjelaskan pengumuman kabinet menteri dilakukan di Istana


Negara karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerja
pemerintahan.(yus)

Kata JK, Pengumuman Menteri Kabinet Selasa atau Rabu

Setelah pelantikan 20 Oktober, publik kini menanti pengumuman


menteri-menteri yang akan membantu pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sampai kini, pengumuman menteri kabinet Jokowi-JK masih belum


diumumkan. Namun Wapres Jusuf Kalla menyiratkan pengumuman
nama-nama menteri akan segera diumumkan, kemungkinan Selasa
atau Rabu.

"Pembentukan kabinet masih dalam proses, ditunggu saja," kata JK


sebagaimana dikutip Antara.

JK menghargai semua masukan terkait dengan penyusunan kabinet


menteri, termasuk masukan dari KPK dan PPATK.

"Kalau memang nama calon menteri diwarnai merah, memang


sebaiknya tidak usah. Tetapi kalau warna lain seperti kuning, asas
praduga tak salah harus kita kedepankan," ujarnya.
Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menyatakan kabinetnya akan
terdiri dari 33 kementerian, dimana 4 diantaranya kementerian
koordinasi (menko).(yus)

Jokowi: Menteri Tidak Boleh Rangkap Jabatan

Presiden Joko Widodo menegaskan sosok menteri yang dipilih tidak


boleh merangkap-rangkap jabatan agar dapat benar-benar fokus
dalam posisi yang diembannya dalam mengurus urusan rakyat.

"Tidak boleh rangkap-rangkap jabatan. Kerja di satu tempat saja


belum tentu benar," katanya.

Dia mengemukakan semua sosok yang dipilihnya untuk susunan


kabinet mendatang juga telah diperiksa latar belakangnya oleh
sejumlah lembaga yang kompeten.

"Kami telah memastikan (nama-nama calon menteri) ke KPK,


PPATK. Masih kurang tidak?" katanya.

Menurut Presiden, pihaknya juga masih memproses nama-nama


calon menteri untuk susunan kabinet mendatang secara khusus
hingga Selasa dini hari (21/10) sekitar pukul jam tiga pagi.(ant/yus)

ICW Minta Presiden Jokowi Tunda Pengumuman Menteri Kabinet


Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Presiden Joko Widodo
menunda pengumuman menteri kabinetnya karena ada beberapa
kandidat yang diusulkan diragukan integritasnya dan diduga terkait
dengan kasus-kasus korupsi.

"ICW minta Jokowi tunda pengumuman kabinet," demikian status


Twitter ICW.

ICW menilai ada beberapa kandidat dari 43 calon menteri/pejabat


setingkat menteri yang diduga bermasalah karena diragukan
integritas dan komitmen antikorupsinya.

Menurut ICW, calon menteri yang diragukan itu potensial menjadi


tersangka korupsi dan diberitakan memiliki rekening atau transaksi
keuangan yang mencurigakan.

"Kami mendesak Presiden Jokowi untuk menunda pengumuman


kabinet hingga ada kepastian figur-figur yang terpilih adalah yang
terbaik dan tidak memiliki masalah hukum".

ICW mengatakan Presiden Jokowi masih memiliki waktu yang cukup


memadai yakni selama 14 hari setelah dilantik untuk mengumumkan
para menterinya. (yus)

Jokowi Bilang Kemakmuran Negara Hanya Bisa Diwujudkan dengan Kerja Keras

JAKARTA: Presiden Jokowi sampaikan pidato di depan ribuan massa


yang menghadiri pesta rakyat salam Tiga Jari.

Pada kesempatan ini, Kepala Negara mengingatkan bahwa


Indonesia bangsa besar. Oleh karena itu, perlu dikelola untuk
kemakmuran rakyat.

Bila tidak mau bekerja keras, menurutnya, jangan harap Indonesia


bisa makmur. (Metrotv/if)

Jokowi Hadiri Syukuran Salam Tiga Jari di Monas

JAKARTA--Presiden Joko Widodo menghadiri acara syukuran rakyat


salam tiga jari di Monumen Nasional menjelang salat magrib. Ribuan
warga menyambut Presiden yang baru delapan jam dilantik tersebut.
Dia meninggalkan Istana Negara pukul 17.30 WIB seusai menemui
PM Singapura dan PM Malaysia. Awalnya Jokowi berjalan kaki dari
Istana Negara menuju pintu gerbang. Massa cukup banyak sehingga
tidak memungkinkan untuk berjalan kaki ke monas.

Jokowi pun hanya bisa menyalami sejumlah warga dari balik pintu
gerbang, kemudian menuju sedan Mercedez Benz RI 1. Perjalanan
ke monas menggunakan kendaraan sekitar lima menit kemudian
sampai di tugu monas.

Di Monas, masih banyak warga yang antusias menantikan presiden


ke-7 Indonesia. Jokowi cuma bilang. "Dari mana... Dari mana," kata
Jokowi sambil menunjuk warga yang berdiri di pagar. Serentak warga
yang sudah menunggu dari siang menyebutkan asal daerah masing-
masing. "Ambon Pak, Tangerang Pak," kata warga. (Akhirul Anwar)

Jemaah Haji Wafat 236 Orang

Sampai 20 Oktober pukul 15.30 WIB, jumlah jemaah haji wafat


mencapai 236 orang dengan rincian haji reguler 221 orang dan haji
khusus 15 orang.

SBY Pamit dan Jokowi Mulai Berkantor di Istana

JAKARTA--Dalam acara pisah sambut, mantan presiden Susilo


Bambang Yudhoyono menyampaikan pamit.

SBY menyampaikan selamat kepada Presiden Jokowi dan


menyatakan datang dan pergi seorang presiden merupakan hal
biasa.

Yang terpenting, menurutnya, bagaimana membawa Indonesia lebih


maju.

Jokowi dalam sambutan balasannya mengucapakan terima kasih


kepada SBY dan Ibu Ani serta mantan Wapres Boediono dan ibu.
(MetroTv
SBY ajak Jokowi ikuti upacara sambut-pisah

JAKARTA--Mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono


menyalami Presiden Jokowi setibanya di Istana Merdeka.

SBY kemudian mengajak Jokowi dan JK keliling istana setelah


terlebih dahuhu mengikuti upacara sambut-pisah dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. (Metrotv/if)

Rombongan Jokowi-JK Memasuki Istana Merdeka

JAKARTA--Presiden dan Wapres Jokowi-JK tiba di Istana Merdeka


dengan kereta Kencana.

Sebagian massa mengiringi Jokowi-JK dengan bendera merah-putih


berukuran raksasa.

Puluhan paspampres berseragam merah-putih menyambut


kedatangan Jokowi-JK di halamam Istana Merdeka. (Metrotv/if)
Jokowi-JK Menuju Istana dengan Kereta Kencana

JAKARTA--Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menaiki kereta


kencana dari Jl. Thmarin menuju Istana.

Iring-iringan presiden dan wapres tersebut berjalan tersendat karena


dipenuhi lautan massa yang sudah menunggu sejak pagi.

Jokowi dengan mengenakan baju putih tak putus-putusnya


melambaikan tangan. Begitu juga dengan JK yang nampak
kelelahan. (Metrotv/if).
SBY Tunggu Jokowi di Istana untuk Acara Pisah-Sambut

JAKARTA: Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditemani


oleh mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di Gedung Sekretariat
Negara pada pukul 11.40 WIB dengan menggunakan Mercy
bernomor polisi B 1285 RFT.

Di gedung Sekretariat Negara, SBYmenunggu kedatangan Presiden


Joko Widodo yang akan datang dengan iring-iringan massa
mengunakan kereta kencana dari Bunderan Hotel Indonesia ke
Istana.

Pada pukul 14.00 WIB, keduanya dijadwalkan melakukan Upacara


Kemiliteran Penyambutan Presiden ke-7 RI dan Perpisahan Presiden
ke-6 RI di Halaman Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan
Jakarta. (Metrotv/if)

Ribuan Massa Menungu Kedatangan Jokowi-JK di Bunderan HI

JAKARTA: Ribuan massa berkumpul di bunderan Hotel Indonesia


menunggu kedatangan Presiden JOkowi dan Wapres Jusuf Kalla
untuk mengarak kedua pemimpin baru Indonesia itu ke Istana
Negara.

Jokowi-JK direncanakan menggunakan kereta kencana dalam


perjalanan menuju Istana.

Saat ini Presiden dan Wapres sedang melakukan jamuan makan


siang dengan para pimpinan lembaga tinggi negara dan tamu
negara di ruang VIP kompleks DPR/DPD/MPR (Indosiar/if)

11.04 WIB: Prosesi Acara Selesai, Menyanyikan Indonesia Raya

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan seluruh rangkaian prosesi


pengambilan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019
Jokowi-JK dinyatakan selesai.

Sebagai penutup, lagu Indonesia Raya dikumandangkan. (yus)


10.54 WIB: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Pimpin Doa
Sebelum diakhiri, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mempersilahkan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memimpin doa. (yus)
10.39 WIB: Pidato Presiden Jokowi

Dengan selesainya pengucapan sumpah/janji, Ketua MPR RI Zulkifli


Hasan mengucapkan selamat bertugas kepada Presiden dan Wakil
Presiden 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Presiden 2014-2019 Jokowi menyampaikan pidato pelantikan


dengan suara sedikit berserak dan nada pelan.

Baru saja kami mengucapkan sumpah, sumpah itu menegaskan


komitmen kerja keras, mencapai kehendak kita bersama, menjadi
bangsa yang besar.

Mari bersama mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam bidang


politik, berdikari dalam bidang ekonomi, berkepribadian dalam
kebudayaan.

Tugas dan beban kami berdua sangatlah besar, tentu tidak akan
mungkin kami berdua akan sanggup melaksanakannya tanpa
mendapat dukungan seluruh komponen bangsa dan rakyat
Indonesia.

Kita telah terlalu lama memunggungi samudera, memunggungi laut,


memunggungi teluk, memunggungi selat. Kita kembalikan kejayaan
kita sebagai negara maritim. Jalesveva Jayamahe, di lautlah kita
jaya.
Kita kembangkan jiwa pelaut kita, pelaut pemberani yang berani
mengarungi laut dan samudera. Kita kembangkan layar. Saya berdiri
di bawah kehendak rakyat dan konstitusi.

Yakin kita semakin kuat dan berwibawa. Saya akan memastikan


setiap rakyat di pelosok merasakan pembangunan. Semua instansi
agar melakanakan tugasnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak SBY dan Pak


Boediono atas jasa-jasanya dalam membangun bangsa dan negara
selama 5 tahun terakhir.

Saya mengajak seluruh rakyat untuk bersama kami untuk


membangun bangsa dan negara tercinta ini.

Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin bisa dikerjakan


sendiri oleh presiden dan wakil presiden, tapi kekuatan kolektif yang
merupakan kesatuan seluruh bangsa. (yus)

SIMAK ISI PIDATO LENGKAP PRESIDEN JOKOWI: KLIK DI SINI

10.30 WIB: Penandatanganan Berita Acara Pelantikan

Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla


menandatangani berita acara pelantikan, disaksikan oleh Ketua MPR
RI Zulkifli Hasan, Presiden dan Wapres 2009-2014 Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono. (yus)
10.27 WIB: Pengucapan Janji/Sumpah Presiden/Wakil Presiden

Presiden 2014-2019 Joko Widodo membacakan Janji/Sumpah


Presiden. Dengan suara berserak dan pelan, Jokowi mengucapkan
sumpah jabatan di bawah kitab suci Al-Qur\'an.

Dilanjutkan pengucapan janji/sumpah oleh Wakil Presiden 2014-2019


Jusuf Kalla.

Pengucapan sumpah jabatan/janji keduanya menandai peralihan


kekuasaan dari pemerintahan SBY kepada Jokowi. (yus)

MPR Apresiasi Kepemimpinan SBY

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi keberhasilan


pemerintahan SBY dalam 10 tahun terakhir.
"Atas nama rakyat dan MPR RI, kami menyampaikan terima kasih
kepada Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono," katanya. (yus)
10.10 WIB: Ketua MPR Buka Sidang Paripurna

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membuka secara resmi sidang


paripurna pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014-2019 Joko
Widodo-Jusuf Kalla.

Sebelumnya Zulkifli memperkenalkan satu per satu para mantan


presiden dan wakil presiden.

Juga diperkenalkan beberapa kepala negara, menteri luar negeri dan


utusan khusus negara sahabat.

Para kepala negara/pemerintahan, menteri luar negeri dan utusan


khusus negara sahabat yang hadir yakni:

o Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah

o PM Singapura Lee Hsien Loong

o Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak

o PM Australia Tony Abbott

o PM Malaysia Datuk Najib Tun Abdul Razak

o Gubernur Jenderal Papua Nugini Michael Ogio

o Utusan Khusus PM Jepang, Yasuo Fukada


o Menlu AS John F Kerry

o Menlu Selandia Baru Murray McCully

o Menlu Filipina Albert del Rosario

o Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Denis


Manturov

o Menteri industri perminyakan Sri Lanka, Anura Priyadarshana


Yapa

o Utusan khusus presiden Republik Korea, Kim Tae-whan dan


Ham Jin-kyu

o Utusan khusus Presiden Sosialis Vietnam, Vu Duc NDu

o Utusan khusus kerajaan Belanda, doktor Herman

o Anggota Parlemen dan Sekretaris Kanada, Andrew. (yus)

10.00 WIB: Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden dan Wakil Presiden
terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla, telah memasuki ruang sidang
paripurna MPR. Beberapa saat lagi acara dimulai. Menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya. (yus)
09.56 WIB: Ani Yudhoyono & Iriana Widodo Masuk ke Ruang Sidang Paripurna

Ibu Ani Yudhoyono, Iriana Widodo, Mufidah Jusuf Kalla, memasuki


ruang sidang paripurna MPR RI. (yus)

Ini Pesan Bu Noto kepada Jokowi

Jokowi menerima pesan khusus dari ibundanya, Sujiatmi


Notomiharjo (Bu Noto) menjelang pelantikan.

Pesannya sama ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo dan


Gubernur DKI Jakarta. "Sama sejak dulu, bekerja sebaik-baiknya,
ketulusan, kejujuran, jangan neko-neko," ungkap Jokowi sebelum
menuju gedung DPR/MPR.

Seperti tradisi meminta doa restu ibunda, Jokowi sungkem kepada


Bu Noto sebelum mengemban amanah yang lebih berat, menjadi
pemimpin negara.

Sebenarnya sungkeman dilakukan oleh Jokowi setiap bertemu


dengan ibundanya. "Tiap hari sungkem," ujarnya.(akhirul anwar)
Jelang Pelantikan, Jokowi Sarapan Pisang Goreng & Jamu Temulawak Spesial

Jokowi bercerita tentang menu sarapan paginya sebelum berangkat


ke Gedung DPR/MPR

"Makan pisang goreng separuh, saya ngomong apa adanya," kata


Jokowi.

Adapun menu minumannya berbeda dari biasanya yakni jamu


temulawak spesial kunir untuk menjaga daya tahan dalam menjalani
aktivitas seharian.

Biasanya Jokowi cuma minum jamu campuran dari rempah


temulawak dan jahe. "Sekarang tambah kunir," ujarnya. (akhirul
anwar)

08.59 WIB: Prabowo Tiba di Gedung DPR/MPR


Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah tiba di Gedung
DPR/MPR RI pukul 08.59 WIB.

Prabowo masuk melalui pintu lobby Nusantara III dan langsung


menuju ke ruangan Ketua DPR RI Setya Novanto.

Prabowo yang mengenakan jas warna hitam lengkap dengan peci


dan dasi merah hanya memberikan senyum dan lambaian tangan
ketika disapa oleh awak media. (dimas novita sari)
Sejak 07.20 WIB, Ketua DPR Tiba di Gedung DPR

Ketua DPR Setya Novanto mengawali kehadiran petinggi negara


dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Jokowi-JK.

Setya datang dengan mobil dinas dengan nopol hitam RI 6 pada


pukul 07.20 WIB. Setya datang dengan pengawalan ketat dan
langsung menuju ruang kerjanya.(ashari purwo)

Prabowo Subianto Dipastikan Hadir


Prabowo Subianto dipastikan menghadiri pelantikan presiden dan
wakil presiden terpilih 2014-2019 Jokowi-JK.

"Prabowo Insya Allah datang, dalam 20 menit lagi," kata Sekjen


Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Dia menjelaskan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut telah tiba di


Tanah Air tadi malam. (dimas novita sari)

Pukul 08.30 WIB: SBY Meninggalkan Istana Negara Menuju DPR/MPR


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono
sudah meninggalkan Istana Negara menuju Gedung DPR/MPR RI,
Senayan, Jakarta Pusat.

Pukul 08.30 WIB: Megawati Soekarnoputri Memasuki Ruang Sidang Paripurna

Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi


Sekjen PDI-Perjuangan Tjahjo Kumolo, sudah memasuki ruang
sidang paripurna MPR.

Keluarga Jokowi Tiba di Rumah Dinas Gubernur DKI

Sejumlah anggota keluarga besar Presiden terpilih Joko Widodo


mulai berdatangan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta. Mereka
tiba pukul 07.30 dengan menggunakan beberapa mobil Toyota
Innova.

Jokowi bersama ibunda tercinta, Sujiatmi Notomiharjo (Bu Noto).

Di antaranya Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo mengenakan baju


hijau dan Miyono yang merupakan pakde dari Iriana Jokowi
mengenakan setelan kemeja lengkap dengan dasi. Mereka tidak
memberikan keterangan apapun kepada media yang berkumpul di
pintu gerbang.(akhirul anwar)
Berikut Rundown Acara Pelantikan Jokowi-JK

08.00 : Penerimaan Anggota serta Undangan

09.21 : Kehadiran Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla

09.23 : Kehadiran Presiden Terpilih Joko Widodo

09.25 : Kehadiran Wakil Presiden Boediono

09.27 : Kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

09.29 : Kehadiran Tamu Negara

10.00 : Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

10.02 : Mengheningkan Cipta dipimpin Ketua MPR

10.05 : Pembukaan Sidang Paripurna MPR

10.12 : Pengucapan Janji/Sumpah Presiden

10.16 : Pengucapan Janji/Sumpah Wakil Presiden

10.20 : Penandatanganan Berita Acara Pelantikan

10.23 : Penyerahan Berita Acara Pelantikan oleh Ketua MPR

10.25 : Ketua MPR melanjutkan memimpin sidang paripurna


10.45 : Pidato Presiden Terpilih

11.05 : Doa oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

10.08 : Penutupan Sidang Paripurna

11.10 : Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

11.12 : Sidang Paripurna selesai. (jao)

Apa Boleh Buat, Istri Jokowi Tinggalkan Kebiasaan Pakai Jeans

Iriana Widodo, istri Jokowi mengatakan akan menyesuaikan diri


dengan statusnya sebagai Ibu Negara, terutama dalam hal
berbusana.

"Saya tidak akan berubah. Ora ono (tidak ada) perubahan. Paling
sekarang harus menyesuaikan acara. Masa ada acara resmi aku
nganggo katok (pakai celana) jeans? Diguyu pitik no (ditertawakan
ayam dong)," katanya.

Iriana Widodo, Jokowi dan kedua anaknya. (foto: jokowi


center/created yus)

Iriana terkenal memiliki gaya berbusana casual dengan kaus dan


celana jeans. Selama Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, Iriana
beberapa kali terlihat mengenakan celana jeans saat mengunjungi
suaminya di Balai Kota atau dalam kesempatan santai lain.(ant/yus)
Saat Pelantikan, JK Pakai Jas Lama

JK dalam sebuah kunjungan kenegaraan di China beberapa tahun


silam. (foto: media center JK)

Wakil Presiden terpilih 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) mengaku tetap


menggunakan pakaian jas lama saat mengikuti pelantikan esok
(20/10).

"Nggak sempat bikin baju lagi, tetap baju lama saja, jas," kata juru
bicara JK, Husain Abdullah.

Husain Abdullah mengemukakan juga pada acara pelantikan, JK


juga mengajak 70 kerabat dekatnya sesuai jatah undangan dari MPR
RI.(yus)
Rundown Penyambutan Jokowi & Pelepasan SBY di Istana Merdeka
Presiden SBY dan Presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo saat
mengikuti gladi bersih di halaman Istana Merdeka, Ahad sore (19/10)

Berikut ini gambaran prosesi penyambutan Presiden RI 2014-2019


Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, esok hari (20/10) sesuai
acara pengambilan sumpah di Gedung MPR RI, Senayan Jakarta.

- Pasukan tentara memasuki lapangan upacara dan membentuk


barisan
- Presiden Jokowi dan SBY menaiki podium kehormatan, diiringi
marching band pasukan pengamanan presiden.
- Presiden Jokowi dan SBY melakukan prosesi Jajar Kehormatan
- Pembacaan puisi tentang pelepasan SBY dan paduan suara
menyanyikan lagu "Pantang Mundur" karya Titiek Puspa.
- Para tentara membentuk pagar betis sebagai tanda hormat
melepas SBY yang akan meninggalkan Istana Merdeka.
- Acara selesai. (yus)

sumber: setkab
Rundown Acara Pesta Rakyat
12.25 WIB - 12.40 WIB Presiden dan Wakil Presiden menuju dan tiba
di Bundaran Hotel Indonesia.

12.40 WIB - 12.50 WIB Presiden dan Wakil Presiden menaiki kereta
kuda yang ditarik dua kuda.

12.50 WIB - 14.05 WIB Pawai rakyat bersama rombongan Presiden


dan Wakil Presiden dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana
Negara.

14.05 WIB - 14.35 WIB Upacara penyambutan kemiliteran di Istana


Negara.

14.35 WIB - 15.10 WIB Presiden dan Wakil Presiden menggelar


video conference dengan rakyat di Istana Negara.

15.10 WIB - 16.10 WIB Presiden dan Wakil Presiden istirahat dan
shalat.

16.10 WIB - 16.25 WIB Presiden dan Wakil Presiden menuju


panggung di Monumen Nasional.

16.25 WIB - 16.35 WIB Presiden dan Wakil Presiden persiapan naik
panggung.

16.35 WIB - 16.45 WIB Pidato Kerakyatan Presiden.

16.45 WIB - 16.50 WIB Doa bersama.

16.50 WIB - 17.20 WIB Potong tumpeng untuk wong cilik diiringi
bedug dan penyerahan sertifikat dari Museum Rekor Indonesia
(Muri).

17.20 WIB - 17.40 WIB Presiden dan Wakil Presiden menyaksikan


konser musik.

17.40 WIB - 19.40 WIB Presiden dan Wakil Presiden melaksanakan


Ishoma.

19.10 WIB - 19.40 WIB Pelepasan 500 lampion di kawasan Monas.

19.40 WIB - 21.55 WIB Presiden kembali ke Monas jamming


bersama.
21.55 WIB - 22.00 WIB Penutupan acara. (ant/yus)
Sebaiknya Hindari Jalan Menuju Gedung DPR/MPR

Ini imbauan Polda Metro Jaya kepada pengguna jalan menuju


Gedung DPR/MPR

- Arus lalu lintas dari Cawang akan dialihkan ke Bundaran Semanggi


menuju Jalan Ais Afrika dan Jalan Pakubowono.
- Pengendara dari selatan yang hendak menuju Jakarta Pusat akan
dialihkan menuju Jalan Gerbang Pemuda, menaiki jalan layang
menuju arah Cawang.
- Pengendara dari arah selatan yang mengarah ke Gedung
DPR/MPR dilarang belok kiri di Bundaran Semanggi, diluruskan
menuju Thamrin.
- Pengendara dari arah utara yang berbelok ke Bundaran Semanggi
menuju Gedung DPR/MPR dialihkan dan diluruskan menuju Jalan
Sudirman.
- Pengendara dari arah Tanah Abang (Jalan Aipda K.S.Tubun)
dialihkan di Jalan Palmerah, dialihkan menuju Permata Hijau. (yus)

Istri Jokowi Pakai Kebaya Buatan Solo


Iriana Widodo, istri Presiden terpilih Jokowi, mengaku akan tampil
sebaik mungkin saat pelantikan suaminya besok.

"Ya pupuran (bedakan) lah mbak buat besok. Tapi saya tidak punya
tim rias khusus, hanya salon biasa saja, yang pas saja buat saya,"
katanya.

Khusus untuk menghadiri acara pelantikan, Iriana dan anak-anaknya


akan mengenakan pakaian adat.

"Besok kita pakai kebaya yang sudah dibeli dari Solo, modelnya
simpel," ujarnya.(ant/yus)
Rundown Kegiatan Pelantikan Jokowi-JK

Kegiatan Jam
(WIB)

Menuju Gedung MPR RI 08.40

Silaturrahmi dengan Pimpinan DPR & Presiden -


SBY
Presiden SBY menyambut 18 perwakilan negara- -
negara sahabat

Pimpinan MPR mengantar tamu negara sahabat -


ke ruang paripurna

Jokowi dan SBY menunggu di ruang tunggu -

Prosesi pelantikan -

Presiden Jokowi menuju Istana 12.30

Presiden Jokowi mengikuti acara formal 14.00 -


15.00

Syukuran Rakyat 15.00 -


selesai

Sumber: Kantor Transisi Jokowi-JK, Antara (yus)

700 Tamu Undangan Jokowi-JK Diseleksi Ketat

Sebanyak 700 warga yang beruntung masuk ke Istana Negara untuk


bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), masih
dalam proses seleksi.

"Masih diseleksi karena Pak Jokowi minta yang masuk nanti benar-
benar rakyat, wong cilik," kata Panitia Nasional Syukuran Rakyat
Salam Tiga Jari, Zuhairi Misrawi di Media Center Jokowi-JK.

Dia mengungkap 700 orang warga yang akan bertemu Jokowi dan
menggelar tur istana, akan diseleksi dari 7.000 orang yang
diperkirakan datang ke istana.

"Panitia akan bekerja sama dengan Pasukan Pengamanan Presiden


(Paspampres) untuk menentukan warga yang terpilih masuk ke
istana," ujarnya. (ant/yus)

19 Oktober Pukul 14.30 WIB: Jemaah Wafat 231 Orang

Sampai dengan 19 Oktober pukul 14.30 WIB, jumlah jemaah haji


wafat mencapai 231 orang terdiri dari 216 haji reguler dan 15 haji
khusus.

Jokowi Tulis Sendiri Pidato Pelantikan

Presiden terpilih Joko Widodo mengaku menuliskan sendiri pidato


pelantikannya.

"Baru buat malam ini, besok pasti rampung," kata Jokowi usai gladi
resik untuk sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR) di ruang paripurna, Gedung Nusantra IV, Gedung MPR RI,
Sabtu (18/10). (ant/yus)

Jokowi-JK Didorong Segera Realisasikan Janji-Janji Saat Kampanye


Usai dilantik esok, Jokowi-JK diharapkan segera bekerja untuk
menuntaskan janji-janjinya saat kampanye.

Anggota DPR Bambang Soesatyo (Fraksi Partai Golkar) mengatakan


janji Jokowi-JK saat kampanye antara lain kepada guru, anak usia
belajar, nelayan, petani, pelaku ekonomi kreatif, komunitas pekerja
atau buruh serta komunitas pengusaha dalam dan luar negeri dari
berbagai tingkatan skala usaha.

Bambang menilai rencana Jokowi-JK menjadikan Indonesia sebagai


Poros Maritim masih abstrak bagi masyarakat awam.

Para ahli yang menyusun proposal proyek tersebut diharapkan


segera menyosialisasikannya kepada semua elemen masyarakat.
(ant/yus)
JK Pakai Sepatu Produksi Cibaduyut
Jusuf Kalla (JK) mengunggah foto sepatu yang akan ia kenakan
dalam pelantikannya di jejaring sosial Twitter.

Foto tersebut diposting dalam akun pribadi miliknya @Pak_JK.

"Insya Allah, sepatu JK Collection dari Cibaduyut Bandung ini akan


dikenakan saat pelantikan 20 Oktober nanti," tulis JK menerangkan
postingan gambar sepatunya.

Sepasang pantofel yang diunggah JK ini berwarna hitam tersebut


memiliki ukuran 39 dan berlabel JK Collection.(ant/yus)
Ibunda Jokowi Ikut Geladi Resik

Sujiatmi Notomiharjo, ibunda Jokowi, ikut menghadiri acara geladi


resik pelantikan Presiden di Gedung DPR/MPR RI.

Setelah geladi resik yang berlangsung kurang dari satu jam, Sujiatmi
terlihat tiba di lokasi dengan mengenakan pakaian gamis ungu tua
dengan kerudung warna senada.

Sujiatmi yang diiringi sejumlah kerabatnya menyempatkan diri


bersalaman dengan sejumlah pejabat yang berdiri mengitari karpet
merah.
Sujiatmi pun dipersilahkan masuk ke dalam ruang tunggu VIP di
sudut kanan gedung. "Tidak ada persiapan apa-apa. Pakaian yang
dipakai nanti warna hijau," kata Sujiatmi. (ant/yus)

Jokowi Minum Jamu, JK Cukur Rambut & Kumis

Jokowi-JK mengaku sudah mempersiapkan diri menjelang pelantikan


mereka esok.

Usai gladi resik di Ruang Paripurna, Gedung Nusantara IV kompleks


gedung MPR, Jokowi-JK mengaku sudah menyiapkan stamina untuk
pelantikan.

"Kalau saya sudah minum jamu," kata Jokowi.

Sementara itu, JK menimpali bahwa dia sudah mencukur rambut dan


kumisnya.

JK pun menyarankan Jokowi segera bercukur begitu Jokowi


mengaku belum bercukur.

"Wah, kalau saya belum cukur Pak," kata Jokowi.

"Nah, itu mesti segera cukur. Kalau saya sudah setrika baju," kata JK
diiringi tawa ringan.(ant/yus)

Jokowi: Nama-Nama Menteri Tinggal Diumumkan

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pengumuman


nama-nama menteri kabinetnya tinggal menunggu waktu saja.
"Nama tinggal diumumkan saja," ujar Jokowi seusai menjalani proses
geladi bersih pelantikan dirinya sebagai Presiden RI bersama Jusuf
Kalla sebagai Wakil Presiden di DPR RI, hari ini (19/10).

Ketika ditanya kapan waktu pengumuman dilaksanakan, Jokowi


mengatakan hal itu bisa saja berlangsung esok hari.

"Besok langsung pengumuman menteri bisa saja. Ya bisa besok,


lusa, tiga hari lagi, enam hari lagi," ujarnya. (ant/yus)

Gladi Bersih Penyambutan dan Pelepasan Presiden Digelar Sore Ini

JAKARTA--Presiden SBY akan mengantarkan Jokowi berkeliling


Kompleks Istana Kepresidenan sekaligus memperkenalkan sang
presiden terpilih kepada staf istana, Minggu (19/10/2014)

Setelah itu, Jokowi dan SBY mengikuti gladi bersih acara


Penyambutan Presiden RI dan Pelepasan Presiden RI ke-6 di
halaman Istana Merdeka.

Acara lepas sambut di Istana Merdeka adalah tradisi baru yang


disiapkan SBY sebagai tanda suksesi kepemimpinan Indonesia.

Rencananya acara lepas sambut dilaksanakan pada pukul 14.00


WIB besok (20/10/2014) usai pelantikan presiden di Gedung
DPR/MPR dan kirab budaya Jokowi sepanjang Jalan M. H. Thamrin.
(Demis Rizky Gosta)
Pelantikan Jokowi-JK Cuma Telan Anggaran Rp1 Miliar

JAKARTA: Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan


mengatakan anggaran pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih
Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Senin (20/10/2014) hanya menelan
Rp1 miliar.

"Anggaran pelantikan Rp1 miliar, anggaran (kami keluarkan)


sehemat mungkin," ujarnya Sabtu (18/10/2014) malam.

Anggaran tersebut, menurutnya, terbilang rendah melihat 1.200


undangan yang akan hadir seperti 690 anggota MPR dan perwakilan
negara-negara sahabat.

Namun, Zulkifli tidak merinci pos pengeluaran dari anggaran


tersebut. (Ant/if)
Pengumuman Kabinet Jokowi-JK Tunggu Momentum Tepat

JAKARTA: Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto,


mengungkapkan pengumuman komposisi kabinet dalam
pemerintahan Jokowi-JK menunggu momentum yang tepat. Oleh
karena itu, dia meminta masyarakat untuk bersabar.

"Saya berharap masyarakat untuk bersabar menanti pengumuman


komposisi kabinet. Mengingat pentingnya pengecekan nama-nama
tersebut agar benar-bener bersih dari berbagai persoalan korupsi,"
ujarnya, Sabtu (18/19/2014)

Wakil Sekjen PDI Perjuangan ini menyatakan janji kampanye Jokowi


untuk melibatkan KPK dan PPATK guna menelusuri jejak para
kandidat untuk memastikan terbentuknya pemerintahan yang bersih
sedang dilakukan.

"Sementara sambil menunggu proses di PPATK dan KPK tersebut,


maka seluruh fokus saat ini diletakkan pada pelantikan Presiden dan
Wapres pada 20 Oktober 2014," paparnya. (Ant/if)

Editor : Editor

<a href='http://ads.bisnis.com/www/delivery/ck.php?
n=a0f82543&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img
src='http://ads.bisnis.com/www/delivery/avw.php?
zoneid=292&amp;cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&amp;n=a0f82543' border='0'
alt='' /></a>
Ikuti berita Bisnis.com melalui smartphone Android dengan aplikasi Android Apps
Bisnis.com. Download di Google Play!

Beli Buku, Data, ePaper, Indonesia Business Daily bisa dengan kartu kredit. Klik di sini!
Reader's Choice: Pilih Topik menarik untuk Diulas oleh Harian Bisnis Indonesia. Klik di
sini!

Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup]


Daftar kabinet Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berikut adalah daftar kabinet pemerintahan Indonesia sejak diproklamasikannya


kemerdekaan hingga saat ini.

Daftar isi
1 Era perjuangan kemerdekaan

2 Era demokrasi parlementer

3 Era Demokrasi Terpimpin

4 Era Orde Baru

5 Era reformasi

6 Sumber

7 Lihat pula

Era perjuangan kemerdekaan

N Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah


Nama Kabinet Jabatan
o kerja kerja Kabinet personel

2 September 14 November
1 Presidensial Ir. Soekarno Presiden 21 orang
1945 1945

14 November 12 Maret Perdana


2 Sjahrir I Sutan Syahrir 17 orang
1945 1946 Menteri

12 Maret 2 Oktober Perdana


3 Sjahrir II Sutan Syahrir 25 orang
1946 1946 Menteri

2 Oktober Perdana
4 Sjahrir III 3 Juli 1947 Sutan Syahrir 32 orang
1946 Menteri
Amir 11 November Amir Perdana
5 3 Juli 1947 34 orang
Sjarifuddin I 1947 Sjarifuddin Menteri

Amir 11 November 29 Januari Amir Perdana


6 37 orang
Sjarifuddin II 1947 1948 Sjarifuddin Menteri

29 Januari 4 Agustus Mohammad Perdana


7 Hatta I 17 orang
1948 1949 Hatta Menteri

19 Desember S.
* Darurat 13 Juli 1949 Ketua 12 orang
1948 Prawiranegara

4 Agustus 20 Desember Mohammad Perdana


8 Hatta II 19 orang
1949 1949 Hatta Menteri

Era demokrasi parlementer

N Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah


Nama Kabinet Jabatan
o kerja kerja Kabinet personel

20
6 September Mohammad Perdana
* RIS Desember 17 orang
1950 Hatta Menteri
1949

20
21 Januari Susanto Pjs Perdana
9 Susanto Desember 10 orang
1950 Tirtoprodjo Menteri
1949

21 Januari 6 September Perdana


10 Halim Abdul Halim 15 orang
1950 1950 Menteri

6 September 27 April Mohammad Perdana


11 Natsir 18 orang
1950 1951 Natsir Menteri
Sukiman- 27 April Sukiman Perdana
12 3 April 1952 20 orang
Suwirjo 1951 Wirjosandjojo Menteri

Perdana
13 Wilopo 3 April 1952 30 Juli 1953 Wilopo 18 orang
Menteri

Ali 12 Agustus Ali Perdana


14 30 Juli 1953 20 orang
Sastroamidjojo I 1955 Sastroamidjojo Menteri

Burhanuddin 12 Agustus 24 Maret Burhanuddin Perdana


15 23 orang
Harahap 1955 1956 Harahap Menteri

Ali
24 Maret Ali Perdana
16 Sastroamidjojo 9 April 1957 25 orang
1956 Sastroamidjojo Menteri
II

Perdana
17 Djuanda 9 April 1957 10 Juli 1959 Djuanda 24 orang
Menteri

Era Demokrasi Terpimpin

N Nama Awal masa Akhir masa Pimpinan Jumlah


Jabatan
o Kabinet kerja kerja Kabinet personel

18 Februari
18 Kerja I 10 Juli 1959 Ir. Soekarno Presiden 33 orang
1960

18 Februari
19 Kerja II 6 Maret 1962 Ir. Soekarno Presiden 40 orang
1960

13 November
20 Kerja III 6 Maret 1962 Ir. Soekarno Presiden 60 orang
1963

21 Kerja IV 13 November 27 Agustus Ir. Soekarno Presiden 66 orang


1963 1964

27 Agustus 22 Februari
22 Dwikora I Ir. Soekarno Presiden 110 orang
1964 1966

24 Februari
23 Dwikora II 28 Maret 1966 Ir. Soekarno Presiden 132 orang
1966

24 Dwikora III 28 Maret 1966 25 Juli 1966 Ir. Soekarno Presiden 79 orang

17 Oktober
25 Ampera I 25 Juli 1966 Ir. Soekarno Presiden 31 orang
1967

17 Oktober Pjs
26 Ampera II 6 Juni 1968 Jend. Soeharto 24 orang
1967 Presiden

Era Orde Baru

N Awal masa Akhir masa Pimpinan Jabata Jumlah


Nama Kabinet
o kerja kerja Kabinet n personel

28 Maret Preside
27 Pembangunan I 6 Juni 1968 Jend. Soeharto 24 orang
1973 n

28 Maret 29 Maret Preside


28 Pembangunan II Jend. Soeharto 24 orang
1973 1978 n

Pembangunan 29 Maret 19 Maret Preside


29 Soeharto 32 orang
III 1978 1983 n

Pembangunan 19 Maret 23 Maret Preside


30 Soeharto 42 orang
IV 1983 1988 n
23 Maret 17 Maret Preside
31 Pembangunan V Soeharto 44 orang
1988 1993 n

Pembangunan 17 Maret 14 Maret Preside


32 Soeharto 43 orang
VI 1993 1998 n

Pembangunan 14 Maret Preside


33 21 Mei 1998 Soeharto 38 orang
VII 1998 n

Era reformasi

N Awal masa Akhir masa Jabata Jumlah


Nama Kabinet Pimpinan Kabinet
o kerja kerja n personel

Reformasi 21 Mei 26 Oktober Preside


34 B.J. Habibie 37 orang
Pembangunan 1998 1999 n

Persatuan 26 Oktober 9 Agustus Abdurahman Preside


35 36 orang
Nasional 1999 2001 Wahid n

9 Agustus 21 Oktober Megawati Preside


36 Gotong Royong 33 orang
2001 2004 Soekarnoputri n

Indonesia Bersatu 21 Oktober 22 Oktober Susilo Bambang Preside


37 37 orang
I 2004 2009 Yudhoyono n

Indonesia Bersatu 22 Oktober 27 Oktober Susilo Bambang Preside


38 38 orang
II 2009 2014 Yudhoyono n

27 Oktober Preside
39 Kerja Petahana Joko Widodo 34 orang
2014 n

Sumber
(Indonesia) Profil Kabinet Indonesia

(Indonesia) Kepustakaan Presiden

(Indonesia) Tempo Interaktif

(Indonesia) TokohIndonesia.com

(Inggris) Kedutaan Besar Indonesia di Britania Raya

(Inggris) Indahnesia.com

[tampilkan]

Kabinet pemerintahan Indonesia


[tampilkan]

Topik Indonesia

Lihat pula
Kabinet

Pemimpin wanita di Indonesia

Daftar ibu dan bapak negara Indonesia

Kategori:

Kabinet Indonesia

Daftar bertopik Indonesia


Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Lainnya

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami
Bak pasir

Bagikan

Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Basa Jawa

Basa Banyumasan

Bahasa Melayu


Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 14.35, 30 Oktober 2014.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler

Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup]

Kabinet Persatuan Nasional


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Kabinet Persatuan Nasional

Kabinet Persatuan Nasional adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden


Abdurrahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri. Kabinet ini dibentuk pada
26 Oktober 1999 dan masa baktinya berakhir pada 9 Agustus 2001. Kabinet ini terdiri dari
sejumlah menteri koordinator, sejumlah menteri pemimpin departemen, sejumlah menteri
negara, Sekretaris Negara, dan Jaksa Agung.

Daftar isi
1 Susunan

o 1.1 Menteri koordinator

o 1.2 Menteri departemen

o 1.3 Menteri negara

o 1.4 Pejabat setingkat menteri

o 1.5 Sekretaris Kabinet

2 Perombakan

3 Catatan kaki dan referensi

4 Lihat pula

5 Pranala luar

Susunan
Susunan kabinet awal ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia No.
355/M Tahun 1999, tertanggal 26 Oktober 1999, tentang Pembentukan Kabinet periode tahun
1999-2004, ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid.[1][2]

Menteri koordinator

Nama
Pembentukan Perombakan I Perombakan Perombakan
No. Jabatan
(26 Oktober (23 Agustus II III
1999) 2000) (1 Juni 2001) (12 Juni 2001)
Menteri Koordinator Wiranto
Bidang Politik dan (sampai dengan 15
Keamanan Februari 2000)[3], Susilo
1 (bernama Menteri Surjadi Bambang Agum Gumelar
Koordinator Bidang
Soedirdja Yudhoyono
Politik, Sosial, dan
Keamanan sejak (sejak 15 Februari
perombakan I) 2000)
Menteri Koordinator
Bidang Ekonomi, Kwik Kian Gie Burhanuddin
2 (sampai dengan 10 Rizal Ramli
Keuangan dan Agustus 2000)[4] Abdullah
Industri
Menteri Koordinator
Bidang Kesejahteraan Hamzah Haz
Rakyat dan (sampai dengan 26
Pengentasan November 1999)[5],
3 Kemiskinan Basri Tidak ada
(digabungkan dengan Hasanuddin
Menteri Koordinator (sejak 26 November
Bidang Politik dan 1999)
Keamanan sejak
perombakan I)

Menteri departemen

Nama
Pembentukan Perombakan I Perombakan Perombakan
No. Jabatan
(26 Oktober (23 Agustus II III
1999) 2000) (1 Juni 2001) (12 Juni 2001)
Menteri Dalam Negeri
(bernama Menteri Dalam
4 Negeri dan Otonomi Surjadi Soedirdja
Daerah sejak perombakan
I)
5 Menteri Luar Negeri Alwi Shihab
Mohammad Mahfud
Juwono (sampai dengan 20 Juli 2001)[6],
6 Menteri Pertahanan
Sudarsono Agum Gumelar
(sejak 20 Juli 2001)
7 Menteri Hukum dan Yusril Ihza Mahendra Marsillam Simanjuntak
Perundang-undangan (sampai dengan 7 Februari 2001)[7], (sampai dengan 20 Juli 2001)[6],
(bernama Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Baharuddin Lopa Mohammad Mahfud
Manusia sejak perombakan (sejak 7 Februari 2001) (sejak 20 Juli 2001)
I)
Bambang
8 Menteri Keuangan Prijadi Praptosuhardjo Rizal Ramli
Sudibyo
Menteri Pertambangan
dan Energi Susilo Bambang
9 (bernama Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro
Yudhoyono
dan Sumber Daya Mineral
sejak perombakan I)
Muhammad Jusuf Kalla
Menteri Perindustrian (sampai dengan 26 April 2000)[8],
10
dan Perdagangan Luhut Binsar Panjaitan
(sejak 26 April 2000)
Menteri Pertanian
Mohamad
11 (bernama Menteri Bungaran Saragih
Pertanian dan Kehutanan Prakosa
sejak perombakan I)
Menteri Kehutanan
dan Perkebunan Nur Mahmudi Ismail
(sampai dengan 15 Maret 2001)[9],
12 (bernama Menteri Muda
Kehutanan (menteri Marzuki Usman
negara) sejak perombakan (sejak 15 Maret 2001)
I)
13 Menteri Perhubungan Agum Gumelar Budi Mulyawan Suyitno
Menteri Eksplorasi
Laut
14 (bernama Menteri Sarwono Kusumaatmadja Rokhmin Dahuri
Kelautan dan Perikanan
sejak perombakan I)
Menteri Tenaga Kerja
15 (bernama Menteri Tenaga Bomer Pasaribu Al Hilal Hamdi
Kerja dan Transmigrasi
sejak perombakan I)
Menteri Kesehatan
(bernama Menteri
16 Kesehatan dan Achmad Sujudi
Kesejahteraan Sosial sejak
perombakan I)
Menteri Pendidikan
17 Yahya Muhaimin
Nasional
18 Menteri Agama Muhammad Tolchah Hasan
Menteri Permukiman
dan Pengembangan
Wilayah Republik
19 Indonesia Erna Witoelar
(bernama Menteri
Pemukiman dan Prasarana
Wilayah sejak perombakan
I)

Menteri negara
Nama
Pembentukan Perombakan I Perombakan Perombakan
No. Jabatan
(26 Oktober (23 Agustus II III
1999) 2000) (1 Juni 2001) (12 Juni 2001)
Menteri Negara Riset
20 AS Hikam
dan Teknologi
Menteri Negara
Koperasi dan
Pengusaha Kecil
21 Menengah Zarkasih Nur
(bernama Menteri Negara
Urusan Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah sejak
perombakan I)
Menteri Negara
22 Alexander Sonny Keraf
Lingkungan Hidup
Menteri Negara
Otonomi Daerah
23 Republik Indonesia Ryaas Rasyid Tidak ada
(digabungkan dengan
Menteri Dalam Negeri
sejak perombakan I)
Menteri Negara
Pariwisata dan
Kesenian
24 (bernama Menteri Hidayat Jaelani I Gede Ardika
Kebudayaan dan Pariwisata
(menteri departemen) sejak
perombakan I)

Menteri Negara Laksamana


Penanaman Modal dan Sukardi
(sampai dengan 26
25 Pembinaan Badan April 2000)[8], Tidak ada
Usaha Milik Negara Rozi Munir
(dibubarkan pada
(sejak 26 April
perombakan I)
2000)
Menteri Negara
Pemuda dan Olah Mahadi
26 Raga Tidak ada
Sinambela
(dibubarkan pada
perombakan I)
Menteri Negara
Rozik Boedioro
27 Pekerjaan Umum Tidak ada
(dibubarkan pada Soetjipto
perombakan I)
Menteri Negara
Pemberdayaan
Perempuan
28 (merangkap Kepala Badan Khofifah Indar Parawansa
Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional sejak
perombakan I)
Menteri Negara
Urusan Hak Asasi
Manusia Hasballah M.
29 (digabungkan dengan Tidak ada
Saad
Menteri Hukum dan
Perundang-undangan sejak
perombakan I)
Menteri Negara
Transmigrasi dan
30 Kependudukan Al Hilal Hamdi Tidak ada
(digabungkan dengan
Menteri Tenaga Kerja sejak
perombakan I)
Menteri Negara
Anwar
31 Pendayagunaan Freddy Numberi Ryaas Rasyid
(sampai dengan 3 Januari 2001)[10] Supriyadi
Aparatur Negara
Menteri Negara
Masalah-Masalah
32 Kemasyarakatan Dr. Anak Agung Gde Agung Tidak ada
(dibubarkan pada
perombakan I)
Menteri Muda Urusan
Percepatan
33 Pembangunan Tidak ada Manuel Kaisiepo
Kawasan Timur
Indonesia
Menteri Muda Urusan
Rekstrukturisasi
Cacuk
34 Ekonomi Nasional Tidak ada Tidak ada
(dibentuk pada perombakan Sudarijanto
I dan dibubarkan pada
perombakan II)

Pejabat setingkat menteri

Nama
Pembentukan Perombakan I Perombakan
No. Jabatan Perombakan II
(26 Oktober (23 Agustus III
(1 Juni 2001)
1999) 2000) (12 Juni 2001)
Baharuddin Lopa
(sampai dengan 10 Juli 2001)[6],
35 Jaksa Agung Marzuki Darusman
Marsillam Simanjuntak
(sejak 10 Juli 2001)
Panglima Tentara
36 Widodo AS
Nasional Indonesia
Alirahman
(sampai dengan 15 Februari 2000)[11],
37 Sekretaris Negara Bondan Gunawan
(15 Februari 29 Mei 2000)[12],
Djohan Effendi
(sejak 29 Mei 2000)
Sekretaris Kabinet

Pada tanggal 4 Januari 2000, berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 4 Tahun 2000 Tentang
Pengangkatan Sekretaris Kabinet sebagai Kepala Sekretariat Kabinet, diangkat Marsillam
Simanjuntak sebagai Sekretaris Kabinet.[13] Pada tanggal 5 Juli 2001, Marzuki Darusman
menggantikan Marsillam yang diangkat menjadi Menteri Kehakiman dan HAM.

Perombakan
Presiden Abdurrahman Wahid melakukan pergantian susunan Kabinet Persatuan Nasional
pada 23 Agustus 2000 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 234/M
Tahun 2000. [14]

Catatan kaki dan referensi


1. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 355/M Tahun 1999, tertanggal
26 Oktober 1999

2. ^ Gus Dur dan Kabinet Tambal-Sulam

3. ^ Wiranto diberhentikan karena pemeriksaan yuridis terhadap peranan dalam


pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur masih berjalan. [1]

4. ^ Kwik Kian Gie mengundurkan diri.

5. ^ Hamzah Haz mengundurkan diri atas keinginan sendiri.

6. ^ a b c Pergantian ini terkait dengan meninggalnya Baharuddin Lopa di Riyadh,


Arab Saudi.

7. ^ Gus Dur meminta Yusril Ihza Mahendra berhenti karena dianggap sudah
tidak bisa bekerjasama lagi di kabinet. Sebelumnya Yusril secara terbuka telah
mengusulkan kepada Presiden agar mengundurkan diri.

8. ^ a b Laksamana Sukardi dan Jusuf Kalla diberhentikan pada 24 April 2000


karena dianggap terlibat KKN.

9. ^ Nurmahmudi Ismail diberhentikan oleh presiden untuk lebih meningkatkan


koordinasi dalam penyelenggaraan negara dan juga karena berbeda visi, berbeda
dalam pengambilan keputusan, tidak mampu mengendalikan Partai Keadilan.

10. ^ Ryaas Rasyid mengundurkan diri karena perbedaan visi dengan Presiden.

11. ^ Alirahman mengundurkan diri pada 4 Januari 2000.

12. ^ Bondan Gunawan mengundurkan diri.

13. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2000, tertanggal 4


Januari 2000
14. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 234/M Tahun 2000, tertanggal
23 Agustus 2000

Lihat pula
Daftar kabinet Indonesia

Pranala luar
(Indonesia) Kabinet Persatuan Nasional Periode 1999-2004 @ Kompas.com

Kabinet pemerintahan Indonesia

Didahului oleh
Kabinet Reformasi Pem

[sembunyikan]

Kabinet pemerintahan Indonesia

Presidensial

Sjahrir I

Sjahrir II

Sjahrir III
Era
perjuangan
Amir Sjarifuddin I
kemerdekaa
n
Amir Sjarifuddin II

Hatta I

Darurat

Hatta II
RIS (RI: Susanto Halim)

Natsir

Sukiman-Suwirjo

Era Wilopo
demokrasi
parlementer Ali Sastroamidjojo I

Burhanuddin Harahap

Ali Sastroamidjojo II

Djuanda

Kerja I

Kerja II

Kerja III

Kerja IV
Era
demokrasi Dwikora I
terpimpin
Dwikora II

Dwikora III

Ampera I

Ampera II

Era Orde
Baru Pembangunan I

Pembangunan II

Pembangunan III
Pembangunan IV

Pembangunan V

Pembangunan VI

Pembangunan VII

Reformasi Pembangunan

Persatuan Nasional

Gotong Royong
Era
reformasi
Indonesia Bersatu I

Indonesia Bersatu II

Kerja

Lihat pula: Kementerian Indonesia


Kategori:

Kabinet Indonesia

Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Lainnya

Halaman Utama
Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan

Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan
Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Basa Jawa

Bahasa Melayu

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 13.25, 11 Agustus 2014.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler


Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup]

Kabinet Pembangunan VII


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Pada 21 Mei 1998, setelah tekanan politik besar dan beberapa demonstrasi, Soeharto
mengumumkan pengunduran dirinya di televisi Indonesia.

Kabinet Pembangunan VII adalah kabinet pemerintahan Indonesia yang dibentuk pada
masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Baharuddin Jusuf Habibie yang
masa jabatannya paling singkat (16 Maret 1998-21 Mei 1998). Masa bakti kabinet ini
seharusnya berakhir pada tahun 2003, namun karena terjadi demonstrasi mahasiswa dan
kerusuhan massal 1998 akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang berujung pada
pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998 dan diangkatnya B.J.
Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi darurat, mengakibatkan kabinet ini menjadi
demisioner. Sebagai penggantinya, pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Kabinet
Reformasi Pembangunan.

Adapun Catur Krida Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:

Pertama, trilogi pembangunan. Yakni stabilitas nasional, pertumbuhan dan


pemerataan, sebagai landasan kebijaksanaan pembangunan yang sudah teruji selama
ini dan telah kita laksanakan.

Kedua, kemandirian. Yakni melepaskan diri dari ketergantungan pada pihak lain dan
percaya atas kemampuan sendiri, akan sanggup menghadapi segala gejolak yang
timbul akibat globalisasi.

Ketiga, ketahanan nasional. Dari kemandirian, kebersamaan, dan kekeluargaan itulah


tumbuh ketahanan nasional. Yaitu keuletan dan ketangguhan bangsa kita menghadapi
berbagai tantangan dan ancaman.

Keempat, persatuan dan kesatuan. Keduanya akan memperkokoh ketahanan nasional


dalam menjamin kelangsungan hidup dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Daftar isi
1 Susunan

o 1.1 Menteri departemen

o 1.2 Menteri negara

o 1.3 Menteri negara koordinator

o 1.4 Pejabat setingkat menteri

2 Pengunduran diri massal

3 Catatan kaki dan referensi

4 Lihat pula

Susunan
Susunan Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:[1]

Menteri departemen

No. Jabatan Nama


1 Menteri Dalam Negeri R. Hartono
2 Menteri Luar Negeri Ali Alatas, SH
3 Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Wiranto
4 Menteri Kehakiman Muladi
5 Menteri Penerangan Muhammad Alwi Dahlan
6 Menteri Keuangan Fuad Bawazier
7 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Mohammad Hasan
8 Menteri Pertanian Justika Baharsjah
9 Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto
10 Menteri Kehutanan dan Perkebunan Sumahadi
Rachmadi Bambang
11 Menteri Pekerjaan Umum
Sumadhijo
12 Menteri Perhubungan Giri Suseno Hadihardjono
13 Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Abdul Latief
14 Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil Subiakto Tjakrawerdaya
15 Menteri Tenaga Kerja Theo L. Sambuaga
16 Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan AM Hendropriyono
17 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiranto Arismunandar
18 Menteri Kesehatan Faried Anfasa Moeloek
Muhammad Quraish
19 Menteri Agama
Shihab
20 Menteri Sosial Siti Hardijanti Rukmana

Menteri negara

No. Jabatan Nama


21 Menteri Negara Sekretaris Negara Saadillah Mursjid
22 Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT Rahardi Ramelan
23 Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM Sanyoto Sastrowardoyo
24 Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Ary Mardjono
25 Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman Akbar Tanjung
26 Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal Juwono Sudarsono
27 Menteri Negara Pangan, Hortikultura dan Obat-obatan Haryanto Dhanutirto
28 Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng
29 Menteri Negara Peranan Wanita Tuty Alawiyah
30 Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Agung Laksono

Menteri negara koordinator

No. Jabatan Nama


31 Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Feisal Tanjung
Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Ginandjar
32
Industri/Kepala Bappenas Kartasasmita
Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan Hartarto
33
dan Pendayagunaan Aparatur Negara Sastrosoenarto
Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan
34 Haryono Suyono
Pengentasan Kemiskinan/Kepala BKKBN

Pejabat setingkat menteri

No. Jabatan Nama


35 Jaksa Agung Soedjono C. Atmonegoro
36 Gubernur Bank Indonesia Syahril Sabirin

Pengunduran diri massal


Selain tekanan demonstrasi massa, juga akibat mundurnya 14 menteri menyusul Abdul Latief
dari jabatannya sebagai menteri Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya. Menteri-menteri
tersebut mengundurkan diri pada malam hari 20 Mei 1998, pukul 20.00 WIB melalui surat
yang diterima Yusril Ihza Mahendra yang diteruskan kepada Mensesneg saat itu, Saadilah
Mursyid. Surat tersebut berbunyi:

Hal: Pembentukan Kabinet Baru Jakarta 20 Mei 1998 Kepada Yth. Bapak Presiden RI

Dengan hormat

Bersama surat ini dengan hormat kami laporkan bahwa setelah melakukan evaluasi
terhadap situasi akhir-akhir ini terutama di bidang ekonomi, kami berkesimpulan bahwa
situasi ekonomi kita tidak akan mampu bertahan lebih dari 1 (satu) minggu apabila tidak
diambil langkah-langkah politik yang cepat dan tepat sesuai dengan aspirasi yang hidup dan
berkembang di tengah-tengah masyarakat khususnya mengenai reformasi di segala bidang,
seperti antara lain yang direkomendasi oleh DPR-RI dengan pimpinan fraksi-fraksi pada
hari selasa, 19 Mei 1998.

Dalam hubungan itu kami bersepakat bahwa langkah pembentukan kabinet baru
sebagaimana yang bapak rencanakan tidak akan menyelesaikan masalah. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati kami secara pribadi-pribadi menyatakan tidak bersedia
diikutsertakan dalam kabinet baru tersebut.

Sebagai anggota Kabinet Pembangunan VII kami akan tetap membantu sepenuhnya
pelaksanaan tugas yang Bapak emban dalam menyukseskan Catur krida Kabinet
Pembangunan VII. Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

1. Ir. Akbar Tanjung

2. Ir. Drs. AM. Hendropriyono, SH, SE, MBA

3. Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita

4. Ir. Giri Suseno Hadihardjono, MSME

5. Dr. Haryanto Dhanutirto

6. Prof. Dr. Ir. Justika S. Baharsjah, M.Sc

7. Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Sc

8. Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo

9. Prof. Dr. Ir. Rahadi Ramelan, M.Sc

10. Subiakto Tjakrawedaya, SE

11. Sanyoto Sastrowardoyo, M.Sc

12. Ir. Sumahadi, MBA

13. Drs. Theo L. Sambuaga

14. Tanri Abeng, MBA.

Catatan kaki dan referensi


1. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 62/M Tahun 1998
Lihat pula
Daftar kabinet Indonesia

Kabinet pemerintahan Indonesia

Didahului oleh
Kabinet Pembangun

[sembunyikan]

Kabinet pemerintahan Indonesia

Presidensial

Sjahrir I

Sjahrir II

Sjahrir III
Era
perjuangan
Amir Sjarifuddin I
kemerdekaa
n
Amir Sjarifuddin II

Hatta I

Darurat

Hatta II

Era
demokrasi RIS (RI: Susanto Halim)
parlementer
Natsir

Sukiman-Suwirjo
Wilopo

Ali Sastroamidjojo I

Burhanuddin Harahap

Ali Sastroamidjojo II

Djuanda

Kerja I

Kerja II

Kerja III

Kerja IV
Era
demokrasi Dwikora I
terpimpin
Dwikora II

Dwikora III

Ampera I

Ampera II

Era Orde
Baru Pembangunan I

Pembangunan II

Pembangunan III

Pembangunan IV

Pembangunan V

Pembangunan VI
Pembangunan VII

Reformasi Pembangunan

Persatuan Nasional

Gotong Royong
Era
reformasi
Indonesia Bersatu I

Indonesia Bersatu II

Kerja

Lihat pula: Kementerian Indonesia


Kategori:

Kabinet Indonesia

Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Lainnya

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru
Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan

Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa
Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Basa Jawa

Bahasa Melayu

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 14.12, 28 Juli 2013.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler

Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Selamat datang untuk peserta WMID Pulkam, selamat menyunting di Wikipedia


[tutup]
bahasa Indonesia!
Kabinet Pembangunan VI
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Kabinet Pembangunan VI adalah kabinet yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden
Soeharto dan Wakil Presiden Try Soetrisno dengan masa bakti (1993-1998).

Daftar isi
1 Susunan

o 1.1 Menteri departemen

o 1.2 Menteri negara

o 1.3 Menteri negara koordinator

o 1.4 Pejabat setingkat menteri

2 Catatan kaki dan referensi

3 Lihat pula

Susunan
Susunan Kabinet Pembangunan VI adalah sebagai berikut:[1]

Menteri departemen

No. Jabatan Nama


1 Menteri Dalam Negeri Yogie Suardi Memet
2 Menteri Luar Negeri Ali Alatas
Edi Sudrajat
(menjabat Panglima ABRI sampai dengan 21
Mei 1993),
Feisal Tanjung
3 Menteri Pertahanan Keamanan/Panglima ABRI (menjabat Panglima ABRI 21 Mei 1993 12
Februari 1998),
Wiranto
(menjabat Panglima ABRI sejak 16 Februari
1998)
4 Menteri Kehakiman Oetojo Oesman
Harmoko
(sampai dengan 6 Juni 1997)[2],
5 Menteri Penerangan
R. Hartono
(sejak 6 Juni 1997)
6 Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad
Menteri Perdagangan Satrio Budihardjo Joedono
7 (digabungkan dengan Menteri Perindustrian sejak 6
(sampai dengan 6 Desember 1995)[4]
Desember 1995)[3][4][5]
Menteri Perindustrian
8 (bernama Menteri Perindustrian dan Perdagangan sejak 6 Tungki Ariwibowo
Desember 1995)[4][5]
9 Menteri Pertanian Sjarifuddin Baharsjah
10 Menteri Pertambangan dan Energi Ida Bagus Sudjana
11 Menteri Kehutanan Djamaloedin Soeryohadikoesoemo
12 Menteri Pekerjaan Umum Radinal Mochtar
13 Menteri Perhubungan Haryanto Dhanutirto
14 Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Joop Ave
Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha
15 Subiakto Tjakrawerdaya
Kecil
16 Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief
Menteri Transmigrasi dan Pemukiman
17 Siswono Yudo Husodo
Perambah Hutan
18 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro
19 Menteri Kesehatan Sujudi
20 Menteri Agama Tarmizi Taher
21 Menteri Sosial Endang Kusuma Inten Soeweno

Menteri negara

No. Jabatan Nama


22 Menteri Negara Sekretaris Negara Moerdiono
23 Menteri Negara Sekretaris Kabinet Saadillah Mursjid
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
24 Ginandjar Kartasasmita
Nasional/Ketua Bappenas
Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua
25 Baharuddin Jusuf Habibie
BPPT/Kepala BPIS
Ibrahim Hasan
(menjabat Kepala Bulog sampai dengan 16
Februari 1995)[5],
26 Menteri Negara Urusan Pangan/Kepala Bulog
Beddu Amang
(menjabat Kepala Bulog sejak 16 Februari
1995)
27 Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN Haryono Suyono
Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Kepala
28 Sanyoto Sastrowardoyo
BKPM
29 Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Soni Harsono
30 Menteri Negara Perumahan Rakyat Akbar Tanjung
31 Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja
32 Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Mien Sugandhi
33 Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Hayono Isman
34 Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara T.B. Silalahi
35 Menteri Negara Urusan Khusus Harmoko
(sejak 6 Juni 1997)[2]

Menteri negara koordinator

No. Jabatan Nama


Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi,
36 Saleh Afiff
Keuangan, dan Pengawasan Pembangunan
Menteri Negara Koordinator Bidang Industri dan
37 Perdagangan Hartarto Sastrosoenarto
(bernama Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi
sejak 6 Desember 1995)[6][4][5]
Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan
38 Soesilo Soedarman
Keamanan
Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan
39 Azwar Anas
Rakyat

Pejabat setingkat menteri

No. Jabatan Nama


40 Jaksa Agung Singgih
Soedradjad Djiwandono
(sampai dengan 11 Februari 1998),
41 Gubernur Bank Indonesia
Syahril Sabirin
(sejak 11 Februari 1998)[7]

Catatan kaki dan referensi


1. ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 96/M Tahun 1993

2. ^ a b Si Mbak Ngambek Si Bung Tergusur

3. ^ Pada masa ini, terjadi perubahan kebiasaan penyusunan kabinet yang


dilakukan oleh Presiden Soeharto, yang umumnya tidak memeberhentikan menterinya
sampai masanya berakhir kecuali karena meninggal dunia. Namun pada kali ini,
(1996) Presiden Soeharto melakukan perombakan menteri dan susunan
departemennya. Perubahan ini terjadi pada Departemen Perdagangan (Depdag) dan
Departemen Perindustrian yang dijadikan satu menjadi Departeman
Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) dengan T. Ariwibowo sebagai
Menteri sehingga Satrio Budihardjo Judono resmi berhenti dari jabatannya. Alasan
resmi penggabungan ini dikemukakan oleh Menteri Sekertaris Negara Moerdiono,
penggabungan dua departemen dilakukan karena sejak terbentuknya Kabinet
Pembangunan VI, Maret 1993, telah banyak perubahan cukup penting, baik di dalam
maupun di luar negeri. Perkembangan itu, antara lain, bergulirnya APEC dan AFTA,
yang menuntut tiap negara makin siap menyongsong pasar bebas. Maka, dinilai perlu
lebih meningkatkan koordinasi dan penyederhanaan kegiatan di kabinet.
Penggabungan Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian ini
tampaknya meniru pola yang sudah dilakukan Singapura, Malaysia, Jepang
(Keidanren), dan Jerman.
4. ^ a b c d Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 388/M Tahun 1995

5. ^ a b c d Ketika Kabinet Perlu Ramping

6. ^ Karena terjadi penyatuan Departemen Perdagangan dan Departemen


Perindustrian menjadi Departemen Peridustrian dan Perdagangan maka jabatan
Menteri Koordinator Industri dan Perdagangan, yang dipegang Hartarto, diubah
menjadi Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi. Bidang yang
ditanganinya hampir tidak berbeda, antara lain meliputi Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Tenaga Kerja, dan Badan
Koordinasi Penanaman Modal.

7. ^ Sjahril Sabirin Gubernur BI

Lihat pula
Daftar kabinet Indonesia

Kabinet pemerintahan Indonesia

Didahului oleh
Kabinet Pembangu

[sembunyikan]

Kabinet pemerintahan Indonesia

Era
perjuangan Presidensial
kemerdekaa
n Sjahrir I

Sjahrir II

Sjahrir III

Amir Sjarifuddin I

Amir Sjarifuddin II
Hatta I

Darurat

Hatta II

RIS (RI: Susanto Halim)

Natsir

Sukiman-Suwirjo

Era Wilopo
demokrasi
parlementer Ali Sastroamidjojo I

Burhanuddin Harahap

Ali Sastroamidjojo II

Djuanda

Kerja I

Kerja II

Kerja III

Kerja IV
Era
demokrasi Dwikora I
terpimpin
Dwikora II

Dwikora III

Ampera I

Ampera II
Pembangunan I

Pembangunan II

Pembangunan III
Era Orde
Pembangunan IV
Baru
Pembangunan V

Pembangunan VI

Pembangunan VII

Reformasi Pembangunan

Persatuan Nasional

Gotong Royong
Era
reformasi
Indonesia Bersatu I

Indonesia Bersatu II

Kerja

Lihat pula: Kementerian Indonesia


Kategori:

Kabinet Indonesia

Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca
Sunting

Lainnya

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan

Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku
Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 14.50, 6 April 2013.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler


Silakan berpartisipasi dengan mengisi Survei Pengguna Dunia Selatan 2014. Bagikan
pengalaman Anda dan bantulah kami meningkatkan Wikipedia!

Mari bergabung dengan komunitas Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup]

Kabinet Pembangunan I
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Kabinet Pembangunan I

Dibentuk
Dibubarkan
Tokoh dan organisasi
Kepala pemerintahan
Kepala negara
Jumlah menteri
Total jumlah menteri
Sejarah
Sebelumnya
Pengganti

Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun 1968-
1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto. Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6
Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10 Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda
dengan komposisi menteri dalam Kabinet Ampera II. Tak lama setelah Pemilu 1971, pada 9
September 1971, Presiden Soeharto mengumumkan perombakan Kabinet Pembangunan I dan
melantik menteri-menteri reshuffle pada 11 September 1971

Pada 1 April 1969, dimulailah pelaksanaan Pelita I (1969-1974). Tujuan diselenggarakan


Pelita I adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar
bagi pembangunan dalam tahap berikutnya. Sedangkan sasarannya adalah pangan, sandang,
perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.
Titik berat Pelita I adalah pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk
mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena
mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.

Daftar isi
1 Susunan Kabinet

o 1.1 Menteri Koordinator


o 1.2 Menteri Pemimpin Departemen

o 1.3 Menteri Negara yang mempunyai bidang tugas tertentu

o 1.4 Pejabat setingkat menteri

2 Catatan kaki dan referensi

3 Lihat pula

Susunan Kabinet
Menteri Koordinator

No. Jabatan Nama


Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan
1 Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Industri
2 Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat KH. Dr. Idham Chalid

Menteri Pemimpin Departemen

No. Jabatan Nama


Mayjen Basuki Rahmat
(sampai dengan 8 Januari 1969)[1],
3 Menteri Dalam Negeri
Mayjen Amir Machmud
(sejak 28 Januari 1969)
4 Menteri Luar Negeri Adam Malik
Jenderal Soeharto
5 Menteri Pertahanan dan Keamanan (sampai dengan 11 September 1971)[2],
(atau Panglima ABRI sejak 9 September 1971) Brigjen TNI Maraden Panggabean
(sejak 11 September 1971)
6 Menteri Kehakiman Prof. Oemar Senoadji, S.H
7 Menteri Penerangan Laksda Boediardjo
8 Menteri Keuangan Prof Dr. Ali Wardhana
9 Menteri Perindustrian dan Perdagangan Prof Dr. Sumitro Djojohadikusumo
10 Menteri Pertanian Prof Dr. Ir. Thoyib Hadiwidjaja
11 Menteri Perindustrian Letjen M. Jusuf
Prof. Dr. Ir. Sumantri
12 Menteri Pertambangan
Brodjonegoro
13 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Dr. Ir. Sutami
14 Menteri Perhubungan Drs. Frans Seda
15 Menteri Pendidikan & Kebudayaan Mashuri Saleh, SH
16 Menteri Kesehatan Prof. Dr. G.A. Siwabessy
KH Muhammad Dahlan
(sampai dengan 11 September 1971)[2],
17 Menteri Agama
Prof. Dr. HA Mukti Ali, MA
(sejak 11 September 1971)
Laksdya Mursalin Daeng
Mamangung
18 Menteri Tenaga Kerja (sampai dengan 11 September 1971)[2],
M. Sadli
(sejak 11 September 1971)
Letjen H. Sarbini
(sampai dengan 11 September 1971)[2],
19 Menteri Transmigrasi & Koperasi
Subroto
(sejak 11 September 1971)
Dr. AM Tambunan, SH
(sampai dengan 11 September 1971)[2],
20 Menteri Sosial
H. M. S. Mintaredja, S.H.
(sejak 11 September 1971)

Menteri Negara yang mempunyai bidang tugas tertentu

No. Jabatan Nama


Prof. Dr. Sunawar
Menteri Negara Bidang Pengawasan Proyek-proyek Sukowati, SH
Pemerintah (sampai dengan 11 September
21 (bernama Menteri Negara Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional / 1971)[2],
Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sejak 11 September Prof. Dr. Widjojo
1971) Nitisastro
(sejak 11 September 1971)
Menteri Negara Bidang Penyelenggaraan hukum pemerintah H. MS Mintaredja, SH
22 dengan MPR/DPRGR dan DPA (sampai dengan 11 September
(dihapuskan sejak 11 September 1971) 1971)[2]
H. Harsono
Tjokroaminoto
Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan (sampai dengan 11 September
23
Aparatur Negara 1971)[2],
Emil Salim
(sejak 11 September 1971)

Pejabat setingkat menteri

No. Jabatan Nama


24 Jaksa Agung Mayjen Soegiharto
25 Gubernur Bank Sentral Drs. Radius Prawiro
Mayjen Maraden Panggabean
Panglima Komando Operasi Keamanan dan (sampai dengan 11 September 1971)[3],
26
Ketertiban Jenderal Soemitro
(sejak 11 September 1971)

Catatan kaki dan referensi


1. ^ Mayjen Basuki Rahmat meninggal dunia karena serangan jantung.

2. ^ a b c d e f g h Pada 11 September 1971, setelah Pemilu 1971, diadakan


perombakan Kabinet Pembangunan I.
3. ^ Mayjen Maraden Panggabean diangkat menjadi Menhankam.

Lihat pula
Daftar Kabinet Indonesia

Kabinet pemerintahan Indonesia

Didahului oleh
Kabinet Ampera

[sembunyikan]

Kabinet pemerintahan Indonesia

Presidensial

Sjahrir I

Sjahrir II

Sjahrir III
Era
perjuangan
Amir Sjarifuddin I
kemerdekaa
n
Amir Sjarifuddin II

Hatta I

Darurat

Hatta II

Era
demokrasi RIS (RI: Susanto Halim)
parlementer
Natsir
Sukiman-Suwirjo

Wilopo

Ali Sastroamidjojo I

Burhanuddin Harahap

Ali Sastroamidjojo II

Djuanda

Kerja I

Kerja II

Kerja III

Kerja IV
Era
demokrasi Dwikora I
terpimpin
Dwikora II

Dwikora III

Ampera I

Ampera II

Era Orde
Baru Pembangunan I

Pembangunan II

Pembangunan III

Pembangunan IV

Pembangunan V
Pembangunan VI

Pembangunan VII

Reformasi Pembangunan

Persatuan Nasional

Gotong Royong
Era
reformasi
Indonesia Bersatu I

Indonesia Bersatu II

Kerja

Lihat pula: Kementerian Indonesia


Kategori:

Kabinet Indonesia

Menu navigasi
Buat akun baru

Masuk log

Halaman

Pembicaraan

Baca

Sunting

Lainnya

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini
Halaman baru

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Hubungi kami

Bak pasir

Bagikan

Facebook

Google+

Twitter

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait
Halaman istimewa

Pranala permanen

Informasi halaman

Item di Wikidata

Kutip halaman ini

Bahasa lain

English

Bahasa Melayu

Sunting interwiki

Halaman ini terakhir diubah pada 23.22, 31 Oktober 2014.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan


tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Kebijakan privasi

Tentang Wikipedia

Penyangkalan

Developers

Tampilan seluler

uni_situmeang
Minggu, 27 Maret 2011
SUSUNAN KABINET RI dari MASA ke MASA

Era Perjuangan Kemerdekaan

Kabinet Presidensil
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1945
Program Kerja

Program Kabinet : Program Kabinet tak pernah diumumkan.


Catatan :
1.Pada Kabinet ini tidak ada Menteri Keamanan Rakyat, karena bapak Soeprijadi yang
diangkat menjadi Menteri Keamanan Rakyat tak pernah melakukan dan tak pernah menyatakan
menerima pengangkatan tersebut. Lalu pada tanggal 20 Oktober 1945 bapak Soeljadi koesoemo
diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat ad interim.
2. Berhenti tanggal 26 September 1945, diganti oleh Mr. A.A. Maramis.
3. Jabatan ini ditiadakan (tak diisi) bersama-sama pengangkatan Mr. A.A. Maramis
sebagai Menteri Keuangan.
4. Tanggal 25 September 1945 menjabat sebagai Menteri Keuangan.
5. Partai-partai Politik kala itu belum dibentuk lagi.

Susunan Pejabat

Menteri Luar Negeri : Achmad Soebardjo


Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranatakoesoema
Wakil Menteri Dalam Negeri : Harmani
Menteri Keamanan Rakyat (a.i.) : Soeljadi Koesoemo
Menteri Kehakiman : Soepomo
Menteri Keuanga : Samsi
Menteri Kemakmuran :Soerachman Tjokrodisoerjo
Menteri Pekerjaan Umum : Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Perhubungan : Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Sosial : Iwa Koesoemasoemantri
Menteri Pengajaran : Ki Hadjar Dewantara
Menteri Kesehatan : Boentaran Martoatmodjo
Menteri Negara : Amir
Menteri Negara : Wahid Hasjim
Menteri Negara : Sartono
Menteri Negara : A.A. Maramis
Menteri Negara : Otto Iskandardinata
Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi

Keterangan Lain
Kabinet Presidensial adalah kabinet pertama yang dibentuk di Indonesia setelah
Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kabinet pertama ini hanya bersifat
formal saja dan belum bisa melaksanakan roda pembangunan dan pemerintahan. Kabinet
pertama ini yang juga sering dieja Kabinet Presidentiil dinamakan
"presidensial/presidentil" karena setelah kemerdekaan pada bulan Agustus 1945.
Indonesia menerapkan sistem presidentil di mana Presiden berfungsi sebagai Kepala
Negara dan sekaligus Kepala Pemerintahan.

Kabinet Sjahrir I
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentu 1945
Tahun Demisioner 1946
Jumlah Pejabat 17
Program Kerja

Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara
Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-
kemanusiaan..
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Sutan Sjahrir


Menteri Luar Negeri : Sutan Sjahrir
Menteri Dalam Negeri : Sutan Sjahrir
Wakil Menteri Dalam Negeri : Harmani
Wakil Menteri Keamanan Rakyat : Abdul Moerad
Menteri Kehakiman : Soewandi
Menteri Keuangan : Soenarjo Kolopaking
Menteri Kemakmuran : Darmawan Mangoenkoesoemo
Menteri Perhubungan : Abdulkarim
Menteri Pekerjaan Umum : Putuhena
Menteri Sosial : Adji Darmo Tjokronegoro
Menteri Pengajaran : T.S.G. Mulia
Menteri Kesehatan : Darma Setiawan
Menteri Negara : Rasjidi

Keterangan Lain
Kabinet Sjahrir Pertama dibentuk setelah Kabinet Wiranata Koesoemah dan memerintah
antara tanggal 14 November 1945 - 12 Maret 1946. Perbedaan utama dengan kabinet
sebelumnya ialah bahwa pada kabinet ini, para menteri diangkat dari Partai Politik

Catatan:
1. Pada bulan Januari 1946 bapak S. Josodiningrat yang tak berpartai diangkat
menjadi Menteri Muda Keamanan Rakyat sebagai pengganti Abdul Murad, yang tidak lagi melakukan
tugasnya.
2. Pada tanggal 3 Januari 1946 digantikan oleh Natsir yang berasal dari partai Masyumi.
3. Pada tanggal 5 Desember 1945 diganti oleh Ir. Soerachman Tjokrodisoerjo yang tak
berpartai.
4. Pada tanggal 5 Desember 1945 Dr. Adji Darmo Tjokronegoro digantikan oleh Dr.
Soedarsono (PSI).

Kabinet Sjahrir II
Masa Pemerint Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1946
Tahun Demisioner 1946
Jumlah Pejabat 25
Program Kerja

Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara
Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-
kemanusiaan..
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.

Susunan Pejabat
Perdana Menteri : Sutan Sjahrir
Menteri Luar Negeri : Sutan Sjahrir
Menteri Muda Luar Negeri : Agus Salim
Menteri Dalam Negeri : Sudarsono
Menteri Pertahanan : Amir Sjarifuddin
Menteri Muda Pertahanan : Abdurrahman Wahid
Menteri Kehakiman : Suwandi
Menteri Penerangan : Mohammad Natsir
Menteri Keuangan : Surachman Tjokroadisurjo
Menteri Pertanian/Persediaan : Rasad
Menteri Muda Pertanian/Persediaan : Saksono
Menteri Perdagangan/Perindustrian : Darmawan Mangoenkoesoemo
Menteri Pekerjaan Umum : Putuhena
Menteri Muda Pekerjaan Umum : H. Laoh
Menteri Sosial : Maria Ulfah Santoso
Menteri Muda Sosial : Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Perhubungan : Abdulkarim
Menteri Pengajaran : T.S.G. Mulia
Menteri Agama : Rasjidi
Menteri Kesehatan : Darma Setiawan
Menteri Muda Kesehatan : J. Leimena
Menteri Negara : Wikana

Keterangan Lain
Catatan
1. Suwandi mengundurkan diri pada 22 Juni 1946. Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan dilebur
menjadi Menteri Kemakmuran pada 26 Juni 1946 dengan Darmawan Mangunkusumo sebagai Menteri
dan Saksono sebagai
Wakil/Menteri Muda. Rasad mengundurkan diri

Kabinet Sjahrir III


Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1946
Tahun Demisioner 1947
Jumlah Pejabat 32
Program Kerja

Program Kabinet:
1. Menyempurnakan susunan Pemerintah Daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat.
2. Mencapai Koordinasi segala tenaga rakyat di dalam usaha menegakkan Negara
Republik Indonesia serta pembangunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan peri-
kemanusiaan..
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat di antaranya dengan jalan pembagian pangan.
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang hal uang Republik Indonesia.

Susunan Pejabat
Perdana Menteri : Sutan Sjahrir
Menteri Luar Negeri : Sutan Sjahrir
Wakil Menteri Luar Negeri : Agus Salim
Menteri Dalam Negeri : Mohammad Roem
Wakil Menteri Dalam Negeri : Wijono
Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo
Wakil Menteri Keuangan : Lukman Hakim
Wakil Menteri Keuangan : Lukman Hakim
Menteri Ekonomi : A.K. Gani
Wakil Menteri Ekonomi : Jusuf Wibisono
Menteri Kesehatan : Darma Setiawan
Wakil Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Suwandi
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Gunarso
Menteri Sosial : Maria Ulfah Santoso
Wakil Menteri Sosial : Abdulmadjid
Menteri Agama : Faturrachman
wakil Menteri Keamanan Rakyat : Harsono Tjokroaminoto
Menteri Penerangan : Mohammad Natsir
Wakil Menteri Penerangan : A.R. Baswedan
Menteri Pekerjaan Umum : Putuhena
Wakil Menteri Pekerjaan Umum : Laoh
Menteri Negara : Hamengku Buwono IX
Menteri Negara : Wahid Hasjim
Menteri Negara : Wikana
Menteri Negara : Sudarsono
Menteri Negara : Tan Po Gwan
Menteri Negara : Setiabudi (Douwes Dekker)
Menteri Luar Negeri : Agus Salim
Menteri Dalam Negeri : Mohammad Roem
Wakil Perdana Menteri III : Chaerul Saleh
Wakil Menteri Pertama/ Koordinator Pertahanan/Keamanan : Abdul Haris Nasution

Kabinet Amir Sjarifuddin I


Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1947
Tahun Demisioner 1947
Jumlah Pejabat 34

Susunan Pejabat

wakil Perdana Menteri : A.K. Gani


Menteri Luar Negeri : Agus Salim
Menteri Muda Luar Negeri : Tamsil
Menteri Muda Dalam Negeri : Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Muda Pertahanan : Abdurrahman Wahid
Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Muda Penerangan : Sjahbudin Latif
Menteri Keuangan : A.A. Maramis
Menteri Muda Keuangan : Ong Eng Die
Menteri Kemakmuran : A.K. Gani
Menteri Muda Kemakmuran I : I.J. Kasimo
Menteri Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Pekerjaan Umum : Moch. Enoch
Menteri Muda Pekerjaan Umum : H. Laoh
Menteri Perburuhan : S.K. Trimurti
Menteri Muda Perburuhan : Wilopo
Menteri Sosial : Suprodjo
Menteri Muda Sosial : Sukoso Wirjosaputro
Menteri Agama : K. Achmad Asj'ari
Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Negara : Hamengku Buwono IX
Menteri Negara : Suja'as
Menteri Negara : Wikana
Menteri Negara : Siauw Giok Tjhan
Menteri Negara : Hindromartono
Menteri Negara : Maruto Darusman

Keterangan Lain
Catatan
1. Moch. Enoch mengundurkan diri pada 11 Agustus 1947 digantikan oleh H. Laoh.
Posisi Menteri Muda Kesehatan dihapus.
2. K. Achmad Asj'ari tidak dapat pindah ke Jakarta dari tempat tinggalnya di
Sumatera sehingga pada 9 Oktober 1947 beliau digantikan oleh Anwaruddin
Kabinet Amir Sjarifuddin II
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1947
Tahun Demisioner 1948
Jumlah Pejabat 37

Susunan Pejabat

Menteri Muda Dalam Negeri : Abdul Madjid Djojohadiningrat


Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Sosial : Suprodjo
Menteri Sosial : Suprodjo
Menteri Muda Sosial : Sukoso Wirjosaputro
Menteri Agama : Masjkur
Menteri Kemakmuran : A.K. Gani
Menteri Muda Kemakmuran I : I.J. Kasimo
Menteri Perburuhan : S.K. Trimurti
Menteri Muda Perburuhan : Wilopo
Menteri Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Pekerjaan Umum : H. Laoh
Menteri Negara : Hamengku Buwono IX
Menteri Negara (Urusan Pemuda) : Wikana
Menteri Negara (Urusan Pangan) : Suja'as
Menteri Negara (Urusan Peranakan) :Siauw Giok Tjhan
Menteri Negra (Urusan Kepolisian) : Hindromartono
Menteri Negara : Maruto Darusman
Menteri Negara : Anwar Tjokroaminoto
Wakil Perdana Menteri I : Samsuddin
Wakil Perdana Menteri IV : A.K. Gani
Menteri Keuangan : A.A. Maramis
Menteri Muda Keuangan : Ong Eng Die
Menteri Muda Pertahanan : Abdurrahman Wahid
Menteri Muda Luar Negeri : Tamsil
Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Muda Kehakiman : Kasman Singodimedjo
Menteri Penerangan : Sjahbudin Latif
Menteri Muda Dalam Negeri : Abdul Madjid Djojohadiningrat
Menteri Muda Dalam Negeri : Abdul Madjid Djojohadiningrat

Keterangan Lain
Catatan
Samsuddin dan Mohammad Roem mengundurkan diri pada 22 Januari 1948

Kabinet Hatta I
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1948
Tahun Demisioner 1949
Jumlah Pejabat 17
Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Mohammad Hatta


Menteri Luar Negeri : Agus Salim
Menteri Dalam Negeri (ad interim) : Sukiman Wirjosandjojo
Menteri Pertahanan (ad interim) : Mohammad Hatta
Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Penerangan : Mohammad Natsir
Menteri Keuangan : A.A. Maramis
Menteri Persediaan Makanan Rakyat : I.J. Kasimo
Menteri Pekerjaan Umum (ad interim) : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Perburuhan / Sosial : Kusnan
Menteri Pembangunan/Pemuda : Supeno
Menteri Perhubungan :Djuanda Kartawidjaja
Menteri Agama : Masjkur
Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Negara : Hamengku Buwono IX

Keterangan Lain
Catatan :
1. Tanggal 15 Juli 1948 Hamengkubuwono XI diangkat menjadi Menteri Pertahanan.
Posisi Menteri Negara tidak diisi.
2. Tanggal 13 April 1948 posisi ini diisi H. Laoh.
3. Supeno meninggal pada 24 Februari 1949, sewaktu Agresi Militer Belanda II.

Kabinet Darurat
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1948
Tahun Demisioner 1949
Jumlah Pejabat 12

Susunan Pejabat

Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo


Menteri Luar Negeri :A.A. Maramis
Menteri Keuangan : Lukman Hakim
Menteri Kesehatan : Sukiman Wirjosandjojo
Menteri Kemakmuran I.J. Kasimo
Menteri Agama : Masjkur
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Teuku Mohammad Hasan
Menteri Perhubungan : Indratjahja
Menteri Pekerjaan Umum : Mananti Sitompul
Menteri Perburuhan dan Sosial : Sutan M. Rasjid
Menteri Dalam Negeri : Pandji Suroso

Keterangan Lain
Kabinet darurat:
Kabinet ini bertugas pada periode 19 Desember 1948 - 13 Juli 1949, menggantikan
sementara Kabinet Hatta I yang anggotanya ditawan oleh Belanda pada Agresi Militer
Belanda II. Kabinet ini dikenal sebagai Pemerintahan Darurat Republik Indonesia
(PDRI).
Tanggal 16 Mei 1949, Susanto Tirtoprodjo, IJ Kasimo, Masjkur, Sukiman, dan Pandji
Suroso mulai menjabat.

Kabinet Hatta II
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1949
Tahun Demisioner 1949
Jumlah Pejabat 18

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Mohammad Hatta


Menteri Luar Negeri : Agus Salim
Menteri Dalam Negeri : Wongsonegoro
Menteri Pertahanan : Hamengku Buwono IX
Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Penerangan : Samsuddin
Menteri Keuangan : Lukman Hakim
Menteri Pengadaan Makanan Rakyat : I.J. Kasimo
Menteri Kemakmuran : I.J. Kasimo
Menteri Perhubungan : H. Laoh
Menteri Pekerjaan Umum : H. Laoh
Menteri Perburuhan/Sosial : Kusnan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:S. Mangunsarkoro
Menteri Agama : Masjkur
Menteri Negara : Sukiman Wirjosandjojo
Menteri Negara : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Negara : J. Leimena

Keterangan Lain
Catatan
1. Mohammad Hatta ditunjuk menjadi ketua delegasi Indonesia untuk Konferensi Meja
Bundar dan sementara digantikan oleh Sjafruddin Prawiranegara yang berbasis di Kutaraja, Aceh.
2. Surono digantikan J. Leimena pada 1 Desember 1949.
3. Sukiman Wirjosandjojo, Djuanda, dan J. Leimena menjadi anggota delegasi KMB.

Era Demokrasi Parlementer

Kabinet R I S
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1949
Tahun Demisioner 1950
Jumlah Pejabat 17
Susunan Pejabat

Perdana Menteri :Mohammad Hatta


Menteri Luar Negeri : Mohammad Hatta
Menteri Dalam Negeri Anak Agung Gde Agung
Menteri Pertahanan: Hamengku Buwono IX
Mentari Kehakiman : Supomo
Menteri Penerangan : Arnold Mononutu
Menteri Kemakmuran : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Perhubungan, Tenaga dan Pekerjaan Umum : H. Laoh
Menteri Perburuhan : Wilopo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Abu Hanifah
Menteri Sosia : Mohammad Kosasih Purwanegara
Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Agama : Wahid Hasjim
Menteri Negara : Hamid II
Menteri Negara : Mohammad Roem
Menteri Negara : Suparno

Keterangan Lain
Kabinet Indonesia Serikat atau Kabinet RIS bertugas pada 20 Desember 1949 - 6
September 1950 di Jakarta. Kabinet ini memerintah pada waktu kurang lebih bersamaan
dengan Kabinet Halim di Yogyakarta

Kabinet Susanto
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1949
Tahun Demisioner 1950
Jumlah Pejabat 10

Susunan Pejabat
Wakil Perdana Menteri : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Dalam Negeri: Susanto Tirtoprodjo
Menteri Kehakiman : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Penerangan : Samsuddin
Menteri Keuangan : Lukman Hakim
Menteri Persediaan Makanan Rakyat : I.J. Kasimo
Menteri Kemakmuran : I.J. Kasimo
Menteri Perburuhan dan Sosial : Kusnan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : S. Mangunsarkoro
Menteri Agama : Masjkur

Keterangan Lain
Kabinet Susanto merupakan kabinet peralihan sewaktu pembentukan Republik Indonesia
Serikat. Bertugas kurang lebih selama satu bulan pada periode 20 Desember 1949 - 21
Januari 1950.

Kabinet Halim
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1950
Tahun Demisioner 1950
Jumlah Pejabat 15

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Abdul Halim


Wakil Perdana Menteri : Abdul Hakim
Menteri Dalam Negeri : Susanto Tirtoprodjo
Menteri Kehakiman : A.G. Pringgodigdo
Menteri Penerangan : Wiwoho Purbohadidjojo
Menteri Keuangan : Lukman Hakim
Menteri Perdagangan/Perindustrian : Tandiono Manu
Menteri Pekerjaan Umum/Perhubungan : Mananti Sitompul
Menteri Perburuhan : Ma'as
Menteri Sosial : Hamdani
Menteri Pembangunan Masyarakat : Sugondo Djojopuspito
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : S. Mangunsarkoro
Menteri Kesehatan : Sutopo
Menteri Agama : Fakih Usman

Keterangan Lain
Kabinet Halim bertugas pada periode 21 Januari 1950 - 6 September 1950. Kabinet ini
merupakan pemerintah Republik Indonesia (dengan Yogyakarta sebagai ibu kota) yang
merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat. Pada saat yang kurang lebih
bersamaan, Kabinet Republik Indonesia Serikat memerintah di ibu kota RIS, Jakarta.

Kabinet Natsir
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1950
Tahun Demisioner 1951
Jumlah Pejabat 18

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Mohammad Natsir


Wakil Perdana Menteri : Hamengku Buwono IX
Menteri Dalam Negeri : Assaat
Menteri Luar Negeri : Mohammad Roem
Menteri Keamanan Rakyat : Abdul Halim
Menteri Kehakiman : Wongsonegoro
Menteri Penerangan : M.A. Pellaupessy
Menteri Perdagangan dan Industri :Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Pertanian : Tandiono Manu
Menteri Pekerjaan Umum dan Rekontruksi : Herman Johannes
Menteri Sosia : F.S. Haryadi
Menteri Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Agama : Wahid Hasjim
Menteri Tenaga Kerja : Pandji Suroso
Menteri Negara : Harsono Tjokroaminoto

Keterangan Lain
Catatan:
1. Pada tanggal 8 Desember 1950 Abdul Halim mundur karena alasan kesehatan, perannya digantikan
oleh Hamengku Buwono IX
2. Pada tanggal 18 Desember 1950 mundur karena partainya (PSII) keluar dari kabinet

Kabinet Sukiman-Suwiryo
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1951
Tahun Demisioner 1952
Jumlah Pejabat 19

Susunan Pejabat

Menteri Agama :Wahid Hasjim


Menteri Kesehatan : J. Leimena
Menteri Urusan Pegawai : Pandji Suroso
Menteri Urusan Agraria : Gondokusumo
Perdana Menteri : Sukiman Wirjosandjojo
Wakil Perdana Menteri : Suwirjo
Menteri Pertahanan : Sewaka
Menteri Kehakiman : Wongsonegoro
Menteri Penerangan :Arnold Mononutu
Menteri Keuangan : Jusuf Wibisono
Menteri Pertanian : Suwarto
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga : Ukar Bratakusumah
Menteri Perburuhan : Iskandar Tedjasukmana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Wongsonegoro

Keterangan Lain
Catatan
1. Sewaka ditunjuk pada 9 Mei 1951 setelah Sumitro Kolopaking menolak penunjukan.
2. Wongsonegoro mengundurkan diri 14 Juni 1951 dan A. Pellaupessy untuk sementara
merangkap Menteri
Kehakiman. Pada 16 Juli 1951, posisi Menteri Kehakiman diserahkan kepada Mohammad
Nasrun.
3. Sujono Hadinoto digantikan Wilopo pada Juli 1951.
4. Ukar Bratakusumah merangkap Menteri Perhubungan sementara sewaktu Djuanda berada di luar
negeri.
5. Gondokusomo mengundurkan diri 6 Maret 1952.

Kabinet Wilopo
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1952
Tahun Demisioner 1953
Jumlah Pejabat 18

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Wilopo


Wakil Perdana Menteri : Prawoto Mangkusasmito
Menteri Luar Negeri (ad Interim) : Wilopo
Menteri Dalam Negeri Mohammad Roem
Menteri Pertahanan : Hamengku Buwono IX
Menteri Kehakiman :Lukman Wiradinata
Menteri Penerangan : Arnold Mononutu
Menteri Keuangan : Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Pertanian : Mohammad Sardjan
Menteri Perekonomian :
SumanangMenteri Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Suwarto
Menteri Perburuhan : Iskandar Tedjasukmana
Menteri Sosial : Anwar Tjokroaminoto
Menteri Agama : Fakih Usman
Menteri Kesehatan :J. Leimena
Menteri Urusan Pegawai : Pandji Suroso

Keterangan Lain
Catatan
1. Wilopo digantikan oleh Mukarto pada 29 April 1952.
2. Hamengkubuwono IX mengundurkan diri 2 Juni 1953 dan digantikan oleh Wilopo.
3. Anwar Tjokroaminoto mengundurkan diri 9 Mei 1953 digantikan oleh Pandji Suroso.
4. Jabatan Menteri Urusan Pegawai ditiadakan per 11 Mei 1953.

Kabinet Ali Sastromijojo I


Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1953
Tahun Demisioner 1955
Jumlah Pejabat 20

Susunan Pejabat

Wakil Perdana Menteri I : Wongsonegoro


Wakil Perdana Menteri II : Zainul Arifin
Menteri Luar Negeri R. Sunarjo
Menteri Dalam Negeri : Hazairin
Menteri Perekonomian : Iskaq Tjokrohadisurjo
Menteri Keuangan : Ong Eng Die
Menteri Pertahanan : Iwa Koesoemasoemantri
Menteri Kehakiman :Djody Gondokusumo
Menteri Penerangan : F.L. Tobing
Menteri Perhubungan : Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Pekerjaan Umum : Rooseno
Menteri Perburuhan : S.M. Abidin
Menteri Agama : Masjkur
Menteri Kesehatan (ad interim) : F.L. Tobing
Menteri Sosial :Pandji Suroso
Menteri Negara Kesejahteraan Umum : Sudibjo
Menteri egara Urusan Agraria :Mohammad Hanafiah

Keterangan Lain
Kabinet Ali Sastroamidjojo I, sering disebut Kabinet Ali-Wongso atau Kabinet
Ali-Wongso-Arifin, memerintah pada periode 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955.

Catatan
1. Iwa Kusumasumantri mengundurkan diri sebelum selesai masa jabatannya dan
posisinya dibiarkan kosong.
2. Abikusno Tjokrosujoso mengundurkan diri. Digantikan sementara oleh Rooseno pada
29 September 1953.
3. Rooseno dibebaskan dari tugas sebagai Menteri Pekerjaan Umum pada 12 Oktober
1953, dipindahkan secara tetap sebagai Menteri Perhubungan. Mohammad Hasan menggantikan
posisi Rooseno.
4. Lie Kiat Teng (Mohammad Ali) masuk menggantikan pejabat sementara FL Tobing.
5. Sudibjo mengundurkan diri. Dirangkap sementara Wongsonegoro sampai akhirnya diisi
oleh Siradjuddin Abbas.
6. Mohammad Hanafiah digantikan oleh I Gusti Gde Raka.

Kabinet Burhanuddin Harahap


Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1955
Tahun Demisioner 1956
Jumlah Pejabat 23

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Burhanuddin Harahap


Wakil Perdana Menteri I : R. Djanu Ismadi
Wakil Perdana Menteri II : Harsono Tjokroaminoto
Menteri Luar Negeri : Anak Agung Gde Agung
Menteri Dalam Negeri : R. Sunarjo
Menteri Pertahanan : Burhanuddin Harahap
Menteri Kehakiman : Lukman Wiradinata
Menteri Penerangan : Sjamsuddin Sutan Makmur
Menteri Keuangan : Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Perekonomian : I.J. Kasimo
Menteri Pertanian : Mohammad Sardjan
Menteri Perhubungan : F. Laoh
Menteri Muda Perhubungan : Asraruddin
Menteri Pekerjaan Umum : Pandji Suroso
Menteri Perburuhan : Iskandar Tedjasukmana
Menteri Sosial : Sudibjo
Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan : R.M. Suwandi
Menteri Agama : Mohammad Iljas
Menteri Kesehatan: J. Leimena
Menteri Agraria : Gunawan
Menteri Negara : Abdul Hakim
Menteri Negara : Sutomo
Menteri Negara : Gumala Adjaib Nur

Keterangan Lain
Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode 12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956.
Kabinet ini demosioner pada 1 Maret 1956 seiringan dengan diumumkannya hasil
pemilihan umum pertama Indonesia.

Kabinet Ali Sastromijojo II


Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1956
Tahun Demisioner 1957
Jumlah Pejabat 0
Program Kerja

Kabinet Ali Sastroamidjojo II dikenal juga dengan Kabinet Ali Roem Idham, bertugas
pada periode 24 Maret 1956 - 14 Maret 1957.

Susunan Pejabat

Wakil Perdana Menteri I : Mohammad Roem


Wakil Perdana Menteri II :
Idham Chalid
Menteri Luar Negeri : Roeslan Abdulgani
Menteri Dalam Negeri : Soenarjo
Menteri Pertahana :Muljadi Djojomartono
Menteri Kehakiman: Mulyatno
Menteri Penerangan : Soedibjo
Menteri Perekonomian : Barhaduddin
Menteri Muda Perekonomian : F.F. Umbas
Menteri Pertanian : Eny Karim
Menteri Muda Pertanian : Sjech Marhaban
Menteri Perhubungan : Suchjar Tedjasukmana
Menteri Muda Perhubungan A.s. de Rozari
Menteri Agraria : A.A. Suhardi
Menteri Tenaga Kerja : Sabilal Rasjad
Menteri Kesehatan : H. Sinaga
Menteri Negara Urusan Umum : Rusli Abdul Wahid
Menteri Negara Urusan Veteran : Dahlan Ibrahim

Keterangan Lain
1. Mohammad Roem, Roeslan Abdulgani, Mulyatno, Soedibjo, Jusuf Wibisono, Sjech
Marhaban, Suchjar Tedjasukmana, Pangeran Mohammad Nur, Rusli Abdul Wahid, dan Dahlan
Ibrahim diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir

Kabinet Djuanda
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1957
Tahun Demisioner 1959
Jumlah Pejabat 30

Susunan Pejabat

Menteri Negara Urusan Kerjasama Sipil Militer : Wahid Wahab


Menteri Negara Urusan Transmigrasi :F.L. Tobing
Menteri Negara : A.M. Hanafi
Perdana Menteri : Djuanda Kartawidjaja
Wakil Perdana Menteri I : Hardi
Wakil Perdana Menteri II :Idham Chalid
Wakil Perdana Menteri III : J. Leimena
Menteri Luar Negeri : Soebandrio
Menteri Dalam Negeri : Sanusi Hardjadinata
Menteri Pertahanan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Kehakiman: G.A. Maengkom
Menteri Penerangan : Soedibjo
Menteri Keuangan : Sutikno Slamet
Menteri Perdagangan : Sunarjo
Menteri Perindustrian : F.J. Inkiriwang
Menteri Perhubungan Laut : Nazir
Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga : Pangeran Mohammad Nur
Menteri Perburuhan : Samijono
Menteri Sosial : J. Leimena
Menteri Agama : Mohammad Iljas
Menteri Kesehatan : Azis Saleh
Menteri Agraria : R. Sunarjo
Menteri Negara Urusan Pengerahan Tenaga Kerja : A.M. Hanafi
Menteri Negara Urusan Veteran : Chaerul Saleh
Menteri Negara Hubungan Antar Daerah : F.L. Tobing

Keterangan Lain
Catatan
1. Sunarjo digantikan Rachmad Muljomiseno
2. J. Leimena digantikan oleh Muljadi Djojomartono

Era Demokrasi Terpimpin

Kabinet Kerja I
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1959
Tahun Demisioner 1960
Jumlah Pejabat 33

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Sukarno


Menteri Pertama Djuanda Kartawidjaja
Menteri Keamanan dan Pertahanan : Abdul Haris Nasution
Menteri Keuangan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Distribusi : J. Leimena
Menteri Pembangunan : Chaerul Saleh
Menteri Kesejahteraan Rakyat : Muljadi Djojomartono
Menteri Luar Negeri : Soebandrio
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah : Ipik Gandamana
Menteri Muda Penerangan : Maladi
Menteri Muda Kehakiman : Sahardjo
Menteri Muda Kepolisian : Said Sukanto Tjokroatmodjo
Menteri Muda Veteran : Sambas Atmadinata
Menteri Muda Keuangan : Notohamiprodjo
Menteri Muda Pertanian :Azis Saleh
Menteri Muda Perburuhan : Ahem Erningpradja
Menteri Muda Perhubungan Laut : Abdulmutalib Danuningrat
Menteri Muda Perhubungan Darat dan Pos, Telegraf dan Telepon : Djatikusumo
Menteri Muda Perhubungan Udara :R. Iskander
Menteri Muda Transmigarasi/Koperasi Pembangunan Masyarakat Desa : Achmadi
Menteri Muda Agama : Wahid Wahab
Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan : Chaerul Saleh
Menteri Sosial : Muljadi Djojomartono

Keterangan Lain
Kabinet Kerja I bertugas pada periode 10 Juli 1959 - 18 Februari 1960

Kabinet Kerja II
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1960
Tahun Demisioner 1962
Jumlah Pejabat 40

Susunan Pejabat

Perdana Menteri : Sukarno


Menteri Pertama : Djuanda Kartawidjaja
Wakil Menteri Utama : J. Leimena
Menteri Keamanan Nasional : Abdul Haris Nasution
Menteri Luar Negeri : Soebandrio
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah:Ipik Gandamana
Menteri Kehakiman : Sahardjo
Menteri Keuangan : Djuanda Kartawidjaja
Menteri Distribusi : J. Leimena
Menteri Pembangunan : Chaerul Saleh
Menteri Kesejahteraan Sosial : Muljadi Djojomartono
Menteri Agama : Wahid Wahab
Menteri/Wakil Ketua Dewan Pertimbungan Agung : Roeslan Abdulgani
Menteri Penerangan :Maladi
Menteri/Kastaf AD : Abdul Haris Nasution
Menteri/Kastaf AL : R.E. Martadinata
Menteri / Kepolisian Negara : Soekarno Djojonegoro
Menteri/Jaksa Agung : Gunawan
Menteri/ Urusan Veteran : Sambas Atmadinata
Menteri Pertanian : Azis Saleh
Menteri Perburuhan : Ahem Erningpradja
Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telegraf dan Telepon : Djatikusumo
Menteri Perhubungan Laut : Abdulmutalib Danuningrat
Menteri Perhubungan Udara : R. Iskander
Menteri Perindustrian dan Pertambangan : Chaerul Saleh
Menteri Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa : Achmadi
Menteri Bidang Keuangan : Sumarno

Keterangan Lain

Catatan
1. Djuanda diganti dengan Notohamiprodjo.
2. Wahid Wahab diganti dengan Sjaifuddin Zuchri

Kabinet Kerja III


Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1962
Tahun Demisioner 1963
Jumlah Pejabat 34

Susunan Pejabat

Menteri Perburuhan : Ahem Erningpradja


Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan : Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian Rakyat : Azis Saleh
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Distribusi : J. Leimena
Menteri Perhubungan darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata : Djatikusumo
Menteri Perhubungan Laut : Abdulmutalib Danuningrat
Menteri Perhubungan Udara : R. Iskander
Menteri Koperasi : Achmadi
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Keuangan : Notohamiprodjo
Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan : Notohamiprodjo
Menteri Urusan Bank Sentral : Sumarno
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Kesejahteraan Rakyat : Muljadi Djojomartono
Menteri Agama : Sjaifuddin Zuchri
Menteri Sosial : Rusiah Sardjono
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan : Toyib Hadiwidjaja
Menteri/Sekjen Front Nasional : Sudibjo
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat : Chaerul Saleh
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR GR) : Zainul Arifin
Wakil Ketua MPRS : Chaerul Saleh
Wakil Ketua MPRS : D.N. Aidit
Wakil Ketua DPR GR : Abdurrahman Wahid
Wakil Ketua DPR GR : IGG Subamia
Wakil Ketua DPR GR:M.H. Lukman
Wakil Ketua DPR GR : Mursalin Daeng Mamangung
Perdana Menteri : Soekarno
Menteri Pertama : Djuanda Kartawidjaja
Wakil Menteri Pertama I :J. Leimena
Wakil Menteri Pertama II : Soebandrio
Wakil Menteri Pertama/Menteri Luar Negeri : Soebandrio
Wakil Menteri Pertama/Koordinator Dalam Negeri : Sahardjo
Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi : Ipik Gandamana
Menteri Kehakiman : Sahardjo
Menteri/ Kepala Staf Angkatan Laut : R.E. Martadinata
Menteri /Kepala Staf Angkatan Udara : Omar Dhani
Menteri/Kepala Kepolisian Negara : Soekarno Djojonegoro
Menteri/Jaksa Agung : Kadarusman
Menteri Urusan Veteran : Sambas Atmadinata

Keterangan Lain
Catatan
1. Djuanda wafat di tengah masa jabatannya pada 7 November 1963.
2. Sejak tanggal 22 Januari 1962 diubah menjadi Wakil Menteri Pertama/Menteri/Kepala
Staf Angkatan Bersenjata
3. Sejak tanggal 6 Maret 1962 diubah menjadi Menteri/Kepala Staf Angkatan Kepolisian Negara
4. Djatikusumo digantikan Hidajat pada 17 April 1963.
5. Mohammad Yamin digantikan oleh Roeslan Abdulgani pada 24 Oktober 1962.
6. Menteri/Sekretaris Negara mulai bertugas tanggal 23 Agustus 1962.
7. Zainul Arifin digantikan Achmad Sjaichu pada 3 September 1963.
8. Arudji Kartawinata digantikan Achmad Sjaichu pada 3 September 1963.

Kabinet Kerja IV
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1963
Tahun Demisioner 1964
Jumlah Pejabat 52

Susunan Pejabat

Menteri/Kastaf AL : R.E. Martadinata


Perdana Menteri : Sukarno
Menteri/Jaksa Agung : Kadarusman
Menteri/Kastaf AD : Achmad Yani
Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan : Abdul Haris Nasution
Wakil Perdana Menteri : Soebandrio
Wakil Perdana Menteri II : J. Leimena
wakil Perdana Menteri III : Chaerul Saleh
Menteri oordinator Hukum dan Dalam Negeri : Soebandrio
Menteri Dalam Negeri : Ipik Gandamana
Menteri/Kastaf AU : Omar Dhani
Menteri/Kepala Kepolisian : Soetjipto Dankusumo
Menteri Koordinator Keuangan : Soemarno
Menteri Urusan Pendapatan Pembiayaan, dan Pengawasan : Mohammad Hasan
Menteri Urusan Bank Sentral : Jusuf Muda Dalam
Menteri Koordinator Pembangunan : Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian dasar dan Pertambanga: Chaerul Saleh
Menteri Perindustrian Rakyat : Azis Saleh
Menteri Tenaga Kerja : Ahem Erningpradja
Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi : Sambas Atmadinata
Menteri Perkebunan : Frans Seda
Menteri Agraria : Rudolf Hermanses
Menteri Koordinator Distribusi : J.Leimena
Menteri Perdagangan : Adam Malik
Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa : Achmadi
Menteri Perhubungan Laut : Ali Sadikin
Menteri Perhubungan Udara : R. Iskander
Menteri Koordinator Kesejahteraan : Muljadi Djojomartono
Menteri Agama : Sjaifuddin Zuchri
Menteri Sosial : Rusiah Sardjono
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan : Toyib Hadiwidjaja
Menteri Olah Raga : Maladi
Menteri koordinator Perhubungan dengan Rakyat : Roeslan Abdulgani
Menteri Penerangan : Roeslan Abdulgani
Menteri/Sekjen Front Nasional : Sudibjo
Menteri/Penasehat Presiden /Perdana Menteri untuk Pengerahan Dana dan Kekuatan :
Notohamiprodjo
Menteri Negara Pembantu Presiden : Iwa Koesoemasoemantri
Menteri Negara Pembantu Presiden : Oei Tjoe Tat
Sekretaris Negara pada Presidium Kabinet Kerja : A.W. Surjadiningrat
Menteri/ Penasehat Keamanan Dalam Negeri : Soekarno Djojonegoro
Menteri/Ketua Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan : Hamengku Buwono IX
Ketua Ketua MPR : Chaerul Saleh
Ketua DPRGR : Abdurrahman Wahid
Wakil Ketua MPRS : Idham Chalid
Wakil Ketua MPRS : D.N. Aidit
Wakil Ketua DPRGR : I.G.G.Subamia
Wakil Ketua DPRGR : M.H. Lukman
Wakil Ketua DPRGR : Mursalin Daeng Mamangung
Wakil Ketua DPRGR : Achmad Sjaichu
Keterangan Lain
Catatan
1. Ketiga wakil Perdana Menteri merupakan satu Presidium yang berada langsung di
bawah Presiden/Perdana Menteri.
2. JD Massie menggantikan Suharto pada 1 Agustus 1964.

Kabinet Dwikora
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1964
Tahun Demisioner 1966
Jumlah Pejabat 107

Susunan Pejabat

Presiden/ Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / Mandataris MPRS / Pemimpin Besar


Revolusi: Soekarno
Wakil Perdana Menteri I : Subandrio
Wakil Perdana Menteri II : Johannes Leimena
Wakil Perdana Menteri III : Chaerul Saleh
Menteri Koordinator Pelaksanaan Ekonomi Terpimpin : Adam Malik
Menteri / Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta : Sumarno Sosroatmodjo
Menteri Negara : Oei Tjoe Tat
Menteri Negara : Nyoto
Menteri Negara : Ahmad Sukendro
Menteri Negara : Kombes (Pol) Drs. Boegie Soepeno
Menteri Negara : H. Aminuddin Aziz
Menteri Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional : Suharto
Menteri / Ketua Pimpinan BPK : Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Menteri Koordinator : Subandrio
Menteri Luar Negeri & Hubungan Ekonomi Luar Negeri : Subandrio
Menteri Koordinator : Wirjono Prodjodikoro
Menteri Dalam Negeri : Sumarno Sosroatmodjo
Menteri/Ketua Mahkamah Agung : Wirjono Prodjodikoro
Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian : Sutjipto Judodihardjo
Menteri Koordinator : Sumarno
Menteri Urusan Bank Sentral : Jusuf Muda Dalam
Menteri Urusan Anggaran Negara : Surjadi
Menteri Urusan Perasuransian : Sutjipto S. Amidharmo
Menteri Koordinator : Chaerul Saleh
Menteri rusan Penertiban Bank & Modal Swasta : J.D. Massie
Menteri Perburuhan : Sutomo
Menteri Urusan Research Nasional : Sudjono Djuned Pusponegoro
Menteri Urusan Minyak & Gas Bumi : Chaerul Saleh
Menteri Pertambangan : Armunanto
Menteri Perindustrian Dasar : Hadi Thayeb
Menteri Koordinator : Sadjarwo
Menteri Pertanian : Sadjarwo
Menteri Kehutanan : Sudjarwo
Menteri Agraria : R. Hermanses
Menteri Pembangunan Masyarakat Desa : Ipik Gandamana
Menteri Pengairan Rakyat : Surachman
Menteri Koordinator : Suprajogi
Menteri Listrik & Ketenagaan : Setiadi Reksoprodjo
Menteri Pengairan Dasar : P.C. Harjasudirdja
Menteri Ciptakarya & Konstruksi : David Gee Cheng
Menteri Jalan Raya Sumatera : Bratanata
Menteri diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian akyat untuk "Berdikari"
: T.D. Pardede
Menteri Koordinator : Johannes Leimena
Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi & Pariwisata : Hidayat
Menteri Perhubungan Udara : Partono
Menteri Transmigrasi & Koperasi : Achadi
Menteri Perikanan & Pengolahan Laut : Hamzah Atmohandojo
Menteri Perindustrian Maritim : Mardanus
Menteri Koordinator : Muljadi Djojomartono
Menteri Sosial : Rusiah Sardjono
Menteri Kesehatan : Satrio
Menteri Urusan Haji : Farid Ma`ruf
Menteri Urusan Hubungan Pemerintah dengan Alim Ulama : Moh. Iljas
Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Agama : Fattah Jasin
Menteri Pendidikan dasar & Kebudayaan : Artati Marzuki Sudirdjo
Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan : Syarif Thayeb
Menteri Olah Raga : Maladi
Menteri Koordinator : Roeslan Abdulgani
Menteri/Sekjen Front Nasional : Sudibjo
Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA/Front Nasional : Ahmad Dahlan
Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces : Notohamiprodjo
Menteri Negara diperbantukan pada Presiden : Iwa Kusuma Sumantri
Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri :Sukarno Djojonegoro
Menteri Penasehat Presiden untuk Urusan Kepolisian : Sunarto
Menteri/Ketua Lembaga Pertahanan Nasional : Wilujo Puspojudo
Ketua MPRS : Chaerul Saleh
Ketua DPR Gotong Royong : Abdurrahman Wahid
Wakil Ketua MPRS : Idham Chalid
Wakil Ketua : D.N. Aidit
Wakil Ketua MPRS : Wilujo Puspojudo
Sekretaris Negara : Moh. Ichsan
Sekretaris Presidium Kabinet :Abdul Waha surjoadiningrat
wakil Ketua II DPA : Sujono Hadinoto
Wakil Ketua DPR-GR : I.G.G. Subamia
Wakil Ketua DPR-GR : M.H. Lukman
Wakil Ketua DPR-GR:H.A. Syaichu
Pemeriksa Keuangan Agung Muda / Anggota Pimpinan BPK : Radius Prawiro
Pemeriksa Keuangan Agung Muda / Anggota Pimpinan BPK : Mochtar Usman
Dirjen Badan Tenaga Atom Nasional : G.A. Siwabessy

Keterangan Lain
Kabinet Dwikora I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia dengan masa kerja
dari 27 Agustus 1964-22 Februari 1966[1]. Presiden pada kabinet ini adalah Soekarno

Kabinet Dwikora II
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1966
Tahun Demisioner 1966
Jumlah Pejabat 112

Susunan Pejabat
Presiden / Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata / mandataris MPRS / Pimpinan Besar
Revolusi : Sukarno
Wakil Perdana Menteri I : Subandrio
Wakil Perdana Menteri II : Johannes Leimena
Wakil Perdana Menteri II : Chaerul Saleh
Wakil Perdana Menteri IV : Idham Chalid
Menteri Koordinator : Soebandrio
Menteri Luar Negeri & Hubungan Perdagangan Luar Negeri : Subandrio
Menteri Dalam Negeri : Soemarno Sosroatmodjo
Menteri/Jaksa Agung : Alwi Abdurrahman Shihab
Menteri Koordinator : Sarbini
Wakil Menteri koordinator : Mursid
Menteri/Panglima Angkatan Laut : Muljadi
Menteri/ Wakil Panglima Angkatan Laut : Hartono
Menteri/ Panglima Angkatan Udara : Sri Muljono Herlambang
Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian : Sutjipto Judodihardjo
Menteri Koordinator : Sumarno
Menteri Urusan Bank Sentral : Jusuf Muda Dalam
Wakil Menteri Bank Sentral : Mohammad Hasan
Menteri Urusan Anggaran Negara : Surjadi
Menteri Urusan Perasuransian : Sutjipto S. Amidharmo
Menteri/Wakil Gubernur Pertama Bank Negara Indonesia : J.D. Massie
Menteri Koordinator : Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Menteri Perburuhan : Sutomo
Menteri Urusan Research Nasional : Suhadi Reksowardojo
Menteri Urusan Minyak & Gas Bumi : Ibnu Sutowo
Menteri Pertambangan : Armunanto
Menteri Perindustrian Dasar : M. Jusuf
Menteri Pariwisata : Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Menteri Perindustrian Ringan : Udara Sudharnoko Harbani
Menteri diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat
untuk "Berdikari" : T.D. Pardede
Menteri Listrik & Ketenagaan : Setiadi Reksoprodjo
Menteri Pengairan Dasar : P.C. Harjasudirdja
Menteri Binamarga : Hartawan Wirjodiprodjo
Menteri Ciptakarya & Konstruksi : David Chen Chung
Menteri Jalan Raya Sumatera : Bratanata
Menteri Koordinator : Sadjarwo
Menteri Pertanian : Sukarno
Menteri Kehutanan : Sudjarwo
Menteri Pengairan Rakjat & Pembangunan : Surachman
Menteri Koordinator : Johannes Leimena
Menteri Perhubungan Darat : Hidayat
Menteri Perhubungan Udara : Partono
Menteri Transmigrasi & Koperasi : Achadi
Menteri Perikanan & Pengolahan Laut : Hamzah Atmohandojo
Menteri Perindustrian Maritim : Mardanus
Menteri Koordinator : H. Muljadi Djojomartono
Menteri Sosial : Rusiah Sardjono
Menteri/ Ketua Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) : Wilujo Puspojudo
Wakil Ketua II DPA : Sujono Hadinoto
Wakil Ketua DPR : Sjarif Thajeb
Wakil Ketua DPR-GR : Asmara Hadi
wakil Ketua DPR-GR : H.A. Syaichu
Pemeriksa Keuangan Agung Muda : Sukardan
Pemeriksa Keuangan Agung Muda : Radius Prawiro
Pemeriksa keungan Agung Muda : Mochtar Usman
Pemeriksa Keuangan Agung Muda : H.A. Pandelaki
Dirjen Tenaga Atom Nasional : G.A. Siwabessy
Menteri Penasehat Presiden Untuk Urusan Kepolisian : Sunarto
Menteri/Pimpinan Proyek Kopelapip : Kurwet Kartaadiredja
Menteri/Kepala daerah Khusus Ibukota Jakarta : Soemarno Sosroatmodjo
Menteri Kesehatan :Satrio
Menteri Urusan Haji : Farid Ma`ruf
Menteri Urusan Hubungan Pemerintah dengan Alim Ulama : Marzuki Jatim
Menteri Negara diperbantukan pada Menteri Koordinator Kompartemen Agama : Abdul Fattah Jasin
Menteri Pendidikan Dasar & Kebudayaan : Sumardjo
Menteri Perguruan Tinggi & Ilmu Pengetahuan : Johannes Leimena
Menteri Olah Raga : Maladi
Menteri Koordinator : Roeslan Abdulgani
Menteri Penghubung MPR/DPR/DPA/Front Nasional : Ahmad Dahlan
Menteri/Sekjen Front Nasional : JK Tumakaka
Menteri Penasehat Presiden Urusan Funds & Forces :Notohamiprodjo
Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri : Sukarno Djojonegoro
Menteri Penasehat Presiden Urusan Keamanan Dalam Negeri : Munandjat
Menteri Khusus Keamanan : Sjafei
Menteri Negara : Oei Tjoe Tat
Menteri Negara : Ahmad Sukendro
Menteri Negara : H. Aminuddin Aziz
Menteri Negara : Sudibjo
Menteri Negara : Mudjoko
wakil Perdana Menteri/Ketua MPRS : Chaerul Saleh
Wakil Ketua MPRS : Idham Chalid
Wakil Ketua MPRS : Wilujo Puspojudo
Sekretaris Negara : M. Ichsan

Keterangan Lain
Kabinet Dwikora II atau Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan adalah nama kabinet
pemerintahan di Indonesia dengan masa kerja dari 24 Februari 1966 sampai 28 Maret 1966. Presiden
pada kabinet ini adalah Soekarno.

Kabinet Ampera I
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1966
Tahun Demisioner 1967

Susunan Pejabat

Menteri Urusan Politik : Adam Malik


Menteri Kesejahteraan Rakyat: Idham Chalid
Menteri Ekonomi dan Keuangan : Hamengku Buwono IX
Menteri Industri dan Pembangunan : Sanusi Hardjadinata
Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut : Muljadi
Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara : Rusmin Nuryadin
Menteri Veteran dan Demobilisasi : Sarbini
Menteri Luar Negeri : Adam Malik
Menteri Kesehatan : G.A. Siwabessy
Menteri Tenaga Kerja : Komisaris Polisi Awaluddin
Menteri Keuangan : Frans Seda

Keterangan Lain
Kabinet Ampera I memerintah dari 25 Juli 1966 sampai 17 Oktober 1967

Kabinet Ampera II
Masa Pemerintahan Presiden Soekarno
Tahun Dibentuk 1967
Tahun Demisioner 1968

Susunan Pejabat
Menteri Urusan Luar Negeri : Adam Malik
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Sanusi Hardjadinata
Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri : Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Menteri Urusan Agama : Muhammad Dahlan
Menteri Kesehatan : G.A. Siwabessy
Menteri Keuangan : Frans Seda
Menteri Transmigrasi, Veteran, dan Demobilisasi : H. Sarbini

Era Orde Baru

Presiden Soeharto (1966 - 1998)


Kabinet Pembangunan I
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1968
Tahun Demisioner 1973
Jumlah Pejabat 26

Susunan Pejabat
Menteri Luar Negeri : Adam Malik
Menko Ekuin: Hamengku Buwono IX
Menteri Perdagangan : Sumitro Djojohadikusumo
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat : Idham Chalid
Menteri Dalam Negeri : Basuki Rahmat
Menteri Pertahanan Keamanan : Soeharto
Menteri Kehakiman : Oemar Senoadji
Menteri Penerangan : Budiardjo
Menteri Keuangan : Ali Wardhana
Menteri Pertanian :Toyib Hadiwidjaja
Menteri Perindustrian : M. Jusuf
Menteri Pertambangan : Sumantri Brodjonegoro
Menteri Perhubungan : Frans Seda
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Mashuri Saleh
Menteri Sosial RI : A.M. Tambunan
Menteri Kesehatan : G.A. Siwabessy
Menteri Agama : Muhammad Dahlan
Menteri Tenaga Kerja :Mursalin Daeng Mamangung
Menteri Transmigrasi dan Koperasi : H. Sarbini
Menteri Negara Bidang Pengawasan Proyek-Proyek Pemerintah : Sunawar Sukowati
Menteri Negara Bidang Penyelenggaraan Hukum Pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA : H.
MS. Mintaredja
Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparat Negara: HarsonoTjokroaminoto
Gubernur Bank Sentral : Radius Prawiro
Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban : Maraden Panggabean
Menteri Dalam Negeri : Amir Machmud
Menhankam/Pangab : Maraden Panggabean
Menteri Agama : HA Mukti Ali
Menteri Sosial : H. MS. Mintaredja
Menteri Negara Penyempurnaan Pembersihan Aparatur Negara : Sunawar Sukowati
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Mohammad Sadli

Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan I adalah nama kabinet pemerintahan di Indonesia pada tahun
1968-1973. Presiden pada Kabinet ini adalah Soeharto.
Kabinet Pembangunan I terbentuk tanggal 6 Juni 1968 dan dilantik pada tanggal 10
Juni 1968. Komposisi kabinet ini tidak jauh berbeda dengan komposisi menteri dalam
Kabinet Ampera yang disempurnakan.

Perombakan (reshuffle)
Tak lama dilantik, Mendagri Letjen Basuki Rahmat meninggal dunia dan digantikan oleh
Mayjen Amir Machmud Setelah pemilu 1971, diadakan perombakan kabinet yaitu:
Menhankam/Pangab dijabat oleh Jendral Maraden Panggabean ; Menteri Agama dijabat oleh Prof. Dr.
HA Mukti Ali, MA ; Menteri Sosial oleh H. MS Mintaredja, SH ; Menteri Negara Penyempurnaan
Pembersihan aparatur negara: Prof. Sunawar Sukowati, SH. Kementerian Negara Penyelenggaraan
hukum pemerintah dengan MPR/DPRGR dan DPA dan Menko Bidang Penyempurnaan dan
Pembersihan Aparat Negara dihapuskan

Kabinet Pembangunan II
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1973
Tahun Demisioner 1978
Jumlah Pejabat 24

Susunan Pejabat

Menteri Dalam Negeri : Amir Machmud


Menteri Luar Negeri : Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Kehakiman : Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Perindustrian : M. Jusuf
Menteri Agama : Abdul Mukti Ali

Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan II memerintah dari 28 Maret 1973 sampai 29 Maret 1978, Presiden pada
Kabinet ini adalah Soeharto sedangkan wakil presiden adalah Sri Sultan
Hamengkubuwono IX

Kabinet Pembangunan III


Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1978
Tahun Demisioner 1983
Jumlah Pejabat 32

Susunan Pejabat

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan : Maraden Panggabean


Menteri Dalam Negeri : Amir Machmud
Menteri Luar Negeri : Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI : M. Jusuf
Menteri Penerangan : Ali Moertopo
Menteri Keuangan : Ali Wardhana
Menteri Perdagangan dan Koperasi : Radius Prawiro
Menteri Pertanian : Soedarsono Hadisapoetro
Menteri Perindustrian : Soehoed
Menteri Pertambangan dan Energi : Subroto
Menteri Pekerjaan Umum : Purnomosidi Hadisaroso
Menteri Perhubungan : Rusmin Nuryadin
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Daoed Joesoef
Menteri Kesehatan : Soewardjono Surjaningrat
Menteri Agama : Alamsyah Ratuprawiranegara
Menteri Sosial : Sapardjo
Menteri Negara/Kepala Bappenas : Widjojo Nitisastro
Menteri Negara PAN : J.B. Sumarlin
Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup : Emil Salim
Menteri Negara Riset dan Teknologi : B.J. Habibie
Menteri Sekretaris Negara : Sudharmono
Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat : Cosmas Batubara
Menteri Muda Urusan Koperasi : Bustanil Arifin
Menteri Muda Urusan Peranan Wanita : Lasijah Soetanto
Menteri Muda Urusan Pemuda : Abdul Gafur
Jaksa Agung : Ali Said
Gubernur Bank Sentral : Rachmat Saleh
Pangkopkamtib : Soedomo

Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan III (1978-1983) adalah kabinet yang dibentuk pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wakil Presiden H. Adam Malik. Adapun susunan kabinetnya
adalah sebagai berikut.

Kabinet Pembangunan IV
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk1983
Tahun Demisioner 1988
Jumlah Pejabat 42

Susunan Pejabat

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Pengawasan Pembangunan : Ali
Wardhana
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat : Alamsyah Ratuprawiranegara
Menteri Dalam Negeri : Soepardjo Roestam
Menteri Luar Negeri : Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Pertahanan/Keamanan : S. Poniman
Menteri Kehakiman : Ali Said
Menteri Penerangan : Harmoko
Menteri Keuangan : Radius Prawiro
Menteri Perdagangan : Rachmat Saleh
Menteri Koperasi : Bustanil Arifin
Menteri Pertanian : Achmad Affandi
Menteri Kehutanan : Soedjarwo
Menteri Pertambangan dan Energi : Subroto
Menteri Pekerjaan Umum : Suyono Sosrodarsono
Menteri Perhubungan : Rusmin Nuryadin
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi : Achmad Tahir
Menteri Tenaga Kerja : Soedomo
Menteri Transmigrasi : Martono
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Nugroho Notosusanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Fuad Hassan
Menteri Kesehatan : Suwardjono Surjaningrat
Menteri Agama : H. Munawir Sjadzali
Menteri Sosial : Nani Sudarsono
Menteri/Sekretaris Negara : Sudharmono
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional merangkap Ketua Bappenas : J.B. Sumarlin
Menteri Negara Riset dan Teknologi, merangkap Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
: B.J. Habibie
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup : Emil Salim
Menteri Negara Perumahan Rakyat : Cosmas Batubara
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga : Abdul Gafur
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap Wakil Ketua Bappenas : Saleh Afiff
Menteri Negara Peranan Wanita : Lasijah Soetanto
Menteri Negara Peranan Wanita : A. Sulasikin Murpratomo
Menteri Muda/Sekretaris Kabinet: Moerdiono
Menteri Muda Urusan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri : Ginandjar Kartasasmita
Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Tanaman Keras : Hasjrul Harahap
Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Peternakan dan Perikanan : J.H. Hutasoit
Jaksa Agung : Ismail Saleh
Gubernur Bank Indonesia : Arifin M. Siregar
Panglima ABRI : L.B. Moerdani

Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan IV (19 Maret 1983-22 Maret 1988) adalah kabinet yang dibentuk
pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah.

Kabinet Pembangunan V
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1988
Tahun Demisioner 1993
Jumlah Pejabat 44

Susunan Pejabat

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri : Radius Prawiro


Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat : Soepardjo Roestam
Menteri Dalam Negeri : Rudini
Menteri Luar Negeri : Ali Alatas
Menteri Pertahanan Keamanan : L.B. Moerdani
Menteri Kehakiman: Ismail Saleh
Menteri Penerangan : Harmoko
Menteri Keuangan: J.B. Sumarlin
Menteri Perdagangan : Arifin M. Siregar
Menteri Pertanian : Wardojo
Menteri Kehutanan : Hasjrul Harahap
Menteri Pertambangan dan Energi : Ginandjar Kartasasmita
Menteri Pekerjaan Umum : Radinal Mochtar
Menteri Perhubungan : Azwar Anas
Menteri Koperasi : Bustanil Arifin
Menteri Tenaga Kerja : Cosmas Batubara
Menteri Transmigrasi : Soegiarto
Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi : Soesilo Soedarman
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Fuad Hassan
Menteri Kesehatan : Adhyatma
Menteri Agama : H. Munawir Sjadzali
Menteri Sosial : Haryati Soebadio
Menteri Negara/Sekretaris Negara : Moerdiono
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional : Saleh Afiff
Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi : B.J.
Habibie
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup : Emil Salim
Menteri Negara Perumahan Rakyat : Siswono Yudohusodo
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga : Akbar Tanjung
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara : Sarwono Kusumaatmadja
Menteri Muda/Sekretaris Kabinet : Saadilah Mursjid
Menteri Muda Keuangan : Nasrudin Sumintapura
Menteri Muda Perdagangan : J. Soedradjad Djiwandono
Menteri Muda Perindustrian : T. Ariwibowo
Menteri Muda Pertanian : Sjarifuddin Baharsjah
Menteri Muda Perencanaan Pembangunan/Wakil Ketua BPPN : B.S. Muljana
Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia : Try Soetrisno
Jaksa Agung : Sukarton Marmosudjono
Gubernur Bank Indonesia : Adrianus Mooy
Jaksa Agung : Singgih

Keterangan Lain
Masa Bakti Kabinet Pembangunan V 23 Maret 1988 sampai dengan 17 Maret 1993

Kabinet Pembangunan VI
Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1993
Tahun Demisioner 1998
Jumlah Pejabat 43

Susunan Pejabat

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Keuangan dan Industri (EKUIN) : Saleh Afiff
Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan : Hartarto Sastrosoenarto
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan : Soesilo Soedarman
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat : Azwar Anas
Menteri Dalam Negeri : Yogie S. Memet
Menteri Luar Negeri : Ali Alatas
Menteri Pertahanan/Panglima ABRI : Edi Sudradjat
Menteri Kehakiman : Oetoyo Usman
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Wardiman Djojonegoro
Menteri Tenaga Kerja : Abdul Latief
Menteri Penerangan : Harmoko
Menteri Transmigrasi : Siswono Yudohusodo
Menteri Koperasi : Subijakto Tjokrowardoyo
Menteri Agama : Tarmizi Taher
Menteri Kehutanan : Jamaluddin Soeryohadikusumo
Menteri Keuangan : Marie Muhammad
Menteri Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi : Haryanto Dhanutirto
Menteri Perindustrian : T. Ariwibowo
Menteri Pertambangan dan Energi : Ida Bagus Soedjana
Menteri Pertanian : Sjarifuddin Baharsjah
Menteri Pangan dan Bulog : Ibrahim Hasan
Menteri Perdagangan : Satrio Budihardjo Joedono
Menteri Pariwisata : Joop Ave
Menteri Sosial : Intan Soeweno
Menteri Pekerjaan Umum : Radinal Mochtar
Menteri Sekretaris Negara:Moerdiono
Menteri Sekretaris Kabinet : Saadilah Mursji
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara : T.B. Silalahi
Menteri Negara Urusan Lingkungan Hidup (KLH) : Sarwono Kusumaatmadja
Menteri Negara Kependudukan/Ketua BKKBN : Haryono Suyono
Menteri Negara Perumahan Rakyat : Akbar Tanjung
Menteri Negara Bidang Riset dan Teknologi/Ketua BPPT : B.J. Habibie
Menteri Negara Urusan Peranan Wanita : Mien Sugandhi
Menteri/Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) : Sanyoto Sastrowardoyo
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Ketua BAPPENAS : Ginandjar Kartasasmita
Menteri Negara Pertanahan dan Agraria : Sony Harsono
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga : Hayono Isman
Gubernur Bank Sentral : J. Soedradjad Djiwandono
Jaksa Agung : Singgih
Gubernur Bank Sentral : Sjahril Sabirin
Menteri Urusan Pangan dan Kepala Badan Usaha Logistik (Bulog) : Beddu Amang

Keterangan Lain
Masa bakti Kabinet Pembangunan VI dari 17 Maret 1993 sampai dengan 14 Maret 1998

Kabinet Pembangunan VII


Masa Pemerintahan Presiden Soeharto
Tahun Dibentuk 1998
Tahun Demisioner 1998
Jumlah Pejabat 38

Susunan Pejabat

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri merangkap Kepala Bappenas : Ginandjar
Kartasasmita
Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara : Hartarto Sastrosoenarto
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan : Feisal Tanjung
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan merangkap Kepala
BKKBN : Haryono Suyono
Menteri Luar Negeri : Ali Alatas
Menteri Pertahanan Keamanan : Wiranto
Menteri Kehakiman : Muladi
Menteri Penerangan : Alwi Dahlan
Menteri Keuangan: Fuad Bawazier
Menteri Industri dan Perdagangan : Muhammad "Bob" Hasan
Menteri Pertambangan dan Energi : Kuntoro Mangkusubroto
Menteri Kehutanan dan Perkebunan : Sumohadi
Menteri Pertanian : Yustika Sjarifuddin Baharsjah
Menteri Perhubungan :Giri Suseno Hadi Hardjono
Menteri Tenaga Kerja : Theo L. Sambuaga
Menteri Pekerjaan Umum : Rachmadi Bambang Sumadio
Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan : A.M. Hendropriyono
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Wiranto Arismunandar
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya : Abdul Latief
Menteri Kesehatan : Farid Anafasa Moeloek
Menteri Agama : H. Quraisy Shihab
Menteri Sosial : Siti Hardiyanti Rukmana
Menteri Sekretaris Negara : Saadilah Mursjid
Menteri Negara Riset dan Teknologi merangkap Kepala BPPT : Rahardi Ramelan
Menteri Negara Investasi dan Kepala BKPM : Sanyoto Sastrowardoyo
Menteri Negara Pendayagunaan BUMN : Tanri Abeng
Menteri Negara Agraria/Kepala BPN : Ary Mardjono
Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman : Akbar Tanjung
Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bappedal : Juwono Sudarsono
Menteri Negara Pangan Hortikultura dan Obat-obatan : Haryanto Dhanutirto
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga : Agung Laksono
Menteri Negara Peranan Wanita : Tuty Alawiyah
Gubernur Bank Indonesia : Sjahril Sabirin
Pangab : Wiranto
Jaksa Agung : Soedjono Chanafiyah Atmonegoro

Keterangan Lain
Kabinet Pembangunan VII adalah Kabinet yang dibentuk pada masa pemerintahan Preside Soeharto
dan Wakil Presiden Baharrudin Jusuf Habibie yang masa jabatannya paling singkat (Januari 1998-21
Mei 1998). Masa bakti kabinet ini seharusnya berakhir pada tahun 2003. Namun karena terjadi
demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan Massal 1998 akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia
yang berujung pada pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei1998 dan
diangkatnya B.J. Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi darurat, mengakibatkan kabinet ini
menjadi demisioner. Sebagai penggantinya, dilanjutkan oleh Kabinet Reformasi
PembangunanProf.Bj.Habibie (1998-1999). Menterinya sama dengan kabinet pembangunan VII
Habibie hanya melanjutka pemerintahan saja setelah Seoharto memutuskan mundur.

Era Reformasi

Abdurrahman Wahid ( 1999 2001 )


Diposkan oleh uni_meang di 06.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

2 komentar:

1.

TRIPLE JULIET22 Juli 2012 12.21


BEBERAPA JABATAN DAN NAMA MENTERI TIDAK LENGKAP... CONTOH :
TIDAK ADA MENTERI PENERANGAN DAN SEJUMLAH JABATAN MENTERI
PADA BEBERAPA KABINET KERJA I S/D III, KABINET DWILORA I S/D III,
KABINET AMPERA I & II,..... BANDING DATA YG SDH DIPERIKSA DI
WIKIPEDIA http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_......

Balas

2.

TRIPLE JULIET22 Juli 2012 12.54

SILAHKAN BANDING SSUNAN KABINET DALAM LINK http://kabinet-


indonesia.blogspot.com/2011/06/kabinet-sjahrir-ii-1946.html?
showComment=1342986673622#c6644494063109702120 .... ATW
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_presidensial

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Clock
Cari Blog Ini

Arsip Blog
2011 (10)

o Juli (2)

o Mei (1)

o April (2)

o Maret (5)

Artikel Sistem Grafik Komputer

SUSUNAN KABINET RI dari MASA ke MASA


Kumpulan Puisi

Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang

Asal Usul Danau Toba

Pengikut
Mengenai Saya

uni_meang
I thought, I'm not a bad person .. and I will never disturb you if you do not disturb
me .. I love my family and my friends. :)
Lihat profil lengkapku

Lencana Facebook
Eh' Uni Moshi-moshi Situmeang

Share it

Buat Lencana Anda

Template Awesome Inc.. Gambar template oleh Terraxplorer. Diberdayakan oleh Blogger.

Você também pode gostar