Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Percobaan Darah II
HITUNG JENIS-JENIS LEUKOSIT
(DIFFERENTIAL COUNT)
II. TUJUAN
Jenis-Jenis Leukosit
Lekosit memiliki beberapa macam jenis sel yang dapat di identifikasi
secara mikroskopik berdasarkan urutan, bentuk inti (nucleus), dan granula dalam
sitoplasma. Berdasarkan terdapatnya butiran atau granula dalam sitoplasmanya,
lekosit terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Granulosit
Granulosit, yaitu lekosit yang di tandai dengan kehadiran butiran dalam
sitoplasma bila di lihat dengan mikroskop cahaya. Ada tiga jenis granulosit,
yaitu eosinofil, basofil, dan netrofil, yang di namai sesuai dengan sifat
pewarnaan.
a. Eosinofil
Eosinofil adalah sel darah putih dari kategori granulosit yang berperan
dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberap
infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama dengan sel biang, eosinofil
juga ikut mengendalikan mekanisme alergi. Eosinofil terbentuk pada proses
haematopoiesis yang terjadi pada sumsum tulang sebelum bermigrasi ke
dalam sirkulasi darah.
Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain histamin,
eosinofil peroksidase, ribonuklease, deoksiribonuklease, lipase,
[[plasminogen] dan beberapa asam amino yang dirilis melalui proses
degranulasi setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat toksin terhadap
parasit dan jaringan tubuh. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam
reaksi alergi. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat
untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan. Individu
normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6% terhadap sel darah
putih dengan ukuran sekitar 12 17 mikrometer.
Eosinofil dapat ditemukan pada medulla oblongata dan sambungan
antara korteks otak besar dan timus, dan di dalam saluran pencernaan,
ovarium, uterus, limpa dan lymph nodes. Tetapi tidak dijumpai di paru, kulit,
esofagus dan organ dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil
pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit. Eosinofil
dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan bertahan lebih
lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi.
b. Basofil
Limfosit adalah sejenis sel darah putih pada sistem kekebalan makhluk
vertebrata. Ada dua kategori besar limfosit, limfosit berbutiran besar (large
granular lymphocytes) dan limfosit kecil. Limfosit memiliki peranan penting
dan terpadu dalam sistem pertahanan tubuh. Limfosit dibuat di sumsum tulang
hati (pada fetus) dengan bentuk awal yang sama tetapi kemudian
berdiferensiasi. Limfosit dapat menghasilkan antibodi pada anak-anak dan
akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
b. Monosit
Sementara kadar sel darah putih bisa juga turun di bawah normal (kurang
dari 3.500 sel per mikroliter darah) karena:
1) Infeksi virus
2) Kelainan kongenital yang terkait dengan fungsi sumsum tulang
3) Kanker
4) Gangguan autoimun
5) Obat-obatan yang merusak sel darah putih
b. Cara Kerja.
1) Disediakan 2 kaca objek yang bersih dan bebas dari lemak, diteteskan satu
tetes darah perifer pada salah satu bagian dekat ujung kaca objek.
2) Tempatkan ujung kaca lain pada pinggiran tetesan darah, Tarik sedikit
demi sedikit kebelakang hingga tetesan darah menyebar
4) Sediaan harus mempunyai bagian yang tebal dan bagian yang tipis
V. HASIL PERCOBAAN
VI. PEMBAHASAN
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA