Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2015; Vol.3;1288-1293
Oleh
Tannia Rizkyka Irawan
H1A 012059
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
0
DATA JURNAL
ISI JURNAL
LATAR BELAKANG :
1
percobaan klinis yang telah dilakukan menunjukkan hasil signifikan dalam
penggunaan antibiotik dalam eradikasi mikrobakteria dibandingkan plasebo.
TUJUAN :
2
METODOLOGI :
Subyek Penelitian
3
Subyek penelitian merupakan pasien yang dikumpulkan dari Rumah Sakit
Fakultas Kedokteran Jhalawar, Rajasthan sebanyak 200 orang dengan
konjungtivitis bakterial akut.
Prosedur Penelitian
Pasien secara acak ditugaskan untuk menerima terapi salah satu dari 0,6%
besifloxacin dan 1,5% azithromicyn. Peneliti merupakan dokter spesialis mata,
yang kemudian membagi tugasnya. Satu dokter spesialis mata melakukan
pemeriksaan fisik mata, dan lainnya mengevaluasi penggunaan antibiotik berupa
hasil akhir setelah penggunaan antibiotik, toleransi antibiotik, dan keamanan
antibiotik.
HASIL :
4
Pada penelitian ini, sebanyak 200 pasien dengan konjungtivitis bakterial
akut dikelompokkan menjadi 2 kelompok perlakuan. Yakni dengan menggunakan
suspensi tetes mata besifloxacin 0,6% (Grup A) atau azithromycin 1,5% (Grup B)
Umur rata-rata pada kelompok azithromycin adalah 30,93 13,16 tahun. Tidak
didapatkan perbedaan signifikan pada nilai rata-rata kelompok umur. Pada antar
kelompok umur didapatkan nilai p<0,05 (signifikan) pada kelompok usia 16-30,
31-50, dan >51 tahun.
5
Besifloxacin (100) Azithromycin (100)
Absent 5% 5%
Mild 25 % 22 %
Moderate 52 % 58 %
Severe 18 % 15 %
Pasien dalam kategori Grup B memiliki angka kejadian kongesti forniks lebih
banyak daripada Grup A
Absent 00 00
Mild 15 % 21 %
Moderate 55 % 58 %
Severe 30 % 30 %
Pasien dalam kategori Grup B memiliki angka kejadian sekret purulen lebih
banyak daripada Grup A.
6
Pasien pada kelompok A lebih banyak mengalami kesembuhan pada hari ke 3 dan
7 dibandingkan kelompok B.
Pasien lebih banyak yang memiliki efek samping berupa rasa panas dan rasa
seperti terkena benda asing di kelompok B .
DISKUSI :
7
Pada penelitian ini, ditemukan lebih banyak pasien yang berjenis kelamin
laki-laki dibandingkan perempuan, dengan rentang usia terbanyak adalah usia 16-
50 tahun dikarenakan pada daerah penelitian ini dilakukan (Rajasthan), aktifitas
yang dilakukan di luar ruangan lebih sering dilakukan oleh pasien yang berjenis
kelamin laki-laki, sesuai dengan peneltiian yang dilakukan oleh Eping et al, Buck
et al, Abrahamian et al, Feingold et al. Di Amerika Serikat sendiri, sebesar 23%
kasus konjungtivitis bakterial terjadi pada usia 0-2 tahun, 28 % terjadi pada usia
3-9 tahun, 13% pada 10-19 tahun, dan 36% terjadi pada usia dewasa.
Pada tabel 2, terdapat 73% pasien dengan kongesti bulbi derajat sedang-
berat di kelompok azythromicyn dan 70% pasien dengan kongesti bulbi derajat
sedang-berat di kelompok besifloxacin, dimana nilai ini tidak menunjukan
signifikansi. Pada tabel 3, sebanyak 85% pasien kelompok besifloxacin
mengalami pengeluaran sekret purulen dan pada kelompok azythromycin
sebanyak 88%, dimana nilai ini tidak menunjukan signifikansi.
8
secara signifikan lebih tinggi pada kelompok azytromycin dibandingkan dengan
kelompok besifloxacin, yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Comstock T et al, dimana penggunaan besifloxacin menimbulkan keluhan
tersering yakni penglihatan kabur (2,1%), nyeri pada mata (1,8%), iritasi mata
(1,4%), pruritus mata (1,1%). Penggunaan besifloxacin topikal tidak
mempengaruhi tajam penglihatan.
SIMPULAN :
9
RANGKUMAN PEMBACA :
Hasil utama adalah resolusi klinis yang lebih cepat sebanyak 65 % sampel
Grup A pada 3 hari pertama setelah diberikan tetes mata besifloxacin 0,6 %
dibandingkan dengan Grup B yang memiliki resolusi klinis hari ke 3 sebesar 48
10
%. Adanya efek samping pada pengobatan Grup B lebih tinggi pada aspek rasa
terbakar dan sensasi benda asing dibandingkan Grup A.
11
LAPORAN ANALISA JURNAL READING
12
diajukan.
Metodelogi penelitian
Populasi 4 Menjelaskan bagaimana Ya, pada halaman kedua
populasi ditentukan disampaikan bahwa
populasi penelitian diambil
secara consecutive meliputi
semua pasisen yang
berobat ke Rumah Sakit
Jhalawar, Rajasthan
Subyek penelitian 5 Kriteria subyek Iya. Pada penelitian telah
penelitian disampaikan secara rinci
mengenai kriteria inklusi
dan eksklusi dari subyek
penelitian.
Besar sampel 6 Menjelaskan kriteria Tidak, tidak dijabarkan
penentuan sampel mengenai kriteria
minimal yang diperlukan penentuan besar sampel,
untuk menghasilkan metode sampling
kekuatan penelitian dijelaskan secara singkat.
Prosedur penelitian 7 Menjelaskan secara rinci Ya. Pada penelitian
dan sistematik prosedur dijabarkan prosedur
penelitian (teknik penelitian yang meliputi
pengambilan data) cara pengguanaan obat,
jangka waktu, waktu
follow-up, kondisi yang
mungkin terjadi. Namun
subjektivitas peneliti
sangat tinggi dalam
menentukan resolusi klinis.
Rancangan 8 Menjelaskan rancangan Iya, ada penjelasan
penelitian penelitian mengenai rancangan
penelitian yang dilakukan.
Pada penelitian dijelaskan
hal-hal yang akan di follow
13
up, namun metode follow
up nya tidak jelas
Teknik analisa data 9 Teknik analisa data yang Tidak diinformasikan
digunakan untuk tehnik dan cara analisis
membandingkan hasil data yang digunakan.
penelitian
Hasil
Alur penelitian 10 Menjelaskan waktu Ya. peneliti menyampaikan
penelitian periode waktu yang
digunakan untuk
mengumpulkan sampel
yang diperoleh
Outcome dan 11 Untuk outcome hasil Hasil penelitian dijabarkan
estimasi penelitian penelitian secara deskriptif dan
analitik dalam bentuk
persentase serta
dilampirkan dalam bentuk
tabel.
Diskusi
Interpretasi 12 Interpretasi hasil Interpretasi hasil hanya
dibandingkan hasil
penelitian dengan
penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
Generalizability 13 Apa hasil bisa Hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasikan di digeneralisasikan dalam
masyarakat masyarakat. Karena
ketersediaan regimen yang
terbatas (misalnya,
besifloxacin)
Overall evidence 14 Interpretasi umum Penelitian ini
terhadap hasil dalam menggunakan literatur dan
konteks penelitian data penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya
sebagai bukti yang
14
menguatkan serta
menekankan objektivitas
hasil penelitian.
KELEBIHAN PENELITIAN :
4. Penelitian ini dilakukan dengan sampel yang diambil secara acak, variasi
sampel lebih luas.
KEKURANGAN PENELITIAN :
15