Você está na página 1de 3

DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KARIANGAU


KECAMATAN BALIKPAPAN BARAT
Jl. Sultan Hasanuddin RT. 06 Kariangau 05427588189
E-mail : kesehatan@balikpapan.go.id, dkk bppn@yahoo.com,
puskesmas_kariangau@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN
MINI PROYEK PENGARUH SENAM VITALISASI OTAK (SVO) TERHADAP
FUNGSI KOGNITIF PADA ORANG TUA LANJUT USIA (LANSIA) DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KARIANGAU

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka untuk meningkatkan tingkat kesehatan orangtua lanjut usia (lansia) kariangau
diwilayah RT 1 dan RT 2 kariangau, peneliti melakukan pemeriksaan fungsi kognitif dan
senam vitalisasi otak di Puskesmas Pembantu (Pusban) di Kelurahan Kariangau. Meskipun
senam vitalisasi otak rutin dilaksanakan 2 kali dalam sebulan di Puskesmas Kariangau,
namun kegiatan ini jarang dilaksanakan pada wilayah Pusban Kelurahan Kariagau, sehingga
lansia yang bertempat tinggal di sekitar pusban jarang mengikuti kegiatan senam vitaliasasi
otak.

B. LATAR BELAKANG
Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas menurut World Health
Organization (WHO). Di Indonesia, berdasarkan Undang-undang (UU) No. 33 Tahun 1998
Tentang Kesejahteraan Usia Lanjut, lansia adalah seseorang yang telah berusia 60 tahun
atau lebih. Perkembangan jumlah penduduk lanjut usia di dunia, menurut WHO akan
meningkat pada tahun 2025 dibandingkan tahun 1990 di beberapa negara di dunia seperti
China 220%, India 242%, Thailand 337%, dan Indonesia 440%. Populasi lansia di Indonesia
diprediksi meningkat lebih tinggi daripada populasi lansia di dunia setelah tahun 2100.
Penduduk lanjut usia di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 21,2 juta jiwa dengan usia
harapan hidup 66,8 tahun, pada tahun 2010 sebesar 24 juta jiwa dengan usia harapan hidup
67,4 tahun. Sejak tahun 2004-2015 di Indonesia memperlihatkan adanya peningkatan usia
harapan hidup dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun dan diperkirakan pada tahun 2030-2035
menjadi 72,7 tahun. Jumlah penduduk lansia di Balikpapan pada tahun 2013 sekitar 2,94%
dari total penduduk yang mencapai 552.792 orang dan jumlah penduduk lansia di Kelurahan
Kariangau pada tahun 2016 adalah 92 orang.
Bertambahnya usia menyebabkan terjadinya perubahan pada fungsi fisiologis. Menurut
Azizah (2011) secara garis besar perubahan yang dialami oleh lansia dibagi menjadi tiga,
yaitu perubahan fisik, psikologis dan perubahan kognitif. Penurunan fungsi kognitif pada
lansia dapat meliputi berbagai aspek yaitu orientasi, atensi dan kalkulasi, memori, dan
bahasa. Penurunan ini mengakibatkan terganggunya memori jangka panjang dan juga proses
menerima informasi. Menurut WHO, penurunan fungsi kognitif pada lansia diperkirakan
terjadi pada 121 juta manusia. Di kalangan para lansia penurunan fungsi kognitif merupakan
penyebab terbesar terjadinya ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas normal sehari-hari,
dan juga merupakan alasan tersering yang menyebabkan terjadinya ketergantungan terhadap
orang lain untuk merawat diri sendiri (care dependence) pada lansia. Menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2014, rasio ketergantungan lansia sebesar 12,71. Rasio ini menunjukkan
bahwa setiap 100 orang penduduk usia produktif harus menanggung sekitar 13orang lansia.
Angka kejadian gangguan fungsi kognitif pada lansia dapat diturunkan dengan pelaksanaan
senam vitalisasi otak (SVO) pada lansia.
Senam vitalisasi otak adalah salah satu olahraga yang disusun berdasarkan memori gerak
(kinestik), yang gerakannya berasal dari berbagai gerakan tarian di Indonesia yang melibatkan
berbagai proses imajinasi, pendengaran, sensorik, emosional dalam satu gerakan. Gerakan-
gerakan yang dilakukan dalam senam vitalisasi otak ini akan merangsang kerja sama
belahan otak dan antar bagian-bagian otak lainnya. Hal ini akan memelihara berbagai fungsi
otak agar dapat bekerja sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya dengan memberi suplai oksigen
dan darah secara optimal khusunya ke otak. Senam vitalisasi otak yang dilaksanakan para lansia
akan meningkatkan fungsi kognitif pada lansia sehingga angka kejadian terjadinya gangguan
fungsi kognitif dapat menurun. Dengan demikian dapat tercapai lansia sehat, mandiri, aktif,
produktif, dan berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, sesuai dengan tujuan umum
kebijakan pelayanan kesehatan berdasarkan UU no. 33 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan
Lanjut Usia.
Puskesmas Kariangau rutin melaksanakan kegiatan senam vitalisasi otak setiap 2 kali dalam 1
bulan yang dilaksanakan di Balai desa. Lansia yang mengikuti kegiatan tersebut merupakan
lansia yang bertempat tinggal di sekitar puskesmas. Namun kegiatan senam vitalisasi otak
jarang dilakukan oleh puskesmas pembantu (pusban) Kelurahan Kariangau. Hal ini
mengakibatkan lansia yang bertempat tinggal di sekitar pusban juga jarang melakukan senam
vitalisasi otak. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengadakan senam vitalisasi otak pada pusban
Kelurahan Kariangau demi meningkatkan tingkat kesehatan lansia di wilayah tersebut salah
satunya fungsi kognitif dari lansia tersebut.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
i. Membantu memperbaiki gangguan fungsi kognitif yang dialami lansia di wilayah
kerja Puskesmas Kariangau Balikpapan
ii. Menurunkan kejadian gangguan fungsi kognitif pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Kariangau Balikpapan

2. Tujuan Khusus
i. Menambah wawasan terkait senam vitalisasi otak pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Kariangau.
ii. Melaksanakan senam vitalisasi otak secara rutin pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Kariangau
iii. Mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terdapat pada lansia di wilayah kerja
Puskesmas Kariangau terutama yang berhubungan dengan fungsi kognitif lansia
D. KEGIATAN
1. Melakukan pemeriksaan fungsi kognitif pada lansia di wilayah kerja Puskesmas
Kariangau
2. Melakukan senam vitalisasi otak di puskesmas pembantu (pusban) di Kelurahan
Kariangau

E. SASARAN
Orangtua lanjut usia (lansia) yang bertempat tinggal di sekitar puskesmas pembantu
(pusban) di Kelurahan Kariangau

F. SUMBER DANA
Sumber dana secara keseluruhan berasal dari dana pribadi dan sarana prasarana merupakan
bantuan dari Puskesmas Kariangau.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Penilaian fungsi kognitif lansia dan senam vitalisai otak akan dilakukan di puskemas
pembantu kelurahan kariangau pada tanggal 10 April 2017. Senam vitalisasi otak akan
dilaksanan setiap 3 hari dan dilaksanakan sebanyak 4 kali di Pusban Kariangau. Setelah 4
kali pelaksanaan SVO, akan dilakukan penilaian ulang fungsi kognitif pada lansia.

H. RENCANA EVALUASI
Setelah melakukan senam vitalisasi otak ke 4 akan dilakukan penilaian ulang fungsi kognitif
pada lansia yang telah mengikuti SVO.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Kegiatan dicatat dan dilaporkan kemudian diolah untuk mengetahui pengaruh senam
vitalisasi otak terhadap fungsi kognitif lansia.

Balikpapan, 4 April 2017


Pendamping PIDI

dr. Dedi Handoko dr.Radhiyana Putri

Mengetahui,
Kepala Pimpinan Puskesmas Kariangau

Yogik Wahyudianto, Ssi. Apt.

Você também pode gostar