Você está na página 1de 19

LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

BAB I
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS
Nama : An. A
Umur : 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jepang Pakis 04/02 Jati
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Dirawat di : Bougenville 2
No. RM : 735xxx
Tanggal masuk : 20 november 2016
Tanggal pulang : 26 november 2016

B. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesa terhadap ibu pasien pada tanggal 20 november 2016
pukul 08.00 WIB di ruang perawatan - Bangsal Bougenville 2.

Keluhan Utama
Demam sejak 14 hari yang lalu

Keluhan Tambahan
Batuk, Sesak, BAB berlendir dan sedikit berdarah

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dengan
keluhan demam sejak 14 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan bahwa demam
terjadi naik turun sepanjang hari, tanpa disertai kejang. Sebelumnya sudah
dibawa ke puskesmas dan diberikan obat penurun demam serta puyer, namun
tidak ada perbaikan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 1


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Ibu pasien juga mengeluhkan bahwa setelah pasien demam, pasien


mulai mengalami batuk 1 minggu. Batuk terjadi terus menerus terutama jika
pasien terkontak dengan asap dan gorengan, batuk tersebut disertai dengan
adanya dahak yang tidak dapat keluar. Keluhan ini dirasakan semakin
memburuk sehingga membuat suara nafas pasien terdengar kasar atau grok-
grok dan tampak sesak saat bernafas. Keluhan lain yang dialami oleh pasien
adalah muntah cairan yang terjadi setiap sehabis minum. Ibu pasien juga
mengatakan bahwa pasien sering sekali BAK dan mengalami BAB mencret
berlendir disertai dengan sedikit darah sebelum datang ke IGD RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudus.
Sejak keluhan-keluhan ini dialami oleh pasien, pasien menjadi lebih
rewel. Pasien hanya minum susu formula karena ASI yang keluar hanya
sedikit. Paien minum susu formula tidak sebanyak biasanya. Keluarga pasien
menyangkal adanya pilek, mimisan, ruam merah pada kulit pada pasien.

Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat sebelumnya ke Puskesmas, dan mendapat obat penurun
demam dan puyer.

Riwayat Penyakit Dahulu


- Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat penyakit serupa tidak dialami oleh keluarga pasien
- Terdapat riwayat penyakit sistemik dalam keluarga yaitu hipertensi,
diabetes melitus

Riwayat Prenatal
Saat hamil, ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan ke
Bidan dan tidak terdapat masalah dalam kehamilannya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 2


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Riwayat Kelahiran
Pasien merupakan anak kelima dalam keluarga, dan lahir secara spontan per-
vaginam dengan bantuan Bidan Puskesmas.
- Berat badan : 4200 gram
- Panjang badan : 55 cm
- Lingkar kepala : ibu pasien tidak tahu
- Lingkar dada : ibu pasien tidak tahu
- Tanpa cacat bawaan, anus (+)

Riwayat Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak


Berat badan sekarang 7,3 kilogram, dengan panjang badan 73 cm. Pasien
sudah bisa tengkurap, berjalan dengan berpegangan, menyebut kata yang
mempunyai arti.

Riwayat Makan dan Minum


Pasien sehari hari mengkonsumsi susu formula, ditambah dengan makanan
tambahan yaitu bubur bayi.

Riwayat Imunisasi
Ibu tidak membawa KMS-nya, namun ibu mengaku bahwa anaknya sudah
mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal di Posyandu hingga usia 6
bulan.

Riwayat Sosial dan Ekonomi


Pasien tinggal di rumah bersama ayah, ibu dan kakak-kakaknya. Ayahnya
bekerja sebagai penjaga toko, sedangkan Ibunya adalah ibu rumah tangga.
Sehari-hari Ibu pasien mengasuh pasien sambil melakukan pekerjaan rumah
tangga, seperti memasak, mencuci, dll. Terkadang Ibu pasien memasak dengan
menggunakan kayu bakar sehingga menimbulkan asap saat memasak. Ayah
pasien juga merupakan seorang perokok aktif. Pasien berasal dari keluarga
dengan kesan ekonomi menengah ke bawah, dengan biaya perawatan
menggunakan BPJS.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 3


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

C. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 20 November 2016 pukul 08.00 WIB di ruang perawatan
H1 - Bangsal Bougenville 2.

Keadaan umum : Tampak sakit


Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
Tanda vital :
- Suhu : 36,2 C
- HR : 110 x/menit, regular, isi cukup
- RR : 60 x /menit
- SpO2 : 98%
Antropometri :
- Berat Badan : 7,3 kg
- Panjang Badan : 73 cm
WHO Child Growth Standards for Boys, Birth to 2 years (z-scores)
- Length-for-age : +2 (Normal)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 4


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

- Weight-for-age : -2 s/d 0 (Normal)

- Weight-for-length : -2 (Kurus)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 5


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Pemeriksaan Sistem :
Kepala
Bentuk dan Ukuran Normosefali, fontanel anterior menonjol (-)
Rambut Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil: isokor,
diameter 2 mm/2 mm, refleks cahaya langsung dan tidak
langsung (+/+)
Telinga Bentuk normal, pembesaran KGB retroaurikula (-)
Hidung Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-), pernafasan cuping
hidung (+)
Mulut Bibir kering (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-)
Leher Trakea letak di tengah, tidak teraba pembesaran KGB
Kulit Turgor baik, kulit tidak kering, sianosis (-), warna kulit sawo
matang

Thorax : Paru
Paru Depan Paru Belakang
Inspeksi Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, Simetris saat inspirasi dan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 6


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

tidak ada retraksi suprasternal , ekspirasi


retraksi intercostal (+), retraksi
epigastrium (+)
Palpasi Stem fremitus kanan dan kiri Stem fremitus kanan dan kiri
simetris, pergerakan napas simetris, simetris, pergerakan napas
tidak terdapat adanya benjolan simetris, tidak terdapat adanya
benjolan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi Suara dasar vesikuler (+), Wheezing Suara dasar vesikuler (+),
(-), Ronkhi (+) Wheezing (-), Ronkhi (+)

Jantung
Inspeksi Pulsasi ictus cordis tidak tampak
Perkusi ictus cordis teraba di sela iga IV linea midklavikularis sinistra
Palpasi Batas atas : ICS III linea parastrenalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midklavikula sinistra
Auskultasi Suara jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi Tampak datar
Palpasi Supel, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi Timpani pada semua kuadran
Auskultasi Bising usus (+) normal

Ektremitas
Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- -/-
CTR > 2 detik -/- -/-

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium :
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 20 november 2016

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 7


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

HEMATOLOGI

Hemoglobin 9.9 g/dL 11.5 13.5

Eritrosit 4.38 jt/ul 3.9 5.9

Hematokrit 30.6 34 40

Trombosit 248 10^3/ul 150 400

Lekosit 19.8 10^3/ul 6.0 17.0

Netrofil 37.0 % 50 70

Limfosit 50.6 % 25 40

Monofit 11.6 % 28

Eosinophil 0.1 % 24

Basofil 0.2 01

MCH 22.6 pg 27.0 31.0

MCHC 32.4 g/dL 33.0 37.0

MCV 69.9 fL 79.0 99.0

RDW 14.7 % 10.0 15.0

MPV 9.2 fL 6.5 11.0

PDW 9.2 fL 10.0 18. 0

SERO IMUNOLOGI
WIDAL Hasil Nilai Rujukan
s. typhi O Negatif Negatif
s. typhi H Negatif Negatif
s. paratyphi AH Negatif Negatif
s. paratyphi BH Negatif Negatif

Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 20 Juni 2016

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 8


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

E. DIAGNOSA
Diagnosis kerja : Bronkopneumonia (BRPN)
Diagnosa Banding : Bronkiolitis, Aspirasi pneumonia

F. PENATALAKSANAAN
Infus RL 10 tpm
Cefotaxim 2x200 mg
Paracetamol 3 x
Ambroxol syr 3 x cth
Nebulizer (Combivent + Nacl)
G. EDUKASI
Memberikan informasi kepada keluarga mengenai :
Kepatuhan minum obat
Menjauhkan anak dari asap rokok, asap kayu bakar, dan polusi udara
lainnya
Makan makanan yang bergizi
Melakukan imunisasi

H. PROGNOSIS

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 9


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

I. FOLLOW UP
21 november 2016
S : demam (+), batuk (+), pilek (+), sesak (+), muntah (-), susu
formula (+), bubur bayi (+), BAK (+), BAB lunak (+,kuning, darah(-),
lendir (-))
O :
- KU : tampak sakit
- Kesadaran : composmentis
- Tanda Vital :
Suhu : 36,2o C
Frekuensi Nadi : 110 x/menit
Frekuensi Nafas : 60 x/menit
Saturasi Oksigen : 98%
- Pemeriksaan Fisik :
Thorax : Pulmo SDV +/+, rhonki +/+, wheezing -/-
Pernafasan cuping hidung (+), retraksi interkostal (+), retraksi
epigastrium (+)
A : Bronkopneumonia

P :
- Infus RL 10 tpm
- Cefotaxim 2x200 mg
- Paracetamol 3 x
- Ambroxol syr 3 x cth
- Nebulizer (Combivent + Nacl)

25 november 2016

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 10


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

S : demam (-), batuk (+, dahak), sesak (+), muntah (-),susu formula (+),
bubur bayi (+), BAK (+), BAB lunak (+,kuning, darah(-), lendir (-))
O :
- KU : tampak sakit
- Kesadaran : composmentis
- Tanda Vital :
Suhu : 37,4o C
Frekuensi Nadi : 110 x/menit
Frekuensi Nafas : 60 x/menit
Saturasi Oksigen : 98%
- Pemeriksaan Fisik :
Thorax : Pulmo SDV +/+, rhonki +/+, wheezing -/-
Pernafasan cuping hidung (-), retraksi interkostal (+), retraksi
epigastrium (+)
A : Bronkopneumonia
P :
- Infus RL 10 tpm
- Cefotaxim 2x200 mg
- Paracetamol 3 x
- Ambroxol syr 3 x cth
- Nebulizer (Combivent + Nacl)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BRONKOPNEUMONIA

Definisi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 11


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Bronkopneumonia menurut World Health Association (WHO) adalah infeksi


pernafasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Sedangkan menurut Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI), bronkopneumonia merupakan salah satu jenis pneumonia
yang ditandai dengan adanya proses peradangan atau inflamasi pada parenkim paru,
yang meliputi alveolus dan jaringan interstitial.
Berdasarkan gambaran radiologisnya, bronkopneumonia menurut
Radiopaedia.org adalah pneuomonia yang ditandai dengan adanya proses inflamasi
supuratif peribronkial berupa bercak konsolidasi atau patchy distribution pada segmen
lobulus paru.3 Jadi, bronkopneuomonia adalah infeksi penafasan akut yang ditandai
dengan adanya proses inflamasi pada parenkim paru, yang meliputi alveolus dan
jaringan interstitial.

Epidemiologi
Pneumonia merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan yang masih menjadi
masalah di berbagai negara terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Angka kejadian kasus baru pneumonia pada anak usia < 5 tahun di negara maju
adalah 2 - 4 kasus/100 anak/tahun. Sedangkan di negara berkembang, angka kejadian
kasus baru pneumonia adalah 10 20 kasus/100 anak/tahun. Menurut WHO pada
tahun 2015, pneumonia merupakan 15% penyebab kematian pada anak usia < 5 tahun,
dengan estimasi sebanyak 922.000 anak.

Etiologi
Bronkopneumonia dapat terjadi akibat adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur.
Bakteri penyebab bronkopneumonia adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenza type b (Hib), Staphylococcus aureus, Streptococcus group B. Virus
penyebab bronkopneumonia adalah Respiratory Syntical Virus (RSV), influenza
virus, parainfluenza, dan adenovirus. Sedangkan jamur penyebab bronkopneumonia
adalah Citoplasma capsulatum, Criptococcus nepromas, Blastomices dermatides,
Cocerdirides immitis, Aspergillus sp, Candida albicans, dan Mycoplasma pneumonia.

Faktor Risiko

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 12


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kejadian bronkopneumonia


pada anak adalah:
Berat badan lahir rendah (BBLR)
Tidak mendapat air susu ibu (ASI) yang adekuat
Tidak mendapat imunisasi
Malnutrisi
Aspirasi
Imunodefisiensi
Adanya keluarga dalam satu rumah yang menderita batuk
Rumah yang terlalu padat penghuninya
Pajanan polusi, seperti asap rokok, polusi industri, dll

Patofisiologi
Pada keadaan normal, saluran pernafasan bawah memiliki mekanisme pertahanan
terhadap mikroorgansime pathogen melalui mucociliary escalator. Sedangkan
mekanisme imunologi yang dibentuk oleh tubuh dalam melakukan pertahanan
terhadap mikroorganisme pathogen yaitu dengan adanya makrofag, IgA, dan
immunoglobulin lainnya. Apabila pertahanan tubuh tidak adekuat, maka
mikroorganisme patogen akan masuk melalui saluran pernafasan dan menyebabkan
proses inflamasi di alveoli. Pada tahap pertama atau hyperemia, proses peradangan
ditandai dengan adanya peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat
infeksi. Hal ini terjadi akibat adanya pelepasan mediator peradangan dari sel mast
(histamine dan prostaglandin) setelah pengaktifan sel imun. Degranulasi sel mast akan
mengaktifkan komplemen yang akan bekerja bersama mediator peradangan dari sel
mast untuk melemaskan otot polos vaskuler paru dan meningkatkan permeabilitas
kapiler paru. Hal ini menyebabakan terjadinya perpindahan eksudat plasma ke dalam
ruang interstitium sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan
alveolus. Adanya penimbunan cairan ini menyebabkan perpindahana gas oksigen dan
karbondioksida tidak maksimal sehingga terjadi penurunan saturasi oksigen
hemoglobin.
Pada tahap berikutnya atau hepatisasi merah, alveolus akan terisi oleh sel
darah merah, eksudat, dan fibrin yang dihasilkan oleh host sebagai bagian dari reaksi
peradangan. Lobus yang terkena akan menjadi padat dan menyebabkan udara di

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 13


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

alveoli tidak ada atau sangat minimal. Pada tahap ini, gejala sesak akan terasa
semakin berat.
Pada tahap berikutnya atau hepatisasi kelabu, eritrosit di alveoli mulai di
reabsorpsi dan lobus masih tetap padat karena terisi fibrin dan leukosit. Dan pada
tahapan berikutnya atau resolusi, respon imun dan peradangan akan mereda, sehingga
sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorpsi oleh makrofag sehingga jaringan
kemabli ke strukturnya semula.

Gambaran Klinis
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas
selama beberapa hari. Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39-40C dan
mungkin disertai kejang karena demam yang tinggi. Anak sangat gelisah, dispnea,
pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di
sekitar hidung dan mulut. Batuk biasanya tidak dijumpai pada awal penyakit,anak
akan mendapat batuk setelah beberapa hari, di mana pada awalnya berupa batuk
kering kemudian menjadi produktif.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan : Inspeksi : pernafasan cuping hidung (+),
sianosis sekitar hidung dan mulut, retraksi sela iga. Palpasi : Stem fremitus yang
meningkat pada sisi yang sakit. Perkusi : Sonor memendek sampai beda Auskultasi :
Suara pernafasan mengeras (vesikuler mengeras) disertai ronki basah gelembung
halus sampai sedang.
Pada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung pada luasnya
daerah yang terkena. Pada perkusi toraks sering tidak dijumpai adanya kelainan. Pada
auskultasi mungkin hanya terdengar ronki basah gelembung halus sampai sedang.
Bila sarang bronkopneumonia menjadi satu ( konfluens ) mungkin pada perkusi
terdengar suara yang meredup dan suara pernafasan pada auskultasi terdengar
mengeras. Pada stadium resolusi ronki dapat terdengar lagi.Tanpa pengobatan
biasanya proses penyembuhan dapat terjadi antara 2-3 minggu.

Diagnosis
Diagnosis bronkopneumonia umumnya ditegakkan berdasarkan trias
bronkopneumonia yaitu demam, batuk, dan sesak. Gejala infeksi umum yang terjadi

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 14


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

pada anak dengan bronkopneumonia adalah demam > 38.5o C, sakit kepala, gelisah,
malaise, penurunan nafsu makan, dan keluhan gastrointestinal (mual, muntah, diare).
Sedangkan gangguan respiratori pada bronkopneumonia berupa batuk, sesak nafas,
retraksi dada, takipnea, nafas cuping hidung, merintih, dan sianosis.
Pada pemeriksaan fisik, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan
umum anak, frekuensi pernafasan, serta pemeriksaan thorax. Keadaan umum anak
umumnya meliputi kesadaran dan kemampuan anak untuk makan atau minum. Pada
pemeriksaan thorax dapat ditemukan pekak perkusi, suara nafas yang melemah, dan
terdengar ronki.
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Thorax pada Bronkopneumonia
Inspeksi Tampak sesak, retraksi ICS saat inspirasi
Auskulta Ronkhi basah halus nyaring >>, ronkhi
si krepitasi
Palpasi Gerakan sesak, retraksi ICS
Perkusi Redup relatif

Selain melihat dari gejala dan pemeriksaan fisik, beberapa pemeriksaan


penunjang lain yang dapat membantu proses diagnosis bronkopneumonia adalah:
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah pemeriksaan darah
perifer lengkap. Pada bronkopneumonia yang disebabkan oleh virus atau
jamur, umumnya ditemukan hasil berupa leukosit yang normal atau sedikit
meningkat. Sedangkan pada bronkopneumonia yang disebabkan oleh
bakteri dapat ditemukan hasil berupa leukositosis (nilai leukosit antara
15.000 40.000 / mm3).
Pemeriksaan radiologis, dilakukan pada anak dengan tanda klinis yang
membingungkan dan dirawat inap. Pemeriksaan ini tidak rutin dianjurkan
untuk anak yang menderita infeksi saluran pernafasan bawah akut ringan.
Pada bronkopneumonia, gambaran radiologis yang ditemukan berupa
bercak infiltrat difus yang merata pada kedua paru, yang dapat meluas
hingga daerah perifer paru, disertai dengan adanya peningkatan corakan
peribronkial.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 15


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Gambar 1.
Right lower lobe consolidation in a patient with bacterial pneumonia.

Tata Laksana
Dasar tata laksana bronkopneumonia adalah pengobatan kausal dan suportif.
Pengobatan kausal adalah pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yaitu
antibiotik. Antibiotik lini pertama untuk pengobatan bronkopneumonia adalah
golongan beta laktam atau kloramfenikol. Pada anak usia < 5 tahun, antibiotik oral
pilihan pertama yang diberikan adalah amoksisilin. Amoksisilin dipilih karena
efeknya dalam melawan sebagian besar mikroorganisme pathogen penyebab
bronkopneumonia, dapat ditoleransi dengan baik, dan harganya yang murah.
Alternatif antibiotik oral lainnya adalah co-amoxiclaf, ceflacor, eritromisin,
claritromisin, dan azitromisin. Sedangkan pilihan antibiotik intravena yang dianjurkan
adalah ampisilin, kloramfenikol, co-amoxiclaf, ceftriaxone, cefuroxime, dan
cefotaxime.
Tabel 2. Pilihan Antibiotik Intravena

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 16


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Sedangkan yang termasuk ke dalam pengobatan suportif adalah pemberian


antipiretik, cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan
asam-basa, elektrolit, dan gula darah. Nebulisasi dengan beta 2 agonis dan atau NaCl
dapat diberikan untuk memperbaiki mucocilliary clearance.

Kriteria rawat inap pada bayi dengan bronkopneumonia adalah:


Saturasi oksigen < 92%, sianosis
Frekuensi pernafasan > 60 x/menit
Distres pernafasan, apnea intermiten, atau grunting
Tidak mau minum
Keluarga tidak bisa merawat di rumah

Kriteria rawat inap pada anak dengan bronkopneumonia adalah:


Saturasi oksigen < 92%, sianosis
Frekuensi pernafasan > 50 x/menit
Distres pernafasan
Grunting
Terdapat tanda dehidrasi
Keluarga tidak bisa merawat di rumah

Kriteria pulang pada anak dengan bronkopneumonia adalah:


Gejala dan tanda pneumonia menghilang
Asupan per oral adekuat
Pemberian antibiotik dapat diteruskan per oral

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 17


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi dan rencana kontrol
Kondisi rumah yang memungkinkan untuk perawatan lanjut di rumah

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 18


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
LAPORAN KASUS Efi Kardiana (406151091)

DAFTAR PUSTAKA

Bennett NJ. Pediatric pneumonia [Internet]. Medscape [cited 2016 May].


Available from: http://emedicine.medscape.com/article/967822-
overview#showall.
Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pedoman pelayanan medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia jilid 1. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro. Buku ajar ilmu kesehatan anak. Semarang: Balai Penerbit
Universitas Diponegoro; 2011.
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Deteksi dini tanda dan gejala penyimpangan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Jawa Timur: Ikatan Dokter Anak
Indonesia.
World Health Association. Pneumonia. [Internet]. World Health Association
[cited 2015 Nov]. Available from:
www.who.int/mediacentre/factsheets/fs331/en/.
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita selekta: essentials of
medicine - jilid 1. Edisi IV. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak 19


RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Você também pode gostar

  • Awalan Kedokteran Keluarga EVI
    Awalan Kedokteran Keluarga EVI
    Documento5 páginas
    Awalan Kedokteran Keluarga EVI
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Case Report Ny. EW
    Case Report Ny. EW
    Documento14 páginas
    Case Report Ny. EW
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Referat Kusta (Print)
    Referat Kusta (Print)
    Documento30 páginas
    Referat Kusta (Print)
    Zahidah Zakaria
    100% (3)
  • Lapkas Foren 23 Januari KDRT Dewi
    Lapkas Foren 23 Januari KDRT Dewi
    Documento5 páginas
    Lapkas Foren 23 Januari KDRT Dewi
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Alur Pikir
    Alur Pikir
    Documento2 páginas
    Alur Pikir
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Referat Parkinson
    Referat Parkinson
    Documento17 páginas
    Referat Parkinson
    Metha Angriawan
    100% (4)
  • Tugas
    Tugas
    Documento3 páginas
    Tugas
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Case - Few
    Case - Few
    Documento81 páginas
    Case - Few
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Jurnal RA
    Jurnal RA
    Documento23 páginas
    Jurnal RA
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Anestesi Inhalasi
    Anestesi Inhalasi
    Documento3 páginas
    Anestesi Inhalasi
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Case - Few
    Case - Few
    Documento81 páginas
    Case - Few
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Refrat Uncle
    Refrat Uncle
    Documento24 páginas
    Refrat Uncle
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Analgetik Narkotika
    Analgetik Narkotika
    Documento4 páginas
    Analgetik Narkotika
    Natalia Lee
    Ainda não há avaliações
  • Refrat Uncle
    Refrat Uncle
    Documento24 páginas
    Refrat Uncle
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Refrat Uncle
    Refrat Uncle
    Documento24 páginas
    Refrat Uncle
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Refrat Uncle
    Refrat Uncle
    Documento24 páginas
    Refrat Uncle
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Refrat Uncle
    Refrat Uncle
    Documento24 páginas
    Refrat Uncle
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Case - Evi BBG
    Case - Evi BBG
    Documento66 páginas
    Case - Evi BBG
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Parkinson
    Parkinson
    Documento28 páginas
    Parkinson
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Case Evi Revisi - Dr. Bambang, SPPD
    Case Evi Revisi - Dr. Bambang, SPPD
    Documento50 páginas
    Case Evi Revisi - Dr. Bambang, SPPD
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Documento5 páginas
    Pemba Has An
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Case - Evi BBG
    Case - Evi BBG
    Documento66 páginas
    Case - Evi BBG
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Documento12 páginas
    Presentation 1
    Evi Kardiana
    Ainda não há avaliações