Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh:
1. Purnomo (22020116410003)
2. Devi Hairina (22020116410013)
3. Heru Ginanjar (22020116410031)
4. Nurul Laili (22020116410035)
5. Prita Adisty H (22020116410040)
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. Dalam nawa cita presiden RI 2014-2019
indonesia yang berdaulat, salah satu dalam nawa cita tersebut adalah meningkatkan
kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 4.809 jiwa, tingginya jumlah angka kematian
bayi tahun 2015 sebanyak 22. 267 orang, balita pendek pada usia 0-59 bulan
tersebar di wilayah aceh, kalimantan, sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian
maluku dengan status gizi balita 30 s.d 40%2. Selain itu Tingginya angka prevalensi
Dari data tersebut peyakit menular, kematian dan kecacatan menempati prioritas
masalah yang harus segera diatasi, pengobatan menjadi dasar kebijakan kesehatan
individu untuk berpartisipasi aktif dalam program Germas2,4. Upaya priomotif dan
dan kecacatan3.
indikator yaitu: (1). Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana; (2). Ibu
melakukan persalinan di fasilitas kesehatan; (3). Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap; (4). Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif; (5). Balita mendapatkan
sesuai standar; (7). Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur; (8).
Anggota keluarga tidak ada yang merokok; (10). Keluarga sudah menjadi anggota
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); (11). Keluarga mempunyai akses sarana air
masyarakat sehat belum optimal dalam capaiannya dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu lingkungan, prilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan (genetik).
Faktor keturunan hampir tidak dapat dirubah, sedangkan faktor pelayanan kesehatan
apalagi di daerah kepulauan merupakan faktor yang membutuhkan sumber daya yang
mahal. Faktor lingkungan dan faktor prilaku adalah dua faktor yang cenderung dapat
dirubah dan dikendalikan. Seluruh indikator yang belum tercapai diatas cenderung
terkait dengan faktor prilaku dan lingkungan, misalnya kesadaran untuk memberikan
asi eksklusif, pemantauan pertumbuhan, aktifitas merokok serta kepesertaan JKN itu
kebijakan7,8.
(b) Informasi
Informasi yang diberikan dalam gerakan masyarakat sehta berbeda dengan
komunikasi. Yang diperlukan disini adalah: i). Informasi yang terkait dengan
barang dan jasa; kewenangan untuk memperoleh dan menggunakan dana, staf,
lain, dll7,8.
(d) Fasilitas
Kebijakan ini memiliki implementor staff yang memadai, tela memahami apa
yang yang diharapkan darinya dan apa yang harus dilaksanakan, juga telah
kebijakan, namun tanpa fasilitas fisik yang memadai, implementasi juga tidak
akan efektif. Fasilitas fisik ini beragam tergantung pada kebutuhan kebijakan :
Beberapa kendala yang dialami Puskesmas mulai dari terbebani dengan biaya
bahan bakar (bensin) yang mahal dan perawatan yang tidak tersedia. Akibatnya,
ketersediaan sumber daya manusia seperti tenaga Dokter Keluarga dan Bidan
Desa juga belum semua terpenuhi. Termasuk pengangkatan dokter menjadi ASN
maka capaian status kesehatan juga terganggu. Hal tersebut tidak sesuai dengan
rehabilitasi melalui penyediaan tenaga medis dan sarana prasarana cenderung juga
tidak berjalan.
2) Faktor Komunikasi
Dalam hal ini komunikasi yang banyak mendapatkan perhatian :
(a) Transmisi
Kebijakan Gerakan masyarakat sehat yang akan di implementasikan harus
masyarakat sehat harus merupakan hal yang sangat mutlak agar dapat
tersebut; iv). Kebijakan baru yang para perumusnya belum terlalu menguasai
masalah (tentang ini sering dikatakan sebagai upaya untuk menghindar dari
tanggung jawab); v). Biasanya terjadi pada kebijakan yang menyangkut aturan
implementation Game7,8.
(c) Konsistensi
Implementasi kebijakan gerakan masyarakat sehat harus membutuhkan
konsisten. Karena apabila proses transmisi baik tetapi perintah tidak konsisten
Misalnya ada yang aktif dalam menurunkan kasus HIV dan AIDs, meningkatkan
pemberdayaan masyarakat tersebut juga tidak lepasa dari bantuan para donator
yaitu pihak swasta. Dengan motif kepedulian sosial (CSR) tidak sedikit diantara
pembangunan kesehatan, oleh karena itu, potensi ini perlu mendapatkan perhatian
sangat tinggiuntuk mencapai kebijakan yang diharapkan. Dan terdapat tiga unusr
kebijaksanaan7,8.
(c) Intensitas respon atau tanggapan pelaksana.
Karakter dari pelaksana akan mempengaruhi tindakan-tindakan pelaksana
yang tidak mungkin bebas dari kepercayaan, aspirasi dan kepentingan pribadi
dengan selalu menjaga lingkungan baik lingkungan fisik, maupun lingkungan bio
harus paham mengenai pemeriksaan ANC sangat penting bagi ibu hamil guna
melahirkan yang dapat meningkatkan angka kematian ibu dan bayi tinggi.
5) Faktor Struktur Birokrasi
Faktor struktur birokrasi pada gerakan masyarakat sehat ini dilihat dari
dimaksudkkan disini adalah tata alur dari gerakan masyarakat sehat ini sendiri,
pengadaan JKN, proses dan prosedurnya harusnya tidak ribet, karena hal tersebut
anggota JKN, sehingga program gerakan masyarakat sehat sekali lagi belum
optimal, padahal kita ketahui bahwa salah satu indikator keberhasilan gerakan
f) Kesimpulan
Gerakan masyarakat sehat (Germas) muncul dilandasi dari angka kematian ibu dan
anak yang masih tinggi, selain itu prevalensi penyakit seperti TB, malaria dan yang
lainnya yang belum mengalami penurunan secara gnifikan. Oleh karena itu dibuatlah
kebijakan mengenai gerakan masyarakan sehat ini ditargetkan dapat tercapai keluarga
sehat ditahun 2019 dengan kegiatan promotif dan preventif yang diusung.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jablensky A. The diagnostic concept of schizophrenia: its history, evolution, and future
prospects. Dialogues Clin Neurosci. 2010;12(3):27187.