Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Unggas
1.1 Sistem pencernaan pada unggas
Sistem pencernaan pada unggas adalah sebagai berikut:
1.1.1 Paruh
Paruh berfungsi untuk
mengambil makanan dan
mengalirkan pakan ke
oesophagus. Lidah berbentuk
seperti pisau, memiliki
permukaan kasar dibagian
belakang dan berfungsi Gambar 1. Rongga Mulut unggas (McLelland, 2013)
membantu mendorong
makanan ke oesophagus.
Menghasilkan saliva yang mengandung amilase dan maltase saliva
(Fadilah dan Agustin, 2011).
1.1.2 Oesophagus
Kerongkongan atau oesophagus merupakan suatu saluran transport
makanan
yang bersifat
elastis,
sehingga
makanan
yang
ukurannya Gambar 2. Oesophagus dan tembolok pada unggas (McLelland, 2013)
relatif besar dapat di telan sekaligus. Oesophagus terdiri dari 2 bagian
yaitu bagian leher (pars cervicalis) dan bagian dada (pars thoracica).
Pada pintu masuk thorax terdapt suatu pelebaran oesophagus yaitu
tembolok (ingluvies), sebagai tempat penampungan makanan
(McLelland, 2013).
1.1.3 Crop (tembolok)
Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang
melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai
crop (tembolok). Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan
pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini kecuali
pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di
tembolok (Fadilah dan Agustin, 2011).
1.1.4 Proventriculus
Perut kelenjar merupakan pelebaran dan penebalan ujung akhir dari
kerongkongan. Berfungsi sebagai penghasil enzim pencernaan yaitu
pepsin (enzim pengurai protein) dan penghasil asam lambung
(hydrochloric acid). Di dalam proventriculus ini terjadi pencernaan
kimiawi, oleh enzim pepsin dan hydrochloric acid (Frandson et al.,
2010).
Gambar 18. Mekanisme dan ruang jantung ikan (Rahardjo et al., 2011).
Gambar 19. Sistem reproduksi pada ikan jantan dan betina (Rahardjo et al., 2011).
2.4 Sistem reproduksi
Adapun ciri-ciri spesifik alat reproduksi lele jantan, yaitu alat kelamin
lele jantan berbentuk runcing dan memanjang. Kantong sperma (testis)
berjumlah 2 buah berbentuk pipih memanjang serta berwarna putih.
Sementara itu, ciri spesifik alat reproduksi induk lele betina, yaitu alat
kelaminnya berbentuk bulat (oval) dan mempunyai dua kantung telur
(ovarium) (Mahyuddin, 2008).
Lele berkembang biak secara ovipar (eksternal), yaitu pembuahan
terjadi diluar tubuh. Artinya, spermatozoa membuahi telur diluar tubuh ikan.
Untuk membuahi telur, spermatozoa harus bergerak. Spermatozoa pada
induk jantan tersebut bersifat immotile dalam cairan plasmanya dan akan
bergerak apabila bercampur dengan air (Mahyuddin, 2008).
3. Ikan Lele
3.1 Arborescent
Arborescent yaitu membran yang
berlipat-lipat penuh dengan kapiler
darah, yang terletak di bagian atas
lengkung insang kedua dan ketiga,
serta berbentuk mirip dengan pohon
atau bunga-bunga. Oleh karena itu,
lele dapat mengambil oksigen Gambar 20. Aborescent pada lele (Atang, 2016)
langsung dari udara dengan cara menyembul ke permukaan air. Dengan
demikian, lele dapat bertahan hidup di perairan yang airnya mengandung
sedikit oksigen. Lele juga relative tahan terhadap pencernaan bahan-bahan
organik. Oleh karena itu, lele tahan hidup pada air yang kotor dan tergenang
(Murtidjo, 2007).
4. Merpati
4.1 Susu Tembolok
Pada burung merpati, baik jantan
maupun betina tembolok ini
menghasilkan susu tembolok yaitu
sejenis makanan berupa gel yang kaya
akan protein (54%) untuk pakan anak
merpati saat di loloh. Susu tembolok
ini di hasilkan induk 10-14 hari
sebelum menetas dan maksimum tiga Gambar 21. Crop pada merpati (McLelland, 2013).
hari setelah anak merpati menetas, kemudian menurun sampai hari ke 14.
Mekanisme terbentuknya susu tembolok adalah adanya respon dari sekresi
hormone prolactin yang timbul saat merpati mengeram (Yuwanta, 2006).
DAFTAR PUSTAKA
Atang. 2016. Sistem Pencernaan dan Pernafasan Pada Ikan Lele. Semarang:
Fakultas Biologi Unsoed.
Rahayu, Iman, Titik Sudaryani, Hari Santoso. 2011. Panduan Lengkap Ayam.
Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya.
Said, Syarifuddin. 2013. Pembibitan Ternak Dengan Inseminasi Buatan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Utomo, Setyo. 2010. Sistem Reproduksi Unggas Betina. Universitas Mercu Buana :
Yogyakarta
Yaman, Aman. 2012. Ayam Kampung Agribisnis Pedaging Dan Petelur. Jakarta:
Penebar Swadaya.