Você está na página 1de 16

ANALISIS DAN DESAIN VISUAL FILM KARTUN

KERTAS BEKAS BUNGKUS DENGAN TEKNIK 2 HYBRID ANIMATION


MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Tri Wahyudi
05.12.1392

kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2012
ANALYSIS AND VISUAL DESIGN CARTOON FILM KERTAS BEKAS BUNGKUS
USING 2 HYBRID ANIMATION TECNIC WITH MACROMEDIA FLASH 8

ANALISIS DAN DESAIN VISUAL FILM KARTUN KERTAS BEKAS BUNGKUS


DENGAN TEKNIK 2 HYBRID ANIMATION MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

Tri Wahyudi

M. Suyanto

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

This study aims to create a multimedia-based information system that is now


growing rapidly because it can generate information with a more attractive presentation.
Multimedia also as a tool to enhance the competitive advantage. Among the information
technology based multimedia is animated.

Many people do not understand the technical animation filmmaking. For it Based on
the description above, the writer as a graduate student at the School of Information
Management and Computer AMIKOM Yogyakarta will carry out preparation of the thesis
with the title "Analysis and Design of Visual Used Paper Cartoon Film Wrap With
Technique 2 Hybrid Animation Using Macromedia Flash 8" in the hope of leveraging
technology more information optimally, especially in the field of multimedia animation. in
addition to reveal simultaneously analyze in depth about the work of animation planning
(Analysis and Design) to evaluation (implementation) visual. In addition, this study also aims
to introduce animation to young children in the hope of inspiring young people to participate
in developing the animation.

In conducting fact-finding studies and data collection as a source for the preparation
of this thesis, used several methods of data collection are interviews, literature, literature.

Keywords: Multimedia Information, Analysis and Design, System Management, Risk


Assessment, Policy.
1. Pendahuluan

Informasi mempunyai peranan penting dalam kehiduapan sehari-hari, moderenisasi


menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok yang tidak dapat di pisahkan dengan
kehidupan manusia. Baik informasi dalam menyelesaikan tugas-tugas maupun dalam
mencari informasi-informasi secara cepat dan efektif. Informasi juga berperan sebagai
media masa, oleh karena itu informasi harus disajikan penuh dengan tanggung jawab
sesuai norma yang ada.

Dengan adanya komputer berupa perangkat keras dan dukungan software atau
perangkat lunak tertentu dapat menghasilkan suatu software atau perangkat lunak lain yang
lebih dapat dimanfaatkan dalam penanganan berbagai permasalahan. Diantaranya adalah
sofware aplikasi berbasis multimedia. Yang di ciptakan oleh pemrogram untuk menghasilkan
sebuah karya multimedia.

Teknologi informasi multimedia merupakan teknologi informasi berbasis komputer


yang mengabungkan dari beberapa unsur. Diantaranya adalah gerak, suara, gambar.
Teknologi informasi berbabasis multimedia kini berkembang pesat karena mampu
menghasilkan informasi dengan penyajian yang lebih menarik. Multimedia juga sebagai alat
untuk meningkatkan keunggulan dalam bersaing. Diantara teknologi informasi berbasis
multimedia adalah film animasi.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Animasi

Kata animasi diambil dari kata ANIMATION; TO ANIMATE, yaitu hidup atau
menghidupkan. Definisi animasi adalah menghidupkan segala macam benda atau obyek
mati sehingga seolah-olah terlihat hidup.
2.2 Pengertian Multimedia
Istilah multimedia pertama kali dikenal pada dunia teater, bukan komputer yang
mempertunjukan pagelaran dengan menggunakan gerak, musik, dan video untuk
menambah dramatisasi suatu cerita.
2.3 Konsep Dasar Animasi

Sejarah Animasi, Animasi Klasik, Animasi Komputer, Animasi Komputer.

2.4 Peralatan Dasar Membuat Film Animasi


Pensil, Spidol (Drawing Pen), Penghapus Pencil (Eraser), Kertas (Paper), Penjepit
Kertas, Meja Gambar (Tracking Table), Micropone / Head Seat, Scaner, Dan Kamera
Digital, Graphic Tablet.
2.5 Prinsip Animasi
Squash And Strech, Anticipation, Timing, Slow In And Slow Out, Arcs, Flow, Through
And Overlapping Action, Secondary Action, Exaggeration, Staging, Straight Ahead Action
And Pose T Pose,Appeal, Solid Drawing.
2.6 Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Produser, Sutradara, Scriptwiter / Screenwriter, Storyboard Artist, Drawing Artist,
Colluoring Artist, Background Artist, Checker Dan Scannerman, Editor, Talent.

2.7 Pewarnaan

Warna dalam sebuah animasi sangat penting, karena warna berfungsi sebagai dasar
membuat animamasi menjadi menarik. Warna juga mampu menegaskan sebuah keadaan
sebuah situsasi atau kondisi sebuah cerita.

2.8 Sistem Televise Dunia


Dalam dunia penayangan televisi (broadcasting) terdapat standarisasi dari setiap
Negara dan ini juga berlaku dan berpengaruh terhadap proses pembuatan film kartun,
adapun sistem yang biasa digunakan yaitu Sistem NTCS, Sistem PAL Dan SCAM, Sistem
HDTV.
2.9 Pengembangan Aplikasi Multimedia
Sistem multimedia sebagai alat untuk keunggulan dalam bersaing perusahaan, maka
pengembangan sistem multimedia ini harus melalui tahapan pengembangan sebagai
berikut: Mendefinisikan masalah, Studi kelayakan, Melakukan analisa kebutuhan,
Merancang konsep, Merancang isi, Menulis naskah Memproduksi sistem.

2.10 Perangkat Lunak Dalam Produksi Film Animasi


Macromedia Flash Professional 8, Adobe Photoshop Cs 3, Adobe Audio 1.0, Adobe
After Effect.
3. Analisis dan Visual Desain Film Kartun
3.1 Analisis
Dalam pengembangan suatu sistem, analisis sangat penting karena dengan adanya
analisis maka suatu sistem dapat di ketahui masalahmasalah yang timbul dan kebutuhan
sistem yang di perlukan.
Analisis merupakan penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian
bagian komponenya dengan maksut mengidentifikasikan dan meng evaluasi permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang di harapkan sehingga dapat di
usulkan untuk mendapat kan sebuah sistem yang efektif.
3.2 Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah pertama dalam membuat analisis sisitem,
masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang harus di jawab dan ingin
dipecahkan.

Untuk mengidentifikasi masalah digunakan sebuah sistem yang mampu menganalisa


kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau hambatan yang dalam hal ini bisa di
kenal dengan analisis SWOT. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ini jika di capai
dan di jadikan dasar pijakan akan dapat solusi yang tepat di dalam mendapatkan sebuah
perancangan strategis.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem


Analisis kebutuhan sistem ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan yang
dibutuhkan dalam perancangan visual disain film kartun. Kebutuhan sistem diantaranya
adalah kebutuhan hardware, software, brainware, dan alat yang yang mendukung dalam
proses produksi.

3.4 Metode Analisis Biaya Manfaat


Untuk menentukan sebuah proyek di perlukan analisis biaya manfaat termasuk dalam
proyek film kartun ini layak atau tidak. Biaya terdiri dari dua kategori yaitu biaya yang
berhubungan dengan pengembangan sistem yang berkaitan dengan multimedia dan biaya
perawatan dalam proyek film kartun ini. Manfaat terdiri dari manfaat wujud dan manfaat tak
terwujud. Manfaat wujud adalah manfaat kuantitatif yang mudah di kuwantitaskan kedalam
rupiyah. Sedangkan manfaat tak wujud sulit di kuwantitaskan. Metode analisis biaya
manfaat meliputi : Analisa Biaya, Analisis Manfaat, Perhitungan Analisis Biaya Manfaat,
Manfaat Yang Diperoleh, Metode Periode Pengembalian ( Payback Periode ), Metode
Pengembalian Investasi (Return On Investasi = ROI), Metode Nilai Sekarang Bersih ( Net
Present Velue = NPV ).
3.5 Perancangan Produksi Visual Film Kartun
Tahap pertama dalam proses produksi Film Kartun yaitu Pra Produksi yang meliputi:

Cerita Film (The story)

Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus ketika tidak terdapat cerita yang
bagus dalam film tersebut. Untuk membuat cerita yang bagus sangat diperlukan struktur
cerita yang jelas. Cerita tersebut harus mempunyai awalan, nilai tengah dan akhir cerita
yang sering disebut dengan babak. Pra produksi meliputi: Ide, Tema, Long line, Synopsis,
Diagram Scene, Character development.
Contoh definisi peran tokoh didedeskripsikan sebagai berikut.

Gambar 3.5 Charakter Development

Nama : Mbok Iyah

Usia : 52 tahun

Tinggi / Berat : 155 cm/60kg

Sifat : Ramah, Bijak, Rajin, Tanggung jawab.

Kulit : Sawo matang

Mata : Hitam

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Identifikasi Masalah

Dalam tahap ini maksud dan tujuanya adalah mendalami dan mengembangkan ilmu
yang telah ditempuh selama perkuliahan konsentrasi dibidang multimedia, diantaranya
matakuliah perancangan film kartun yang didalami dan dikembangkan sampai denga tahap
implementasi visual desain film kartun.

4.2 Merancang Konsep

Konsep penyusunan langkah-langkah dalam membuat film animasi 2D ini adalah


untuk memberikan alternatif cara untuk menghasilkan film animasi yang menarik.
4.3 Merancang Isi
4.3.1 Pra Produksi
Membuat Storyboard, Membuat Layout, Membuat Desain Standar Properti dan
Vegetasi, Merancang Warna Tokoh, Merancang Desain Karakter, Membuat Standar
Karakter Tokoh ( Standard Character Sheet ).
4.3.2 Produksi
Gambar Key ( Key Animator), Menentukan Timing, Membuat Gambar Inbetween
( Inbetween Animator), Proses Cleaning (Inker), Pembuatan Background.

4.3.3 Pasca Produksi

4.3.3.1 Pewarnaan ( Coloring )

Adapun langkah-langkah pewarnaan adalah Importing Image, Scalling, Tracing,


Penyesuaian Arah Cahaya, Pemberian Outline, Pemberian Warna, Pemberian Warna di
Frame Kedua, Finishing Color, Timesheting.

4.3.3.2 Editing

a) Editing Animasi Menggunakan Macromedia Flash


Penyusunan Animasi Sederhana
Langkah-langkahnya sebagaiberikut:
o Tentukan ukuran layer (stage) pada Document Propertis menggunakan standar PAL
(768 x 576 pixel 25fps). Dengan cara klik kanan pada stage kosong atau lewat menu
Modify Document Propertis (Ctrl+J).

Gambar 4.17 Document Propertis

o Buka project yang sudah diwarnai sambil melihat perwaktuan (Time Code) untuk
menentukan berapa lama Project itu akan dianimasikan sesuai dengan yang ditulis
dalam storyboard maupun naskah. Contoh : klik menu File Open Bejo1.fla. langkah
selanjutnya penulis mulai menyusun animasi seperti dalam gambar dibawah ini.
Gambar 4.18 Penyusunan Animasi

o Lankah selanjutnya menentukan letak animasi, mana yang harus ditempatkan


didepan (foreground) dan mana yang harus ditempatkan di belakang (background).
Layer paling atas sebagai foreground sedangkan yang paling bawah adalah sebagai
background.
o Setelah animasi tersusun rapi sesuai perwaktuan pada storyboard, kemudian animasi
tersebut diexport movie. Penulis mengeksportnya ke dalam format gambar PNG
sequence untuk hasil animasi tanpa background, karena PNG mendukung
transparasi. Jika ingin mengeksport suara juga bisa menggunakan format AVI. Bisa
dilakukan dengan export movie lewat menu File Export Movie (beri nama dan
tentukan type filenya) save.
b) Editing Animasi dengan Adobe After Effect 5.5
Pengeditan untuk membuat sepecial effect dilakukan menggunakan software Adobe
After Effect. Cara kerja After Effect dimulai dengan membuat Project dan setiap Project
dapat berisi file video, animasi, gambar, text, dan suara. Langkah berikutnya adalah
membuat Composision. Selanjutnya menambahkan item dari project window ke
Composision Window atau Timeline Window. Setelah itu barulah membuat animasi dan
penambahan efek khusus di Timeline window. Dan terakhir merender project menjadi movie
yang kemudian hasil akhirnya dapat dilihat dengan player misalnya QuickTime player
Windows Media Player.
Membuat Komposisi
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
o Klik menu File New New Project (Ctrl+Alt+N) untuk membuat project baru.
o Pilih Composision New Composision (Ctrl+N) untuk membuat komposisi
baru.
o Pada jendela Composision atur preset menjadi PAL D1/DV Aquare Pix, 768 x 576,
gunakan freme rate 25 fps, resolution Full kemudian atur durasinya.
Gambar 4.19 Jendela Composision Setting

Import File
Setelah membuat komposisi, selanjutnya import file video atau image yang
sudah dianimasikan menggunakan Macromedia Flash serta background yang telah
dibuat menggunakan Adobe Photoshop kedalam jendela project. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut:
o Pilih menu File Import File ( pilih file-file yang akan di import)
o Beri tanda PNG sequence jika ingin mengimport file PNG sequence yang telah diolah
di Macromedia Flash.
o Jika akan mengimport gambar/background dalam format (.PSD) pada bagian import
As Pilih Composision untuk mengambil gambar per layer atau pilih footage untuk
mengambil gambar secara utuh (marged layers).

Gambar 4.20 Jendela File Import


Membuat Animasi Sederhana

Dalam After Effect untuk membuat gerakan aniimasi diperlukan minimal dua buah
keyfreme. Dalam hal ini penulis memberikan contoh animasi burung terbang.
Sebenarnya yang bergerak adalah awan dengan mengatur letak posisinya langkah-
langkah mengerakan awan adalah sebagai berikut:

o Klik pada layer awan, kemudian tekan P untuk mengatur posisi.


o Klik lambang Stopwatch satu kali untuk memulai animasi dan membentuk keyfreme.
o Atur Time Maker pada posisi awal animasi dan tentukan juga posisi awal awan yang
akan digerakan.
o Kemudian geser time marker keposisi akhir animasi, dan geser juga awan ke posisi
akhir animasi. Keyfreme kedua akan terbentuk.
o Selanjutnya gerakan time control untuk melihat hasil pergerakanya.

Gambar 4.21 Jendela Animasi Posisi


4.3.3.3 Dubbing

Proses dubbing menggunakan software Adobe Audition. Proses pengolahan


audio/sound untuk pengisian suara pada pembuatan film kartun ada dua metode, yaitu
menggunakan istilah dubbing kering atau tanpa visual dan menggunakan proses dubbing
basah atau menggunakan visual.

4.3.3.4 Rendering
Rendering adalah proses paling akhir dalam pembuatan film kartun. Hasil visual dan
audio dari Macromedia Flash, Adobe Audition, dan Adobe Photoshop, semuanya digabung
di Adobe After Effect untuk dijadikan Movi. Adapun proses rendering dalam After Effect
adalah sebagai berikut:
Klik menu Composition Make Movie.

Gambar 4.29 Jendela Render Quwue

Pada jendela Render Queue atur Render Setting dengan cara Mengklik teks Best
Setting.
Atur Render Setting sebagai Berikut:
Quality : Best, Resolution : Full, Time Span: Work Area Only, Freme Rate : Use
Comps Frame Rate (25.00). Parameter lain biarkan default atau dirubah jika
diperlukan sanja. Kemudian klik tombol OK.
Gambar 4.30 Jendela Render setting

Pada jendela Render Queue Atur Output Module dengan cara meng klik teks
lossless
Atur Output Module sebagai berikut:
Format : Video For Windows ( jika ingin menggunakan format video standar
windows dengan Ekatensi AVI), atau pilih format Video lain sesuai dengan
kebutuhan. Klik tombol Format Option untuk Menetukan Compressor yang akan
digunakan, misalnya Microsoft Video 1, atur quality ke 100%. Atau gunakan No
Compression untuk hasil yang lebih bagus, akan tetapi membutuhkan space yang
besar karena ukuran filenya juga besar. Pilih Cek Box pada Output : 44.100KHz, 16
Bit, Stereo.Kemudian klik OK.

Gambar 4.31 Jendela Output Module Setting


Pada jendela Render Queue, tentukan tempat penyimpanan File video (Output To).
Beri nama file, kemudian tekan tombol save.

Gambar 4.32 Jendela Proses Rendering

Setelah semua selesai disetting klik tombol render pada jendela Render Queue dan
tunggu beberapa saat hingga process rendering selesai. Hasil renderingnya berupa file
video AVI (Audio Video Interleaving) merupakan format video standar dalam sistem operasi
windows. Setelah semua proses dilalui, proses selanjutnya adalah membuat master film
untuk membuat film layar lebar, harus dibuat master dengan menggunakan pita seluloid.
Untuk distribusi pada media televise menggunakan kaset Betacam SP atau format DV Cam.
Untuk aplikasi home video menggunakan DVD atau VCD.

5. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dalam penulisan skripsi film kartun 2D

(dua dimensi) yaitu:

Langkah-langkah pembuatan film animasi melalui beberapa tahap yaitu, pra


produksi, produksi, pasca produksi. Semakin banyak gambar yang dihasilkan maka gerakan
yang dihasilkan akan semakin halus dan menarik.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam pembuatan film animasi 2D (dua
dimensi).

1. Pengembangan
o Menentukan ide cerita
o Menetukan tema cerita
o Membuat long line
o Membuat synopsis
o Merancang diagram scene
o Pengembangan karakter
o Membuat naskah cerita
2. Pra Produksi
o Membuat standart karakter tokoh
o Merancang desain tokoh
o Merancang warna tokoh
o Membuat desain standar property dan vegetasi
o Membuat layout
o Membuat storyboard
3. Produksi
o Membuat gambar key
o Menentukan timing
o Membuat gambar inbetween
o Proses clening
o Pembuatan background
4. Pasca Produksi
o Pewarnaan
o Editing
o Dubbing
o Rendering

Dalam pembuatanya sebuah cerita film harus mempunyai awalan, nilai tengah,
dan akhir cerita yang disebut babak. Sebuah cerita yang disuguhkan akan sangat
berpengaruh terhadap antusias peminat film animasi. Begitupula sebaiknya film
kartun yang diproduksi sesuai standar internasional yakni menggunakan sistem PAL
(phase alternating line). Sistem ini memiliki lebar layar 625 baris, dengan Resolusi
768x576 pixel dan freme ratenya sebanyak 25 fps (freme per second).

Saran

1. Untuk menjadi seorang animator profesional jangan pernah malu bertanya, dan giat
belajar.
2. Membuat desain tokoh yang berkarakter kuat.
3. Membuat karya film animasi yang berguna untuk semua.
4. Menjadilah animator yang sukses dunia dan akherat.
Daftar Pustaka

MSV Animation. 2006. Modul Animasi Kartun. Pengenalan Film Animasi STMIK AMIKOM.
Yogyakarta.

Soegnjo, S. 2005. Belajar Membuat Animasi 2-Dimensi: Lets Animate. Nexx Media Inc.
Bandung.
Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi Offset.
Yogyakarta.
Suyanto, M. 2004. Analisis Dan Desain Multimedia Untuk Pemasaran.
Andi Offset. Yogyakarta.

www.zhurazhura.blogspot.com/2010/05/pembuatan-animasi-film-pendek.html,

diakses tanggal 15 Februari 2012.

www.oppie21.blogspot.com/2011/05/pengertian-photoshop.html,

diakses tanggal 15 Februari 2012.

www.isaninside.net/2009/04/macromedia-flash-8-professional.html, diakses tanggal


15 Februari 2012.

Você também pode gostar