Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
Neti Yuniarti, S.Kep
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 27 Juli 2009
Jam : 14.30
1. Identitas
Nama : Tn T
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S-1 Kependidikan
Pekerjaan : Guru
Alamat : Cilacap Tengah
No.Reg : 072542
Diagnosa Medis : CHF, BRPN
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Klien mengekuh sesak napas
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang rujukan dari Poli Jantung pada tanggal 22 Juli 2009 dengan
keluhan sesak napas. Klien mengatakan jika terlalu capek beraktivitas
jantungnya terasa berdebar-debar dan sesak. Klien mengeluh mual muntah
serta pusing, kedua kaki bengkak. Gejala dirasakan klien sejak 6 bulan yang
lalu.
Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rumah sakit dengan
keluhan yang sama yaitu di RS Fatimah dan di RSUD Cilacap pada bulan
April namun pengobatan yang dilakukan belum bisa membuat klien sembuh
gejala masih dirasakan hingga saat ini. Klien telah mengetahui dirinya
mempunyai sakit Jantung semenjak 6 bulan yang lalu dan semenjak itu pula
klien selalu memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter terdekat.
Riwayat Penyakit Keluarga
Salah satu saudara kandung klien ada yang menderita penyakit jantung tapi
tidak dapat dijelaskan mengenai jenis penyakit jantung yang diderita. Orang
yang bersangkutan telah meninggal dunia.
4. Pemeriksaan Fisik
Keluhan saat dikaji (27 Juli 2009) :
Kedaan Umum klien : Kesadaran compos mentis (GCS: E4V5M6)
a. Tanda vital : TD= 110/90 mmHg, N= 95 x/menit, S= 37 0C, R= 26
x/mnt
b. Kepala : Rambut pendek, bersih, lurus. Kulit kepala tak
berketombe, discharge (-), lesi (-). Tekstur kuat.
c. Mata : Konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterus, tak ada
katarak,glukoma, visus normal, fungsi penglihatan baik
d. Hidung : Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
sekret, tidak ada polip, epistaksis (-).
e. Telinga : Simetris, tak ada discharge, bersih, serumen dalam batas
normal, fungsi pendengaran baik
f. Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, bersih, tidak
ada stomatitis.
g. Leher : Tak ada deviasi trachea, tak ada pembesaran vena
jugularis, tak ada pembesaran kelenjar tiroid
h. Thorax : Bentuk simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
ada benjolan.
i. Jantung : Tidak ada kardiomegali, S1>S2, S3 (-), EKG : T
inverted, iskemik (+), Nadi 95 x/menit, nyeri (-)
j. Paru : Auskultasi ronchi basah kiri kanan bawah, wheezing (-)
k. Punggung : Tidak mengalami skoliosis, lordosis ataupun kifosis
l. Abdomen
Insp. : Tidak ada distensi, tidak tampak vena di permukaan
dinding abdomen, tidak bengkak dan kembung.
Ausk : Suara peristaltic 6x/menit, kuat dan teratur, bising usus
teratur
Perkusi : Terdengar timpani pada areal abdomen, perkusi pada
retro abdomen klien tidak merasa nyeri.
Palp. : Tak ada nyeri tekan, tak ada pembesaran hati atau
limpa dan ginjal tak teraba
m. Inguinal : Tak ada pembesaran kelenjar inguinal, alat kelamin tak
ada kelainan dan keluhan
n. Ekstrimitas : Turgor kulit baik
Superior : Kanan-kiri normal tak ada kelainan
Inferior : kanan-kiri normal
Oedem - -
- -
Kekuatan otot 5 5
5 5
Paralisis (-), paraplegi (-), Reflek fisiologis (+), Reflek
patologis (-), tidak ada kelainan
B. ANALISA DATA
No Tanggal/J Data Problem Etiologi
am
1. 27 Juli Data Subjektif: Pola napas Kelelahan
2009 Klien mengeluh sesak napas tidak efektif
Data Objektif:
Ekspirasinya Lebih Lama
RR = 26 x/menit, TD= 110/90
mmHg, N= 95 x/menit, S= 37 0C
Ronchi basah (+)
Retraksi (-)
Wheezing (-)
2. 27 Juli Data Subjektif: Intoleransi Ketidakseimbangan
2009 Klien mengatakan sesak, lemes, Aktivitas antara suplai dan
lelah jika beraktivitas kebutuhan oksigen
Data Objektif:
Klien tampak lemah
TD : 110/90 mmHg, Nadi : 95
x/menit, RR : 26 x/menit
Aktivitas klien sehari-hari dibantu
oleh istri
Langkah ke-10 klien merasa sesak
Data Objektif:
Pasien tampak gelisah
Pasien tampak lelah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b. d Kelelahan
2. Intoleransi Aktivitas b. d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
3. Gangguan pola istirahat tidur b. d Perubahan jadwal tidur
D. Nursing Care Plan (NCP)
No Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Pola napas tidak efektif b.dSetelah dilakukan tindakan 1. Airway management
- Monitor pernapasan pasien
kelelahan keperawatan selama 3 x 24 jam
- Monitor penggunaan otot
klien diharapkan :
pernapasan tambahan (retraksi
- RR, nadi dalam batas normal.
dinding dada).
- Tidak terlihat penggunaan
- Monitor vital sign : RR, nadi, TD,
otot pernapasan tambahan
suhu
- Posisikan klien pada posisi semi
fowler.
- Auskultasi suara napas pasien.
- Monitor pemberian O2
2. Airway section
- Pastikan kebutuhan oral
- Auskultasi suara napas sebelum dan
sesudah suctioning.
- Informasikan kepada keluarga dan
klien tentang suctioning.
- Minta klien nafas dalam sebelum
suction dilakukan.
- Berikan O2 dengan menggunakan
nasal untuk memfasilitasi suksesion
nasotrakeal.
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan
napas dalam setelah kateter
dikeluarkan dari nasotrakeal.
- Monitor status oksigen pasien.
- Anjurkan keluarga bagaimana cara
melakukan suction.
- Hentikan suction dan berikan
oksigen apabila pasien
menunjukkan bradikardi,
peningkatan saturasi O2
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
2. Intoleransi aktivitas b.d Pemenuhan energi secara fisik dan 1. Manajemen Energi
ketidakseimbangan antara psikis untuk mempertahankan aktivitas - Pastikan lingkungan aman dan nyman
kebutuhan dan suplai oksigen harian yang diperlukan tercapai setelah - Monitor masukan nutrisi
dilakukan tindakan keperawatan - Monitor kardiovaskular terhadap
selama 4 jam ditandai dengan : aktivitas
1. Tidak lemah dengan daya tahan - Kurangi aktivitas sesuai kebutuhan
ringan masalah - Anjurkan klien untuk tidur
2. Tidak sesak nafas 2. Exercise terapi ambulasi
- Posisikan klien semi fowler atau
setengah duduk
- Anjurkan dan bantu klien duduk di
tempat tidur sesuai toleransi
- Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai
toleransi
P:
- Monitor pernapasan pasien.
- Pertahankan posisi semifowler
P:
- Pantau terus aktivitas klien sesuai kemampuan dan kebutuhan
- Anjurkan klien untuk merubah posisi setiap 2 jam sekali
P:
- Anjurkan klien untuk menghindari tidur pada siang ataupun sore
hari
- Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien
Selasa, 1 - Mengukur TTV S:
28 Juli 2009 - Mendengarkan suara nafas klien - Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang.
- Membantu klien pada posisi semi
14.10 - 21.00 fowler. O:
- Menganjurkan klien untuk istirahat - RR : 24 x/menit, S : 37 C
dan mengurangi aktivitas untuk N = 86 x/menit, TD = 120/70 mmHg.
mengurangi sesak - Masih terdengar suara nafas tambahan yaitu ronkhi basah
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian.
P:
- Monitor pernapasan pasien.
- Pertahankan posisi semifowler
2 - Memposisikan klien semi fowler S:
atau setengah duduk - Klien mengatakan sudah tidak begitu lemas.
- Menganjurkan dan membantu klien
duduk di tempat tidur sesuai O:
toleransi - Klien tampak sedikit lemas,
- Menganjurkan klien untuk - Posisi klien miring kanan.
mengurangi aktivitas - Klien mencoba duduk di tempat tidur
- Mengatur posisi setiap 2 jam atau
sesuai toleransi A:
- Mempertahankan lingkungan aman - Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
dan nyaman
P:
- Pantau terus aktivitas klien sesuai kemampuan dan kebutuhan,
- Anjurkan klien untuk merubh posisi setiap 2 jam sekali
S:
3 - Mengajari tehnik nafas dalam - Klien mengatakan sudah bisa tidur tanpa sering terbangun tetapi
- Mengajarkan keluarga pasien tidurnya larut malam
melakukan pijatan usap kaki dan - Klien mengatakan akan mencoba tehnik nafas dalam sebelum
punggung memulai tidur
- Memberikan posisi yang nyaman - Klien mengatakan merasa nyaman setelah tempat tidur
bagi pasien dirapikan.
- Merapikan tempat tidur pasien
- Memotivasi klien untuk istirahat O:
- Klien mecoba tehnik nafas dalam
- Klien tampak tenang setelah tempat tidurnya dirapikan.
A:
- Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
P:
- Motivasi klien untuk tidur
- Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien
Rabu 1 - Mengukur TTV S:
29 Juli 2009 - Mempertahankan posisi semi - Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang.
fowler.
14.10 - 21.00 - Mendengarkan suara nafas klien
O:
- Klien tampak tenang
- TD = 110/80 mmHg, S = 36,7 C
RR = 24 x/menit, N = 80 x/menit.
- Sudah tidak terdengar suara nafas tambahan
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P :
- Pertahankan posisi semi fowler.
A:
- Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P:
- Pantau terus aktivitas klien sesuai kemampuan dan kebutuhan
- Anjurkan klien untuk merubh posisi setiap 2 jam sekali
O:
- Klien tampak segar
- Klien tampak tenang
A:
- Masalah gangguan pola tidur sudah teratasi
P:
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
F. EVALUASI
Hari/Tanggal No. DP EVALUASI PARAF
Selasa, 1,2,3 S:
28 Juli 2009 - Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang.
- Klien mengatakan sudah tidak begitu lemas
- Klien mengatakan sudah bisa tidur tanpa sering terbangun tetapi tidurnya larut malam
- Klien mengatakan akan mencoba tehnik nafas dalam sebelum memulai tidur
O:
- RR : 24 x/menit, S : 37 C
N = 86 x/menit, TD = 120/70 mmHg.
- Masih terdengar suara nafas tambahan yaitu ronkhi basah
- Klien tampak sedikit lemas,
- Posisi klien miring kanan.
- Klien mencoba duduk di tempat tidur
- Klien mecoba tehnik nafas dalam
- Klien tampak tenang setelah tempat tidurnya dirapikan.
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif, masalah intoleransi aktivitas, dan masalah gangguan
pola tidur teratasi sebagian
P:
- Monitor pernapasan pasien.
- Pertahankan posisi semifowler
- Pantau terus aktivitas klien sesuai kemampuan dan kebutuhan,
- Anjurkan klien untuk merubh posisi setiap 2 jam sekali
- Motivasi klien untuk tidur
- Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi klien
Rabu, 1,2,3 S:
29 Juli 2009 - Klien mengatakan sesaknya sudah berkurang.
- Klien mengatakan sudah tidak begitu lemas
- Klien mengatakan semalam sudah bisa tidur seperti biasanya, tidak terganggu
- Klien merasa segar setelah bangun tidur
O:
- Klien tampak tenang
- TD = 110/80 mmHg, S = 36,7 C
RR = 24 x/menit, N = 80 x/menit.
- Sudah tidak terdengar suara nafas tambahan
- Klien tampak tidak lemas
- Posisi klien miring kiri.
- Klien tampak segar
- Klien tampak tenang
A:
- Masalah pola nafas tidak efektif dan masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
- Masalah gangguan pola tidur sudah teratasi
P:
- Pertahankan posisi semi fowler.
- Pantau terus aktivitas klien sesuai kemampuan dan kebutuhan
- Anjurkan klien untuk merubh posisi setiap 2 jam sekali
- Ciptakan lingkungan yang nyaman