Você está na página 1de 28

PEDOMAN PELAYANAN

INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DALAM 3


RS. BAPTIS BATU TAHUN 2013

RS BAPTIS BATU
JL RAYA TLEKUNG NO 1
JUNREJO - BATU
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................ i
Daftar Isi .....................................................................................................ii
BAB I. Pendahuluan ...................................................................................1
1.1. Latar Belakang .....................................................................................1
1.2.Tujuan Pedoman................................................................................... 1
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan Rawat Inap Bedah Dalam 3 ......................1
1.4. Batasan Operasional.............................................................................2
1.5. Landasan Hukum .................................................................................2
BAB II. Standar Ketenagaan.......................................................................4
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia ......................................................4
2.2. Distribusi Ketenagaan ..........................................................................4
2.3. Pengaturan Jaga / Dinas .......................................................................5
BAB III. Standar Fasilitas ...........................................................................6
3.1. Denah Ruang........................................................................................6
3.2. Standar Fasilitas ...................................................................................6
BAB IV. Tata Laksana Pelayanan ..............................................................9
4.1. Konsep Pelayanan Secara Umum ........................................................9
4.2. Prosedur Pelayanan ..............................................................................9
4.3. Jenis Pelayanan ....................................................................................10
BAB V. Logistik .........................................................................................11
BAB VI. Keselamatan Pasien .....................................................................14
6.1. Definisi.................................................................................................14
6.2. Tujuan ..................................................................................................14
6.3. Standar Patient Safety ..........................................................................14
BAB VII. Keselamatan Kerja .....................................................................16
7.1. Pengertian............................................................................................ 16
7.2. Tujuan ..................................................................................................16
7.3. Tata Laksana Keselamatan Karyawan .................................................16
BAB VIII. Pengendalian Mutu ...................................................................18
8.1. Standar Pelayanan Minimal .................................................................18

ii

BAB IX. Penutup ........................................................................................26


iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.


Instalasi rawat inap bedah dalam 3 merupakan salah satu unit
pelayanan di Rumah Sakit yang melayani pasien dengan kasus penyakit dalam
maupun bedah yang memerlukan observasi dan terapi baik oleh dokter
maupun perawat secara kontinyu.
Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan mempunyai
fungsi rujukan yang harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.Untuk mendukung kelancaran
pelayanan IRNA Bedah Dalam 3 di perlukan SDM yang handal dan
profesional serta peralatan yang lengkap dan teruji kelayakannya.

1.2. TUJUAN PEDOMAN.


1. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan rawat inap bedah dan dalam di
rumah sakit.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien bedah dan
dalam di rumah sakit.
3. Menjadi acuan pengembangan pelayanan bedah dan dalam di rumah sakit.

1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN RAWAT INAP BEDAH DALAM


3.
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan Instalasi rawat inap bedah-dalam 3
adalah sebagai berikut:
1. Diagnosis dan penatalaksanaan penyakit-penyakit baik kasus bedah
maupun dalam.
2. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik.
3. Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang memerlukan dukungan
psikologis.

1.4. BATASAN OPERASIONAL.


Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien dengan kasus penyakit
dalam maupun bedah.

1.5. LANDASAN HUKUM.


Dasar hukum yang digunakan adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
1997.
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001

13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan,


Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
17. Pedoman Perancangan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2005.
18. Pedoman Penanggulangan KLB DBD Bagi Keperawatan di RS Dan
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
19. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor
047/YBI/VII/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Baptis Batu.

NAMA JUMLAH
PENDIDIKAN FUNGSI
JABATAN KEBUTUHAN
Ka Instalasi D3 managerial 1
Keperawatan 3

Penanggung D3 Melakukan 5
jawab shift keperawatan Administrasi
keperawatan
&bertanggung
BAB II
jawab
STANDAR KETENAGAAN
terhadap
kelancaran
2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.
tugas dalam
Kualifikasi ketenagaan yang harus ada pada pelayanan bedah-dalam di Rumah
shift
Sakit adalah:
1. Tenaga Medis
Dokter-dokter spesialis yang diakui oleh departemen pendidikan dan
kebudayaan dan Departemen kesehatan.Harus memiliki latar belakang
pendidikan,pelatihan dan pengalaman dalam bidangnya.
2. Tenaga keperawatan
Pelayanan perawatan di ruang Bedah Dalam dilakukan oleh seorang
perawat yang memiliki pendidikan,pelatihan mengenai perawatan pasien
dengan kasus penyakit dalam maupun Bedah.
3. Tenaga kesehatan lain
Harus disediakan tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi,farmasi sesuai
dengan kompetensinya.

2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN.

D3 Melakukan 4
Perawat
keperawatan tindakan-
pelaksana

tindakan
keperawatan
sesuai SPO

2.3.PENGATURAN JAGA / DINAS.


1. Dinas Pagi : 07.00 14.00 WIB
2. Dinas Siang : 14.00 21.00 WIB
3. Dinas Malam : 21.00 07.00 WIB
NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS BAT
U
1. Tensi meter 2 / ruangan 2/ruangan
2. Stetoskop 2 / ruangan Lebih dari 2
3. Timbangan berat badan/ 1 / ruangan 1/ruangan
tinggi
4. Tabung oksigen + flowmeter 2 / ruangan Lebih dari 2
5. Suction 2 / ruangan 1/ruangan
6. Vena Sectie set 2 / ruangan 1/ruangan
7. Gunting verband 2 / ruangan Lebih dari 2
8. Korentang dan tempat 2 / ruangan 1/ruangan
9. Bak instrument besar 5 2 / ruangan Tidak ada
10. Bak instrument sedang 2 / ruangan Tidak ada
11. Bak instrument kecil 2 / ruangan Tidak ada
12. Bengkok 2 / ruangan Lebih dari 2
13. Pispot 1 : 1/2 1/pasien
14. Urinal
BAB III 1 : 1/2 1/pasien
15 Set angkat
STANDAR jahitan
FASILITAS. 1 : 1/2 2/ruangan
16 Set debridement 5/Ruangan 2/ruangan

3.1. 17DENAH
Termometer
RUANG.digital 1/Ruangan 1/ruangan
18(terlampir)
Standar infuse 1:1 1:1
19 Masker O2 2 / Ruangan 1/pasien
20 Nasal kateter 2 / Ruangan 1/pasien
3.2. STANDAR FASILITAS.
21 Reflek hamer 1 / Ruangan 1/ruangan
1. Standar alat keperawatan di ruang rawat inap dengan kapasitas 30
22 Ambubag 1 / Ruangan 1/ruangan
pasien
NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS BATU

1 Baju Pasien 1:5 1:3

2 Sprei besar 1:5 1:3

3 Manset dewasa 1 : 1/4 1 /ruangan

4 Selimut wool 1:1 1:1

5 Selimut biasa 1:5 1:3

6 Sprei kecil 1:68 1:3

7 Sarung bantal 1:6 1:3

8 Sarung kasur 1:1 1:1

9 Sarung O2 1 : 1/3 1:1

10 Handuk 1:3 1 x pakai

11 Skoret 1 : 1/2 1:2

12 Duk Lobang 1:1/3 1:3

NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS BATU

1. Kursi roda 2 3 / ruangan 2 / ruangan

2. Standar Linen Bidang Keperawatan


2. LemariDi Ruang
obat Rawat Inap.
Emergency 1 / ruangan 1 / ruangan

3. Emergency Lamp 1 / ruangan 1 / ruangan

4. Meja pasien 1:1 1:1

5. Tempat tidur 1:1 1:1

6. Tempat sampah pasien 1:1 1:1

7. Tempat sampah besar tertutup 4 / ruangan 1:1

8. Waskom mandi 8 12 / ruangan 1:1

9. Dorongan O2 1 / ruangan 1 / rungan


3. Standar Alat Rumah Tangga Bidang Keperawatan Dengan Kapasitas
30 Pasien.

10. Lampu senter 1 2 / ruangan 1 / ruangan

11. Baki 5 / ruangan 5 / ruangan

12. Timbangan BB/TB 1 / ruangan 1 / ruangan

NO NAMA BARANG RATIO RS.BAPTIS BAT


1. Formulir pengkajian awal 1:1 U
2. Formulir rencanakeperawat 1:5
3. an
Formulir perkembangan pa 1 : 10
4. sien
Formulir observasi 1 : 10
5. Formulir resume keperawat 1:1
6. an
Formulir catatan pengobata 1 : 10
7. n
Formulir Medik lengkap 1:1
8. Formulir Labora 1 : 3
9. torium
Formulir Rontgen
7 1:2
10. Formulir permintaan darah 1:1
11. Formulir keterangan kemati 5 lembar / bulan
12. an
Resep 10 buku / bulan
13. Formulir konsul 1:5
14. Formulir permintaan makan 1:1
15. an
Formulir permintaan obat 1:1
16. Buku Ekspidisi 10 / ruangan / tah
17. Buku Register pasien un
4 / ruangan/ tahun
18. Buku Folio 4 / ruangan/ tahun
19. White Board 1 / ruangan
20. Perforator 1 / ruangan
4. Standar Alat Pencatatan 21.
Dan Pelaporan
Staples Di Ruang Rawat Inap1 Dengan
/ ruangan
Kapasitas 30 Pasien. 22. Pensil 5 / ruangan
23. Spidol White Board 6 / ruangan
8

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. KONSEP PELAYANAN SECARA UMUM


- Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork) perawat dan dokter
- Pelayanan dilakukan sesuai standar asuhan keperawatan
- Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan undang-undang
- Semua tindakan terdokumentasikan dengan baik
- Harus ada sistem monitor dan evaluasi

4.2. PROSEDUR PELAYANAN


Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar profesi,standar pelayanan
RS dan Standar Prosedur Operasional.
Prosedur pelayanan bedah-dalam adalah:
1. Melakukan identifikasi pasien:
- Pasien baru:
a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang
sendiri
b. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam medik yang
baru secara lengkap.
- Pasien lama:
a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang
sendiri
b. Dilakukan anamnese penyakit dan pengisian rekam medik yang
lama secara lengkap
2. Tindakan pertama dilakukan setelah pemeriksaan oleh tenaga medis
(dokter).Pemeriksaan dilakukan secara sistematis meliputi anamnese
dan pemeriksaan fisik.
3. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai
kewenangan masing-masing.
4. Apabila akan dilakukan tindakan/operasi maka pasien dan keluarga
diberikan informasi mengenai tindakan/operasi yang akan dilakukan

(teknik,lokasi dll),setelah setuju maka informed consent di


tandatangani.
5. Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelum dilakukan tindakan
pasien/keluarga diberi informasi terlebih dahulu.
6. Jika pasien dirawat bersama oleh beberapa spesialisasi maka harus ada
dokter penanggung jawab pasien (DPJP).
7. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti
pemeriksaan laboratorium,radiologi dan sebagainya.
8. Pelayanan yang diberikan meliputi preventif,promotif,kuratif dan
rehabilitatif.
9. Pulang dan kunjungan kontrol
- Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter
- Pada saat pulang pasien diberikan catatan mengenai diet,jadwal
kontrol,obat pulang beserta aturan pakainya,syarat-syarat asuransi(bila
ada).
- Kunjungan kontrol di poliklinik tempat pemberi layanan (RS) sesuai
dengan jadwal.

4.3. JENIS PELAYANAN.


1. Pelayanan bedah di rumah sakit mencakup:
- Pemberian asuhan keperawatan pada pasien pre Op
- Pemberian asuhan keperawatan pada pasien post Op
- Pemberian asuhan keperawatan pada
2. Pelayanan kasus penyakit dalam di rumah sakit mencakup
-pemberian asuhan keperawatan pada kasus penyakit dalam meliputi
pengkajian,observasi,intervensi,kolaborasi untuk pemberian terapi dan
evaluasi.

PERSEDIAAN JUMLAH
NO
BARANG BARANG
ATK

1 Buku ekspedisi 12

2 Buku Folio 12

3 Buku tulis isi 38 6

4 Bolpoin Standart hitam 36


5 Bolpoin standart10
merah 24

6 Isi staples (K) 6

7 Kertas F.C 70 gr 8

8 Kertas asturo hijau tua 3

9 Kertas asturo orange 3

10 Kertas asturo kuning 3

11 Kertas asturo hijau tua 3


BAB V
12 Klip besar 12
LOGISTIK 13 Klip kecil 12

14 Lem povinal 12

15 Spidol board marker


hitam 6

16 Spidol marker hitam 4

17 Spidol kecil hitam 24


18 Spidol kecil merah 12

19 Ref toner laser cano


n 3
LBP 2900
20 Bar code 1

RUMAH TANGGA

1 Bateray ABC kecil 12

2 Clear refill 6

3 Gelas kumur 1300

4 Kresek hitam (B) 50

5 Kresek kuning (B) 25


6 Sabun medicare 50

7 Sarung tangan orange 6

8 Soklin 380 gr 36

9 Sedotan bengkok 12

10 Tissue kotak no brand 12

11 Waslap (Dosin) 210

12 Alkaline A3 9
11
13 Timbangan berat badan 1
14 Oksigen kecil 12

15 Oksigen besar 240

16 Wireless acces point


linksys 1

17 Tiang infus beroda 1

CETAKAN
12
1 Amplop logo besar 3

2 Amplop RSBB kecil 4

3 Kartu obat kuning 2500

4 Kartu obat hijau 2000

5 Kartu obat merah 1000


6 Kartu obat putih 500

7 Kartu kembali beroba


t 400
biru
8 Kartu kembali beroba
t 200
merah
9 Kartu kembali beroba
t 100
putih
10 Memo kosongan RSBB 4

11 Surat pengambila
n 2
jenazah
12 Surat pendaftara
n 2
jenazah
13 Surat keteranga
n 2
kematian
14 Surat keterangan dokter 3

15 Surat perintah kerj


a 6
lembur
16 Slip perbaikan bengkel 3

Obat

1 Microshield hand rub 58

2 Microshield hand scru


b 50
2%
PEMELIHARAAN

UMUM

1 Lampu PL 9 watt 8

2 Neon 18 watt Philip 3

3 Neon 40 watt philip 5

4 Lampu kulkas 1
5 Pemeliharaan ruangan

ALKES

1 Pagar TT 6
2 Perbaikan putaran TT 5
3 Roda TT 10

4 Kalibrasi tensimeter 1

5 Kalibrasi finger oximeter 1


13
6 Kalibrasi termomete
r 1
digital
7 Tensimeter digital 2
8 Manometer 2

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

6.1. DEFINISI.
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu system dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.

6.2.TUJUAN
- Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
- Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
- Menurunnya kejadian tidak diharapakan (KTD) di RS
- Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan

6.3. STANDAR PATIENT SAFETY


Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan bedah dan dalam
adalah:
1. Ketepatan Identitas
Target 100% label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah
pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar (Tn/Ny/An), salah
jenis kelamin, salah alamat.
2. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap
Target 100% pasien yang masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas
pasien.
3. Pelaksanaan SBAR
Target 100% konsul ke dokter via telpon menggunakan metode SBAR.
4. Ketepatan penyampaian hasil pemeriksaan penunjang
Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila: salah ketik hasil,
mengetik terbalik dengan hasil lain, hasil tidak terketik, salah identitas.
5. Ketepatan pemberian obat

14

Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah obat, salah dosis,
salah jenis, kurang/kelebihan dosis, salah rute pemberian, salah identitas
pada etiket, salah pasien.
6. Ketepatan Tranfusi
Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah identitas pada
permintaan, salah tulis jenis produk darah, salah pasien.
15

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

7.1. PENGERTIAN.
Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat kerja /
aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.

7.2. TUJUAN.
a. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS. Baptis Batu.
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
c. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya.
d. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

7.3. TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN.


a. Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip pencegahan
infeksi, yaitu :
o Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan
infeksi
o Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat
kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dll
o Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai
prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit
luka, memasang infus, dll
o Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menangani pasien
b. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius
c. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:
o Dekontaminasi dengan larutan klorin
o Pencucian dengan sabun
o Pengeringan
d. Menggunakan baju kerja yang bersih
16

e. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus :


o HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
o Flu burung
Kewaspadaan standar karyawan / petugas ICU dalam menghadapi
penderita dengan dugaan flu burung adalah :
Cuci tangan
Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan menggunakan
sikat selama 5 menit, yaitu dengan menyikat selruh telapak tangan
maupun punggung tangan.
Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa penderita.
Memakai masker N95 atau minimal masker badan
Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila diperlukan)
Menggunakan apron / gaun pelindung
Menggunakan sarung tangan
Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
f. Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

17
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

1.1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL.

1. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

Judul Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga spesialis y


ang
Definisi Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat jala
Operasional n
spesialistis yang disediakan oleh rumah sakit sesuai den
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jenis-jenis pelayanan rawat inap yang tersedia di rumah sakit

Denominator Tidak ada

Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

Standar Sesuai dengan kelas rumah sakit (Permenkes No 340/2010)

Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap


pengumpul data
2. Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap.

Judul Pemberi Pelayanan Di Rawat Inap

Dimensi Mutu Kompetensi tehnis

Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat inap oleh tenaga yang kompeten

Definisi Pemberi Pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga pera
Operasional wat
Frekuensi 6 bulan
Pengumpulan
Data

18
Periode Analisa 6 bulan

Numerator Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberi pelayanan di ruan
g
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang bertugas di rawat
inap
Sumber data Kepegawaian

Standar 100 %
3. Tempat Tidur Dengan Pengaman.
Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap
pengumpul data

Judul Tempat tidur dengan pengaman

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur

Definisi Pengaman adalah peralatan yang dipasang pada tempat tidur pasien
Operasional agar tidak jatuh dari tempat tidur
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah tempat tidur rawat inap yang mempunyai pengaman

Denominator Jumlah seluruh tempat tidur rawat inap yang ada di rumah sakit

Sumber data Register rawat jalan poliklinik spesialis

Standar .100 %
4. Kamar Mandi Dengan Pengaman.
Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap
pengumpul data

Judul Kamar Mandi Dengan Pengaman

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan 19 jatuh di dalam kamar mandi


Tidak terjadinya pasien
Definisi Pengaman adalah pegangan tangan yang dipasang di kamar mandi
Operasional untuk membantu pasien agar tidak jatuh di dalam kamar mandi
Judul
Frekuensi Jam Visite Dokter Spesialis
1 bulan
Pengumpulan
Dimensi
Data Mutu akses, kesinambungan pelayanan
Periode Analisa 3 bulan
Tujuan Tegambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan wak
Numerator tu
Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang mempu
Definisi Visite
nyai dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari
Operasional
Denominator kerja
Jumlahsesuai
seluruhdengan
kamar ketentuan
mandi yangwaktu
ada dikepada setiapinap
ruang rawat pasien
yang ya
ad
ng
a
5. Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap.
Sumber data menjadi
Register tanggungjawabnya, yang
rawat jalan poliklinik dilakukan antara jam 08.00 samp
spesialis
Frekuensi tiap bulan
Pengumpulan
Standar 100 %
Data
Periode Analisa
Penanggung jawab tiap tigainstalasi
Kepala bulan rawat inap
pengumpul data
Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.0
0
Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvei
Judul Dokter Penanggung Jawab Pasien Rawat Inap
Sumber data Survei
Dimensi Mutu Kompetensi tehnis, kesinambungan pelayanan
Standar 100 %
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat inap yang terkoordinasi untu
Penanggung jawab Kepala
k instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu
pengumpul
Definisi data Penanggung jawab rawat inap adalah dokter
Operasional yang
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhan
Frekuensi 1 bulan
Judul
Pengumpulan Kejadian Infeksi Pasca Operasi
Data
DimensiAnalisa
Periode mutu 3Keselamatan,
bulan kenyamanan

Tujuan
Numerator Tergambarnya
Jumlah pasien pelaksanaan
dalam satu operasi
bulan dan
yangperawatan
mempunyaipascadokter
operasiseb
yang bersih sesuai standar
agai
Definisi
Denominator infeksi seluruh
Jumlah pasca pasien
operasirawat
adalah
inapadanya infeksi
dalam satu nosokomial pada
bulan
operasional semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di
Sumber data Rumahmedik
Rekam Sakit dan ditandai oleh rasa panas (kalor), kemeraha
n
\Standar (color),
100 % pengerasan (tumor) dan keluarnya nanah (pus) dalam
Frekuensi tiap bulan
pengumpulan data 20
Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap
Periode analisis
pengumpul data tiap bulan

Numerator jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi dalam satu
bulan

6. Jam Visite Dokter Spesialis.


7. Kejadian Infeksi Pasca Operasi.

21
8. Angka Kejadian Infeksi Nosokomial.

Denominator jumlah seluruh pasien yang dioperasi dalam satu bulan

Sumber data rekam medis

Standar 1,5 %

Penanggung ketua komide medik/komite mutu/tim mutu


jawab

Judul Angka Kejadian Infeksi Nosokomial

Dimensi Mutu Keselamatan pasien

Tujuan Mengetahui hasil pengendalian infeksi nosokomial rumahsakit

Definisi Infeksi nosokomial adalah infeksi yang dialami oleh pasien y


Operasional ang
diperoleh selama dirawat di rumahsakit yang meliputi dekubit
Frekuensi tiap bulan
Pengumpulan
Data9. Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakibat
Periode Analisa tiap tiga bulan
Kecacatan/Kematian.
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang terkena infeksi nosokomial dalam
satu bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap dalam satu bulan

Sumber data Survei, laporan infeksi nosokomial

Standar 9%

Penanggung jawab Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu


pengumpul data
22

Judul Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh Yang Berakib


at
Dimensi mutu keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
Definisi Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama di rawat
operasional baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yan
g
10. Pasien Rawat Inap Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi
DOTS.

Frekuensi tiap bulan


pengumpulan
Judul
data Pencatatan Dan Pelaporan TB Di Rumah Sakit
Periode analisis tiap bulan
Dimensi Mutu
Numerator Kesinambungan
Jumlah layanan,
pasien dirawat keselamatan
dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Tujuan
Denominator Ketertiban
Jumlah pencatatan
pasien dan pelaporan
dirawat dalam tuberkulosis dalam mendukun
bulan tersebut
Sumber data g
rekam medis, laporan keselamatan pasien
Definisi
Standar Tidak
100 % ada
Operasional
Penanggung Kepala instalasi rawat inap
Frekuensi
jawab 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa 3 bulan

Numerator
Judul Jumlah Pencatatan
Pasien Rawat Inapdan Tuberkulosis
pelaporan tuberculosis yang lengkap
Yang Ditangani Dengan d
an
Strategi DOTS
Denominator
Dimensi Mutu 12
Akses, efisiensi

Sumber
Tujuan data Rekam medis pasien
Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberkulosis
dengan strategi DOTS
Standar
Definisi 60%
Pelayanan rawat jalan tuberculosis dengan strategi DOTS adal
Operasional ah
Penanggung jawab Kepala
pelayananinstalasi rawat inap dengan 5 strategi penanggulanga
tuberculosis
pengumpul data n
tuberculosis nasional. Penegakaan diagnosis dan follow
up
pengobatan pasien tuberculosis harus melalui pemeriksa
Judul Kejadian
an Pulang Paksa
Dimensi mutu efektivitas,
mikroskopis kesinambungan pelayanan harus menggunakan paduan
tuberculosis, pengeobatan
Tujuan
Frekuensi Tergambarnya
Tiap tiga bulan penilaian pasien terhadap efektivitas pelayana
Pengumpulan n
Data
Definisi pulang paksa adalah 23 pulang atas permintaan pasien atau keluarga
operasional
Periode Analisa pasien sebelum
Tiap tiga bulan diputuskan boleh pulang oleh dokter
Frekuensi 1 bulan
Numerator
pengumpulan Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani denga
data n
Denominator
Periode analisis 3Jumlah
bulan seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani
Numerator di
jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan
Sumber
11. Pencatatan Dan Pelaporan data Register
Tb Di Rumah
Denominator Sakit.
jumlah rawat pasien
seluruh inap, register TB 03 dalam
yang dirawat UPK satu bulan
Sumber data rekam medis
Standar
Standar 100%%
5
Penanggung Ketua komite mutu/tim mutu
Penanggung
jawab jawab Kepala Instalasi rawat inap
pengumpul data
Judul Kematian Pasien > 48 Jam
Dimensi mutu keselamatan dan efektivitas
Tujuan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yan
g
Definisi Kematian
12. Kejadian Pulang pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesu
Paksa.
operasional dah
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 1 bulan
Numerator jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu
bulan
Denominator jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan
Sumber data rekam medis
Standar 0,24 %
Penanggung Ketua komite mutu/tim mutu
jawab

Judul Kepuasan Pelanggan Rawat Inap


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan rawat inap
Definisi operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap
pelayanan rawat inap
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisis 3 bulan 24
Numerator Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disur
vei
Denominator Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)
Sumber data Survei
Standar 90 %
Penanggung jawab Ketua komite mutu/tim mutu
13. Kematian Pasien > 48 Jam.
14. Kepuasan Pelanggan Rawat Inap.

25
BAB IX
PENUTUP

Pada dasarnya pelayanan di rawat inap bedah-dalam 3 merupakan bagian


pelayanan di rumah sakit .pelayanan bedah-dalam tidak saja membutuhkan
ketrampilan tenis medis ataupun asuhan keperawatan saja,tetapi unsur
pengelolaan/manajemen pelayanan juga sangat mempengaruhi keberhasilan
pelayanan ini.Dimana masing-masing pihak terkait dapat memahami perannya
yang selanjutnya akan melakukan pelayanan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
Telah disusun suatu Pedoman Pelayanan di Instalasi Rawat Inap bedah-dalam
3 sebagai acuan untuk melaksanakan dan mengelola pelayanan kesehatan bedah-
dalam di ruang lingkup Rumah Sakit Baptis Batu.

26

Você também pode gostar