Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pegawai. Menurut Kopelman dalam Sunyoto (2012, h. 69), variable imbalan akan
variable persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variable ini banyak
demografis.
kompensasi dan budaya organisasi. Motiasi mempunyai peran yang cukup penting
dalam meningkatkan kinerja, dalam hal ini kinerja bidan. Motivasi adalah suatu
proses psikologis yang mendorong untuk bertindak atau melakukan sesuatu untuk
manusia yang diharapkan, organisasi dapat mengambil andil yang positif terhadap
memiliki motivasi kerja yang tinggi. Motivasi jua harus diperhatikan oleh pihak
imbalan yang akan diperoleh dari organisasi. Imbalan itu dalam bentuk
kompensasi. Diberbagai institusi dan organisasi, hasil penilaian kinerja sering
harus mendapatkan kompensasi yang adil dan layak. Bentuk penghargaan ini
intensif, tunjangan hari raya, cuti sakit, rekreasi, dan sebagainya. Balas jasa juga
berupa pelayanan karyawan, seperti penciptaan kondisi kerja yang aman dan
bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan, kompensasi yang diterima harusnya
kompensasi yang cukup para bidan tidak lagi memikirkan hal lain untuk
salah satu fenomena yang dirasakan saat ini adalah kurangnya kompensasi yang
diberikan terhadap balas_ jasa bidan. Budaya organisasi juga dianggap sebagai
alat untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan,
sumber daya manusia, dan sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang
masyarakat yang semakin berkembang, memiliki visi dan misi yang jauh kedepan.
akan datang. Dengan terciptanya budaya organisasi yang baik, maka diharapkan
dapat memacu kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya lebih efektif dan
efisien.
pns bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
luas pada umumnya, dan masyarakat khusunya. Mereka bersinergi dalam bekerja,
termasuk para guru yang status kepegawaiannya masih honor. Motivasi Para guru
ilmu yang mereka dapat dan tentu raja untuk jenjang karir mereka kedepan
sebelum status kepegawaian mereka menjadi pns. Dengan motivasi rang ada,
diharapkan para guru honor ini dapat meningkatkan kinerja mereka memberi
pelayanan kepada masyarakat. Untuk kompensasi yang diterima para guru honor
kebutuhan rurnah tangga mereka sehari-hari. Ini dapat dilihat dari banyak nya
ataupun barang-barang yang bisa dibeli secara kredit. Tentu saja ini sangat
melakukan hal-hal yang bias menambah pendapatan selama kegiatan itu dianggap
kompensasi yang diterima para guru honor itu sering ada keterlambatan dalam
penerimaannya yang dikarenakan belum turunnya dana dari pusat. Para guru
honor bukan pada tempatnya, ada yang ditempatkan di bagian loket penerimaan
pendaftaran pasien yang ingin berobat, ini tentu saja bukan pada tempatnya.
Sebagai seorang guru honor, tugas mereka lebih pada pelayanan kesehatan seperti
pemeriksaan ibu hamil, persalinan, balita dan seputar pelayanan kb. Tingkat
kedisiplinan di sini juga masih rendah, ini dibuktikan dengan banyaknya pegawai
yang sering telat masuk dan pulang cepat, dan ini tentu saja merupakan budaya
yang tidak baik dalam suatu organisasi ataupun institusi. Salah satu fungsi budaya
oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat
memastikan bahwa semua pegawai diarahkan ke tujuan yang sama. Adanya sifat
dasar manusia yang berbeda-beda, membuat organisasi budaya yang ada di SMPN
27 Palembang dengan baik, ada saja para pegawai yang tidak bisa bekerja sama
dengan pegawai lain. Hal ini mengakibatkan budaya organisasinya belum bisa
SMPN 27 Palembang.
B. Identifikasi Masalah
Bertitik tolak dari uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalah yang
1. Belum adanya motivasi kerja yang dapat meninx atkan kinerja karyawan.
2. Kompensasi yang ada belum dapat meningkatkankaryawan.
3. Rendahnya disiplin kerja karyawan dalam melaksanakaa.pekerjaan.
4. Masih kurangnya kesadaran terhadap tugas dan peraturan yang ada.
5. Pelaksanaan kompensasi belum berjalan seperti yang diharapkan
6. Budaya organisasi yang sudah ada belum dapat mengembangkan dan
karyawan.
9. Pengawasan dari pimpinan masih belum efektif.
10. Iklim kerja yang sedang berjalan belum seperti yang diharapkan.
C. Pembatasan Masalah
Dikarenakan adanya keterbatasan dalam diri penulis, menyangkut
kemampuan, waktu, maupun dana yang ada, dan agar penelitian ini lebih terfokus,
dan Budaya Organisasi terhadap kinerja Bidan PHL (Pegawai Harian Lepas)
sebagai berikut :
Palembang
2. Apakah Motivasi berpengaruh terhadap kinerja Guru Honor di SMPN 27
Palembang
3. Apakah Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja Guru Honor di SMPN
27 Palembang
4. Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Guru Honor di SMPN
27 Palembang
Palembang
2. Kegunaan Hasil Penelitian
a. Sumbanan pemikiran bagi SMPN 27 Palembang dalam rangka
ilmu yang telah diperoleh pada bangku kuliah melalui penelitian yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Konsep kerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang
yang dilakukan oleh pekerja kasar. Contoh pekerjaan, yaitu sopir bus,
tukang cukur, tukang kayu, dan masih banyak lagi. Sementara itu, profesi
adalah pekerjaan yang untuk menyelesaikannya memerlukan penguasaan
profesi, yaitu pekerjaan yang dilakukan oleh manajer, dokter, bidan, guru,
hakim, jaksa.
Menurut Sunyoto (2012, h. 41) kinerja adalah ukuran yang
kinerja atau produktivitas kerja merupakan sikap mental ". Sikap mental
yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Pendapat
mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin dan hari esok hams lebih baik dari hari ini.
Sikap yang demikian akan mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa
sumber daya yang digunakan (input). Seorang bidan sebagai salah satu
kebijakan operasional.
b. Penilaian Kinerja
Kontribusi hasil-hasil penilaian kinerja merupakan suatu yang
dari tiga dimensi yang berbeda. Pertama, sebagai keluaran (output), kinerja
dinilai dari apa yang telah dicapai oleh seorang pegawai dalam
pegawai diukur dari hasil-hasil yang telah dicapainya dalam waktu periode
prestasi yang telah diraihnya dalam masa tertentu. Hasil evahlasi ini
pekerjaan. Dalam dimensi ini kinerja pegawai dinilai dari prosedur dan
yang cukup matang dan ditempatkan pada posisi yang memiliki tanggung
jawab besar, maka secara kontekstual hal ini sudah benar dan diyakini
2. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
Motivasi membicarakan tentang bagaimana cara mendorong
2015, h. 110) adalah pemberian atau penimbulan motif atau dapat pula
diartikah sebagai hal atau keadan menjadi motif Jadi, motivasi adalah
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
bagi tinggi rendahnya kinerja perusahaan. Tanpa adanya motivasi dari para
motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal ini merupakan suatu
ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah tingkah
Kalau kita cermati antara kebutuhan, motivasi, perbuatan atau tingkah laku
tujuan dan kepuasan ada hubungan dan kaitan yang kuat. Tiap perbuatan
tercapai, maka mereka akan puas. Tingkah laku yang telah memberikan
yang ada dalam din seseorang. Teori ini diadasarkan pada tiga asumsi
secara minimal.
sebagai berikut :
- Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan hierarki kebutuhan manusia yang
jaminan akan hari tua nya jika sudah tidak bekerja lagi.
- Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara
persahabatan, afiliasi, dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain.
dan lain-lain.
- Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai
organisasi tercapai.
c. Para pekerja akan berusaha mengelakkan tanggung jawab dan
sesuatu.
d. Kebanyakan pekerja akan menempatkan pemuasan kebutuhan
lebih besar.
d. Para pekerja akan berusaha menunjukkan kreativitnsnya dan oleh
dikategorisasikan.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan
dibedakan atas faktor intern dan ektem yang berasal dari karyawan.
1. Faktor Intern
Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada
memadai; dan
Kondisi kerja yang aman dan nyaman.
mau bekerja.
3. Keinginan untuk memperoleh penghargaan.
Seseorang mau bekerja disebabkan adanya keinginan untuk
ditempat tersebut.
2. Kompensasi yang memadai
Kompensasi merupakan sumber penghasilan utama bagi para
3. Kompensasi
a. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan salah satu dorongan dari bawah
organisasi.
b. Tujuan Pemberian Kompensasi
Tujuan kompensasi dapat dikatakan sebagai salah satu
prestasi kerja.
3. Mempertahankan karyawan atau mengurangi turnover
karyawan.
Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan
karyawan baru.
6. Memenuhi peraturan-peraturan.
Sistem kompensasi yang baik merupakan tuntunan dari
materi karyawan, tetapi juga dapat menentramkan batin karyawan uk bekerja lebih
tekun dan mempunyai inisiatif. Sebaliknya, pemberian npensasi yang tidak layak
akan meresahkan gairah kerja, sehingga prestasi ja akan merosot. Oleh karena itu,
hidupnya.
b. Tenaga kerja dapat terdorong mengembangkan diri masing-masing.
tenaga kerja untuk bekerja lebih bersemangat, bekerja lebih berdisiplin, dan
panjang. Karena itu, ada anggapan bahwa besar kecilnya kompensasi akan
berlaku didaerahnya.
2. Tingkat kompensasi yang berlaku di perusahaan lain.
Bila tingkat kompensasi yang diberikan kepada karyawan lebih rendah
dari yang dapat diberikan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan yang
meninggalkan perusahaan.
3. Tingkat kemampuan perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kemampuan tinggi akan dapat membayar
waktu ke waktu.
4. Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab.
Karyawan yang mempunyai kadar pekerjaan yang lebih sukar dan
dengan tanggung jawab yang lebih besar, tentu akan diimbangi dengan
sifatnya tidak begitu sulit dan kurang memerlukan tenaga dan pikiran,
1. Produktivitas
Pemberian kompensasi melihat besarnya produktivitas yang
4. Budaya Organisasi
a. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya adalah seperangkat asumsi penting yang dimiliki
integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik dan oleh
kerja sama dua orang atau lebih, suatu system dari aktivitas-
personil.
Budaya perusahaan atau Corporate Culture adalah aplikasi
(empat) :
dan produktivitas.
Dengan demikian budaya merupakan suatu nilai-nilai,
para karyawan.
lanclasan dan setiap budaya organisasi adalah nilai-nilai. Filosofi organisasi yang
sebuah organisasi.
sebagai berikut :
a. Terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja dengan kinerja
berikut:
a. Terdapat pengaruh positif antara budaya organisasi dengan kinerja
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Motivasi, Kompensasi dan Budaya Organisasi secara bersama-
satu dengan faktor yang lainnya saling terkait. Faktor yang mendorong
antara lain motivasi, kompensasi dan budaya organisasi. Oleh karena itu,
terhadap kinerja.
2. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja.
Motivasi membicarakan tentang bagaimana cara mendorong
Tentu saja motivasi pegawai satu dengan yang lainnya berbeda. Dengan
terhadap kinerja
4. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja.
Dengan menelaah aspek-aspek indikator budaya organisasi dan
untuk memasuki budaya yang sudah ada guna mencapai tugas yang lebih
Motivasi Motivasi
(X1) (X1)
Motivasi
(X1)
lurus. Variabel independent atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah
motivasi, kompensasi dan budaya organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap
variabel dependen atau variabel terikat yaitu kinerja bidan phl (pegawai harian
lepas) di puskesmas pasar Prabumulih. Tetapi ada juga faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kinerja.
D. Hipotesis Penelitian
Palembang
BAB III
METODE PENELITIAN
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karateristik
tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Yang disebut populasi adalah satu set atau kumpulan data
penelitian yang berkonsentrasi pada sumber data. Dan sampel adalah satu set
atau kumpulan data penelitian yang merupakan bagian dari populasi. Dapat
disimpulkan juga bahwa sampel adalah suatu bagian dan populasi tertentu
yang menjadi perhatian. Perlu diperhatikan bahwa salah satu ciri dari populasi
adalah berdistribusi normal; untuk itu, sampel yang diambil dari populasi
penelitian tersebut harus pula berdistribusi normal agar sampel itu benar-benar
h.125), bahwa "Apabila subjek atau populasinya kurang dan 100, lebih baik
Selanjutnya bila subjek atau populasinya besar, dapat diambil antara 10-15%
melalui data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data
dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cars pemberian atau
penyebaran uesioner.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini mempergunakan metode survey kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Teknik survey ini adalah sebuah teknik penelitian dimana
deskriptif dianggap paling tepat dalam penelitian ini, karena informasi rang
diperoleh diharapkan tentang gejala pada saat penelitian dilakukan. Analisis >ebab
variabel terikat sehingga hipotesa dapat teruji secara empiris dan melalui inalisis
1. Variabel Kinerja
a. Definisi Konseptual
Kinerja adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengaplikasikan
kerja dan suasana kerja yang kondusif. 3. Prosedur kerja, ini dapat
c. Kisi-kisi Instrument
Tabel 3.3.
berlainan pula.
b. Definisi Operasional
Salah satu yang membuat pegawai semangat bekerja adalah motivasi
yang ada dalam dirinya untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain
pokok antara lain, makan, minum, rasa aman, biologis, bersosialisasi dengan
sesama.
2. Faktor Intrinsik, yaitu faktor yang membuat seorang pegawai termotimasi
Tabel 3.4
balas jasa untuk kerja sendiri. Kompensasi dapat diberikan dalam berbagai
upaya mendekati pemberian upah yang layak dan adil tersebut. Hal yang
Tabel 3.5
- Tingkat rangsangan
- Kelayakan besar
3. Tunjangan
tunjangan
17 20
- Kesesuaian dengan
jabatan
- Tingkat manfaat
dimana ia berada.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu suatu fenomena untuk menjelaskan secara tepat.
kebersamaan.
c. Kisi - kisi Instrumen
Tabel 3.6
E. Instrumen Penelitian
Salah sate persoalan yang penting dalam suatu penelitian adalah
maka terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Tujuannya
adalah agar data yang diambil valid, yakni benar-benar mengukur apa yang
menjadi beberapa pertanyaan atau parameter yang akan diukur. Sangat Setuju
valid jika test tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Berarti akan
dilakukan uji validitas yang banyak digunakan claim analisis data, yakni
mengenai validitas item ialah bahwa sebuah item (pertanyaan) dapat dikatakan
valid jika mempunyai dukungan yang kuat terhadap skor total. Dengan kata
lain, sebuah item pertanyaan dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika
terdapat skor kesejajaran (korelasi yang tinggi) terhadap skor total item.
Menurut Sugiyono (2011, h.124) validitas menunjukkan sejauh mana
alat dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur, jika peneliti kuesiner dalam
pengumpulan data, kuesioner yang telah disusun harus dapat mengukur apa
yang ingin diukur. Setelah kuesioner disusun dan di uji validitasnya, didalam
prakteknya belum tentu data yang dikumpukan adalah data yang valid. Uji
validitas dapat diakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan
skor total yang merupakan jumlah tiap skor pertanyaan yang dijawab oleh
rumus teknik korelasi item total product moment. Skor setiap pertanyaan yang
Jika hasi pengujian terasa item instrument tidak valid, maka pertanyaan di drop
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan dugaan masalah adanya
52). Suatu instrument dapat memilki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil
reliabilitas alat ukur tersebut di uji reliabilitas adalah suatu nilai yang
sama. Instrumen di nyatakan reliabel bila Cronch Alpa > 0,05. Makin kecil
pertama, kedua dan ketiga. Bila nilai korelasi dikuadratkan maka hasilnya
Semakin tinggi angka korelasi maka semakin besar nilai koefesien determinasi
Smirnov Z positif.
Untuk melakukan uji normalitas distribusi data, penulis
varian. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi yang lebih besar dari
angka 0,05 dan angka Levene Statistic yang diperoleh. Sebagai salah
yang linier atau tidak. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam
ketentuan jika F hitung > F table, maka variable bebas dengan variabel
memiliki arti adanya korelasi diatara dua atau lebih variable bebas.
bebas (XI, X2, dan X3). Variabel terikat (Y) adalah Kinerja Bidan ini
dilihat secara terperinci secara berturutturut nilai skor rendah, nilai skor
Selain kedua ukuran diatas, ukuran lain yang bias dipakai adalah skewness
dimensi dan indikator mana yang masih lemah dari setiap instrument
Kinerja.
Persamaannya adalah : Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Y Variabel Kinerja
a Konstanta
X1 Variabel Motivasi
X2 Variabel Kompensasi
e : Residu
b. Koefesien Korelasi
Pada kasus diatas, untuk mengetahui keeratan hubungan antara
besaran yang akan dianalisis adalah korelasi (r). Korelasi adalah salah satu
variable atau lebih. Dalam hal ini ditentukan variable mana yang
hubungan.
Kuat dan lemahnya korelasi antara variabel tidak ada ukuran yang pasti,
sebagai berikut :
1. 0,70 1,00 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya derajat
substansial.
3. 0,20 0,40 (baik positif atau minus) menunjukkan adanya korelasi yang
rendah.
4. < 0,20 (baik positif atau minus) korelasi dapat diabaikan.
c. Koefesien Determinasi
Koefesien determinasi, gunanya untuk mengukur berapa bagian
BAB IV
Sesuai dengan tujuan penelitian, dalam bab ini akan dianalisis secara
berurutan tentang hasil penelitian dalam bentuk deskripsi data darl masing-masing
variabel. Uji instrumen penelitian yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji persyaratan analisis, meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas dan
uji asumsi klasik yang terdiri dan uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.
Kinerja Bidan PHL (Pegawai Harian Lepas) di Puskesmas Pasar Prabumulih, baik
secara parsial maupun secara simultan. Pembahasan hasil penelitian yang telah
diolah dengan program SPSS versi 17.00 serta mencoba memberikan kesimpulan
dan budaya organisasi) serta variabel terikat (kinerja) Bidan PHL (Pegawai Harian
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Variabel Kinerja
Berdasarkan data yang terkumpul dari 45 responden penelitian,
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja (Y)
No. Pernyataan Korelasi Keterangan
1 Item 1 0,501** Valid
2 Item 2 0,325* Valid
3 Item 3 0,545** Valid
4 Item 4 0,523** Valid
5 Item 5 0,587** Valid
6 Item 6 0,646** Valid
7 Item 7 0,522** Valid
8 Item 8 0,516** Valid
9 Item 9 0,527** Valid
10 Item 1 0 0,532** Valid
11 Item 11 0,359* Valid
12 Item 12 0,567** Valid
13 Item 13 0,397** Valid
14 item 14 0,441** Valid
15 Item 15 0,673** Valid
16 Item 16 0,693** Valid
17 Item 17 0,574** Valid
18 Item 18 0,495** Valid
19 Item 19 0,530** Valid
20 Item 2 0,523** Valid
Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS 17.00
ternyata semua pernyataan valid , karena semua item menunjukkan korelasi diatas
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (Xi)
No. Pernyataan Korelasi Keterangan
1 Item 1 0,232 Tidak Valid
2 Item 2 0,296* Valid
3 Item 3 0,672** Valid
4 Item 4 0,733** Valid
5 Item 5 0,675** Valid
6 Item 6 0,520** Valid
7 Item 7 0,555** Valid
8 Item 8 0,609** Valid
9 Item 9 0,561** Valid
10 Item 10 0,645** Valid
11 Item 11 0,629** Valid
12 Item 12 0,691** Valid
13 Item 13 0,568** Valid
14 Item 14 0,594** Valid
15 Item 15 0,609** Valid
16 Item 16 0,727** Valid
17 Item 17 0,507** Valid
18 Item 18 0,804** Valid
19 Item 19 0,671** Valid
20 Item 20 0,576** Valid
Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS 17.00
Dari tabel diatas bisa dilihat hasil uji validitas yang dilakukan pada variabel
motivasi (X1), dari 20 pernyataan ada 1 yang tidak valid, karena korelasinya
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi
No. Pernyataan Korelasi Keterangan
1 Item 1 0,515* Valid
2 Item 2 0,923** Valid
3 Item 3 0,931** Valid
4 Item 4 0,741** Valid
5 Item 5 0,811** Valid
6 Item 6 0,803** Valid
7 Item 7 0,701** Valid
8 Item 8 0,523** Valid
9 Item 9 0,570** Valid
10 Item 10 0,560** Valid
11 Item 11 0,689** Valid
12 Item 12 0,737** Valid
13 Item 13 0,807** Valid
14 Item 14 0,780** Valid
15 Item 15 0,840** Valid
16 Item 16 0,536** Valid
17 Item 17 0,878** Valid
18 Item 18 0,854** Valid
19 Item 19 0,665** Valid
20 Item 2 0,561** Valid
Sumber : Data diolah peneliti dengan program SPSS 17.00
angka diatas sebesar 0,294. Sehingga semua item pernyataan tersebut bisa
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi
No Pernyataan Korelasi Keterangan
1 Item 1 0,775** Valid
2 Item 2 0,298* Valid
3 Item 3 0,294* Valid
4 Item 4 0,646** Valid
5 Item 5 0,759** Valid
6 Item 6 0,689** Valid
7 Item 7 0,850** Valid
8 Item 8 0,872** Valid
9 Item 9 0,341** Valid
10 Item 10 0,420** Valid
11 Item 11 0,676** Valid
12 Item 12 0,771** Valid
13 Item 13 0,823** Valid
14 Item 14 0,707** Valid
15 Item 15 0,743** Valid
16 Item 16 0,844** Valid
17 Item 17 0,839** Valid
18 Item 18 0,854** Valid
19 Item 19 0,849** Valid
20 Item 20 0,729** Valid
Sumber : Data diolah peneliti dengan SPSS 17.00
Hasil uji validitas yang dilakukan untuk variabel budaya organisasi (X3),
2. Uji Reliabilitas
Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
jumlah sampel 45 orang bidan phl yang diukur berdasarkan skala alpha 0
sampai dengan 1_ instrument dikatakan reliable jika hasil uji reliabilitas nya
lebih dari 0.294. Uji reliabilitas ini juga dikatakan reliable jika jawaban
menghasilkan data yang sama. Seperti uji validitas sebelumnya, peneliti juga
sampel penelitian.
a. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja (Y)
Untuk uji reliabilitas ini pada variabel kinerja (Y) ini, telah dilakukan
64
Tabe14.5
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.843 .863 20
Dari analisa diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha sebesar 0,843 dan
(X1).
label 4.6
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.905 .909 19
Dan hasil analisis diatas didapat nilai cronbach alpha sebesar 0.905, dan dapat
disimpulkan bahwa variabel motivasi (X1) lolos uji reliabilitas dan dinyatakan
sangat valid.
Tabel 4.7
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.952 .952 20
Dari hasil analisis diatas, didapat nilai cronbach alpha sebesar 0,952 dan
Tabel 4.8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.843 .863 20
Dari hasil analisa diatas, didapat nilai cronbach alpha sebesar 0,938 yang artinya
semua item yang sudah dinyatakan valid dan reliable pada 45 orang responden
sebagai sampel dalam penelitian ini. Alat Bantu analisis ini adalah pengujian
Tabel 4.9
BUDAYA
MOT1VASI KOMPENSA
ORGAN ISAS I
KINERJA(Y) (X1) SI (X2)
(X3)
N 45 45 45 45
Normal Parameters' o' Mean 84.00 73.78 63.98 84.51
Std. Deflation 5.673 9.475 16.074 8.771
Most Extreme Differences .Absolute .100 .166 .153 .151
Positive .100 .061 .153 .122
Negative -.078 -.166 -.085 -.151
Kolmogorov-SmimovZ .672 1.117 1.028 1.011
Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .165 .241 .258
variabel didapat nilai Asymp. Sig (2-tailed) untuk variabel kinerja (Y) sebesar
0,757, untuk variabel motivasi (X1) sebesar 0,165, untuk variabel kompensasi (X 2)
sebesar 0,241 dan untuk variabel budaya organisasi (X 3) sebesar 0.258. Nilai
Asymp. Sig (2-tailed) keempat variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari
normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan apakah data yang diambil
Tabel 4.10
Uji Homogenitas Statistics
BU DAYA
KOMPENSASI ORGANISASI
KINERJA (Y) MOTIVASI (X1) (X2) (X3)
Chi-Square 18.844a 26.044b 14.333c 19.444d
df 16 22 29 19
Asymp. Sig. .277 .250 .990 .429
17 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected
cell frequency is 2.6.
23 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected
cell frequency is 2.0.
30 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected
cell frequency is 1.5.
20 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected
cell frequency is 2.3.
lebih besar dari nilai alpha dan Ho ditolak jika Asymp.Sig lebih kecil
taraf a = 0,05.
kinerja (Y) sebesar 0,277, untuk variabel motivasi (X!) sebesar 0,250.
untuk variabel kompensasi (X2) sebesar 0,990, dan untuk variabel budaya
menunjukkan angka yang lebih besar dan alpha = 0,05. Maka dapat
3. Uji Linieritas
Uji linieritas variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan
0,05).
a. Uji Linieritas antara variabel motivasi (X1) dengan kinerja (Y)
Uji linieritas variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan
Tabel 4.11
Hasil Uji Linieritas Motivasi (X)) dengan Kinerja (Y)bie
Sum of Mean
Squares dr Square F Siq
KINERJA (Y) ' MOTIVASI Between Groups (Combined) 779.792 22 35.445 1226 319
sig pada baris Deviation from Linierity sebesar 0,862, ini herarti nilai yang
Tabel 4.12
Hasil Uji Linieritas Kompensasi (X2) dengan Kinerja (Y)
Sum of
df Wan Square F Sig
Squares
KINERJA (Y) Between Groups (Combined) 969.000 29 33414 1.121 .420
Kompensasi Linearity 254.201 1 254.201 8.530 .011
Devation from Linearity 714.799 28 ,. 25.529 .857 .650
Wth in Groups 447.000 15 29.800
Total 1416 000 44
baris deviation from linierity sehesar 0,650. Ini berarti nilai yang diperoleh lebih
besar dari 5%, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel kompensasi
c. Uji linieritas antara variabel budaya organisasi (X3) den gan kinerja
(Y)
Tabel 4.13
Hasil Uji Linieritas Budaya Organisasi (X3) dengan Kinerja (Y)
Sum of
Sig.
Squares df Mean Square F
KINERJA (Y) BUDAYABetween Groups (Combined) 859 800 19 45.253 2 034 048
ORGANISASI (X3)
355.487 1 355.487 15.978 .000
Linearity
DeWation from Linearity 504.313 18 28.017 1.259 292
VOtun Groups 556200 25 22248
Total 1416 000 44
Berdasarkan hasil perhitungan uji linierias diatas, didapat nilai sig
pada haris deviation of linierity sehesar 0,292. Ini herarti nilai yang
diperoleh lehih besar dari 5%, data disimpulkan bahwa hubungan variabel
berbentuk linier.
(X2). dan budaya organisasi (X3) terhadap kinerja (Y). Namun sebelum
dipenuhi asumsi klasik, yaitu tidak terjadi multikolinieritas dan tidak terjadi
dengan melihat nilai tolerance. Jika nilai tolerance > 0.10 hisa disimpulkan
tolerance > 10,00 bisa disimpulkan bahwa antar variabel bebas terjadi
menghitung nilai Variance Inflating Factor (VIF), apabila VIF lebih kecil
bebas yaitu motivasi (X1), kompensasi (X2) dan budaya organisasi (X3 :
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas variabel-variabel bebas
Standardtted
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearrly Statistics
Model B Std Error Beta t Sid Tolerance VIF
1 (Constant 52.357 7 117 7 357 000
MOTIVASI Q(1) 171 .099 285 1.722 043 565 1 771
KOMPENSASI ((2) 064 051 .181 1 249 022 734 1 362
BUDAYA ORGANISASI 177 098 274 1.798 039 667 1 498
Qc3)
a. Dependent Variable- KINERIA (Y)
sehesar 0,565, kompensasi (X2) sehesar 0,734, dan hudaya organisasi (X 3) sebesar
0,667. Dan data tolerance setiap variabel menunjukkan nilai tolerance > 0,10. Dan
nilai VIF nya untuk variabel motivasi (X )) sebesar 1,771, variabel kompensasi (X)
sehesar 1,362 dan variabel hudaya organisasi (X 3) sehesar 1,498. Sehingga dapat
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk penelitian. Pada
probabilitas) lebih besar dari alpha yang ditetapkan (5%), maka dapat
Tabel 4.15
Hasil uji heteroskedastisitas
Ett/DAYA
KOMPENSASI ORGANISASI
mO11ASI On) 0(7) Q(3) awl aca ro3
Spearrnan's rho MOTIASI 00) Correlation Coefficient 1 000 574 49r 03/ 058 -197
Sig (2-tailed) 000 .001 807 707 185
N 45 45 45 45 45 45
KOMPENSASI 00) Correlation Coefficient 574- 1 000 365 276 068 - si r
Sig (2-tailed) 000 014 066 657 000
N 45 45 45 45 45 45
BUDAYA ORGANISASI Conolation Coefilcient 497'. 365' 1 000 - 355 - 332 - 031
Oa) e
Sig (2-tailed) 001 014 026 838
.016
N 45 45 45 45 45 45
axl Correlation Coefficient 037 276 - 356. 1 000 495 - 252
Sig. (2-tailed) 807 066 .016 001 064
N 45 45 45 45 45 45
=2 Correlation Coefficient 058 068 332. 495 1 000 - 063
Sig (2-tailed) .707 857 .026 .001 683
N 45 45 45 45 45 45
4,3 Correlation Coefficient -197 - 517 -.031 - 252 - 063 1 000
6,
9 (2-tailed) 195 000 838 094 683
N 45 45 45 45 45 45
Correlation Is signiecant Weal 0.01 level (2-tailed).
Correlation is significant gift 0.05 leoel (2-tailed)
sebesar 0,807, untuk kompensasi (X2) sebesar 0,657 dan untuk budaya organisasi
(X3) sebesar 0,838. Ini menunjukkan nilai probabilitas hubungan antara variabel
bebas dengan residual absolutnya jauh diatas taraf yang ditetapkan (5%). Oleh
karena itu, Ho yang dinyatakan tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan
Dan hasil uji asumsi klasik, maka variabel motivasi (X 1), kompensasi (X2)
data tentang variabel bebas maupun variabel terikat. Data tersebut diperoleh dari
hasil pengisian angket kuesioner yang disebarkan kepada 45 responden dengan
menggunakan instrument yang dihuat sendiri oleh peneliti. Adapun hasil dari
Tabel 4.16
BUDAYA
KOMPENSASI
ORGANISASI
KINERJA(Y) MOTIVASI (X1) (2)
N Valid 45 45 45 45
(M)
kissing 0 0 0 0
Mean 84.00 73.78 63.98 84.51
Std. Error of Mean .846 1.412 2.396 1.308
Median 83.00 77.00 60.00 83.00
Mode 85 77 56' 96
Std. Deviation 5.673 9.475 16.074 8.771
Variance 32.182 89.768 258.386 76.937
Skewness .510 -.580 .235 -.101
Std. Error of Skewness .354 .354 .354 .354
Kurtosis .823 .024 -.891 -1.047
Std. Error of Kurtosis .695 .695 .695 .695
Range 26 39 58 32
Minimum 72 50 37 65
Maximum 98 89 95 97
Sum 3780 3320 2879 3803
Percentiles 10 78.00 61.60 41.20 75.00
20 80.00 65.20 51.40 76.00
25 80.00 66.00 55.00 77.50
30 80.80 68.60 56.00 78.00
40 82.00 73.00 57.00 80.00
50 83.00 77.00 60.00 83.00
60 85.00 77.00 65.00 88.60
70 87.00 79.20 74.40 90.20
75 87.50 80.00 79.00 95.00
80 88.00 82.60 81.80 95.00
90 90.20 85.00 88.00 96.00
Dari data yang terkumpul setelah diolah tentang kinerja bidan phl di
responden, maka diperoleh skor terendah sebanvak 72 dan skor tertinggi 98.
Kemudian dan data yang terkumpul setelah diolah menghasilkan nilai rata-rata
(mean) sehesar 84.00 dengan standar error of mean 0.846. Median sehesar 83,00,
mode 85 dan standar deviation 5,673. Dari data tersebut menunjukkan bahwa rata-
rata hitung (mean), modus dan median yang tidak jauh berbeda. Hal ini
Untuk lebih terperinci, berikut ini disajikan tabel dan deskriptifnya dari variabel-
variahel tersebut :
Tahel 4.17
Cumulative
Frequency Percent Vand Percent Percent
Valid 72 1 2.2 22 22
73 1 22 2.2 44
75 1 22 2.2 6.7
78 2 4.4 4.4 11.1
79 3 67 67 17.8
80 5 11.1 11.1 289
81 2 4.4 4.4 33.3
82 5 11.1 11.1 44.4
83 3 6.7 6.7 51.1
85 7 15.6 15.6 66.7
86 1 2.2 2.2 68.9
87 3 6.7 6.7 75.6
88 4 89 89 84.4
89 3 6.7 6.7 91 1
92 1 2.2 2.2 93.3
97 1 22 22 95.6
98 2 4.4 44 100 0
Total 45 100 0 100.0
Dan untuk melihat dalam bentuk frekuensi histogram dapat dilihat gambar
herikut:
Gambar 4.1
temyata hasilnya menunjukkan skor terendah 50 dan skor tertinggi 89. Data
dengan standar of mean 1,412. Median sebesar 77,0 dan modus 77 serta standar
median dan modus yang tidak jauh herheda. Hal ini menggamharkan distrihusi
Untuk mengetahui deskriptif data variabel motivasi (X1) dapat dilihat pada tabel
herikut ini :
Tabel 4.18
Dan untuk melihat dalam bentuk frekuensi histogram dapat dilihat gambar
berikut:
Gambar 4.2
skor terendah 37 dan skor tertinggi 95. Data yang terkumpul tersebut setelah
diolah maka menghasilkan rata-rata (mean) sebesar 63,98 dengan standar error of
mean sebesar 2,396. Median sebesar 60,00 dan modus sebesar 56 serta standar
deviasi nya sebesar 16,074. Hal ini menggambarkan bahwa distribusi variabel
Tabel 4.19
Sedangkan untuk melihat dalam bentuk frekuensi histogram dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 4.3
hasil penelitian menunjukkan skor terendah sebesar 65 dan skor tertinggi sebesar
97. Data yang terkumpul tersebut diolah dan menghasilkan nilai rata-rata (mean)
sebesar 84,51 dengan standar error of mean sebesar 1,308. Nilai median sebesar
83.00 dan nilai modus sebar 96 serta standar deviasi sebesar 96. Data tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata yang tidak terlalu jauh berbeda, hal ini
Tabel 4.20
Dan untuk melihat dalam betuk frekuensi histogram dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar 4.4
Histogram Variabel Budaya Organisasi
D. Analisis Butir Instrumen
Setelah dilakukan tabulasi terhadap setiap butir pernyataan disetiap
variabel yang diteliti, maka dilakukan analisis butir pemyataan. Dengan dilakukan
analisis butir pernyataan ini, maka dapat diketahui dimensi dan indikator mana
yang masih lemah dari setiap instrumen variabel yang diteliti. Kegunaannya
yang diamati.
Analisis butir instrumen variabel terikat yaitu kinerja (Y), maupun variabel
hehas yaitu motivasi (X1). kompensasi (X)). dan hudaya organisasi (X :) diperoleh
Tabel 4.21
keseluruhan kinerja bidan phl berada pada kategori baik, artinya kinerja Guru
SMPN 27 Palembang saat ini sudah baik namun belum optimal, sehingga masih
diperbaiki dan perlu ditingkatkan karena masih dibawah rata-rata adalah item3,
Tabel 4.22
Nilai rata-
No Pernyataan Total Skor
rata
keseluruhan motivasi bidan phl di puskesmas pasar Prabumulih saat ini sudah
dan 19.
Tabel 4.23
Total Nilai N
No Pernyataan
Nilai Rata-rata
Gaji pokok yang saya terima telah cukup 122
1 27
untuk memenuhi kebutuhan dasar; ,
Berdasarkan analisis butir instrumen diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-
untuk nilai rata-rata perbutir instrumennya masih banyak yang dibawah angka 3,
indikator yang perlu diperhaiki dan perlu ditingkatkan karena masih dibawah rata-
Tabel 4.24
Total Nilai
No Pernyataan
Nilai Rata-rata
Dalam melaksanakan tugas, aspirasi
1 Pegawai menjadi pertimbangan untuk 195 4,3
mengambil keputusan;
Menurut saya pegawai disetiap bagian
2 memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam 190 4,2
kantor ini;
Organisasi kami mcnghasilkan sesuatu yang
3 186 4,1
dibutuhkan masyarakat;
Saya selalu menggunakan seragam kerja
4 202 4,5
sesuai dengan ketentuan;
Organisasi selalu mendorong kami untuk
5 Mengisi waktudengan kegiatan yang 195 4,3
membawa manfaat;
Jika menghadapi permasalahan dalam
pekerjaan, diskusi dilakukan dalam 192
6 43
menyelesaikan masalah yang datangnya dari ,
luar;
Pimpinan saya mampu membimbing
7 bawahannya untuk menjalankan tugas 198 4,4
sesuai rencana;
Organisasi selalu memberikan kesempatan
8 untuk memperbaiki kesalahan yang telah 190 4,2
diperbuat;
Pembagian kerja merata tanpa hams melihat
9 164 3,6
golongan/pangkat atau jabatan;
Pegawai merata hertanggung jawab atas
10 pengembangan dan berniat mengevaluasi diri 178 3,9
secara terns menerus;
Jika ada hal-hal baru, siapapun terbuka
11 188 4,2
dalam menyampaikan informasi dikantor ini;
Hasil kerja yang optimal dikantor ini hanya
12 193 4,3
dapat dicapai dengan tim kerja yang baik;
Sebagian besar pegawai disini mengerti visi,
13 189 4,2
mist dan tujuan organisasi ini; misi
Dikantor sclalu ada rapat untuk mcnganalisa
14 fakta-fakta dan mendiskusikan masalah 185 4,1
-masalah yang timbul;
Seiap tugas yang diberikan selalu diamati dan
15 189 4,2
dianalisa;
Dalam bekerja setiap pegawai diharuskan
16 bekerja sesuai dengan aturan dan ketentuan 200 4,4
yang ditetapkan;
Pegawai selalu diberikan kesempatan untuk 197
17 44
memperinas pengetahuan; ,
Setiap karyawan berhak menyumbangkan ide
18 199 4,4
dalam proses pengambilan keputusan;
Dalam organisasi ini, apa yang harus
19 dikerjakan adalah hasil musyawarah bersama 196 4,3
dengan sepengetahuan pemimpin;
Saya menyelesaikantugas yang lebih
20 penting dikantor maka dari itu saya 177 3,9
tidal( mencari pekerjaan diluar kantor.
Jumlah 3803 84,51
Nilai Rata-rata 190,15 4,2
Sumber :Hasil pengolahan data
saat ini sudah baik namun belum optimal. sehingga masih memungkinkan untuk
ditingkatkan karena masih dibawah rata-rata cuma sedikit yakni item 10 dan 20.
pengaruh yang terjadi pada variabel motivasi (X1). kompensasi (X 2). dan
budaya organisasi (X3) terhadap kinerja (Y) baik secara parsial maupun
Tabel 4.25
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
8 SW Error Beta
menunjukkan bahwa nilai untuk variabel motivasi (X1) sebesar 0,171, untuk
variabel kompensasi (X2) sebesar 0,064 dan untuk variabel budaya organisasi (X3)
sebesar 0,177. Dan juga menghasilkan nilai konstanta sebesar 52,357, sehingga
1. Bila tidak ada variabel motivasi (X1). kompensasi (X2). dan budaya
organisasi (X3), maka kinerja tetap ada sebesar 52,357 unit skor.
2. Untuk variabel motivasi (X1) sebesar 0,171 artinya jika motivasi (Xi)
ditingkatkan 100% atau satu satuan unit skor. maka kinerjanya akan
(X2) ditingkatkan 100% atau satu satuan unit skor, maka kinerjanya akan
organisasi (X3) ditingkatkan 100% atau satu satuan unit skor. maka
TaBel 4.26
bebas herupa motivasi. kompensasi dan budaya organisasi dengan variabel terikat
(kinerja) berkisar diantara 0,40 s.d < 0.70 , hal ini menunjukkan hubungan yang
3. Koefesien determinasi
Koefesien determinasi digunakan untuk mengukur berapa bagian dari
total keragaman dalam variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh
model regresi.
Tabel 4.27
Prabumulih.
H1 : b1 # b2 # b3, artinya terdapat penganth motivasi, kompensasi
kinerja.
Kriteria pengujian :
Terima Ho, jika sig.F > 0,05
Tolak Ho. jika sig.F < 0,05
Tabel 4.28
Uji - F ( Uji Simultan )
Sum of
Model Df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 518.481 3 172.827 7.895 .000a
Total 1416.000 44
(pegawai harian lepas) di puskesmas pasar Prabumulih, hal ini dapat dilihat
dari nilai uji-F, dimana nilai F-hitung sehesar 0,000 yang herarti lehih kecil
Tabel 4.29
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant)
52.357 7.117 7.357 .000
MOTIVASI (XI) .285
.171 .099 1.722 .043
1 KOMPENSASI (X2) .181
.064 .051 1.249 .022
BUDAYA .274
.177 .098 1.798 .039
ORGANISASI (X3)
a. Dependent Variable: KINERJA (Y)
Hipotesis ke-2 :
Kriteria Pengujian :
Dilihat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas, maka secara statistik Ho
ditnlak, yang artinya terdapat pengaruh positif motivasi terhadap kinerja, hal ini
dapat dilihat dari nilai uji-t dimana nilai t hitung lebih kecil Clari nilai t-tabel
Hipotesis ke-3 :
Kriteria pengujian :
Dilihat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas, maka secara statistik Ho
ditolak, yang artinya terdapat pengaruh positif kompensai terhadap kinerja, hal ini
dapat dilihat dari nilai uji-t dimana nilai t hitung lebih kecil dari nilai t-tabel
Hipotesis ke-4 :
Dilihat dari pengujian hipotesis pada tabel diatas, maka secara statistik Ho
terhadap kinerja, hal ini dapat dilihat dari nilai uji-t dirnana nilai t hitting lehih
kecil dari nilai t-tabel dengan tingkat signifikan 5% (a=0,05) (0.039 < 0,05).
G. Interpretasi
Hasil analisis statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS
(Xi) sebesar 0,171, kompensasi (X2) sebesar 0,064, budaya organisasi (X3)
sebesar 0,177 dan jugs menghasilkan nilai konstanta sebesar 52,357. Hasil
(X3) maka kinerja (Y) tetap sebesar 52,357 unit skor. Hal ini herarti
97
disiplin.
Dengan melihat koefesien regresi variabel motivasi (Xi) sebesar 0,171 atau sama
(Y) menunjukkan bahwa setiap peningkatan variabel motivasi sebesar 100% maka
proyeksi perubahan antara variabel kompensasi (X2) dengan variabel kinerja (Y)
budaya organisasi (X3) mempunyai korelasi yang kuat dan positif terhadap
kinerja, artinya bila ketiga variabel bebas itu meningkat maka akan
98
Bahwa antara variabel motivasi (X1), kompensasi (X 2), dan budaya organisasi
(X3) mempunyai huhungan yang signifikan dengan variahel kinerja (Y) terdapat
korelasi sebesar 0,605 yang termasuk pada kategori tingkat hubungan yang kuat
kompensasi (X2), dan budaya organisasi (X3) mempunyai pengaruh yang secara
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel kinerja (Y) hidan phl (pegawai
harian lepas) di puskesmas pasar Prabumulih. Dengan kata lain kontribusi efektif
atau dapat dijelaskan oleh variabel motivasi (X1). kompensasi (X2) dan budaya
(Y) hidan phl (pegawai harian lepas) di puskesmas pasar Prabumulih adalah
sebesar 32%, sedangkan selebihnya 68% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
Variabel motivasi (X1), kompensasi (X2) dan budaya organisasi (X3) secara
dengan nilai sig.': pada uji-F. dimana nilainya lebih kecil dan tingkat signifikansi
5% ( a=0,05).
Jika dilihat dari uji-t, dengan tingkat signifikan 0,043 yang berarti < 0,05, maka
secara statistik variabel motivasi (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).
Variabel kompensasi (X2) dengan tingkat signifikan 0.022 yang berarti < 0,05,
99
kinerja (Y). Begitu juga dengan variabel tingkat signifikan 0,039 yang berarti < 0,
terdapat pengaruh yang positif antara kompetensi, disiplin kerja, dan kerja
terhadap kinerja.
101