Você está na página 1de 7

2.1.4.

Menngunakan Air Bersih Menurut Islam

2.1.4.1. Air dalam Perspektif Islam

Air adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup yang ada di

muka bumi ini. Dalam kehidupan ini manusia secara khusus adalah makhluk

yang yang sangat membutuhkan air utamanyaair bersih yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan hidup mulai dari mandi, mencuci, makan dan

minum.

Dalam Islam air merupakan sumber kebersihan bagi setiap muslim,

maka dari itu para fuqaha' (ahli fiqhi) menjadikan pembahasan tentang air

sebagai bab paling pertama dalam setiap mengawali penjelasan mereka

tentang fikih. Hal ini dapat terlihat bagaimana para fuqaha'

menempatkanpembahasan tentang air pada bab pertama sebagai landasan

dalam kitab thahara (bersuci). Sebagai sebuah tesis bahwa air adalah alat

utama untuk mengangkat hadas baik kecil maupun besardan membersihkan

najis yang terdapat pada badan, oleh karena itu para fuqaha' memberikan

syarat bahwa air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air yang tidak

berubah salah satu dari sifatutamanya yaitu dari warnanya, baunya, dan

rasanya, jadi apabila salah satu dari ke tiga sifat ini berubah, maka para

ulama menganggapnya air sebagai yang suci dan tidak mensucikan.

Berdasarkan pemahaman di atas kita dapat mengetahui bahwa air yang

dapat digunakan dalam bersuci adalah air yang suci pula dan air yang tidak

dapat digunakan untuk bersuci adalah air yang tidak memenuhi syarat-syarat
kesucian seperti berubahnya salah satu dari tiga sifat utamanya,tercampurnya

dengan benda najis kalau air yang tercampur tersebut sedikit dan sebagainya

Empat macam air itu adalah:

a. Air Muthlaq, seperti air hujan, air sungai, air laut; hukumnya suci

dan mensucikan

b. Air Mustamal, yaitu air yang lepas dari anggota tubuh orng yang

sedang berwudhu atau mandi, dan tidak mengenai benda najis;

hukumnya suci seperti yang disepakati para ulama, dan tidak

mensucikan menurut jumhurul ulama

c. Air yang bercampur benda suci, seperti sabun dan cuka, selama

percampuran itu sedikit tidak mengubah nama air, maka hukumnya

masih suci mensucikan, menurut Madzhab Hanafi, dan tidak

mensucikan menurut Imam Syafii dan Malik.

d. Air yang terkena najis, jika mengubah rasa, warna, atau aromanya,

maka hukumnya najis tidak boleh dipakai bersuci, menurut ijma.

Sedang jika tidak mengubah salah satu sifatnya, maka mensucikan,

menurut Imam Malik, baik air itu banyak atau sedikit; tidak

mensuciakn menurut Madzhab Hanafi; mensucikan menurut

Madzhab Syafii jika telah mencapai dua kulah, yang diperkirakan

sebanyak volume tempat yang berukuran 60 cm3.

e. Sur (sisa) yaitu air yang tersisa di tempat minum setelah diminum:
Sisa anak Adam (manusia) hukumnya suci, meskipun ia seorang

kafir, junub, atau haidh.

Sisa kucing dan hewan yang halal dagingnya, hukumnya suci.

Sisa keledai dan binatang buas, juga burung, hukumnya suci

menurut madzhab Hanafi.

Sedangkan sisa anjing dan babi, hukumnya najis menurut

seluruh ulama

2.1.4.2. Kebersihan dan Kesehatan dalam Perspektif Islam

Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan

lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan

dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan

syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang

dapatmemberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja merusak

keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan

sakit merupakan salah satu faktor yangmengakibatkan penderitaan.

Ungkapan Bersih Pangkal sehat mengandung arti betapa pentingnya

kebersihan bagi kesehatan manusia, baik per-orangan, keluarga, masyarakat

maupun lingkungan. Begitu pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga

orang yang membersihkan diri ataumengusahakan kebersihan akan dicintai

oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya :Artinya : Sesungguhnya Allah


menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang

menyucikan/membersihkan diri. (Al-Baqarah : 222)

Ajaran kebersihan dalam Agama Islam berpangkal atau merupakan

konsekusensi dari pada iman kepada Allah, berupaya menjadikan dirinya

suci/bersih supaya Ia berpeluang mendekat kepada Allah SWT. Kebersihan

itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian

kebersihan dalam Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan

karena itu sering juga dipakai kata bersuci sebagai padanan kata

membersihkan/melakukan kebersihan. Ajaran kebersihan tidak hanya

merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis,

yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan

dalam hukumIslam. Dalam rangka inilah dikenal sarana-sarana kebersihan

yang termasuk kelompok ibadah, seperti : wudhlu, tayamum, mandi (ghusl),

pembersihan gigi (siwak).

Adanya kewajiban shalat 5 waktu sehari merupakan jaminan

terpeliharanya kebersihan badan secaraterbatas dan minimal, karena ibadah

shalat itu baru sah kalau orang terlebih dahulu membersihkandiri dengan

berwudhlu. Demikian juga ibadah tersebut baru sah jika pakaian dan tempat

dimana kitamelakukannya memang bersih. Jadi jaminan kebersihan diri,

pakaian dan lingkungan mereka yang melaksanakannya. Disinilah letaknya

ibadah itu ikut berperan membina kesehatan jasmani selain tentunya peran

utamanya membina kesehatan jiwa/rohani manusia.Kebersihan

badan/jasmani seorang muslim, tidak menghilangkan najis, ber-istinja dan

berwudhlusaja, tetapi adakalanya harus melakukan pembersihan badan secara


menyeluruh dengan qhusl(mandi). Membersihkan diri dengan mandi menjadi

suatu kewajiban dalam rangka pelaksanaan ibadah manakala seseorang junub

(usai melakukan hubungan seksual atau seusai haid/nifas (khususnya bagi

wanita)).

Najis adalah kotoran yang wajib dibersihkan oleh setiap muslim, dengan

mencuci benda yang terkena. Macam najis:

a. Air kencing, tinja manusia, dan hewan yang tidak halal

dagingnya, telah disepakati para ulama. Sedangkan kotoran

hewan yang halal dimakan dagingnya, hukumnya najis menurut

madzhab Hanafi dan Syafii; dan suci menurut madzhab Maliki

dan Hanbali.

b. Madzyi, yaitu air putih lengket yang keluar ketika seseorang

sedang berpikir tentang seks dan sejenisnya.

c. Wadi, yaitu air putih yang keluar setelah buang air kecil.

d. Darah yang mengalir. Sedangkan yang sedikit di-mafu.

Menurut madzhab Syafii darah nyamuk, kutu, dan sejenisnya

dimafu jika secara umum dianggap sedikit.

e. Anjing dan babi

f. Muntahan.

g. Bangkai, kecuali mayat manusia, ikan dan belalang, dan hewan

yang tidak berdarah mengalir.


Jika ada najis yang mengenai badan, pakaian manusia, atau lainnya,

maka wajib dibersihkan. Jika tidak terlihat, maka wajib dibersihkan

tempatnya sehingga dugaan kuat najis telah dibersihkan. Sedangkan

pembersihan bejana yang pernah dijilat anjing, wajib dibasuh dengan tujuh

kali dan salah satunya dengan debu.

Sedangkan sentuhan anjing dengan fisik manusia, tidak membutuhkan

pembersihan melebihi cara pembersihan yang biasa . Sedang najis sedikit

yang tidak memungkinkan dihindari, hukumnya dimaafkan. Demikianlah

hukum sedikit darah dan muntahan. Diringankan pula hukum air kencing

bayi yang belum makan makanan, hanya cukup dengan diperciki air.

Jika seorang muslim hendak buang hajat, maka harus memperhatikan

hal-hal berikut ini:

Tidak membawa apapun yang ada nama Allah, kecuali jika takut

hilang.

Membaca basmalah, istiadzah ketika masuk, dan tidak berbicara

ketika ada di dalamnya.

Tidak menghadap kiblat atau membelakanginya. Hal ini harus

menjadi perhatian setiap muslim jika membangun kamar mandi.

Jika sedang berada di perjalanan, tidakboleh melakukannya di

jalan, atau di bawah teduhan. Harus menjauhi liang hewan.

Tidak kencing berdiri, kecuali jika aman dari percikan (seperti

kencing di tempat kencing yang tinggi; urinoir)


Wajib membersihkan najis yang ada di organ pembuangan dengan

air atau dengan benda keras lainnya, tidak dengan tangan kanan.

Membersihkan tangan dengan air dan sabun jika ada.

Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dengan membaca:

, dan keluar

dengan kaki kanan sambil membaca:

Você também pode gostar

  • Analisis JNC 8: Panduan Terbaru Penanganan Hipertensi Dewasa
    Analisis JNC 8: Panduan Terbaru Penanganan Hipertensi Dewasa
    Documento6 páginas
    Analisis JNC 8: Panduan Terbaru Penanganan Hipertensi Dewasa
    Berthy Al Mungiza
    Ainda não há avaliações
  • Poned 2
    Poned 2
    Documento6 páginas
    Poned 2
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Studi Kasus Obstetri (Poned2)
    Studi Kasus Obstetri (Poned2)
    Documento13 páginas
    Studi Kasus Obstetri (Poned2)
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • DH Olivia
    DH Olivia
    Documento37 páginas
    DH Olivia
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Soal Bimbingan Anak-1 (Ukmppd Mei)
    Soal Bimbingan Anak-1 (Ukmppd Mei)
    Documento14 páginas
    Soal Bimbingan Anak-1 (Ukmppd Mei)
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Gambaran CT Scan Tumor Otak
    Gambaran CT Scan Tumor Otak
    Documento10 páginas
    Gambaran CT Scan Tumor Otak
    DionissaShabira
    Ainda não há avaliações
  • Ips Project Ray
    Ips Project Ray
    Documento6 páginas
    Ips Project Ray
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Anemia Didefinisikan Sebagai Keadaan Di Mana Tingkat Hemoglobin Atau Hematokrit Di Bawah Yang Diharapkan
    Anemia Didefinisikan Sebagai Keadaan Di Mana Tingkat Hemoglobin Atau Hematokrit Di Bawah Yang Diharapkan
    Documento5 páginas
    Anemia Didefinisikan Sebagai Keadaan Di Mana Tingkat Hemoglobin Atau Hematokrit Di Bawah Yang Diharapkan
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • BAB III Fix BGT
    BAB III Fix BGT
    Documento9 páginas
    BAB III Fix BGT
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Bab I LPM KB - PKM Johar Baru
    Bab I LPM KB - PKM Johar Baru
    Documento45 páginas
    Bab I LPM KB - PKM Johar Baru
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    100% (4)
  • Geno Gram
    Geno Gram
    Documento1 página
    Geno Gram
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • BAB III Fix BGT
    BAB III Fix BGT
    Documento9 páginas
    BAB III Fix BGT
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • BAB I (3bulan)
    BAB I (3bulan)
    Documento45 páginas
    BAB I (3bulan)
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Evidence Based Medicine Olip
    Evidence Based Medicine Olip
    Documento9 páginas
    Evidence Based Medicine Olip
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Denah Rumah Olip
    Denah Rumah Olip
    Documento1 página
    Denah Rumah Olip
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan Anak 3
    Penyuluhan Anak 3
    Documento1 página
    Penyuluhan Anak 3
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH
    PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH
    Documento1 página
    PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Agama Air
    Agama Air
    Documento7 páginas
    Agama Air
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Kombinasi Clopidogrel
    Kombinasi Clopidogrel
    Documento1 página
    Kombinasi Clopidogrel
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Cover Bismillah
    Cover Bismillah
    Documento1 página
    Cover Bismillah
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Word Fix BGT Ya Ya BGT
    Word Fix BGT Ya Ya BGT
    Documento161 páginas
    Word Fix BGT Ya Ya BGT
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • PR Interna
    PR Interna
    Documento1 página
    PR Interna
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Referat Vertigo 1
    Referat Vertigo 1
    Documento27 páginas
    Referat Vertigo 1
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Kerangka Teori
    Kerangka Teori
    Documento11 páginas
    Kerangka Teori
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Penyuluhan Anak 2
    Penyuluhan Anak 2
    Documento2 páginas
    Penyuluhan Anak 2
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Case Report Perina
    Case Report Perina
    Documento57 páginas
    Case Report Perina
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Preskas Tifoid Oliv
    Preskas Tifoid Oliv
    Documento39 páginas
    Preskas Tifoid Oliv
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Case Report Demam Tifoid
    Case Report Demam Tifoid
    Documento39 páginas
    Case Report Demam Tifoid
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações
  • Kasus Ny.D
    Kasus Ny.D
    Documento16 páginas
    Kasus Ny.D
    Olivia Oktaviani Prastiwi Putri
    Ainda não há avaliações