Você está na página 1de 2

Apa itu koagulasi?

Koagulasi didefinisikan sebagai proses destibilisasi muatan koloid padatan tersuspensi termasuk
bakteri dan virus dengan suatu koagulan, sehingga akan terbentuk flok-flok halus yang dapat
diendapkan. Proses pengikatan partikel koloid dengan cara pengadukan cepat (flash mixing),
yang merupakan bagian integral dari proses koagulasi.

Tujuan pengadukan cepat adalah untuk mempercepat atau menyeragamkan penyebaran zat kimia
melalui air.
Pengadukan cepat akan membuat partikel-partikel padat dalam air saling berbenturan dan
bertemu sehingga terbentuk flok-flok yang halus. Koagulan yang umum dipakai adalah :
aluminium sulfat (tawas), ferri sulfat, ferro sulfat dan PAC.

Umumnya partikel-partikel tersuspensi atau koloid dalam air buangan melibatkan efek
browmian. Permukaan partikel-partikel tersebut bermuatan listrik negatif. Partikel-partikel itu
menarik ion-ion positif yang terdapat dalam air dan menolak ion-ion negatif.

Ion-ion positif tersebut lalu menyelubungi partikel-partikel koloid dan membentuk lapisan rapat
bermuatan didekat permukaannya. Lapisan yang terdiri ddari ion-ion positif itu disebut dengan
lapisan kokoh. Adanya muatan-muatan pada permukaan partikel koloid tersebut menyebabkan
pembentukan medan elektrostatik di sekitar partikel itu sehingga menimbulkan gaya tolak-
menolak antar partikel.

Disamping gaya tolak-menolak akibat muatan negatif pada partikel-partikel koloid, adagaya tarik
menarik antara 2 partikel yang dikenal dengan gaya Van der walls. Selama tidak ada hal yang
mempengaruhi kesetimbangan-kesetimbangan muatan-muatan listrik partikel koloid, gaya tolak-
menolak yang selalu lebih besar dari pada gaya Van Der Walls dan akibatnya partikel koloid
tetap dalam keadaan stabil.

Jika ion-ion atau koloid bermuatan positif (kation) ditambahkan kedalam koloid target koagulasi,
maka kation tersebut akan masuk ke dalam lapisan difusi karena tertarik oleh muatan negatif
yang ada dalam permukaan partikel koloid.

Hal ini menyebabkan konsentrasi ion-ion dalam lapisan difusi akan meningkat. Akibatnya
ketebalan lapisan difusi akan berkurang.

Proses koagulasi juga dibagi dalam tahap secara fisika dan kimia.
Fisika : pemanasan, pengadukkan dan pendinginan.
Kimia : elektroforesis, penambahan koloid dan penambahan elektrolit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses koagulasi.
- Suhu air
- Derajat keasaman
- Jenis koagulan
- Kadar ion terlarut
- Tingkat kekeruhan
- Dosis koagulan
- Kecepatan pengadukan
- Alkalinitas

Apa itu Flokulasi ?


Flokulasi merupakan proses pembentukan flok yang pada dasarnya menggunakan
pengelompokkan aglomerasi antara partikel dengan koagulan (menggunakan proses
pengadukkan lambat atau slow mixing).

Pada flokulasi terjadi proses penggabungan beberapa partikel menjadi flok yang berukuran besar.
Partikel yang ukurannya besar akan lebih mudah diendapkan dari pada yang kecil.

Agar partikel koloid menggumpal, gaya tolak menolak elektrostatik antara partikelnya harus
dikurangi dan transportasi partikelnya harus menghasilkan kontak diantara partikel yang
mengalami destabilisasi. Setelah partikel-partikel koloid mengalami destabilisasi.

Setelah partikel-partikel koloid mengalami destabilisasi, sangat penting untuk membawa


partikel-partikel tersebut kedalam suatu wadah berpengaduk antara satu dengan yang lainnya
sehingga dapat menggumpal dan membentuk partikel atau flok yang lebih besar.

Você também pode gostar