Você está na página 1de 3

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RS Dr. HAFIZ (RSDH) CIANJUR


NOMOR : 00/D/SK/RSDH/IV/2015

TENTANG
PEMBUKAAN HIGH CARE UNIT
RS Dr. HAFIZ (RSDH) CIANJUR

Menimbang :
1. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan, perawatan, dan observasi secara
ketat terhadap penyakit menular maupun tidak menular diselenggarakan pelayanan High Care
Unit (HCU) di Rumah Sakit;
2. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Direktur untuk pembukaan High Care Unit.

Mengingat :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 512/MENKES/PER/IV/2007
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 56 Tahun 2014 Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 519/MENKES/PER/III/2011 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensif di Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 834/MENKES/SK/VII/2010 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit.
8. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No HK.03.05/I/2063/11 Tentang Petunjuk
Teknis High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit.
9. Surat Keputusan Direktur Utama PT. Hz & J Medika No 010/D/PT/VII/2014 Tentang
Pengangkatan Direktur Utama RS Dr. Hafiz Cianjur.
10. Surat Keputusan Direktur Utama PT. Hz & J Medika No 002/D/PT/VII/2014 Tentang Hospital
Bylaws.
11. Surat Keputusan Direktur Utama PT. Hz & J Medika No 003/D/PT/VII/2014 Tentang Medical
Staff Bylaws.
12. Surat Keputusan Bupati No 445/0406.1/Yankes Tentang Pemberian Izin Operasional
Sementara Rumah Sakit Umum Dr. Hafiz Cianjur Sebagai Rumah Sakit Umum Kelas C.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
1. Membuka pelayanan High Care Unit di Rumah Sakit Dr. Hafiz Cianjur.
2. Petunjuk teknis penyelenggaraan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit tercantum dalam
Lampiran Keputusan.

Ditetapkan: di Cianjur
Tanggal: 07 Mei 2015

RS Dr. Hafiz (RSDH) Cianjur


Direktur Utama

dr. Renyta Amelia, MARS

RS Dr. Hafiz (RSDH) Halaman 1 dari 3 Halaman


Lampiran No : 00/D/SK/RSDH/IV/2015

1. Ruang Lingkup HCU


Pelayanan HCU diberikan kepada pasien dengan kondisi kritis stabil yang membutuhkan
pelayanan, pengobatan dan pemantauan secara ketat tanpa penggunaan alat bantu (misalnya
ventilator) dan terapi titrasi.
2. Pengertian HCU
a. High Care Unit (HCU) adalah suatu unit pelayanan di Rumah Sakit bagi pasien dengan
kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran namun masih memerlukan
pengobatan, perawatan, dan pemantauan secara ketat. Tujuannya ialah agar bisa diketahui
secara dini perubahan perubahan yang membahayakan, sehingga bisa dengan segera
dipindahkan ke ICU untuk dikelola lebih baik lagi.
b. Pasien yang dimaksud pada point a tersebut adalah pasien yang memerlukan tingkat
pelayanan yang berada di antara ICU dan ruang rawat inap biasa (artinya tidak perlu
perawatan ICU namun belum dapat dirawat di ruang rawat inap biasa karena masih
memerlukan pemantauan ketat.
c. Waktu penyelenggaraan pelayanan HCU berlangsung selama 24 jam sehari selama 7 hari
per minggu
3. Pelayanan HCU
Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui pendekatan tim
multidisiplin yang dipimpin oleh dokter spesialis yang telah mengikuti pelatihan dasar-dasar ICU.
Anggota tim terdiri dari dokter spesialis dan dokter serta perawat yang bekerja secara interdisiplin
dengan focus pelayanan pengutamaan pada pasien yang membutuhkan pengobatan, perawatan, dan
pemantauan secara ketat sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku di rumah sakit.
Pelayanan HCU meliputi pemantauan pasien secara ketat menganalisis hasil pemantauan dan
melakukan tindakan medic dan asuhan keperawatan yang diperlukan.
Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain:
a. Tingakat kesadaran
b. Fungsi pernapasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4 (empat) jam atau
disesuaikan dengan kesadaran pasien.
c. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus.
d. Keseimbanagan cairan dengan interval waktu minimal 8 (delapan) jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien.
Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah :
a. Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BHD/BLS) dan Bantuan Hidup
Lanjut/Advanced Life Support (BHD/ALS)
Jalan nafas : membebaskan jalan nafas, bila perlu menggunakan alat bantu jalan
nafas, seperti pipa oropharingeal atau pipa nasopharyngeal. Dokter HCU juga
harus mampu melakukan intubasi endotrakea bila diindikasikan dan segera
memindahkan / merujuk pasien ke ICU.
Pernafasan/ventilasi : mampu melakukan bantuan nafas (breathing support)
dengan bag-mask-valve.
Sirkulasi : resusitasi cairan, tindakan defibrilasi, tindakan kompresi jantung
luar.
b. Terapi Oksigen
Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien dengan berbagai alat pengalir oksigen,
seperti : kanul nasal, sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan reservoir,
sungkup muka dengan katup dan sebagaimya.
c. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan/stabilisasi (obat inotropik, obat anti nyeri,
obat aritmia jantung, obat-obatan yang bersifat vasoaktif, dan lain-lain).
d. Nutrisi enteral atau nutrisi parenteral campuran.
e. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien.
f. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan.
4. Indikasi Pasien Masuk HCU
a. Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai risiko tinggi untuk terjadi komplikasi.
b. Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif
c. Contoh Indikasi pasien masuk berdasarkan keluhan sistem organ :
Sistem Kardiovaskuler : Miokard infark dengan hemodinamika stabil, Gangguan
irama jantung dengan hemodinamika stabil, Gangguan irama jantung yang
memerlukan pacu jantung sementara / menetap dengan hemodinamika stabil, Gagal
jantung kongestif NYHA Class I dan II.
Sistem Pernapasan : Gangguan pernapasan yang memerlukan fisioterapi yang
intensif dan agresif.

RS Dr. Hafiz (RSDH) Halaman 2 dari 3 Halaman


Sistem Saraf : Cedera kepala sedang sampai berat/stroke yang stabil dan
memerlukan tirah baring dan memerlukan pemeliharaan jalan nafas secara khusus,
seperti hisap lender berkala, Cedera sumsum tulang belakang bagian leher yang
stabil.
Sistem Kelenjar Endokrin : DKA dengan infuse insulin yang konstan.
Sistem Saluran Pencernaan : Perdarahan saluran cerna bagian atas tanpa hipotensi
ortostatik dan respon dengan pemberian cairan.
Pembedahan : Pascabedah besar dengan hemodinamik stabil tapi masih memerlukan
resusitasi cairan.
Kebidanan dan Kandungan : Pre Eklamsia pada kehamilan atau pascapersalinan.

5. Indikasi Pasien Keluar


a. Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat.
b. Pasien yang memburuk sehingga perlu pndah ke ICU.

Ditetapkan: di Cianjur
Tanggal: 07 Mei 2015

RS Dr. Hafiz (RSDH) Cianjur


Direktur Utama

dr. Renyta Amelia, MARS

Tembusan :
PT Hz & J Medika
Tertinggal

RS Dr. Hafiz (RSDH) Halaman 3 dari 3 Halaman

Você também pode gostar