Você está na página 1de 9

ASUHAN KEPERAWATAN DENTAL PLAGUE

KONSEP DASAR

A.DEFINISI

Plak gigi adalah lapisan transparan dan melekat pada gigi,


khususnya dekat dasar kepala gigi pada margin gusi. Plak mencegah
dilusi asam normal dan netralisasi, yang mencegh disolusi bakteri
pada rongga mulut. Plak gigi hanya dapat dilihat dengan pewarnaan
pada gigi. Perwarna yang digunakan juga khusus dikenal dengan
nama disclosing agent. Gigi yang sudah disikat akan kembali
berkontak dengan saliva (ludah). Mucin (salah satu zat yang
terkandung dalam saliva) akan melapisi gigi. Lapisan ini kemudian
dikenal dengan nama Acquired Pellicle (mucus). Acquired
Pellicle ini sangat tipis, berkisar 1 um. Selain mucin dan protein
lainnya, saliva juga mengandung banyak bakteri. Beberapa saat
setelah Acquired Pellicle terbentuk bakteri juga akan singgah dan
berkoloni di lapisan tersebut. Keadaan inilah yang kemudian disebut
dengan plak gigi atau dental plaque.

Plak merupakan penyebab lokal dan utama terbentuknya


penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi),
kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis
(radang pada jaringan penyangga gigi), dan lain sebagainya. Oleh
karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka
mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting untuk
mencegah terbentuknya panyakit gigi dan mulut.

Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan


jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal
ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas
permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak
menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang
gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.

B. ETIOLOGI
Plak terbentuk akibat aktivitas bakteri yang mengubah sisa gula di atas permukaan
emael gigi. Plak sangat sulit dibersihkan, namun jika dibiarkan menumpuk dapat
memicu gangguan kesehatan oral yang lain, Akibatnya dapat menyebabkan berbagai
penyakit gusi, seperti radang gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gusi tampak
kemerahan, agak membengkak, dan sering berdarah saat menggosok gigi.
Hal ini dapat berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi
lainnya (periodontitis) bila tidak segera dirawat. Bila sudah tahap ini
dapat menimbulkan gigi goyang karena jaringan penyangga gigi
sudah rusak.

C. PATOFISIOLOGI

Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi


perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa
makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi
kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang
disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak berwarna.
Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat
memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan
penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email
gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang

Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan


pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini
disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas
permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak
menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang
gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah.

Bila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan


bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga
mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen (jaringan pengikat)
sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi.

Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan
didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada
kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau
tak sedap.Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan perawatan yang
tepat. Namun, oleh karena berbagai faktor (misalnya biaya dokter
gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum) kesehatan gigi
seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi
kalau keadaangigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi
Padahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat
mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak
terawat juga menyebabkan nafas tidak segar yang ujung-ujungnya
bisa menghambat pergaulan.

D. TANDA DAN GEJALA

1.Warna gigi berubah

2.Bau mulut

3.Terdapat lapisan transparan yang melekat pada gigi

4.Terkadang terjadi perdarahan pada gusi

F. KOMPLIKASI

Masalah mulut lain yang mungkin muncul ;

Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak


dengan pengiritasi, seperti tembakau; defisiensi vitamin; infeksi
oleh bakyeri, virus, atau jamur; atau penggunaan obat kemoterapi.

Glositis adalah peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau


cidera, seperti luka bakar atau gigitan.

Gingivitis adalah peradangan gusi, biasanya karena higiene mulut


yang buruk atau terjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau
diabetes melitus. Perawatan mulut khusus merupakan keharusan
apabila klien memiliki masalah oral ini. Perubahan mukosa mulut
yang berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi,
yang merupakan perhatian utama bagi klien yang memiliki kanker
(Griefzu, Radjeski, Winnick, 1990).

G. PENATALAKSANAAN (KONSEP PENYAKIT)

1. Menjaga kebersihan oral dengan cara menyikat gigi dua kali


sehari, dapat mencegah pembentukan plak pada permukaan email
gigi.

2. Bersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dengan


menggunakan benang gigi (dental floss) atau sikat interdental

3. Perbanyak minum air putih

4. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan


tepung.

II. KONSEP ASKEP

A. Pengkajian

1) Riwayat Kesehatan

Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur


akan mengalami penurunan jaringan gusi,gusiyang meradang,gigi
yang hitam (khususnya sepanjang margin gusi),karies gigi,
kehilangan gigi, dan halitosis. Rasa sakit yang dilokalisasi adalah
gejala umum dari penyakit gusi atau gangguan gigi tertentu. Infeksi
pada mulut melibatkan organisme seperti treponeme pallidum,
neisseria gonorrhoeae, dan hominis virus herpes. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, jika klien hendak memperoleh radiasi atau
kemoterapi,sangat penting mungumpulkan data dasr mengenai
keadaan rongga mult klien. Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk
perwatan preventif bagi klien saat mereka melewati pengobatan
( Greifzu Radjeski, Winnick, 1990).

2) Pengkajian Fisik

Pengkajian perawat tentang bibir,gigi,mukosa


buccal,gusi,langit-langit,dan lidah klien. Perawat memeriksa semua
daerah ini dengan hati-hati tentang warna,hidrasi,tekstur,dan
lukannya. Plak gigi yang telah keras disebutkalkulus atau tartar.
Biasanya kalkulus berwarna kuning atau coklat.

Pengkajian rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan


aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut.

3) Pola Fungsional

a. Pola Nutrisi

- Nafsu makan

- Perawatan rutin terhadap mulut

- Masalah dengan makan


- Diet

b. Persepsi Kesehatan

- Persepsi tentang status kesehatan

- Kemampuan perawatan diri

- Tingkat pengetahuan tentang kesehatan

c. Persepsi Diri

- Sikap tentang diri

- Dampak sakit terhadap diri

- Keinginan untuk mengubah diri

- Ekspresi wajah

- Perubahan harga diri

B.Masalah Keperawatan

1.Resiko infeksi

2.Personal hygine

3.Defisit perawatan diri

4.Gangguan body image


5.Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan diri

C.Perencanaan

1.Resiko infeksi

Tujuan; mencegah terjadinya infeksi

Tindakan; Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung


gula dan tepung.

Membersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dengan


menggunakan benang gigi (dental floss) atau sikat interdental.

2.Personal hygine

Tujuan; Tercapainya kebersihan diri

Tindakan; Menjaga kebersihan oral dengan cara menyikat gigi


dua kali sehari, dapat mencegah pembentukan plak pada
permukaan email gigi.

3.Defisit perawatan diri

Tujuan; Agar klien melakukan perawatan terhadap dirinya


khususnya perawatan mulut.

Tindakan ; Menganjurkan untuk menyikat gigi secara teratur

Membatasi makan makanan yang dapat merusak gigi


4.Gangguan body image

Tujuan; Menghindarkan perasaan rendah diri

Tindakan:Memotifasi untuk tetap percaya diri

5.Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan diri

Tujuan;Kebutuhan nutrisi terpenuhi

Tindakan;Memberi diit yang tepat

Menganjurkan untuk banyak minum air putih

Você também pode gostar