Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Mata adalah cerminan jiwa, demikian kata pepatah. Sehingga tidak ada salah jika kita
membahas secara tuntas anatomi dan fisiologi mata. Anatomi dan fisiologi mata perlu
diketahui lebih dalam, untuk mempelajari lebih lanjut kelainan-kelanainan yang biasa diderita
yang berkaitan dengan kelainan pada mata.
Secara struktral anatomis, bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya
terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar.
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar diatas adalah gambar anatomi mata. Bagian-bagian mata mempunyai fungsi-fungsi
tertentu. Fungsi-fungsi dari anatomi mata adalah sebagai berikut:
Sklera: Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melekatnya bola mata.
Otot-otot mata, adalah Otot-otot yang melekat pada mata, terdiri dari:
muskulus rektus superior (menggerakan mata ke atas) dan muskulus rektus
inferior (mengerakan mata ke bawah).
Bintik buta: Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata
Otot yang menggerakan bola mata dengan fungsi ganda dan untuk pergerakan mata
tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi otot. Otot penggerak bola mata
terdiri enam otot yaitu:
Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan
memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.
Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi, dan aksi
sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.
Muskulus rektus inferior memiliki aksi primer berupa gerakan depresi pada
abduksi, dan memiliki aksi sekunder berupa gerakan ekstorsi pada abduksi,
dan aduksi dalam depresi.
Muskulus rektus superior memiliki aksi primer yaitu elevasi dalam abduksi
dan aksi sekunder berupa intorsi dalam aduksi serta aduksi dalam elevasi.
Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf
kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf
lainnya.
Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,
sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah
ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.
Struktur pelindung
Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas
ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur
dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga
cahaya masih bisa masuk.
Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf,
pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air
mata.
Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata
dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier
(penghalang).
Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap
duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata
berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-
partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu
mencegah terjadinya infeksi.
Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga
lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:
Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram (tidak
tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva
adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi
melindungi bola mata dari gangguan.
Koroid
Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam merupakan lapisan yang berisi
banyak pembuluh darah yang memberi nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna
gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan,
koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke depan membentuk iris yang berwarna. Di
bagian depan iris bercelah membentuk pupil (anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris
berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang
masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata.
Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa.
Retina
Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada seluruh bagian retina berhubungan dengan
badan sel-sel saraf yang serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke
otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut
bintik buta.
Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga bola mata terbagi
dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa berisi carian yang disebut aqueous humor dan
bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut
berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Kotak mata pada tengkorak
berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan
bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi.
Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang konjungtiva disebut
konjungtivitis.
Untuk mencegah kekeringan, konjungtiva dibasahi dengan cairan yang keluar dari
kelenjar air mata (kelenjar lakrimal) yang terdapat di bawah alis. Air mata mengandung
lendir, garam, dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan
pencegah masuknya mikroorganisme ke dalam mata.
Normalnya, sinar sinar sejajar yang masuk ke dalam bola mata akan dibiaskan oleh
sistem optis bolamata dan terfokus dalam satu titik yang jatuh tepat pada retina. Kondisi ini
disebut emmetropia. Dari proses jatuhnya titik cahaya diretina inilah, yang biasanya
menyebabkan kelainan pada mata, baik itu kelainan dengan mata minus, ataupun mata
dengan positif, atau biasa disebut dengan rabun.
Anatomi tambahan pada mata terdiri dari alis mata, kelopak mata, bulu mata dan
aparatus lakrimalis.
Alis mata: terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata,
fungsinya untuk melindungi mata dari cahaya dan keringat juga untuk
kecantikan.
Kelopak mata: ada 2, yaitu atas dan bawah. Kelopak mata atas lebih banyak
bergerak dari kelopak yang bawah dan mengandung musculus levator
pepebrae untuk menarik kelopak mata ke atas (membuka mata). Untuk
menutup mata dilakukan oleh otot otot yang lain yang melingkari kelopak
mata atas dan bawah yaitu musculus orbicularis oculi. Ruang antara ke-2
kelopak disebut celah mata (fissura pelpebrae), celah ini menentukan
melotot atau sipit nya seseorang. Pada sudut dalam mata terdapat tonjolan
disebut caruncula lakrimalis yang mengandung kelenjar sebacea (minyak)
dan sudorifera (keringat).
Bulu mata: ialah barisan bulu-bulu terletak di sebelah anterior dari kelenjar
Meibow. Kelenjar sroacea yang terletak pada akar bulu-bulu mata disebut
kelenjar Zeis. Infeksi kelenjar ini disebut Lordholum (bintit).
Aku akan memberikan sebuat materi tentang Anatomi dan fisiologi mata. dalam materi
anatomi dan fisiologi mata ini, aku akan bahas mulai dari definisi mata, struktur dan fungsi
mata, otot saraf dan pembuluh darah yang terdapat di mata serta struktur pelindungnya.
langsung saja yah kita bahas satu persatu mengenai anatomi dan fisiologi mata. di mulai dari
Definisi mata
mata merupakan alat indra yang terdapat pada manusia. Secara konstan mata menyesuaikan
jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan jauh serta
menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera dihantarkan ke otak
di sini akan di bahas struktur dan fungsi mata. mata kita terdiri dari bermacam-macam
struktur sekaligus dengan fungsinya. struktur dari mata itu sendiri atau bisa di sebut dengan
anatomi mata meliputi Sklera, Konjungtiva, Kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf optikus,
Humor aqueus, serta Humor vitreus yang masing-masingnya memiliki fungsi atau kerjanya
sendiri. aku bahas satu-satu aja kali yah mengenai struktur dan fungsi mata, dimana masing-
masing dari struktur mata mempunyai Fisiologi mata itu sendiri. Berikut Struktur mata
beserta fisiologisnya:
Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan
relatif kuat.
Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar
sklera.
Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan
di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara
merubah ukuran pupil.
Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus;
berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina.
Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata;
berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak.
Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke
otak.
Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea
(mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan
kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris.
Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina
(mengisi segmen posterior mata).
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang
masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika
lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di
sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh
otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris.
Lensa terdapat di belakang iris. Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke
retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi,
sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang
jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan
dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal
menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga
berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia.
Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling
sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini
menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi
gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak.
Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf
menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di
bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf
tersebut akan bergabung kembali.
1. Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa, berisi humor aqueus yang
merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior sendiri
terbagi menjadi 2 bagian (bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik
posterior : mulai dari iris sampai lensa). Dalam keadaan normal, humor aqueus
dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian
keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris.
2. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, berisi
humor vitreus yang membantu menjaga bentuk bola mata.
mata mempunyai otot, saraf serta pembuluh darah. Beberapa otot bekerja sama
menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang
melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya, yaitu :
Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak
Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot
pada tulang orbita.
Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan,
sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah
ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.
Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala
arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan
bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga
cahaya masih bisa masuk. adapun struktur pelindung mata, meliputi:
Orbita
Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh
darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.
Kelopak Mata
Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata secara
refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya
yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh
permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan
mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus
cahaya. Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga
membungkus permukaan mata.
Bulu mata
Bulu Mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi
membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). Kelenjar kecil di
ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.
Kelenjar lakrimalis
Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan
air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus
lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat
hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan
membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan
antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi.
semoga materi anatomi dan fisiologi mata yang di sampaikan bermanfaat dan menambah
wawasan anda..
Organ luar
Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata.
Organ dalam
Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju
ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari
sumber cahaya.
Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata- rata
1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.
Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh
tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya
datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya
bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya
diteruskan ke saraf optik.
Saraf optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke
otak.[1]
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur
utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat
kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil
dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat
dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah
ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang
melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk
memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan
mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. System pengaturan otomatis yang
berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut.
Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk
memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim
balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata
lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas
memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata.
Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak
berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.Semua system yang telah kami sebutkan tadi
berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk
meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan system perekaman
gambar buatan paling modern di dunia ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan
mata. Jika kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat
alat perekaman gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya
teknologi penciptaan mata.
Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini
semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk Kristal yang penuh dengan
buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris
kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehinggasel-sel
retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai
sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino
yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah
molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah
bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya
yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan
protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum
dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian
diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan
transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya
baru saja dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat
satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan
bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai
serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energy listrik energy ini
merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan
yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya
dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata.Agar mata
dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat
penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah
kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini
melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme rumit terjadi energy listrik diubah
menjadi energy kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini
informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini
yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang
dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan
melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil
mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada
di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang
penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya system sempurna
yang terdiri atas ratusan kompenen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan
ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.
Penyakit mata
Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh.
Biasanya terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa
cekung.
Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang
berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa
cembung.
Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak
dekat maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa
rangkap. Biasa terjadi pada lansia.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak
dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-
abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya
jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna.
Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram
karena penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Rabun senja
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata
kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat
sore hari saja.
Mata majemuk
Artikel utama untuk bagian ini adalah: mata majemuk
Mata majemuk ditemukan di antara arthropoda (kerabat serangga), dan terdiri dari banyak
sisi sederhana yang putus berpiksel citra (tak ada tampilan lipat ganda seperti yang sering
dipercaya).
Deteksi penyakit melalui kelainan mata Penyakit lain juga dapat dideteksi melalui mata
dengan tanda-tanda sebagai berikut [2]
, tumor yang berasal dari organ lain seperti paru, payudara, kelenjar getah bening. Kadang-
kadang disertai engan gangguan pergerakan bola mata sehingga penderita mengeluh
berpenglihatan ganda.
Mata merah
katarak dapat pula terjadi pada bayi karena sang ibu terinfeksi virus pada saat
hamil muda. Penyebab katarak lainnya meliputi :
Faktor keturunan.
Cacat bawaan sejak lahir.
Masalah kesehatan, misalnya diabetes.
Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid.
Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup
lama.
Operasi mata sebelumnya.
Trauma (kecelakaan) pada mata.
Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
PTERIGIUM
Penyebab pterigium belum dapat dipahami secara jelas. Namun, pterigium
banyakterjadi pada mereka yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah
dan banyak terkena panas terik matahari. Faktor resiko terjadinya pterigium
adalah tinggal di daerah yang banyak terkena sinar matahari, daerah yang
berdebu, berpasir atau anginnya besar.
Pterigium Sering ditemukan pada petani, nelayan dan orang-orang yang
tinggal di dekat daerah khatulistiwa. Jarang
menyerang anak-anak.
Tampak sebagai penonjolan jaringan putih disertai pembuluh darah pada tepi
dalam atau tepi luar kornea.
Pterigium bisa menyebabkan perubahan bentuk kornea sehingga terjadi
astigmata dan gangguan penglihatan lainnya.
GLAUKOMA
Umumnya tidak ada gejala-gejala awal yang berarti pada glaukoma sudut
terbuka. Kehilangan penglihatan terjadi dengan sangat lambat, seringkali
berlangsung beberapa tahun. Bila hanya satu mata yang terkena, mata
sebelahnya akan mengambil alih fungsi penglihatan. Karena itu, kebanyakan
penderita glaukoma tidak menyadari bahwa penglihatannya telah menurun.
Seseorang baru akan menyadari adanya gloukoma setelah penglihatannya
berkurang parah dan akan lebih sulit diatasi.
Secara medis, gloukoma dapat diatasi, baik dengan obat maupun operasi.
Umumnya sebelum dilakukan operasi, akan dicoba penggunaan obat terlebih
dahulu. Obat-obat yang digunakan untuk mengatasi glaukoma adalah obat yang
dapat mengurangi tekanan intraokuler. Secara umum, obat tersebut bekerja
untuk menurunkan laju produksi cairan mata atau meningkatkan laju
pengeluarannya. Namun, semua obat konvensional tersebut memiliki efek
samping yang cukup berbahaya seperti reaksi alergi, pandangan kabur, sakit
kepala, radang mata, penurunan tekanan darah, penurunan detak jantung, dan
timbulnya batu ginjal. Sebagai alternatif, glaukoma dapat diobati dengan
pemberian vitamin dan mineral yang dapat menurunkan tekanan intraokuler,
seperti vitamin C, B1 (thiamin), kromium, dan seng.
Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan
penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarakjauh dengan baik. Miopia
sering disertai dengan gangguan mata silindris (astigmatis). Kelainan ini timbul
dari dalam atau dibawa sejak seseorang masih kecil. Miopia umum ditemukan di
seluruh dunia. Di negara maju, persentase pendudukyang menderita miopia
biasanya lebih tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa
menderita miopia. Sementara itu, di Jepang, Singapura, dan Taiwan,
persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%. Di Indonesia,
walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah
terdapat penghuni yang menderita miopia.
Pengobatan Medis
Umumnya, mata minus, mata plus, dan silindris dapat diatasi dengan
penggunaan kacamata dan lensa kontak. Operasi refraktif juga dapat dilakukan,
terutama untuk penderita yang sudah parah. Untuk penderita yang sudah
parah, dibutuhkan kacamata yang sangat tebal sehingga kurang praktis dan
dapat mengganggu aktivitas kesehariannya.
Pengobatan Medis
Umumnya, mata minus, mata plus, dan silindris dapat diatasi dengan
penggunaan kacamata dan lensa kontak. Operasi refraktif juga dapat dilakukan,
terutama untuk penderita yang sudah parah. Untuk penderita yang sudah
parah, dibutuhkan kacamata yang sangat tebal sehingga kurang praktis dan
dapat mengganggu aktivitas kesehariannya.
ASTIGMATIS (SILINDRIS)
Astigmatis adalah ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata
yang berakibat tidak terpusatkannya sinar cahaya pada satu titik di selaput jala
(retina) mata. Ada dua jenis astigmatis, yaitu astigmatis kornea yang
disebabkan oleh ketidakteraturan lengkung atau daya bias kornea dan
astigmatis lensa akibat ketidakteraturan daya bias lensa mata. Astigmatis
menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan melihat sesuatu secara jelas
atau menjadi kabur, terutama untuk obyek-obyek yang berukuran kecil.
Astigmatis yang umumnya diderita oleh penyandang miopia ini biasanya dapat
dikoreksi dengan kacamata berlensa silindris atau lensa kontak. Dapat juga
dilakukan operasi refraktif.
Pengobatan Medis
Umumnya, mata minus, mata plus, dan silindris dapat diatasi dengan
penggunaan kacamata dan lensa kontak. Operasi refraktif juga dapat dilakukan,
terutama untuk penderita yang sudah parah. Untuk penderita yang sudah
parah, dibutuhkan kacamata yang sangat tebal sehingga kurang praktis dan
dapat mengganggu aktivitas kesehariannya.