Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1
I.2. Rumusan Masalah
1. Mengerti cara mengelola sampah yang baik dan benar serta tidak
berdampak terhadap kesehatan dan lingkungan.
2. Memberikan pemaparan untuk mengingatkan kembali mengenai
permasalahan sampah yang terjadi di masa kini.
3. Meningkatkan kebersihan lingkungan.
BAB II
2
LANDASAN TEORI
a) Sampah Organik
b) Sampah Anorganik
3
Sampah jenis ini tidak dapat terurai (undegradable).
Sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,
dan sebagainya. Sampah ini tidak dapat diolah menjadi
kompos namun sampah jenis ini dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
lainnya, seperti sampah plastik yang dapat dijadikan BBM atau
sampah plastik pembungkus produk tertentu dapat dijadikan
tas dan sebagainya.
a) Alam
b) Manusia
4
pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai
ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.
c) Sisa Konsumsi
d) Industri
e) Limbah Radioaktif
5
a) Sampah Padat
b) Sampah Cair
6
Pembuangan Sampah atau yang dapat disebut refuse disposal. Dalam
prosesnya sampah ini dibagi dalam dua kategori, yaitu sebagai berikut:
1. Penyimpanan (Storage)
a. Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
b. Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-
binatang lainnya
2. Pengumpulan (Collecting)
a. Perorangan
7
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-
masing untuk dibuang pada tempat tertentu.
b. Pemerintah
c. Perusahaan Swasta
3. Pembuangan (Disposal)
a. Land fill
8
c. Individual incineration
e. Pulverisation
9
pengaliran udara agar proses pembusukan terjadi secara optimum.
Kadang ditambahkan juga starin mikroorganisme yang dapat
mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak
perlu, karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung
mikroorganisme tersebut. Bila sampah yang sedang dibusukkan ini
ditambahkan lumpur dari air limbah akan dihasilkan kompos yang
baik sekali. Lama proses pembusukannya adalah sekitar 2 hari
sampai 6 minggu. Untuk dijual ke pasaran, kompos ini dikeringkan,
digiling kembali dan dibungkus.
h. Recycling
10
1. Apabila tempat sampah diletakan di dalam ruangan maka tempat
sampah haruslah yang kedap air dan tertutup.
11
II.6.2. Ketentuan Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
12
2. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membangun TPA.
5. Kualitas udara, meliputi kadar CH4, COx, SOx, NOx dan lain-
lain
13
cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang,
seperti lalat dan anjing, yang dapat menjangkit penyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dapat berupa:
14
b. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah
yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk
pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak
efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan. Hal
ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan
diperbaiki.
2. Sampah yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila
telah terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang
atau tempat berkumpulnya berbagai jenis binatang yang dapat menjadi
vektor penyakit, seperti lalat, tikus, kecoa, kucing, anjing liar, dan
sebagainya. Juga merupakan sumber dari berbagai organisme patogen,
sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang akan
membahayakan kesehatan masyarakat, terutama yang bertempat tinggal
dekat dengan lokasi pembuangan sampah.
15
4. Timbulan lindi (leachate) sebagai efek dekomposisi biologis dari
sampah memiliki potensi yang besar dalam mencemari badan air
sekelilingnya, terutama air tanah di bawahnya. Pencemaran air tanah
oleh lindi merupakan masalah terberat yang mungkin dihadapi dalam
pengelolaan sampah di Indonesia.
16
Indonesia, terdapat beberapa masalah-masalah pokok dalam pengelolaan
persampahan kota, yaitu:
17
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
III.2. Saran
Saran kami, setelah pembuatan makalah ini, marilah kita bersama- sama
menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Dan
mengaktifkan diri di kegiatan sosial untuk mebersihkan lingkungan. Dan juga
membangun generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Selain itu sebagai
seorang arsitek nantinya kita juga harus mengungat atau mengatur alur dari
sampah itu agar sistem sampah dapat berjalan dengan baik.
18