Você está na página 1de 29

MODUL PENGAUDITAN 2

AUDIT SIKLUS INVESTASI

AHSANUL HAQ JALIL


(A31114319)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN

1
A. TINJAUAN MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Pengauditan 2
Jurusan : Akuntansi
Semester : IV
Kode : 302A333
Jumlah SKS :3

1. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah pengauditan 2 adalah lanjutan dari mata kuliah pengauditan 1 yang
membahas tentang lanjutan pemeriksaan akuntansi (auditing) yang telah dibahas
sebelumnya di pengauditan 1. Materi yang dibahas pada mata kuliah ini secara garis
besar terdiri dari dua bagian yaitu: (1)Audit atas siklus transaksi dan (2)penyelesaian
audit, pelaporan, dan jasa lainnya.
Bagian pertama, audit atas siklus transaksi membahas tentang audit siklus
pendapatan: pengujian pengendalian dan pengujian subtantif, audit siklus pengeluaran:
pengujian pengendalian dan pengujian subtantif, audit siklus produksi, audit siklus
persedian dan pergudangan, audit siklus penggajian dan personalian, audit siklus
investasi, audit siklus pembiyaan, serta audit saldo kas yang akan dibahas pada
pertemuan 2 sampai dengan pertemuan 11.
Bagian kedua, penyelesaian audit, pelaporan, dan jasa lainnya membahas
tentang penyelesaian audit dan tanggungjawab pasca audit, penyusunan laporan audit
atas laporan keuangan yang telah diaudit, jasa-jasa lain akunttan dan pelapornya, serta
BAPEPAM dan akuntan public yang akan dibahas pada pertemuan 12 sampai dengan
15.
2. Manfaat Mata Kuliah
Manfaat yang akan diperoleh setelah mempelajari mata kuliah ini adalah
mahasiswa dapat memahami tentang audit atas siklus transaksi dan penyelesaian audit,
pelaporan, dan jasa lainnya.
3. Sasaran Belajar
Mahasiswa mampu memahami setiap materi pembelajaran yang telah disusun
dalam GBRP (Garis Besar Rencana Pembelajaran).

2
4. Urutan Penyajian
Setiap materi disajikan setiap pekan sesuai GBRP dengan urutan sebagai berikut:
1. Audit siklus pendapatan: pengujian pengendalian
2. Audit siklus pendapatan: pengujian subtantif
3. Audit siklus pengeluaran: pengujian pengendalian
4. Audit siklus pengeluaran: pengujian subtantif,
5. Audit siklus produksi,
6. Audit siklus persedian dan pergudangan
7. Audit siklus penggajian dan personalian
8. Audit siklus investasi
9. Audit siklus pembiyaan
10. Audit saldo
11. Penyelesaian audit dan tanggungjawab pasca audit
12. Penyusunan laporan audit atas laporan keuangan yang telah diaudit
13. Jasa-jasa lain akuntan dan pelapornya
14. BAPEPAM dan akuntan publik
5. Petunjuk Belajar bagi Mahasiswa dalam memepelajari modul
Bentuk pembelajaran:
Collaborative Learning (CL)
Diskusi kelompok
Kuliah
Indikator Penilaian:
Mampu melaksanakan dan menerapkan proses pengauditan berdasarkan siklus
akuntansi perusahaan
Mampu melasanakan dan mamahami pengauditan berbasis resiko (ISA)
Mampu menilai, mendeteksi dan merespon resiko kecurangan yang terjadi
Serta mampu menggunakan pengetahuan akuntansi dan komputerisasi dalam
melaksanakan audit.
Mahasiswa juga diharapkan untuk membaca dan mencari referensi materi yang
berkaitan dengan materi bahasan dengan tujuan untuk memperkaya wawasan.

3
B. PENDAHULUAN
Materi Pembelajaran: Audit siklus investasi

1. Sasaran pembelajaran:
Mampu mengetahui sifat siklus investasi
Mampu mengetahui tujuan audit investasi
Mampu mengetahui pertimbangan perencanaan audit
Mampu mengetahui pengujian substansif atas saldo utang jangka panjang
Mampu mengetahui pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham
2. Ruang lingkup bahan modul:

Modul ini disusun berdasarkan Garis Besar Rencana Pembelajaran (GBRP) mata
kuliah Pengauditan II. Penyusunan modul ini merujuk pada berbagai referensi yang
relevan. Hadirnya modul ini diharapkan mampu menambah pengetahuan terkait dengan
pengauditan pada siklus pengeluaran khususnya pada pengujian pengendalian.

3. Manfaat mempelajari modul


Manfaat yang dapat diperoleh setelah mempelajari modul adalah mahasiswa
memiliki pedoman dalam proses pembelajaran agar lebih terarah dalam kaitannya
untuk:
Mampu mengetahui sifat siklus investasi
Mampu mengetahui tujuan audit investasi
Mampu mengetahui pertimbangan perencanaan audit
Mampu mengetahui pengujian substansif atas saldo utang jangka panjang
Mampu mengetahui pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham
4. Urutan pembahasan :
a. Mampu mengetahui sifat siklus investasi
b. Mampu mengetahui tujuan audit investasi
c. Mampu mengetahui pertimbangan perencanaan audit
d. Mampu mengetahui pengujian substansif atas saldo utang jangka panjang
e. Mampu mengetahui pengujian substantif atas saldo ekuitas pemegang saham

4
C. MATERI PEMBELAJARAN

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

1. Sifat siklus investasi

Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,


bangunan, peralan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali.
Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument
keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan (dibahas pada bab 18). Suatu
entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung
operasi dan proses intinya. Sebagai pegangan, kebanyakan perusahaan akan mengakuisisi
aktiva baru jika tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh aktiva-aktiva itu melebihi biaya
marginal sesudah pajak dari pembiayaan dengan hutang menyangkut akuisisi aktiva
tambahan.

Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva
yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya : mesin,
peralatan, fasilitas, tanah, atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang
diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya.

Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang
diakuisisi selama periode berjalan. Biasanya pertumbuhan aktiva tetap harus
memperlihatkan hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan, dengan
memperhitungkan sejumlah periode pembukuan (startup).Aktiva jangka panjang biasanya
cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva tetap yang
ada pada akhir tahun juga ada pada awal tahun. Karenanya, auditor sering memusatkan
startegi audit pada audit perubahan aktiva jangka panjang, bukan pada keseluruhan
populasi aktiva jangka panjang.

Menggunakan pemahaman tentang bisnis dan industri untuk mengembangkan


strategi audit

Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari


bawah ke atas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain,
proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran.Pengendalian
internal atas transaksi pengeluaran juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva

5
tetap. Apabila auditor mengembangkan pendekatan berdasarkan bisnis dari bawah ke atas
untuk aktivitas investasi, maka ia akan sering mengaudit investasi dalam aktiva tetap,
bersama pembiayaan dari investasi ini, karena hal itu saling berkaitan sangat erat. Sebagai
contoh, jika sebuah perusahaan melakukan ekspansi besar-besaran dalam aktiva tetap,
maka perusahaan juga harus mempertimbangkan bagaimana akan membiayai akuisisi
tersebut. Jika auditor ingin mengembangkan ekspektasi mengenai laporan keungan, maka
penting untuk memahami bagaimana aktiva yang dimiliki mendukung operasi entitas itu,
aktiva baru apa yang diakuisisi, dan bagaimana hal itu dibiayai.Gambar 7-1 di bawah ini
menyajikan ikhtisar informasi keuangan yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan dan
investasi bagi industri.

Gambar 7-1.Ikhtisar Aktiva Tetap Bersih dan Bagaimana Aktiva itu dibiayai untuk
Industri Tertentu.

Sekolah Pengecer Pabrikan Komputer


Makanan Perabotan Elektronik
Hotel Distrik
Rumah
Tangga

Aktiva tetap bersih sebagai % 75% 57% 42% 36% 16%


dari total aktiva

Hutang operasi sebagai % dari


25% 23% 36% 47% 56%
total aktiva

Pembiayaan dengan hutang


sebagai % dari total aktiva 65% 19% 33% 23% 10%

Ekuitas sebagai % dari total


aktiva
10% 58% 31% 30% 34%
100% 100% 100% 100% 100%

Penjualan terhadap aktiva


tetap bersih
0,8 1,3 1,6 3,7 17,3

6
Penjualan terhadap total
aktiva
0,6 0,8 0,7 1,4 2,8

Ekspektasi bagi sebuah perusahaan yang berkecimpung dalam industri hotel


menunjukkan bahwa berdasarkan rata-rata industri, aktiva tetap bersih merupakan sekitar
75% dari total aktiva. Mengingat bahwa perusahaan itu bergerak dalam industri jasa yang
produk intinya adalah penyewaan property jangka panjang, maka tidaklah mengejutkan
bahwa presentase yang kecil dari aktiva terkait pada perlengkapan atau piutang, dan
properti sangat penting bagi perusahaan bersangkutan. Selanjutnya, properti itu biasanya
dibiayai melalui hutang dengan normaindustri dimana rata-rata hutang adalah 65% dari
total aktiva. Secara rata-rata, industri biasanya hanya menghasilkan penjualan senilai $0,80
untuk setiap dolar aktiva tetap bersih. Dalam situasi di mana suatu entitas mempunyai
proporsi investasi yang sangat besar dalam aktiva tetap, seperti dalam industri hotel,
perusahaan biasanya mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi.Profitabilitas dalam
industri ini sangat sensitive terhadap tingkat hunian (occupancy rate) entitas tersebut.

Melihat sifat dari sekolah distrik lokal, maka tidaklah mengejutkan jika ditemukan
bahwa aktiva tetap bersih merupakan aktiva yang paling signifikan, rata-rata 57% dari total
aktiva. Perbedaan penting antara industri sekolah dan hotel adalah bahwa banyak sekolah
sudah berumur cukup tua sehingga obligasi telah ditarik, sementara merupakan proporsi
yang lebih kecil dari total aktiva. Investasi baru dalam property, pabrik dan peralatan
biasanya harus melewati proses persetujuan publik yang panjang, dan pembiayaan dengan
obligasi untuk mendanai kontruksi baru seringkali memerlukan persetujuan dari publik.
Risiko salah saji yang material dalam siklus investasi dan pembiayaan untuk industri
sekolah seringkali rendah.

Investasi yang dilakukan oleh pengecer makanan dalam property, pabrik dan peralatan
diperlukan untuk melakukan penjualan, sementara aktiva tetap bersih rata-rata adalah
sekitar 42% dari total aktiva. Volume aktivitas yang lebih tinggi yang menyertai marjin
laba rendah dicerminkan dengan kenyataan bahwa pengecer makanan biasanya
mendapatkan penjualan sekitar $1,60 untuk setiap dolar investasi dalam aktiva tetap bersih.
Pendanaan dengan hutang berjumlah sekitar 33% dari total aktiva yang hanya dapat
dilampaui oleh industri hotel dalam contoh-contoh ini. Banyak konsolidasi yang kita lihat
dalam industriini didorong oleh upaya untuk mengendalikan secara lebih baik investasi
dalam sistem distribusi dan menggerakkan tingkat produk yang lebih tinggi melalui

7
investasi tunggal dalam property, pabrik dan peralatan yang diperlukan untuk mengelola
mata rantai distribusi dari pabrikan ke pelanggan

Industri peralatan rumah tangga mempunyai proporsi aktiva yang lebih kecil yang
diinvestasikan dalam pabrik dan peralatan, serta proporsi yang lebih besar yang
diinvestasikan dalam persediaan dan piutang.Suatu penelaahan yang cermat atas banyak
perusahaan yang bergerak dalam industri ini juga mengungkapkan bahwa banyak aktiva
disusutkan dengan cepat.Umur rata-rata property, pabrik dan peralatan dalam industri ini
(seperti sekolah) berkaitan langsung dengan kenyataan bahwa industri dari pada jaringan
pengecer makanan rata-rata dan proporsi ekuitas yang lebih tinggi. Secara rata-rata, industri
ini menghasilkan sekitar $3,70 dari penjualan untuk setiap dollar investasi dalam aktiva
tetap bersih.

Akhirnya, pabrikan komputer elektronik memerlukan investasi yang paling kecil dalam
properti, pabrik dan peralatan.Untuk sebagian besar, banyak pemain dalam industri ini
merakit, bukan membuat, komponen-komponen yang diperlukan untuk menyelesaikan
produk akhir.Industri ini mampu menghasilkan sekitar $17,30 penjualan untuk setiap dolar
investasi dalam aktiva tetap, dan industri ini juga mampu menghasilkan arus kas bebas yang
mencukupi (arus kas dari oprasi dikurangi pengeluaran modal) sehingga bagian lancar dan
jangka panjang dari rata-rata hutang hanya 10% dari total aktiva.

Dari contoh-contoh ini terlihat jelas bahwa mungkin terdapat variasi yang besar di
antara industri-industri dalam hal pentingnya aktivitas pembiayaan dan investasi bagi
operasi entitas bersangkutan.Karenanya, pengetahuan tentang industri adalah penting untuk
mengembangkan ekspektasi mengenai laporan keuangan.Pada banyak industri ini,
investasi dalam property, pabrik dan peralatan bersifat material, serta dikendalikan dengan
cermat.Selanjutnya, sebagian besar perusahaan tidak mampu menghasilkan arus kas bebas
yang cukup untuk membiayai akuisisi, dan investasi baru yang dilakukan seringkali disertai
dengan pembiayaan dengan hutang atau ekuitas tambahan. Akibatnya, meruapakan startegi
audit yang umum untuk melakukan audit yang sama baik untuk aktivitas investasi maupun
pembiayaan.

2. Tujuan Audit

Tujuan audit spesifik untuk audit atas aktiva tetap dalam siklus investasi disajikan
dalam gambar 17-2. Masing-masing tujuan itu diuraikan dalam asersi implisit atau eksplisit

8
manajemen tentang transaksi siklus investasi seperti hal itu berkaitan dengan aktiva jangka
panjang.Tujuan-tujuan ini merupakan hal yang utama bagi siklus ini dalam kebanyakan
audit.Hal itu tidak dimaksudkan agar bersifat all inclusive untuk semua situasi yang
dihadapi klien.

Gambar 7-2 tujuan audit spesifik untuk siklus investasi

Kategori Asersi Tujuan Audit Atas Kelompok Tujuan Audit Saldo Akun
Transaksi
Keberadaan atau Akuisisi yang tercatat dari transaksi Aktiva tetap yang tercatat
Keterjadian aktiva tetap (EO1), pelepasan aktiva merupakan aktiva produktif yang
tetap (EO2), dan reparasi serta digunakan pada tanggal neraca
pemeliharaan (EO3) merupakan (EO4)
transaksi yang terjadi selama tahun
berjalan.
Kelengkapan Semua transaksi akuisisi aktiva tetap Saldo aktiva tetap mencakup
(C1) dan pelepasan aktiva tetap (C2) pengaruh semua transaksi yang
serta reparasi dan pemeliharaan (C3) terjadi selama periode berjalan (C4).
yang telah terjadi selama periode
berjalan telah dicatat.
Hak Entitas itu memiliki atau
mendapatkan hak atas semua aktiva
dan Kewajiban
tetap yang dicatat pada tanggal
neraca (RO1).
Penilaian atau Transaksi untuk beban penyusutan Aktiva tetap dicatat pada harga
Alokasi dan penurunan nilai aktiva tetap telah pokok dikurangi akumulasi
dinilai dengan tepat (VA1). penyusutan (VA2) dan diturunkan
nilainya sebesar penurunan nilai
yang material (VA3).
Penyajian dan Transaksi penyusutan, reparasi, dan Aktiva tetap dan lease modal telah
Pengungkapan pemeliharaan serta lease operasi telah diidentifikasi dalam laporan
diidentifikasi dengan benar dan keuangan (PD2).
diklasifikasikan dalam laporan
Pengungkapan yang berkaitan
keuangan (PD1).
dengan harga pokok, nilai buku,
metode penyusutan, dan umur
manfaat dari kelas utama aktiva
tetap, penggadaian aktiva tetap
sebagai agunan, dan syarat-syarat
utama dari kontrak lease modal
sudah memadai (PD3).

9
3. Pertimbangan Perencaan Audit

a. Materialitas

Pertimbangan utama adalah mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan


besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan
keuangan yang layak. Pertimbanga kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk
mendeteksi kesalahan. Audit atas aktiva tetap relative murah bila dibandingkan dengan
audit atas akun-akun piutang atau persediaan. Akibatnya, auditor biasanya akan
mengalokasikan secara proporsional materialitas yang lebih kecil ke aktiva tetap
dibandingkan ke piutang atau persediaan.

b. Risiko Inheren

Risiko inheren (inherent risk) yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan


seringkali rendah Karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Risiko inheren akan
keberadaan dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa
aktiva dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Asersi
kelengkapan dapat mencapai tingkat sedang sampai tinggi dalam kasus aktiva-aktiva
konstruksi, atau lease modal yang mungkin dicatat sebagai lease operasi Karena
kerumitan akuntansi untuk lease.Tergantung pada industri dan tingkat kesulitan yang
berkaitan dengan estimasi umur manfaat dan nilai sisa serta kerumitan metode
penyusutan, risiko inheren yang menyangkut asersi penilaian mungkin dinilai sedang
atau tinggi berkaitan dengan estimasi akuntansi dalam hubungannya dengan estimasi
beban penyusutan.

c. Risiko Prosedur Analitis

Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi
biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan laporan
keuangan.

10
Gambar 7-3. Prosedur analitis yang biasa digunakan untuk audit aktiva tetap

Rasio Rumus Signifikansi Audit

Perputaran Penjualan bersih : aktiva tetap Suatu kenaikan yang tidak terduga pada
aktiva tetap rata-rata. perputaran aktiva tetap dapat menunjukkan
kelalaian untuk mencatat atau
mengkapitalisasi aktiva yang dapat
disusutkan.

Perputaran Penjualan bersih : total aktiva Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam
total aktiva rata-rata perputaran total aktiva dapat menunjukkan
kelalaian untuk mencatat atau
mengkapitalisasikan aktiva yang dapat
disusutkan.

Pengembalian (laba bersih +(bunga x (1- tarif Suatu kenaikan yang tidak terduga pada
atas total pajak))) / total aktiva rata-rata pengembalian atas aktiva dapat
aktiva menunjukkan kelalaian untuk mencatat atau
mengkapitalisasi aktiva yang dapat
disusutkan.

Beban Suatu kenaikan atau penurunan yang tidak


Beban penyusutan / properti,
penyusutan terduga ada beban penyusutan sebagai
pabrik dan peralatan rata-rata
sebagai persentase dari aktiva yang dapat disusutkan
persen dari dapat menunjukkan suatu kesalahan dalam
properti, menghitung penyusutan.
pabrik dan
peralatan
Beban Beban raparasi dan Suatu kenaikan yang tidak terduga dalam
reparasi pemeliharaan : penjualan beban reparasi dana pemeliharaan dapat
terhadap bersih menunjukkan kemungkinan bahwa aktiva
penjualan yang seharusnya dikapitalisasi telah dicatat
bersih sebagai beban.

Gambar 7-3 menyajikan beberapa contoh prosedur analitis beserta penjelasan mengenai
masalah yang dapat diidentifikasinya.Aktiva tetap secara relative harus stabil, dan
akibatnya, prosedur analitis dapat memberikan keyakinan tentang kewajaran penyajian
laporan keuangan.Akan tetapi, auditor harus menunjukkan tingkat skeptisisme
professional ketika mengevaluasi kelayakan beban penyusutan, termasuk kebijakan

11
mengenai kapitalisasi lawan langsung membebankan aktiva sebagai beban melalui
beban perbaikan dan pemeliharaan.

d. Risiko Pengendalian

Aspek yang sama dari pengendalian internal dan menetapkan kesadaran akan tingkat
pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko
efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan pemantauan
sistem pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk aktiva tetap. Salah
satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk
akuisisi aktiva tetap.Karakteristik sistem akuntansi dan prosedur pengendalian spesifik
yang berkaitan dengan siklus pengeluaran.Transaksi yang secara individu bersifat
material, seperti akuisisi tanah atau bangunan, atau pengeluaran modal yang besar,
biasanya merupakan pokok dari pengendalian terpisah yang mencakup anggaran modal
dan otorisasi oleh dewan komisaris.Akibatnya, risiko pengendalian mungkin rendah
untuk asersi keberadaan atau keterjadian.Pengendalian yang berkaitan dengan asersi
penilaian mencakup pengendalian atas estimasi akuntansi menyangkut beban
penyusutan.

4. Pengujian substantif atas utang jangka panjang

a. Deskripsi Utang jangka panjang


Utang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari kegiatan atau
transaksi yang lalu, yang jatuh tempunya lebih satu tahun ditinjau dari tanggal neraca.
Contoh kewajiban yang termasuk dalam kelompok utang jangka panjang adalah utang
jangka panjang dari bank (berupa kredit investasi), utang obligasi, utang kepada induk
perusahaan, utang sewa jangka panjang, utang pensiun, utang wesel jangka panjang.
b. Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian utang jangka panjang di neraca
Utang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca. Setiap jenis
utang jangka panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca
Umumnya utang jangka panjang dipisah menjadi dua kelompok: utang jangka
panjang yang ditarik dengan perjanjian tertulis dan utang jangka panjang yang
tidak disertai dengan perjanjian tertulis
Utang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan
dicantumkan pula tanggal jatuh tempo srta tarif bunganya

12
Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum
dikeluarkan lagi harus disajikan dalam neraca sebagai pengurangan jumlah
obligasi yang diizinkan untuk dikeluarkan sebesar nilai nominalnya
c. Tujuan pengujian sunstantif terhadap utang jangka panjang
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan utang jangka panjang
Membuktikan bahwa saldo utang jangka panjang mencerminkan kepentingan
kreditur yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi
yang berkaitan dengan utang jangka panjang selama tahun yang diaudit
Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit
dan kelengkapan saldo utang jangka panjang yang disajikan dalam neraca
Membuktikan bahwa utang jangka panjang yang dicantumkan dalam neraca
merupakan klaim kreditur terhadap aktiva entitas
Membuktikan kewajaran penilaian utang jangka panjang yang dicantumkan di
neraca
Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan utang jangka panjang di
neraca
d. Program pengujian sunstantif terhadap utang jangka panjang
1) Prosedur Audit Awal
Usut saldo utang jangka panjang yang tercantum di neraca ke saldo akun
utang jangka panjang yang bersangkutan dalam buku besar.
Hitung kembali saldo akun utang jangka panjang di dalam buku besar.
Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun utang jangka panjang.
Usut saldo awal akun utang jangka panjang ke kertas kerja tahun yang lalu.
Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun utang jangka panjang ke
dalam jurnal yang bersangkutan.
2) Prosedur Analitik
Menghitung rasio:
Ratio Formula
Ratio utang dengan total aktiva Total utang Total aktiva
Ratio utang dengan ekuitas Total utang Total ekuitas
Times interest earned Laba bersih usaha Biaya bunga obligasi

13
Ratio biaya bunga dengan utang Biaya bunga Rerata utang
Lakulan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada
ratio tahun lalu, rerata ratio industry, atau ratio yang dianggarkan. Pembandingan
ini membantu auditor mengungkapkan peristiwa atau transaksi tidak biasa,
perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak atau salah saji.
e. Pengujian terhadap transaksi rinci
Usut penerimaan dana dari penarikan utang jangka panjang
Mintalah konfirmasi mengenai utang jangka panjang dari bank dan trust
company.
Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran bunga.
Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran pokok pinjaman.
Periksa aktiva yang dijaminkan dalam penarikan utang jangka panjang.
Periksa polis asuransi yang dijaminkan dalam penarikan utang jangka panjang.
Periksa kepatuhan klien terhadap batasan-batasan yang dikenakan oleh kreditur.
Periksa dokumen yang mendukung transaksi treasury bond.
Verifikasi perhitungan bunga, amortisasi premi dan diskonto obligasi, dan utang
bunga obligasi.

Pengujian terhadap akun rinci


Minta atau buatlah daftar utang jangka panjang.
Minta dan pelajari copy trust indenture dan surat perjanjian penarikan kredit utang
jangka panjang.
Periksalah kesesuaian penilaian utang jangka panjang dengan prinsip akuntansi
berterima umum di Indonesia.
Hitung kembali amortisasi premi dan diskonto obligasi.

Verifikasi penyajian dan pengungkapan


Periksa klasifikasi utang jangka panjang yang segera jatuh tempo di dalam neraca.
Mintalah perjanjian utang jangka panjang dan pelajari pasal-pasal yang terdapat di
dalamnya.
Periksa penjelasan yang berkaitan dengan utang jangka panjang.

14
5. Pengujian Substantif atas saldo ekuitas pemegang saham

Modal sendiri merupakan jumlah kumulatif kontribusi yang diberikan oleh pemilik
kepada perusahaan sebagai suatu entitas, ditambah dengan laba yang diperoleh perusahaan
yang ditahan di dalam perusahaan. Pengujian substansif terhadap ekuitas pemegang saham
berbeda dengan pengujian substantive terhadap aktiva lancer dan utang lancar. Sebelum
membahas pengujian substantive terhadap ekuitas pemegang saham, perlu diketahui lebih
dahulu prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian ekuitas pemegang saham di
neraca sebagai berikut:

a. Modal saham
Penjelasan yang lengkap terhadap akun modal saham harus dibuat di neraca yang
dapat disajikan dalam bentuk catatan kaki atau sebagai catatan atas laporan keuangan.
b. Treasury stock
Treasury stock harus disajikan di neraca kelompok modal saham. Jumlah yang
disajikan harus sebesar kosnya, sebagai pengurangan terhadap jumlah modal saham dan
saldo laba.
c. Saldo laba
Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan di dalam laporan
tersendiri yang disebut laporan perubahan saldo laba atau digabungkan dalam laporan
laba rugi.
sementara itu tujuan untuk pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham
adalah:

a. Memperoleh keyakinan tentang keandalancatatan akuntansi yang bersangkutan


dengan ekuitas pemegang saham.
b. Membuktikan bahwa saldo modal saham mencerminkan kepentingan pemegang
saham yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan ekuitas pemegang saham selama tahunyang diaudit.
c. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan
kelengkapan saldo ekuitas pemegang saham yang disajikan di neraca.
d. Memebuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca
merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas.
e. Membuktikan kewajaran penilaian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di
neraca.

15
f. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang saham di
neraca.
Menentukan risiko deteksi

Penilaian risiko inheren untuk asersi asersi yang berkaitan dengan saldo ekuitas
pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun
akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering
ditangani oleh registar dan agen transfer. Dalam kasus tersebut, baik penilain risiko inheren
maupun pengendalian untuk asersi saldo akunyang dipengruhi oleh transaksi tersebut
mungkin rendah. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin tinggi jika ada
transaksi non rutin yang melibatkanpenerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertabel,
atau opsi saham.

Merancang pengujian substantif

a. Prosedur awal
Sebelum membuktikan apakah saldo ekuitas pemegang saham yang dilaporkan oleh
klien di dalam neracanya sesuai dengan ekuitas pemegang saham yang benar benar
ada pada tanggal neraca, auditor harus mengetahui terlebih dahulu tentang bisnis dan
dan industri, serta melakukan rekonsiliasi antara informasi ekuitas pemegang saham
yang dicantumkan dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Oleh karena itu
auditor melakukan prosedur audit awal sebagai berikut:

Usut saldo ekuitas pemegang saham yang tercantum di neraca saldo ke saldo
akun ekuitas pemegang saham yang bersangkutan dalam buku besar.
Hitung kembali saldo akun ekuitas pemegang saham di dalam buku besar.
Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akun ekuitas pemegang saham.
Usut saldo awal akunekuitas pemegang saham ke kertas kerja tahun yang lalu.
Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun ekuitas pemegang saham ke
dalam jurnal yang bersangkutan.
Lakukan rekonsiliasi akun control modal saham dalam buku besar ke buku
pembantu pemegang saham dan buku sertifikat saham.

16
b. Prosedur analitis
Pada tahap awal pengujian substantif terhadap ekuitas pemegang saham, pengujian
analaitis dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan
dalam mememukan bidang yang memerlukan audit yang lebih intensif. Untuk itu
auditor, melakukan perhitungan berbagai ratio anatar lain niali buku saham biasa, return
on common stockholder equity, dividen payout, dan laba per saham.

c. Pengujian rincian transaksi


Kategori pengujian ini mencakup vouching ayat jurnal dalam akunmodal dan laba
ditahan. Setiap perubahan dalam akunmodal disetor harus divouch ke dokumen
pendukung. Untuk penerbitan saham baru, auditor dapat memeriksa surat kiriman uang
uang dari hasil penerbitan tersebut.selain itu setiap ayat jurnal pada laba ditahan kecuali
posting laba bersih atau (rugi bersih) harus divouch ke dokumen pendukung.

d. Pengujian rincian saldo


Pengujian terhadap rincian saldo ekuitas pemegang saham dapat dilakukan oleh
auditor denganberbagai prosedur audit sebagai berikut;

Pelajari anggaran dan anggaran rumah tangga perusahaan klien


Pelajari notulen rapat pemegang saham ddan sewan komisaris
Pelajari kontrak underwriting dan persyaratan emisi saham
Pelajari notulen rapat dewan komisaris dan pemegang saham mengenai
pembagian dividen
Pelajari surat perjanjian penarikan kredit dan bond indentures mengenai pasal
yang membtasi pembagian dividen
Laukan analsis terhadap akun modal saham.
e. Perbandingan penyajian laporan dengan GAAP
APB No 12 menetapkan bahwa pengungkapan atas perubahan akun akun terpisah
yang terdiri dari ekuitas pemegang saham disyaratkan untuk membuat laporan
keuangan yang cukup informatif. Pengngkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas
mencakup rincian program opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari atau
ditetapkan, dan preferensi dividen serta likuidasi.

17
PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PENGEMBALIANNYA

Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumber-


sumber modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta
pengembalian modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.

Akun-akun dalam siklus

Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai. Karakteristik yang unik
dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya memegaruhi bagaimana auditor
memeriksa akun-akun dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah
ini:

Utang wesel
Untang kontrak
Utang hipotik
Utang obligasi
Utang bunga
Laba ditahan disisihkan
Saham dibeli kembali
Dividen diumumkan
Kas di bank
Modal saham biasa
Modal saham-preferen
Agio saham
Modal sumbangan
Laba ditahan
Utang dividen
Modal pemilik (perseorangan)
Modal sekutu (persekutuan)

18
Utang wesel
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset. Biasanya
wesel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun, tapi ada
juga yang jangka waktunya lebih panjang. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran pokok
pinjaman dan bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel berjangka lebih
dari 90 haari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau kwartilan.
Tujuan pegauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah:
Pengendalian internal atas utang wesel memadai.
Transaksi yang menyagkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga telah
ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan audit
saldo. (catatan: tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan pada
pengauditan akun kewajiban)
Pengungkapan yang berkaitan dengan utang wesel dan bunga wesel terkait
memenuhi keempat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.
Pengendalian internal
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu:
a. Penerbitan wesel harus mendapat obligasi lebih dahulu.
b. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman maupun
bunganya.
c. Dokumen dan catatan yang memadai.
d. Verifikasi independen secara periodic.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi
Pengujian transaksi utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta bunganya
harus dititik beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah diuraikan diatas.
Prosedur analitis
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban
bunga dan utang bunga seringkalli dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan. Tabel
berikut melukiskan tipikal prosedur analitis untuk utang wesel dan akun bunga yang
bersangkutaan.

19
Tabel-Prosedur Analitis untuk Utang Wesel
Prosedur Analitis Kemungkinan Kesalahan Penyajian
Hitung kembali rata-rata beban bunga atas Kesalahan penyajian beban bunga dan utang
dasar tingkat bunga rata-rata dan saldo. bunga atau penghilangan utan wesel
Membandingkan wesel individual yang Penghilangan atau kesalahan penyajian utang
masih berjalan dengan tahun lalu. wesel.
Membandingkan total saldo dalam akun Kesalahan penyajian beban bunga dan utang
utang wesel, beban bunga, dan utang bunga bunga wesel.
dengan tahun lalu

Pengujian rincian saldo


Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang
wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang wesel:
a. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)
b. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun
yang salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Tabel dibawah ini
melukiskan prosedur-prosedur yang lazim dilakukan untuk tujuan kelengkapan utang
wesel.
Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan Bunga
Tujuan Audit Saldo Prosedur Pengujian Rinci Komentar
Saldo
Utang wesel yang tercantum Jumlahkan kebawah daftar Hal ini sering dilakuak paada
dalam daftar utang wesel utang wesel dan utang bunga. seluruh wesel yang ada
cocok dengan registar utang Telusur totalnya ke buku karena populasinya hanya
wesel atau master file klien, besar. Telusur utang wesel sedikit atau apabila cukup
dan totalnya telah individual ke master file. banyak bisa dilakukan
dijumlahkan dengan benar dengan menggunakan
dan cocok dengan buku besar perangkat lunak audit.
(kecocokan saldo)
Utang wesel yang tercantum Konfirmasi utang wesel. Tujuan keberadaan tidak
dalam daftar utang wesel Periksa ototrisasi pada copy begitu penting dibandingkan

20
benar-benar ada duplikat wesel. Periksa dengan tujuan kelengkapan
(keberadaan) persetujuan pengambilan dan ketelitian.
kredit dalam notulen rapat
perusahaan.
Utang wesel yang ada telah Periksa pembayaran wesel Tujuan ini penting untuk
dicantumkan dalam daftar setelah akhir tahun buku mengungkapkan
utang wesel (kelengkapan) untuk memastikan bahwa kemungkinan adanya
wesel tersebut tercantum kekeliruan dan kecurangan.
sebagai utang pada akhir Ketiga prosedur ini lazim
tahun yang diperiksa. dilakukan pada kebanyakan
Dapatkan konfirmasi bank audit. Tambahan prosedur
standard yang mencakup untuk mencari kewajiban
referensi spesifik tentang yang tidak dicatat diperlukan
keberadaan utang wesel dari apabila pengendalian internal
semua bank yang berkaitan lemah.
dengan utang wesel
perusahaan. Review
rekonsiliasi bank untuk
wesel bary yang dikreditkan
langsung kea kun bank oleh
bank.
Utang wesel dan utang bunga Periksa pokok pinjaman dan Dalam kasus-kasu tertentu
yang tercantum dalam daftar bunga wesel pada duplikat perlu dilakukan perhitungan
sungguh-sungguh akurat copy wesel. Konfirmasi dengan menggunakan
(ketelitian) utang wesel, tingkat bunga, metode nilai sekarang
dan tanggal terakhir (present value) atas bunga
pembayaran bunga yang dan pokok pinjaman. Sebagai
telah dilakukan kepada contoh, apabila peralatan
pemegang wesel. dibeli denggan menggunakan
Rekalkulasi utang bunga. utang wesel
Utang wesel yang tercantum Periksa tanggal jatuh pada
dalam daftar utang wesel duplikat copy wesel untuk
memastikan apakah sebagian

21
telah diggolongkan dengan atau seluruh utang wesel
benar (penggolongan) telah menjadi utang jangka
pendek. Review wesel untuk
memastikan apakah wesel
tersebut merupakan utang
wesel atau utang usaha
dengan pihak berelasi.
Utang wesel telah dilaporkan Periksa duplikat copy wesel Wesel harus dilaporkan
pada periode yang tepat untuk menetukan apakah sebagai utang periode ini,
(pisah batas) wesel bertanggal sebelum apabila wesel tersebut
atau tepat pada tanggal bertanggal sebelum atau
neraca. tepat pada tanggal neraca.
Perusahan mempunyai Periksa wesel untuk
kewajiban untuk membayar menetukan apakah
utang wesel. perusahaan mempunyai
kewajiban untuk membayar.

Ekuitas pemilik
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan public
dengan perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya
biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode jarang
sekali terjadi.
Sebaliknya dalam perusahaan public, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks
karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan
idividu yang memagang saham.
Pengendalian internal
Sejunlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan
kita bahas beberapa diantaranya.

a. Otoritas Transaksi Secara Tepat

Berikut adalah sejumlah transaksi yang biasnya memerlukan otoritas khusus:


Peneribitan Modal Saham. Pengotoritasan meliputi jenis ekuitas yang
diterbitkan, jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, preferensi
saham yang bukan saham biasa dan tanggal penerbitan.
22
Pembelian Kembali Modal Saham. Pembelian kembali saham biasa atau saham
preferen , saat pembelian kembali, dan jumlah yang harus dibayar untuk saham-
saham tersebut harus mendapat otorisasi dari dewan komisaris.
Pengumuman Deviden. Dewan komisaris harus mengotorisasi bentuk dividen,
jumlah debiden per lembar saham, dan tanggal pencatatan dan tanggal
pembayaran dividen.

b. Pembukuan dan Pemisahan Tugas yang Tepat

Apabila perushaan menagani sendiri catatan transaksi saham dan saham yang
beredar, pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa:
Pemegang saham sesungguhnya diakui dalam catatan perusahaan.
Jumlah dividen yang benar dibayarkan kepada pemegang yang memiliki saham
perusahaan pada tanggal pencatatan dividen.
Potensi terjadinya kecurangan aset diminimalkan.
Penugasan personal yang tepat, prosedur pembukuan yang memadai, dan verifikasi
informasi dalam catatan internal secara independen adalah pengendalian penting untuk
tujuan ini.
Sebagai cara untuk mengawasi modal saham, banyak perusahaan
menyelenggarakan buku sertifikat saham dan master file modal saham para pemegang
saham. Catatn sertifika saham mencatat saham yang diterbitkan dan saham yang dibeli
kembali sepanjang perjalanan perusahaan.
Master file modal saham para pemegang saham adalah catatan saham beredar pada
suatu saat tertentu. Master file berfungsi sebagai pengecheck ketelitian catatan sertfikat
saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu master file ini juga berguna
sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
Pengendalian internal yang memengaruhi pembayaran dividen meliputi:
Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatn
sertifikat saham oleh seseorang yang tidak bertanggung-jawab atas catatan
modal saham.

23
Setelah chek disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang
nama pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta
rekonsiliasi jumlah total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen
yang diotorisasi dalam notulen rapat.
Sebaiknya diselenggarakan akun imprest dividen yang terpisah untuk mencegah
pembayaran dividen yang lebih besar daripada jumlah yang diotoisasi.

c. Registrasi Independen dan Agen Transfer Saham

Tanggung jawab registrasi independen adalah memastiakan bahwa saham


diterbitkan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar
perusahaan setelah mendapat otorisasi dari dewan komisaris. Apabila terjadi perubahan
dalam pemilik saham, registar bertanggung jawab untuk menadatangani semua
sertifikat saham baru yang diterbitkan dan memastikan bahwa sertifikat saham yang
lama telah diterima dan dinyatakan tidak berlaku.

Banyak perseroan besar juga menggunakan jasa agen transfer saham untuk
menyelenggrakan pecatatn saham, termasuk mendokumentasikan perpindahan
(transfer) pemilik saham.

PENGAUDITAN MODAL SAHAM DAN AGIO SAHAM


Empat hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham:
a. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi-kelengkapan)
b. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat
dengan tepat (tujuan audit transaksi-keterjadian dan ketelitian)
c. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo- ketelitian)
d. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan)
Dua hal pertama menyangkut pengujian pengendalian dan substantive golongan
transaksi, sedangkan dua hal berikutnya menyangkut pengujian detail saldo dan
pengungkapan yang bersangkutan.

a. Transaksi yang Telah Terjadi Dibukukan

Tujuan ini dapat dengan mudah dicapai apabila perusahaan klien mengguunakan
registrasi independen atau agen transfer. Auditor bisa menggirimkan konfirmasi kepada

24
mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan transaksi
yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi telah terjadi.

b. Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi dan Dicatat


Dengan Tepat

Pengujian yang eksentif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut


penerbitan modal saham. Tujuan transaksi keberadaan biasanya dapat diuji dengan
memeriksa otorisasi sebgaimana tercantum dalam notulen rapat dewan komisaris.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara
tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah
transaksi yang tercatat di pembukuan ke penerimaan kas.

c. Modal Saham Dibukukan Dengan Tepat

Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan pertama-tama
menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen
transfer adalah cara paling sederhana untuk mendapatkan informasi ini. Apabila tidak
terdapa agen transfer, auditor harus mengandalkan pada catatan saham yang ada dan
akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham, memeriksa
sertifikat saham yang sudah tidak berlaku lagi, dan menghitung sertifikat yang masih
kosong.

d. Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan dengan Tepat

Sumber informnasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian


dan pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran dasar
perusahaan, notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang transaksi modal
saham. Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham telah dideskripsikan
dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan semua hak yang melekat pada
setiap golongan saham. Auditor juga harus memeriksa ketetapan penyajian dan
pengungkapan opsi saham, waran saham, dan sekuritas bisa dikonversi dengan
memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat kesepakatan yang
bersangkutan.

PENGAUDITAN DIVIDEN

25
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen. Tujuan terpenting, termasuk yang berkaitan dengan
utang dividen, adalah :
Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi (keterjadian)
Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada/ yang berhak (keterjadian)
Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
Utang dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)

PENGAUDITAN LABA DITAHAN


Untuk memulai pengauditan atas laba ditahan, auditor pertama-tama menganalisis laba
ditahan selama periode yang diaudit. Skedul audit yang menunjukkan analisis, biasanya
merupakan bagian dari arsip permanen, mencakup deskripsi setiap transaksi yang
mempengaruhi akun ini.
Untuk mengaudit pengkreditan atas laba ditahan untuk laba bersih yang diperoleh
selama tahun yang diaudit, auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal dalam laba ditahan
ke angka laba bersih yang tercantum dalam laporan laba rugi.
Dalam mengaudit pendebatan dan pengkreditan atas laba ditahan, selain yang
disebabkan oleh laba bersih dan dividen, auditor harus memastikan apakah transaksi-
transaksi telah dimasukkan.

26
D. LATIHAN
Pertanyaan:
1. Jelaskan sifat siklus investasi !
2. Apa saja tujuan dalam pengujian substantive atas utang jangka panjang?
3. hal apa saja yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham?
4. Jawaban:
1. Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,
bangunan, peralan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali.
Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument
keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan.
2. Tujuannya yakni:
Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan
dengan utang jangka panjang
Membuktikan bahwa saldo utang jangka panjang mencerminkan kepentingan
kreditur yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan utang jangka panjang selama tahun yang diaudit
Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan
kelengkapan saldo utang jangka panjang yang disajikan dalam neraca
Membuktikan bahwa utang jangka panjang yang dicantumkan dalam neraca
merupakan klaim kreditur terhadap aktiva entitas
Membuktikan kewajaran penilaian utang jangka panjang yang dicantumkan di
neraca
Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan utang jangka panjang di
neraca
3. Empat hal yang menjadi perhatian utama auditor dalam pengauditan modal saham dan
agio saham:

a. Transaksi yang terjadi telah dibukukan (tujuan transaksi-kelengkapan)


b. Transaksi modal saham terbukukan sungguh-sungguh terjadi dan telah dicatat
dengan tepat (tujuan audit transaksi-keterjadian dan ketelitian)
c. Modal saham telah dicatat dengan akurat (tujuan audit saldo- ketelitian)
d. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan dengan tepat (keempat tujuan
penyajian dan pengungkapan)

27
E. RANGKUMAN
Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan,
peralan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali.Transaksi dalam
setiap siklus ini tidak sering terjadi dan otorisasi serta pengendalian pemroresan atas transaksi
investasi biasanya kuat.

Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva
yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya mesin, peralatan,
fasilitas, tanah atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan
akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit investasi
meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi selama periode berjalan. Biasanya pertumbuhan
aktiva tetap harus memperlihatkan hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan
pendapatan.Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Dengan kata
lain, sebagian besar aktiva tetap yang ada pada akhir tahun juga ada pada awal tahun.
Karenanya, auditor sering memusatkan strategi audit pada audit perubahan aktiva jangka
panjang, bukan pada keseluruhan populasi aktiva jangka panjang.

28
F. DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C.., Raymond N. Johnson & Walter G. Kell. (2003). Modern Auditing,
Jakarta: Erlangga.

Jusup, Al. Haryono. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA): Edisi II. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

http://www.scribd.com

29

Você também pode gostar