Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir sangat berlainan dengan proporsi
janin, balita, anak besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar, muka berbentuk bundar,
mandibula kecil, dada lebih bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar, abdomen lebih
membuncit, ekstrimitas relatif lebih pendek. Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g,
biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan
mempunyai berat badan antara 2500 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm, lebih kurang 95% diantaranya
menunjukkan panjang badan sekitar 45 55 cm. Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan
bentuk dan fungsi dari organisme.
a. Pertumbuhan janin intrauterin
Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat
yang dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini
sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8
minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara tepat
menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada
sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
b. Pertumbuhan setelah lahir
1) Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali
pada hari ke 10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi
umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4
kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan berat
badan rata-rata 2 kg/tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan
dimulai
pre adolescent growth spurt ( pacu tumbuh pra adolesen ) dengan rata-
rata kenaikan berat nadan adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan
dengan adolescent growth spurt ( pacu tumbuh adolesen ). Dibandingkan
dengan anak laki-laki , growth spurt ( pacu tumbuh ) anak perempuan dimulai
lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur
sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti
adripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh
lagi, sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun.
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat
gizi yang baik, adalah berkisar anatara :
700 1000 gram/bulan pada triwulan I
500 600 gram/bulan pada triwulan II
350 450 gram/bulan pada triwulan III
250 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari Behrman,1992 untuk
memperkirakan berat badan adalah sebagai berikut : Perkiraan Berat badan
dalam kilogram :
Lahir : 3,25 kg
3-12 bulan : (umur(bulan) + 9 ) : 2
1-6 tahun : umur(tahun) x 2 + 8
6-12 tahun : (umur(tahun) x 7 5) : 2
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal 30 November 2004
dengan berat badan waktu lahir 3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat
badan By. Nia saat ini !
2004 11 30 ( Lahir )
2005 03 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
2) Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi
badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut :
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetik berdasarkan
data tinggi badan orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai
dengan potensinya, adalah sebagai berikut (dikutip dari Titi,1993) :
TB anak perempuan = ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) + TB ayah 8,5 cm
Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami istri datang ke poliklinik
Tumbang untuk dipantau tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis
didapatkan data senagai berikut TB suami 165 cm, sedangakan TB istri 160 cm,
maka hitunglah TB optimal anak perempuannya ?
TB anak perempuan : ( TB ayah 13 cm) + TB ibu 8,5 cm
( 165 cm 13 cm ) + 160 cm 8,5 cm
312 cm / 2 8,5 cm
156 cm 8,5 cm
3) Lingkar Kepala
Lingkar kepala bayi baru lahir di Indonesia 33 cm (di negara maju 35 cm)
Lingkar kepala (LK) lahir = 33 cm
umur 6 bulan : 40 cm
Umur 1 tahun : 44 cm maju 47 cm
umur 2-9 tahun : 49-52 cm
Umur 10 tahun : 53 cm
4) LILA
0-5 bulan = 10-13 cm
6-11 bulan= 15,2 cm
12-17 bulan = 16,0 cm
18-23 bulan = 16,1 cm
24-29 bulan = 16,3 cm
30-35 bulan = 16,4 cm
36-47 bulan = 16,7 cm
48-59 bulan = 17,0 cm
60-71 bulan = 17,1 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta anggota gerak maka akan tampak
perbedaan yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut :
3. pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran
panjang kepala hampir sama panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak
sangat pendek.
4. Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada
masih lebih besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik
tengah tinggi badannya adalah setinggiumbilikus.
5. Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil, sehingga
sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan,
seperti pada buku petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita ) yaitu perkembangan :
Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi,
dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbbulkan perasaan puas. Bila ia
merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.
2. Keluhan Utama
Diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani yang memliki gangguang
petumbuhan dan perkembangan
5. Pemeriksaan Fisik
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah
kesehatan pada anak, tinjauan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik selain
pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung hanya
berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan kemungkinan
terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh anak belum disadari olehnya .
Tinjauan sistem meliputi:
6. Riwayat keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki
kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit
menular pada anggota .
7. Riwayat Psikososial
Untuk memperoleh informasi tentang konsep diri anak
8. Pengkajiaan Nutrisi
Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan nutrisi
anak dalam kaitannya dengan kesehatan anak saat ini dapat dijadikan bahan untuk
pendidikan kesehatan pada anak dan orang tua. Pengkajian nutrisi meliputi
pengkajian terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis.
9. Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan mengumpulkan data-
data yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Prinsip-prinsip yang perlu di
perhatikan dan dapat diterapkan di lapangan adalah:
a) Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya memberikan
warna dinding netral, cukup ventilasi, menjauhkan peralatan yang
menakutkan bagi anak, dan menyediakan makanan.
b) Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak
menjadi kooperatif
c) Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak
menakutkan anak.
d) Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga
akan mengurangi rasa takut dari anak yang lain.
e) Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak
mengenai hal-hal yang perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri
kesempatan anak untuk membantu proses pemeriksaan.
f) Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di
pangkuaan orang tua.
g) Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang
anak yang lain agar tidak takut untuk diperiksa.
h) Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui
nasehat petugas.
1) Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil,
seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan
lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau berkala. Kehamilan risiko
tinggi yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh
kembang anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan
anaknya dapat diperkirakan.
2) Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara
normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam
kandungan terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami gangguan
(cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama, atau
kasep), maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh
kembang anak.
3) Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan
pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam
pembahasan sebelumnya, pengukuran antropometri yang sering
digunakan di lapangan untuk memantau tumbuh kembang anak adalah
TB, BB, dan lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada
baru digunakan bila dicurigai adanya gangguan pada anak.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan komunikasi verbal s.d kurangnya stimulasi bahasa
b. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat
c. Kecemasan orang tua berhubungan dengan tubuh kembang anak yang sesuai
d. Kurang pengetahuan keluarga (ibu)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L.J. 2009. Diagnosis keperawatan aplikasi pada praktik klinis. Edisi 9.
Jakarta:EGC.
Hidayat, A.Z. 2011. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta:Salemba Medika.
Nanda International. 2010. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.
Jakarta: EGC.
Nurarif, A.H. & Kusuma, H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & Nanda NIC-NOC. Jilid I. Yogyakarta:Mediaction.
Nursalam, dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan. Jakarta:
Salemba Medika.
Salim,Abdul. 2007. Pediatri. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Stolte, Karen M. 2003. Diagnosa Keperawatan Sejahtera (Wellness Nursing Diagnosis).
Jakarta: EGC.
Wilkinson, J.M, Ahren,N.R. 2012. Buku saku diagnosis keperawatan. Edisi 9. Jakarta : EGC.
Wong, D.L,dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi ke-6. Jakarta:Buku Kedokteran
EGC.