Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I PENDAHULUAN
c. Aliran Glosemik
Aliran Glosemik lahir di Denmark. Aliran ini dikembangkan oleh, Louis
Hjemslev(1899-1965), yang meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure.
Namanya menjadi terkenal karena usahanya untuk membuat ilmu bahasa
menjadi ilmu yang berdiri sendiri, bebas dari ilmu lain, dengan peralatan,
metodologis dan terminologis sendiri.
Analisis bahasa dimulai dari wacana, kemudian ujaran dianalisi atas
konstituen-konstituen yang mempunyai hubungan paradigmatik. Menurut
Hjemslev suatu teori bahasa itu harus tepat , maksudnya harus memenuhi
syarat untuk diterapkan pada data empiris tertentu, yaitu bahasa. Sedangkan
teori itu agar dapat dipakai secara empiris haruslah konsisten, tuntas, dan
sederhana.
Menurut Hjemslev yang sejalan dengan pendapat de Saussure menganggap
bahasa itu mengandung dua segi yaitu segi ekspresi (menurut de Saussure;
signifiant) dan segi isi (menurut de Saussure; signifie). Segi ekspresi yaitu segi
dimana suatu bahasa dilihat dari proses pengungkapan atau pernyataan.
Sedangkan segi isi yaitu segi dimana bahasa dilihat dari apa yang dikandung
daripada bahasa itu sendiri.
d. Aliran Firthian
Aliran ini diprakarsai oleh John R. Firth (1890-1960). Beliau adalah guru
besar di Universitas London yang terkenal karena teorinya mengenai fonologi
prosodi. Karena itulah, aliran yang dikembangkannya dikenal dengan nama
Aliran Prosodi; tetapi di samping itu dikenal pula dengan nama Aliran Firth,
atau Aliran Firthian, atau Aliran London.
Fonologi Prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran
fonetis. Ada tiga macam pokok prosodi, yaitu:
1). Prosodi yang menyangkut gabungan fonem, seperti :
a) struktur kata,
b) struktur suku kata,
c) gabungan konsonan, dan
d) gabungan vokal.
2). Prosodi yang terbentuk oleh sendi atau jeda.
3). Prosodi yang realisasinya melampaui satuan yang lebih besar daripada
fonem-fonem suprasegmental.
Selain mengungkapkan teori prosodi, Firth juga mengungkapkan
pandangan mengenai bahasa. Dalam bukunya yang berjudul The Tongues of
Man and Speech (1934) dan Papers in Linguistics (1951) Firth berpendapat
bahwa telaah bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis yaitu
komponen tentang perkembangan masyarakat. Tiap tutur harus dikaji dalam
konteks situasinya, yaitu orang-orang yang berperan dalam masyarakat, kata-
kata yang mereka ungkapkan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
masyarakat.
g. Aliran Tagmemik
Aliran ini dipelopori oleh Kenneth L. Pike, seorang tokoh linguistik, yang
mewarisi pandangan-pandangan Bloomfield, sehingga aliran ini juga bersifat
strukturalis. Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem ( kata ini
berasal dari bahasa Yunani yang berarti susunan).
Tagmem adalah korelasi atau hubungan timbal balik antara fungsi gramatikal
atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling dipertukarkan
untuk mengisi slot tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Mangatur, dkk. 2014. Aliran Linguistik. Pekanbaru: Mandala Publishing
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka cipta
http://nurirvan19.blogspot.com/2014/02/pengertian-aliran-struktural-dan.html