Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 14 Kelompok A2
Analisis Masalah
1. Tn. Apriyanto umur 59 tahun dibawa ke poliklinik rumah sakit Moh. Hoesin dengan
keluhan gangguan keseimbangan saat berjalan yang dialami secara perlahan-lahan selama
1 tahun terakhir. Awalnya penderita mengalami kesulitan berbalik arah saat berjalan dan
kesulitan saat menaiki anak tangga tapi perlahan lahan penderita mulai sulit bangkit
dari tempat duduk dan memerlukan alat bantu jalan berupa tongkat, tapi kekuatan masih
baik.
e. Bagaimana penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan gait/berjalan pada kasus?
Gangguan input dari kortex sensorimotor, korteks frontal superior, dan gyrus anterior
cingulate menuju formation reticular di dalam tegmentum pada batang otak juga
dapat berkontribusi untuk gangguan gaya berjalan dan sikap berdiri. Karena serat-
serat traktus serebrospinal menyuplai fungsi motorik ekstremitas melewati ventrikel
lateral dalam corona radiate, maka pembesaran ventrikel lateralis dapat menyebabkan
gangguan pada system motoric.
4. Beberapa hari terakhir penderita mulai merasakan keinginan berkemih yang berlebih dan
tidak mampu mengendalikan keluarnya urin (ngompol).
a. Bagaimana penyebab dan mekanisme keinginan berkemih yang berlebih dan tidak
mampu mengendalikan keluarnya urin?
Gangguan fungsi kemih di NPH dikarenakan hiperaktivitas detrusor akibat tidak
adanya kontrol inhibisi sentra baik total maupun parsial. Masalah fungsi kemih ini
ditandai peningkatan frekuensi buang air kecil, perasaan urgensi, dan dalam tahap
lanjut pasien tidak mampu menahan kencing. Gejala ini mungkin diakibatkan adanya
keterlibatan serat saraf corticospinal sacral.
Hipotesis: Tn. Apriyanto 59 tahun mengalami gangguan gait, inkontinensi urin dan ganggung
memori diduga menderita Normal Pressure Hydrocephalus.
1. Apa saja diagnosis banding pada kasus?
Penyakit Gejala yang sama dengan Gejala yang berbeda
NPH dengan NPH
Demensia Kortikal
Alzheimer Demensia dengan Tidak ada gangguan gait
gangguan gait sampai terjadi demensia
sedang-berat, ada defisit
focal kortikal
Demensia Perubahan kepribadian,
fronto-temporal abnormalitas psikiatris,
impulsif, labil secara
emosional, afasia, tidak ada
gangguan motorik, jarang
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 14 Kelompok A2
terjadi inkontinensia
Demensia Subkortikal
Demensia Gangguan gait dan Halusinasi visual, delusi,
Lewy-body demensia fluktuasi fungsi kognitif
Parkinson Gait hipokinetik, tremor Resting tremor, onset
(40% di NPH) unilateral, kecepatan gerak
dapat meningkat dengan
bantuan stimulus eksternal,
tidak ada gait broad based,
postur tubuh yang terlihat
sangat membungkuk.
Progressive Gejala gangguan lobus Pseudobulbar palsy,
supranuclear frontal, gangguan fungsi paresis supranuklear gerak
palsy eksekutif, gangguan gait mata ke atas
Degenerasi Rigor, gejala asimetris,
kortikobasal alien limb phenomenon,
apraxia, paresis
supranuklear gerak mata ke
atas, kehilangan kontrol
postural
Komplex Kelambatan psikomotor, HIV positif
Demensia AIDS gangguan memori,
gangguan gait karena
myelopati HIV
Depresi yang Pseudodemensia Pikiran depresif
berhubungan
dengan umur
Mixed Dementia
Demensia Gangguan pikiran, Gejala asimetris
vaskular gangguan fungsi eksekutif
7. Bagaimana patofisiologi penyakit pada kasus?
Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal secara aktif yang
menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak. Sebagian besar cairan serebrospinal
diproduksi oleh pleksus koroideus di dalam ventrikel otak dan mengalir melalui foramen
Monro ke ventrikel III kemudian melalui akuaduktus Sylvius ke ventrikel IV. Dari sana
likuor mengalir melalui foramen Magendi dan Luschka ke sisterna dan rongga
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 14 Kelompok A2
subaraknoid di bagian kranial maupun spinal. Penyerapan terjadi melalui villus arakhnoid
yang berhubungan dengan sistem vena seperti sinus venosus serebral. Hidrosefalus
terjadi akibat kelebihan produksi, sumbatan sirkulasi atau gangguan proses penyerapan.
Ada konsensus yang menjelaskan bahwa ketidakseimbangan produksi CSS dan
resorpsinya pada NPH tidak disebabkan oleh kelebihan produksi. Pada NPH sering
terjadi peningkatan resistensi aliran CSS. NPH terjadi karena rendahnya craniospinal
compliance atau rendahnya vascular compliance pada circle of Willis sehingga
menyebabkan hilangnya windkessel effect pada arteri basis cranii. Hilangnya elastisitas
ini bisa karena sebab primer (misalnya artherosklerosis) atau sekunder sebagai akibat dari
rendahnya craniospinal compliance yang menghambat ekspansi arteri di basis cranii. Hal
ini menyebabkan stress kompresi yang lebih tinggi dan menjadi tekanan yang lebih besar
pada parenkim otak. Kerusakan jaringan, terutama pada daerah periventrikular, terjadi
karena perbedaan anatomi dan fisiologi antara bagian superfisial dan bagian dalam
jaringan otak. Kerusakan fokal otak ini bermanifestasi sebagai ventrikulomegali. Akibat
dari hilangnya windkessel effect lebih jauh dapat menyebabkan rendahnya cerebral blood
flow (CBF) dan hipoperfusi otak, lalu menyebabkan rendahnya resorpsi CSS. Rendahnya
resorpsi CSS mengganggu clearance racun hasil metabolik yang berkontribusi pada
patogenesis Alzhaimer.
Nama: Ezra Hans Soputra
NIM: 04011281419137
Kelas: Alpha 14 Kelompok A2
Dapus:
1. Bradley, William G.2001. Normal Pressure Hidrocephalus: New consept on Etiology
and Diagnosis. America Society of Radiology. San Fransisco. Diakses dari
http://highwire.stanford.edu/.
2. Jason J, Joshua, Brian G, Stephen MS, David RG. Normal pressure hydrocephalus.
Washington State University: us Pharm 2007;1:56-61.
3. Gallia, G, Rigamonti, D, & Williams, M. (2006, July 14). The diagnosis and
treatment of idiopathic normal pressure hydrocephalus. Diakses dari
http://www.medscape.com/viewarticle/540190.
4. Dalvi, MD, A, & Premkumar, MD, A. 2010, February 09. Normal pressure
hydrocephalus. Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/1150924.
5. NINDS. Normal Pressure Hydrocephalus Information Page.
http://www.ninds.nih.gov/disorders/normal_pressure_hydrocephalus.html.
6. Risdianto, Adji. 2010. Anatomi Sistem Ventrikel dalam Hidrosefalus: Waktu Tepat
Operasi. Divisi Bedah Saraf Universitas Indonesia.
7. Michael K. dan Andreas U. The Differential Diagnosis and Treatment of Normal
Pressure Hydrocephalus. Deutsches Arzteblatt International. 2012: 109 (1-2) 15-26.